• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh bio 160331232801

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh bio 160331232801"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)

Delfy H. (8)

Emilya (9)

Jodi Setiawan (18)

Kelvin Layana (19)

Laurenzia Ayu

Laura (21)

Bab 9

SISTEM

(2)
(3)

Manusia

Manusia

Sistem Koordinasi

Sistem

Koordinasi

Alat indra

(4)

Pendahuluan

Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang

kesemuanya

bekerja

tanpa

saling

(5)

Sistem

Si

st

em

ko

or

di

na

si

te

rd

iri

at

as

(6)

1. Sistem

saraf

Merupakan sistem organ yang paling rumit, tersusun dari jutaan sel sel saraf ( neuron) yang berbentuk serabut dan saling terhubung untuk persepsi sensor, aktivitas motor sadar maupun tidak

sadar, homeostasis proses fisiologis

tubuh, serta perkembangan pikiran dan ingatan. Serabut saraf mempunyai

kemampuan eksitabilitas, konduktivitas dan memberikan reaksi atas rangsangan mekanis, elektrik, kimiawi, atau fisik.

(7)

Organ Penyusun

Sistem Saraf

Fungsi sistem Saraf:

Penghubung antara tubuh dengan

dunia luar melalui indra

Pengatur respon terhadap rangsangan

Mengatur dan mengendalikan kerja

(8)

Organ Penyusun Sistem Saraf

Sel Saraf (neuron) Jaringan saraf

tersusun atas sel-sel saraf.

Sel saraf terdiri atas 3 bagian utama:

Badan selDendritAkson

nukleus

dendrit

Badan sel

Neurit (akson) Sel Schwann

neurofibril

Nodus

Ranvier Selubung

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

Neurit (akson)

Merupakan serabut saraf berupa tonjolan sitoplasma yang panjang

Berfungsi meneruskan impuls sarah dari badan sel yang satu ke badan sel yang lain

Neurit dilindungi oleh selubung mielin (isolator). Selubung mielin disusun dari sel-sel Schwann yang memberi makan neurit dan membantu regenerasi neurit

(16)
(17)
(18)
(19)

Struktur neuron

a. Neuron multipolar

memiliki 1 akson atau lebih. Contoh yaitu neuron motor terdapat di otak dan medula spinalis

b. Neuron bipolar

memiliki 2 juluran berupa dendrit dan akson. Contoh yaitu neuron pada organ indra seperti mata, hidung, telinga

c. Neuron unipolar

merupakan neuron bipolar yang tampak hanya memiliki 1 juluran dari badan sel karena akson dan dendritnya berfungsi. Contohnya yaitu

(20)
(21)
(22)
(23)

B. Sel Neuroglia (Glia)

a. Astrosit

berbentuk bintang, berfungsi untuk sebagai lem yang menyatu neuron neuron

b. Oligodendrosit

menyerupai astrosit tetapi memiliki sel lebih kecil, membentuk lapisan mielin melapisi akson c. Mikroglia

berukuran paling kecil, bersifat fagosit, berfungsi untuk pertahanan imun

d. Sel ependima

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

C. Sinapsis

Merupakan hubungan antar neuron

yang satu dengan yang lainnya;

titik temu antara ujung akson dari

neuron yang satu dengan dendrit

dari neuron lainnya; atau

(29)

Sifat sinapsis

a. Eksitasi

meningkatkan impuls, contohnya

asetilkolin dan norepinefrin.

b. Inhibisi

menghambat impuls, contohnya

GABA pada jaringan otak dan

(30)
(31)

Sel saraf sensorik

Sel saraf motorik

menghantarkan rangsangan (impuls) dari reseptor (penerima rangsangan) ke susunan saraf pusat. menghantarkan rangsangan (impuls) dari reseptor (penerima rangsangan) ke susunan saraf pusat. menghantarkan impuls dari susunan saraf pusat ke organ efektor

(penerima perintah).

(32)

Sel saraf

konektor

menghubungk

an antara sel

saraf sensorik

dan motorik

menghubungk

an antara sel

saraf sensorik

dan motorik

(33)

D. Impuls saraf, gerak sadar,

dan refleks

Impuls adalah rangsangan/ pesan

yang diterima oleh reseptor dari

lingkungan luar, kemudian dibawa

oleh neuron atau serangkaian

pulsa elektrik yang menjalari

serabut saraf. Impuls yang

diterima reseptor dan disampaikan

ke efektor, menyebabkan

(34)

Gerakan dibagi menjadi 2 yaitu:

a.

Gerak sadar: gerak yang terjadi

karena disengaja atau disadari.

b.

Contoh gerak sadar adalah

berlari dan makan.

c.

Konsep gerak impuls panjang

(35)

b. Gerak refleks: gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Contohnya terangkatnya kaki saat

menginjak paku.

 Gerakan ini terjadi melalui rangkaian impuls pendek

tanpa diolah ke pusat saraf.

 Konsep gerak impuls pendek adalah sebagai berikut :

(36)
(37)

Mekanisme

(38)

Impuls dapat dikatakan sebagai “aliran listrik”

yang merambat pada serabut saraf. Bila

sebuah serabut saraf tidak menghantarkan

impuls dikatakan bahwa serabut saraf

tersebut dalam keadaan istirahat.

Impuls yang diterima oleh reseptor,

selanjutnya akan dihantarkan melalui dendrit

menuju ke badan sel saraf dan akson.

Dari akson, impuls dihantarkan ke dendrit

neuron yang lainnya.

Seluruh impuls saraf yang diterima memiliki

(39)
(40)

Penghantaran Impuls Saraf

Di dalam neuron, sebenarnya

terdapat membran plasma yang

sifatnya semipermeable. Membran

plasma neuron tersebut disebut

berfungsi melindungi cairan

sitoplasma yang berada di

dalamnya. Hanya ion-ion tertentu

akan dapat bertranspor aktif

(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)

Neuron dalam keadaan istirahat memiliki

energi potensial membran, yaitu energi yang

tersimpan untuk bekerja mengirim impuls.

Energi potensial membran tersebut

dihasilkan oleh perbedaan komposisi ion

antara cairan intraseluler dan ekstraseluler.

Di dalam sel, kation (ion positif) utama

adalah K

+

, sedangkan Na

+

konsentrasinya

rendah.

Di luar sel, kation utama adalah Na

+

,

sedangkan K

+

konsentrasinya jauh lebih

rendah.

Energi potensial membran tersebut

dipertahankan dengan cara memompa K

+

di

(48)

Penghantaran impuls dalam

neuron terjadi secara konduksi

yang melibatkan peran pompa

ion Na

+

dan K

+

sebagai berikut.

Tahap istirahat (polarisasi)

Neuron tidak menghantarkan impuls.

Saluran ion Na

+

dan K

+

tertutup.

Keadaan di bagian luar membran

(49)

Tahap depolarisasi

Jika neuron memberikan rangsangan, saluran Na+ akan terbuka dan ion Na+

masuk ke dalam sel. Hal tersebut

menyebabkan perubahan muatan listrik

(penurunan gradien listrik), yaitu di bagian luar membran menjadi bermuatan negatif (-) dan di bagian dalam membran menjadi bermuatan positif (+). Depolarisasi

selanjutnya akan terjadi jika saluran

tambahan Na+ terbuka, sedangkan saluran

K+ tetap tertutup. Hal tersebut

(50)

Tahap repolarisasi

Saluran Na

+

tertutup dan tidak aktif,

sedangkan saluran K

+

terbuka

sehingga ion K

+

keluar dan

menyebabkan bagian dalam

membran menjadi bermuatan

negatif. Jika saluran K

+

tertutup relatif

(51)

F. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri atas

otak dan

sumsum tulang belakang

. Saraf pusat dilindungi oleh lapisan meninges, yaitu: duramater, arachnoid dan piamater.
(52)

Urutan lapisan penyusun

meninges dari luar ke dalam yaitu

Dura matter

: berupa selaput yang kuat dan

menempel pada tengkorak.

Arakhnoid:

bentuknya mirip sarang laba-laba dan

terdapat cairan serebrospinalis. Fungsi selaput

araknoid sebagai bantalan untuk melindungi otak

dari bahaya kerusakan mekanik seperti benturan.

Pia matter

: lapisan yang terdekat dengan

(53)
(54)

Otak maupun medula spinalis

memiliki substansi abu-abu

dan substansi putih

1.

Substansi abu-abu

membentuk bagian luar(korteks)

otak dan bagian dalam medula

spinalis. Substansi abu-abu

mengandung badan sel neuron,

serabut bermielin dan tidak

(55)

2. Substansi putih

Membentuk bagian dalam otak dan

bagian luar medula spinalis.

Substansi putih didominasi oleh

serabut bermielin maupun tidak

bermielin, mengandung

(56)

Otak

Otak tersusun dari 100

milyar neuron yang

terhubung oleh sinapsis

membentuk anyaman

kompleks.Otak merupakan

pusat koordinasi utama,

terletak di rongga kepala dan

dilindungi oleh tempurung

(57)
(58)

1. Otak Besar (Serebrum)

Merupakan pusat

pengendali kegiatan

yang disadari.

Serebrum mengisi

bagian depan dan

atas rongga

tengkorak. Bagian

luarnya tersusun dari

substansi abu-abu

disebut

korteks

serebral,

sedangkan

bagian dalamnya

tersusun dari

substansi putih yang

disebut

nukleus basal

(ganglia basal)

Otak besar talamus hipotalamus Otak depan Otak kecil Medula oblongata
(59)
(60)

Korteks serebral

, menempati 80% dari total

massa otak, memiliki ketebalan sekitar

5mm, serta memiliki pelekukan yang

meningkatkan luas permukaannya.

Korteks serebral

terbagi menjadi dua

belahan (hemisfer serebral), yaitu sisi

kanan dan sisi kiri yang dihubungkan oleh

serat pita tebal dari bahan putih serebrum

yang disebut

korpus kalosum

.

Setiap belahan terdiri atas empat lobus

yang terpisah. Setiap hemsfer memiliki

fisura

(ceruk dalam) dan

sulkus

(ceruk

dangkal).

Permukaan jaringan otak membentuk

bagian bulat menonjol yang disebut girus

.

(61)

Otak Besar

(Serebrum)

Para peneliti telah mengidentifikasi

sejumlah area fungsional pada lobus

masing-masing.

Terbagi menjadi 3 area, yaitu

Area sensorik berkaitan dengan

penerimaan rangsangan

Area motorik berkaitan dengan

menanggapi rangsangan

Area asosiasi penghubung antara

sensorik dan motorik yang berperan

dalam proses belajar, berfikir,

(62)

Otak Besar (Serebrum)

Area fungsional Korteks Serebral :

A. Area motor primer

Bagian lobus frontal(dahi) dari girus

presentral, mengendalikan kontraksi

volunter (di bawah kesadaran) otot rangka.

Di sisi anterior girus presentral,

mengendalikan aktivitas motor yang telah

terlatih dan berulang, misalya kemampuan

mengetik. Area Broca ( lobus frontal

bagian girus frontalis superior)

(63)

Bagian belakang (lobus oksipitalis)

berperan dalam penglihatan

Bagian samping (lobus

temporalis) berperan sebagai

pusat pendengaran

Bagian depan (lobus frontalis)

berperan sebagai penendalian

otot

(64)

b. Area sensor korteks

Area sensor primer

, terdapat pada

girus postsentral, berfungsi

menerima informasi nyeri, tekanan,

suhu, dan sentuhan.

Are visual primer,

terdapat di lobus

oksipital (kepala belakang),

berfungsi menerima informasi dari

retina mata.

Area auditori primer

, terdapat pada

tepi atas lobus temporal (pelipis),

berfungsi menerima impuls

(65)

Area sensor korteks

Area olfaktori primer

, terdapat pada

permukaan medial lobus temporal,

berkaitan dengan indra penciuman.

Area pengecap primer (gustatori),

terdapat di lobus parietal

(ubun-ubun), di dekat bagian inferior girus

postsentral. Area ini berfungsi untuk

persepsi rasa seperti manis, asin,

(66)

c. Area asosiasi(menurut

Brodmann)

Area asosiasi frontal

, terdapat pada lobus

frontal, berfungsi sebagai pusat intelektual

dan fisik.

Area asosiasi somatik

, terdapat pada lobus

parietal, berfungsi sebagai pusat interpretasi

(penafsiran) bentuk dan tekstur suatu objek.

Area asosiasi visual

(pada lobus oksipital)

dan area asosiasi auditorik (pada lobus

temporal), berfungsi sebagai pusat

(67)

Area Asosiasi

Area wicara Wernicke

, terdapat pada

bagian superior lobus temporal,

berfungsi sebagai pusat bahasa dan

wicara.

Nukleus basal

, merupakan pusat

untuk koordinasi motor. Jika bagian

ini rusak, seseorang akan menjadi

pasif dan tidak mampu bergerak

(68)
(69)

2. Diensefalon

Diensefalon terletak di antara

serebrum dan otak tengah,

tersembunyi di balik hemisfer

serebral. Bagian-bagian diensefalon

meliputi :

Talamus

, berfungsi menerima dan

(70)

Diensefalon

Hipotalamus

, memiliki fungsi :

- Mengendalikan aktivitas sistem saraf

otonom atau tak sadar, seperti pengaturan

frekuensi jantung, tekanan darah, suhu

tubuh, homeostatis, dan pencernaan

makanan.

- Sebagai pusat pengaturan emosi, seperti

kesenangan, kegembiraan, dan kemarahan.

- Mempengaruhi keseluruhan sistem

(71)

Diensefalon

Epitalamus

, pita sempit jaringan

saraf yang membentuk atap

diensefalon dan berperan dalam

dorongan emosi. Pada epitalamus

(72)
(73)

3. Sistem Limbik

(rinensefalon)

Merupakan cincin struktur-struktur

otak depan yang mengelilingi otak

dan saling berhubungan melalui

jalur-jalur neuron yang rumit.

Sistem ini berfungsi dalam

pengaturan emosi (tertawa, marah,

takut, menangis, dan tersipu),

(74)

4. Mesensefalon (otak

Tengah)

Otak tengah adalah bagian otak pendek yang menghubungkan

pons dan serebelum(otak kecil) dengan serebrum (otak besar).

Mesensefalon berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat

refleks, serta meneruska informasi penglihatan dan pendengaran.

Otak tengah, pons, dan medula oblongata disebut batang

(75)

5. Pons Varolii

(Jembatan Varol)

Hampir seluruh bagiannya tersusun dari

substansi putih yang berisi serabut saraf

yang menghubungkan otak kecil kiri dan

kanan, serta menghubungkan otak besar

dengan sumsum tulang belakang. Pons

Varolii berfungsi untuk mengatur

(76)

6. Otak Kecil

(Serebelum)

Serebelum adalah bagian otak yang sangat berlipat, terletak di bawah lobus oksipital dan melekat di

bagian punggung atas batang otak.

Otak kecil terbagi menjadi dua, yaitu belahan kiri dan kanan. Kedua belahan dihubungkan dengan

jembatan varol.

Otak kecil berfungsi mempertahankan keseimbangan, kontrol gerakan mata, meningkatkan tonus

(77)

Otak Kecil (Serebelum

)

Otak kecil terbagi menjadi dua, yaitu

belahan kiri dan kanan. Kedua

belahan dihubungkan dengan

jembatan varol

berfungsi : mengatur

keseimbangan tubuh dan

pusat koordinasi kerja

(78)

7. Sumsum Lanjutan

(medula oblongata)

Bagian yag menjulur dari pons hingga medula spinalis, dengan panjang sekitar 2,5cm.

Sumsum lanjutan berperan mengatur denyut jantung, penyempitan pembuluh darah, gerak

menelan, batuk, bersin, bersendawa dan muntah, gerakan alat pencernaan, sekresi kelenjar

pencernaan makanan.

(79)

8. Formasi Retikuler

Jaring-jaring serabut saraf dan badan

sel yang tersebar di seluruh bagian

medula oblongata, pons, dan otak

tengah.

Formasi retikuler berfungsi untuk

(80)

2. Medula Spinalis (Sumsum

Tulag Belakang)

Medula spinalis berbentuk silinder langsing

(81)

Medula Spinalis

 Impuls sensor darireseptor dihantarkan masuk ke

sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal, sedangkan impuls motor keluar dari sumsum

tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubug (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensor dan akan menghantarkannya ke saraf motor.

 Medula spinalis bagian luar berwarna putih,

(82)
(83)

Sumsum Tulang Belakang

(Medula Spinalis)

Merupakan sambungan dari sumum lanjutan sampai vertebra lumbalis.

Sumsum tulang belakang berperan dalam gerak reflek (tak sadar)

Sumsum tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu:

Ventral (mengarah ke perut)

Dorsal (mengarah ke punggung)

Ventral mengandung badan neoron motorik dan neuritnya kearah efektor

Dorsal mengandung badan neoron sensorik Sumsum tulang belakang

ganglion

Ruas-ruas tulang belakang

Badan sel saraf motorik

(84)

Sumsum tulang

belakang

Terletak memanjang didalam rongga

tulang belakang

Fungsinya :

a) menghantarkan

rangsang dari dan ke otak,

b) memberi kemungkinan

jalan terpendek gerak

(85)
(86)

a. Struktur Bagian dalam

(substansi abu-abu)

Batang atas dan bawah dari struktur

berbentuk H, disebut tanduk atau

(87)
(88)

Substansi bagian

dalam/abu-abu

Tanduk abu-abu posterior (dorsal)

(89)

Substansi bagian

dalam/abu-abu

Tanduk abu-abu anterior (ventral)

Batang vertikal bawah, mengandung

neuron motor yang aksonnya

(90)

Substansi bagian

dalam/abu-abu

Tanduk lateral substansi abu-abu

Bagian antara tanduk posterior dan

(91)

Substansi bagian

dalam/abu-abu

Komisura abu-abu

(92)

b. Struktur bagian

luar(substansi putih)

Substansi putih tersusun dari akson

yang bermielin.

Bagian ini terbagi menjadi

funikulus(kolumna) anterior(ventral),

posterior, ventrolateral, dan lateral.

Dalam funikulus terdapat

(93)

Struktur bagian

luar(substansi putih)

Traktus sensor (asenden), berperan

dalam penyampaian informasi dari

tubuh ke otak. Informasi tersebut,

misalnya sentuhan, suhu, nyeri,

tekanan, posisi tubuh,

(94)

Struktur bagian

luar(substansi putih)

Traktus motor (desenden)

Berperan membawa impuls motor

dari otak ke medula spinalis dan dari

saraf spinal mnuju ke tubuh.

Traktus motor berfungsi

menghantarkan impuls untuk

koordinasi dan ketepatan gerakan

volunter(sadar), serta

(95)

G. Sistem Saraf Tepi

(Perifer)

Sistem saraf tepi(sistem saraf perifer)

terdiri atas jaringan saraf yang

berada di luar otak dan di luar

medula spinalis.

Sistem ini meliputi:

saraf kranial yang berasal dari otak

Saraf spinal yang berasal dari

medula spinalis

Pada sistem saraf tepi terdapat

(96)

Saraf kranial

1.

SARAF KRANIAL

Saraf kranial ( cranial nerve, CN)

terdiri dari 12 pasang saraf. Sebagian

besar tersusun dari serabut sensori

dan motor, tetapi beberapa saraf

(97)
(98)
(99)

Susunan Saraf Tepi

2. SARAF SPINAL

Saraf spinal terdiri atas satu radiks dorsal

(posterior) dan ventral (anterior). Setiap

radiks yang memasuki atau meninggalkan

korda membentuk 7-10 cabang radiks

(rootlet). Radiks dorsal terdiri atas

kelompok serabut sensori yang memasuki

korda, sedangkan radiks ventral terdiri

atas kelompok serabut motor dari korda.

Bagian yang membesar pada radiks dorsal

disebut ganglion radiks dorsal yang

mengandung neuron sensor.

(100)

Saraf spinal

Saraf spinal terdiri atas 31 pasang saraf

yang muncul dari segmen-segmen medula

spinalis dan diberi nama sesuai nama ruas

tulang belakang, yaitu serviks 8 pasang

(C1-C8), saraf toraks 12 pasang (T1-T12), saraf

lumbar 5 pasang (L1-L5), saraf sakrum 5

pasang (S1-S5), dan saraf koksiks 1 pasang.

Saraf spinal berfungsi mempersarafi otot

leher dan bahu, kulit kepala, dada, dinding

abdomen(perut), paha, genetalia luar,

(101)
(102)

Saraf Spinal

SST (sistem saraf tepi) meliputi serat-serat

saraf yang membawa informasi antara sistem

saraf pusat dan bagian tubuh lainnya

(perifer). Berdasarkan arah impuls yang

dibawanya, SST dibagi menjadi divisi aferen

dan eferen. Divisi aferen (a=menuju/ke,

feren=membawa), membawa informasi dari

reseptor yang terletak pada bagian eksternal

tubuh atau reseptor somatik (misalnya, kulit

merasakan dingin) maupun bagian internal

tubuh atau viseral (misalnya, lambung

(103)

Saraf spinal

 Sedangkan divisi eferen (e=dari,

feren=membawa) membawa intruksi dari SSP ke organ efektor otot atau kelenjar yang

melaksanakan perintah agar dihasilkan efek yang sesuai.

 Sistem saraf eferen dibagi menjadi sistem saraf

somatik dan sistem saraf otonom.

 Sistem saraf somatik terdiri atas serat-serat

neuron motor yang terdapat pada otot rangka.

 Sistem saraf otonom terdiri atas serat-serat yang

(104)

Saraf otonom

Sistem saraf otonom dibagi menjadi

(105)

Saraf otonom

 A. SISTEM SARAF SIMPATIS

Serat saraf simpatis berasal dari segmen toraks dan lumbar medula spinalis. Sebagian besar serat

praganglion sangat pendek, memiliki sinapsis, dan

memiliki badan sel neuron pascaganglion yang berada di dalam ganglion dalam rantai ganglion simpatis di

sepanjang dua sisi medula spinalis.

Serat pascaganglion panjang, berasal dari rantai ganglion, dan berakhir di organ efektor.

Serat praganglion mengeluarkan neurotransmiter, asetilkolin, sedangkan serat pascaganglion

mengeluarkan noradrenalin(norepinefrin) sehingga disebut serat adrenergik. Baik asetilkolin maupun

(106)

Saraf otonom

Sistem simpatis mendorong respons-respons

yang mempersiapkan tubuh untuk beraktivitas

fisik berat dalam situasi darurat atau stres,

yang disebut respons lawan (respons lari).

Oleh karena itu, tubuh membutuhkan hal-hal

yang mendukung situasi tersebut, misalnya

jantug berdenyut lebih cepat dan kuat,

tekanan darah meningkat, saluran napas

membuka lebar, glikogen dan simpanan lemak

diuraikan untuk menghasilkan energi ,dan

(107)
(108)

b. Saraf parasimpatis

 Serat saraf parasimpatis berasal dari area kranial

(otak) dan sakrum (di bagian bawah medula spinalis). Serat praganglion parasimpatis lebih panjang daripada serat praganglion simpatis, karena tidak mencapai ganglion terminal di dalam atau di dekat organ efektor. Serat

pascaganglion sangat pendek dan berakhir di sel-sel organ. Serat praganglion maupun

(109)

Saraf parasimpatik

Sistem parasimpatik bekerja pada

keadaan tenang(santai) dan

mendorong fungsi tubuh untuk

istirahat dan mencerna, sehingga

akan memperlambat aktivitas yang

ditingkatkan oleh sistem saraf

simpatis, misalnya denyut jantung

lambat atau normal. Jadi fungsi

(110)

No Nama Organ /

Sistem Organ Bagian Organ Efek Simpatis Efek Paraseimpatis

1 Mata Pupil Dilatasi

(pelebaran) Konstriksi (penyempitan) Otot Siliaris Tidak ada efek,

relaksasi untuk penglihatan jarak jauh Konstraksi untuk penglihatan jarak dekat

2 Kelenjar Lakrimal (air

mata) Tidak ada efek Stimulasi sekresi Keringat Sekresi Tidak ada efek Saliva Sekresi viskosa

(kental) Sekresi serosa (berair) Gastrointestinal

(saluran

pencernaan)

Menghambat atau tidak ada efek

Sekresi enzim

3. Oto arektor pili (otot kecil di folikel rambut)

Kontraksi, ereksi rambut

(merinding)

(111)

No Nama Organ/ Sistem Organ Bagan Organ

Efek Simpatis Efek Parasimpatis

4 Jantung Otot Peningkatan frekuensi dan kekuatan kontraksi Penurunan frekuensi dan kekuatan kontraksi Pembuluh koroner Vasodilatasi (pelebaran) Vasokonstriksi (penyempitan) 5 Paru-paru Dilatasi bronkus Konstriksi bronkus 6 Otot saluran

pencernaan Menghambat peristaltik, stimulasi sfingter

Stimulasi sfingter, menghambat

peristaltik 7 Hati Hidrolisis glikogen

untuk melepaskan glukosa

Tidak ada efek

8 Empedu Menghambat,

(112)

No Nama Organ/ Sistem Organ Bada n Organ

Efek Simpatis Efek Parasimpatis

9 Ginjal Vasokontriksi (penyempitan

pembuluh darah), urine berkurang, peningkatan produksi renin

Tidak ada efek

1

0 Pembuluh darah Penyempitan pembuluh, peningkatan tekanan darah,

pembesaran otot

rangka saat beraktivitas

Sedikit/tidak ada efek

1

1 Penis/ Klitoris Ejakulasi penis Ereksi penis/klitoris 1

2 Metabolisme seluler Meningkatkan kecepatan Tidak ada efek 1

3

Sel adiposa Penguraian lemak untuk energi

(113)
(114)
(115)

Perbedaan Saraf Simpatis Saraf Parasimpatis

Asal serat saraf Berasal dari bagian toraks dan lumbar medula spinalis

Berasal dari area

kranium (kepala) dan sakrum

Ukuran serat

praganglion Pendek Panjang

Ukuran serat

pascaganglion Panjang Pendek

Jenis neurotransmiter Asetikolin dan

noradrenalin Asetilkolin

Efek Untuk aktivitas fisik

(116)

Pengaruh Obat-Obatan dan Narkotik

terhadap Sistem Saraf

Rasa sakit dan nyeri sebenarnya merupakan

bentuk respon dari tubuh dalam menanggapi suatu rangsangan. Namun manusia sering berusaha

untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri itu dengan mengkonsumsi obatan. Penggunaan

obat-obatan ada yang dapat menhilangkan penyebab timbulnya rasa sakit dan ada pula obat yang

menghilangkan rasa sakit tanpa menghilangkan

penyebab yang menimbulkan rasa sakit. Obat yang hanya menghilangkan rasa sakit ini memberikan

kesembuhan semu, karena rasa sakit itu akan

(117)

 a. Alkohol

Alkohol mempunyai fungsi sebagai disinfektan dapat

digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang ada di luar tubuh dan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Namun orang banyak menggunakan alcohol sebagai campuran

dalam bahan-bahan yang dikonsumsi. Alkohol yang

dicampur dalam minuman dapat menekan rasa gelisah, tidak senang, ketakutan dan ragu-ragu, sehingga alkohol disebut sebagai depresan. Namun alcohol sebagai depresan hanya bersifat sementara, setelah pengaruh alcohol telah hilang maka semua perasaan yang tidak menyenangkan tersebut akan muncul kembali dan membuat orang ingin mengulangi minum kembali.

Hal ini dapat menimbulkan ketagihan atau adiksi fisiologik, yaitu keinginan untuk mengkonsumsi alcohol dengan dosis yang selalu meningkat. Akibat yang akan timbul adalah

(118)

 b. Narkotika

Narkotika dalam bidang kedokteran berfungsi untuk mengurangi rasa sakit. Namun narkotika dapat

menimbulkan adiksi pada tubuh. Bahan yang termasuk narkotika.

1) Morfin dan kodein, yaitu obat yang berfungsi untuk menekan rasa sakit.

2) Opium, yaitu senyawa kimia yang dapat digunakan untuk obat.

3) Heroin, yaitu obat sintetik yang diperoleh dai pengolahan morfin, efeknya seperti morfin.

4) Kokain, yaitu zat kimia yang dihasilkan oleh

tanaman Cocca sp yang dapat digunakan untuk

(119)

 c. Amfetamin

Merupakan obat yang digunakan untuk merangsang agar manusia tidak mengantuk. Penggunaan obat ini dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan pada organ-organ tubuh sehingga dapat menimbulkan

kemunduran.

 d. Valium

Efek dari falium adalah munculnya rasa tenang, santai dan tidak ada beban. Obat ini dapat menimbulkan

ketagihan atau adiksi fisiologik.

 e. Bahan penikmat

Manusia banyak memanfaatkan alkaloid dari tumbuhan untuk memperoleh kenikmatan, seperti menggunakan tembakau untuk rokok, kopi, coklat dan teh untuk

(120)

H. Gangguan sistem saraf

a. Meningitis

peradangan pada selaput otak dengan gejala

bertambah jumlah dan berubahnya susunan cairan serebrospinal. Disebabkan bakteri atau virus

b. Ensefalitis

peradangan paa jaringan otak, biasanya disebabkan virus

c. Neuritis

disebabkan peradangan, keracunan dan tekanan. Gejalanya rasa sakit di malam hari

d. Rasa baal dan kesemutan

disebabkan gangguan metabolisme, tertutup aliran

(121)

e. Epilepsi (ayan)

menimbulkan serangan mendadak berulang ulang tidak beralasan. Penyakit ini dapat disebabkan

oleh trauma kepala (cedera), tumor otak,

kerusakan otak saat kelahiran, stroke dan alkohol f. Alzheimer

sindrom kematian sel otak secara bersamaan

sehingga otak tampak mengecil dan kemampuan daya mengingat berkurang.

g. Geger otak

menyebabkan perubahan fungsi mental. Ditandai dengan gejala awal kebingungan atau pingsan

(122)

SISTEM ENDOKRIN

(123)

• HORMON ADALAH :

BAHAN SUBSTANSI BIOLOGI YANG DIHASILKAN

OLEH KEL. BUNTU ORGAN TERTENTU DALAM JUMLAH KECIL, MASUK ALIRAN DARAH, MEMPUNYAI ORGAN SASARAN DAN DAPAT MENDORONG ATAU

MENGHAMBAT FUNGSI DARI ORGAN SASARAN (TARGET) TERSEBUT

CIRI – CIRI KEL. BUNTU

- ORGANNYA KECIL

- SEKRESINYA SEDIKIT

- TIDAK ADA SALURAN / BUNTU

(124)

KONTROL SEKRESI :

1. SISTEM UMPAN BALIK (FEED-BACK) 2. SISTEM SYARAF OTONOM

BAHAN PENYUSUN HORMON

- UTAMA : PROTEIN / PEPTIDA / RANGKAIAN ASAM-AMINO-LEMAK / KOLESTEROL / STEROID

(125)

AKSI SELULER (BEREFEK) : SETELAH BERIKATAN

DENGAN RESEPTOR

- HORMON PROTEIN : RESEPTOR HORMON

TERDAPAT PADA MEMBRAN LUAR SEL SASARAN

- HORMON LEMAK : RESEPTOR HORMON

(126)
(127)

Perbedaan sistem saraf dengan

sistem endokrin

Sistem saraf merupakan salah satu sistem

organ utama hewan yang bertanggung

jawab atas koordinasi kegiatan biologis

dalam tubuh melalui jaringan sel-sel khusus

yang disebut neuron. Ada dua divisi utama

dalam sistem saraf dengan satu menjadi

(128)

Tabel perbedaan

Sistem saraf Sistem endokrin

Dibentuk dari kumpulan sel

neuron Dibentuk dari sekumpulan kelenjar

rata-rata transmisi sinyal adalah Impuls elektrokimia

Bahan kimia yang disebut hormon adalah sarana transmisi sinyal

Transmisi sinyal cepat tetapi

fungsi tidak berkepanjangan Sinyal transmisi lambat, tetapi fungsi yang tahan lama

Sel-sel yang saling

berhubungan dan seluruh sistem secara kontinyu

Organ seluruh sistem tidak terhubung secara fisik namun mereka adalah diskrit

Menggunakan neuron untuk

(129)
(130)

Alat Indra

Alat indra adalah organ yang peka terhadap rangsangan tertentu

Manusia memiliki lima alat indra, yaitu:

Mata

Telinga

Hidung

Lidah

(131)
(132)

I. Indra Penglihat

(Mata)

 Mata adalah optik yang memfokuskan berkas

cahaya pada fotoreeptor dan mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf.

 Bagian - bagian mata meliputi:

(133)
(134)
(135)

1. Aksesori Mata

 Meliputi:

1. Alis, untuk melindungi mata dari keringat. 2. Orbita, lekukan tulang berisi bola mata.

3. Kelopak mata, melindungi mata dari keringat

dan debu.

4. Otot mata (2 pasang otot rektus dan 1 pasang

otot sadak), untuk menggerakkan mata ke arah vertikal, horizontal, dan menyilang.

5. Air mata, mengandung garam, mukosa, dan

(136)

2. Struktur Mata

 Terdiri atas tiga lapisan:

1. Lapisan luar bola mata

2. Lapisan tengah bola mata 3. Lensa

4. Rongga mata

(137)

a. Lapisan luar bola

mata

 Tunika fibrosa, lapisan terluar yang keras.

 Sklera, bagian dinding mata yang tersusun dari

jaringan ikat fibrosa berwarna putih, memberikan bentuk pada bola mata, dan sebagai tempat

perlekatan oto ekstrinsik.

 Kornea, untuk mentransmisi dan memfokuskan

(138)

b. Lapisan tengah bola

mata

 Koroid, bagian yang terpigmentasi, untuk

mencegah refleksi internal berkas cahaya, dan mengandung banyak pembuluh darah untuk memberikan nutrisi.

 Badan siliari, mengandung pembuluh darah dan

otot bersilia yang berfungsi dalam akomodasi penglihatan (mengubah fokus objek).

 Iris, bagian yang berwarna pada mata, terdiri atas

jaringan ikat dan otot untuk mengendalikan diameter pupil.

 Pupil, ruang terbuka yang bulat pada iris untuk

(139)

c. Lensa

 Struktur bikonveks yang bening di belakang pupil

(140)

d. Rongga Mata

 Ruang anterior berisi aqueous humor (cairan

bening yang mengandung nutrisi untuk lensa dan kornea), sedangkan ruang posterior berisi

vitreous humor (gel transparan untuk

(141)

e. Retina (selaput jala)

 Lapisan terdalam mata, tipis, dan transparan.  Tersusun dari

 Bagian luar, terpigmentasi dan menyimpan vitamin

A.

 Bagian dalam, merupakan lapisan jaringan saraf

dari sel-sel batang, dan sel-sel kerucut.

 Sel batang mengandung pigmen rodopsin, tidak

sensitif terhadap warna, dan berkerja pada intensitas cahaya rendah (malam hari).

 Sel kerucut mengandung iodopsin, sensitif terhadap

warna, dan berkerja saat intensitas cahaya tinggi (siang hari).

 Lutea makula, area berkas berwarna kekuningan

(142)

 Fovea sentralis (bintik kuning), pelekukan sentral

lutea makua, mengandung sel kerucut dan tidak memiliki sel batang, merupakan pusat visual mata (bayangan objek yang terfokus di bagian ini

diinterpretasikan oleh otak). Jika bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning, bayangan akan terlihat dengan jelas.

 Saraf mata, terbentuk dari akson sel-sel ganglion

yang keluar dari mata dan bergabung di sisi superior kelenjar hipofisis membentuk kiasma optik.

 Bintik buta (diskus optik), bagian yang tidak

(143)

1. Mekanisme Melihat

 Mekanisme melihat suatu benda sebagai berikut.

1. Cahaya dipantulkan oleh benda ditangkap oleh

mata, kemudian menembus kornea dan diteruskan melalui pupil.

2. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil

diteruskan menembus lensa mata ke retina.

3. Daya akomodasi lensa mata mengatur cahaya,

agar jatuh tepat di bintik kuning retina.

4. Pada bintik kuning, impuls cahaya disampaikan

oleh saraf optik ke otak.

5. Cahaya yang disampaikan ke otak akan

(144)

 Mata normal (emetopia) adalah mata yang dapat

memfokuskan cahaya tepat pada bintik kuning.

 Titik jauh adalah jarak benda terjauh yang masih

dapat dilihat dengan jelas.

 Titik dekat adalah jarak benda terdekat yang

(145)
(146)

2. Adaptasi terhadap Gelap

dan Terang

 Adaptasi gelap dan terang adalah penyesuaian

(147)

3. Gangguan/Kelainan Mata

 Miopia (rabun dekat), tidak dapat melihat benda

yang berjarak jauh karena fokus bayangan jatuh di depan retina.

 Hipermetropia (rabun jauh), tidak dapat melihat

benda yang berjarak dekat karena fokus bayangan jatuh di belakang retina.

 Presbiopia, tidak dapat melihat benda yang

berjarak dekat maupun jauh.

 Kebutaan, tidak dapat melihat benda apapun,

umumnya disebabkan oleh kecelakaan .

 Kerabunan, hanya dapat melihat dengan

samar-samar, umunya disebabkan oleh kecelakaan.

 Rabun senja, tidak bisa melihat dengan jelas pada

(148)

 Buta warna, penyakit keturunan yang

menyebabkan seseorang tidak mampu mempresentasikan warna.

 Katarak, lensa mata menjadi buram karena

penebalan, terjadi pada orang usia lanjut.

 Astigmatisma, kelengkungan kornea yang tidak

merata yang menyebabkan ketidakteraturan lengkung-lengkung permukaan bias mata

sehingga cahaya tidak fokus pada satu titik retina (bintik kuning).

 Mata juling (strabismus), suatu kondisi ketika

kedua mata tampak tidak searah atau

(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)

B. Indra Pembau

(Hidung)

 Hidung (nasal) sebagai indra pembau

(penciuman) memiliki kemoreseptor olfaktori yang berfungsi menerima rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berbentuk gas.

 Kemoreseptor olfaktori merupakan neuron khusus

yang terletak pada epitelium olfaktori di langit-langit hidung.

 Epitelium olfaktori mengandung sel penunjang,

sel basal, dan sel olfaktori.

 Sel olfaktori berupa neuron biopolar yang

berakhir pada rambut-rambut halus (silia) yang menonjol ke dalam mukus di dalam rongga

(159)

Hidung

Hidung mempunyai kemoreseptor

(160)
(161)

Mekanisme menghirup

Gas masuk ke hidung → larut pada selaput mukosa → merangsang silia reseptor → rangsangan

(162)

Gangguan Indra

Pembau

 Hiposmia, indra penciuman kurang mampu

mencium bau.

 Anosmia, indra penciuman sama sekali tidak

dapat mencium bau.

 Hipersomia, lebih peka terhadap bau-bauan.  Sinusitis, radang tulang-tulang tengkorak di

sekitar hidung yang berongga dan berisi udara.

 Polip, pembengkakan jaringan yang terjadi di

(163)
(164)
(165)
(166)

C. Indra Pengecap

 Lidah sebagai indra pengecap memiliki

kemoreseptor berupa kuncup pengecap (taste bud).

 Kuncup pengecap terdapat pada papila lidah,

(167)

 Papila lidah dapat dibedakan menjadi empat

macam berdasarkan bentuknya, yaitu:

 Papila filiformis, berbentuk kerucut, kecil, menutupi

bagian dorsum lidah (permukaan atas), dan tidak mengandung kuncup pengecap.

 Papila fungiformis, berbentuk bulat, banyak

terdapat di dekat ujung lidah, mengandung lima kuncup pengecap pada setiap papila.

 Papila sirkumvalata, berbentuk menonjol dan

tersusun seperti huruf V, banyak terdapat di bagian belakang lidah, serta mengandung 100 kuncup

pengecap.

 Papila foliata, berbentuk seperti daun, terletak di

(168)

 Kuncup pengecap terdiri atas sel-sel penunjang

dan sel sensor (sel pengecap).

 Substansi yang dirasakan harus berbentuk cairan

atau larut dalam air ludah.

 Area kepekaan rasa pada lidah sebagai berikut.

 Pengecap rasa manis, terdapat di bagian ujung

lidah.

 Pengecap rasa asin, terdapat pada hampir seluruh

area lidah, tetapi reseptor banyak terkumpul di bagian samping.

 Pengecap rasa asam, terdapat di bagian samping

lidah agak ke belakang.

 Pengecap pahit, terdapat di bagian belakang

(169)
(170)

D. Indra Pendengar (Telinga)

Telinga berfungsi sebagai indra pendengar yang dapat mendeteksi gelombang

suara/bunyi dan berperan penting dalam

keseimbangan dan menentukan posisi tubuh.

1. Struktur Telinga

Telinga terdiri atas 3 bagian yaitu:

a) Telinga bagian luar, meliputi:

• Pinna/aurikula adalah daun kartilago yang mengangkap gelombang bunyi untuk

diteruskan ke kanal audiotori

(171)

Membran timpanum (gendang pendengar)

Merupakan perbatasan antara bagian luar dan bagian tengah telinga yang berbentuk kerucut. Permukaan luar membran timpanum dilapisi oleh kulit, sedangkan permukaan sebelah dalam

dilapisi membran mukosa. Membran timpanum juga memiliki tegangan dan ketebalan yang

sesuai untuk menggetarkan gelombang bunyi secara mekanis.

b) Telinga bagian tengah

Rongga yang berisi udara yang terletak di dalam tulang temporal :

 Tabung Eustachius (audiotori) menghubungkan

telinga tengah dengan faring. Berfungsi

(172)

 Osikel audiotori :

Meliputi tiga tulang pendengaran berfungsi yaitu maleus (martil), inkus (landasan), dan stapes (sanggurdi).

Tulang pendengaran berfungsi mengarahkan getaran dari membran timpanum ke fenestra vestibuli (tingkap oval) yang membatasi telinga bagian tengah dan dalam. c) Telinga bagian dalam

Terletak di dalam tulang temporal terdiri atas dua bagian yaitu labirin tulang dan labirin membranosa.

 Labirin osea (labirin tulang) merupakan ruang berliku yang berisi cairan perilimfa ( seperti cairan

serebrospinalis). Labirin tulang terbagi atas vestibula (mengandung reseptor keseimbangan tubuh), katalis semisirkularis (tiga buah saluran setengah lingkaran), dan koklea (berbentuk seperti rumah siput yang

mengandung reseptor pendengaran). Koklea juga terdiri dari tiga bagian yaitu skala vestibuli (bagian atas), skala timpani (bagian bawah), dan bagian yang

(173)

Labirin membranosa terletak di

bagian dalam labirin tulang,

merupakan serangkaian tuba

berongga dan berkantong yang

berisi cairan endolimfa(seperti

cairan interseluler). Labirin

membranosa terdiri atas dua

kantong yaitu: utikulus dan

(174)

2. Peran telinga sebagai keseimbangan

Dalam menjaga keseimbangan tubuh, telinga berperan dalam ekuilibrium statis dan ekuilibrium dinamis.

Ekuilibrium statis adalah kesadaran akan posisi kepala

terhadap gaya gravitasi jika tubuh dalam keadaan diam. Reseptor yang berperan dalam aukilibrium statis adalah makula yang terletak pada dinding utrikulus dan

sakulus. Makula terdiri atas sel penunjang dan sel rambut. Kumpulan sel rambut tersebut menonjol , membentuk massa gelatin yang mengandung

otolit(endapan kalsium).

Ekuilibrium dinamis adalah kesadaran akan posisi

kepala saat merespons gerakan. Reseptor yang

berperan dalam ekuilibrium dinamis adalah ampula

yang terletak pada duktus semisirkular. Ampula tersebut berisi krista. Krista terdiri atas sel penunjang dan sel

(175)

3. Gangguan Indra Pendengar

Tuli ( tuna rungu ) penurunan atau

ketidakmampuan seseorang untuk

mendengarkan suara. Tuli konduktif terjadi akibat gangguan transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi akibat kerusakan organ

Corti,CN VIII, atau korteks otak.

Furunkulosis munculnya bisul pada meatus

(liang telinga).

Otitis media adalah infeksi telinga tengah

yang dapat terjadi setelah terserang

flu,sinusitis,campak, atau infeksi bakteri.

Mastoiditis adalah infeksi yang menyebabkan

(176)

E. Indra Peraba (Kulit)

Kulit sebagai indra peraba memiliki beberapa

reseptor sensor untuk mentraduksi stimulus dari lingkungan menjadi impuls saraf.

Korpuskula Pacini mendeteksi tekanan dan

getaran. Reseptor ini terdapat di jaringan

subkutan, berbentuk bulat atau lonjong, memiliki panjang 2mm,serta berdiameter 0,5 -1mm.

Korpuskula Pacini terdapat pada jari,telapak tangan dan kaki.

Korpuskula Meissner

Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada

papila mamae, khususnya pada ujung jari, bibir, dan genetalia luar. Bentuknya silindris,

(177)

Cakram Merkel, mendeteksi sentuhan dan sebagai

reseptor raba yang beradaptasi lambat, misalnya ketika seorang memegang pena. Reseptor ini dapa ditemukan pada kulit yang tidak berambut.

Korpuskula Ruffini berperan sebagai reseptor

tekanan dan tegangan di sekitar jaringan ikat. Korpuskula Ruffini terdapat di bagian dermis.

Ujung bulbus Krause, mendeteksi tekanan

sentuhan, kesadaran posisi, dan gerakan. Reseptor ini berbentuk bulat dengan diameter 50 mikron.

Ujung saraf bebas (tidak memiliki lapisan seluler)

(178)

TERIMA KASIH

ATAS

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Bahri (2012:8) Penelitihan tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian didalam kelas untuk memperbaiki

Bahasa bakul jamu gendhong memiliki keunikan tersendiri. Hal tersebut terlihat pada saat bakul jamu gendhong menawarkan jamu. Bakul jamu gendhong menggunakan

Berlatih memainkan sebuah lagu dengan gitar biasanya hanya menggunakan lagu-lagu saat ini saja dan jarang sekali ada yang menggunakan lagu-lagu wajib sebagai

Menemukan celah penelitian yang dapat memberikan kontribusi ilmiah dan wawasan keilmuan yang baru serta penting untuk diteliti: faktor- faktor yang berkontribusi

Industri Farmasi yang mengimpor bahan Obat-Obat Tertentu termasuk baku pembanding, produk ruahan dan produk jadi hanya boleh menggunakan untuk keperluan produksinya

Ablasio retina dapat dihubungkan dengan malformasi congenital, sindrom metabolik, trauma mata (termasuk riwayat operasi mata), penyakit vaskuler, tumor  koroid,

Dari analisis yang telah dilakukan karya Mangunwijaya ini menggunakan pendekatan ragionalisme sebagai jiwa/esensi tempat serta regionalisme sebagai system budaya untuk menemukan

Wilayah Prioritas Kawasan Andalan Kandangan dan sekitarnya Kawasan Kandangan dan sekitarnya termasuk dalam WP Banua Lima yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar, meliputi