• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BALITBANGDA) PROV.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BALITBANGDA) PROV."

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)

(BALITBANGDA) PROV. SUL-SEL

MARWAH ALIFIAH 105720401012

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2016

(2)

i

(BALITBANGDA) PROV. SUL-SEL

MARWAH ALIFIAH 105720401012

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen

Universitas Muhammadiyah Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2016

(3)
(4)
(5)

iv

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi ini dengan baik. Tidak lupa salam dan shalawat tetap tercurah kepada Rasulullah sebagai penyempurna akhlak umat manusia dan pembawa kabar bahagia bagi orang-orang yang beriman. Adapun judul penulisan skripsi ini adalah:

“PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BALITBANGDA) PROV.SUL-SEL.”

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik guna menyelesaikan studi pada Program Studi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tuaku tercinta yang telah penuh kasih sayang mendidik, membesarkan penulis dan pengorbanan yang takkan ternilai harganya baik dukungan moril maupun materil, sehingga apapun penulis lakukan tak akan cukup untuk membalas jasa-jasa mereka. Akan tetapi penulis hanya dapat mendoakan semoga mereka senantiasa mendapatkan berkah.

rahmat, hidayah dan pertolongan serta senantiasa dalam lindungan Allah SWT.

Aamiin.

(6)

v terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H Mahmud Nuhung, MA Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE, MM Ketua jurusan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Idham Khalid, SE, MM selaku Pembimbing I atas segala saran dan bimbingan dalam penulisan skripsi.

5. Ibu Muchriana Muchran, SE, M.Si, Ak selaku Pembimbing II atas segala saran dan bimbingan dalam penulisan skripsi.

6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan ikhlas membagi ilmunya kepada penulis selama duduk dibangku kuliah.

7. Sahabat-sahabatku Syamsul dan Nurwahyuni.S, Amd.Kom. yang telah memberikan banyak bantuan, dukungan, perhatian, cerita dan pengalaman bagi penulis yang menemaniku disaat sedih dan senang.

8. Teman-teman angkatan 2012 Jurusan Manajemen terkhusus untuk Man 9-12 terima kasih banyak atas bantuan dan tali persaudaraan yang telah terjalin selama ini dan semoga kedepannya kita semua bisa sukses.

(7)

vi bantuannya pada saat penelitian.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masihlah jauh dari unsur kesempurnaan, masih banyak terdapat kekeliruan dan kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan ilmu maupun minimnya pengalaman yang penyusun miliki. Oleh karena itu, penulis dengan sangat terbuka dan lapang dada mengharap adanya masukan yang sifatnya membangun guna kesempurnaan tugas akhir ini.

Semoga segala bentuk yang penulis terima dari berbagai pihak dibalas oleh Allah SWT. Dan semoga Tugas Akhir ini dinilai ibadah di sisi-Nya dan bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya, khususnya pada lingkungan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Akhirnya semoga segenap aktivitas yang kita lakukan mendapat bimbingan dan ridho dari-Nya. Aamiin.

Wassalamu Ailaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, juli 2016

Penulis

(8)

vii

(BALITBANGDA) Prov. Sul-Sel. Dibimbing oleh Idham Khalid dan Muchriana Muchran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Prov. Sul-Sel. Data dikumpul dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 38 pegawai yang dipilih dengan menggunakan rumus slovin dari 60 populasi. Penelitian ini diuji dengan menggunakan metode analisis data dengan hasil pengolahan dan komputerisasi dengan program SPSS 20 For windows.

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial motivasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Prov.Sul-Sel. Artinya, semakin baik motivasi kerja pegawai maka produktivitas kerja pegawai akan semakin meningkat.

Kata kunci : Motivasi, Produktivitas Kerja Pegawai

(9)

viii

HALAMAN PERSETUJUAN ...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRAK ...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Tujuan Penelitian...3

D. Manfaat Penelitian...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sumber Daya Manusia ...5

B. Pengertian Motivasi...7

C. Bentuk-Bentuk Motivasi ...10

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ...12

E. Faktor-Faktor Peningkatan Kerja Pegawai...13

F. Pengertian Produktivitas ...14

G. Kerangka Pikir...17

H. Hipotesis...18

(10)

ix

C. Jenis Dan Sumber Data ...20

D. Populasi Dan Sampel ...21

E. Metode Analisis ...22

F. Defenisi Operasional Variabel ...25

BAB IV GAMBARAN UMUM INSTANSI A. Nama dan Sejarah Singkat Perusahaan/Lembaga ...27

B. Visi dan Misi Organisasi ...29

C. Struktur Organisasi...29

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...56

a. Deskripsi Karakteristik Responden...57

b. Deskripsi Variabel Motivasi...59

c. Deskripsi Variabel Produktivitas Kerja ...61

d. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ...63

B. Pembahasan...66

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...68

B. Saran...69

DAFTAR PUSTAKA...70

LAMPIRAN

(11)
(12)

x

1. Operasional Variabel...26

2. Karakteristik Jenis Kelamin ...57

3. Karakteristik Tingkat Umur ...58

4. Karakteristik Pendidikan Terakhir ...59

5. Deskripsi Variabel Motivasi...60

6. Deskripsi Variabel Produktivitas Kerja...62

7. Regresi Sederhana ...64

(13)

1 A. Latar Belakang

Instansi dalam konsep manajemen, manusia diharapkan dapat memotivasi dalam memanfaatkan tenaga kerja sepenuhnya atau seoptimal mungkin untuk meningkatkan produktivitas kerja yang diikuti oleh terciptanya hubungan yang bermutu penuh dan tanggung rasa serta saling membangun. Pemanfaatan sumber daya manusia itu mengandung pengertian-pengertian struktur dan pengembangan mutu tenaga kerja baik secara aktual maupun potensial.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menjamin agar supaya sumber daya manusia berkualitas, maka untuk menghasilkan sumber daya manusia yang diharapkan tersebut salah satu caranya dapat dilakukan dengan memotivasi sumber daya manusia secara tepat.

Badan-badan yang telah ada benar-benar mampu berperan secara berdaya guna dan hasil guna sebagai alat pengembangan berbagai tanggung jawab. Hal ini jelas menurut adanya pengembangan SDM yang bermutu, dan untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya peningkatan kesadaran tentang maksud dari semua kegiatan SDM terhadap keberhasilan organisasional. Dengan pengertian bahwa kebijakan apapun yang dirumuskan dan ditetapkan dibidang SDM dan langkah- langkah apapun yang diambil dalam pengembangan SDM, semuanya harus berkaitan dengan pencapaian berbagai jenis tujusan yang telah ditetapkan dalam organisasi.

(14)

Setiap perusahaan pasti mengharapkan pegawainyanya selalu produktif dalam bekerja, karena dengan pegawai produktif maka akan membantu memajukan organisasi dimana tempatnya bekerja.

Dengan pemberian motivasi diharapkan kepada pegawai agar aktif berpartisipasi dalam aktivitas kantor, sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil kantor dapat memberi arti dan bermanfaat bagi pegawai dan kantor.

Produktifitas pegawai dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan pegawai tersebut dalam melaksanakan tugas sebagai tanggung jawabnya, dan apabila sudah mulai dirasakan penurunan produktifitas, maka harus diupayakan untuk mencari faktor penyebabnya, selanjutnya dicarikan pemecahan masalahnya agar masalah tersebut tidak berlarut-larut dan menghambat pencapaian tujuan kantor. Produktifitas pegawai pada dasarnya merupakan kondisi objektif pegawai dalam bekerja dan tampak ada hasil kerjanya. Oleh karena sebab itu, semakin tinggi produktifitas hasil kerjanya akan lebih efektif dan efisien, sebaliknya apabila produktifitas pegawai rendah, maka hasil kerjanya kurang menunjukkan efektivitas dan efisiensi.

Gejala penurunan produktifitas pegawai dapat dilihat dari sikap terhadap pekerjaan, seperti penyelesaian tugas yang sering terlambat, tanggung jawab terhadap pekerjaan yang terlihat kurang diperhatikan sehingga mutu pelayanan rendah, hasil kerja yang diperoleh tidak maksimal karena tidak terpenuhinya hasil kerja yang sesuai standar atau tujuan yang diharapkan.

Sumber daya manusia menjadi asset utama pada sebuah kantor.

Tercapainya tujuan kantor tergantung pada produktifitas sumber daya manusia

(15)

didalamnya. Produktifitas sumber daya manusia ditentukan oleh motivasi kerja

“daya pendorong” yang menimbulkan semangat kerja dan rasa tanggung jawab dalam melaksanan tugas dan hal tersebut juga dapat meningkatkan produktifitas kerja pegawai.

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Prov.Sul-Sel”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Motivasi Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Prov.Sul-Sel?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Prov. Sul-Sel

(16)

.D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Kantor Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Prov.Sul-Sel, diharapkan dapat memberikan masukan-masukan mengenai Peranan Motivasi Dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai, sehingga terjadi pertimbangan dalam melaksanakannya.

b. Bagi penulis, yaitu dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai Peranan Motivasi Dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai dengan melihat praktiknya secara langsung.

c. Pihak lain, yaitu sebagai tambahan referansi bagi rekan-rekan yang melakukan sumber data dalam melakukan penelitian dengan tajuk dan objek Tugas Akhir yang sama.

(17)

5 A. Pengertian Sumber Daya Manusia

Human Resources management dapat pula disebut sebagai manajemen personalia atau Manajemen Sumber Daya Manusia. Human Resources Management ini mengkhususkan diri dalam bidang personalia atau bidang kepegawaian, dalam hal ini mempunyai sumber daya manusia yang handal.

Manullang, M dalam bukunya Manajemen Personalia, (2002: 98), bahwa Personalia atau Kepegawaian adalah keseluruhan orang-orang yang bekerja pada suatu organisasi tertentu, yang menitik beratkan perhatiannya kepada soal-soal kepegawaian. Penggunaan Sumber Daya Manusia dalam suatu usaha merupakan hal yang sangat dibutuhkan, walaupun perkembangan teknologi semakin meningkat dan berkembang. Dengan adanya kebutuhan tehadap sumber daya manusia ini maka Manajemen Personalia mempunyai tugas untuk mempelajari dan mengembangkan berbagai cara untuk mengintegrasikan secara efektif kedalam berbagai usaha yang dibutuhkan masyarakat. Manajemen Personalia membutuhkan kemampuan untuk memproyeksikan diri kedalam suatu posisi lain tanpa kehilangan perspektif, dan kemampuan dalam memperkirakan tingkah laku dan reaksi manusia.

M. Manullang, dalam bukunya Manajemen Personalia, (2002: 14), menyatakan bahwa Manajemen personalia adalah seni atau ilmu memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secara daya guna sekaligus adanya kegairahan dari para pegawai.

(18)

Heidjrachman dan husman (2002 : 5), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan kantor, individu dan masyarakat.

Menurut Muchdarsyah dalam bukunya Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (2003:4) mengemukakan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan smber-sumber lainnya. Alex S. Nitisemito, Manajemen Sumber Daya Manajemen (2000: 10) menyatakan bahwa manajemen personalia adalah suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara lain perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan semakin semaksimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi dan perusahaan.

Hasibuan (2001 : 10) mengemukakan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia menunjukkan bagaimana seharusnya kantor mendapatkan, mengembangkan, mengevaluasi dan memelihara pegawai dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tetap.

(19)

Gomes (2003 : 4) mengemukakan bahwa Manajemen Personalia adalah pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individual, organisasi masyarakat, nasional dan internasional.

Defenisi tersebut diatas secara umum disimpulkan bahwa Management Personalia terdiri atas 2 (dua) kelompok fungsi, yakni fungsi managerial dan fungsi operatif.

Fungsi managerial disini adalah fungsi dasar dari pada manajer, yakni bagaimana untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengawasi para pegawai tersebut sehingga mereka dapat menjalankan tugas secara lebih baik.

Fungsi operatif, adalah sebagai berikut pengadaan pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja.

B. Pengertian Motivasi

Menurut Hasibuan (2006: 141) motivasi berasal dari kata latin Movere yang artinya dorongan atau mengarahkan. Motivasi ditunjuk pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Jadi dapat pula dikatakan bahwa motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak secara sederhana.

(20)

SP. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (2006: 141) menyatakan bahwa motif adalah suatu keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya dorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengarahkan kemampuan dalam bentuk keahlian dan keterampilan, tenaga dan waktunya menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang ditentukan sebelumnya. Dapat pula disimpulkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dengan dorongan dari suatu kekuatan dalam diri seseorang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang dinamakan motivasi.

Lebih spesifik lagi menurut Hasibuan (2006: 163) bahwa motivasi mempunyai (sub variable) yaitu:

1. Motif adalah suatu perangsan keinginan (want) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.

2. Harapan (expectasy) adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku untuk tercapainya tujuan.

3. Insentif, yaitu memotivasi (merangsang) bawahan dengan hadiah (imbalan) kepada mereka yang berprestasi diatas prestasi standar. Dengan demikian semangat kerja akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik saja.

(21)

Menurut H. Nawawi (2008:351) motivasi kerja adalah proses pemberian dorongan pada orang lain atau diri sendiri untuk melakukan suatu guna memenuhi kebutuhan atau keinginannya bekerja, karena:

1. Keinginan untuk hidup (the desire live) yaitu keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama dari setiap orang oleh karena itu manusia bekerja untuk dapat melanjutkan hidupnya.

2. Keinginan untuk suatu posisi (the desire for position) yaitu keinginan untuk suatu posisi agar memiliki sesuatu keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa mau bekerja.

3. Keinginan akan kekuasaan (the desire for power) merupakan keinginan akan kekuasaan adalah keinginan selangkah diatas keinginan untuk memiliki, untuk mendorong orang mau bekerja.

Setelah melihat suatu pengertian motivasi kerja sebelumnya, maka ada 3 pembimbing untuk menjelaskan karakteristik gejala motivasi kerja oleh Maslow, dalam bukunya Riset Organisasi, (2000: 122), antara lain:

Pertama, apa yang mendorong manusia untuk melakukan suatu tindakan, kedua, apakah yang mengarahkan perilaku manusia itu, ketiga, bagaimana perilaku itu dipelihara untuk mencapai kepuasan dan keinginan serta tujuan bersama. Problema motivasi kerja semakin rumit dan berkembang karena kemajuan peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Motivasi kerja pada dasarnya merupakan suatu psikologis yang sangat fundamental siftnya. Sukar untuk menyanggah bahwa motivasi kerja merupakan proses yang amat penting dan pemuasan dalam berbagai kebutuhan dan untuk

(22)

menjamin berbagai kebutuhan dan untuk menjamin berbagai kepentingan oleh para anggota organisasi.

Begitu erat kaitannya antara motivasi kerja dengan pemuasan kebutuhan para anggota organisasi sampai dengan pemberian motivasi kerja oleh para ahli bahkan digolongkan sebagai salah satu fungsi organic manajemen, meskipun istilah yang lazim digunakan berbeda-beda. Pentingnya pemahaman ini menjadi lebih nyata lagi apabila di ingat bahwa motivasi kerja bukanlah merupakan hal yang selalu berwujud dan bentuk perilaku dari orang perorang dan organisasi tingkat produktivitasnya.

C. Bentuk-Bentuk Motivasi

Menurut siswanto (2008: 124) pada umumnya bentuk motivasi yang sering dianut meliputi empat elemen utama, yaitu sebagai berikut.

1. Kompensasi Bentuk Uang

Salah satu bentuk yang paling sering diberikan kepada pegawai adalah berupa kompensasi. Kompensasi yang diberikan kepada pegawai biasanya berwujud uang. Penggunaan uang sebagai stimulus berkembang sebagai penyelesaian suatu masalah ketenaga kerjaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kompensasi sebagai kekuatan untuk memberi motivasi selalu mempunyai reputasi atau nama baik dan memang sudah selayaknya demikian. Meskipun sama sekali kurang tepat bahwa semua orang akan berbuat apa saja untuk meningkatkan pendapatan uang mereka.

(23)

2. Pengarahan dan Pengandalian

Pengarahan dimaksud menentukan bagi pegawai mengenai apa yang mereka harus kerjakan. Sedangkan pengendalian dimaksud kan menentukan bahwa pegawai harus mengerjakan hal-hal yang telah diinstruksikan.

Sebelumnya dua hal tersebut sebagai stimulus telah berkembang dan dianut oleh berbagai organisasi.

3. Penetapan Pola Kerja yang Efektif

Pada umumnya reaksi terhadap kebosanan kerja menimbulkan hambatan yang berarti bagi keluaran produktifitas kerja. Karena manajemen menyadari bahwa masalahnya bersumber pada cara pengaturan pekerjaan, mereka menanggapinya dengan berbagai teknik yang efektif dan kurang efektif. Teknik ini antara lain penyianyian pekerjaan, manajemen parsitipatif, serta usaha untuk mengalihkan perhatian para pegawai dari pekerjaan yang membosankan kepada instrumentalia, untuk beristirahat, atau kepada sarana yang fantastis.

4. Kebijakan

Kebijakan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang diambil dengan sengaja oleh manajemen untuk mempengaruhi sikap atau perasaan para pegawai. Dengan kata lain kebijakan adalah usaha untuk membuat pegawai bahagia. Usaha manajemen yang paling banyak dilakukan untuk mengembangkan pegawai adalah pelatihan penyediaan atau bagian daripada berupa kursus singkat mengenai tata laku manajemen dan sebagainya.

(24)

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Faktor yang dapat memotivasi pegawai antara lain adalah imbalan yang diterima, dimana imbalan yang diterima, lebih tinggi dari jumlah yang diterima orang lain didalam maupun diluar kantor.

Maslow, dalam bukunya Riset Organisasi (2000 :152) motivasi seorang pekerja yang merupakan hal yang rumit melibatkan beberapa faktor yaitu sifat individual dari organisasi diantaranya:

1. Faktor Individual, yaitu : a. Kebutuhan-kebutuhan (needs) b. Tujuan-tujuan (goals)

c. Sikap (attitudes)

d. Kemampuan-kemampuan (abilities) 2. Faktor Organisasioanal, yaitu :

a. Pembayaran/ gaji (pays)

b. Keamanan pekerjaan (job security) c. Sesama pekerja (co worker)

d. Pujian itu sendiri (job it self)

Faktor-faktor tersebut diatas hanyalah merupakan suatu kecenderungan dalam arti faktor tersebut bukanlah merupakan faktor yang mutlak bagi suatu kantor.

(25)

E. Faktor-Faktor Peningkatan Kerja Pegawai

Peningkatan kerja pegawai tergantung pada motivasi seseorang atau pimpinan dalam memberikan arahan dan ditunjuk untuk membawa pegawai sadar dengan sendirinya mengakui sampai sejauh mana tugas yang harus diselesaikan sesuai tanggung jawab.

Adapun faktor yang mendukung peningkatan kinerja pegawai, sebagai berikut:

1. Rasa tanggung jawab pegawai itu sendiri 2. Memiliki rasa ingin bekerja seikhlas hati 3. Mempunyai dedi kasi yang tinggi

4. Adanya keterampilan yang dimiliki 5. Mempunyai loyalitas dan kerja keras

6. Untuk mengaplikasikan antara teori dan praktek

Berdasarkan faktor pendukung untuk meningkatkan kinerja pegawai, dengan dasar inilah pimpinan pada salah satu instansi perlu memikirkan tunjangan dan konvensasi jika kelak pegawai memang memiliki dari ke enam faktor pendukung.

Penjelasan diatas bahwa pegawai itu tidak mengharapkan tunjangan atau konvensasi apabila memang ingin meningkatkan kinerjanya. Jika pada kesempatan yang lain misalnya tidak dijanjikan atau tidak ada tunjangan dan konvensasi berarti pegawai tersebut tidak mempunyai gairah kerja.

(26)

F. Pengertian Produktivitas

Setiap organisasi mutlak perlu memegang prinsip efisiensi. Secara sederhana prinsip efisiensi pada dasarnya berarti menghindari segala bentuk pemborosan. Pengalaman dari berbagai organisasi menunjukkan dengan jelas bahwa faktor penyebab terjadinya pemborosan timbul karena ketidaksesuaian pengetahuan dan keterampilan para pelaku dalam menggunakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah dimiliki itu. Oleh karena itu peningkatan produktifitas kerja aparatur yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin.

Secara umum produktifitas menurut Hasibuan (2006:126) adalah perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input).

Adapun Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (2003: 16), memberikan defenisi bahwa produktivitas adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari esok lebih baik dari hari ini.

Dari defenisi ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa produktivitas berarti adanya perubahan kondisi atau perilaku kearah yang lebih baik guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktifitas menggunakan sumber-sumber yang efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi.

(27)

Produktivitas mengikut sertakan pendayagunaan secara terpadu Sumber Daya Manusia dan keterampilan. Barang model teknelogi, manajemen, informasi, energi dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk seluruh masyarakat.

Pengertian produktivitas dapat berbeda untuk tiap Negara tergantung pada potensial dan kelemahan yang ada, serta perbedaan aspirasi jangka pendek dan jangka panjang tetapi mempunyai kesamaan pada aplikasi dibidang industri, pendidikan, jasa-jasa pelayanan dan sarana masyarakat, komunikasi dan informasi.

Wihitmore dalam oleh Sedarmayanti, Manajemen Personalia, (2001 : 58), mendefenisikan bahwa produktivitas adalah suatu ukuran atas penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi yang dinyatakan sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan. Produktivitas memiliki dua dimensi yakni efektifitas dan efisiensi. Dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian target yang berkaitan dengan pencapaian untuk kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi yang kedua berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

Penjelasan tersebut mengutarakan produktivitas secara total atau secara keseluruhan yang dihasilkan, diperoleh dari keseluruhan masukan yang ada dalam organisasi. Masukan tersebut lazim dinamakan sebagai faktor produksi. Keluaran yang dihasilkan dari masukan yang dilakukan yang melakukan proses kegiatan yang bentuknya dapat berupa produk nyata atau jasa. Masukan atau faktor

(28)

produksi dapat berupa tenaga kerja, capital, bahkan teknologi dan energi. Salah satu masukan seperti tenaga kerja data menghasilkan keluaran yang dikenal dengan produktivitas individu yang dapat juga disebut produktivitas parsial.

Diketahui bahwa didalam suatu negara atau lembaga usaha pada tingkat produktivitas semakin mendapat perhatian yang sangat serius. Disebabkan karena produktivitas ikut menentukan pembentukan angka indeks pertumbuhan nasional.

Menurut Umar dalam A.A anwar Prabu Mangkunegara (2007:18-19), membagi aspek-aspek produktivitas kerja sebagai berikut:

a. Mutu pekerjaan b. Kejujuran karyawan c. Inisiatif

d. Kehadiran e. Sikap f. Kerja sama g. Keandalan

h. Pengetahuan tentang pekerjaan i. Tanggung jawab, dan

j. Pemanfaatan waktu kerja

Menurut Gaspersz dalam Tjutju Yuniarsihdan Suwatno (2009: 175), Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan adalah seleksi karyawan, pelatihan kerja, lingkungan kerja, hubungan antara pimpinan dan bawahan, system penggajian dan motivasi.

(29)

Produktivitas yang tinggi dapat dicapai jika didukung para pegawai yang mempunyai motivasi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

G. Kerangka Pikir

Dalam mengelolah sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting, dalam arti bahwa efektivitas dari sumber daya manusia bukan sebagai penghasil tetapi diarahakan bagaimana merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengawasi sumber daya manusia agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Untuk lebih jelasnya kerangka pikir dapat dilihat dalam bentuk skema sebagai berikut: BADAN PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN DAERAH

PRODUKTIVITAS KERJA (Y)

* Kualitas

* Kuantitas

* Ketepatan Waktu

* Kejujuran

MOTIVASI (X)

* Gaji

* Prestasi

* Sosial

* Penghargaan

* Aktualisasi Diri

(30)

H. Hipotesis

Berdasarkan pembahasan diatas maka diduga bahwa, “Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Prov.sul-sel”

(31)

19 A. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka penulis memiliki obyek penelitian pada Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) prov.sul-sel. Waktu penelitian direncanakan selama kurang lebih dua bulan yaitu mulai bulan april-mei 2016.

B. Metode Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data melalui penelitian pustaka (library research) dan penelitian lapang (field research) guna memecahkan masalah yang timbul dalam pembahasan skripsi ini, sebagai berikut :

1. Penelitian pustaka (library research), yaitu penulis mengadakan penelitian dengan peninjauan pada berbagai pustaka dengan membaca atau mempelajari buku-buku literature lainnya yang erat hubungannya dengan penulisan ini dan dapat mendukung pokok pembahasan. Disamping itu penulis mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas dan dapat mendukung penulis.

2. Penelitian lapang (field research), adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian ini dengan meninjau langsung obyek penelitian. Untuk hal tersebut, maka penulis mengadakan:

(32)

a. Teknik observasi, dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan pengolahan data mengenai kebijaksanaan seleksi yang diterapkan instansi.

b. Kuisioner, yaitu pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada beberapa pegawai yang dijadikan responden.

C. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis data

a. Data Kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan-keterangan dan tidak diberikan dalam bentuk angka-angka yang diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan staf personil.

b. Data Kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka dan laporan- laporan seperti pengaruh motivasi dalam kaitannya dengan peningkatan produktifitas kerja.

2. Sumber data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada perusahan dan wawancara secara langsung dengan pimpinan besera stafnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan data lainnya yang ada, yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, literatur-literatur, laporan-laporan penelitian, visi dan misi.

(33)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono, (2007:72) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.

Kesimpulannya, penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data dari para responden. Data yang diambil adalah dari sampel yang mewakili seluruh populasi. Maka sampel yang diambil dari populsi harus betul-betul mewakili.

Dalam penelitian ini populasinya adalah 60 orang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2007:73-74) sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, jumlah populasi yakni keseluruhan pegawai Kantor Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Prov.Sul-Sel. Yang berjumlah 60 orang.

Jumlah responden dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus slovin (Husein Umar: 2005):

n =

²

Keterangan:

n = Besaran Sampel N = Besaran Populasi

e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang digunakan (persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan penarikan sampel).

(34)

n =

( , )²

=

,

=

37,5

Jadi besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 37,5 dengan nilai eror maksimal 10 persen. Hal tersebut didasarkan atas asumsi bahwa populasi berdistribusi normal sehingga sampel yang akan dijadikan sebagai responden sebanyak 38 orang.

E. Metode Analisis

Untuk memastikan apakah terdapat Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah maka pengujian dilakukan dengan menggunakan metode regresi sederhana.

Metode Regresi Sederhana Y = a + bX

Keterangan:

X = Motivasi kerja Y = Produktivitas kerja

Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan maka penelitian ini menggunakann metode analisis deskriptif kuantitatif, dimana data yang telah dikumpulkan dari responden.

Frekuensi dan persentase.

P = Persentase F = Frekuensi

N = Jumlah Responden

(35)

Untuk menguji pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai dilakukan uji statistik dengan menggunakan analisis regresi sederhana yang dikutip Ridwan (2008:145) dengan persamaan yaitu:

Keterangan:

a = nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = nilai sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

X = motivasi kerja Y = produktifitas kerja

 Pengujian Hipotesis

a. Analisis Simultan (Uji F)

Untuk menguji hipotesis secara simultan, alat uji yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R²). Koefisien korelasi dan koefisien determinasi merupakan uji yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Untuk keperluan pengujian ini dengan melihat apakah nilai-nilai koefisien yang diperoleh bernilai nyata atau tidak antara Fhitung dan Ftabelpada tingkat keyakinan 5% atau (α=0,05).

Besarnya α yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5%

sedangkan hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Ho: R(Y,Xi…j) = 0 (menunjukkan secara simultan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel Xi…jdengan variabel Y).

(36)

Ha: R(Y,Xi…j) ≠ 0 menunjukkan secara simultan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel Xi…jdengan variabel Y).

Adapun kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut:

- F hitung > F table, maka hipotesis nol (Ho) ditolak - F hitung ≤ F table, maka hipotesis nol (Ho) diterima b. Analisis Parsial (Uji T)

Untuk menguji hipotesis secara parsial, alat uji yang dipergunakan adalah koefisien parsial (r). koefisien parsial (r) merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara setiap variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Untuk keperluan pengujian ini dengan melihat apakah nilai-nilai koefisien yang diperoleh bernilai nyata atau tidak antara t hitung dan t table pada tingkat keyakinan 5% atau (α=0,05).

Besarnya α yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5%

sedangkan hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Ho: r(Y,Xi…j) = 0 (menunjukkan secara parsial tidak adanya pengaruh yang signifikan antara variabel Xi…jdengan variabel Y).

Ha: r(Y,Xi…j) ≠ 0 (menunjukkan secara parsial adanya pengaruh yang signifikan antara variabel Xi…jdengan variabel Y).

F. Defenisi Opersional Variabel

Defenisi operasional variabel yang dikemukankan, sebagai berikut :

1. Motivasi berarti pemberian suatu motif dalam menggerakkan seseorang atau yang dapat menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan.

(37)

Jadi dapat pula dilakukan bahwa motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak secara sederhana.

Yang menjadi indikator motivasi antara lain:

a. Gaji : berperan dalam menigkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif, meningkatkan kinerja serta mengimbangi kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini.

b. Prestasi : hasil yang diperoleh dari usaha kerja yang dilakukan.

c. Sosial: mencakup kasih sayang, rasa memiliki, diterima baik dan persahabatan.

d. Penghargaan: mencakup faktor penghormatan diri seperti harga diri, otonomi, serta faktor penghormatan dari luar. Seperti misalnya status, pengakuan, dan perhatian.

e. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seorang/sesuatu sesuai ambisinya yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri.

2. Produktivitas adalah sikap mental dari pekerja untuk senantiasa berkarya lebih dari apa yang telah dan sedang diusahakan dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan dari suatu usaha.

Menurut Henry Simamora (2004:612) factor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja:

Yang menjadi indikator produktivitas antara lain:

a. Kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan.

b. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan.

(38)

c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang telah direncanakan.

Tabel. 3.1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator

Motivasi (X)

Motif Harapan

Insentif

a. Gaji b. Prestasi c. Sosial d. Penghargaan e. Aktualisasi Diri Produktivitas kerja

(Y)

Aspek-aspek produktivitas kerja

a. Kualitas b. Kuantitas

c. Ketepatan Waktu e. Kejujuran

(39)

27

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 33 tahun 2001, tanggal 31 Januari 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan telah diubah menjadi Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 12Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi Selatan.

Kedudukan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dalam Pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan adalah unsur penunjang pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah yang bertugas membantu Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang penelitian dan pengembangan.

Oleh karena itu, hubungan balitbangda dengan unit kerja dalam lingkup pemerintah provinsi sulawesi selatan adalah hubungan koordinasi dalam rangka memberikan kotribusi nyata untuk perumsan masalah kebijakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.

(40)

Dalam penyeenggaraan tugas tersebut diatas Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai tugas:

1. Pembinaan dan koordinasi dalam rangka perumusan kebijaksanaan penelitian dan pengembangan daerah.

2. Pelaksanaan dan pengkoordinasian penelitian dan pengembangan untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.

3. Pengkoordinasian penelitian dan pengembangan pengkajian teknologi pertanian, sumber daya alam dan linkungan hidup, sosial ekonomi dan kelembagaan.

4. Pelaksanaan dan kerja sama penelitian dan implementasi hasil penelitian dan pengembangan.

5. Pelaksanaan kegiatan lain dalam rangka penelitian dan pengembangan sesuai dengan arahan Gubernur.

Di dalam penyelenggaraan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan kontribusi nyata dalam merumuskan kebijaksanaan penelitian dan pengembangan daerah dan mengkoordinasikan penelitian pengkajian bidang Sosial dan Kelembagaan, Ekonomi, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Teknologi kepada stakeholder yang terkait. Website Balitbangda ini disusun agar mampu memberikan sumbangsih sesuai dengan visi dan misi litbang ke depan.

(41)

B. Visi dan Misi Organisasi 1. Visi

“BALITBANGDA menjadi yang terbaik dalam Penyediaan hasil penelitian dan pengembangan yang implementatif untuk pembangunan daerah di Indonesia.”

2. Misi

a. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan yang akurat, aktual, dan implementatif yang memberikan rekomendasi nyata dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

b. Melaksanakan pengembangan inovasi dan alih teknologimelalui pendekatan kemandirian lokal.

c. Meningkatan peran lembaga penelitian dan pengembangan melalui koordinasi, fasilitasi, kerjasama, pembinaan, dan implementasi kegiatan.

d. Meningkatkan sinergitas pelaksanaan penelitian dan pengembangan antara lembaga penelitian.

C. Struktur Organisasi dan Job Description 1. Struktur Organisasi

Salah satu syarat untuk mendukung berhasilnya suatu instansi adalah adanya struktur organisasi yang baik disertai pembagian tugas dan tanggun jawab kepada masing-masing pimpinan pegawai.

Organisasi merupakan perpaduan secara sistematis dari pada bagian- bagian yang bulat melalui kewenangan, koordinasi, pengawasan dalam usaa untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

(42)

Untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan khususnya diprovinsi sul-sel, maka ditetapkan susunan organisasi dan uraian kerja Balitbangda yang merupakan penjabaran dari surat putusan Gubernur Sulawesi Selatan No 218 tahun 2001, tentang tugas pokok dan rincian Tugas Sub Bidang pada Balitbangda prov. Sulsel.

Adapun susunan organisasi Balitbangda terdiri dari : a. Kepala Badan

b. Fungsional Peneliti c. Sekretariat terdiri dari :

 Sub Bagian Keuangan;

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

 Sub Bagian Program;

d. Bidan penelitian, Pengkajian Ekonomi terdiri dari :

 Sub Bidang Pertanian;

 Sub Bidang Investasi dan Dunia Usaha;

e. Bidan Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan terdiri dari :

 Sub Bidang Sosial;

 Sub Bidang Kelembagaan;

f. Bidang Penelitian, Pengkajian Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Teknologi terdiri dari :

 Sub Bidang Sumber Daya Alam;

 Sub Bidang Lingkungan dan Teknologi;

g. Bidan Data dan Publikasi terdiri dari;

(43)

 Sub Bidang Data dan Informasi;

 Sub Bidang Inventarisasi dan Publikasi Struktur Organisasi

KEPALA BADAN

FUNGSIONAL PENELITI

SEKRETARIAT

SUBAG .UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUBAG.

KEUANGAN

SUBAG.

PROGRAM

BIDANG PENELITIAN PENGKAJIAN

EKONOMI

BIDANG PENELITIAN PENGKAJIAN

SOSIAL DAN KELEMBAGAAN

BIDANG PENELITIAN PENGKAJIAN SDA LINGKUNGAN DAN

TEKNOLOGI

BIDANG DATA DAN PUBLIKASI

SUB BIDANG PERTANIAN

SUB BIDANG INFESTASI DAN DUNIA

USAHA

SUB BIDANG SOSIAL

SUB BIDANG KELEMBAGAAN

SUB BIDANG SUMBER DAYA

ALAM

SUB BIDANG LINGKUNGAN

DAN TEKNOLOGI

SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI

SUB BIDANG INVENTARI

SASI DAN PUBLIKASI

(44)

2. Job Description

URAIAN JABATAN KEPALA BALITBANGDA

1. NAMA JABATAN :Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Daerah

2. UNIT ORGANISASI :Badan Penelitian dan pengembangan Daerah

3. ESELON : IIa

4. SATUAN KERJA :Badan Penelitian dan pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

5. RINGKASAN TUGAS :

Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan kebijakan Penelitian, pengkajian ekonomi, Penelitian, pengkajian sosial dan kelembagaan, Penelitian, pengkajian SDM, lingkungan dan teknologi, data dan publikasi , menetapkan kebijakan pelintas batas antar kabupaten dan kota, melakukan koordinasi, dan menyusun laporan penyelenggaraan kebijakan Penelitian, pengkajian ekonomi, Penelitian, pengkajian sosial dan kelembagaan, Penelitian, pengkajian SDM, lingkungan dan teknologi, penelitian data dan publikasi ,hubungan dan kerjasama kabupaten dan kota.

6. HASIL KERJA:

a. Rencana dan program kerja Badan Penelitian dan pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan;

b. Standar Pelayanan Minimal Badan Penelitian dan pengembangan Daerah;

(45)

c. Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;

d. Rencana Kerja Tahunan SKPD.

e. Kebijakan Teknis Penelitian, pengkajian ekonomi;

f. Kebijakan Teknis Penelitian, pengkajian sosial dan kelembagaan;

g. Kebijakan Teknis Penelitian, pengkajian SDM, lingkungan dan teknologi;

h. Kebijakan Teknis Penelitian, data dan publikasi;

i. LAKIP Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;

j. Penilaian Kinerja Bawahan k. Telaahan Staf.

7. BAHAN KERJA :

a. Standar Pelayanan Minimal.

b. RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan.

c. Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.

d. APBD/APBN

e. Peraturan perundang-undangan di bidang Penelitian dan pengembangan Daerah.

f. Masalah-masalah pada Badan Penelitian dan pengembangan Daerah.

8. ALAT KERJA : a. APK

b. Pedoman umum Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.

c. Visi, Misi, Renstra/RPJM pemerintah provinsi Sulawesi Selatan.

(46)

9. RINCIAN TUGAS :

a. menyusun rencana kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. membantu gubernur di bidang penelitian, pengkajian, dan pengembangan daerah;

g. mengarahkan dan mengendalikan penyusunan rencana program kerja dan keuangan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;

h. memfasilitasi kegiatan satuan kerja perangkat daerah dan lembaga pemerintah dan non pemerintah dalam hal penelitian, pengkajian, dan pengembangan daerah, serta inisiasi kebijakan;

i. menyelenggarakan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dalam dan luar provinsi Sulawesi Selatan;

j. menyelenggarakan pembinaan jabatan fungsional di bidang penelitian, pengkajian dan pengembangan daerah;

k. menyelenggarakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan dan kepegawaian dalam lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;

(47)

l. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

m. menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

10. KEADAAN TEMPAT KERJA :

Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tempat kerja dan lingkungan kerja tidak terdapat karakteristik yang berpengaruh negatif terhadap pemegang jabatan.

11. UPAYA FISIK :

Fisik yang digunakan dominan duduk dan tidak terdapat karakteristik penggunaan fisik yang berpengaruh negatif terhadap pemegang jabatan.

12. KEMUNGKINAN RESIKO BAHAYA : Tidak ada risiko bahaya dalam jabatan ini.

1. SYARAT JABATAN :

a. .Pendidikan : S2 Ilmu ekonomi, Hukum atau yang sesuai b. c

.

Pelatihan : - Diklat Pimpinan Tingkat II.

- Diklat Teknis Manajemen Penelitian, pengkajian ekonomi

(48)

- Diklat Teknis Reinventing Government - Diklat Teknis Kepemimpinan

c. d .

Pengetahuan kerja

: - Memahami Peraturan Perundang-undangan Dibidang Penelitian dan pengembangan Daerah.

- Memahami Sistem dan Prosedur Kerja Badan Penelitian dan pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

- Memahami Sistem dan Prosedur Kerja Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

- Memahami Tugas Pokok dan Fungsi Unit-unit Kerja Dilingkungan Badan Penelitian dan pengembangan Daerah.

- MemahamiTeknik-teknik Bidang Penelitian, pengkajian ekonomi

- Memahami Teknik teknik Bidang Penelitian, pengkajian sosial dan kelembagaan

- Memahami Teknik-teknik Bidang Penelitian, pengkajian SDM, lingkungan dan teknologi

- Memahami Teknik-teknik Bidang data dan publikasi.

d. e .

Pengalaman kerja

: Pejabat eselon II atau Pernah Menjabat Setingkat Eselon III di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memiliki kompetensi yang dibutuhkan dan memenuhi persyaratan peraturan perundangan serta persyaratan

(49)

obyektif lainnya.

e. f .

Kondisifisik : Laki-laki atau Perempuan. Tidak ada syarat spesifik dari kondisi fisik

f. g .

Bakat : - Memiliki kecerdasan rata-rata untuk dapat mengambil keputusan atau memberi pertimbangan dalam memimpin sebuah organisasi yang besar.

- Memiliki kemampuan berbahasa yang baik, sistematis untuk mengungkapkan permasalahan dan pemberian arahan solusinya.

g. h .

Temperamen : - Dapat bekerja sebagai pemimpin, pengendali, dan perencana berbagai bidang.

- Dapat bekerja untuk membuat kesimpulan, pertimbangan, atau keputusan dalam memimpin pencapaian target.

h. i .

Minat : - Memiliki minat dalam pekerjaan yang berhubungan dengan orang dan data.

(50)

URAIAN JABATAN SEKERTARIS

1. NAMA JABATAN : Sekretaris.

2. UNIT ORGANISASI : Sekretariat

3. ESELON : IIIa

4. SATUAN KERJA : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

5. RINGKASAN TUGAS :

Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas subbagian umum dan kepegawaian, subbagian keuangan, dan subbagian program mengkaji, merumuskan bahan kebijakan penyelenggaraan penatausahaan umum, penatausahaan keuangan, penatausahaan kepegawaian, mengkoordinasikan penyusunan program dan pelaporan serta penatausahaan jabatan fungsional, serta menyusun laporan penyelenggaraan program kesekretariatan.

6. HASIL KERJA:

a. Rencana program kesekretariatan.

b. Bahan koordinasi RKA Sekretariat.

c. Bahan koordinasi Renstra/RPJM dan RKA d. Rincian tugas bawahan;

e. Laporan hasil pembinaan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program

f. Layanan informasi kebijakan program Penelitian dan Pengembangan Daerah.

(51)

g. Hasil pengendalian tugas kesekretariatan;

h. Hasil evaluasi kesekretariatan

i. Rumusan bahan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program.

j. Laporan hasil pelaksanaan tugas.

7. BAHAN KERJA :

a. Kebijakan-kebijakan di bidang pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program.

b. Materi perundang-undangan di bidang pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program.

c. Naskah dinas yang ditujukan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.

d. Materi DPA Sekretariat dan Bidang-bidang tahun berkenan.

e. Hasil kerja bawahan.

f. Data teknis lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program.

8. ALAT KERJA : a. APK.

b. Himpunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program.

(52)

c. Pedoman/petunjuk teknis/petunjuk pelayanan di bidang pelayanan umum dan kepegawaian, keuangan dan program.

d. Visi, Misi, Renstra / RPJM dan DPA Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah tahun berkenan.

9. RINCIAN TUGAS :

a. menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. melaksanakan koordinasi kepada seluruh bidang serta menyiapkan bahan penyusunan program Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;

g. melaksanakan koordinasi perencanaan dan perumusan kebijakan teknis di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;

h. melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah sehingga terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan;

(53)

i. mengoordinasikan pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;

j. mengoordinasikan dan melaksanakan pengolahan dan penyajian data dan informasi;

k. melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan ketatausahaan;

l. melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian;

m. melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi keuangan;

n. melaksanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan pembinaan organisasi dan tatalaksana dalam lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;

o. melaksanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan rumah tangga Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;

p. melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan kehumasan;

q. melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang;

r. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretariat dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

(54)

10. KEADAAN TEMPAT :

Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tempat kerja dan lingkungan kerja tidak terdapat karakteristik yang berpengaruh negatif terhadap pemegang jabatan.

11. UPAYA FISIK :

Fisik yang digunakan dominan duduk dan tidak terdapat karakteristik penggunaan fisik yang berpengaruh negatif terhadap pemegang jabatan.

13. KEMUNGKINAN RESIKO BAHAYA : Tidak ada risiko bahaya dalam jabatan ini.

14. SYARAT JABATAN :

a. Pendidikan : S1 Administrasi Negara

b. Pelatihan : - Diklat Pimpinan Tingkat III.

- Perencanaan Strategis

- Menajemen Penelitian dan Pengembangan Daerah

c. Pengetahuan kerja

: - Memahami Peraturan Perundang-undangan di bidang administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program.

- Memahami system dan prosedur kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

(55)

- Memahami tugas pokok dan fungsi unit-unit kerja di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.

- Mengetahui sistim dan prosedur kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

- Mengetahui sistim dan prosedur kerja pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

- Mengetahui teknik-teknik komunikasi dan koordinasi.

d. Pengalaman kerja

: Sekretaris atau pejabat eselon III atau pernah menjabat eselon IV di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memliki kompetensi, integritas dan prestasi kerja serta memenuhi persyaratan normatif yang diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku

e. Kondisi fisik : Tidak ada syarat spesifik dari kondisi fisik.

f. Bakat : - Memiliki kecerdasan rata-rata umum untuk pengambilan keputusan dan pertimbangan dalam memimpin penatausahaan Dinas.

- Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan

(56)

banyak pihak dalam hal layanan informasi kesekretariatan.

g. Temperamen : - Dapat bekerja untuk banyak berhubungan dengan orang lain baik internal maupun eksternal

h. Minat : - Memiliki kecenderungan menyenangi pekerjaan abstrak dan kreatif.

(57)

URAIAN JABATAN

1. NAMA JABATAN : kepala bidang penelitian, pengkajian sosial dan kelembagaan.

2. UNIT ORGANISASI : Bidang penelitian, pengkajian sosial dan kelembagaan.

3. ESELON : IIIa

4. SATUAN KERJA : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

5. RINGKASAN TUGAS :

Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan dengan merencanakan, mengkoordinasikan, mendistribusikan tugas, mengendalikan dan mengkaji serta merumuskan kebijakan teknis Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan pada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan ;

6. HASIL KERJA:

a. Rumusan rencana dan program kerja Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan.

b. Kajian dan rumusan kebijakan teknis Sosial.

c. Kajian dan rumusan kebijakan teknis Kelembagaan.

d. Rincian Tugas bawahan.

e. Kajian dan rumusan pengembangan program Sosial;

(58)

f. Kajian dan rumusan pengembangan program Kelembagaan;

g. Kajian dan rumusan bahan pembinaan dan pengendalian Sosial

h. Kajian dan rumusan bahan pembinaan dan pengendalian Kelembagaan;

i. Penilaian Kinerja bawahan

j. Laporan hasil pelaksanaan program Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan;

7. BAHAN KERJA :

a. Disposisi atasan

b. Kebijakan-kebijakan di Bidang Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan;

c. Peraturan perundang-undangan pada Bidang Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan;

d. RPJM dan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.

e. DPA Bidang Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan tahun berkenan.

f. Data teknis lainnya yang berkaitan dengan Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan;

8. ALAT KERJA :

a. APK.

b. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Lintas Kabupaten dan kota.

(59)

c. Peraturan perundang-undangan Lintas Kabupaten dan kota khususnya Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan.

d. Pedoman / petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan dan pengendalian program Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan.

e. Visi, Misi, Renstra / RPJM dan DPA Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.

9. RINCIAN TUGAS :

a. menyusun rencana kegiatan Bidang Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan penelitian, pengkajian, dan pengembangan bidang sosial dan kelembagaan;

g. melaksanakan pembinaan, pengendalian, dan koordinasi tugas intern lingkup bidang penelitian, pengkajian sosial, dan kelembagaan;

(60)

h. melaksanakan konsultasi teknis penelitian, pengkajian, dan pengembangan daerah dan pusat untuk mempercepat program kerja penelitian, pengkajian, dan pengembangan bidang sosial dan kelembagaan;

i. mengoordinisasikan dan mengatur pengendalian pelaksanaan kegiatan lingkup bidang sosial dan kelembagaan;

j. menyusun laporan hasii pelaksanaan tugas Bidang Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

10. KEADAAN TEMPAT :

Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tempat kerja dan lingkungan kerja tidak terdapat karateristik yang berpengaruh negatif terhadap pemegang jabatan.

11. UPAYA FISIK :

Fisik yang digunakan dominan duduk dan tidak terdapat karakteristik penggunaan fisik yang berpengaruh negatif terhadap pemegang jabatan.

12. KEMUNGKINAN RESIKO BAHAYA :

Tidak ada resiko bahaya dalam jabatan in.

(61)

13. SYARAT JABATAN :

a. . Pendidikan - S1, Manajemen atau yang sesuai

b. c .

Pelatihan - Diklat Pimpinan Tingkat III.

- Diklat Penyusunan RPJMD - Diklat Penyusunan Renstra .

- Diklat Manajemen Lintas Kabupaten dan kota - Diklat Manajemen Peneltian, pengkajan sosial

dan kelembagaan

- Diklat Teknis Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan

c. d .

Pengetahuan kerja - Memahami Peraturan Perundang-undangan di bidamg Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan.

- Memahami Tatakelola administrasi Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan

- Memahami Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Peneltian, pengkajan sosial dan kelembagaan.

- Memahami Rencana Strategis Badan;

d. e .

Pengalaman kerja - Kepala Bidang atau pejabat eselon III atau pernah menjabat eselon IV di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memliki kompetensi, integritas dan prestasi

(62)

kerja serta memenuhi persyaratan normatif yang diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku;

e. f .

Kondisi fisik Laki-laki atau perempuan. Tidak ada syarat spesifik dari kondisi fisik

f. g .

Bakat - Mempunyai kecerdasan rata-rata baik untuk analisis program dan identifikasi masalah pekerjaan.

- Memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi lisan maupun tertulis yang diaktualisasikan dalam berhubungan dengan instansi lain.

g. h .

Temperamen - Dapat memimpin dengan baik yang berupa kemampuan perencanaan bidang, pengawasan dan pembagian tugas kepada bawahan.

- Dapat membuat kesimpulan atau pertimbangan berdasarkan analisis data atau kriteria tertentu .

h. i .

Minat - Memiliki minat dalam pekerjaan yang berhubungan dengan data.

(63)

URAIAN JABATAN

1. NAMA JABATAN : Kepala Sub Bidang Sosial

2. UNIT ORGANISASI : Bidang Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan

3. ESELON : Iva

4. SATUAN KERJA : Badan Penelitian dan Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

5. RINGKASAN TUGAS :

Memimpin pelaksanaan tugas Sub Bidang sosial dengan merencanakan, mengkoordinasikan, mendistribusikan tugas, menyelia, mengonsep dan mengevaluasi kegiatan.

6. HASIL KERJA:

a. Rencana dan program kerja sosial;

b. Bahan rencana strategis/RPJM kegiatan sosial;

c. Rincian tugas bawahan;

d. Penilaian kinerja bawahan;

e. Analisis dan telaahan bahan peningkatan peran serta pemerintah kabupaten/kota terhadap sosial;

f. Analisis dan telaahan bahan kebijakan sosial;

g. Analisis dan telaahan bahan pembinaan, Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan dan pengendalian sosial ;

h. Konsep surat dan naskah dinas Sub Bidang sosial ;

(64)

i. Bahan laporan kegiatan Sub Bidang sosial;

7. BAHAN KERJA :

a. Disposisi atau perintah atasan.

b. Kebijakan-kebijakan di bidang sosial;

c. Naskah dinas yang terkait dengan sosial ;

d. Peraturan perundang-undangan di bidang Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan;

e. RPJM dan Renstra Badan Penelitian dan Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan Daerah

f. Hasil kerja bawahan.

g. Data teknis lainnya yang berkaitan dengan sosial;

8. ALAT KERJA :

a. APK

b. Peraturan perundang-undangan di bidang Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan Pedoman/petunjuk teknis Penanganan Pendamping (KPM);

c. Visi, Misi, Renstra / RPJM dan DPA Badan Penelitian dan Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan Daerah;

9. RINCIAN TUGAS :

a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Sosial sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

(65)

b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

d. membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. melakukan perencanaan, pelaksanaan serta penilaian kegiatan penelitian, pengkajian, dan pengembangan pendidikan, kesehatan dan gizi, kepemudaan, olah raga, gender, agama, ketenagakerjaan, kesejahteraan sosial, kependudukan, budaya dan kesenian;

g. membuat laporan hasil penelitian, pengkajian, dan pengembangan sosial;

h. melakukan koordinasi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan penelitian, pengkajian, dan pengembangan sosial dalam lingkup Badan dan instansi terkait;

i. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bidang Sosial dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

j. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

(66)

10. KEADAAN TEMPAT :

Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tempat kerja dan lingkungan kerja tidak terdapat karateristik yang berpengaruh negatif terhadap pemegang jabatan.

11. UPAYA FISIK :

Fisik yang digunakan dominan duduk dan tidak terdapat karakteristik penggunaan fisik yang berpengaruh negatif terhadap pemegang jabatan.

12. KEMUNGKINAN RESIKO BAHAYA : -

13. SYARAT JABATAN :

a. .Pendidikan - S1 Sosial atau yang sesuai

b. c .

Pelatihan - Diklat Pimpinan Tingkat IV.

- Diklat Teknis Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan.

c. d .

Pengetahuan kerja

- Memahami Tugas Pokok dan Fungsi Sub Bidang Sosial;

- Memahami Peraturan Perundang-undangan Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan;

- Memahami Penelitian, Pengkajian Sosial dan Kelembagaan;

- Memahami Rencana Strategis Badan;

d. ePengalaman - Pejabat eselon IV atau Pejabat Fungsisional atau

Gambar

Tabel 5.6 Regresi Sederhana
Tabel 5.6 Regresi Sederhana

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

• BAB II :Tinjauan pustaka, dalam bab ini menguraikan tentang pengertian dasar akan kapal tongkang, penggunaan metode dalam proses unloading, perencanaan terhadap konstruksi yang

Penurunan ini tersebar di seluruh Desa (Gambar. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa penduduk di tempat yang berbeda menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan

Sekarang pasal 10 ayat 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 menyebutkan bahwa pada masing-masing lingkungan peradilan tersebut, tidak menutup kemungkinan,misal dalam lingkungan

The sound of laser fire soon brought others running. With the enhanced programming the men and women looked tense. Beads of desalinated sweat clung to their brows. The creature

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dan menyusun

Korosi  tipe  ini  terjadi  karena  terlarutnya  logam  pemadu  yang  bersifat  lebih  anodik  dari  suatu  paduan.  Misalnya  seng  akan  terlarut  dari 

Demikian juga seorang tidak wajib zakat kalau semua uang yang ada di dompet atau ditabungan adalah pinjaman dari orang lain yang harus segera dikembalikan.. Karena, seperti

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulisan skripsi yang berjudul “ ANALISIS KINERJA KEUANGAN