• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERALATAN RUMAH TANGGA BERBAHAN MELAMIN TERHADAP PEMANFAATANNYA (Studi Analitik Di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERALATAN RUMAH TANGGA BERBAHAN MELAMIN TERHADAP PEMANFAATANNYA (Studi Analitik Di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERALATAN RUMAH

TANGGA BERBAHAN MELAMIN TERHADAP PEMANFAATANNYA

(Studi Analitik Di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri)

Siti Mubaidah, Candra Lukiana

Melamine is a substance causing cancer, losing function of reproduction organs, renal failure if its used in long term using. If its used in short term using, melamine can cause vomiting and diarhea. The purpose of this study to determine the relationship of mother knowledge about household appliances made of melamine to their benefit.

The research design is analitic cross sectional with population Hamlet Village Gadungan Nobo RT 01 RW 03. Sampling of research used is consecutive sampling with 20 samples of mothers who live in Orchard Village Gadungan Nobo RT 01 RW 03. Analysis of data used by cross tabulation.

Results from this study showed 18 respondents who have good knowledge. 4 respondents from 18 respondents have good knowledge using and 14 the other have enough knowledge using. From the results obtained by rank correlation spearmean significant value (ρ) 0,024 with an error rate (α) 0,05. Thusρ<αthen

H0 refused and H1 accepted. This shows that there is a relationship between maternal knowledge about household appliances made from melamine to their benefit.

In this study there is a relationship of household appliances made of melamine to their benefit is modereate.

Key words: Knowledge, Usage of Melamine

Latar Belakang Penelitian

Peralatan rumah tangga berbahan melamin saat ini banyak menjadi pilihan masyarakat untuk digunakan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya. Di karenakan ringan, tidak mudah pecah, murah, praktis, dan berpenampilan menarik. Peralatan tersebut dapat berupa mangkuk, piring, gelas, sendok, mug dan masih banyak lagi. Tak heran jika peralatan rumah tangga berbahan melamin makin mudah dijumpai, dalam keseharian. Penjaga bakso, warung makanan, sampai usaha boga. Ini disebabkan banyak masyarakat yang belum sadar tentang bahaya peralatan rumah tangga berbahan melamin untuk kesehatan (Depkes). Dampak yang ditimbulkan dapat berupa kanker, kerusakan alat reproduksi, gagal ginjal jika penggunaan dalam jangka panjang, sedangkan dalam penggunaan jangka pendek dapat berupa diare dan muntah.

Badan pengawas obat dan makanan menyatakan 48 % peralatan makanan yang biasa digunakan dirumah berbahan melamin. Dari 62 sampel peralatan rumah tangga berbahan melamin yang beredar, ditemukan 30 tidak memenuhi food grade karena kandungan melamin yang terlalu tinggi. Pada studi

pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 12 Desember 2009 ditemukan data belum pernah dilakukan penyuluhan tentang bahaya dari melamin dan cara pemanfaatan peralatan rumah tangga berbahan melamin dengan benar, dari 10 orang ibu-ibu ditemui sebanyak 7 orang (70%) ibu-ibu tidak mengetahui cara pemanfaatan melamin dengan benar. Dari 33 ibu rumah tangga terdapat 13 orang ibu yang masih menggunakan peralatan berbahan rumah tangga berbahan melamin.

Bila melamin terkena panas melamin akan melepaskan suatu senyawa yang akan berdampak bagi kesehatan. Senyawa tersebut akan bercampur dalam makanan kemudian akan masuk kedalam tubuh kita.

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah adalah pencabutan perijinan peralatan rumah tangga berbahan melamin dengan merk khusus yang beredar di Indonesia (Husniah, Rubiana Thamrin, 2009).

Dengan meningkatkan pengetahuan konsumen

(2)

Uraian latar belakang di atas membuat peneliti

tertarik untuk mengambil judul penelitian ”Hubungan

Pengetahuan Ibu Tentang Peralatan Rumah Tangga Berbahan Melamin Terhadap Pemanfaatanya Di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan

Puncu Kabupaten Kediri ”.

Identifikasi Masalah

Pertanyaan masalah pada penelitian ini adalah

”Adakah hubungan pengetahuan ibu tentang peralatan

rumah tangga berbahan melamin terhadap

pemanfaatannya di RW 03 RT 01 di Dusun Gadungan

Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri”.

Tujuan

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang peralatan berbahan melamin terhadap pemanfaatannya di RW 01 RT 03 di Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri.

Metode

Desain penelitian ini dalah analitik cross sectional dengan populasi peneitian adalah seluruh ibu yang tinggal di RW 03 RT 03 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri, sejumlah 33 orang. Sampel penelitian ditetapkan sejumlah 20 responden yang ditentukan dengan teknik consecutive sampling dengan kriteria inklusi antara lain: 1) ibu yang memiliki alat rumah tangga berbahan melamin, 2) bisa baca tulis dan 3) bersedia diteliti. Dalam penelitian ini variabel penelitiannya adalah pengetahuan ibu sebagai variabel independen ; dan perilaku pemanfaatan alat rumah tangga berbahan melamin sebagai variabel dependennya.

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 3-7 Mei 2010 dengan menggunakan kuesioner penelitian yang disusun oleh peneliti sendiri. Pengolahan data hasil pengumpulan data dilakukan melalui tahapan editing, coding, scoring dan tabulating. Adapun presentasi data dilakukan dengan menggunakan grafik dan table sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan statistik inferensial : Spearman rank correlation, denganα=0,05

Hasil Penelitian Data Umum

A. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.

4; 20%

13; 65% 3; 15%

SMP SMA PT

Diagram 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu kabupaten Kediri 2010.

B. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.

7; 35% 6; 30%

7; 35%

20 - 30 th 31 - 40 Th > 40 Th

Diagram 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri 2010.

C. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan.

2; 10%

13; 65% 5; 25%

IRT Wiraswasta Pegawai Negeri

(3)

Data Khusus

A. Karakteristik Responden berdasarkan

Pengetahuan Tentang Peralatan rumah tangga berbahan melamin.

18; 90% 2; 10%

Baik Cukup

Diagram 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Peralatan Rumah Tangga Berbahan Melamin di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri 2010.

B. Karakteristik Responden Berdasarkan Cara Pemanfaatan Peralatan Rumah Tangga Berbahan Melamin.

2; 10%

14; 70%

4; 20%

Baik Cukup Kurang

Diagram 5. Distribusi Frekuensi Cara Pemanfaatan Peralatan Rumah Tangga Berbahan Melamin di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri 2010.

Berdasarkan diagram 5 diatas dapat jelaskan bahwa dari 20 responden didapatkan sejumlah 4 responden mempunyai tingkat

pemanfaatan kategori ”Baik” (20%), 14

responden mempunyai tingat pemanfaatan

kategori ”Cukup” (70%), dan sebanyak 2

responden mempunyai tingkat pemanfaatan

kategori ”Kurang” (10%).

C. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Peralatan Rumah Tangga Berbahan Melamin Terhadap pemanfaatanya.

Tabel 1 Hubungan pengetahuan ibu tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin terhadap pemanfaatanya di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri 2010.

Tingkat Pengetahuan

Tingkat Pemanfaatan Baik Cukup Kurang Total

Baik 4

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa responden yang memliki pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 18 responden (90%). Dari jumlah tersebut yang memiliki tingkat pemanfaatan kategori baik sebanyak 4 responden (20%), sedangkan 14 reponden (70) termasuk kategori cukup. Kemudian responden yang memiliki pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 2 responden (10%) serta tingkat pemanfaatan kategori kurang. Tidak didapatkan

data responden yang memiliki tingkat

pengetahuan kurang serta tingkat pengetahuan baik, cukup dan kurang.

Hasil analisis inferensial dengan menggunakan uji korelasi spearman didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,546 yang artinya tingkat hubungannya sedang dan menunjukkan angka positif. Artinya semakin baik pengetahuan responden tentnag peralatan rumah tangga berbahan melamin maka semakin baik pula cara pemanfaatanya. Berdasarkan angka probabilitas dengan uji signifikan (p) = 0,501 dan taraf kesalahan 5% yaituα= 5% = 0,05 didapatkan p <

(4)

Pembahasan

1. Pengetahuan Tentang Peralatan Rumah Tangga Berbahan Melamin

Berdasarkan hasil diagram 4 dapat diketahui dari total responden 20 responden sebanyak 18

responden (90%) memiliki pengetahuan ”Baik”

dan sisanya sebanyak 2 responden (10%) memiliki

pengetahuan ”Cukup”.

Pengetahuan adalah merupakan hasil :

”tahu” dan ini terjadi setelah seseorang melakukan

pengindraan suatu objek tertentu (Notoatmojo, 2003). Kondisi pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor ekstenal (Notoatmodjo, 2002).

Berdasarkan penelitian tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin pengetahuan responden adalah kategori baik, seluruh responden pernah menganyam pendidikan, berdasarkan diagram 4.1 sebagian besar berpendidikan SMA (65%). Maka hal ini sesuai dengan teori Notoatmojdo dan Arikunto yang menyatakan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan. Apabila semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak pengetahuan yang didapat oleh responden tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin. Bagi responden yang memiliki pengetahuan cukup hendaknya lebih banyak mencari informasi-informasi tentang peralatan rumah tangga berbahn melami melalui media cetak maupun media elektronik.

2. Cara Pemanfaatan Peralatan Rumah Tangga Berbahan Melamin

Berdasarkan hasil diagram 5 dapat diketahui dari total responden 20 responden hanya sebesar 4 responden (20%) yang memiliki tingkat pemanfaatan kategori ”Baik”. Sisanya 14

responden (70%) memiliki tingkat pemanfaatan

kategori ”Cukup” dan 2 responden (10%) memiliki tingkat pemanfaatan kategori ”Kurang”.

Pemanfaatan melamin yang benar menurut Ariwahjoedi harus lebih diperhatikan karena dalam persenyawaan melamin yang kurang sempurna, melamin dapat terjadi residu yang disebabkan paparan panas, sinar ultra violet, gesekan dan tergerusnya permukaan melamin sehingga formaldehid terlepas dan bersifat racun. Sehingga cara pemanfaatan melamin yang baik adalah jangan pernah atau menghindari pemakaian melamin untuk menampung sesuatu yang masih

panas, misalnya sayur panas, membuat kopi, dan sebagainya. Yang lebih harus diperhatikan melamin tidak bisa digunakan dalam microwave. Faktor yang mempengaruhi penggunaan peralatan rumah tangga berbahan melamin dikarenakan ringan, tidak mudah pecah, murah, praktis, dan berpenampilan menarik (Depkes).

Menurut peneliti pemanfaatan rumah tangga berbahan melamin dengan kriteria cukup masih tinggi (70%) dapat disebabkan oleh banyak faktor yang sulit untuk dihindari salah satunya adalah faktor ekonomi. Meskipun responden memiliki pengetahuan yang baik namun jika ekonomi responden rendah, pemanfaatan melamin sulit dihindarkan. Pengalaman buruk yang di akibatkan oleh penggunaan melamin masih belum pernah terjadi atau dirasakan oleh pengguna melamin di indonesia sehingga masih banyak masyarakat menggunakan melamin sebagai peralatan rumah tangga mereka. Selain itu masih kurangnya minat para ibu untuk melihat berita berita di media elektronk maupun media cetak. Serta masih

banyak lagi faktor yang mempengaruhi

pemanfaatan. Alternatif lain sebagai pengganti peralatan rumah tangga berbahan melamin harus lebih dikenalkan kepada masyarakat.

3. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Peralatan Rumah Tangga Berbahan Melamin Terhadap Pemanfaatanya.

Dari hasil tabulasi silang didapatkan 18 responden (90%) yang memiliki pengetahuan dalam kategori baik. Dari jumlah tesebut terdapat 4 responden (20%) memiliki tingkat pemanfaatan kategori baik, sedangkan 14 responden (70%) memiliki tingkat pemanfaatan kategori cukup. Dan terdapat 2 responden (10%) yang memiliki tingkat pengetahuan kategori cukup serta tingkat pemanfaatan kategori kurang. Dari hasil teesebut tidak di temukan data responden yang memiliki tingkat pengetahuan kategori kurang tingkat pemanfaatan kategori baik, tingkat pengetahuan kategori kurang tingkat pemanfaatan kategori cukup dan tingkat pengetahuan kategori kurang tingkat pemanfaatan kategori kurang.

(5)

dengan uji sigfinikan (ρ) = 0,024 dengan taraf kesalahan 5% (α = 0,05) menunjukkan bahwa korelasi yang terjadi adalah korelasi positif artinya semakin baik tingkat pengetahuan yang dimilik maka semakin baik pula tingkat pemanfaatan peralatan rumah tangga berbahan melamin.

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan adalah merupakan hasil : ”tahu” dan ini terjadi

setelah seseorang melakukan pengindraan suatu objek tertentu. Kondisi pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Menurut peneliti dapat diartikan bahwa pengetahuan tentang peralatan rumah tangga

berbahan melamin berpengaruh terhadap

pemanfaatannya. Apabila semakin tinggi pengetahuan seseorang maka pemanfaatan peralatan rumah tangga berbahan melamin semakin bagus. Dari hasil penelitian tersebut meskipun pengetahuan baik tetapi pemanfaatan dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pengalaman, informasi yang di dapat. Apabila tingkat ekonomi tinggi maka semakin kecil kemungkinan memanfaatkan melamin sebagai peralatan rumah tangga, sedangkan apabila tingkat ekonominya rendah maka kemungkinan besar masih memanfaatkan melamin sebagai peralatan rumah tangga. Pengalaman buruk yang di akibatkan oleh penggunaan melamin masih belum pernah terjadi atau dirasakan oleh pengguna melamin di indonesia sehingga masih banyak masyarakat menggunakan melamin sebagai peralatan rumah tangga mereka. Selain itu masih kurangnya minat para ibu untuk melihat berita berita di media elektronik maupun media cetak. Serta masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatannya.

Simpulan

1. Pengetahuan ibu tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin terdapat 18 responden (90%)

memiliki tingkat pengetahuan kategori ”Baik” dan

2 responden (10%) memiliki tingkat pengetahuan

kategori ”Cukup”.

2. Pemanfaatan peralatan rumah tangga berbahan melamin terdapat 4 responden (20%) memiliki

tingkat pemanfaatan kategori ”Baik”, 14

responden (70%) memiliki tingkat pemanfaatan

kategori ”Cukup” dan 2 responden (10%) memiliki tingkat pemanfaatan kategori ”Kurang”.

3. Dari hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan semakin baik tingkat pemanfaatan. Berdasarkan tabel 4.1 sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan kategori baik sebesar 90% dan memiliki tingkat pemanfaatan kategori cukup sebesar 70%. Datanya yaitu hasil korelasi 0,501 dengan uji signifikasi (α)= 0,024 dan taraf kesalahan α =0,05 sehingga didapatkan

ρ< α maka hipotesa H1 diterima. Berarti bahwa ada hubungan yang positif antara pengetahuan ibu tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin terhadap pemanfaatannya. Dari hasil analisa data ini menunjukkan angka positif yang artinya tingkat hubungan pengetahuan ibu tentang peralatan rumah tangga berbahan melaimin terhadap pemanfaatannya adalah sedang

Saran

1. Bagi Responden

Disarankan bagi responden untuk selalu mencari informasi bila menemukan permasalahan tentang cara pemanfaatan peralatan rumah tangga berbahan melamin di tempat pelayanan kesehatan terdekat.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Dengan bertambahnya pengetahuan ibu-ibu tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin terhadap pemanfaatanya,disarankan kepada tenaga kesehatan untuk lebih memberikan informasi yang lebih jelas tentang cara pemanfaatan melamin dengan benar.

3. Bagi Pendidikan Kesehatan

Dengan adanya penelitian ini institusi pendidikan dapat memberikan motivasi pada mahasiswa untuk lebih mencari tahu permasalahan kesehatan bukan hanya melalui buku melainkan melalui internet dan sebagainnya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Frans. (2009) .Temukan Peralatan Berbahan Melamin Yang Berbahaya. www.kesehatan .kompas.com (Download : 30 September 2009)

Alimul Aziz, h. (2007).Riset Keperawatan dan tehnik Penulisan Ilmia.Surabaya : Salemba Medika.

Andik. (2009) . Bahaya Melamin Bila Dikonsumsi

Secara

Terus-menerus.www.kaslingmks.wordpress.com (Download : 16 November 2009)

Arikunto, S. (2001). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rhineka Cipta

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rhineka Cipta

(2009) . Bahaya Kanker Di balik Melamin Murah. www.depkes.go.id (Download :10 Oktober 2009)

Legiyanti, Munirah. (2009). Teknologi Pendidika.

www.wordpress.com (Download : 20 Juni 2010)

Lukadz. (2009) . Bahaya

melamin.www.Negeri.wordpress.com (Download : 12 Oktober 2009)

Notoatmodjo, S. (2003).Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rhineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. : Rhineka Cipta.

Nursalam. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Sageng Setyo.

Nursalam. (2002). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto.

Nursalam. (2003). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto.

Nursalam. (2005). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto.

Rosaline. (2009).Miss. Melamin, Perusak Rumah Tangga.www.chem-is-try.com (Download : 16 November 2009)

Surya. (2009). Sekilas Tentang

Melamin.www.suryadh.wordpress.com (Download : 15 November 2009)

Tamsuri, Anas. (2008). Panduan Praktis Riset Keperawatan Bagi Pemula. Kediri : Diklat Pembelajaran Riset Akademi Keperawatan Pamenang

Zaenab (2009) .Taukah anda, Kalau Pada Perabotan Rumah Tangga Juga Mengandung Melamin.

Gambar

Tabel 1 Hubungan pengetahuan ibu tentang peralatan

Referensi

Dokumen terkait

Kombinasi perlakuan 2,4-D 0,3 mg/l + Benzyl Adenin 0,1 mg/l merupakan perlakuan terbaik yang dapat menghasilkan struktur kalus yang lebih remah, warna putih kekuningan dan

(1) hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara empiris nilai rerata hasil belajar matematika pada masing-masing sel relatif tidak mendukung hipotesis yang

Untuk mengetahui dan menjawab semua permasalahan tersebut, maka menarik untuk diteliti dengan mengangkat judul: Manajemen Sarana Prasarana Madrasah (Penelitian di

Sedangkan kendala yang dihadapi Polres Sukoharjo mengenai restorative justice melalui penerapan diversi adalah masyarakat banyak yang tidak paham tentang restorative justice

Faktor-faktor yang terbukti berisiko terhadap kejadian perdarahan postpartum pada ibu bersalin yang dirawat di rumah sakit di Kabupaten Temanggung yaitu penolong

Pada penggembalaan kontinyu ternak domba merumput pada suatu lahan penggembalan, sangat bebas sehingga pemanfaatan rumput tidak maksimal, sedangkan penggembalaan bergilir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan pengisi berbasis ubi kayu (mocaf dan tapioka) terhadap karakteristik fisikokimia keju cedar

Pada saat sinyal aktif maka CPU akan menset alamat, data dan sinyal kontrol tristate pada state impedansi tinggi yaitu saat tepi naik dari clock pulse berikutnya, pada waktu