• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Dampak Kebijakan Full Day Schoo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Dampak Kebijakan Full Day Schoo"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Dampak Kebijakan Full Day School Berdasarkan

Perspektif Hukum Dan Ham

Tirta Mulya Wira Pradana

tirtamulya@students.unnes.ac.id

Abstrak

Pendidikan merupakan bagian yang penting dalam suatu peradaban manusia. Karena dengan adanya pendidikan kita bisa mengetahui kualitas suatu bangsa. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang berbasis pada karakter kepribadian seseorang. Dewasa ini kita sering melihat bahwa pendidikan itu hanya berbasis pada kecerdasan intelektual saja, oleh sebab itu maka tidak heran jika hasil pendidikan yang semacam itu akan menghasilkan benih-benih dari sikap apatis dan tidak bisa menghargai seseorang. Konstitusi kita menegaskan bahwa tiap-tiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak, pendidikan yang layak adalah pendidikan dengan metode yang tepat, pengajar yang tepat dan tidak adanya unsur pemaksaan. Pemerintah Indonesia dalam hal ini presiden bersama kemendikbud telah mengeluarkan perpres dalam pasal 9 nomor 87 tahun 2017 tentang pendidikan karakter dimana aturannya kewajiban sekolah 6 hari penuh dengan durasi waktu 8 jam Bersifat opsional. Aturan ini menggantikan peraturan kemendikbud nomor 23 Tahun 2017, berdasarkan dalam perspektif hukum dan ham , kebijakan pemerintah ini telah melindungi kebebasan tiap orang untuk mengembangkan minat dan potensi yang lain. Permendikbud tersebut terlalu memaksakan dikarenakan kualitas dan kuantitas pendidikan kita yang kurang memadai dan pendidikan bukan hanya formal seperti sekolah saja tetapi ada pendidikan non formal kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsadan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan ,perdamaian abadi dan keadilan social. Tentu point yang masih diperdebatkan adalah bagaimana peran pemerintah untu menjalankan pendidikan melalui kebijakannya sesuai dengan tujuan dari uud 45 terutama pendidikan yang dinilai banyak kalangan tidak sesuai dengwn Hak asasi manusia. Kita terus mempermasalahkan tentang hak asasi manusia dan kebijakan pemerintah.Hak asasi Manusia Menurut Tap MPR NO.XV11/1998 adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia;Secara kodrati,universal,dan abadi sebagai anugerah dari Tuhan yang maha kuasa.1oleh karena itu hak tersebut tidak dapat diganggu

gugat atau dirampas oleh siapapun itu.berarti dapat dikatakan bahwa Hak asasi manusia merupakan hadiah dari Tuhan Yang maha Esa yang selayaknya

(2)

hak itu kita gunakan secara bertanggung jawab. Hak tersebut seperti hak untuk mengembangkan diri, cara mengembangkan diri yang baik adalah melalui pendidikan. Sedangkan Menurut UU No 39 tahun 1999 menyebutkan bahwa Hak Asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan. Kewajiban kita terhadap hak tersebut adalah melindungi dan menghormatinya demi harkat dan martabat manusia.2 Berdasarkan dari beberapa pengertian datas dapat

disebutkan bahwa Hak asasi Manusia adalah hak kodrati yang diberikan oleh Tuhan yang maha Esa yang tidak dapat dirampas baik oleh individu, kelompok, maupunun pemerintah.3

Kronologi kasus

Belakangan ini telah terjadi isu nasional yang sangat panas yaitu kebijakan full day school atau sekolah secara penuh, banyak aksi simpatik dari berbagai kalangan untuk menolak kebijakan full day svhool.banyak kalangan mulai dari guru,mahasiswa, dan akademisi lainnya menentang kebijakan tersebut.cara menentangnyapun bermacam-macam ada yang turun ke jalan dan ada yang membuat petisi untuk mendesak presiden jokowi untuk menyatakan sikap atas kebijakan full day school.full day school adalah kebijakan yang mewajibkan siswa dari sekolah dasar sampai sma untuk bersekolah selama 6 hari dengan durasi waktu 8 jam, atau bisa dikatakan sekolah dari matahari baru terbit dan selesai menjelang matahari mulai terbenam.tentu kebijakan tersebut menuai pro kontra di masyarakat maupun para ahli, masyarakat beranggapan bahwa kebijakan itu bagi terlalu memberatkan sedangkan para ahli berpendapat sekolah dalam jangka waktu yang lama bukanlah suatu solusi untuk membentuk karakter siswa.dan para ulama yang dipelopori oleh Nahdatul Ulama beranggapan bahwa kebijakan itu akan semakin menjauhkan anak-anak dari nilai-nilai agama karena siswa-siswa dituntut untuk memiliki Iq(intelligence quotients) yang tinggi dan tidak memiliki sq(spiritual quotients) yang baik.akhirnya pada tanggal 6 september 2017 menggelar pertemuan dan sekaligus penandatanganan perpres yang disaksikan oleh rais aam PBNU K.H Maruf Aamin dan didampingi oleh menteri pendidikan bapak Muhadjir. Ketika beliau yaitu Presiden ditanya oleh pers perihal apa yang melatar belakangi keluarnya perpres tersebut beliau hanya mengatakan “Nanti biar beliau-beliau(pimpinan Ormas) yang jelaskan atau pak mensesneg,Yang paling penting perpres itu sudah ditandatangani dan jangan ada yang mempertentangkan hal-hal yang sudah-sudah,senanglah menatap kedepan,begitu saja,”kata Jokowi.sementara itu ketua PBNU yaitu K.H Aqil Siradj dan Rais Aam NU yaitu K,H Maaruf Aamin merspon bahwa presiden telah mendengarkan aspirasi rakyatnya dengan mengeluarkan Perpres tersebut. Mereka berdua berharap Presiden dapat terus memahami aspirasi rakyatnya. Kebijakan full day school diatur , dalam pasal 2 ayat 1 sampai 3 peraturan kemendikbud nomor 23 tahun 2017 yang berbunyi:4

(1) Hari sekolah 8(delapan) jam dalam 1 (satu) hari atau 40 (empat puluh) jam selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu

(2) Ketentuan sekolah 8(delapan) jam dalam 1 (satu) hari atau 40 (empat puluh) jam selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) mingg sebagaiamana dimaksud dalam pasal 1 (satu ) ayat satu. Termasuk istirahat selama 0,5 jam dalam satu hari atau 2,5 jam selama 5 hari dalam 1 minggu

2 Psl 1 UU No. 39 Tahun 1999

3 Anis Widyawati, “Kajian Hukum Internasional Terhadap Ham”, Jurnal Ilmu Hukum Pandecta, Universitas Negeri Semarang, Vol. 2, No. 2, Juli-Desember, 2008,hlm.41.

(3)

(3) Dalam hal diperlukan penambahan waktu istirahat sebagaimana diatur dalam ayat 2. Sekolah dapat menambah istirahat melebihi 0,5 jamdalam satu hari atau 2,5 jam selama 5 hari dalam satu minggu.

Walaupun kebijakan tersebut telah dirubah oleh pemerintah dengan dikeluarkannya perpres nomor 87 tahun 2017 yang menyebutkan bahwa kebijakan Full Day School itu sifatnya opsional.opsional artinya dikembalikan kepada sekolah masing-masing untuk menjalankan kebijakan tersebut atau tidak. Pro kontra dalam kebijakan pemerintah akan terus terjadi dalam setiap pemerintah dan itu sudah menjadi hal yang wajar untuk itu kita harus mampu bersikap tenang dan berpikir jernih dalam menyikapi atas suatu hal yang terjadi.untuk itu apabila kita kaji kebijakan pemerintahan Jokowi tentang kebijakan full day school berdasarakan perspektif hukum dan ham,serta apa dampak kebijakan tersebut bagi masyarakat pada umumnya .

Berdasarkan kebijakan pemerintah tersebut dapat kita rumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kebermanfaatan Kebijakan full day School ?

2. Apakah permendikbud nomer 23 tahun 2017 menciderai Hukum dan Ham karena adanya unsur pemaksaan?

3. Apakah Perpres nomor 87 tahun 2017 tentang pembatalan kebijakan full day school merupakan solusi yang tepat?

Ketidakbermanfaatan Full day School

Seperti kata Denny Indrayana[2011] dalam bukunya “Indonesia Optimis”menyebutkan bahwa Indonesia tidak ada alasan untuk menolak optimisme,Indonesia justru harus menolak pesimisme,tapi harus tetap berpijak pada realitas.5 Kebijakan full day school merupakan tujuan yang baik bagi

pemerintah, walaupun sifatnya opsional boleh diterapkan atau tidak. namun sayangnya pemerintah terlalu optimis dan tidak melihat realitas yang ada bahwa sebenarnya pendidikan di Indonesia ini masih kekurangan fasilitas yang memadai dan kualitas serta kuantitas guru yang kurang, menyadari tantangan dan persoalan tersebut kita harus tetap optimis bahwa pendidikan kita tetap akan maju dengan cara kita mau diajak berubah satu sama lain. Selama ini yang terjadi sekolah unggulan dimonopoli oleh pemegang otoritas pendidikanseperti Kemendiknas. Sekolah unggulan diterapkan sekedar menciptakan prestasi anak didik,kurikulum dirancang sarat muatan, diajar guru berkualitas, dengan sarana-prasarana yangbagus,tapi biayanya sangat mahal. Padahal Sekolah unggulan kemungkinan dapat dicapai bila seluruhsumber daya Sekolah dimanfaatkan secara optimal. Mulai dari tenaga administrasi, pengembangkurikulum, tenaga pendidik, termasuk masyarakat harus dilibatkan secara berdaya guna. Karena semua sumber daya itu akan dapat menciptakan iklim dan kultur yang mampu membentuk6keunggulan Sekolah.

H.A.R Tilaar sendiri memberikan makna yang sedikit berbeda tentang “kebijakan pendidikan”, menurutnya kebijakan pendidikan merupakan rumusan

5 Denny Indrayana ,2011, Indonesia optimis,PT Buana Ilmu Populer, Gramedia Jakarta hlm 64 6 M.Nur Hasan, “UPAYA MENJADIKAN MADRASAH SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN UNGGUl”, Wahana Akademika,

(4)

dari berbagai cara untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, diwujudkan atau dicapai melalui lembaga-lembaga sosial (social institutions) atau organisasi sosial dalam bentuk lembaga-lembaga pendidikan formal, nonformal, dan informal7. Kebijakan yang tidak mampu direalisasikan dengan

baik hanya akan menjadi impian semata

Permendikbud menciderai Ham

Permendikbud yang dikeluarkan dinilai terlalu melanggar prinsip kebebasan dari ham. Kebebasan Menurut Ham adalah seseorang yang memiliki kebebasan berarti ia memiliki persamaan derajat.8 Artinya bahwa seseorang

memiliki posisi sama yang lain dan tidak boleh tunduk kepada system yang mengekang. Permendikbud ini dalam pasalnya mewajibkan anak untuk sekolah selama 5 hari selama 8 jam disini anak dikekang untuk menerima doktrin-doktrin dari guru mereka bahwa sekolah itu identic dengan nilai, nilai, dan nilai. Sekolah unggul harus menghasilkan lulusan yang unggul,keunggulan lulusan tidak hanya ditentukan oleh nilai yang tinggi, indikasi lulusan tinggi baru dikatakan berhasil apabila mereka berhasil di dunia kerja dan dalam bermasyarakat.9 Padahal anak bebas untuk berkarya dan belajar hal baru diluar

sekolah. Kemampuan lulusan yang dihasilkan merasa unggul apabila mereka mampu mengembangkan potensi intelektual,emosional dan spiritualitasnya dimana mereka berada.10Untuk itu permendikbud tersebut dibatalkan karena

menciderai Ham. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan ini ternyata juga mematikan Madrasah. Banyak kalangan mengatakan bahwa peraturan tersebut semakin memisahkan Indonesia menuju Negara sekuler, Negara yang memisahkan nilai-nilai moral pada ranah pribadi. Kebijakan itu dinilai terlalu berbahaya karena dapat merusak nilai luhur bangsa Indonesia yang berfalsafah pada pancasila. Anehnya peraturan menteri tersebut telah menganggap bahwa urusan agama adalah nanti saja, karena anak-anak untuk belajar agama di madrasah mustahil karena madrasah mulai melakukan aktivitasnya pada jam 4 sore sedangkan anak-anak pulang dari sekolah pada pukul 4 atau lebih. Menteri Menurut KBBiI adalah seseorang yang diberikan oleh presiden untuk mendelegasikannya, mendelegasikannya dalam hal ini adalah mewakili presiden. Kebijakan seperti ini akan memnggangu kredibilitas dan elektibilitas presiden jokowi, karena bukan salah masyarakat untuk tidak percaya kepada pemimpinnya tetapi salah pemimpinnya yang tidak mampu memuaskan masyarakat yaitu tentntang mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang terus mengandung kontroversi karena tidak adanya alasan yang tepat serta keraguan dalam membuat kebijakan. Pmerintah dalam hal ini yaitu menteri pendidikan telah mengabaikan asas kepastian hukum. Asas kepastian hukum adalah asas yang berlandaskan pada perundang-undangan dan keadilan serta kepatutan hukum di masyarakatDan unuk itu maka pemerintah membatalkan permendikbud tersebut. Pembatalan tersebut berarti pemerintah telah melindungi Ham.

Perpres merupakan solusi tegaknya Ham

Kebijakan merupakan suatu proses dari suatu perencanaan dan perumusan oleh suatu kelompok/instansi pemerintah yang berupa peraturan atau program

7 Mujianto Solichin , “Implementasi kebijakaan Pendidikan dan Peran Demokrasi”, Studi Islam Volume 6, Nomor 2, Oktober 2015,hlm 153

8 Hzmid Awaludin,2012, Ham:politik,hukum dan kemunafikan., kompas Jakarta hlm 101 9 M.Nur Hasan, “UPAYA MENJADIKAN MADRASAH SEBAGAI

LEMBAGA PENDIDIKAN UNGGUl”, Wahana Akademika Vol. 2 No. 2, Oktober 2015, hlm .81

(5)

untuk menyelesaikan suatu permasalahan11. Menurut Sayefudin Saud

kekuasaan kebijakan mencakup setiap hukum yang memperhatikan kesejahteraan semua orang dalam negaranya atau setiap individu di dalamnya,apakah berkaitan dengan hak-hak serta kewajibannya, apakah penghargaan sebagai individu atau warga Negara,hak-hak individu atau kekayaan seluruh orang dalam negaranya atau setiap individu di dalamnya, Kekuasaan kebijakan adalah kekuasaan Negara untuk membatasi hak-hak individu atas kelompok social karena mempertimbangkan kesehatan masyarakat,keamanan,dan kesejahteraan sosial12.Ditinjau dari karakter bangsa

Indonesia kebijakan tersebut tidak sesuai karena kebijakan full day school yang dikeluarkan menteri lebih banya rugi?mudharatnya ketimbang untungnya Lembaga pendidikan membutuhkan penghargaan dan perlakuan humanis ketimbang dijadikan sasaran eksploitasi dan kepentingan politik etis semata yang menegasikan tujuan utama dari pendidikan itu sendiri.13maka pemerintah

dalam hal ini telah melakukan tindakan bijak dengan mencabut peraturan menteri nomor 23 tahun 2017 karena peraturan tersebut dinilai terlalu meresahkan terutama bagi kalangan pendidik dan orang tua. Didalam peraturan tersebut jelas-jelas adanya unsur pemaksaan anak dalam bersekolah dalam durasi waktu yang telah ditentukan. Perpres dikeluarkannya untuk membatalkan permendikbud untuk membatalkan kebijakan full day school. Karena di dalam perpres tersebut menjunjung tinggi natural right, natural right adalah hak yang tidak boleh diganggu gugat oleh siapapun termasuk pemerintah, karena natural right merupakan hak yang diberikan oleh tuhan yang sifatnya abadi dan universal.untuk itu kita harus melindungi hak-hak anak sesuai dengan pengesahan kovensi internasional tentang anak melalui keputusan presiden nomor 36 tahun 1990 tentang pengesahan convention on the right of the child 14yang berisi bahwa Negara, pemerintah, pemerintah

(6)

dikelola dengan baik dengan cara pemerintahnya mampu membuat kebijakan yang tepat.Kareana mengkritik pemerintah bukan tujuannnya untuk membenci tetapi untuk membangun, Karena dalam demokrasi yang lebih modern yaitu deliberative yang diciptakan oleh Jurgen Habermas dari jerman. Jurgen Habermas yang dikutip oleh Dewi candraningrum (2012)dalam bukunya “politik,Gender dan ruang publik,Narasi Kritik Habermas”yang menyebutkan Keruntuhan ruang publik biasanya dimanipulasi oleh dogma,teror,bias,tang merekatkan negara dan manusia sipil secara semu karena adanya tumpang tindih.”15menjelaskan keputusan yang menyangkut tentang kebijakan public

haruslah diperdebatkan terlebih dahulu bersama semua unsur, bukan hanya dari pemerintahan saja seperti DPR, Menteri, Maupun presiden tetapi juga melibatkan unsur-unsur dan nilai-nilai dari masyarakat seperti: Pemuka Agama, akademisi, rakyat dan lain-lain.

Kesimpulan

Amanat yang tersirat maupun yang tersurat dari undang-undang dasar 1945 adalah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa,cara mencerdaskan bangsa adalah melalui pendidikan yang baik meliputi penanaman nilai-nilai karakter dari pancasila itu sendiri dan jangan hanya memikirkan nilai dan nilai akademik saja, kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi yang utama untuk menciptakan gererasi unggul. Kita hanya akan terus bermimpi jika hal tersebut berlangsung terus menerus. Kebijakan full day school terlalu menuai kontroversi karena apabila Legal standing kita berpijak pada ham dan terutama perlindungan anak. Kebijakan ini memuat unsur paksaan yang termuat dalam peraturan kemendikbud nomor 23 tahun 2017. Pemaksaan tersebut terlihat dari waktu pendidikan itu berlangsung selama 6 hari dengan durasi waktu 8 jam, dalam hal ini pemerintah telah mendengarkan keresahan-keresahan di masyarakat dan juga telah mendengarkan pendapat para ulama. Para ulama berpendapat kebijakan full day school menjurus pada sekuler yaitu

(7)

pemisahan agama dan Negara.dan tindakan bijak dari presiden jokowi dengan dikeluarkannya perperes tersebut diharapkan mampu meredam keresahan masyarakat . Kebijakan Full day school yang termuat dalam pereturan menteri tersebut telah tersebut telah mematikan madrasah. Madrasah adalah tempat untuk anak-anak belajar tentang agama dan budaya asli Indonesia. Bagaimana generasi penerus bangsa kita ini akan menjadi baik. Jika kebijakan yang dibuat malah menjauhkan anak-anak dari nilai-nilai kebaikan itu sendiri. Dan pada akhirnya presiden jokowi memutuskan untuk mencabut peraturan kemendikbud dan mengeluarkan perpers tentang aturan full day school yang bersifat opsional .dengan itu diharapkan maka sekolah dapat memilih untuk melaksanakannya atau tidak. Adapun saran kedepannya adalah

1. Meningkatkan APBN

2. Melakukan pemerataan pembangunan sekolah-sekolah yang berada di pelosok dan memperbaikinya hingga layak disebut sebagai sekolah

3. Menigkatkan kualitas dan kuantitas dari seorang guru dengan cara universitas yang memiliki jurusan tentang pendidikan guru harus terus mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusannya, karena guru merupakan pengantar dari sebuah kesuksesan.

Daftar Pustaka

Awaludin, Hamid2012, Ham:Politik,Hukum dan Kemunafikan, kompas. Jakarta Candarningrum.Dewi.2012.Politik Gender dan ruang Publik dalam narasi kritik

Habermas .Jakarta:gadis arivia

Hasan,M.Nur., “UPAYA MENJADIKAN MADRASAH SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN UNGGUl”, Wahana AkademikaVol. 2 No. 2, Oktober 2015

Indrayana ,Denny,2011, Indonesia Optimis,PT Buana Ilmu Populer, Gramedia Jakarta

(8)

Rahayu, 2015, Hukum Hak Asasi Manusia , Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang

Solichin ,Mujianto “Implementasi Kebijakaan Pendidikan dan Peran Demokrasi”, Studi IslamVolume 6, Nomor 2, Oktober 2015

(9)

Referensi

Dokumen terkait

を集団性が帰結する問題であるとみなし,家庭化によって解消されるものであると結論づ

Dilihat dari definisinya SPPIP Merupakan produk turunan dari penataan ruang (RTRW), serta hasil review produk perencanaan jangka menengah (Renstrada, RPJMD, dll); SSK merupakan

Secara legal perawat dapat melakukan aktivitas keperawatan mandiri berdasarkan pendidikan dan pengalaman yang di miliki. Perawat dapat mengevaluasi

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) terhadap Streptococcus pneumoniae. Metodologi: Daun

Adapun beberapa penelitian yang pernah dilakukan antara lain: Deskripsi Historis Satuan Pengamanan UIN Sunan Kalijaga Deskripsi Historis Satuan Pengamanan UIN Sunan

Persatuan Guru Republik Indonesia atau disingkat PGRI merupakan wadah organisasi yang menampung semua guru di Indonesia. PGRI memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan,

Gempa bumi suatu musibah ataupun teguran dari Allah dari sikap ataupun perilaku kita yang tidak disukai oleh Allah, akan tetapi hikmah dari cobaan ini tentu saja ada,

Asuransi Jiwasraya (Persero) Cabang Samarinda selama Tahun 2014 – 2016 adalah Promosi Penjualan dan Hubungan Masyarakat sedangkan indikator Pendapata Preminya