• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri. Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri. Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien,"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tren Eco-Friendly telah masuk dalam dunia perumahsakitan. Konsep Green Hospital saat ini telah berkembang menjadi pendekatan sisi baru dalam pengelolaan Rumah Sakit. Keberadaan Rumah Sakit dalam satu kesatuan ekosistem regional di suatu wilayah di tengah isu perubahan iklim dan pemanasan global, serta degradasi lingkungan, seharusnya bertanggung jawab atas keberlanjutan kualitas lingkungan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam.

Pemanfaatan sumber daya air, energi, material alam yang merupakan kebutuhan input secara terus menerus bagi kebutuhan operasional Rumah Sakit perlu dilandasi prinsip eco-efficiency, sehingga prinsip pemenuhan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bidang kesehatan akan terpenuhi. Industri kesehatan, yang begitu teratur dan teregulasi, dalam mengintegrasikan keberlanjutan pengembangan fasilitas justru berjalan lebih lambat dibandingkan sektor lainnya (Johnson, 2010).

Meskipun sektor kesehatan pada awalnya lambat dalam menerapkan konsep Green ini dibandingkan dengan sektor lain seperti bangunan perkantoran komersial, berdasarkan keterangan dari Konsultan McGraw-Hill pada 2007 terjadi peningkatan yang subtansial dalam pembangunan institusi kesehatan yang berkonsep Green. Dalam proyek mereka lebih dari 30% menginginkan bangunan kesehatan berkonsep Green meningkat 4% dibanding tahun 2006 dan terus meningkat mencapai 19% pada 2008. (Houghton et al, 2009).

Berbeda dengan sektor gedung perkantoran komersial, sektor kesehatan memprioritaskan kesehatan manusia dan pasien, tempat kerja dan keamanan kesehatan lingkungan sebagai misi sebuah institusi kesehatan yang berfokus pada penyembuhan dan pelayanan (Houghton et al, 2009). Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang di dalamnya terdapat bangunan, peralatan, manusia (petugas kesehatan, pasien dan pengunjung) dan kegiatan pelayanan kesehatan, selain dapat menghasilkan dampak positif berupa produk pelayanan kesehatan yang baik terhadap pasien dan memberikan keuntungan retribusi bagi

(2)

pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri. Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien, pengunjung dan masyarakat. Indikator yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat risiko tersebut adalah infeksi nosokomial. Dari berbagai kegiatan Rumah Sakit yang menimbulkan gangguan kesehatan adalah limbah klinis / infeksius, racun dan limbah radiologi. Kelompok limbah tersebut merupakan limbah B3 yang penanganannya diatur oleh pemerintah. (PP.No.18/1999 Jo No.85/1999).

Seperti yang dikutip oleh Johnson (2010) dalam Summarizing Green Practices in U.S Hospital, Rumah Sakit menghasilkan lima juta ton limbah padat setiap tahun, menggunakan air dalam jumlah besar, harus menggunakan air segar dari pada air yang didaur ulang untuk mencegah infeksi, dan beroperasi 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu, menjadikan Rumah Sakit adalah industri pemakai energi terbesar kedua di negara Amerika setelah industri layanan makanan.

Sementara fakta keberadaan Rumah Sakit di tengah pemukiman dengan daya dukung lingkungan yang terbatas sering tidak menjadi perhatian manajemen Rumah Sakit, padahal paradigma terkini mengajarkan bahwa pengeloaan Rumah Sakit dengan kompleksitas kegiatannya tidak menambah beban negatif berupa pencemaran lingkungan, bahkan memberikan manfaat positif bagi kelestarian lingkungan masyarakat sekitar.

Oleh karena itu, mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi, Rumah Sakit dipengaruhi oleh beberapa peraturan pemerintah yang mewajibkan setiap orang memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. (UU.No.23, 1997).

Beberapa contoh peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang lingkungan yang berlaku di Indonesia dapat terlihat pada tabel berikut:

(3)

Tabel 1. Peraturan Perundang-Undangan tentang Lingkungan no Peraturan Perundang-undangan tentang Lingkungan 1 Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 2 Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air 3 Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1993 tentang Analisis Dampak Lingkungan 4 Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1994 tentang Pengelolaan limbah Berbahaya dan

Beracun

Sumber : Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit, Adisasmito, 2009

Menurut Adisasmito (2009) konsep pengelolaan lingkungan dewasa ini telah berkembang pesat seiring dengan tuntutan terhadap keharmonisan dan sinergisme antara kualitas lingkungan dan laju pembangunan. Konsep lama yang lebih menekankan pengolahan limbah setelah terjadinya limbah (end-of-pipe approach) diakui membawa konsekuensi pada ekonomi biaya tinggi dan tidak membantu kearah pembangunan yang lebih rasional terhadap kualitas lingkungan hidup dan keberlanjutan sumber daya alam. Kini telah berkembang pemikiran mengenai konsep pengelolaan lingkungan yang memandang pengelolaan lingkungan sebagai sebuah sistem dengan berbagai proses manajemen di dalamnya dikenal sebagai Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System).

Selain itu, di sektor publik maupun sektor swasta, konsep “Tripple Bottom Line” telah menjadi tren beberapa tahun terakhir. Konsep ini yang sering diringkas menjadi People, Planet and Profit, telah memegang peranan bahwa kinerja yang baik dari sebuah perusahaan, badan, atau lembaga salah satunya adalah yang dapat mengoptimalkan fungsi sosial, lingkungan dan ekonomi. Untuk institusi kesehatan seperti Rumah Sakit, dimensi sosial mencakup dampak kesehatan sosial. Dengan demikian, Rumah Sakit dengan ”Tripple Bottom Line”

akan memberikan dampak positif yang besar pada kesehatan dan kesejahteraan pasien, staf dan pengunjung ; efisien dalam menggunakan energi dan sumber daya alam, dengan limbah dan polusi yang dihasilkan minimal, dan kinerja keuangan yang sehat. Banyak perusahaan swasta menyadari bahwa pendekatan ini tidak hanya dapat membuat tujuan yang lebih baik, tetapi juga menjadikan posisi

(4)

mereka di pasar semakin baik dengan peningkatan citra dan mendapatkan loyalitas pelanggan. Alasan ini berlaku secara langsung untuk menerapkan konsep Green Healthcare di Rumah Sakit (Frumkin, 2007).

Menjadi Institusi kesehatan yang Green, tidak hanya menyangkut masalah ekonomi, bangunan institusi kesehatan dalam hal ini Rumah Sakit harus dilihat dan dievaluasi tidak hanya sebagai elemen fungsional kerja dan simbol status sosial atau seni, tetapi juga sebagai wujud pernyataan etika oleh institusi tersebut.

Pernyataan ini harus menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab untuk kesejahteraan pengguna bangunan dan masyarakat sekitar (Frumkin, 2007).

Pola tuntutan kebutuhan masyarakat modern akan layanan Rumah Sakit juga telah bergeser pada tuntutan pelayanan kesehatan yang berbasis prinsip green / ramah lingkungan karena masyarakat menyadari bahwa jaminan kenyamanan dan keamanan lingkungan selama berinteraksi di lingkungan Rumah Sakit merupakan bagian pelayanan yang akan mereka peroleh sebagai satu kesatuan pelayanan Rumah Sakit. Maka tren ke depan dibutuhkan model Rumah Sakit dengan kegiatan berbasis green / ramah lingkungan, sekaligus sebagai salah satu upaya menuju pembangunan kesehatan yang berkelanjutan.

Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, Di Indonesia terdapat 1372 Rumah Sakit yang tersebar di beberapa kabupaten dan propinsi. Menurut Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) saat ini yang berkomitmen menerapkan konsep Green baru ada tiga yaitu RSUP Persahabatan, Rumah Sakit Kanker Dharmais dan RSUD Dr.Syamsudin Sukabumi. Dalam penerapannya Rumah Sakit-Rumah Sakit tersebut menggunakan standar penilaian dari The Green Guide for HealthCare (GGHC) tahun 2007. Pedoman yang dipakai masih bersumber dari negara lain mengingat Indonesia belum memiliki pedoman tersendiri untuk penerapan Green Hospital, namun Green Building Council of Indonesia (GBCI) telah memiliki pedoman untuk menerapkan bangunan berkonsep Green.

Berdasarkan pertimbangan hal-hal di atas, dan masih terbatasnya data mengenai Green Healthcare di Indonesia, maka penelitian tentang Green Healthcare dalam hal ini Green Hospital sangatlah penting untuk dilakukan, agar

(5)

dapat lebih memahami pengetahuan dan nilai pendidikan dari prinsip Green Hospital dan pengaruhnya terhadap perkembangan institusi pelayanan kesehatan.

Diharapkan hasil penelitian nantinya dapat menunjang ulasan sistematis dan penelitian internasional yang telah dilakukan sebelumnya.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, perumusan masalahnya adalah : Bagaimana penerapan konsep Green Hospital di RSUP Persahabatan dan Rumah Sakit Kanker Dharmais?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum :

Untuk mengevaluasi penerapan Green Hospital di RSUP Persahabatan dan Rumah Sakit Kanker Dharmais

Tujuan khusus:

1. Mengetahui struktur organisasi, tenaga, biaya dan panduan kerja (SOP) dalam penerapan Green Hospital di RSUP Persahabatan dan Rumah Sakit Kanker Dharmais

2. Mengetahui proses penggerakan ditinjau dari kepemimpinan, motivasi staf, pengarahan dan komunikasi antar staf

3. Mengidentifikasi elemen-elemen dalam penerapan Green Hospital di RSUP Persahabatan dan Rumah Sakit Kanker Dharmais berdasarkan panduan Greenship

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi manajemen, penentu kebijakan dan stakeholder RSUP Persahabatan dan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Informasi tersebut bisa dijadikan acuan untuk

(6)

memperbaiki penerapan konsep Green Hospital. Disamping itu hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai Evaluasi Penerapan Konsep Green Hospital Menggunakan Standar Green Guide for HealthCare terdapat beberapa penelitian yang mendekati kesamaan pada isi dan tujuan penelitian seperti disebutkan pada tabel 2.

Tabel 2. Keaslian Penelitian Penelitian Lokasi Tujuan

Penelitian

Metode Hasil Rekomendasi

Sumarizing Green Practice In U.S. Hospital

Amerika Serikat

Mengetahui bagaimana penerapan Green Hospital

Survey Terdapat 10 Rumah Sakit yang menerapkan Green Hospital dengan Baik

Beberapa Rumah Sakit yang telah menerapkan Green Hospital harus terus berupaya agar dalam

operasionalnya Green Hospital berjalan ber- kesinambungan

Gambar

Tabel 1. Peraturan Perundang-Undangan tentang Lingkungan  no  Peraturan Perundang-undangan tentang Lingkungan  1  Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup  2  Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pence
Tabel 2. Keaslian Penelitian  Penelitian  Lokasi  Tujuan

Referensi

Dokumen terkait

teliti yaitu keluarga Bapak Muh Yasin, Bapak Mudasir, Bapak H. Dan satu yang tidak termasuk kedalam. kriteria keluarga kafa’ah yaitu keluarga bapak

perangkat kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta

Gambar 2: Gambaran Simulasi secara umum dan pemilihan polis asuransi kecelakaan diri agen menggunakan simulasi perhitungan premi asuransi kecelakaan diri untuk menghitung besarnya

laki yang jatuh cinta pada ibu dan adik kandungnya. Materi lawakan adegan pertama.. 6 Jurnal Pendidikan Seni Musik Edisi ... Setelah adegan pertama berakhir

Dari data yang diperoleh tersebut, dengan luas tutupan lahan terbesar adalah hutan lahan kering sekunder maka kawasan KPHL di Kecamatan Mandoge sebaiknya tidak

d) Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit

terbatas (PT), lain halnya dengan izin usaha sebagai lembaga Keuangan Mikro Syariah. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, setiap Bank pasti berorientasi pada

Konsep Cinta Muslim ini adalah kajian cinta yang dilakukan secara saintifik dan Islamik dengan menghimpunkan ayat-ayat Qur’an, hadith- hadith Rasulullah SAW,