1
Bab I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan. Adapun hal-hal tersebut akan dijelaskan seperti dibawah ini:
I.1 Latar Belakang
Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Saat ini kebutuhan susu masyarakat Indonesia hingga saat ini sekitar 70% masih mengandalkan impor dari negara lain, sementara pasokan susu nasional hanya mampu mencukupi 30% saja (Suswono, 2011). Pemberdayaan Koperasi Peternak Susu (KPS) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menekan impor dari negara lain. KPS merupakan salah satu organisasi yang berhubungan langsung dengan peternak untuk meningkatkan peternak sapi perah dan produksi susu di Indonesia. Salah satu KPS di Indonesia berada di Jawa Barat, yaitu Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) yang berlokasi di Pangalengan.
Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) adalah salah satu Koperasi Peternak Susu (KPS) terbesar di Indonesia yang berlokasi di Pangalengan Jawa Barat.
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh koperasi ini adalah menyediakan pakan ternak bagi anggotanya untuk dapat menjaga kualitas susu yang dihasilkan oleh ternak mereka berupa Ransum Concentrate (RC). RC yang dihasilkan oleh KPBS merupakan hasil produksi KPBS dengan pabrik yang terletak di Cirebon. Kegiatan distribusi RC kepada anggota koperasi diatur oleh Unit Barang dan Pakan Ternak KPBS. Selama ini sistem distribusi yang diterapkan KPBS adalah dengan membentuk unit Pelayanan Kelompok yang selanjutnya disebut dengan TPK. RC didistribusikan dari TPK kepada peternak yang tersebar diseluruh wilayah KPBS, pengiriman dari pabrik menuju TPK dilakukan setiap hari dengan menggunakan Truk Fuso dan Colt Diesel yang dimiliki KPBS. Pendistribusian RC dari pabrik hingga ke TPK membutuhkan waktu 8 jam dengan jarak yang ditempuh sejauh 170 km setiap harinya dengan menggunakan kendaraan sendiri maupun kendaraan sewa. Sistem Distribusi RC hingga ke tangan peternak dapat dilihat pada Gambar I-1.
2
Unit Barang dan Pakan Ternak Pabrik RC KPBS
Tempat Pelayanan Konsumen (TPK)
Tempat Pelayanan Konsumen (TPK) Tempat Pelayanan
Konsumen (TPK)
Tempat Pelayanan Konsumen (TPK)
Gambar I-1 Sistem Distribusi KPBS Sumber : KPBS Pangalengan
Konsumen dari RC adalah anggota koperasi KPBS tersebut yang berjumlah 5402 yang tersebar di 30 TPK di 3 kecamatan. Persebaran TPK di KPBS dapat dilihat pada Gambar I-2.
Gambar I-2 Wilayah Kerja KPBS Sumber : KPBS Pangalengan
Setiap bulannya KPBS membutuhkan kurang lebih 2800 ton RC untuk disalurkan kepada peternak.
3
Tabel I-1 Demand RC Bulan Oktober 2011
No TPK Demand No TPK Demand
1 Warnasari 90 16 Los II 50
2 Cipangisikan 44 17 Pintu 84
3 Kebonjambu 70 18 Gunung cupu 208
4 Pulosari 108 19 Wates 96
5 Pangalengan 58 20 Wanasuka 122
6 Pangkalan 96 21 Cisabuk 114
7 Lebaksaat 150 22 Citawa 118
8 Bojongwaru 100 23 Kertasari 80
9 Ciawi 48 24 Lodaya 92
10 Babakankiara 74 25 Lembangsari 90
11 Cisangkuy 48 26 Cikembang 60
12 Citere 82 27 Goha 192
13 Sukamenak 174 28 Cibeureum 84
14 Cipanas 154 29 Sukapura 30
15 Los I 96 30 Cihawuk 60
TOTAL 2872
Biaya distribusi yang ditimbulkan akibat sistem distribusi yang ada saat ini sangat besar, pada bulan November 2010 tercatat total biaya distribusi yang harus dikeluarkan sebesar Rp148.971.000 sedangkan pada penelitian yang pernah dilakukan dengan menggunakan algorima saving (Marhendrika Debby, 2011) total biaya distribusi yang harus dikeluarkan sebesar Rp 139.546.000. Salah satu faktor yang menyebabkan besarnya biaya tersebut adalah jauhnya jarak yang harus ditempuh dari pabrik yang terletak di Cirebon menuju TPK. Disamping itu, KPBS sendiri berencana untuk memindahkan pabrik RC yang terletak di kota Cirebon ke daerah Kabupaten Bandung (Andri,2011). Pemindahan lokasi pabrik ini bertujuan mendekatkan pabrik yang ada dengan konsumen mereka, yaitu peternak anggota
4
KPBS. Lokasi pabrik terbaik adalah jika lokasi tersebut mampu memberikan total biaya produksi yang rendah dan mendatangkan keuntungan maksimal (Tompkins,1984). Selain besarnya biaya distribusi yang ada kerugian lain yang ditimbulkan adalah memungkinkan turunnya produksi susu yang dihasilkan oleh peternak sehingga secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap pendapatan yang diterima KPBS.
Oleh karena itu, diperlukannya usulan lokasi pabrik baru dan rute pengiriman yang optimal untuk mendistribusikan RC menuju TPK yang tersebar, sehingga dapat membantu KPBS.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka persoalan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah:
1. Dimana lokasi pabrik baru yang sesuai dengan kriteria?
2. Bagaimana rute yang optimal untuk mendistribusikan RC?
3. Berapakah estimasi biaya operasional pendistribusian RC yang dikeluarkan oleh KPBS dengan adanya pabrik baru?
4. Berapakah jumlah penggunaan kendaraan yang dibutuhkan KPBS dalam pendistribusian RC setiap harinya?
I.3 Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini adalah:
1. Menentukan lokasi pabrik berdasarkan kriteria yang sesuai.
2. Menentukan rute pengiriman RC yang optimal.
3. Menghitung estimasi biaya operasional pendistribusian RC dari pabrik baru.
4. Menghitung jumlah penggunaan kendaraan yang dibutuhkan KPBS dalam mendistribusikan RC setiap harinya.
I.4 Manfaat Penelitian
Penulis berharap, pembuatan tugas akhir ini dapat memberikan banyak manfaat yaitu:
5
1. Memberi pertimbangan KPBS dalam menentukan lokasi pabrik baru yang tepat untuk memproduksi RC.
2. Membantu KPBS menentukan rute pengiriman, estimasi biaya, dan jumlah armada secara optimal.
I.5 Batasan Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Produk yang diteliti hanya pada RC.
2. Data yang digunakan data periode bulan Oktober & November 2011.
3. Pada penentuan lokasi pabrik baru, rute jalan yang digunakan dapat dilalui oleh kendaraan pengangkut bahan baku pembangunan pabrik dan kendaraan pendukung pembangunan pabrik.
4. Tidak memperhitungkan biaya pembangunan pabrik.
5. Tidak memperhtungkan lebar jalan, kapasitas jalan, serta kondisi jalan.
6. Parameter penentuan rute distribusi adalah jarak tempuh,jumlah kendaraan dan biaya.
7. Armada yang digunakan untuk distribusi RC adalah sama untuk semua TPK.
I.6 Sistematika Penulisan
Penelitian ini dilakukan dengan sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan sistematika penelitian.
Bab II Tinjuan Pustaka
Pada bab ini berisi uraian mengenai studi literatur dan perkembangan kelimuan topik kajian yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
Teori yang digunakan meliputi Perencanaan Fasilitas, Analytical Hierarchy Process (AHP), Pabrik, Vehicle Routing Problem dan Algoritma Genetika.
6 Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini dijelaskan model konseptual penelitian serta langkah- langkah penelitian secara rinci meliputi tahap pendahuluan, tahap pengumpulan dan pengolahan data, tahap analisis serta tahap kesimpulan dan saran.
Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pada bab ini akan diuraikan penjelasan mengenai data yang dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan data dalam menentukan letak lokasi pabrik usulan dan data dalam penentuan rute distribusi pakan ternak KPBS Pangalengan. Data yang dikumpulkan meliputi pabrik RC nyata, persebaran TPK, rute distribusi nyata, demand RC bulan Oktober & November 2011, data jarak, data kendaraan dan biaya distribusi. Kemudian akan dilakukan pengolahan data dimulai dari pembuatan AHP untuk menentukan lokasi pabrik usulan, selanjutnya dalam penentuan rute distribusi menggunakan AG.
Bab V Analisis
Pada bab ini akan dianalisis mengenai lokasi pabrik usulan menggunakan AHP dan rute distribusi usulan menggunakan GA.
Analisis lokasi pabrik usulan yang dilakukan yaitu lokasi yang terpilih pada masing-masing kriteria dan lokasi yang terpilih secara global.
Analisis rute distribusi usulan yang dilakukan yaitu perbandingan rute nyata dan rute usulan, perbandingan meliputi total jarak dan total biaya distribusi.
Bab IV Kesimpulan & Saran
Pada bab ini akan disimpulkan hasil dari penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian dan memberikan saran tentang lokasi untuk relokasi pabrik RC dan rute distribusi yang optimal.