• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISUALISASI GERAKAN OBJEK 3D PADA AUGMENTED REALITY DENGAN DETEKSI TUMBUKAN BERBASIS BOUNDING BOX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VISUALISASI GERAKAN OBJEK 3D PADA AUGMENTED REALITY DENGAN DETEKSI TUMBUKAN BERBASIS BOUNDING BOX"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Adhi Arsandi 2208205734

VISUALISASI GERAKAN OBJEK 3D PADA AUGMENTED REALITY DENGAN DETEKSI TUMBUKAN BERBASIS

BOUNDING BOX

PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN JARINGAN CERDAS MULTIMEDIA (TEKNOLOGI PERMAINAN) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

(2)

Ringkasan

Latar Belakang

Permasalahan

Tujuan

Batasan Masalah

Teori Penunjang

Rancangan Sistem

Pengujian Sistem

Kesimpulan dan Pengembangan

(3)

Latar Belakang

(4)

Teknologi game dan animasi 3D terus mengalami perkembangan

Teknologi-teknologi library 3D pendukung ke arah itu secara kontinu dikembangkan (DirectX dan OpenGL)

(5)

Augmented Reality (AR) membawa suatu teknologi

untuk

menggabungkan apa yang kita lihat di dunia nyata dengan objek virtual hingga menghasilkan tampilan gabungan

keduanya.

(6)

Trend AR meningkat dari tahun ke tahun

AR merupakan 1 dari 10 teknologi yang diminati orang

http://www.metaio.com

(7)

Agar AR menjadi lebih realistis, AR harus interaktif dan terlihat aspek physic (collision detection)

ARToolKit memberikan kelebihan dalam pengembangan ke arah itu

(8)

Permasalahan

(9)

Menampilkan objek 3D lokal berikut tekstur dalam lingkungan AR

Membangun AR yang interaktif dengan pengendalian animasi menggunakan kendali keyboard

Membangun aspek physic deteksi tumbukan dalam AR

(10)

Tujuan

(11)

Mendesain dan mengimplementasikan artoolkit engine untuk:

Mengimplementasikan bounding box collision detection pada objek 3D dalam lingkungan Augmented Reality yang interaktif

Menampilkan animasi objek 3D lokal dengan teksture

(12)

Batasan Masalah

(13)

Objek 3D menggunakan file mqo untuk animasi

Tekstur objek 3D menggunakan image bmp 24 bit

Interaktif menggunakan keyboard

Collision detection tipe bounding box

(14)

Teori Penunjang

(15)

Pustaka Grafis OpenGL

OpenGL diawali dengan pengertian transformasi objek tiga dimensi ke sistem koordinat layar dalam OpenGL

Dengan OpenGL dan library bantuan (GLU, GLUT,

GLEW, OSG, SDL, dll)

(16)

Augmented Reality

Ronald T. Azuma (1997) mendefinisikan augmented reality sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu

nyata, dan terdapat integrasi antar benda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata.

(17)

ARToolKit

ARToolKit adalah suatu software library dengan bahasa C yang memudahkan programmer mengembangkan berbagai macam aplikasi Augmented Reality

Library yang diperlukan dalam ARToolKit

(18)

Sistem Koordinat ARToolKit

(19)

Mekanisme ARToolKit

(20)

Kamera menangkap gambar dari dunia nyata secara live dan mengirimkannya ke komputer.

Perangkat lunak dalam komputer akan mencari marker pada masing-masing frame video.

Jika marker telah ditemukan, komputer akan memproses secara matematis posisi relatif

dari kamera ke kotak hitam yang terdapat pada marker.

Apabila posisi kamera diketahui, maka model tersebut akan digambarkan pada posisi yang sama.

Model obyek 3D akan ditampilkan pada marker, artinya obyek virtual tersebut ditambahan pada dunia nyata.

(21)

Marker

Marker pada ARtookit dilambangkan dengan gambar yang

terdiri atas border outline (tepian kotak) berwarna hitam dan pattern image (gambar di dalam marker) yang merupakan kombinasi warna hitam dan putih.

(22)

Langkah-langkah dalam ARToolKit

Inisialisasi

1. Menginisialisasi video capture dan membaca file marker dan parameter kamera. 2. Ambil video frame input.

Loop 3. Mendeteksi pola marker dan pola gambar dalam kotak hitam pada frame video.

(23)

Bounding Box Collision Detection

Collision detection adalah proses pendeteksian tabrakan antara dua objek

Berguna untuk menentukan posisi dari satu objek dengan objek yang lain sehingga tidak ada objek yang saling

menembus

Membuat menjadi lebih realistis

Pendeteksian tabrakan menggukan bound dimana box atau kotaknya berbentuk 3D yang melingkupi setiap objek dalam scene.

(24)

Rancangan Sistem

(25)

Flowchart Sistem

(26)

FSM

(27)

Skenario

Loading Objek

Teknik yang diajukan, menggunakan metasequoia dengan ekstensi

“.mqo” yang ditambahkan sebagai header dan di include kan pada sistem. Objek ada dua, cepot dan wall

Animasi interaksi

Menerapkan animasi sequence memanggil kumpulan frame tau file berupa pose-pose karakter yang akan dianimasikan dan interaksi menggunakan keyboard

Deteksi tumbukan

Satu objek ditampilkan dengan 1 marker, dua objek bercollision. Saat system telah menampilkan ke dua objek, karakter bergerak menuju objek wall dan terjadi boundng box collision detection.

(28)

Pengujian Sistem

(29)

Sistem telah dilakukan uji coba dengan menggunakan grafik card NVIDIA GeForce 7000M, 512 MB DDR2 series, OpenGL

Version: 3.2.0, processor AMD Turion X2 2.0 GHz, DirectX 9.0, kamera webcam

Marker yang digunakan kemudian ditraining oleh sistem

(30)

Uji Load Objek

Attribute objek 3D yang digunakan:

1. Cepot:

ukuran file 649 MQO file

Dimension: X = 67.856 Y = 77.364 Z = 181.637 Vertices: 5245

Faces: 10250

Map teksture: batik.bmp 169 KB (dimension 1025 x 1024), CH01_11 copy.bmp 3073 KB (dimension 239 x 239)

2. Wall:

ukuran file 2KB MQO file

dimension: X = 87.35 Y = 95.716 Z = 51.779 Vertices : 8

Faces : 12

Map tekstur: bata merah.bmp 791 KB (Dimension 526 x 512) , 00tex_master.BMP 769 KB (Dimension 512 x 512 )

(digunakan saat collision detection)

(31)

3

.

Nilai kamera parameter dengan ukuran sebagai berikut:

Size 640, 480

Distortion factor = 318.500000 263.500000 26.200000

1.012757 700.95147 0.00000 316.50000 0.00000 0.00000 726.09418 241.50000 0.00000

0.00000 0.00000 1.00000 0.00000

(32)

Pengamatan fps

0 2 46 8 10 1214 16 18

FPS

Satuan waktu pengamatan/sec

Grafik Uji FPS Objek 3D Cepot diam dan Gerak

Posisi Model diam Posisi model gerak waktu pengamatan Posisi Model diam Posisi model gerak

10 13.03383427 15.16223553 20 14.02639024 15.29050645 30 14.51396417 16.00628156 40 14.25054439 16.25819967 50 14.14173924 15.56837728 60 13.13505606 15.67060001 70 13.77665293 15.33649728 80 14.06011819 15.71345169 90 13.52839895 16.11181677 100 14.45665673 14.99264076 110 13.67527161 15.59310729 120 13.91381949 15.26891747 130 14.58249559 14.63317774 140 14.80060809 14.79357274 150 15.0265719 15.11295013 160 14.27165105 15.40167118 170 14.47505379 15.46874031 180 14.6837192 15.13839229 190 13.97833473 14.89069053 200 14.1422861 15.0040769 210 14.92877984 14.61790187 220 14.63405409 15.11328651 230 15.1824079 15.40849375

(33)

waktu pengamatan Posisi Model diam Posisi model gerak 10 12.29127898 14.54322117 20 13.47673911 14.43548355 30 14.38367954 15.76158509 40 13.69569163 15.64877135 50 13.96966043 15.02523024 60 13.03125628 15.14382112 70 13.25039708 15.23928526 80 13.56350864 14.88196726 90 13.11619949 15.98295745 100 13.69471805 14.76533361 110 13.37756459 14.81890357 120 13.75135453 14.86269148 130 13.74717301 13.99537334 140 14.36180668 14.05772102 150 14.2328969 14.59833834 160 13.7450684 15.76158509 170 14.18546705 15.64877135 180 13.73841292 15.02523024 190 13.58538053 14.01489824 200 13.7806067 14.00936922 210 14.55149656 14.55523326 220 13.7798749 14.17970962 230 14.35709214 14.46088547

0 2 46 8 10 1214 16 18

Pengukuran FPS

Satuan waktu Pengamatan/sec

Grafik Uji FPS Object 3D Wall Diam dan Gerak

Posisi Model diam Posisi model gerak

(34)

waktu pengamatan Posisi Model diam Posisi model gerak 10 12.08770416 11.93584067 20 12.44338474 11.28085593 30 12.73269578 12.14210461 40 12.48360281 12.15884272 50 12.18240001 12.1601905 60 12.98882526 12.09469201 70 12.18850566 12.18131582 80 12.20803567 12.16348485 90 12.83645428 11.52525383 100 12.57795691 11.81566573 110 12.95400614 11.94869648 120 12.294838 12.07654225 130 12.47156336 9.433416978 140 12.78299467 9.789097557 150 12.80481038 10.0784086 160 12.24072425 9.829315627 170 12.67110609 9.528112828 180 12.63540016 10.33453808 190 12.8960194 9.534218478 200 12.82009248 9.553748487 210 12.22437826 10.1821671 220 12.35245887 9.923669731 230 12.14403843 10.29971896

0 2 4 6 8 10 12 14

Pengukuran FPS

Satuan waktu Pengamatan/sec

Grafik Uji FPS Object 3D Gabungan Diam dan Gerak

Posisi Model diam Posisi model gerak

(35)

Screenshot Loading objek dan Animasi

Interaksi

(36)

Screenshot Collsion Detection

(37)

Kesimpulan

Objek dapat tampil dengan baik dan dapat bernaimasi dengan baik lengkap dengan tekstur nya dengan cara menggunakan

metasequiao

Pencahayaan saat sistem berlangsung mempengaruhi, khususnya pendeteksian marker. Cahaya berlebih dapat menghadirkan refelksi dan menggangu sistem mengenali marker.

Bounding Box Collision Detection sesuai untuk mendeteksi

tumbukan 2 objek 3D dan bisa diterapkan juga dalam lingkungan AR

Walaupun dengan menggunakan kamera yang berbeda, aplikasi AR ini akan berjalan baik apabila menggunakan resolusi keluaran

640x480 dengan frame rate rata-rata 14-15 fps.

(38)

DEMO

(39)

Terimakasih

Gambar

Grafik Uji FPS Objek 3D Cepot diam dan Gerak
Grafik Uji FPS Object 3D Wall Diam dan Gerak
Grafik Uji FPS Object 3D Gabungan  Diam dan Gerak

Referensi

Dokumen terkait

Sistem reproduksi hewan jantan memproduksi sel sperma yang akan ditransfer ke dalam saluran kelamin hewan betina, sedangkan hewan betina memproduksi oosit yang

Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mendapatkan gelar sarjana strata 1 (S1) pada Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Semua ibu di Desa Pematang Lalang Kecamtan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, berisiko kecil pada anak balitanya menderita ISPA, dari 2 faktor yang

Hasil dan Pembahasan: Dari hasil analisis House Of Quality QFD merekomendasikan beberapa upaya perbaikan yang harus dilakukan manajemen RS PKU Muhammadiyah Bantul

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis, rata-rata pelaku sewa antara satu dengan yang lainnya mempunyai banyak kesamaan dari jawaban-jawaban para

Hal ini di dukung juga oleh riset yang menyatakan bahwa kesuksesan suatu program pelatihan tergantung kepada penggunaan pendekatan sistematik instruksi penyampaian

INTEGRASI SINERGI BIOMEDIK KURATIF PROM-PREV- BEYOND HEALTH KETAHANAN NASIONAL (PEREKONOMIAN + KESRA) KONSEP SEHAT RI : FIS,TAL,SOS,SPIR SBG SUPRA STRUKTUR (NILAI) &.

Tujuan diadakannya pelatihan inovasi desain gerabah ini adalah untuk memberdayakan pengerajin gerabah dengan menafaatkan mata pencaharian mereka dengan memberikan