• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERIKSAAN MANAJEMEN terhadap efektivitas penjualan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMERIKSAAN MANAJEMEN terhadap efektivitas penjualan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DASAR

Tugas Mata Kuliah Audit Manajemen

Oleh :

Drajat Priyo Triatmojo 120810301164

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember

(2)

BAB I KONSEP DASAR

Perencanaan yang baik adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perencanaa yang dibuat mencakup batas-batas operasional yang akan dilakukan, baik cakupan operasi (volume produksi, promosi, pelayanan, pelanggan, dan sebagainya) maupun konsumsi sumber daya (perolehan kapasitas produksi, pembayaran kepada pemasok dan karyawan, serta penyelesaian kewajiban jangka pendek lainnya). Dalam rangka memastikan jalannya operasi perusahaan agar dapat berjalan dengan baik, diperlukan pengawasan dan pengendalian manajemen yang baik pula. Terdapat empat tujuan penting yang ingin dicapai melalui pengendalian internal yang dilakukan perusahaan, yaitu :

1. Dapat dipercaya data-data akuntansi yang disajikan perusahaan 2. Terjaganya aset yang dimiliki perusahaan

3. Berjalannya operasi secara efisien

4. Ditaatinya semua ketentuan, peraturan, dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.

Fungsi pengawasan dan pengendalian manajemen, menimbulkan aktivitas audit (pemeriksaan). Lebih luas lagi, audit juga dibutuhkan dalam menilai pertanggungjawaban manajemen kepada berbagai pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Ada tiga pihak yang terlibat didalam audit perusahaan, antara lain :

1. Pihak pertama : Auditor

2. Pihak kedua : entitas yang diaudit (auditee), biasanya diwakili manajemen dan karyawan perusahaan tersebut

3. Pihak ketiga : entitas yang memerlukan pertanggungjawaban dari entitas yang diaudit, biasanya diwakili oleh dewan komisaris (pemegang saham).

(3)

KONSEP DAN DEFINISI

Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-programyang dilaksanakan, atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telahditetapkan perusahaan.

Berbagai jenis audit dilakukan untuk memastikan bahwa proses operasi perusahaan telah berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku serta pengelolaan sumber daya dalam proses tersebut berjalan secara efektif dan efisien.

Dari berbagai audit yang dilakukan kecuali audit keuangan,keseluruhan audit memiliki tujuan yang (hampir) sama yaitu menilai bagaimana manajemen

Pihak 1

Pihak 3 Pihak 2

pengesaha n

audit

Pertanggu ng-jawaban

OPERASIONAL KEPATUHAN

KEUANGAN INTERNAL

(4)

mengoperasikan perusahaan, mengelola sumber daya yang dimiliki, meningkatkan efisiensi proses dalam mencapai tujuan perusahaan secara taat asas.

TUJUAN MANAJEMEN AUDIT

Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas perusahaan. Dengan tujuan ini, maka audit manajemen minitik beratkan pada objek audit yang diperkirakan dapat di perbaiki di masa yang akan datang, dan mencegah kemungkinan terjadinya kerugian.

RUANG LINGKUP DAN TUJUAN AUDIT

Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau hanya mencakup bagian tertentu dari kegiatan/aktivitas perusahaan yang dilakukan. Periode audit yang dilakukan juga bervariasi bisa untuk jangka waktu satu minggu, beberapa bulan, satu tahun, bahkan untuk beberpa tahun, sesuai tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

Sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan bidang-bidang dalam perusahaan yang masih memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomis, efisiensi, dan efektivitas. Ada tiga elemen pokok dalam tujuan audit :

1. Kriteria (criteria)

Merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.

2. Penyebab (cause)

Merupakan tindakan yang dilakukan oleh stiap individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab bisa bersifat positif dan negatif.

3. Akibat (effect)

(5)

PRINSIP DASAR AUDIT

Ada tujuh prinsip yang harus di perhatikan agar audit manajemen dapat berjalan dengan baik:

1. Audit dititikberatkan pada objek yang memiliki peluang untuk diaudit. Prinsip ini mengarahkan audit pada berbagai kelemahan manajemen baik dalam bentuk operasional yang berjalan tidak efisien dan pencapaian tujuan yang tidak efektif maupu kegagalan perusahaan dalam menerapkan berbagai ketentuan dan peraturan serta kebijakan yang ditetapkan.

2. Penilaian terhadap kegiatan objek audit harus memiliki prasyarat. Audit merupakan prasyarat yang harus dilakukan sebelum penilaian dilakukan.

3. Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan audit yang bersifat positif.

Memberikan penilaian objektif terhadap objek yang diaudit.

4. Identifikasi indvidu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi.

Hal ini penting karena dengan mengetahui individu-individu tersebut, akan lebih dalam dapat digali permasalahannya dan penyebab terjadinya kelemahan tersebut, sehingga tindakan koreksi yang akan dilakukan akan menjadi lebih cepat dan tepat.

5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab.

Walaupun auditor tidak berkewenangan memberi sanksi, tetapi auditor dapat memberikan pertimbangan sanksi yang tepat yang akan diberikan pada pihak yang bertanggunng jawab.

6. Pelanggaran hukum.

Walaupun bukan tugas utama seorang auditor melakukan penyelidikan terhadap pelanggaran hokum, auditor harus segera melaporkan temuan pelangaran.

7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan.

(6)

PERBEDAAN AUDIT MANAJEMEN DENGAN AUDIT KEUANGAN Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pengolahan program/aktivitas perusahaan, menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan menetukan tindakan perbaikan yang berkaitan dengan kelemahan tersebut, dan menetukan tindakan perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang. Berbeda dengan audit keuangan yang menekankan auditnya pada data-data transaksi, proses pencatatan, dan laporan akuntansi yang dibuat perusahaan.

Karakteristik Audit Keuangan Audit manajemen Tujuan Dilakukan untuk mendapatkan

keyakinan bahwa laporan keuangan disajikan oleh perusahaan telah disusun melaui proses akuntansi yang berlaku secara umum dan menyajikan dengan sebenarnya kondisi keuangan perusahaan pada tanggal pelaporan dan kinerja manajemen pada periode tersebut.

Ditujukan untuk mencapai perbaikan atas beberapa program/aktivitas dalam pengelolaan perusahaan yang memerlukan perbaikan meliputi keseluruhan fungsi manajemen dan fungsi-fungsi terkait.

Dasar Yuridis Mengharuskan penyajian laporan keuangan mendapatkan pengesahan secara independen atas kewajaran laporan

(7)

keuangan

Frekuensi audit

Kebutuhan audit berhubungan langsung dengan penerbitan laporan

Dilakukan terhadap data-data keuangan yang bersifat historis.

Menekankan untuk kepentingan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada masa akan datang

Bentuk laporan audit

Telah memiliki standar. Bentuk laporan bersifat komprehensif.

Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam audit manajemen, yaitu : 1. Audit Pendahuluan

Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan pada objek audit berdasarkan peraturan-peraturan atau kebijakan yang berkaitan dengan aktivitas audit. Dari tahap ini audit dapat menetukan tujuan audit sementara.

(8)

Auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen. Hasil pengujian ini dapat mendukung tujuan audit sementara menjadi tujuan audit terperinci.

3. Audit Terinci

Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit.

4. Pelaporan

Pada tahap ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada pihak yang berpkepentingan.

5. Tindak Lanjut

Pada tahap ini bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk menindak lanjuti (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang telah diberikan.

MEMAHAMI PERMASALAHAN SECARA DINI

Dengan memahami permasalahan sejak dini, akan membantu perusahaan dalam mempertahankan dan bahkan meningkatkan kemampuan bersaingnya. Tindakan preventif yang dilakuan perusahaan memerlukan penilaian yang tepat terhadap pengelolaan dan identifikasi kekurangan atau kelemahan pengelolaan program sehingga dapat menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan. Dalam hal ini, audit manajemen melakukan penilaian secara tepat terhadap proses yang telah terjadi.

EKONOMISASI, EFISIENSI, DAN EFEKTIVITAS

(9)

ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas akan lebih mudah dipahami jika dibahas dalam kerangka Input-Proses-Output.

RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN

Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit.

Audit manajemen pada berbagai fungsi dan ruang lingkupnya :

Audit manajemen pada fungsi pemasaran

Audit manajemen pada fungsi produksi dan operasi Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia Audit manajemen pada fungsi sistem informasi Audit manajemen lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Pengetahuan adalah hasil tahu dari responden tentang definisi menarche, u sia terjadinya menarche, tanda dan gejala menarche, perubahan yang terjadi pada saat menarche

Kebutuhan dan Jumlah Ruang dalam “Pusat Penelitian teknologi” ... Pola Organisasi

Hipokalemia yang berat (kadar kalium dalam serum < 3 mmol/L) juga dapat Hipokalemia yang berat (kadar kalium dalam serum < 3 mmol/L) juga dapat ditemukan

 Ukur ketebalan cakram pada beberapa tempat dan ganti jika hasil pengukuran terkecil lebih kecil dari batas service yang diijinkan.(gb.42).  Check keolengan cakram periksa

Syamsu Yusuf (2009:77) menjelaskan layanan dasar atau kurikulum bimbingan ialah “Proses pemberian bantuan kepada semua siswa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara

Bagi guru, hendaknya dapat menggunakan aplikasi WhatsApp untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Siswa, dikarenakan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar

Dengan demikian hasil penelitian konsisten dengan perilaku manajemen yang melakukan pengelolaan laba dalam jangka pendek pada saat penawaran program opsi saham dengan harapan

Dari wacana yang disajikan oleh media Solopos, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana konstruksi media surat kabar Solopos dalam pemberitaan rekon- siliasi Keraton