• Tidak ada hasil yang ditemukan

MInggu 1 AKUNTANSI HUBUNGAN KANTOR PUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MInggu 1 AKUNTANSI HUBUNGAN KANTOR PUS"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI HUBUNGAN

AKUNTANSI HUBUNGAN

(2)

AGEN: PERWAKILAN PERUSAHAAN

TETAPI TIDAK MEMPUNYAI OTONOM

UNTUK MELAKSANAKAN TOTAL BISNIS

AGEN HANYA BERFUNGSI SBG BAGIAN

PERUSAHAAN YANG MENAMPUNG

(3)

CABANG MEMPUNYAI HAK OTONOM

CABANG MEMPUNYAI HAK OTONOM

UNTUK MELAKUKAN PEMBUKUAN DAN

UNTUK MELAKUKAN PEMBUKUAN DAN

MELAKSANAKAN TOTAL BISNIS.

(4)

Hubungan Pusat-Cabang yaitu hubungan

Hubungan Pusat-Cabang yaitu hubungan

antara kantor pusat (utama) dengan kantor

antara kantor pusat (utama) dengan kantor

pengembangan/ perwakilan yang skala

pengembangan/ perwakilan yang skala

usahanya lebih kecil dan merupakan

usahanya lebih kecil dan merupakan

bagian dari kantor pusat tersebar di

bagian dari kantor pusat tersebar di

daerah-daerah lain

daerah-daerah lain

Terdapat perbedaan pengertian antara

Terdapat perbedaan pengertian antara

Cabang dan Agen

(5)

KANTOR CABANG

KANTOR CABANG

Struktur organisasi dan Struktur organisasi dan

kegiatan tidak terlepas dari

kegiatan tidak terlepas dari

kantor pusat. Sehingga kantor

kantor pusat. Sehingga kantor

cabang bertanggungjawab

cabang bertanggungjawab

penuh atas segala aktivitasnya

penuh atas segala aktivitasnya

ke manajemen kantor pusat.

ke manajemen kantor pusat.  Kegiatan kantor cabang tidak Kegiatan kantor cabang tidak

terbatas pada usaha untuk

terbatas pada usaha untuk

memperoleh pesanan saja

memperoleh pesanan saja

tetapi juga usaha untuk

tetapi juga usaha untuk

memenuhi pesanan yang dpt

memenuhi pesanan yang dpt

diambil dari persediaan sendiri

diambil dari persediaan sendiri

maupun persediaan kantor

maupun persediaan kantor

pusat.

pusat.

Investasi kantor pusat ke Investasi kantor pusat ke

cabang tidak hanya sebatas

cabang tidak hanya sebatas

modal kerja saja tetapi semua

modal kerja saja tetapi semua

fasilitas yang dibutuhkan dalam

fasilitas yang dibutuhkan dalam

mendirikan kantor cabang dan

mendirikan kantor cabang dan

permulaan operasinya kantor

permulaan operasinya kantor

AGEN

AGEN

Struktur organisasi dan Struktur organisasi dan

kegiatan terlepas dari kantor

kegiatan terlepas dari kantor

pusat atau berdiri sendiri.

pusat atau berdiri sendiri.

Oleh karena itu satu kantor

Oleh karena itu satu kantor

agen dapat mengageni

agen dapat mengageni

beberapa perusahaan.

beberapa perusahaan.

Sehingga kantor agen tidak

Sehingga kantor agen tidak

bertanggungjawab ke kantor

bertanggungjawab ke kantor

pusat tetapi

Kegiatan kantor agen tidak Kegiatan kantor agen tidak

terbatas pada usaha untuk

terbatas pada usaha untuk

memperoleh pesanan dan

memperoleh pesanan dan

calon pembeli saja. Dengan

calon pembeli saja. Dengan

demikian agen hanya sebagai

demikian agen hanya sebagai

fungsi pemasarnya saja.

fungsi pemasarnya saja.

Investasi kantor pusat ke agen Investasi kantor pusat ke agen

hanya sebatas modal kerja

hanya sebatas modal kerja

saja.

(6)

AKUNTANSI AGEN

AKUNTANSI AGEN

DIGUNAKAN SISTEM SALDO TETAP ATAU

IMPREST FUND YAITU: SEMUA

TRANSAKSI DI CATAT ATAS NAMA

KANTOR PUSAT SEHINGGA TIDAK DI

SEDIAKAN REKENING TERSENDIRI,

HANYA SETIAP TRANSAKSI YANG

(7)

AKUNTANSI AGEN

AKUNTANSI AGEN

Dapat dilakukan dengan dua cara : Dapat dilakukan dengan dua cara :

1. Laba/rugi operasional agen tidak terpisah 1. Laba/rugi operasional agen tidak terpisah

(digabungkan) dengan kantor pusat. (digabungkan) dengan kantor pusat.

2. Laba/rugi operasional agen terpisah dengan 2. Laba/rugi operasional agen terpisah dengan

operasional kantor pusat. operasional kantor pusat.

Perkiraan laba/rugi agen ditutup dan dipindahkan Perkiraan laba/rugi agen ditutup dan dipindahkan ke perkiraan Ikhtisar Laba/Rugi yang sama pada ke perkiraan Ikhtisar Laba/Rugi yang sama pada

buku Kantor Pusat yaitu sebagai hasil operasi buku Kantor Pusat yaitu sebagai hasil operasi

(8)

Contoh

PT. Cipaganti bergerak dalam bidang distributor alat rumah tangga. Pada tanggal 1 Agustus 2008 membuka agen di daerah bekasi. Metode pencatatan persediaan dengan metode physical. Kantor pusat mencatat operasi agen dengan laba/rugi terpisah dan menggunakan imprest fund untuk dana kas kecil.

Transaksi bulan Agustus 2008 :

1. Kantor pusat mengirimkan uang tunai kepada agen sebesar Rp.

3.500.000,-2. Agen berhasil menjual barang dagang secara kredit yang disetujui kantor pusat sebesar Rp. 15.500.000,- ditambah PPN 10%.

3. Agen mempertanggungjawabkan pengeluaran dan menerima dana kas kecil. Pengeluaran kas kecil sebagai berikut :

- Gaji salesman sebesar Rp. 1.800.000,- dipotong PPh 21 sebesar Rp.

82.000,-- Sewa bangunan Rp. 1.000.000,82.000,-- per bulan dan dipotong PPh 23 sebesar Rp.

(9)

325.000,-Contoh

Transaksi bulan Agustus 2008 :

4. Pengeluaran kas oleh kantor pusat atas kegiatan agen Bogor sebagai berikut :

- Gaji kepada agen sebesar Rp. 2.000.000,- dipotong PPh 21 sebesar

Rp.315.500,-- Perlengkapan iklan yang dibeli dan dikirim ke agen sebesar Rp. 580.000,Rp.315.500,--

580.000,-5. Data penyesuaian untuk agen Bekasi :

- Harga pokok penjualan yang ditetapkan atas penjualan agen sebesar

Rp.

(10)
(11)
(12)

AKUNTANSI

CABANG

CABANG

CABANG MENCATAT SEMUA TRANSAKSI YANG CABANG MENCATAT SEMUA TRANSAKSI YANG

BERHUBUNGAN DENGAN SELURUH TRANSAKSI

BERHUBUNGAN DENGAN SELURUH TRANSAKSI

OPERASI SENDIRI,HANYA TRANSAKSI YANG

OPERASI SENDIRI,HANYA TRANSAKSI YANG

BERHUBUNGAN DENGAN KANTOR PUSAT SEPERTI

BERHUBUNGAN DENGAN KANTOR PUSAT SEPERTI

DROPPING KAS,PERSEDIAAN DAN BEBAN YANG

DROPPING KAS,PERSEDIAAN DAN BEBAN YANG

DARI KANTOR PUSAT.

DARI KANTOR PUSAT.

AKUNTANSI PADA KANTOR CABANG TERDAPAT AKUNTANSI PADA KANTOR CABANG TERDAPAT

REKENING KANTOR PUSAT DAN DI KANTOR PUSAT

REKENING KANTOR PUSAT DAN DI KANTOR PUSAT

TERDAPAT REKENING KANTOR CABANG YANG DI

TERDAPAT REKENING KANTOR CABANG YANG DI

GUNAKAN UNTUK MENAMPUNG TRANSAKSI YANG

GUNAKAN UNTUK MENAMPUNG TRANSAKSI YANG

BERHUBUNGAN DENGAN KANTOR CABANG DAN

BERHUBUNGAN DENGAN KANTOR CABANG DAN

PUSAT

(13)

AKUNTANSI

CABANG

CABANG

PADA AKHIR PERIODE PERUSAHAAN SECARA PADA AKHIR PERIODE PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN PUSAT DAN CABANG HARUS KESELURUHAN PUSAT DAN CABANG HARUS

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN

GABUNGAN . GABUNGAN .

SEMUA TRANSAKSI KANTOR PUSAT DAN SEMUA TRANSAKSI KANTOR PUSAT DAN CABANG DI BATALKAN, KEKAYAAN DAN CABANG DI BATALKAN, KEKAYAAN DAN

HUTANG CABANG DAN PUSAT DI JADIKAN HUTANG CABANG DAN PUSAT DI JADIKAN

(14)

AKUNTANSI CABANG

AKUNTANSI CABANG

Ada dua sistem yang digunakan dalam pencatatan Ada dua sistem yang digunakan dalam pencatatan

sistem akuntansi hubungan cabang dengan pusat,

sistem akuntansi hubungan cabang dengan pusat,

yaitu melalui sistem sentralisasi dan sistem

yaitu melalui sistem sentralisasi dan sistem

desentralisasi

desentralisasi

Dalam sistem sentralisasi, akuntansi kantor cabang Dalam sistem sentralisasi, akuntansi kantor cabang

diselenggarakan oleh kantor pusat, jadi hampir mirip

diselenggarakan oleh kantor pusat, jadi hampir mirip

dengan pencatatan kantor agen dimana rugi-laba

dengan pencatatan kantor agen dimana rugi-laba

kantor agen dipisahkan dari rugi-laba kantor pusat.

kantor agen dipisahkan dari rugi-laba kantor pusat.

Sistem ini cocok dipakai apabila kantor cabang Sistem ini cocok dipakai apabila kantor cabang

letaknya dekat dengan kantor pusat dan kegiatan

letaknya dekat dengan kantor pusat dan kegiatan

kantor cabang masih terbatas/ kantor cabang masih

kantor cabang masih terbatas/ kantor cabang masih

relatif kecil.

(15)

Dalam sistem desentralisasi, pencatatan transaksi Dalam sistem desentralisasi, pencatatan transaksi di kantor cabang diselenggarakan oleh kantor

di kantor cabang diselenggarakan oleh kantor cabang sendiri. Namun bila dikehendaki oleh cabang sendiri. Namun bila dikehendaki oleh

kantor pusat maka terdapat pos-pos tertentu yang kantor pusat maka terdapat pos-pos tertentu yang

pencatatannya dilakukan oleh kantor pusat. pencatatannya dilakukan oleh kantor pusat.  Hal yang penting mengenai akuntansi dan Hal yang penting mengenai akuntansi dan

pencatatan sistem desentralisasi terhadap pencatatan sistem desentralisasi terhadap

transaksi yang menghubungkan antara Pusat transaksi yang menghubungkan antara Pusat

dengan cabang adalah Rekening Koran Timbal dengan cabang adalah Rekening Koran Timbal

Balik (R/K). Sehingga pencatatan setiap Balik (R/K). Sehingga pencatatan setiap

transaksi dalam jurnalnya juga sedikit berbeda transaksi dalam jurnalnya juga sedikit berbeda

(16)

Sistem Sentralisasi

Sistem Sentralisasi

 Kantor pusat mengirim kas sebesar Rp. 200.000 untuk pembukaan Kantor pusat mengirim kas sebesar Rp. 200.000 untuk pembukaan

kantor cabang.

kantor cabang.

Kantor cabang membeli aktiva tetap senilai Rp. 150.000 secara

Kantor cabang membeli aktiva tetap senilai Rp. 150.000 secara

kredit.

kredit.

Pembelian barang dagangan semuanya secara kredit: Kantor Pusat

Pembelian barang dagangan semuanya secara kredit: Kantor Pusat

Rp.1200.000, kantor cabang Rp. 800.000

Rp.1200.000, kantor cabang Rp. 800.000

Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor

Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor

cabang Rp. 275.000.

(17)

 Penjualan barang semuanya dilakukan secara kredit: Kantor Pusat Penjualan barang semuanya dilakukan secara kredit: Kantor Pusat

Rp.1500.000, kantor cabang Rp. 700.000. Harga pokok atas

Rp.1500.000, kantor cabang Rp. 700.000. Harga pokok atas

barang dagangan yang dijual tersebut masing-masing Rp. 1000.000

barang dagangan yang dijual tersebut masing-masing Rp. 1000.000

dan Rp. 400.000.

dan Rp. 400.000.

Penagihan piutang dagang: Kantor Pusat Rp. 1300.000, Kantor Penagihan piutang dagang: Kantor Pusat Rp. 1300.000, Kantor

Cabang Rp. 500.000.

(18)

Sistem Desentralisasi

Sistem Desentralisasi

Transaksi keuangan kantor cabang di dalam sistem Transaksi keuangan kantor cabang di dalam sistem

desentralisasi dikelompokkan menjadi 2 transaksi,

desentralisasi dikelompokkan menjadi 2 transaksi,

yaitu:

yaitu:

1)

1) Transaksi antara kantor cabang dengan kantor pusat. Transaksi antara kantor cabang dengan kantor pusat. Transaksi ini akan mempengaruhi hubungan kantor

Transaksi ini akan mempengaruhi hubungan kantor

cabang dengan kantor pusat sehingga transaksi ini

cabang dengan kantor pusat sehingga transaksi ini

dicatat baik oleh kantor cabang maupun kantor pusat.

dicatat baik oleh kantor cabang maupun kantor pusat.

2)

2) Transaksi antara kantor cabang dengan pihak ketiga. Transaksi antara kantor cabang dengan pihak ketiga. Transaksi ini tidak mempengaruhi hubungan kantor

Transaksi ini tidak mempengaruhi hubungan kantor

cabang dengan kantor pusat sehingga transaksi ini

cabang dengan kantor pusat sehingga transaksi ini

tidak dicatat oleh kantor pusat.

(19)

Contoh transaksi yg memengaruhi kantor pusat Contoh transaksi yg memengaruhi kantor pusat dan kantor cabang, a.l:

dan kantor cabang, a.l: 1)

1) Pengiriman kas (aktiva) dari kantor Pusat ke Pengiriman kas (aktiva) dari kantor Pusat ke kantor cabang dan sebaliknya

kantor cabang dan sebaliknya 2)

2) Pengiriman barang dagang dr kantor Pusat ke Pengiriman barang dagang dr kantor Pusat ke cabang dan sebaliknya

cabang dan sebaliknya 3)

3) Pembebanan biaya oleh ktr Pusat kpd kantor Pembebanan biaya oleh ktr Pusat kpd kantor cabang dan sebaliknya

cabang dan sebaliknya 4)

4) Pengakuan laba/rugi kantor cabang: Pengakuan laba/rugi kantor cabang: 5)

5) Penagihan piutang kantor pusat oleh kantor Penagihan piutang kantor pusat oleh kantor cabang dan sebaliknya

(20)

Kantor Pusat

Kantor Pusat Kantor CabangKantor Cabang

R/K K. Cabang

R/K K. Cabang xxxxxx KasKas xxxxxx Kas

Kas xxxxxx R/K K. PusatR/K K. Pusat xxxxxx R/K K. Cabang

R/K K. Cabang xxxxxx Pengiriman brg dr K. PusatPengiriman brg dr K. Pusat xxxxxx Pengiriman brg ke K. cabang

Pengiriman brg ke K. cabang xxxxxx R/K K. PusatR/K K. Pusat xxxxxx R/K K. Cabang

R/K K. Cabang xxxxxx BiayaBiaya xxxxxx Biaya

Biaya xxxxxx R/K K. PusatR/K K. Pusat xxxxxx R/K K. Cabang

R/K K. Cabang xxxxxx Ikhtisar L/RIkhtisar L/R xxxxxx L/R K. Cabang

L/R K. Cabang xxxxxx R/K K. PusatR/K K. Pusat xxxxxx R/K K. Cabang

R/K K. Cabang xxxxxx KasKas xxxxxx Piutang

(21)

Masalah Khusus Hubungan Kantor

Masalah Khusus Hubungan Kantor

Pusat dan Kantor Cabang

Pusat dan Kantor Cabang

Kantor cabang di luar negeri.

Kantor cabang di luar negeri.

Pengiriman barang ke cabang dinota di atas

Pengiriman barang ke cabang dinota di atas

harga pokok.

harga pokok.

Pengiriman aktiva antar cabang atas

Pengiriman aktiva antar cabang atas

perintah kantor pusat.

(22)

Pengiriman barang ke cabang dinota

Pengiriman barang ke cabang dinota

di atas harga pokok

di atas harga pokok

Dalam pembahasan di muka pengiriman barang Dalam pembahasan di muka pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang

dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang selalu di nota dan di catat berdasarkan harga selalu di nota dan di catat berdasarkan harga

pokok. Namun bisa jadi Pengiriman barang pokok. Namun bisa jadi Pengiriman barang

dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang di dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang di

nota diatas harga pokok. nota diatas harga pokok.

Oleh kantor pusat kelebihan harga nota harga Oleh kantor pusat kelebihan harga nota harga yang dibebankan pada kantor cabang di atas yang dibebankan pada kantor cabang di atas

harga pokok akan dikredit ke rekening harga pokok akan dikredit ke rekening

“Cadangan Kelebihan Harga”

“Cadangan Kelebihan Harga” atau “ atau “Laba Kotor Laba Kotor Belum Direalisir”.

Belum Direalisir”. Jadi waktu mengirim barang, Jadi waktu mengirim barang, kantor pusat akan mencatat:

(23)

Apabila Kantor Pusat mencatat persediaan dengan sistem fisik: Apabila Kantor Pusat mencatat persediaan dengan sistem fisik:

R/K Kantor cabang ...xxx

R/K Kantor cabang ...xxx

Pengiriman cabang ke Kantor cabang ...xxx

Pengiriman cabang ke Kantor cabang ...xxx

Cadangan kelebihan harga ...xxx

Cadangan kelebihan harga ...xxx

Apabila Kantor Pusat mencatat persediaan dengan sistem Apabila Kantor Pusat mencatat persediaan dengan sistem perpetual; perpetual; R/K kantor cabang ...xxx

R/K kantor cabang ...xxx

Persediaan barang dagangan ...xxx

Persediaan barang dagangan ...xxx

Cadangan kelebihan harga ...xxx

(24)

Kantor cabang tidak akan mengetahui kalau harga nota Kantor cabang tidak akan mengetahui kalau harga nota yang dibebankan oleh kantor pusat tersebut adalah di atas

yang dibebankan oleh kantor pusat tersebut adalah di atas

harga pokok. Jadi kantor cabang akan mencatat

harga pokok. Jadi kantor cabang akan mencatat

berdasarkan harga nota yang diterima.

berdasarkan harga nota yang diterima.

Apabila kantor cabang mencatat persediaan dengan sistem Apabila kantor cabang mencatat persediaan dengan sistem fisik;

fisik;

Pengiriman barang dari kantor pusat ...xxx

Pengiriman barang dari kantor pusat ...xxx

R/K kantor pusat ...xxx R/K kantor pusat ...xxx

Apabila kantor cabang mencatat persediaan dengan sistem Apabila kantor cabang mencatat persediaan dengan sistem fisik;

fisik;

Pengiriman barang dari kantor pusat ...xxx

Pengiriman barang dari kantor pusat ...xxx

R/K kantor pusat ...xxx R/K kantor pusat ...xxx

(25)

Agar laporan keuangan kantor pusat dan laporan Agar laporan keuangan kantor pusat dan laporan keuangan konsolidasi memberikan informasi yang keuangan konsolidasi memberikan informasi yang

sesungguhnya, dengan kata lain agar laba atau sesungguhnya, dengan kata lain agar laba atau rugi dari kantor cabang menunjukkan laba yang rugi dari kantor cabang menunjukkan laba yang sesungguhnya, maka cadangan kelebihan atas sesungguhnya, maka cadangan kelebihan atas

barang dagangan yang dijual oleh kantor cabang barang dagangan yang dijual oleh kantor cabang

akan diperlakukan sebagai penambah laba dari akan diperlakukan sebagai penambah laba dari

kantor cabang melalui jurnal: kantor cabang melalui jurnal:

Cadangan kelebihan harga ...xxx

Cadangan kelebihan harga ...xxx

Rugi-laba kantor cabang ...xxx

(26)

Pengiriman aktiva antar cabang atas

Pengiriman aktiva antar cabang atas

perintah kantor pusat.

perintah kantor pusat.

Kantor pusat dapat meminta suatu kantor

Kantor pusat dapat meminta suatu kantor

cabang mengirim aktiva ke kantor cabang

cabang mengirim aktiva ke kantor cabang

yang lain dengan alasan-alasan tertentu.

yang lain dengan alasan-alasan tertentu.

Untuk mempermudah pembahasan maka

Untuk mempermudah pembahasan maka

transaksi pengiriman aktiva antar cabang

transaksi pengiriman aktiva antar cabang

atas perintah kantor pusat dikelompokkan

atas perintah kantor pusat dikelompokkan

menjadi 2, yaitu:

menjadi 2, yaitu:

1. Pengiriman kas

1. Pengiriman kas

2. Pengiriman barang dagangan

(27)

Pengiriman Kas Antar-Kantor

Pengiriman Kas Antar-Kantor

Cabang Atas Perintah Kantor Pusat

Cabang Atas Perintah Kantor Pusat

Transaksi ini akan mempengaruhi masing- masing pihak Transaksi ini akan mempengaruhi masing- masing pihak

yang terkait sebagai berikut:

yang terkait sebagai berikut:  Kantor cabang pengirimKantor cabang pengirim

Rekening kantor pusat...xxx

Rekening kantor pusat...xxx

Kas...xxx

Kas...xxx

Kantor cabang penerima; Kantor cabang penerima; Kas...xxx

Kas...xxx

Rekening kantor pusat...xxx

Rekening kantor pusat...xxx

Kantor pusat; Kantor pusat; Rekening kantor cabang penerima...xxx

Rekening kantor cabang penerima...xxx

Rekening kantor cabang pengirim...xxx

(28)

. Pengiriman Barang dagangan

. Pengiriman Barang dagangan

Antar-Kantor Cabang Atas Perintah

Antar-Kantor Cabang Atas Perintah

Kantor Pusat

Kantor Pusat

Kantor cabang pengirim; Kantor cabang pengirim;

Rekening kantor pusat...xxx

Rekening kantor pusat...xxx

Kas...xxx

Kas...xxx

Pengiriman barang dari kantor pusat…...xxx

Pengiriman barang dari kantor pusat…...xxx

Biaya angkut...xxx

Biaya angkut...xxx

Kantor cabang penerima;Kantor cabang penerima; Pengiriman barang dari kantor pusat...xxx

Pengiriman barang dari kantor pusat...xxx

Biaya angkut...xxx

Biaya angkut...xxx

Rekening kantor pusat...xxx

Rekening kantor pusat...xxx

Kantor pusat; Kantor pusat; Rekening kantor cabang penerima...xxx

Rekening kantor cabang penerima...xxx

Pengiriman barang ke cabang pengirim...xxx

Pengiriman barang ke cabang pengirim...xxx

Rugi-kelebihan biaya angkut...xxx

Rugi-kelebihan biaya angkut...xxx

Rekening kantor cabang...xxx

Rekening kantor cabang...xxx

(29)

Selesai

Referensi

Dokumen terkait

Bahkan jumpaan artifak gendang gangsa, loceng gangsa dan artifak besi bersoket di Sidu, Jenderam Hilir, Kampung Sungai Lang, Klang, Batu Buruk, Kampung Gaung, Kampung

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “PEMBERONTAKAN

[r]

Pola pengasuhan otoriter adalah suatu pola pengasuhan yang membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah perintah orang tua. Orang tua yang otoriter

Reaksi selanjutnya yaitu reaksi antara K2Cr2O7 +HCl+air menghasilkan larutan yang berwarna kuning oil dan menimbulkan gas yang berbau tidak sedap!. Warna kuning oil

Relevan dengan pendapat di atas, prinsip umum implementasi pendidikan kecakapan hidup adalah meliputi: (1) tidak harus atau tidak perlu mengubah bangun – dasar

Sementara nawacita adalah sebutan yang menunjuk pada 9 program prioritas pemerintahan Jokowi-JK, yaitu: (1) Menghadirkan kembali negara untuk

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op dengan pemanfaatan LKS dan