51
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.)
53 Lampiran 3. Gambar pohon asam jawa
Lampiran 3. (Lanjutan)
Simplisia biji asam jawa
55
Lampiran 4. Hasil Mikroskopik serbuk Biji Asam jawa
Gambar: Serbuk simplisia biji asam jawa
Keterangan: 1. Jaringan parenkim 2. Fragmen endosperm 3. Pati 4. Pembuluh kayu 5. Skelerenkim 1 2 3 1 5 4
Lampiran 5. Bagan kerja penelitian
Biji asam jawa
Dibersihkan, dicuci bersih
Ditiriskan
Dikering anginkan Biji asam jawa 1000 mg
Dikeringkan pada suhu ± 40 ᵒ Ditimbang
Simplisia kering 510 mg
Dihaluskan dengan Grinder
Serbuk Simplisia biji asam jawa
Uji karakterisasi simplisia
a. Makroskopik dan Mikroskopik b. Penetapan kadar air
c. Penetapan kadar abu total d. Penetapan kadar abu tidak larut
asam
e. Penetapan kadar sari larut etanol f. Penetapan kadar sari larut air
Maserasi Dimaserasi dengan etanol 80 % Ekstrak cair Dikentalkan dengan rotary evaporator Ekstrak kental
Uji karakterisasi simplisia a. Penetapan kadar air b. Penetapan kadar abu
total
c. Penetapan kadar abu tidak larut asam
57
Lampiran 6. Perhitungan karakterisasi simplisia biji asam jawa
A. Perhitungan Penetapan Kadar Air dari Serbuk Simplisia Biji Asam Jawa
No Berat Sampel (g) Volume Awal (ml) Volume Akhir (ml)
1. 2. 3. 5,007 5,011 5,004 1,4 1,85 2,3 1,85 2,3 2,75 % Kadar Air = x 100% 1. % Kadar Air I = x100% = 8,98% 2. % Kadar Air II = x100% = 8,98%
3. % Kadar Air III = x100% = 8,99%
% Kadar Air Rata-Rata = = 8,98%
B. Perhitungan Penetapan Kadar Sari Larut Air dari Serbuk Simplisia Biji asam Jawa (Lanjutan)
No Berat Sampel (g) Berat Sari (g)
1. 2. 3. 5,009 5,017 5,001 0,119 0,12 0,115
% Kadar Sari Larut Etanol = x x100%
1. % Kadar Sari I = x x100% = 11, 87%
2. % Kadar Sari II = x x100% = 11,97%
3. % Kadar Sari III = x x100% = 11,49%
% Kadar Sari Larut Etanol Rata-Rata =
59
C. Perhitungan Penetapan Kadar Sari Larut Etanol dari Serbuk Simplisia Biji Asam Jawa (Lanjutan)
No Berat Sampel (g) Berat Sari (g)
1. 2. 3. 5,001 5,004 5,007 0,246 0,249 0,250
% Kadar Sari Larut Air = x x100%
1. % Kadar Sari I = x x100% = 24,79%
2. % Kadar Sari II = x x100% = 24,88%
3. % Kadar Sari III = x x100% = 24,96%
% Kadar Sari Larut Air Rata-Rata =
= 24,87%
D. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total dari Serbuk Simplisia Biji asam Jawa (Lanjutan)
No Berat Sampel (g) Berat Abu (g)
1. 2. 3. 2,004 2,004 2,011 0,028 0,025 0,030
% Kadar Abu Total = x100%
1. % Kadar Abu Total I = x100% = 1,39%
2. % Kadar Abu Total II = x100% = 1,29%
3. % Kadar Abu Total I = x100% = 1,299%
61
E. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam dari Serbuk Simplisia Biji asam jawa (Lanjutan)
No Berat Sampel (g) Berat Abu (g)
1. 2. 3. 2,004 2,004 2,011 0,018 0,017 0,020
% Kadar Abu tidak Larut Asam = x100%
1. % Kadar Abu Total I = x100% = 0,89%
2. % Kadar Abu Total II = x100% = 0,84%
3. % Kadar Abu Total I = x100% = 0,7%
% Kadar Abu tidak Larut Asam Rata-Rata
= = 0,8%
Lampiran 7. Perhitungan Karakterisasi Ekstrak Etanol Biji Asam Jawa
A. Perhitungan Penetapan Kadar Air dari Ekstrak Etanol Biji Asam Jawa
No Berat Sampel (g) Volume Awal (ml) Volume Akhir (ml)
1. 2. 3. 5,014 5,021 5,025 2,0 2,2 2,4 2,2 2,4 2,6 % Kadar Air = x 100% 1. % Kadar Air I = 2. % Kadar Air II =
3. % Kadar Air III =
63
B. Perhitungan Kadar Abu Total Ekstrak Etanol Biji Asam Jawa
No Berat Sampel (g) Berat Abu (g)
1. 2. 3. 2,037 2,034 2,035 0,13 0,13 0,13
% Kadar Abu Total = x100%
1. % Kadar Abu Total I =
2. % Kadar Abu Total II =
3. % Kadar Abu Total I =
% Kadar Abu Total Rata-Rata =
C. Perhitungan Kadar Abu Tidak Larut Asam Ekstrak Etanol Biji Asam Jawa
No Berat Sampel (g) Berat Abu (g)
1. 2. 3. 2,037 2,035 2,034 0,018 0,018 0,018
% Kadar Abu tidak Larut Asam = x100%
1. % Kadar Abu Total I =
2. % Kadar Abu Total II =
3. % Kadar Abu Total I =
% Kadar Abu tidak Larut Asam Rata-Rata
65
Lampiran 8. Bagan pengerjaan uji efek antidiare pada mencit 30 ekor mencit jantan (20 - 30 g)
Dikelompokkan Kelompok 1 Kondisi normal (5 ekor) Kelompok II Kondisi diare (5 ekor)
Kelompok III, IV, V Susp. EEBAJ 2% dosis 50, 150, 450 mg/kg bb Kelompok V Susp. Loperamid dosis 0,52 mg/kg bb
Usus dikeluarkan dan diukur panjang usus yang dilalui marker norit mulai dari pylorus sampai rektum
Dihitung persen lintasan marker norit terhadap panjang usus
Hasil t = 0 menit diberi suspensi norit 5% 0,1ml/10 gbb t = 60 menit dislokasi leher dan dibedah t = 0 menit diberi Ol.ricini 0,5 ml t = 60 menit diberi suspensi norit 5% 0,1 ml/10 gbb t = 120 menit dislokasi leher dan dibedah t = 0 menit diberi S.EEBAJ 2% pada tiap kelompok t = 60 menit diberi Ol.ricini 0,5 ml t = 120 menit diberi suspensi norit 5% 0,1 ml/10 g bb t = 180 menit dislokasi leher dan dibedah t = 0 menit diberi S.L 0,52 mg/kg bb t = 60 menit diberi Ol.ricini 0,5 ml t = 120 menit diberi suspensi norit 5% 0,1 ml/10 g bb t = 180 menit dislokasi leher dan dibedah
67
Lampiran 10. Gambar posisi tikus setelah dibedah
Lampiran 11. Usus halus yang dilintasi marker norit
1. Suspensi norit 5 %
34 51
2. OL.Ricini + Suspensi Norit 5%
3. EEBAJ 50 mg/kg bb
4. EEBAJ 150 mg/kg bb
5. EBAJ 450 mg/kg bb
69
Lampiran 12. Volume maksimum sesuai jalur pemberian dan konversi dosis.
1. Tabel volume maksimum larutan sediaan uji yang dapat diberikan pada hewan uji (Harmita dan Radji, 2008)
Jenis hewan uji Volume maksimal (ml) sesuai jalur pemberian
i.v i.m i.p s.c p.o
Mencit (20-30 g) Tikus (100 g) Hamster (50 g) Marmut (250 g) Merpati (300 g) Kelinci (2,5 kg) Kucing (3 kg) Anjing (5 kg) 0,5 0,1 - - 2 5 - 10, 5 - 10 10 - 20 0,05 0,1 0,1 0,25 0,5 0,5 1 5 1 2-5 1-2 2-5 2 10 - 20 10 - 20 20 - 30 0,5-1 2-5 2,5 5 2 5 - 10 5 - 10 10 1 5,0 2,5 10 10 20 50 100 2. Tabel konversi dosis antara jenis hewan dengan manusia (Laurence and
Bacharach, 1964) Mencit 20 g Tikus 200 g Marmut 400 g Kelinci 1,2 kg Kera 4 kg Anjing 12 kg Manusia 70 kg Mencit 20g 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,2 387,9 Tikus 200g 0,14 1,0 1,74 3,9 9,2 17,8 56,0 Marmut 400 g 0,08 0,57 1,0 2,25 5,2 10,2 31,5 Kelinci 1,2 kg 0,04 0,25 0,44 1,0 2,4 4,5 14,2 Kera 4 kg 0,016 0,11 0,19 0,42 1,0 1,9 6,1 Anjing 12 kg 0,008 0,06 0,10 0,22 0,52 1,0 3,1 Manusia 70 kg 0,0026 0,018 0,031 0,07 0,16 0,32 1,0
Lampiran 12. (lanjutan)
a. Perhitungan konversi dosis ekstrak etanol biji asam jawa dari mencit ke manusia
Dosis yang digunakan dalam penelitian adalah :
3 mg/20 g bb atau sama dengan 0,2 mg/kg bb
Dosis optimal ekstrak etanol daun belimbing wuluh pada mencit 150 mg/kg
bb
Dengan faktor konversi mencit ke manusia 387,9
Dosis manusia = dosis mencit x faktor konversi
= 3 mg x 387,9 = 1163,7 mg/70 kg bb manusia = 1,163 g/ 70 kg bb manusia Rendemen =
x 100%
=
x 100% = 51% Rendemen=
x 100%
=
x 100 % = 26,88 %
Maka pemakaian 0,15 g/kg bb mencit setara dengan 4,27 g simplisia atau
71
b. Perhitungan konversi loperamid dari manusia ke mencit
Dosis manusia = 4 – 8 mg/hari tergantung beratnya diare dan respon
penderita. Dosis tidak boleh lebih dari 16 mg/hari (Tana dan Rahardja, 2007).
Dosis mencit = dosis manusia x faktor konversi ( 0,026)
= 0,0052- 0,0208 mg/ hari dan tidak lebih dari 0,0416 mg
Untuk 20 g mencit atau sama dengan 0,26 – 1,04 mg/kg bb dan tidak boleh
lebih dari 2,08 mg/kg bb.
Lampiran 13. Perhitungan volume pemberian ekstrak etanol biji asam jawa dosis 50
mg/kg bb, 150 mg/kg bb dan 450 mg/kg bb serta loperamid dosis
0,52 mg/kg bb (Tablet Imodium®).
Dosis ekstrak etanol biji asam jawa yang digunakan dalam penelitian yaitu dosis
150 mg/kg bb, 150 mg/kg bb dan 450 mg/kg bb.
1. EEBAJ dosis 50 mg/kg bb
Berat badan mencit = 25,8 g
Dosis pemberian = = 1,29 mg
Konsentrasi ekstrak = 200 mg/10 ml
Volume pemberian = x 10 ml = 0,064 ml.
2. EEBAJ dosis 150 mg/kg bb
Berat badan mencit = 26,2 g
Dosis pemberian = = 3,93 mg
Konsentrasi ekstrak = 200 mg/10 ml
Volume pemberian = x 10 ml = 0,19 ml.
3. EEBAJ dosis 450 mg/kg bb
Berat badan mencit = 26,3 g
Dosis pemberian = = 11,8 mg
Konsentrasi ekstrak = 200 mg/10 ml
73
4. Dosis Loperamid yang digunakan 0,52 mg/kg bb, maka volume
pemberiannya adalah:
Dosis untuk 26,8 g mencit = x 26,8 g = 0,013 mg
Konsentrasi loperamis = 0,52 mg/ 10 ml
Volume pemberian = x 10 ml = 0,25 ml
Lampiran 14. Contoh perhitungan dosis loperamid HCL
Perhitungan dosis imodium® tablet
Tiap tablet Imodium® mengandung 2 mg loperamid HCL. Dosis dewasa 2 mg - 8
mg/hari dan tidak lebih dari 16 mg/hari (berat dewasa untuk konversi 70 kg)
Dosis untuk mencit 20 g yaitu:
(2 mg – 8 mg) x 0,0026 = 0,0052 mg – 0,0208 mg dan tidak lebih dari 0,0416
mg/hari.
Berat serbuk Imodium® yang akan diambil yaitu dari 20 tablet imodium® digerus
dan ditimbang = 2247 mg.
Dari 20 tablet mengandung loperamid sebanyak 40 mg.
Dosis loperamid yang digunakan adalah dosis 0,52 mg/kg bb.
Maka serbuk loperamid yang digunakan atau dipakai adalah:
x 2247 mg = 29,21 mg
Dalam serbuk Imodium® sebanyak 29,21 mg mengandung loperamid sebanyak 0,52
mg.
Dosis loperamid yang digunakan adalah 0,52 mg/kgbb, maka volume pemberiannya
adalah :
Dosis untuk 26,8 g mencit = x 26,8 g = 0,013 mg
Konsentrasi loperamis = 0,52 mg/10 ml
75 Lampiran 15. Data analisis statistik SPSS