• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS MENGENAI TAFSIRAN PERMUFAKATAN JAHAT DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DIHUBUNGKAN DENGAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 2547 K/PID.SUS/2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KASUS MENGENAI TAFSIRAN PERMUFAKATAN JAHAT DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DIHUBUNGKAN DENGAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 2547 K/PID.SUS/2011."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

Penerapan arti permufakatan jahat masih terjadi permasalahan, seperti dalam beberapa kasus tindak pidana korupsi. Hal ini terlihat seperti dalam kasus Mochtar Mohamad yang diperiksa oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung yang menyatakan Mochtar Mohamad tidak terbukti melakukan permufakatan jahat dalam tindak pidana korupsi, namun dalam putusan kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Mochtar Mohamad dinyatakan terbukti melakukan permufakatan jahat dalam tindak pidana korupsi dengan mengacu pada arti permufakatan jahat yang ada dalam Pasal 88 KUHP. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perbuatan Terdakwa bersama-sama Tjandra Utama Efendi yang diduga bersepakat untuk memberi sejumlah uang kepada Pegawai BPK Propinsi Jawa Barat dan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Ketua Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi serta memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri pada Kementrian Lingkungan Hidup dapat ditafsirkan sebagai permufakatan jahat dalam tindak pidana korupsi dan untuk mengetahui apakah putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang memutus perkara atas nama Terdakwa Mochtar Mohamad telah sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 197 ayat (1) KUHAP serta Pasal 253 KUHAP. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif dan spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yang menggambarkan dan menganalisis ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung Nomor: 22/Pid.Sus/TPK/2011/PN.BDG dan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 2547 K/PID.SUS/2011.

Referensi

Dokumen terkait