• Tidak ada hasil yang ditemukan

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP

KUALITAS PELAYANAN E-KTP PADA KANTOR KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KATINGAN

Oleh

Karyadi dan Eka Nisa

Program Studi Administrasi Negara FISIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya ABSTRAK

Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta dan karakteristik mengenai populasi, penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan melalui variabel penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tabel penentu jumlah sampel dengan taraf sesalahan 10% yaitu 270 orang yaitu masyarakat Kabupaten Katingan. Analisis data menggunakan regresi linier sederhana yaitu memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi.

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa partisipasi, tanggung jawab, kerjasama, keadilan, kesadaran, kemauan, merupakan variabel yang mempengaruhi penerapan good governance terhadap kualitas pelayanan. variabel partisipasi, tanggung jawab, kerjasama, keadilan, kesadaran, kemauan, memiliki hubungan yang signifikan.

Kata Kunci : Good Governance, Kualitas Layanan PENDAHULUAN

Di kebanyakan negara berkembang, perhatian pertama terhadap Good Governance dalam kaitan dengan penggunaan otoritas dan manajemen sektor publik, adalah korupsi yang cenderung menjadi karakter tipikal yang melekat. Bahkan di beberapa negara terbukti bahwa budaya korupsi telah begitu melekat didalam birokrasi pemerintah yang justru ditandai oleh kelangkaan sumber daya. Dalam konteks itu, absennya akuntabilitas sangat menonjol dan menjadi satu karakter dominan budaya administrasi selama periode tertentu.

Semangat reformasi telah mewarnai pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintah negara dan pembangunan, dengan mempraktekan prinsip- prinsip Good Governance. Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat kepada pemerintah dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik dengan meningkatnya tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat dalam mencapai tujuan

dan cita-cita bangsa negara. Dalam rangka hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, dan bertanggung jawab.

Banyaknya keluhan dan pengaduan dari masyarakat terhadap pelayanan khususnya pelayanan e-KTP, baik yang secara langsung maupun tidak langsung, seperti keluhan terhadap prosedur yang berbelit-belit, tidak adanya kepastian jangka waktu penyelesaian, besar biaya yang harus dikeluarkan, persyaratan yang tidak adanya transparansi, dan sikap petugas maupun pegawai yang kurang responsif. Hal-hal ini yang menimbulkan citra yang buruk kepada pemerintah. Padahal di sisi lainnya masyarakat mengharapkan pelayanan publik yang baik dengan adanya keseimbangan antara kekuasaan (power) yang dimiliki dengan tanggung jawab yang mesti diberikan kepada masyarakat yang dilayani.

Terwujudnya pelayanan publik (public service) yang berkualitas (prima) merupakan salah satu ciri kepemerintahan yang baik (good

(2)

governance) sebagai tujuan dari pendayagunaan aparatur negara diharapkan bisa secara efektif dan efisien dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance), serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Melalui penerapan tata pemerintahan yang baik diharapkan dapat mengembalikan dan membangun kembali kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara pemerintah.

Berdasarkan observasi sementara dan hasil wawancara dilapangan bahwa kurangnya keramahan pegawai dalam memberikan pelayanan berbagai keperluan administrasi menyebabkan masyarakat merasa tidak dilayani dengan baik. Disiplin pegawai yang kurang karena pada saat minta pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil banyak pegawai yang tidak ada ditempat tanpa adanya keterangan yang jelas. Atas dasar itulah penulis tertarik untuk mengambil judul studi tentang Pengaruh Penerapan Prinsip Good Governance Terhadap Kualitas Pelayanan e-KTP pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan.

LANDASAN TEORI

Kunci utama dalam memahami Good Governance adalah pemahaman atas prinsip- prinsip yang ada didalamnya, bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja suatu pemerintahan. Baik buruknya suatu pemerintahan bisa dinilai bila ia telah bersinggung dengan semua unsur prinsip- prinsip Good Governance, menurut UNDP (1997) dalam Sedarmayanti (2004 : 44) yaitu :

a) Partisipasi Masyarakat

Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga- lembaga perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka. Partisipasi dan mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif.

b) Aturan Hukum

Kerangka hukum harus adil dan diperlakukan tanpa pandang bulu termasuk didalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia.

c) Transparansi

Transparasi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas seluruh proses pemerintahan lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak- pihak yang berkepentingan dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.

d) Daya Tanggap

Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan.

e) Berorientasi Konsensus

Tata kepemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal yang terbaik bagi kelompok masyarakat, dan bila mungkin konsensus dalam hal kebijakan- kebijakan dan prosedur-prosedur yang diterapkan.

f) Berkeadilan

Dimana dalam konteks ini semua warga masyarakat mempunyai kesempatan untuk memperbaiki dan mempertahankan kesejahteraan mereka.

g) Efektivitas dan Efisien

Dalam implementasi proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga harus membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber daya yang ada seoptimal mungkin.

h) Akuntabilitas

Para pengambil keputusan di instansi pemerintah, baik sektor swasta maupun organisasi-organisasi masyarakat juga turut berperan serta bertanggung jawab baik kepada masyarakat itu sendiri maupun kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan dimana bentuk pertanggungjawaban tersebut berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan.

i) Visi Strategis

Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh kedepan atas pemerintah yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan atas apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu juga

(3)

mereka harus memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejahteraan, budaya, dan sosial yang menjadi dasar bagi perspektif tersebut.

Menurut Fitzsimons (1994 : 190) dalam Sedarmayanti (2004 : 90) mengemukakan lima prinsip yang harus diperhatikan bagi penyelenggaraan pelayanan publik yaitu : a. Reliability, kemampuan untuk memberikan

secara tepat dan benar, jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada konsumen atau pelanggan.

b. Resposiveness, kesadaran atau keinginan untuk membantu konsumen dan memberikan layanan yang cepat.

c. Assurance, pengetahuan atau wawasan, kesopansantunan, kepercayaan diri dari pemberi layanan, serta respek terhadap konsumen.

d. Emphaty, kemauan pemberi layanan untuk melakukan pendekatan, memberi perlindungan, serta berusaha untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.

e. Tangibles, penampilan para pegawai dan fasilitas fisik lainnya, seperti peralatan atau perlengkapan yang menunjang pelayanan.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Waktu dilakukannya penelitian ini selama 3 (tiga) bulan, yaitu dari bulan November 2013 sampai bulan januari 2014 yang bertempat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan jalan Pangeran Diponegoro.

Jumlah keseluruhan populasi adalah 116.653 jiwa. Surakhman (1994 : 100) dalam Riduwan (2005 : 65) yaitu : Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50%

dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15%

dari ukuran populasi. Jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 10%, maka sampel berjumlah 270 jiwa. Teknik pengumpulan data dengan angket.

Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah Serta dengan menggunakan rumus analisis regresi linier yaitu sebagai berikut :

Ỹ = bo + b1

Rumus untuk menentukan bo dan b1 adalah sebagai berikut :

2 1 2

) (

) )(

( X X

N

Y X XY b N

 

N X b b Y

1

( )

0

 

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil data yang diteliti oleh peneliti terhadap Penerapan Prinsip Good Gocernance terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan, membuktikan bahwa Penerapan prinsip Good Governance akan terlihat dari kesesuaian penerapan yang dilakukan pemerintah diterima publik dengan apa yang menjadi harapan dan keinginan publik.

Penerapan prinsip good governance sangat penting diterapkan dalam suatu organisasi karena memberikan manfaat bagi organisasi yang bersangkutan, yang pada akhirnya akan memenuhi berbagai kebutuhan baru akan pelayanan publik yang efisien dan berkualitas.

Dalam uraian diatas menunjukkan bahwa dengan adanya penerapan prinsip Good Governance maka sistem dan kualitas pelayanan bisa terlaksana dengan baik. Seperti dapat dilihat dari analisa angket/keusioner yang disebar mengenai informasi tentang persyaratan pelayanan yang jelas dan mudah diakses ternyata masyarakat atau publik rata- rata menyatakan tidak setuju dengan persentase terbanyak, itu artinya informasi tentang persyaratan yang jelas dan mudah diakses yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kabupaten Katingan dikatakan belum cukup baik.

Petugas atau pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan mengutamakan kepuasan masyarakat dalam berbagai pelayanan khususnya pelayanan e-KTP, ternyata masyarakat rata-rata menyatakan ragu-ragu dengan persentase terbanyak, itu artinya

(4)

pegawai mengutamakan kepuasan masyarakat dalam pelayanan e-KTP dikatakan belum maksimal.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah Kantor yang bergerak melayani masyarakat, maka pegawai yang bekerja dikantor tersebut harus memiliki tanggung jawab baik kepada masyarakat dan atasan hal ini dilihat dari hasil angket yang disebar, responden menyatakan tidak setuju dengan persentase terbanyak, itu artinya tanggung jawab pegawai dikatakan belum baik.

Dilihat dari hasil angket yang disebar mengenai kecepatan pegawai dalam melayani masyarakat, responden menyatakan cukup baik dengan persentase terbanyak, itu artinya kecepatan pelayanan dikatakan cukup baik namun masih perlu ditingkatkan lagi.

Persyaratan pelayanan yang diberikan cenderung tidak sesuai dengan produk pelayanan yang diberikan dan menjadikan proses pelayanannya terkesan berbelit-belit hal ini dilihat dari hasil angket yang disebar, responden menyatakan tidak setuju dengan persentase terbanyak.

Melalui uraian sebelumnya dapat dilihat bahwa Penarapan prinsip good governance di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan berpengaruh positif terhadap Kulitas pelayanan publik dimana harapan, persepsi dan perasaan akan menentukan kualitas pelayanan publik yang baik.

Dari hasil penelitian di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan pengaruh penerapan prinsip good governance terhadap kualitas pelayanan publik berpengaruh positif, ini dilihat dari hasil penghitungan regresi sederhana diatas.

Dari hasil regresi diatas, mempunyai kesimpulan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) bernilai positif yaitu artinya apabila variabel prinsip good governance dinyatakan nol maka variabel kulitas pelayanan bernilai positif.

b. Koefisien variabel prinsip good governance (b) bernilai positif sebesar artinya apabila variabel prinsip good governance meningkat, maka variabel kualitas pelayanan

akan meningkat pula dengan asumsi variabel lain.

Berdasarkan hasil regresi sederhana diatas maka hasil persamaan tersebut berlaku pada sampel. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang positif antara penerapan prinsip good governance terhadap kualitas pelayanan publik pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan, dapat dibuktikan kebenarannya karena diperoleh untuk analisis dari nilai b diatas bernilai positif.

Jadi penerapan prinsip good governance berpengaruh positif terhadap kualitas pelayanan publik.Ini semua diukur melalui indikator-indikator yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun indikator Prinsip Good Governance tersebut yaitu Partisipasi Masyarakat, Aturan Hukum, Transparansi, Daya Tanggap, Berorientasi Konsensus, Berkeadilan, Efektivitas dan Efisien, Akuntabilitas, Visi Strategis. Dan indikator Kualitas Pelayanan yaitu Reliability (kemampuan), Responsiveness (kesadaran), Assurance (pengetahuan atau wawasan), Emphaty (kemauan), Tangibles (penampilan atau fasilitas fisik).

Berdasarkan penelitian menggunakan Regresi Linier sederhana, terdapat pengaruh yang positif antara penerapan prinsip good governance terhadap kualitas pelayanan publik.

Bahwa Penerapan prinsip good governance yang baik akan mempengaruhi Kualitas pelayanan publik. Dalam hal ini Penerapan prinsip good governance dapat dilakukan prediksi terhadap kualitas pelayanan publik. Semakin maksimal prinsip good governance diterapkan maka kualitas pelayanan yang baik akan semakin meningkat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, pengujian hipotesis dan pembahasan Hasil penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Prinsip Good Governance Terhadap Kualitas Pelayanan e-KTP Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan” yang telah disajikan pada bab sebelumnya dapat peneliti simpulkan bahwa Penerapan Prinsip good governance berpengaruh positif terhadap

(5)

Kualitas Pelayanan e-KTP, yaitu dari Indikator Transparansi terhadap Empathy (kemauan), Berkeadilan terhadap Reliability (kemampuan), Akuntabilitas terhadap Responsiveness (kesadaran). Semakin maksimal prinsip-prinsip good governance diterapkan maka kualitas pelayanan yang baik akan semakin meningkat dan baik pula.

SARAN

1. Diharapkan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan memberikan informasi tentang persyaratan pelayanan yang jelas dan mudah diakses oleh masyarakat sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan

2. Diharapkan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Katingan memberikan persyaratan pelayanan harus sesuai dengan produk pelayanan yang diberikan

REFERENSI

Abdul Wahab Solichin, (1997). Evaluasi Kebijakan Publik. Malang : FIA UNIBRAW

& IKIP.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Hassel Nogi S, 2007, Tangkilisan, Manajemen Publik,PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/63/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggara Pelayanan Publik.

Lembaga Administrasi Negara, 2008, Pengembangan Pelaksanaan Pelayanan Prima, Jakarta

Pasolong Herbani, 2008. Terori Administrasi Publik. Makasar : Alfabeta

Poltak Sinambela Lijan, 2006. Reformasi Pelayanan Publik. Teori, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta : Bumi Aksara.

Ratminto & Atik Septi Winarsih. 2007.

Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Riduwan, 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung : Alfabeta

Sanapiah, Faisal. 1992. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.

Sedarmayanti, 2004. Membangun Sistem Manajemen Kinerja Guna Meningkatkan Produktivitas Menuju Good Governance (Kepemerintahan yang Baik). Bandung:

Mandar Maju.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Administrasi.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono, 2011. Statistika Untuk Penelitian.

Bandung : Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Penaksir yang dibahas merupakan kombinasi penaksir rasio dan penaksir regresi pada sampling acak sederhana menggunakan median dan koefisien skewness, yang merupakan review

Pada total alumni yang terdaftar di tracer study dapat diketahui tren terus meningkat hampir setiap tahun lulusan yaitu 2016 hingga 2019 hal ini tentunya merupakan

Wiper pump merupakan salah satu jenis pompa yang menggunakan motor DC untuk menggerakkan pompa ini. Wiper pump biasa digunakan di dalam kapal atau perahu untuk

1) Untuk membantu perusahaan memvisualisasikan lebih dari sekedar level proses tunggal (misalnya: proses perakitan dan juga pengelasan) dalam produksi. Dengan demikian

Terputusnya mas jalan dari dan ke kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Barat telah mengharuskan pergerakan barang hanya dapat dilakukan melalui laut dan udara sesaat setelah tsunami.. Selama

Pendidikan Multikeaksaraan merupakan panduan yang disusun sebagai acuan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran multikeaksaraan. Dengan tersusunnya bahan ajar

Menurut Salt, (2000) menyatakan bahwa beberapa persyaratan tumbuhan sebagai indikator hiperakumulator logam berat antara lain: (1) toleran terhadap logam berat pada