• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa pengertian dari Akad Musyarakah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Apa pengertian dari Akad Musyarakah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya sistem keuangan syariah yang ada di belahan dunia membawa prospek yang baik khususnya bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam untuk senantiasa menggunakan fasilitas produk pembiayaan keuangan yang berbasis syari’ah yang menerapkankan sistem bagi hasil bila mendapatkan keuntungan dan saling menanggung resiko bila terjadi kerugian dalam usahanya, dengan banyaknya produk yang ditawarkan dan banyaknya pula transaksi yang berkaitan dengan pembiayaan syari’ah salah satunya produk yang sering terdengar oleh kita adalah pembiayaan musyarakah dimana produk ini merupakan bagian dari akad tijarah yang bersifat Profit(memaksimalisasikan keuntungan) . Pembiayaan musyarakah yang kian di minati oleh para nasabah dan pemodal untuk berinvestasi dalam sebuah kegiatan usaha dimana system operasionalnya yaitu dengan menggabungkan modal dari 2 pihak atau lebih baik berupa keahlian maupun berbentuk dana. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai akad musyarakah alangkah baiknya kita simak dantelusuri pada pembahasan makalah yang telah kami buat untuk memperkaya pengetahuan kita tentang operasional keuangan syari’ah yang bedasarkan akan akad musyarakah didalam isimakalah ini pun kami catat beberapa perlakuan akuntansi yang menyangkut masalah akad musyarakah.

(2)

A. Apa pengertian dari Akad Musyarakah ? B. Apa saja jenis - jenis dari Akad Musyarakah? C. Apa sumber hukum dari Akad Musyarakah?

1.3 TUJUAN PENULISAN

A. Untuk mengetahui pengertian dari Akad Musyarakah. B. Untuk mengetahui jenis- jenis dari Akad Musyarakah. C. Untuk mengetahui sumber hukum dari Akad Musyarakah.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akad Musyarakah

(3)

tersebut dan bagi hasil yang telah disepakati nisbahnya secara bertahap atau sekaligus kepada mitra lain. Investasi musyarakah dapat dalam bentuk kas, setara kas atau aset nonkas.

Mitra pasif adalah mitra yang tidak ikut mengelola usaha musyarakah. Istilah lain dari musyarakah adalah akad kerjasama diantara para pemilik modal yang mencampurkan modal mereka dengan tujuan mencari keuntungan.dalam musyarakah para mitra sama-sama menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu dan berkerja bersama mengelola usaha tersebut. modal yang ada digunakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama sehingga tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi atau dipinjamkan pada pihak lain tanpa seizin mitra lainnya.

Setiap mitra harus memberi kontribusi dalam perkerjaan dan ia menjadi wakil mitra lain jugasebagai agen bagi usaha kemitraan. sehingga seorang mitra tidak dapat lepas tangan dari aktivitas yang dilakukan mitra lainnya dalam menjalankan aktivitas bisnis yang normal. Dengan bergabunganya dua orang atau lebih, hasil yang diperoleh diharapkan jauh lebih baikdibandingkan jika dilakukan sendiri, karena didukung oleh kemampuan akumulasi modal yang lebih besar,relasi bisnis yang luas,keahlian yang beragam,wawasan yang lebih luas,pengendalianyang lebih tinggi dan lain sebagainya. Apabila usaha tersebut untung maka keuntungan akan dibagikan kepada para mitra sesuaidengan nisbah yang telah disepakati (baik presentase maupun periodenya harus secara tegas danjelas ditentukan di dalam perjanjian), sedangkan bila rugi akan didustribusikan pada para mitrasesuai dengan porsi modal dari setiap mitra.hal tersebut sesuai dengan prinsip sistem keuangansyariah yaitu bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam suatu transaksi harus bersama-samamenanggung (berbagi) resiko.

(4)

dan keadilan. keadilan sangat terasa penentuan nisbah untuk pembagian keuntungan yang bisa saja berbeda dari porsi modal karena disesuaikan ada faktor lain misalnya keahlian, pengalaman, ketersedian waktu dan sebagainya.selain itu keuntungan yang dibagikan pada pemilik modal merupakan keuntungan riil, bukan merupakan nilai nominal yang telah ditetapkan sebelumnya seperti bunga dan riba.prinsip keadilan juga dirasa ketika orang yang punya modal lebih besar akan menanggung resiko finansial yang juga lebih besar.

Selain musyarakah, terdapat juga kontrak investasi untuk bidang pertanian yang pada prinsipnya sama dengan prinsip syirkah, bentuk kontrak bagi hasil yang ditetapkan pada tanaman pertanian setahun dinamakan muzaraah.bila bibitnya berasal dari pemilik tanah maka disebut mukhabarah. sedangkan bentuk kontrak bagi hasil yang ditetapkan pada tanaman pertanian tahunan disebut musyaqat.Untuk menghindari persengketaan dikemudian hari sebaiknya akad kerja sama dibuat secara tertulis oleh para saksi. akad atau perjanjian tersebut harus mencakup beberapa aspek antara laindengan besaran modal dan penggunaannya (tujuan usaha musyarakah), pembagian kerja diantara mitra, nisbah yang digunakan sebagai dasar pembagian laba pembagiannya dan lain sebagainya. Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, atau terjadi persengkataan, para pihak dapat merujuk kepada kontrak yang telah disepakati bersama.

Rukun Musyarakah musyarkah yaitu harus ada modal dan kerja.

(5)

1. Modal yang diberikan harus tunai.

2. Modal yang diserahkan dapat berupa uang tunai, emas, perak, aset perdagangan, atau aset tidak berwujud seperti lisensi, hak paten, dan sebagainya.

3. Apabila modal yang diserahkan dalam bentuk monkas, maka harus ditentukan nilai tunainya terlebih dahulu dan harus disepakati bersama.

4. Modal yang diserahkan oleh setiap mitra harus dicampur. Tidak dibolehkan pemisahan modal dari masing-masing pihak untuk kepentingan khusus. Misalnya, yang satu khusus membiayai pembelian bangunan, dan yang lain untuk membiayai pembelian perlengkapan kantor.

5. Dalam kondisi normal , setiap mitra memiliki hak untuk mengelola aset kemitraan. 6. Mitra tidak boleh meminjam uang atas nama usaha mesyarakah, demikian, juga

meminjamkan uang kepada pihak ketiga dari modal musyarakah, menyumbang atau menghadiahkan uang tersebut. Kecuali, mitra lain telah menyepakatinya.

7. Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau menginvestasikan modal itu untuk kepentingannya sendiri.

8. Pada prinsipnya dalam musyarkan tidak boleh ada pemjaminan modal, seorang mitra tidak bisa menjamin modal mitra lainnya, karena musyarakah didasarkan prinsip alghunmu bi al ghurmi—hak untuk mendapat keuntungan berhubungan denga resiko yang diterima.

9. Modal yang ditanamkan tidak boleh digunakan untuk membiayai proyek atau investasi yang dilarang oleh syariah.

Kerja

1. Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan musyarakah.

2. Tidak dibenarkan jika salah seoarang di antara mitra menyatakan tidak ikut serta menangani pekerjaan dalam kemitraan.

3. Meskipun porsi kerja antara lainnya tidak harus sama. Mitra yang porsi kerjanya lebih banyak boleh meminta bagian keuntungan yang lebih besar.

4. Setiap mitra bekerja atas nama pribadi atau mewakili mitranya. 5. Para mitra harus menjalankan usaha sesuai syariah.

(6)

7. Jika seorang mitra memperkerjakan pekerja lain untuk melaksanakan tugas yang menjadi bagiannya, biaya yang timbul harus ditanggungnya sendiri.

IJAB KABUL

Adalah pernyataan dan ekspresi saling rida atau rela di antara pihak-pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.

NISBAH

a. Nisbah diperlukan untuk pembagian keuntungan dan harus disepakati oleh para mitra di awal akad sehingga risiko perselisihan di antara para mitra dapat dihilangkan.

b. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

c. Keuntungan harus dapat dikuantifikasi dan ditentukan dasar perhitungan keuntungan tersebut misalnya bagi hasil atau laba.

d. Keuntungan yang dibagikan tidak boleh menggunakan nilai proyeksi akan tetapi harus menggunakan nilai realisasi keuntungan.

e. Mitra tidak dapat menentukan bagian keuntungan sendiri dengan menyatakan nilai nominal tertentu karena hal ini sama dengan riba dan dapat melanggar prinsip keadilan dan prinsip untung muncul bersama resiko.

f. Pada prinsipnya keuntungan milik para mitra namun diperbolehkan mengalokasikan keuntungan untuk pihak ketiga bila disepakati, misalnya untuk organisasi kemanusiaan tertentu atau untuk cadangan.

2.2. JENIS-JENIS AKAD MUSYARAKAH

A. Syirkah Al-milk

(7)

atau harta kekayaan atau perusahaan baik yang dapat dibagi atau tidak dibagi- bagi. Contoh : berupa kepemilikan suatu jenis barang (misalnya, rumah) yang dibeli bersama. Dalam hal ini, para mitra harus berbagi atas harta kekayaan tersebut berikut pendapatan yang dapat dihasilkannya sesuai dengan porsi masing – masing sampai mereka memutuskan untuk membagi atau menjualnya.

B. Syirkah Al-uqud

Kemitraan yang tercipta dengan kesepakatan dua orang atau lebih untuk berkerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.setiap mitra dapat berkontribusi dengan modal/dana dan atau dengan berkerja.serta berbagi keuntungan dan kerugian.syirkah jenis ini dapat dianggap sebagai kemitraan yang sesungguhnya,karena para pihak yang bersangkutan secara sukarela berkeinginan untuk membuat suatu kerja sama investasi dan berbagi untung dan resiko. berbeda dengan syirkah al milk, dalam berkerja sama jenis ini setiap mitra dapat bertindak sebagai wakil dari pihak lainnya Syirkah Al’uqud dapat dibagi menjadi sebagai berikut:

1. Syirkah Abdan adalah bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih dari kalangan perkerja/professional dimana mereka sepakat berkerja sama mengerjakan suatu perkerjaan dan berbagi penghasilan yang diterima.Para mitra mengkontribusikan keahlian dan tenaganya untuk mengelola bisnis tanpa menyetorkan modal.hasil upah dari perkerjaan tersebut dibagi dengan hasil kesepakatan mereka.Dalam syirkah abdan, jenis keahlian yang dimiliki para mitra dapat sama atau berbeda,demikianjuga dengan waktu yang dicurahkan atau lokasi kerja pun dapat sama atau berbeda.para mitra bebas menentukan siapa menjadi pemimpin dan pelaksana.

2. Syirkah wujuh adalah kerja sama antara dua pihak dimana masing-masing pihak sama sekali tidak menyertakan modal.mereka hanya menjalankan berdasarkan kepercayaan pihak ketiga.masing-masing menyumbangkan nama baik reputasi, credit worthiness,tanpa menyetorkan modal.

(8)

penjamin bagi mitra usaha lainnya.namun demikian, kewajiban terhadap pihak ketiga adalah sendiri-sendiri, tidak di tanggung secara bersama-sama.dan syirkah bertindak sebagai agen untuk kepentingan pihak lain dan terbatas hanya pada hubungan diantara para mitra. artinya mitra hanya transaksi yang bersangkutan saja yang dapat mengajukan gugatan kepada pihak lain yang telah melakukan hubungan perjanjian dengannya.

4. Syirkah Mufawwadhah adalah bentuk kerja sama dimana posisi dan komposisi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya harus sama, baik dalam hal modal, perkerjaan, agama, keuntungan maupun resiko kerugian. Masing-masing mitra memiliki kewenangan penuh untuk bertindak bagi dan atas nama pihak yang lain.konsenkuensinya setiap mitra sepenuhnya bertanggung jawab atas tindakan-tindakan hukum dan komitmen-komitmen dan para mitra lainnya dalam segala hal yang menyangkut kemitraan ini.

Jenis Musyarakah Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

1. Musyarakah Permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan saat akad danjumlahnya tetap hingga akhir masa akad(PSAK No.106 par 04)

2. Musyarakah menurun/Musyarakah mutanaqisah adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha musyarakah tersebut .

2.3. DASAR HUKUM AKAD MUSYARAKAH

A. Al-quran:

(9)

“Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang – orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.” (QS 38:24)

B. Al-hadist:

(10)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Tapi kalo ada aturan yang jelas saya kira akan lebih baik dan perusahaan yang bisa menangkap itu kan sebenernya bisa menguntungkan dari sisi perusahaan karena tadi

karena itu kayak baru pertimbangan, dalam artian kan baru dipertimbangkan tetapi e...ternyata harus dipisahkan ya sudah kan seperti itu, nah seperti itu dan

petunjuk serta kesesuaian dengan prinsip Green Chemistry dan memperoleh respon yang sangat positif dari tanggapan mahasiswa sebagai pengguna modul tersebut.. Berdasarkan

Kadar Peruntukan 3.50% setahun diatas Kadar Asas akan bermula dari tempoh 30 hari dari tarikh luput Tempoh Mungkir Kadar, and seterusnya Kadar Peruntukan akan

Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing pengarahan (dalam fungsi manajemen yang berperan untuk mempertahankan agar segalam kegiatan yang telah diprogram dapat

Objek dalam penelitian ini adalah Klaster Jambu Biji Getas Merah Kabupaten Kendal, Klaster Batik Bakaran Kabupaten Pati, Klaster Pariwisata Kabupaten Kudus,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan media Aloe vera pada proses elektrolisis serta mengetahui efektivitas penggunaan elektroda stainless steel dan

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efek pemberian Oleum Ricini yang merangsang timbulnya diare dan untuk mengetahui efek pemberian infuse Daun Tapak dara