• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Teoritis

2.1.1. Hakikat Permainan Bola Voli

Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Dibutuhkan pengetahuan tentang teknik-teknik dasar untuk bisa memainkan permainan ini dengan baik dan benar. Permainan ini dimainkan oleh dua regu disetiap lapangan dengan batas di pisahkan oleh net. Tujuan permainan ini adalah untuk melewatkan bola di atas net dan mencegah agar bola tidak mnyentuh lanatai dalam permainan sendiri.

Prinsip permainan Bola Voli adalah memainkan bola dengan divoli (dipukul dengan anggota badan) dan berusaha menjatuhkan bola ke lapangan lawan dengan menyeberangkan bola lewat atas net serta mempertahankan agar bola tidak jatuh di lapangan sendiri. Lapangan permainan bola voli berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 18 m x 9 m, lapangan dibagi dua ukuran yang sama oleh sebuah garis tengah yang di atasnya dibentangkan net dengan ketinggian 2.43 untuk pemain putra dan 2.24 untuk pemain putri, dan terdapat dua garis serang pada masing-masing petak yang berjarak 3 m dari garis tengah.

(2)

Bola voli adalah olahraga permainan beregu, namun demikian penguasaan teknik dasar secara individual mutlak sangat diperlukan. Hal ini berarti bahwa dalam pembinaan pada tahap-tahap awal perlu ditekankan untuk penguasaan teknik–teknik dasar permainan. Seperti yang dikatakan Beutelstahl Dieter (2012:8) Teknik adalah prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan praktek, dan bertujuan mencari penyelesaian suatu problema pergerakan tertentu dengan cara yang paling ekonomis dan berguna.

Permainan Bola Voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan pengetahuan tentang teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat bermain bola voli secara efektif. Teknik-teknik tersebut menurut Surayin (2011:3) meliputi Servis, Dig, Attack, Volley, Block dan Defence.

Menurut Nurhada Hilman dan Kusumawaty Mia (2010:15) Permainan bola voli bukanlah permainan yang sukar dipelajari. Jika teknik-teknik dasarnya telah dikuasai, kamu dapat melakukan permainan ini dengan baik. Berikut ini akan dipelajari beberapa teknik bermain bola voli, antara lain servis, smash, dan membendung bola.

Selanjutnya Mashar M. A dan Dwinarhayu (2010:5) Bola voli merupakan suatu permainan yang dimainkan secara beregu.

(3)

Tiap-tiap regu terdiri dari 6 pemain. Bentuk permainan bola voli adalah memainkan bola dengan cara dipantulkan dengan 1 atau 2 tangan secara bersama-sama untuk mencegah bola jatuh di daerah sendiri. Beberapa teknik dasar yang dipelajari dalam permainan bola voli adalah servis, passing, smash, dan block.

Wisahati A.S dan Santosa Teguh (2010:9) Permainan bola voli dilakukan oleh dua regu yang saling berhadapan dengan dipisahkan oleh sebuah jaring di tengah lapangan dan setiap regu terdiri dari 6 orang yang dibatasi setiap satu setnya terdiri dari 25 poin dengan sistem rally point dan dipimpin oleh dua orang wasit.

Solihin A. O dan Hadziq Khairul (2010:8) Permainan bola voli adalah permainan olahraga beregu. Caranya adalah dengan memantulkan bola di daerah lapangan permainan. Tujuannya adalah mematikan bola di daerah lawan. Prinsip permainan bola voli adalah memukul bola sebanyak-banyaknya 3 kali dalam lapangan sendiri dan mengusahakan bola itu melewati net dan jatuh di lapangan permainan lawan.

Sarjono dan Sumarjo (2010:9) Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Sementara, permainan bola voli pantai, masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.

(4)

Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa permainan bola voli adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim dengan cara saling memukul bola untuk melewati net dan tiap tim mempunyai kesempatan memukul bola sebanyak 3 kali di dalam lapangan sendiri.

2.1.2. Macam-macam Teknik Dasar Dalam Permainan Bola Voli Dalam bermain bola voli, tentunya syarat utama yang dibutuhkan dalam permainan ini adalah penguasaan teknik dasar permainan bola voli. Agar dalam permainan bola voli berjalan atau berlangsung baik, lancar dan teratur, maka pemain dituntut harus menguasai unsur-unsur dasar permainan, yakni teknik dasar permainan bola voli.

Teknik dasar bola voli pada dasarnya merupakan suatu upaya seorang pemain untuk memainkan bola berdasarkan peraturan dalam permainan bola voli. Selanjutnya, Beutelstahl Dieter (2012:8) menambahkan Teknik adalah prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan praktek, dan bertujuan mencari penyelesaian suatu problema pergerakan tertentu dengan cara yang paling ekonomis dan berguna.

Selanjutnya Surayin (2011:3) menyatakan teknik-teknik yang terdapat dalam permainan bola voli meliputi Servis, Dig, Attack, Volley, Block dan Defence. Hal senada juga diungkapkan Beutelstahl Dieter (2012:8) mengatakan Teknik atau Skills yang

(5)

terdapat dalam permainan bola voli ada enam macam, yakni meliputi Servis, Dig, Attack, Volley, Block dan Defence.

2.1.3. Hakikat Servis

Servis adalah suatu tanda untuk dimulainya permainan dalam suatu pertandingan. Seiring perkembangannya servis bukan hanya dijadikan sebagai awalan dalam permainan tapi juga sebagai serangan pertama yang dilancarkan tim yang melakukan servis. Selanjutnya Hidayat Yusuf (2010:2) mengatakan Servis adalah awalan pukulan untuk memasukkan bola ke daerah lawan. Selain itu, servis juga merupakan pukulan untuk memulai permainan. Nurhada Hilman dan Kusumawaty Mia (2010:15) Servis merupakan salah satu teknik serangan yang berfungsi juga sebagai pukulan pertama tanda dimulainya permainan.

Hafid T. B dan Rithaudin Ahmad (2011:15) Servis adalah pukulan bola untuk mengawali permainan. Bola yang diservis harus dapat melewati atas net dan jatuh di bidang permainan lawan. Isnaini Faridha dan Suranto (2010:6) Servis adalah pukulan bola yang dilakukan oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis langsung ke lapangan lawan.

Surayin (2011:3) mengatakan servis adalah sentuhan pertama pada bola. Servis pada mulanya hanya dianggap sebagai pukulan pertama untuk memulai permainan, tetapi sekarang telah berkembang menjadi senjata ampuh untuk melakukan serangan.

(6)

Servis yang baik sangat mempengaruhi seluruh jalannya permainan bola voli.

Menurut Sodikin (2010:15) mengatakan bahwa: “servis atau sajian bola pertama adalah hal yang sangat penting dalam permainan bola voli, karena tanpa servis masuk, sebuah tim tidak bisa mendapatkan poin (angka)”. Sarjana A. Budi (2010:11) mengatakan bahwa servis adalah pukulan bola pertama sebagai sajian atau pelayanan yang dilakukan dari daerah servis oleh pemain belakang. Bola melewati di atas net dan jatuh di daerah lapangan lawan.

Solihin A. O dan Hadziq Khairul (2010:9) Servis adalah pukulan untuk memulai permainan bola voli. Tanpa servis permainan bola tidak dapat dimulai. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk dapat melakukan gerak servis. Dengan servis yang keras dan menukik akan menyulitkan lawan untuk mengembalikan bola.

Beutelstahl Dieter (2012:8) menyatakan “Servis adalah sentuhan pertama dengan bola”. Servis dapat dilakukan dengan tangan dari bawah yang disebut dengan istilah servis tangan bawah atau dilakukan dengan tangan dari atas yang dikenal dengan servis atas. Sarjono dan Sumarjo (2010:10) Servis adalah sajian bola pertama untuk melakukan serangan pada awal permainan dimulai.

(7)

Berdasarkan pendapat diatas, servis merupakan suatu tanda untuk memulainya suatu pertandingan dan berfungsi sebagai serangan awal untuk mendapatkan poin bagi regu yang mendapat giliran untuk melakukan servis. Dengan sistem rellypoint, maka servis mempunyai peranan penting dalam memulai suatu pertandingan dan untuk mendapatkan poin.

2.1.4. Pengertian Servis Bawah

Servis bawah merupakan suatu bentuk servis yang sederhana dan tujuan servis bawah hanyalah untuk melambungkan bola melewati net. Servis bawah merupakan servis yang paling popular dan paling sering dipakai terutama pada pertandingan-pertandingan tingkat rendah. Hal itu dimungkinkan karena servis ini memang merupakan servis yang paling mudah.

Menurut Karno dkk, (2012:19) Underhand service atau servis bawah adalah melakukan servis atau memukul bola dari bawah, yaitu pada ketinggian sekitar area pinggang pemain. Solihin dan Khairul (2010:9) Servis bawah dilakukan dengan cara melambungkan bola terlebih dahulu sebelum melakukan pukulan dengan ayunan lengan dari bawah dan ditegangkan untuk mendapatkan hasil pukulan yang baik.

Solihin A. O dan Hadziq Khairul (2010:9) Servis bawah dilakukan dengan cara melambungkan bola terlebih dahulu

(8)

sebelum melakukan pukulan dengan ayunan lengan dari bawah dan ditegangkan untuk mendapatkan hasil pukulan yang baik.

Perhatikan gambar berikut :

Gambar 1 teknik servis bawah. Sumber : Solihin A. O dan Hadziq Khairul (2010:10)

Menurut Surayin (2011:4) servis bawah adalah jenis servis yang paling sering dipakai karena paling mudah dilakukan. Selain itu, dengan servis bawah pemain dapat menguasai dan mengontrol bola dengan lebih teliti. Menurut Beutelstahl Dieter (2012:9) Underhand service merupakan servis yang paling popular dan paling sering di pakai terutama pada pertandingan-pertandingan tingkat rendah.

Servis sangat dibutuhkan dalam permainan boal voli karena melalui servis yang baik para pemain atau siswa akan mendapatkan teknik-teknik dasar serta pengembangannya

Berdasarkan macam-macam jenis servis bawah tersebut, maka pembelajaran servis bawah bagi siswa adalah langka yang harus dilakukan untuk menuju pada permainan yang menuntut

(9)

keterampilan servis yang baik agar nanti siswa mampu melakukan servis dengan baik dan benar.

Menurut Beutelstahl Dieter (2012:10) teknik pelaksanaan servis bawah adalah sebagai berikut :

a. Tahap Pertama

Fase throw-up (melempar bola). Berat badan ditempatkan pada kaki sebelah belakang. Lengan bermain atau striking arm (lengan yang digunakan untuk memukul bola) digerakan ke belakang dan ke atas (lengan pemain).

b. Tahap Kedua

Fase hitting the ball. Lengan bermain (lengan kanan untuk pemain kanan dan lengan kiri untuk pemain kidal) diayunkan kebawah, dari belakang ke depan dan memukul bola yang telah dilemparkan rendah-rendah. Sementara itu, berat badan dipindahkan ke kaki sebelah depan. Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan sekaku mungkin.

c. Tahap ketiga

Fase follow-through. Lengan bermain terus mengikuti arah bola. Pamain cepat-cepat pindah ke posisi yang baru dilapangan.

(10)

Perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar 2 Servis Bawah : Sumber Beutelstahl Dieter (2012:10)

Menurut Surayin (2011:4) sebelum melakukan servis lengan bawah bola dipegang dengan tangan kiri (bagi pemain tangan kanan), lengan menjulur ke depan. Server, berdiri menghadap net, kaki kiri ke depan kaki kanan. Adapun tahapan-tahapan melakukan servis lengan bawah adalah sebagai berikut .

a. Tahap melempar bola (throw-up) 1) Berat badan pada kaki belakang.

2) Lengan digerakan ke belakang dan ke atas. b. Tahap memukul bola (hitting the ball)

1) Lengan kanan diayunkan ke bawah, dari belakang ke depan.

2) Bola yang telah dilempar dipukul. 3) Berat badan dipindahkan ke kaki depan.

(11)

c. Tahap gerak akhir (follow-through)

1) Lengan pemain terus mengikuti arah bola. 2) Pemain cepat pindah ke posisi baru. Perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar 3 Servis Bawah : Sumber Surayin (2011:4). 2.1.5. Hakikat Latihan Dumbbell Curl

Dumbbell Curl merupakan salah alat dari latihan beban (weight training) yang menggunakan berat Dumbbell Curl untuk menambah kemampuan komponen fisik. Selanjutnya, Wiarto Giri ( 2013 : 153 ) Istilah latihan dalam bahasa ingris dapat mengandung beberapa makna seperti Practice dan ecercises.

Sapulete J.J ( 2012:52 ) Menurut Kasiyo Dwijowinoto “Latihan dapat di definisikan sebagai peran serta yang sistimatis dalam latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional dan daya tahan latihan”.

Hasibuan Rosmaini (2010:45 ) “Menurut Harsono Latihan adalah proses sistimatis dari berlatih atau bekerja yang di lakukan

(12)

secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya” Yang di maksud dengan sistimatis ialah berencana menurut jadwal, menurut pola dan sistem tertentu.

Rai Ade (2011:18) latihan beban adalah pengetahuan mengenai biomekanik. Biomekanik berarti bagaimana daya beban/tekanan memengaruhi struktur (terutama sendi antar-tulang, dan otot rangka) yang dimiliki tubuh. Selanjutnya Hasibuan Rosmaini ( 2010 : 45 ) Menurut Sajoto Mengatakan Bahwa “Latihan hendaknya dapat merangsang sistem fisiologi tubuh, di mana rangsangan tersebut sering di sebut sebagai tekanan atau stres dan tanggapan terhadap rangsangan, di anggap sebagai tegangan”.

Wiarto Giri ( 2013 : 160 ) Latihan olahraga di lakukan secara teratur dan kontinyu akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi kesehatan tubuh.Hal ini karena dengan melakukan latihan olahraga akan terjadi banyak perubahan-perubahan.

Latihan adalah proses pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga terjadi adabtasi gerak dan otamatisasi gerakan yang awalnya dirasakan sangat sukar akan menjadi sangat mudah setelah melakukan latihan yang diberikan secara sistematis dan teratur.

(13)

2.1.5.1. Komponen Fisik Yang Terdapat Dalam Olahraga Bola Voli

Olahraga bola voli merupakan olahraga yang mengerahkan komponen fisik yang tinggi dikarenakan gerakan-gerakannya sangat kompleks, sehingga menuntut kerja dari berbagai sistem yang terkait dengan fisik akan lebih berat. Menurut Faruq M.M (2009:37) komponen-komponen kondisi fisik yang perlu dikembangkan adalah kecepatan, kelincahan, daya tahan, koordinasi, keseimbangan, kelentukan, dan kekuatan.

Dalam permainan bola voli teknik yang paling mendasar unkuk memulai permainan adalah teknik servis. Dimana komponen fisik untuk melatih servis ini adalah kekuatan. Untuk melatih kekuatan bisa digunakan latihan beban atau weigth training. menurut Sukadiyanto (2009:109) “kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban atau tahanan).

Jadi, berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa untuk bisa melakukan teknik servis yang baik dibutuhkan kemampuan otot untuk menunjang keberhasilan melakukan servis.

2.1.5.2. Analisis Gerakan Dumbbell Curl

(14)

Tata cara pelaksanaan latihan Dumbbell Curl pertama, Pilihlah Dumbbell dengan berat yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Berdirilah dengan posisi tegap dengan memegang Dumbbel di kedua tangan. Tekuk salah satu lengan Anda hingga sejajar bahu. Usahakan punggung Anda tidak membungkuk dan busungkan tulang dada Anda. Turunkan lengan Anda secara perlahan, kemudian lakukan secara bergantian untuk tangan Anda yang lain. Gunakan kekuatan otot bicep saat melakukan gerakan ini dan hindari gerakan mengayun agar otot bicep terlatih dengan tepat.

(15)

Perhatikan gambar di bawah ini :

Perhatikan Gambar 4 Latihan Dumbbell Curl : Sumber http://rumahfitnes.blogspot.com/ (diakses tanggal 17 juli 2013)

b. Anatomi dan analisis otot lengan yang dilatih menggunakan Dumbbell Curl

Ditinjau dari anatomi, lengan merupakan anggota gerak atas. Sebagai anggota gerak atas, lengan terdiri dari seluruh lengan, mulai dari pangkal lengan sampai jari tangan. Menurut Doewes Hasan (dalam Hidayat 2012:11) bahwa rangka dari anggota gerak atas dibagi menjadi tiga bagian besar : (1) Sceleton brachii, (2) Sceleton ante brachii, dan (3) Sceleton mani.

Tulang-tulang pada lengan tersebut dilapisi berbagai macam otot. Otot-otot yang terdapat pada lengan yaitu : Otot Deltoid, bisep, trisep, brakhioradialis, extensor karpi radialis longus,

(16)

extensor digitorum, abdiktor ibu jari, ankonecus, extensor kalpiunaris, dan extensor retinakulum.

Tujuan dari latihan Dumbbell Curl adalah untuk membangun, membentuk dan mendefinisikan otot bicep. Dengan melakukan latihan bicep curl dengan menggunakan Dumbbell, maka beban yang diangkat tidak seberat jika melakukan latihan dengan menggunakan barbell, tetapi lengan dapat bebas bergerak mengikuti arah gerak alaminya sehingga bisa didapat tingkat kontraksi otot yang lebih besar. dan dengan melakukan secara bergantian maka kita dapat lebih mengisolasi dan mengkonsentrasikan tenaga pada satu lengan dan meminimalkan gerakan cheating (gerakan cheating dengan mengayunkan badan

misalnya). Scorpio Fitnes (2012)

http://scorpioboy65.blogspot.com/2012/02/

dapatkan-otot-bicep-menawan-dengan.html (diakses tanggal 18 juli 2013)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa latihan dengan menggunakan Dumbbell Curl adalah jenis latihan yang mengisolasi otot bisep agar bisa lebih cepat membangun dan mengembangkan otot bisep.

(17)

Perhatikan ganbar berikut :

Gambar 5 Anatomi otot lengan. Sumber : http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/otot-lurik-otot-rangka.html

2.1.5.3. Prinsip-prinsip Latihan

Prinsip latihan merupakan hal yang harus ditaati agar tujuan latihan dapat di capai sesuai dengan harapan. Prinsip latihan berperan penting terhadap beberapa aspek yaitu psikologi dan fisiologis. Prinsip latihan menurut Wiarto Giri (2013:153) terdiri dari 10 prinsip yaitu sebagai berikut :

1. Prinsip Kesiapan 2. Prinsip Individual 3. Prinsip Beban Berlebih

(18)

4. Prinsip Peningkatan 5. Prinsip Kekhususan 6. Prinsip Variasi

7. Prinsip Pemanasan dan pendinginan 8. Prinsip Latihan Jangka Panjang 9. Prinsip Multilateral

10. Prinsip Partisipasi Aktif Berlatih 2.2. Kerangka Berfikir

Pada dasarnya untuk meningkatkan kemampuan dalam setiap cabang olahraga dibutuhkan komponen fisik yang baik. Dalam mengembangkan komponen fisik ini dibutuhkan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan komponen fisik salah satunya adalah dengan memberikan latihan beban atau Weigth Training.

Latihan beban mempunyai dua bentuk latihan yakni beban luar (Over load) dan beban dalam (Inner load). Salah satu yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan beban luar yakni “Dumbbell Curl”. Metode latihan Dumbbell Curl merupakan salah satu unsur yang sangat penting didalam meningkatkan keterampilan terutama pada pembinaan prestasi siswa, sebab dengan metode pelatihan Dumbbell Curl secara sistematis dan teratur dapat meningkatkan kesehatan, memperbaiki penampilan fisik dan dapat memberikan kesempurnaan koordinasi gerak terutama dalam melakukan servis bawah.

(19)

Untuk melatih siswa agar bisa melakukan servis bawah yang sempurna diperlukan suatu konsep atau metode latihan yang tepat untuk meningkatkan kualitas servis. Latihan Dumbbell Curl Curl merupakan latihan yang tepat dalam meningkatkan kualitas servis, karena dapat mempengaruhi kemampuan otot lengan guna untuk menunjang keberhasilan pada saat melakukan servis bawah.

Jadi, dengan metode latihan yang sistematis dan teratur menggunakan Dumbbell Curl dapat memperbaiki penampilan fisik, menambah kekuatan otot, dapat meningkatkan kesehatan dan dapat menunjang keberhasilan dalam melakukan servis.

2.3. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti memberikan hipotesis sebagai berikut :

“Terdapat pengaruh latihan Dumbbell Curl terhadap kemampuan melakukan servis bawah dalam permainan Bola Voli pada siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kwandang.”.

Gambar

Gambar 1 teknik servis bawah. Sumber : Solihin A. O dan Hadziq  Khairul  (2010:10)
Gambar 2 Servis Bawah : Sumber Beutelstahl Dieter  (2012:10)
Gambar 3 Servis Bawah : Sumber Surayin (2011:4).
Gambar  5  Anatomi  otot  lengan.  Sumber  :   http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/otot-lurik-otot-rangka.html

Referensi

Dokumen terkait

Kesiapan psikologis yang dimaksud meliputi: adanya perhatian atau kemampuan siswa untuk berkonsentrasi dan mengabaikan segala sesuatu yang tidak ada kaitannya

Menurut Menurut SOP ( Standar Operating Procedure ) Sekolah Dasar Alam Mahira Bengkulu bahwa kegiatan pendahuluan meliputi, menyiapkan siswa untuk mengikuti

Hasil pendaftaran SE2016 menunjukkan bahwa distribusi tenaga kerja menurut kategori lapangan usaha, sejalan dengan jumlah usaha/perusahaan yaitu didominasi oleh lapangan

Kelompok belum berjalan. Dana yang sudah terkumpul di ketua kelompok, masih menumpuk dan belum bergulir karena mekanisme perguliran dana yang belum

Skripsi dengan judul “ Upaya Guru PAI dalam membimbing siswa untuk aktif melaksanakan shalat berjama’ah di SMK PGRI 1 Tulungagung ” yang ditulis oleh Nurinda

Kata Kunci: Supervisi Kepala Sekolah dan Manajemen Kelas... ﺺﺨﻠﻣ ﺔﻴﻣﻮﻜﳊا ﱃوﻷا ﺔﻄﺳﻮﺘﳌا ﺔﺳرﺪﳌا ﰱ ﻞﺼﻔﻟا ةرادإ ﻰﻠﻋ ﺔﺳرﺪﳌا ﺲﻴﺋر فاﺮﺷإ : ﻲﺳرﺎﻔﻟا نﺎﻤﻠﺳ 1 رﺎﺒﻤﻛ

‌ ي ةيوغللا ةقبطلا فينصت ىف ءاطخلأا ليلحت ةيبرعلا لصفلا ىف بلاطلل ةباتكلا ةراهم ىلع ةيوناثلا ةسردملاب ثلاثلا ايار اكنلاب ةيجذومنلا ةيموكحلا م خل

Laki-laki memiliki kemampuan matematika dan mekanika yang lebih baik dari pada perempuan, perbedaan ini tidak nyata pada tingkat sekolah dasar akan tetapi menjadi