iv ABSTRAK
Rudolfo Sinambela
110110090030
Tugas akhir ini mengangkat permasalahan tentang adanya pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Agung pada tingkat kasasi yang meyatakan bahwa Terdakwa tidak memiliki niat jahat (Kesalahan) dalam melakukan penunjukan langsung dalam pengadaan obat pelengkap untuk mengisi stok apotik pelengkap rumah sakit pada Rumah sakit Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan pada tahun 2008, akan tetapi dalam putusannya Majelis Hakim tetap menjatuhkan pidana penjara kepada Terdakwa selama 1 (satu) tahun. Padahal diketahui terdapat asas Geen Straf Zonder Schuld (tiada pidana tanpa kesalahan) yang mana mengatur, apabila seseorang melakukan suatu perbuatan yang diancam pidana, namun dalam dirinya tidak ditemui sebuah kesalahan, maka orang tersebut tidak dapat dipidana. Permasalahan lain yang perlu dianalisis adalah bahwa sebuah proses penunjukan langsung yang salah tidak dapat dipandang sebagai sebuah Kesalahan, melainkan suatu perbuatan yang Melawan Hukum sebagaimana penunjukan langsung tersebut diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003. Oleh karenanya menjadi hal yang menarik untuk dianalisis lebih lanjut apakah majelis hakim dengan pertimbangannya sudah tepat dan benar dalam memeriksa dan mengadili Terdakwa, serta menjatuhkan sebuah pemidanaan kepada Terdakwa.
Metode penelitian yang digunakan dalam menganalisa dan meneliti studi kasus ini adalah melalui data yuridis normatif dengan data utama berupa data sekunder yang diperoleh dengan studi kepustakaan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penyusunan studi kasus ini menunjukkan bahwa, alasan Terdakwa Drg. Cholil, M.Kes melakukan proses penunjukan langsung terhadap pengadaan Obat Pelengkap Rumah Sakit pada Rumah sakit Brig.jend. H. Hasan Basry Kandangan TA 2008 dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien tidak dapat menghapuskan niat jahat (Kesalahan) Terdakwa, melainkan mengugurkan sebuah perbuatan Melawan hukum karena pada hakikatnya Penunjukan langsung yang dilakukan terdakwa telah sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003;
kedua, Putusan Majelis Hakim Mahkamah Agung No. 2088 K/PID.SUS/2012 dengan