• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Aspek Tradisional Religius Pada Irigasi Subak Studi Kasus Pada Subak Piling, Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aktivitas Aspek Tradisional Religius Pada Irigasi Subak Studi Kasus Pada Subak Piling, Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN

HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

AKTIVITAS ASPEK TRADISIONAL RELIGIUS

PADA IRIGASI SUBAK:

STUDI KASUS PADA SUBAK PILING, DESA

BIAUNG, KECAMATAN PENEBEL, KABUPATEN

TABANAN

Nama Peneliti:

I Nyoman Norken

I Ketut Suputra

I Gusti Ngurah Kerta Arsana

Program Magister Teknik Sipil

Program Pascasarjana

(2)
(3)

iii

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmatNya Penelitian tentang Aktivitas Aspek Tradisional Religius pada Irigasi Subak: Studi Kasus pada Subak Piling, Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, dapat kami selesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengidentifikasi berbagai kegiatan ritual yang masih dilaksanakan oleh Subak Piling hingga saat ini sebagai implenetasi aspek parahyangan dalam subak di Bali yang menganut filosopi tri hita karana.

Penelitian ini dibiayai oleh hibah yang disediakan di Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana, untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua dan Staf Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Udayana.

Tim Peneliti juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, yang telah memberikan bantuan sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Semoga penelitian ini ada manfaatnya.

Denpasar, Oktober 2015 Ketua Tim Peneliti

(4)

iv

Abstrak

Subak di Bali sudah dikenal sangat lama sebagai lembaga tradisional yang memiliki aktivitas usaha tani di lahan sawah dan diyakini telah ada sebelum abad ke IX. Filosopi subak dalam melaksanakan berbagai kegiatan sangat erat dengan filosopi desa adat yang ada di Bali yaitu landasan filosopi Tri Hita Karana yang berarti tiga penyebab terciptanya kebahagiaan atau keharmonisan. Tri Hita Karana meliputi keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan/Pencipta disebut Parahyangan, hubungan manusia dengan alam sekitar disebut Palemahan dan hubungan manusia dengan manusia lainnya disebut Pawongan. Penelitian secara deskriptif terhadap aktivitas tradisional religius yang merupakan implementasi aspek Parahyangan dilakukan di Subak Piling Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan melalui wawancara yang mendalam kepada Ketua (Pekaseh) dan Sekretaris (Penyarikan) Subak. Jenis ritual yang dilakukan hingga saat ini meliputi: mapag toyo, pengwiwit, nuasen, ngerestiti sebanyak 2 (dua kali), ngusaba/mesaba dan mantenin. Sementara jenis ritual yang dilakukan bersama dengan subak lain adalah ritual nangluk merana dan ritual pakelem yang disertai dengan Raja (Cokroda) Tabanan. Pembiayaan ritual bersama diperoleh dari iuran kerama (petani) yang disesuaikan dengan luas sawah yang dimiliki dan pungutan/sumbangan dari peternak itik (pengangon bebek) yang beternak di area Subak Piling. Ritual yang dilakukan secara tradisi dan turun temurun perlu terus dilestarikan sebagai ciri khas subak di Bali yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia.

(5)

v

Daftar Isi

Lembar Pengesahan……… ii

Kata Pengantar………... iii

Abstrak……….. iv

4. Manfaat penelitian……… 3

5. Batasan Masalah………... 4

II.

Tinjauan Pustaka

……… 5

1. Subak dan Sejarah Subak………. 5

2. Organisasi Subak ...……… 7

3. Jaringan Irigasi Subak ………. 9

4. Distribusi dan Pengelolaan Air dalam Subak ...………. 10

5. Siklus dan Rangkaian Ritual pada Subak ……….... 14

III.

Metodologi Penelitian

……… 18

1. Lokasi Penelitian……….. 18

2. Jenis dan Sumber Data ……… 18

3. Pengumpulan Data...………. 18

4. Analisis Data……… 18

IV.

Hasil dan Pembahasan

………... 19

1. Kondisi Daerah Studi………... 19

2. Penentuan Masa Tanam dan Permulaan Acara Ritual………. 21

3. Rangkaian Ritual...………... 22

4.

Pembiayaan Ritual………... 30

V.

Kesimpulan Dan Saran

………. 32

1. Kesimpulan……….. 32

2. Saran……… 32

(6)

vi

Daftar Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Subak ………. 9

Gambar 2. Jaringan Irigasi Subak ...……….10

Gambar 3. Pembagian Air dengan Sistem Tektek...11

Gambar 4. Areal persawahan Subak Piling...20

Gambar 5. Pemabagian air dengan sistem tektek di Subak Piling...20

Gambar 6. Kegiatan pengolahan lahan setelah upacara mapag toya...23

Gambar 7. Pura Subak (Pura Bedugul) Subak Piling...24

Gambar 8. Menanam padi (nandur) setelah upacara pengwiwit...25

(7)

vii

Daftar Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan tanaman jagung yang lebih baik pada varietas,,{hibrid4 disebabkan oleh faktor genotip (genetik) dari varietas yang diuji' Kedua varietas hibrida tersebut

72 baik tidak merespo n dengan baik akan berdamp ak pada lingkung an ng peran masyarak at manapun T4 (Penanga nan dan Pengelol aan Sampah Belum Optimal) Respon

(Randevu modülü).. Bir hastane için, hastane yönetiminden idari personele, finansal takipten laboratuvarlara, stoklardan hasta kayd ı na kadar her türlü i ş lem için ideal

Pemecahan masalah yang dilakukan kepada masyarakat khususnya siswa SMK Citra Husada Cibinong adalah dengan melakukan penyuluhan kesehatan terkait Bahaya Narkoba.. Diharapkan

Dalam hal ini pengangguran tidak kentara masih termasuk dalam kegiatan bekerja, karena mereka masih memenuhi dari persyaratan yang termasuk golongan bekerja.

Oleh karena itu, penyelesaian permasalahan dalam Toyota dilakukan secara sistematis, agar pada akhirnya setiap hasil dari suatu proses dapat diikuti dan

menunjukkan bahwa kadar klorofil menurun dibandingkan dengan kontrol, kadar klorofil total paling rendah pada daun Lagerstromea speciosa Pers.dengan kandungan Pb tinggi yaitu

Analisis wacana kritis dengan menggunakan model sara Mills terhadap empat artikel dengan topik Vanessa di portal berita daring Detik.com menunjukkan bahwa semua