• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Pelatihan Berbasis Kompetensi

Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.222.00

(2)
(3)

Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten.

Pengertian kompeten adalah memiliki seluruh

keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

Penjelasan Materi Pelatihan

Materi Pelatihan didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri.

Isi Materi Pelatihan terdiri dari Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian

(4)

Buku Informasi

Merupakan sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

Untuk unit kompetensi dengan kode unit SPL.KS21.222.00 , Buku Informasi menjabarkan 2 Elemen Kompetensi yang berisi 8 Kriteria Unjuk Kerja menjadi Materi Pelatihan.

Elemen-elemen Kompetensi dan Kriteria-kriteria Unjuk Kerja tersebut diuraikan dalam 3 Sub Bab yaitu Pengertian Umum, Penyediaan Data Untuk Pembuatan Gambar Kerja (Shop

Drawing) Perkerasan Beton, dan Penyediaan Data Untuk

Pembuatan Gambar Kerja (Shop Drawing) Perkerasan Komposit

Buku Informasi ini dilengkapi dengan 3 Bab yang

mendahuluinya yaitu berturut-turut Kata Pengantar, Standar Kompetensi, dan Strategi dan Metode Pelatihan.

Setelah penulisan Bab IV selesai, Buku Informasi diselesaikan dengan Bab V Sumber-sumber Yang Diperlukan Untuk

Mencapai Kompetensi

(5)

Buku Kerja

Digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan

praktek baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan individual/mandiri.

Diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

Kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.

Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memantau pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan

peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek

kerja.

(6)

Buku Penilaian

Digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja.

Buku Penilaian berisi :

 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.

 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.

 Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.

 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek.

 Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

(7)

Pelaksanaan Materi Pelatihan

Pada pelatihan klasikal pelatih akan:

Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peeserta pelatihan.

Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.

Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan

jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja.

Pada pelatihan individual/mandiri peserta pelatihan akan:

Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.

Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.

Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

(8)

Pengakuan Kompetensi Terkini

Jika anda telah memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang diperlukan untuk seluruh elemen kompetensi dari suatu unit kompetensi tertentu,

anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi

terkini (Recognition of Current Competency - RCC)

Anda mungkin telah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah:

 Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama, atau

 Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama, atau

 Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.

(9)

Pengertian-pengertian Istilah

Profesi

Standardisasi

Penilaian / Uji Kompetensi

Pelatihan

Sertifikat Lulus pelatihan

Kompetensi

Standar Kompetensi

Sertifikat Kompetensi

Sertifikasi Kompetensi

(10)

Pengertian Unit Standar

Apakah Standar Kompetensi ?

Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.

Standar yang diperlukan untuik mendemonstrasikan kompetensi.

Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan anda pelajari dari unit kompetensi ini ?

mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk

“menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama unit kompetensi ini dapat diselesaikan ?

Fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu.

Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak kesempatan yang anda miliki untuk mencapai kopetensi ?

Jika anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan

pertama, Pelatih anda akan mengatur rencana pelatihan dengan anda.

Rencana ini akan memberikan anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi anda sesuai dengan level yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 kali .

(11)

Unit Kompetensi Yang Dipelajari

Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan untuk dapat:

Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan.

Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan oleh peserta pelatihan.

Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

Meyakinkan bahwa semua elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

Judul Unit

Menyediakan Data Untuk Pembuatan Gambar Kerja Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton.

Kode Unit

SPL.KS21.222.00

Deskripsi Unit

Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu menyediakan data untuk pembuatan gambar kerja pelaksanaan perkerasan jalan

beton.

(12)
(13)

Batasan Variabel

Konteks variabel

Perlengkapan dan bahan yang diperlukan

Tugas yang harus dilakukan

Peraturan-peraturan yang ada

Panduan Penilaian

Kondisi Pengujian

Pengetahuan yang diperlukan

Keterampilan yang dibutuhkan

Aspek Kritis

(14)
(15)

Strategi Pelatihan

Persiapan / perencanaan

Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar anda.

Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.

Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan anda.

Permulaan dari proses pembelajaran

Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar.

Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan anda.

(16)

Pengamatan terhadap tugas praktek

 Mengamati keterampilan praktek yang

didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

 Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang konsep sulit yang anda temukan.

Implementasi

 Menerapkan pelatihan kerja yang aman

 Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktek.

 Mempraktekkan keterampilan baru yang telah anda peroleh.

Penilaian

 Melaksanakan tugas penilaian untk penyelesaian belajar anda.

(17)

Metode Pelatihan

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, anda disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk

mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok.

Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan

kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya.

Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

(18)

BAB IV

PENYEDIAAN DATA

UNTUK PEMBUATAN GAMBAR KERJA

PERKERASAN JALAN BETON

(19)
(20)

Merupakan ringkasan dari uraian yang

dijabarkan dari 2 Elemen Kompetensi yang telah ditentukan dalam SKKNI Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton, yaitu :

Cakupan Penyediaan Data Untuk Pembuatan Gambar Kerja (Shop Drawing) Perkerasan Beton

Cakupan Penyediaan Data Untuk Pembuatan

Gambar Kerja (Shop Drawing) Perkerasan Komposit

(21)

Penyiapan Gambar Rencana

Pengumpulan Data Hasil Pengukuran Lapangan

Penyerahan Data Hasil Pengukuran Lapangan Kepada Juru Gambar

Pemeriksaan Gambar Kerja

(22)

Yang dimaksud dengan Gambar Rencana adalah:

Gambar Rencana Asli yang merupakan bagian dari dokumen lelang, yang diterima oleh kontraktor

pada waktu kontraktor mengikuti pengadaan jasa konstruksi.

Gambar Rencana Berdasarkan Kaji Ulang Desain,

yang dilakukan oleh konsultan setelah menerima

hasil pengumpulan data untuk keperluan kaji ulang

desain yang telah dilakukan oleh kontraktor sesuai

dengan ketentuan Spesifikasi.

(23)

Rekayasa Lapangan

Rekayasa Lapangan adalah suatu kegiatan untuk mencari kesesuaian antara rancangan asli yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana Asli dengan kebutuhan aktual lapangan.

Rekayasa Lapangan terdiri dari survai lapangan dan analisis data lapangan.

Selama 30 hari pertama sejak periode mobilisasi,

Kontraktor harus mengerahkan personil tekniknya untuk melakukan survei lapangan dan membuat laporan

tentang kondisi fisik dan struktur dari perkerasan,

drainase selokan, gorong-gorong, jembatan dan struktur lainnya, dan perlengkapan jalan lainnya.

Data dan analisis hasil survei lapangan akan digunakan untuk melakukan kaji ulang desain.

(24)

Pengukuran lapangan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan jalan (dan jembatan) terdiri dari:

pengukuran stake-out di atas badan jalan untuk penentuan center line jalan,

pengukuran stake-out untuk keperluan relokasi jalan karena adanya perbaikan alinyemen jalan lama,

pengukuran stake-out untuk keperluan pembebasan lahan,

pengukuran stake-out untuk penentuan posisi center line jembatan,

pengukuran stake-out untuk keperluan posisi abutmen dan pier jembatan,

pengukuran stake-out untuk monitoring pelaksanaan pekerjaan.

(25)

Pengukuran Pelaksanaan

Untuk pelaksanaan fisik pekerjaan jalan, dilakukan

pengukuran stake-out untuk keperluan pembuatan badan jalan, pemasangan subbase dan pemasangan pelat beton, dengan cara mengukur jarak dan azimut atau sudut

jurusan titik detail yang akan di stake-out dari titik ikat pengukuran.

Koordinat titik ikat pengukuran dan koordinat titik detail yang akan di-stake-out dapat diketahui dari koordinat

hasil pengukuran dan dari koordinat peta.

Berdasarkan koordinat kedua titik tersebut dapat

dihitung azimut jurusan dan jaraknya dari titik poligon referensi pengukuran ke titik yang akan di stake-out.

(26)

Jenis Pengukuran Stake Out

stake - out titik

stake - out garis lurus

stake - out lengkungan horizontal

stake - out dengan rintangan

stake - out lengkungan vertikal

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)

Pengukuran pelaksanaan jalan

Pengukuran untuk kegiatan pelaksanaan dilaksanakan dengan cara stake out, yaitu meletakkan posisi-posisi detail dari gambar rencana ke posisi sebenarnya di

lapangan berdasarkan koordinat-koordinat yang ada di lapangan.

Pengukuran pelaksanaan dapat digunakan untuk

penentuan center line, pembuatan shop drawing, rencana pembebasan lahan, dan monitoring perlaksanaan

pekerjaan.

Pengukuran stake-out dapat dilakukan dengan alat ukur :

teodolit dan pita ukur

teodolit dan alat ukur jarak elektronik (EDM).

alat ukur electronic total station (ETS).

(32)

Data yang harus diserahkan adalah sbb.:

Data hasil pengukuran stake out posisi titik-titik center line jalan pada tanah dasar (yang telah dipadatkan) yang akan difungsikan sebagai badan jalan untuk memikul subbase dan pelat beton yang akan diletakkan diatasnya

Dilaksanakan pada setiap interval 100 meter untuk bagian- bagian jalan lurus dan interval 50 meter atau 25 meter untuk bagian-bagian jalan lengkung.

Untuk jalan lengkung pada umumnya diambil data hasil pengukuran tiap interval 25 meter.

Data hasil pengukuran stake out untuk shop drawing, yang memberikan data posisi titik-titik center line jalan yang diperlukan karena perubahan geometrik jalan

(33)

Data hasil pengukuran stake out posisi titik-titik center line jalan yang diperlukan karena perubahan

geometrik.

Data hasil pengukuran stake out posisi titik-titik penting pada penampang melintang jalan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan subbase dan perkerasan beton, pada setiap interval 100 meter

untuk bagian-bagian jalan lurus dan interval 50 meter atau 25 meter untuk bagian-bagian jalan lengkung, mengikuti posisi titik-titik center line badan jalan.

Data hasil pengukuran stake out posisi titik-titik center line dasar selokan samping di kiri kanan perkerasan jalan, pada setiap interval 100 meter untuk bagian-

bagian jalan lurus dan interval 50 meter atau 25 meter

untuk bagian-bagian jalan lengkung, mengikuti posisi

titik-titik center line badan jalan.

(34)

Mencakup:

Pemeriksaan Gambar Kerja untuk Ruang Milik Jalan perkerasan beton

Pemeriksaan Gambar Kerja untuk plan & profile alinyemen jalan pada perkerasan beton

Pemeriksaan Gambar Kerja untuk penampang melintang pada perkerasan beton

Pemeriksaan Gambar Kerja untuk pembuatan perkerasan jalan beton

Pemeriksaan Gambar Kerja untuk drainase jalan

(35)

Pengumpulan Data Pengukuran Lapangan

Penyerahan Data Hasil Pengukuran Lapangan Kepada Juru Gambar

Pemeriksaan Gambar Kerja

Pembuatan Catatan Tentang Gambar Kerja

Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton

(36)

Yang dimaksud dengan perkerasan komposit adalah perkerasan yang direncanakan dari penggabungan

perkerasan kaku (rigid pavement) dan perkerasan lentur (flexible pavement).

Dalam penggabungan tersebut, perencanaan awal adalah perkerasan kaku, kemudian setelah perkerasan kaku

tersebut difungsikan untuk melayani lalu lintas dalam suatu kurun waktu, dilakukan overlay berupa perkerasan lentur yang diletakkan di atas perkerasan kaku dimaksud.

Konstruksi Awal

Konstruksi Awal adalah perkerasan kaku yang terdiri dari subbase dan lantai (pelat) beton dengan tebal tertentu yang diletakkan di atas tanah dasar.

Overlay di atas perkerasan awal

Overlay berupa asphalt concrete diletakkan di atas pelat beton,

harus dilaksanakan sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang berlaku untuk asphalt concrete.

(37)

Pengukuran lapangan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan perkerasan komposit dilakukan di atas perkerasan kaku hasil konstruksi awal yang dinilai umur pelayanannya telah mulai habis dan

memerlukan overlay berupa asphalt concrete.

Pengukuran lapangan dimaksud terdiri dari:

pengukuran stake-out di atas perkerasan beton yang telah ada untuk penentuan center line jalan,

pengukuran stake-out untuk keperluan relokasi jalan, karena adanya perbaikan alinyemen jalan lama.

pengukuran stake-out di atas perkerasan lentur yang telah dipasang diatas perkerasan kaku untuk monitoring

pelaksanaan pekerjaan (bukan untuk keperluan pembuatan shop drawing) .

(38)

Penetapan Titik Ikat Pengukuran Untuk Pelaksanaan Perkerasan Komposit

Pada umumnya alinyemen jalan lama (hasil

pekerjaan konstruksi awal), permukaan jalur lalu lintas (carriageway surface hasil pekerjaan konstruksi awal), dan patok kilometer lama dapat dijadikan

patokan untuk memulai pekerjaan overlay, kecuali jika diperlukan perubahan kecil pada alinyemen jalan.

Dalam hal ini diperlukan titik kontrol sementara yang perlu diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan dan data-data detilnya perlu diberikan kepada

Kontraktor bersama dengan semua data yang

bersangkutan untuk menentukan titik pengukuran

pada alinyemen yang akan diubah.

(39)

Prinsip dasar pengukuran pelaksanaan jalan pada Perkerasan Komposit

Pengukuran stake out tersebut dilakukan untuk keperluan pemasangan perkerasan lentur (asphalt concrete) di atas perkerasan beton lama.

Koordinat titik ikat pengukuran dan koordinat titik detail yang akan distake-out dapat diketahui dari

koordinat hasil pengukuran dan dari koordinat peta.

Berdasarkan koordinat kedua titik tersebut dapat dihitung azimut jurusan dan jaraknya dari titik

poligon referensi pengukuran ke titik yang akan di

stake-out.

(40)

Pengukuran stake out

Pengukuran stake - out adalah pengukuran dengan mengambil data dari peta atau gambar berkoordinat dipindahkan atau diterjemahkan ke lapangan.

Jenis-jenis pengukuran stake - out adalah sebagai berikut:

stake - out titik

stake - out garis lurus

stake - out lengkungan horizontal

stake - out dengan rintangan

stake - out lengkungan vertikal

Penggunaan jenis-jenis pengukuran stake out untuk penyiapan shop drawing perkerasan

komposit sama dengan uraian yang telah

diberikan untuk perkerasan beton (rigid pavement)

(41)

Data yang harus diserahkan kepada juru gambar adalah:

Data hasil pengukuran stake out posisi titik-titik center line jalan pada permukaan perkerasan beton yang akan

difungsikan untuk memikul asphalt concrete yang akan diletakkan diatasnya.

Data hasil pengukuran stake out titik-titik center line jalan yang diperlukan karena perubahan geometrik jalan

(relokasi alinyemen jalan)

Data hasil pengukuran stake out posisi titik-titik penting pada penampang melintang perkerasan jalan beton

Data hasil pengukuran stake out posisi titik-titik center line dasar selokan samping di kiri kanan perkerasan jalan

(42)

Berdasarkan data-data yang telah diterima dari pelaksana lapangan, juru gambar akan

menyiapkan:

Gambar Kerja untuk Ruang Milik Jalan

Gambar Kerja untuk plan & profile alinyemen jalan pada perkerasan komposit

Gambar Kerja untuk penampang melintang pada perkerasan komposit

Gambar Kerja untuk perkerasan komposit

Gambar Kerja untuk drainase jalan

(43)

Mencakup:

Pemeriksaan Gambar Kerja untuk Ruang Milik Jalan pada perkerasan komposit

Pemeriksaan Gambar Kerja untuk plan & profile alinyemen jalan pada perkerasan komposit

Pemeriksaan Gambar Kerja untuk penampang melintang pada perkerasan komposit

Pemeriksaan Gambar Kerja untuk perkerasan komposit

Pemeriksaan Gambar Kerja untuk drainase jalan

(44)

Catatan Tentang Gambar Kerja Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton adalah catatan yang diperlukan sebagai bahan masukan untuk

penyiapan laporan harian, mingguan, bulanan, triwulanan maupun laporan akhir pekerjaan.

Catatan tersebut dibuat rangkumannya, terdiri dari:

Catatan untuk pembuatan Gambar Kerja perkerasan beton

Catatan untuk pembuatan Gambar Kerja perkerasan

komposit

(45)

Catatan untuk pembuatan Gambar Kerja

perkerasan beton dibuat pada waktu konstruksi awal dilaksanakan, yaitu pada tahap pembuatan badan jalan, pemasangan subbase dan pemasangan pelat beton sebagai perkerasan kaku.

Catatan untuk pembuatan Gambar Kerja

perkerasan komposit dibuat pada waktu overlay dengan perkerasan lentur terhadap perkerasan beton yang telah ada dilakukan karena umur

pelayanan perkerasan jalan beton yang ada telah

mendekati habis, sehingga diperlukan pelapisan

ulang (overlay) dengan asphalt concrete.

(46)

Gambar

Gambar Kerja (Shop Drawing) Perkerasan Komposit

Referensi

Dokumen terkait

a) Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis dipadatkan denga peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai

- Pelaksana mengecek kebenaran pengukuran hasil pekerjaan sub kontraktor/mandor dengan opname hasil pekerjaan (yang ditandatangani kepala proyek, direksi lapangan

1) Sebutkan nama patok agar mandor bisa melakukan pengukuran elevasi bouwplank sendiri. 2) Kapan dilaksanakan pemasangan patok bouwplank. 3) Bagaimana posisi