• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Analisis Leverage Dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Analisis Leverage Dan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

46 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif biasa dipakai untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, menunjukkan hubungan antara variabel.1 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Analisis Leverage Dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Konstruksi, Telekomunikasi, Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Daftar Efek Syariah (DES). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dan dibantu dengan menggunakan perangkat SPSS (Statistical

Package for Social Sciences) versi 19. B. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data time series yaitu sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu dari deret waktu. Dalam penelitian ini penulis mengambil periode deret waktu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Data tersebut meliputi dokumen-dokumen perusahaan yaitu neraca (laporan Posisi Keuangan) dan laporan laba rugi komprehensif.

(2)

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diambil dari situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan www.syariahsaham.com yang merupakan data time series dari tahun 2012 hingga 2016.

C. Populasi dan Sampel

Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh perusahan sub sektor konstruksi, telekomunikasi, property dan real estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah dalam masa periode 2012 sampai 2016.

Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan menetapkan kriteria-kriteria dalam menentukan sampel. Kriteria-kriterianya adalah :

1. Perusahaan sub sektor konstruksi, telekomunikasi, property dan real

estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah selama periode 2012

sampai 2016

2. Perusahaan sub sektor konstruksi, telekomunikasi, property dan real

estate yang telah melakukan audit dan menyediakan laporan keuangan

selama periode 2012-2016

3. Perusahaan sub sektor konstruksi, telekomunikasi, property dan real

estate yang mengalami kenaikan laba tiap tahun selama periode

(3)

Dari data perusahaan sub sektor konstruksi, telekomunikasi,

property dan real estate yang terdaftar di DES sebanyak 50

perusahaan, yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 6 perusahaan. Tabel 3.1

Dafar Saham Perusahaan Sub Sektor Konstruksi, Telekomunikasi,

Property Dan Real Estate Yang Masuk Dalam Perhitungan

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 1 Desember 2016

No Sub Sektor KODE Nama Perusahaan

1 Konstruksi ACST Acset Indanusa Tbk

2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk

3 BUKK Buukaka Teknik Utama Tbk

4 DEWA Darma Henwa Tbk

5 IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk

6 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk

7 MTRA Mitra Pemuda Tbk

8 NRCA Nusa Raya Cipta Tbk

9 PTRO Petrosea Tbk

10 PTPP Pembangunan Perumahan (Persero)

11 TOTL Total Bangun Persada Tbk

12 TRUB Truba Alam Manunggal Engineering Tbk

13 WSKT Waskita Karya (Persero)

14 WTON Wijaya Karya (Persero) Tbk

15 Telekomunikasi BALI Bali Towerindo Sentra Tbk

16 ISAT Indosat Tbk

17 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero)

18 EXCL XL Axiata Tbk

19 Property dan

Real Estate

APLN Agung Padomoro Land Tbk

20 ASRI Alam sutera Realty Tbk

21 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk

22 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk

23 BKDP Bukit Darma Property Tbk

24 BCIP Bumi Citra Permai Tbk

25 BSDE Bumi Serpong damai Tbk

26 CTRA Ciputra Development Tbk

(4)

27 CTRP Ciputra Property TbK

28 CTRS Ciputra Surya Tbk

29 SCBD Danayasa Arthatama Tbk

30 DUTI Duta Pertiwi Tbk

31 GAMA Gading Development Tbk

32 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk

33 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk

34 INPP Indonesia Paradise Property

35 OMRE Indonesia Prima property Tbk

36 JIHD Jakarta Intenational hotel & Development Tbk 37 JSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk

38 JRPT Jaya Real Property Tbk

39 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk

40 LPCK Lippo Cikarang Tbk

41 LPKR Lippo Karawaci Tbk

42 MAMI Mas Murni Indonesia Tbk

43 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk

44 PPRO PP Property Tbk

45 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk

46 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk

47 TARA Sitara Propertindo Tbk

48 SMRA Summarecon Agung Tbk

49 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk

50 SMDM Suryamas Duta Makmur Tbk

Sumber : Daftar Efek Syariah D. Defenisi Operasional

Defenisi operasional variabel adalah defenisi dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut penjelasan dari masing-masing variabel yang menjadi objek dalam penelitian ini, yaitu :

1. Leverage (Variabel bebas/X1)

Leverage didefenisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam

menggunakan kewajiban-kewajiban finansial yang sifatnya tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan EBIT terhadap pendapatan per lembar saham biasa.

(5)

Untuk mengukur leverage digunakan rumus : DAR =

2. Perputaran Modal Kerja (Variabel Bebas/X2)

Perputaran Modal Kerja didefenisikan sebagai keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Untuk mengukur modal kerja digunakan rumus :

WCTO =

3. Profitabilitas (Variabel Terikat/Y)

Profitabilitas didefenisikan sebagai rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Untuk mengukur profitabilitas digunakan rumus :

ROA

=

E. Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian.

Teknik dokumentasi berproses dan berawal dari menghimpun dokumen, memilih-milih dokumen sesuai dengan tujuan penelitian, mencatat dan menerangkan, menafsirkan dan menghubung-hubungkan dengan fenomena

(6)

lain. Dokumen yang digunakan yaitu neraca dan laporan laba rugi komprehensif.

F. Teknik Analisa Data

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dilakukan pengujian secara kuantitatif guna menghitung apakah terdapat pengaruh dari tingkat leverage dan modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistik sebagai alat hitung antara lain :

1. Analisis Regresi Berganda

Dalam peneltian ini teknik analisa data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda yaitu teknik yang mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel) dengan menggunakan variabel bebas yang lebih dari satu. Vaabel independent dalam penelitian ini meliputi leverage yang menggunakan Debt Asset Ratio, modal kerja yang menggunakan perputaran modal kerja (Working Capital Turnover). Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah profitabilitas yang menggunakan Return

On Asset. Rumus regresi linear berganda yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 Dimana :

(7)

X = Variabel bebas

a = Nilai intercept (konstan)

b1-b2 = Koefisien arah regresi

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Selain itu bisa juga dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mendeteksi adanya gejala multikolonieritas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai yang biasa dipakai untuk melihat adanya gejala multikolonieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

(8)

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Penyimpangan terhadap asumsi klasik terjadi jika terdapat gejala heteroskedastisitas yaitu suatu kondisi dimana varian variabel dalam model tidak sama.

Adanya gejala heteroskedastisitas bisa dilihat melalui grafik

scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan juga dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antar SRESID dengan ZPRED.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutann sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lainnya.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Diagnosis ada atau tidaknya gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai pada pengujian Durbin Watson. Dimana hanya digunakan untuk korelasi tingkat satu

(9)

dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen.

Hipotesis yang akan diuji adalah : H0 :Tidak ada Autokorelasi (r=0) H1 :Ada Autokorelasi (r≠0)

3.Pengujian Hipotesis

a. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien Determinasi adalah anatara nol dan satu. Nilai (R²) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan unuk memprediksi variasi variabel dependen.

b. Uji F

Uji hipotesis ini dinamakan uji signifikansi secara keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun estimasi, apakah Y berhubungan linear terhadap X1, X2. Dalam uji signifikansi individu terhadap parsial koefesien regresi diasumsikan bahwa setiap uji signifikansi berdasarkan sampel yang berbeda. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

(10)

a. Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b. Membandngkan nilai F hitung dengan F tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka H0 ditolak dan HA diterima.

c. Uji T

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

a. Jika t hitung < dari t table = Ho diterima dan Ha ditolak, berarti variabel bebas tersebut tidak signifikan mempengaruhi variabel tidak bebas.

b. Jika t hitung > dari t table = Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel bebas tersebut signifikan mempengaruhi variabel tidak bebas.2 Dimana taraf pengujian α = 0,05

2Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam :P endekatan Kuantitatif , (Jakarta :

Referensi

Dokumen terkait

Di era modern ini, fashion menjadi gaya hidup (life style) yang sangat di minati. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan muda

Melalui penelitian evaluasi dengan desain case study serta 8 nara sumber (ahli dan mahasiswa) diperoleh hasil bahwa BMP Komputer I masih layak digunakan dengan skor 3,1

Perubahan suhu udara berkorelasi positif dan merupakan variabel paling berperan dalam peningkatan angka kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas

Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi

Pada test case pembacaan pohon tabel ini bertujuan untuk memastikan bahwa pohon tabel yang dibuat sesuai dengan database target (tujuan). Pembacaan pohon tabel menggunakan

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati pengaruh aplikasi penambahan kalsium terhadap getah kuning yang terdapat pada buah

Thailand terkenal dengan sebutan negara gajah putih, negara gajah putih ini memungut cukai bukan berdasarkan kategori, melainkan langsung menunjuk pada

Sonuçlar Göller Yöresinde Yalancı akasya, Anadolu karaçamı ve Toros sediri ağaç türleri için bilinmeyen ağaç boyunu göğüs yüksekliği çapına göre belirlemede yeterli