BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Audit Sumber Daya Manusia 2.1.1Pengertian Audit
Pengertian audit menurut Arens, Elder, Beasley (2003:15) yang telah
dialih bahasakan dalam bukunya “Audit dan Pelayanan Verifikasi”,
menyatakan bahwa: Audit adalah proses pengumpulan serta pengevaluasian
bukti atas informasi untuk menentukandan melaporkan tingkat kesesuaian
informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Menurut Mulyadi (2002:9) dalam bukunya “Audit” pengertian audit
adalah sebagai berikut : Secara umum audit adalah suatu proses sistematik
untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
pernyataan - pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan
tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan - pernyataan
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil -
hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
2.2 Jenis - Jenis Audit
Seperti yang dijelaskan oleh Susilo (2004:5) dalam bukunya yang berjudul
“Audit Internal Mutu” menjelaskan bahwa: Dilihat dari jenisnya saat ini audit
telah berkembang mencakup berbagai bidang atau fungsi yang ada dalam
organisasi antara lain audit manajemen, audit operasional, audit mutu, audit
pemasaran,dan audit sumber daya manusia. Berikut adalah penjelasan dari
jenis - jenis audit yang dimaksud di atas:
1. Audit Manajemen
Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan audit
Operasional.Pengertian sederhana dari audit manajemen adalah investigasi
dari suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang
paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit
mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan
bisnisnya.
2. Audit Operasional
Audit operasional merupakan pengkajian atas setiap bagian
organisasi Terhadap prosedur operasi standar dan metoda yang diterapkan
suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas,
dan keekonomisan (3E).
3. Audit Mutu
Audit Mutu adalah suatu pengujian sistemik dan independen untuk
menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil sesuai dengan yang
direncanakan dan apakah pengaturan tersebut di implementasikan secara
4. Audit Sistem Informasi
Merupakan proses pengumpulan dan evaluasi bukti - bukti untuk
menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah dapat
melindungi aset milik organisasi, mampu menjaga integritas data, dapat
membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif, serta menggunakan
sumber daya yang dimiliki secara efisien.
5. Audit Keuangan
Audit terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi yang
akan menghasilkan opini pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan
kelengkapan laporan - laporan tersebut.
6. Audit Komunikasi
Suatu bentuk evaluasi menyeluruh terhadap proses komunikasi
suatu lembaga atau perorangan. Audit Komunikasi biasanya dilakukan
untuk mengukur efektivitas suatu kegiatan atau program komunikasi.
7. Audit Lingkungan
Proses menemukan tingkat yang dipilih dari suatu organisasi untuk
mentaati persyaratan peraturan dan kebijakan serta standar internal.
8. Audit Pemasaran
Merupakan suatu cara untuk membantu manjemen memilih suatu
posisi dalam lingkungan tersebut berdasarkan faktor - faktor yang
9. Audit Sumber Daya
Manusia Merupakan suatu metode untuk memastikan bahwa
potencial SDM dari sebuah organisasi sudah dipenuhi. Audit yang
disebutkan terakhir akan dijelaskan lebih mendalam ini berhubungan
dengan pembahasan dalam penelitian ini.
2.3 Pengertian Audit Sumber Daya Manusia
Beberapa penulis menuliskan beberapa pengertian mengenai audit
sumber daya manusia. Diantaranya yang pertama adalah Martoyo
(2003:218), dalam bukunya yang berjudul Audit Sumber Daya Manusia”
menyebutkan bahwa:Audit Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur
untuk meneliti atau memeriksa apakah cara membina sumber daya manusia
dalam organisasi perusahaan itu sudah benar dan menurut ketentuan -
ketentuan yang berlaku dan prinsip - prinsip pembinaan yang tepat sesuai
kesepakatan bersama.
Selain pengertian di atas, ada kutipan lain yang menjelaskan
mengenai pengertian dari audit sumber daya manusia. Menurut Samsudin (
2006:211) mendefinisikan:Audit Sumber Daya Manusia (Human Resource
Audit) adalah suatu evaluasi terhadap aktivitas - aktivitas sumber daya
manusia di dalam sebuah organisasi dengan tujuan untuk membenahi
organisasi tersebut.
2.4Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia
Untuk dapat mengetahui tujuan masing-masing proses pelaksanaan audit
1. Pengadaan
Tujuan pengadaan adalah Menerima pelamar sebanyak-banyaknya
sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber,
sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas
tertinggi dari yang terbaik.
2. Pelatihan dan Pengembangan
Tujuan Pelatihan dan pengembangan diselenggarakan dan diarah
kan untuk meingkatkan kopotensi karyawan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengukuran indeks tempat kopetensi (Copentency Level Index) guna
mencapai knowledge sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat.
3. Kompensasi
Pemberian kompensasi terhadap karyawan merupakan pemberian
balas jasa untuk Menghargai prestasi karyawan, menjamin keadilan gaji
karyawan ,mempertahankan karyawan atau mengurangi turnover karyawan,
memperoleh karyawan yang bermutu.
4. Integrasi
Tujuan pengintegrasian adalah memanfaatkan karyawan agar
mereka bersedia bekerja keras dan berpartisipasi aktif dalam menunjang
tercapainya tujuan organisasi serta terpenuhinya kebutuhan karyawan.
5. PHK
Putus hubungan kerja adalah pemberhentian atau dikeluarkannya
seorang karyawan atau pegawai dari lingkungan organisasi baik dengan
tempatnya bekerja. Pemberhentian sukarela biasanya berbentuk
pengunduran diri atau pensiun, sedangkan yang secara paksa bentuknya
seperti pemberhentian sementara waktu atau permanen alias dipecat /
pemecatan.
2.5 Tujuan Audit Sumber Daya Manusia
Seperti yang dituliskan Rivai (2004: 567) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia”, menyatakan bahwa:Audit adalah kegiatan yang
berorientasi terhadap tujuan. Dan tujuannya adalahmencari nilai manfaat,
antara lain:
1. Menilai efektivitas dari fungsi SDM.
2. Menilai apakah program atau aktivitas SDM telah berjalan secara
ekonomis, efektif dan efisien.
3. Memastikan ketaatan berbagai program atau aktivitas SDM
terhadap ketentuan hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku
di perusahaan.
4. Mengidentifikasikan berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan
terhadap aktivitas SDM dalam menunjang kontribusinya terhadap
perusahaan.
5.Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk
meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas berbagai
2.6 Manfaat Audit SDM
Audit SDM mengevaluasi aktifitas SDM yang digunakan dalam suatu
perusahaan dan merupakan pengendalian kualitas keseluruhan yang
mengevaluasi aktifitas SDM dalam suatu perusahaan. Dan menurut Rivai
(2004 : 567) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” manfaat
dari audit SDM ini antara lain yaitu:
1. Mengidentifikasi kontribusi dari SDM terhadap organisasi.
2. Meningkatkan citra profesional dari SDM.
3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisime karyawan
4. Memperjelas tugas - tugas dan tanggung jawab karyawan.
5. Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktek – praktek SDM 6. Menenukan masalah - masalah yang berkaitan dengan SDM
7. Memastikan ketaatan hukum dan peraturan dalam praktek SDM
8. Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif
9. Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM.
2.7Standar Audit Sumber Daya Manusia
Adapun standar – standar Audit Sumber Daya Manusia terdiri dari : 1. Laporan hasil audit.
2. Diskusi temuan audit.
3. Obyektif, jelas, singkat, padat, membangun dan tepat waktu.
4. Menyajikan tujuan, ruang lingkup dan hasil audit, juga pernyataan
pendapat auditor.
6. Pandangan / pendapat dari unit kerja yang diperiksa.
7. Atas auditor perlu menelaah dan menyetujuin laporan audit sebelum
dipublikasikan dan kepada siap diedarkan.
2.8Tahapan - Tahapan Audit Sumber Daya Manusia
1. Perencanaan Audit SDM
perencanaan audit SDM menurut Susilo (2002:76) dalam Bukunya “Audit Sumber Daya Manusia” dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Rancangan sistem auditSDM yang ingin dikembangkan di dalam suatu
organisasi.
2.Perencanaan operasional audit SDM berupa program dan penjadwalan
audit SDM.
3.Perencanaan berkenaan dengan persiapan kerja auditor pada taha
pelaksanaan audit.
2. Pelaksanaan Audit SDM
Pelaksanaan audit SDM baik secara individual maupun kolektif, secara
formal dan informal, dilakukan oleh atasan langsung dan manajer urusan
SDM, dan baru ada artinya jika ada tindak lanjut dan hasilnya.
3. Pelaporan dan Tindak Lanjut Audit SDM
Setelah melakuakn kedua tahap seperti di atas, maka hal yang perlu
dilakukan adalah menyusun laporan dari hasil temuan audit. Seperti yang
ditulis oleh Samsudin (2006:326) dalam buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia”, yaitu: “Pelaporan audit adalah diskriminasi
praktek yang efektif dan rekomendasi untuk memperbaiki praktek yang tidak
efektif.”
2.2. Efektivitas Organisasi
2.2.1 Pengertian Efektivitas Organisasi
Menurut Bemard (1938:20) Efektivitas Organisasi merupakan
kemahiran dalam sasaran spesifik dari organisasi yang bersifat objektif.
Menurut Schein dalam bukunya “ organizational Psychology
mendefenisikan organisasi sebagai kemampuan untuk bertahan
menyesuaikan diri, memelihara diri juga bertumbuh, lepas dari fungsi – fungsi tertentu yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
Menurut Etzioni ( 1982:54) adalah bahwa “ efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk
mencapai tujuan dan sasaran.” Oleh sebab itu, maka perlu lebih dipahami
lagi mengenai efektivitas organisasi, agar dalam organisasi tercapainya
sebuah tujuan yang sudah dirumuskan dalam visi dan misi awal sebuah
organisasi. Komaruddin (1994:24) juga mengungkapkan “ efektivitas organisasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan
kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan terlebih
dahulu. Menurut Liang (2000:24) juga mengemukakn “ efektivitas organisasi adalah keadaan dan kemampuan suatu kerja yang dilaksanakan
oleh manusia untuk memberikan guna yang diharapkan” sedangkan menurut pendapat Gibson (1984:28) mengemukakan bahwa “ efektivitas organisasi
kualitas, efesiensi, fleksibilitas, kepuasan, sifat keunggulan dan
pengembangan’’, Menurut Jones (1994), pemahaman para manajer
mengenai efektivitas organisasi sangat mempengaruhi kemampuannya guna
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai hasil (value
creation). Semakin produktif dan efisien suatu organisasi dapat
memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya maka semakin tinggi value
creation yang dicapainya.
2.2.2. Indikator Efektivitas Organisasi 1. Kualitas
Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Produktivitas Kerja bahwa
Kualitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah
dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi, dan harapan.
2. Kuantitas
Kuantitas sumber daya manuisa adalah banyaknya atau jumlah unit
pekerjaan karyawan, karena kuanitas lebih terarah pada jumlah sesuatu.
Jika sebuah perusahaan mampu menghasilkan produksi yang banyak, maka
itu disebut sebagai kuantitas.
2.3. Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Efektivitas Kerja
Karyawan
Terdapat hubungan yang terkait antara audit SDM dengan peningkatan
efektivitas organisasi. Seperti yang ditulis oleh Hasibuan (2006:259) dalam
buku yang berjudul Manajemen Sumbes Daya Manusi bahwa : Audit
mengetahui apakah para karyawan bekerja dengan baik dan berprilaku
sesuai rencana yang telah ditetapkan baik dari segi Pengadaan, Pelatihan dan
Pengembangan, Integrasi, Kompensasi dan PHK.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa audit SDM mampu
berperan dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi dimana
kemungkinan terdapat adanya masalah yang mampu menimbulkan
ketidakefektifan dari organisasi tersebut. Dan dengan adanya audit SDM,
diharapkan mampu memberi langkah-langkah korektif atas permasalahan
permasalahan yang terjdi di masa mendatang.
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian sebelumnya yang mendukung dengan penelitian ini adalah:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Penulis Judul Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan 1 Reza
Danuari (2007)
HubunganPelaksanaan AuditSDM terhadap Kinerja PegawaiPada PT.SuryaDumai
Peranan Audit Internal Tehadap Kepatuhan Manajemen Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Otto Parmaceutical Industries. Ltd)
Audit Internal mempunyai
No Penulis Judul Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan dayamanusia (suatu studi pada PT.Ultrajaya Milk industry & trading
Pengaruh Audit Sumber Daya Manusia Terhadap PrestasiKerja Karyawan Pada PT. Inti (Persero) Bandung.
Audit SDM mempunyai hubungan terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Variabel Y dan Indikatornya.
5 Nurul Fachriyah (2009)
Audit manajemen untuk menilai efektivitas Fungsi sumber daya Manusia(Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang)
Audit SDM mempunyai hubungan terhadap
efektivitas fungsi SDM
Variabel Y dan Indikatornya
7 Brenda Tiffani (2010)
Audit manajemen untuk menilai efektivitas fungsi sumber dayaManusia (studi kasus pada fakultas x)
Peranan audit sumber daya manusia dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan pada PT. Surya citra televisi jakarta
Peranan Audit SDM terhadap Efektivitas Kerja Karyawan
Variabel Y dan Indikatornya
9 Lilir Sundayani (2013)
Pengaruh Audi Internal terhadap Good
Corporate Government (GCG)Survei pada
Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksana audit operasi.
Good Governmance
2.5 Kerangka Konseptual
Penelitian ini menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh audit sumber
daya manusia terhadap efektivitas organisasi yang dapat dilihat dari fungsi
sumber daya manusia seperti Pengadaan, Pelatihan dan Pengembangan,
Integrasi, Kompensasi dan PHK pada pegawai PT. Perkebunan Nusantara
III. Agar dapat memahami alur berpikir penelitian ini perlu adanya kerangka
konseptual yang jelas. Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah
pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ini ditunjukan. Dimana
hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis
diterangkan, dikembangkan, dan dilaborasi dari perumusan masalah yang
telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur
(Kuncoro, 2009:52).
Efektivitas organisasi merupakan kemampuannya guna memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki untuk mencapai hasil (value creation). Semakin
produktif dan efisien suatu organisasi dapat memanfaatkan sumber daya
yang dimilikinya maka semakin tinggi value creation yang dicapainya, dan
efektivitas suatu oganisasi dapat dilihat melalui pengadaan, pelatihan dan
pengembangan, integrasi, kompensasi dan PHK.
No Penulis Judul Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan 10 Fathoni Sumber Daya Manusia Pada PDAM Kabupaten Situbondo
Audit sumber daya manusia merupakan pemeriksaan kualitas kegiatan
Sumber Daya Manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi
atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam
suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan.
Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Efektivitas Organisasi,
terdapat hubungan yang terkait antara audit SDM dengan peningkatan
efektivitas organisasi. Seperti yang ditulis oleh Hasibuan (2006:259) dalam
buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia”, bahwa : Audit
Sumber Daya Manusia penting dan mutlak harus dilakukan untuk
mengetahui apakah para karyawan bekerja dengan baik dan berprilaku
sesuai rencana.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa audit SDM mampu
berperan dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi dimana
kemungkinan terdapat adanya masalah yang mampu menimbulkan
ketidakefektifan organisasi tersebut. Dan dengan adanya audit SDM,
diharapkan mampu memberi langkah-langkah korektif atas permasalahan
permasalahan yang terjadi baik dari sisii Pengadaan, Pelatihan dan
Pengembangan, Integrasi, Kompensasi dan PHK.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka kerangka konseptual pada
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis
Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat
sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul dan pengujian secara empiris. Maka berdasarkan kerangka
pemikiran di atas hipotesis sementara adalah:Audit Sumber Daya Manusia
berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Efektivitas Organisasi Pada
Pegawai PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Pengadaan
(X1)
Pelatihan dan Pengembangan
(X2)
Kompensasi
(X3)
Integrasi
(X4)
PHK
(X5)
Efektivitas Organisasi