LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN “UJI FISIOLOGI DAN BIOKIMIA BAKTERI”
OLEH:
NAMA : HARDIN MUHAMMAD
NIM : D1C1 14 028
KELOMPOK : IV (EMPAT)
KELAS : TPG 2014-A
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Karakterisasi dan klasifikasi sebagian besar mikroba seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media, memproduksi tipe metabolit tertentu yang di deteksidengan interaksi mikroba dengan reagen tes yang menghasilkan warna reagen. Reaksi-reaksi dalam sel akan teridentifikasi dengan melakukan pengujian-pengujian tertentu. Sel akan memberikan respon sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, misalnya menghasilkan enzim katalase, enzim gelatinase atau kemamupuan untuuk menghidrolisis lemak.
Secara morfologis, biakan maupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa. Karena itu ciri fisiologis atau biokimiawi merupakan kriteria yang amat penting di dalam identifikasi spesimen yang tidak dikenal. Tanpa hasil pengamatan fisiologis yang memadai mengenai organisme yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidaklah mungkin dilakukan.
Uji fisiologi biasanya identik dengan uji biokimia. Uji fisiologis bakteri dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri berdasarkan aktivitas selnya. Bakteri yang dapat menghidrolisis pati mempunyai aktivitas amilolitik, yaitu menghasilkan enzim amilase yang dapat mengubah pati menjadi molekul-molekul gula sederhana (monosakarida) untuk kebutuhan metabolisme sel. Aktivitas tersebut ditandai dengan adanya zona bening di sekeliling koloni pada uji hidrolisis pati. Uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau mikroorganisme yang antara lain uji katalase, koagulase, dan lain-lain. Pengujian biokimia merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam dunia mikrobiologi. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan praktikum “Uji Fisiologi dan Biokimia Bakteri”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dirumuskan masalah yaitu bagaimanakah cara mengetahui atau menguji kemampuan fisiologi dan biokimia mikroba yang telah diisolasi?
C. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui atau menguji kemampuan fisiologi dan biokimia mikroba yang telah diisolasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Biokimia bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi biomolekul satu dengan lainnya yang membawa sifat-sifat kehidupan ini. Belum pernah dalam pengamatan logika molekul sel hidup, kita menemukan suatu pelanggaran terhadap hukum-hukum yang telah dikenal, seiring dengan itu pula, kita belum pernah memerlukan pendefinisian hukum baru. Mesin organik lunak sel hidup berfungsi di dalam kerangka hukum-hukum yang sama mengatur mesin buatan manusia. Akan tetapi, reaksi-reaksi kimia dan proses pengaturan sel telah maju demikian pesat, melampaui kemampuan kerja mesin buatan manusia (Lehninger, 1995).
Ciri biokimia merupakan kriteria yang amat penting di dalam identifikasi spesimen bakteri yang tak dikenal karena secara morfologis biakan ataupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa, tanpa hasil pengamatan fisiologis yang memadai mengenai organik yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan. Karakteristik dan klasifikasi sebagai mikroba seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media memproduksi metabolit tentunya yang dideteksi dengan interaksi mikroba dengan reagen test yang mana menghasilkan perubahan warna reagen (Murray, 2005).
III. METODE PRAKTIKUM A. Tempat dan Waktu
Praktikum dilaksanakan di lab IHPT jurusan Agroteknologi, fakultas pertanian Universitas Halu Oleo. Pada hari selasa tanggal 17 Mei 2016 pukul 13.00 s/d 15.00 WITA.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, jarum ose, pipet mikro, aluminium foil, cawan petri dan rak tabung.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah media NA, skim milk, starch, yoca (Bromothymol blue), glukosa 10% dan farafin
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja praktikum ini adalah 1. uji pertumbuhan aerob/anaerob
a) Menyiapkan media yoca (Bromothymol blue) ke dalam tabung reaksi. b) Menyiapkan larutan glukosa 10% dan menyaring dengan filter sterilisai. c) Menambahkan 0,5 ml larutan glukosa 10% dalam media anaerob
sebelum media membeku.
d) Setelah media membeku, menginokulasi bakteri uji (umur 48 jam) dengan menggunakan jarum ose ke dalam media. Satu isolate bakteri diinokulasi pada dua tebung, satu tabung ditutup dengan farafin cair steril setinggi 5 cm.
2. uji proteolitik
a) Menyiapkan cawan petri berisi media NA+skim milk 15%.
b) Setelah media membeku, menginokulasi bakteri uji (umur 48 jam( dengan menggunakan jarum ose ke dalam media dengan membentuk pola lingkaran.
c) Menginkubasi selama 48 jam.
d) Mengamati zona bening terbentuk. Jika terbentuk zona bening berarti bakteri uji positif menghasilkan enzim proteinase.
3. uji amilolitik
a) Menyiapkan cawan petri berisi media NA+starch 15%.
b) Setelah media membeku, menginokulasi bakteri uji (umur 48 ja) dengan menggunakan jarum ose ke dalam media dengan membentuk pola lingkaran.
c) Menginkubasi selama 48 jam.
d) Mengamati zona bening terbentuk. Jika terbentuk zona bening berarti bakteri uji positif menghasilkan enzim amilase.
Gambar 1. Hasil Pengamatan Uji Fisiologi dan Biokimia Bakteri.
Keterangan: A. Uji pertumbuhan Aerob/Anaerob, B. Uji Proteolitik, C. Uji Amilolitik
Tabel 1. Hasil pengamatan uji fisiologi dan biokimia bakteri
No sampel Uji fisiologis
Protease Amilase Aerob/ Anaerob
1 Ikan + + Anaerob fakultatif
2 Yougurt - - Anaerob fakultatif
3 Air - - Anaerob fakultatif
4 Kue + + Anaerob fakultatif
B. Pembahasan
fisiologis yang memadai mengenai organik yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan. Karakteristik dan klasifikasi sebagian mikroba seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media memproduksi tipe metabolit tentunya yang dideteksi dengan interaksi mikroba dengan reagen test yang mana menghasilkan perubahan warna reagen.
Media aerob dan anaerob adalah uji yang digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya bakteri Aerob dan Anaerob pada suatu bahan yang akan diteliti. Bakteri Aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen sebagai terminal penerima electron dan tidak dapat tumbuh dibawah kondisi tanpa adanya oksigen. Bakteri Anaerob adalah bakteri yg tidak menggunakan oksigen untuk petumbuhan & metabolismenya, namun tetap mendapatkan energi dari reaksi fermentasi. Bakteri anaerob terbagi menjadi 3 jenis yaitu : obligat, fakultatif, dan aerotoleran.
Media uji amilolitik adalah uji untuk mengetahui ada tidaknya bakteri amilolitik dalam suatu bahan yang akan diteliti. Bakteri amilolitik adalah bakteri yang mampu menghidrolisis amilum menjadi gula sederhana yang mudah larut, Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa bakteri amilolitik adalah bakteri yang mampu menghasilkan enzim amylase. Pati yang dihidrolisis yang semula berwarna coklat jika sempurna dihidrolisis akan berubah menjadi warna kuning transparent tapi jika tidak sempurna akan berwarna biru.
ekstraselluler, yaitu enzim pemecah protein yang diproduksi didalam sel kemudian dilepaskan keluar dari sel tetapi tidak semua mempunyai enzim protease ekstraselluler. Bakteri proteolitik dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok, kelompok pertama bakteri aerobik atau anaerobik akultati, tidak membentuk spora, misalnya pseudomonas dan proteus, kelompok kedua bakteri aerobik dan anaerobic fakltatif membentuk spora misalnya basillus, kelompok ketiga yaitu bakteri anaerobic pembentuk spora misalnya clostridium (Waluyo 2008: 164). Skim Milk pada percobaan ini digunakan sebagai sumber substrat. Skim milk mengandung kasein sebagai protein susu dimana akan dipecah mikroorganisme proteolitik menjadi senyawa nitrogen sehingga pada koloni dikelilingi area bening. Menunjukkan mikroba tersebut mempunyai aktivitas proteolitik.
V. PENUTUP A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1954. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Malang Hadioetomo. 1993. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika, Jakarta.
Lehninger. 1995. Microbiology: a Laboratory Manual.Adison-Wesley. Publishing company: California.
Lim. 1998. Microbiology: a Laboratory Manual.Adison-Wesley Publishing company: California.
Murray. 2005. Buku Ajar Mikrobiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta. Pelczar. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan, Malang.