• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN AWAL PABRIK BIOHIDROGEN DARI LIMBAH CAIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERANCANGAN AWAL PABRIK BIOHIDROGEN DARI LIMBAH CAIR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 All sources 57  Internet sources 28  Own documents 18

[11]  "14. JTKU.pdf" dated 2017-12-07 2.2% 10 matches

[12]  "15. JTKU.pdf" dated 2017-12-07 1.9% 8 matches

[13]  file.scirp.org/Html/3-7300750_42619.htm 1.6% 6 matches

[14]  https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-642-34519-7_12 1.6% 5 matches

[15]  "12. JTKU.pdf" dated 2017-12-07 1.2% 5 matches

[16]  "29. Paper Rahmat.doc" dated 2017-12-07 1.2% 4 matches

[17]  "18. JTKU.pdf" dated 2017-12-07 1.2% 5 matches

[18]  "10. JTKU.pdf" dated 2017-12-07 0.9% 5 matches

[19]  https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1876610215023036 1.2% 3 matches

[20]  www.tandfonline.com/doi/citedby/10.1080/10643380600729071 1.3% 5 matches

[21]  www.pdfslibforyou.com/proses-pembuatan-hidrogen-cair.pdf 1.2% 3 matches

[22]  https://www.deepdyve.com/lp/elsevier/imp...y-on-palm-4U8xj0gW1k 1.2% 3 matches

[23]  repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37616/Chapter II.pdf;sequence=4 1.0% 2 matches

[24]  "30. Energi dan Lingkungan_Pembuata...ot; dated 2017-12-07 1.0% 3 matches

[25]  www.academia.edu/8348391/buku 0.9% 3 matches

[26]  "13. JTKU.pdf" dated 2017-12-07 0.9% 4 matches

[27]  "7. JTKU.pdf" dated 2017-12-07 0.9% 4 matches

[28]  "3. PROCEDIA.pdf" dated 2017-12-07 0.9% 3 matches

[29]  "9. JTKU.pdf" dated 2017-12-07 0.9% 4 matches

[30]  "8. JTKU.pdf" dated 2017-12-07 0.9% 4 matches

[31]  "11. JTKU.pdf" dated 2017-12-07 0.8% 4 matches

[32]  "PDUPT_APLIKASI_METODE_PENGAPUNGAN_BA.pdf" dated 2017-09-10 0.7% 4 matches

[33]  https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0734975010001369 0.8% 3 matches

[34]  www.mitrariset.com/search/label/Bahasa?max-results=6 0.7% 3 matches

[35]  "5. IJSE 1.pdf" dated 2017-12-07 0.5% 3 matches

[36]  https://www.researchgate.net/publication...encing_batch_reactor 0.8% 1 matches

 https://www.scribd.com/document/32959134...rogen-Production-pdf

11.8%

Results of plagiarism analysis from 2017-12-07 09:02 UTC

19. JTKU.pdf

(2)

[37]  https://www.scribd.com/document/32959134...rogen-Production-pdf 0.8% 1 matches

[38]  https://www.scribd.com/document/347175436/Ke-Simp-Ulan 0.7% 2 matches

[39]  https://www.intechopen.com/books/hydroge...organic-loading-rate 0.8% 3 matches

[40]  https://biotechnologyforbiofuels.biomedcentral.com/articles/10.1186/1754-6834-5-35 0.7% 3 matches

[41]  "33. Paper Maestruct an Dr. Irvan.doc" dated 2017-12-07 0.6% 1 matches

[42]  https://link.springer.com/article/10.1007/s12649-014-9295-6 0.6% 2 matches

[43]  www.mitrariset.com/search/label/Tahun 0.5% 2 matches

[44]  www.gnest.org/proceedings/cest2013/public_html/papers/0085.pdf 0.5% 2 matches

[45]  repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37201/Reference.pdf;sequence=2 0.4% 1 matches

[46]  digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30225-2310030078-Presentation.pdf 0.6% 2 matches

[47]  psasir.upm.edu.my/7615/ 0.4% 1 matches

[48]  https://www.scribd.com/document/81847480/Sustainable-Fermentative-Hydrogen-Production 0.4% 2 matches

[49]  www.biohydrogen.nl/downloadattachment/20829/Groenestijnetal2002.pdf 0.4% 2 matches

[50]  https://repository.telkomuniversity.ac.i...roc/jurnal_eproc.pdf 0.4% 1 matches

[51]  "Artikel No.7.pdf" dated 2017-11-30 0.3% 1 matches

[52]  https://www.scribd.com/document/36043558...itas-50-ton-hari-pdf 0.3% 1 matches

[53]  https://www.deepdyve.com/lp/elsevier/bio...stem-with-Ba3rg1WSSn 0.3% 1 matches

[54]  repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37201/Cover.pdf;sequence=6 0.2% 1 matches

[55]  https://www.scribd.com/document/27585457...es-by-Mixed-Cultures 0.2% 1 matches

[56]  "ICSTAR2016_Fahmi.docx" dated 2017-09-09 0.2% 1 matches

8 pages, 2829 words

PlagLevel: selected / overall

181 matches from 57 sources, of which 38 are online sources.

Settings

Data policy: Compare with web sources, Check against my documents, Check against my documents in the organization repository, Check against organization repository, Check against the Plagiarism Prevention Pool

(3)

--Jurnal Teknik Kimia USU, Vol.1, No.1 (2012)

[11] [24]

PERANCANGAN AWAL PABRIK BIOHIDROGEN

DARI LIMBAH CAIR

PABRIK KELAPA SAWIT

DENGAN FERMENTASI ANAEROBIK PADA

KONDISI TERMOFILIK

Hari Tiarasti, Irma Suraya, Irvan, Bambang Trisakti

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl[11]. Almamater, Kampus USU Medan 20155 Indonesia

tiarasti_hari@yahoo.com

Abstrak

Indonesia memiliki banyak sumber daya alam namun tidak mencukupi lagi untuk memenuhi permintaan energi dari konsumen, khususnya bahan bakar. Oleh karena itu, pemerintah terus menggalakkan mencari energi alternatif terbaru. Salah satunya adalah hidrogen. Hidrogen merupakan produk ramah lingkungan yang tidak menghasilkan emisi gas karbon. Dalam pembentukan hidrogen dapat menggunakan limbah yang kaya akan karbohidrat sebagai bahan baku dan dilakukan proses fermentasi. Akan tetapi, hingga saat ini masih sebatas penelitian saja.

Sehingga hal ini mendorong dibuatnya suatu perancangan awal pabrik pembuatan biohidrogen

[21]

dari limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) dengan fermentasi anerobik pada kondisi termofilik dengan tujuan mencukupi kebutuhan konsumen dan turut berperan dalam mengembangkan teknologi bersih. U uk kapasitas produksi sebesar nt 495,1694 ton/tahun, total investasi yang

[34]

dibutuhkan untuk membangun sebuah pabrik biohidrogen di Indonesia adalah Rp. 507.190.573.523,- dengan total biaya produksi sebesar Rp. 354.636.600.139,-. Parameter [54] kelayakan dengan kapasitas produksi 495,1694 ton/tahun adalah total penjualan produk sebesar Rp 174.261.989,701,- dan laba bersih sebesar 180.030.185.327,- Profit Margin (PM) 41,9 %, . Break Even Point (BEP) 45,24 %, Return on Investment (ROI) 35,5 %, Pay Out Time (POT) 82 2, tahun, Return on Network (RON) 59,16 %, Internal Rate of Return (IRR) 53,52 .

Kata kunci : Biohidrogen, Fermentasi Anaerobik,IRR, LCPKS,Termofilik.

Abstract

Indonesia has a lot of natural resources which is deficient to fulfill the energy demand of consumers, particularly fuel. Therefore, the government keeps on promoting the search for alternative energy. One of these is hydrogen. Hydrogen is an environmental friendly product that does not produce carbon emissions. In the formation of hydrogen we can use carbohydrate-rich waste as a raw material and by using fermentation process. However, it is still limited research only. So this encourage us to design biohydrogen plant from palm oil mill effluent (POME) with the

[28]

conditions of thermophilic anaerobic fermentation in order to accomplish the needs of consumers and contribute in developing clean technologies. For the production capacity of 495.1694 tons /

year, the total investment required to build a factory of biohydrogen in Indonesia is Rp. 507,190,573,523 - with a total production cost of Rp. 354,636,600,139 -. Parameter feasibility of , , the production capacity of 495.1694 tons / year is the total product sales of Rp 174,261,989.701, - and net income 180,030,185,327 -. Profit Margin (PM) 41.9% Break Even Point (BEP) 45.24, %, Return on Investment (ROI) 35.5%, Pay Out Time (POT) 2.82 years, Return of Network (RON) 59.16%, ternal Rate of Return (IRR) 53.52 In .

Keywords: Anaerobic Fermentation Biohydrogen IRR, POME, thermophilic. , ,

Pendahuluan

Pada saat ini, dunia menghadapi dua krisis yaitu kekurangan bahan bakar fosil perubahan iklim secara global. Perubahan iklim secara luas diyakini terkait dengan peningkatan pesat dalam kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam selama 30 tahun terakhir dan konsekuensi global yang disebabkan oleh konsentrasi gas efek rumah

kaca meningkat. Maka, sangat dibutuhkan

alternatif lain untuk menggantikan bahan bakar yang bersumber dari fosil [1]. Untuk antisipasi dalam memenuhi pasokan akan kebutuhan energi, energi terbarukan yang ramah lingkungan antara

lain : bioetanol, bio-diesel,bio-hidrogen (Bio-H2),

bio-butandiol (Bio-BD) [2]. Dari berbagai pilihan, hidrogen dan metana mempunyai peran yang penting dalam energi masa depan karena ramah

lingkungan, dapat diperbaharui, sustainable dan

energi yang digunakan rendah [1].

Lebih dari 500 milyar m3 dari hidrogen

(4)

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol.1, No.1 (2012)

reforming dari nafta atau natural gas, gasifikasi batu bara dan elektrolisis air sangat digemari sebagai metode klasik untuk pabrikasi hidrogen. Tetapi, semua metode tersebut menggunakan energi yang tinggi, biaya yang tinggi dan tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, teknik yang sesuai untuk memproduksi energi tersebut adalah dengan biomassa atau limbah yang tersedia[3].

Gas hidrogen (H2) mempunyai gravimetrik

densitas energi yang paling tertinggi diantara beberapa bahan bakar dan cocok terhadap elektrokimia dan proses pembakaran untuk konversi energi tanpa menghasilkan emisi karbon yang telah memberikan konstribusi pada polusi lingkungan dan perubahan iklim. Sekarang ini,

sebagian besar H2 diproduksi dengan cara

elektrolisa air atau perubahan dari metan. Teknologi produksi H

[50]

2 secara bio (Bio-H2) memberikan pendekatan yang luas terhadap

produksi H2 termasuk biofotolisis langsung,

biofotolisis tidak langsung, foto fermentasi dan fermentasi gelap. Fermentasi tanpa menggunakan cahaya ini merupakan salah satu energi bersih masa depan untuk menuju sasaran tanpa limbah dikarenakan dapat dipakainya limbah pertanian

dan limbah industri sebagai substrat

mikroorganisma [4].

Biomassa dari limbah yang dapat

dimanfaatkan untuk biohidrogen ini salah satunya

adalah limbah cair kelapa sawit.[11] Pabrik

pengolahan kelapa sawit menghasilkan limbah cair dalam jumlah yang besar, yaitu satu ton tandan buah segar (TBS) dapat dikonversi menjadi 0,2 ton

Crude Palm Oil (CPO), sementara 0,66 ton akan

dikonversi menjadi limbah cair pabrik kelapa sawit

(LCPKS) [5]. LCPKS mengandung asam amino, nutrisi inorganik seperti Na, K, Ca, Mg, serat pendek dan campuran dari karbohidrat. Oleh karena itu LCPKS sangat sesuai sebagai substrat untuk produksi hidrogen [6].

Adapun potensi LCPKS atau palm oil mill effluent (POME) untuk menghasilkan biohidrogen dapat dijelaskan pada hasil beberapa penelitian pada gambar 1.

Gambar 1. Yield dari biohidrogen dengan

menggunakan umpan yang berbeda [7]

Konsumsi hidrogen dunia terus meningkat pesat, misalnya untuk industri pupuk dan kilang minyak, saat ini permintaannya mencapai 50 juta ton per tahun, dengan laju sekitar 4-10% per tahun dan diperkirakan akan meningkat terus dengan laju yang lebih cepat. Pada kilang minyak, hidrogen dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan bakar transportasi dengan kadar hidrogen sekitar 15% sehingga diperoleh bahan bakar transportasi

(gasoline, jet fuel) yang ramah lingkungan.

Hidrogen juga merupakan kandidat bahan bakar transportasi yang paling menjanjikan di masa yang

akan datang. Berbagai uji coba kendaraan fuel cell

(yang bersumber dari hidrogen) oleh industri-industri otomotif terkemuka dunia sejak lebih dari 50 tahun terakhir mulai menunjukkan titik terang

dalam pemanfaatan fuel cell berbasis hidrogen

sebagai bahan bakar kendaraan. Jika hasil uji coba ini memberikan hasil yang positif diperkirakan pada akhir dasawarsa ini akan menjadi awal era

mobil fuel cell di dunia. Pada saat itulah akan

terjadi lonjakan permintaan hidrogen dalam jumlah sangat besar.[25] Sebagai contoh, studi di Amerika

menunjukkan bahwa jika era mobil fuel cell

dimulai, Amerika sendiri membutuhkan sekitar 40

juta ton hidrogen per tahun untuk menggerakkan sekitar 100 juta mesin-mesin mobil fuel cell [8]. Oleh karena itu, makin menjaminnya potensi

[21]

biohidrogen di masa depan menyebabkan perlunya

perancangan awal pabrik pembuatan biohidrogen

dari LCPKS.

Teori

Produksi hidrogen dari sumber daya terbarukan dengan fermentasi adalah metode yang lebih menjanjikan di antara alternatif proses produksi hidrogen yang lain. Sesuai dengan

pembangunan berkelanjutan dan masalah

minimisasi limbah, produksi hidrogen biologis, yang dikenal sebagai "teknologi hijau" telah menerima banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir disebabkan kebutuhan energi yang sedikit

dan dapat dikombinasikan dengan proses

pengolahan limbah cair. Hidrogen tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak beracun ketika digunakan sebagai bahan bakar karena tidak menghasilkan polutan tetapi menghasilkan air sebagai produk tunggal. Dibandingkan dengan

bahan bakar fosil, hidrogen menghasilkan energi

sebesar 122 kJ/g, 2,75 kali lebih besar

dibandingkan dengan bahan bakar hidrokarbon [9].

Adapun beberapa keuntungan dari

penggunaan hidrogen ialah pembakaran hidrogen

pada automobile 50% lebih efisien dari pada

bensin [10]. Kemudian hidrogen mempunyai

efisiensi konversi sebesar 55-60% (Nilai

pembakaran gas H2) dibandingkan dengan gas

(5)

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol.1, No.1 (2012)

[38]

dijual sebagai metal hydride [12][23]serta transmisi hidrogen melalui perpipaan gas akan lebih efisien daripada transmisi electricity down power line [13][23].

Selain itu gas H2 mempunyai aplikasi industri

yang lebih luas dibandingkan gas metana [14 ]. Di antara metode produksi hidrogen, metode yang paling menjanjikan dan ramah lingkungan adalah fermentasi gelap dari limbah organik karena menggabungkan proses produksi

hidrogen dengan pengolahan limbah [15].[12]

Metodologi Pembuatan Biohidrogen

Bahan baku yang digunakan pada proses

ini adalah limbah cair pabrik kelapa sawit

(LCPKS).

Tahap pembentukan biohidrogen ada 3 yaitu pre-treatment, hidrolisis dan asidifikasi [16].[46]

Proses pre-treatment berfungsi untuk

menonaktifkan bakteri metanasi sehingga dihasilkan produksi hidrogen yang tinggi. Metode [15]

yang digunakan adalah penambahan 1 M NaOH

10% ke dalam LCPKS dan dipanaskan pada suhu

80oC selama 1 jam [6].[46] Pada proses hidrolisis terjadi perombakan rantai panjang karbohidrat

menjadi bagian yang lebih pendek dan selanjutnya

hasil perombakan itu diubah menjadi hidrogen pada proses asidifikasi. Reaksi yang terjadi yaitu :[18] (C6H10O5)n H2(g)+CO2(g)+H2S(g)+

C2H4O2(i)+C4H8O2(l)[17]

Fermentasi yang digunakan yaitu

fermentasi anerobik pada kondisi termofilik

dengan temperatur 60oC, pH 5,5 dan HRT 2 hari.

Biohidrogen yang dihasilkan yaitu 61% H2, 85

ppm H2S dan selebihnya adalah CO2. Selain gas

yang dihasilkan, akan diperoleh juga beberapa asam terutama asam asetat dan asam butirat pada effluent. Nilai COD yang dihasilkan juga masih tinggi [18]. Oleh karena itu, dapat dilakukan proses anaerobik untuk menghasilkan biogas yang bisa dimanfaatkan untuk energi listrik pembuatan biohidrogen. Adapun skema proses pembuatan biohidrogen dan biogas dari fermentasi LCPKS ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Sistem integrasi dari fermentasi gelap dengan anaerobik untuk produksi biohidrogen dan biogas [7]

Untuk memurnikan biohidrogen, maka perlu dilakukan pemurnian. Pertama, dilakukan

proses biodesulfurisasi. Biodesulfurisasi ini

mempunyai beberapa keuntungan diantaranya

prosesnya aman karena semua H2S terserap, tidak

menggunakan bahan kimia yang mahal,

menggunakan tekanan atmosfer dan produk akhirnya adalah elemen sulfur yang dapat dimanfaatkan kembali. Inokulum yang digunakan

yaitu Thioalkalivibrio dan Thioalkalimicrobium

[19]. Kedua, dilakukan proses penyerapan CO2

menggunakan larutan K22CO3 yang dapat

diregenerasi. Ketiga, dilakukan proses pemurnian

H2 dengan tingkat kemurnian 99% dengan

menggunakan prinsip Pressure Swing Adsorber (PSA).

Hasil

a. Analisa Proses

Keunggulan produksi H2 melalui fermentasi

anaerobik adalah :

1. Tidak memerlukan energi matahari

2. Berbagai limbah/tanaman energi dapat

digunakan

3. Teknologi reaktor yang sederhana

[20]

Selain itu, adapun keistimewaan dari perancangan awal pabrik pembuatan biohidrogen

ini adalah terbentuknya H2 dengan kemurnian 99%

dan produk lain seperti CO2 dan sulfur yang juga

bisa dijual serta pemanfaatan kembali effluent dari

fermentasi biohidrogen menjadi biogas yang akan digunakan untuk energi listrik dari pabrik

biohidrogen itu sendiri. Flowsheet lengkap dari

(6)

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol.1, No.1 (2012)

(7)

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol.1, No.1 (2012)

b. Analisa Lokasi dan Tata Letak Pabrik

Pabrik pembuatan biohidrogen ini

direncanakan berlokasi di daerah Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara dengan alasan bahan baku pabrik merupakan limbah cair proses

pengolahan Crude Palm Oil (CPO) yang

diperoleh dari Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS). Pabrik ini direncanakan terintegrasi dengan PMKS yang ada di sekitar lokasi pabrik. Adapun sumber utama bahan baku direncanakan berasal dari salah satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di daerah Tebing Tinggi. Kapasitas

terpasang di pabrik tersebut adalah 60 ton

tandan buah segar/jam sehingga menghasilkan

limbah cair sekitar 36 ton/jam. Jumlah limbah

cair tersebut telah mencukupi kebutuhan kapasitas pabrik yang akan dibangun.

Kawasan industri Tebing Tinggi ini,

tidak terlalu jauh dari sarana pelabuhan Belawan. Selain itu, fasilitas transportasi darat dari industri ke tempat sekitar juga sangat baik dan dekat dengan jalan utama. Air yang dibutuhkan dalam proses diperoleh dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Padang yang mengalir di sekitar pabrik untuk proses, sarana utilitas dan kebutuhan domestik.

Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para pencari kerja. Di daerah ini tersedia tenaga kerja terdidik maupun yang tidak terdidik serta tenaga kerja yang terlatih maupun tidak terlatih. Tata Letak Pabrik ditunjukkan pada gambar 4 dengan skala 1: 63.7019 sehingga luas tanah yang dibutuhkan

sebesar 13.250 m2[11]. Keterangan gambar

disajikan pada Tabel 1.

Tabel Kode dan Penjelasan untuk Gambar 4 1.

No. Jenis Area

1 Pos keamanan

2 Parkir

3 Taman

4 Perumahan Karyawan

5 Ruang kontrol

6 Area Proses

7 Area Utilitas

8 Perkantoran

9 Laboratorium

10 Poliklinik

11 Kantin

12 Tempat Ibadah

13 Gudang Peralatan/Suku Cadang

14 Bengkel

15 Perpustakaan

16 Unit Pemadam Kebakaran

17 Area Perluasan

18 Unit Pembangkit Listrik

(8)

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol.1, No.1 (2012)

Gambar 4 Tata Letak Pabrik Biohidrogen .

c. Analisa Ekonomi

Untuk kapasitas produksi sebesar

495,1694 ton/tahun, total investasi yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pabrik

biohidrogen di Indonesia adalah Rp.

507.190.573.523,- dengan total biaya produksi sebesar Rp. 354.636.600.139,-. Parameter kelayakan dengan kapasitas produksi 495,1694 ton/tahun adalah total penjualan produk sebesar Rp 174.261.989,701,- dan laba bersih sebesar

180.030.185.327,-. Profit Margin (PM) 41,9 %,

Break Even Point (BEP) 45,24 %, Return on

Investment (ROI) 35,5 %, Pay Out Time (POT)

2,82 tahun, Return on Network (RON) 59,16 %,

Internal Rate of Return (IRR) 53,52 . 

Gambar 5. Grafik Break Even Point Pabrik Pembuatan Biohidrogen

Kesimpulan

1. Prospek biohidrogen sangat menjanjikan

untuk bahan bakar karena melimpahnya bahan baku dan menggunakan teknologi ramah lingkungan.

2. Pabrik ini menghasilkan biohidrogen

dengan kemurnian 99%, karbondioksida, sulfur dan biogas yang berfungsi sebagai bahan bakar pada pabrik ini. Jadi, teknologi yang digunakan sangat terintegerasi.

3. Lokasi pabrik dipilih di Tebing Tinggi,

Provinsi Sumatera Utara, disebabkan dekat dengan sumber bahan baku yaitu PKS Rambutan.

4. Untuk kapasitas produksi sebesar 495,1694

ton/tahun, total investasi yang dibutuhkan

untuk membangun sebuah pabrik

biohidrogen di Indonesia adalah Rp.

507.190.573.523,- dengan total biaya

produksi sebesar Rp. 354.636.600.139,- .

5. Parameter kelayakan dengan kapasitas

produksi 495,1694 ton/tahun adalah total

penjualan produk sebesar Rp

174.261.989,701,- dan laba bersih sebesar

180.030.185.327,-. Profit Margin (PM)

41,9 %, Break Even Point (BEP) 45,24 %,

(9)

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol.1, No.1 (2012)

Out Time (POT) 2,82 tahun, Return on

Network (RON) 59,16 %, Internal Rate of

Return (IRR) 53,52 . 

Daftar Pustaka

[1] Antonopoulou G, Gavala H, Skiadas I,

[40]

Angelopoulos K, Lyberatos G,. [42]

Biofuels generation from sweet sorghum: Fermentative hydrogen

[42]

production and anaerobic digestion of the remaining biomass. Bioresource

Technology, 99(1),( 2008 p. ). 110 119.

-[2] Chang J-S,Lee K-S, Lin P-J.[14]

Biohydogen production with fixed-bed

bioreaktor, Int J Hydrogen Energy.

(2002). 27 : p. 167-174.

[3] Nath, Kaushik dan Debabrata Das.

Biohydrogen production as a potential

[14]

energy resource-Present of art. Journal of Scientific & Industrial Research. Vol.63. (2004). p.729-738.

[4] Mahyudin dan Koesnandar.

Biohydrogen Production : Prospects

and Limitations To Practical

Application. Akta Kimindo Vol.1 No.2 April 2006. p.73 78.

-[5] Chisti Y. Biodiesel from microalgae.

Biotechnology Advances 25 (2007). 294 306.

-[6] Syafawati Ahmad Kamal, Jamaliah Md Jahim, Nurina Anuar, Osman Hassan,

Isolate Clostridium butyricum.

Internasional Journal on advanced Science Information Technology. Vol 2 No.4. (2012) ISSN 2088-5534 [7] Kee Lam and Keat Teong Lee.

Renewable and sustainable bioenergies

[28]

production from palm oil mill effluent (POME) : Win-win [28] strategies toward better environmental protection. Biotechnology Advances 29. (2011). p. 124 141.

-[8] US-DOE. National Hydrogen Energy

[25]

Roadmap. National Hydrogen Energy.

[25]

Roadmap Workshop, Washington

DC.(2002).

[9] Chong, Mei Ling and Sabaratnam,

[45]

Vikineswary and Shirai, Yoshihito dan

Hassan, Mohd Ali. Biohydrogen

Production by Clostridium butyricum

from Palm Oil Mill Effluent.

[13]

International Journal of Hydrogen Energy 34: (2009) p. 764-771.

[10]Reith JH, Wijffels RH, Barten H,

editors.[53] Status and perspectives of biological methane and hydrogen production[14]. Dutch Biological Hydrogen Foundation; (2003).p. 103–

23.

[11]Van Groenestijn JW, Hazewinkel JHO,

Nienoord M, Bussmann PJT. Energy

aspect of Biological Hydrogen

Production in High Rate Bioreactors

Operated in The Thermophilic

Temperature Range.[48] International

Journal of Hydrogen Energy 27. (2002). p.1141-1147.

[12]Dong GX, Wu BR, Zhu L, Du J.

Microstructure and electrochemical

properties of low-temperature

hydrogen storage alloy used in Ni/MH batteries. Transactions of Nonferrous

Metals Society of China.(2007).

[13]Kloeppel J, Rogerson S. The Hydrogen

Economy. Electronics World &

Wireless World 97(1666):1991.p.668

-671.

[14]Li C and Fang HHP. Fermentative

[20]

Hydrogen Production fromWastewater and Solid Wastes by Mixed Cultures. Critical Reviews in Enviromental Science and Technology 37:2007.p. 1-39.

[15]Benemann J. Hydrogen Biotechnology:

Progress and Prospect. Nature

Biotechnology 14:p.1996. 1101-1103.

[16]Kongjan, Prawit. Biohydrogen Process

from Sugar rich substrates using the dark fermentation process. Department of Environmental Engineering. Phd Thesis. (2010).

[17]Dawei,Liu. Biohydrogen Production by

Dark Fermentation from Organic

Wastes and Residues. Thesis

Department of Enviromental

Engineering. Technical University of Denmark. (2008).

[18]Sompong O-Thong, Poonsuk

Prasertsan, Nugul Intrasungkha, Sridu

Dhamwichukorn and Nils-Kare

Birkeland.[19] Improvement of

Biohydrogen production and treatment

efficiency on palm oil mill effluent with

nutrient supplementation at

(10)

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol.1, No.1 (2012)

haloalkaline conditions in a fed-batch

bioreactor. Biotechnology and

Bioengineering 97. (2007). P.1053 - 1063.

[20]Hallenbeck PC, Ghosh D.[20]Advances in

fermentative biohydrogen production:

the way forward?. Trends

Gambar

Gambar
Gambar 2.    Sistem integrasi  dari fermentasi gelap     dengan anaerobik untuk produksi biohidrogen dan      biogas [7]
Gambar 3. Flowsheet Pembuatan Biohidrogen dari Fermentasi LCPKS dengan Fermentasi Anaerobik pada kondisi Termofilik
gambar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Maka, pra rancangan pabrik pembuatan pupuk organik dari limbah cair tahu ini direncanakan didirikan pada tahun 2012 dengan kapasitas produksi 18000 ton / tahun (bahan baku

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI BAHAN BAKU LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI..

Penelitian ini bertujuan merancang proses pembuatan pupuk cair organik dari limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) serta menghasilkan pupuk.. Bahan yang digunakan

2.10 Deskripsi Proses Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Metana Cair dari Limbah Cair Industri Tapioka. 2.10.1

Waktu Fermentasi Terhadap Produksi Biogas Pada Gambar 3 dapat diketahui bahwa semakin lama waktu fermentasi limbah cair tepung tapioka, maka akan menghasilkan produksi gas

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biohidrogen dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dengan Fermentasi Anaerobik pada Kondisi

Metode yang cocok digunakan untuk produksi biohidrogen selama ini adalah dengan menggunakan metode fermentasi anaerobik dengan memanfaatkan biomassa atau limbah biomassa cair dan

Teknologi pengolahan limbah vinasse melalui proses fermentasi dan penambahan empon-empon menghasilkan pupuk organik cair plus (PACAR-P) yang dapat mengatasi