• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Biaya Pemeliharaan Objek Wisata terhadap Tingkat Pendapatan (Studi Kasus pada Kebun Binatang Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Biaya Pemeliharaan Objek Wisata terhadap Tingkat Pendapatan (Studi Kasus pada Kebun Binatang Bandung)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Indonesia has many tourist attractions with its uniqueness and beauty of each. It can attract people to come visit so that it can generate revenue. Attractions need to be maintained so that the condition of Attraction is concerned can properly maintained. Attractions that are well maintained will affect the level of income that would be obtained.This research has the objective to determine the development of maintenance costs in 2006-2010, to determine the revenue growth in 2006-2010 and the influence of maintenance costs on the level of income in the year 2006-2010. The method of research used descriptive analysis methodology that the author is a research method that aims to collect, process, present, and analyze data in order to provide a clear picture of the object to be studied so that it can make a conclusion. The data used are the maintenance costs and revenue per month 2006-2010. The form of hypothesis testing, the authors performed statistical tests of regression and simple correlation analysis. The results showed that the influence of maintenance costs to income amounted to 97.6%, while the influence of other factors is not examined by 2.4%. While the magnitude of the correlation coefficient is 0.988. The equation of the straight line formed by the Y = 103.000.000 +1.873 X. Based on the t test, maintenance costs have a significant effect on income and relationship maintenance costs with revenues very tight.

(2)

ABSTRAK

Indonesia memiliki banyak tempat objek wisata dengan keunikan dan keindahan yang dimilikinya masing-masing. Hal tersebut dapat menarik kunjungan masyarakat untuk datang sehingga dapat menghasilkan pendapatan. Objek wisata tersebut perlu dipelihara agar kondisi objek wisata yang bersangkutan dapat terjaga dengan baik. Objek wisata yang terpelihara dengan baik akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang akan diperoleh. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perkembangan biaya pemeliharaan tahun 2006-2010, untuk mengetahui perkembangan pendapatan tahun 2006-2010 dan pengaruh biaya pemeliharaan terhadap tingkat pendapatan pada tahun 2006-2010. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metodologi deskriptif analisis yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek yang akan diteliti sehingga dapat membuat suatu kesimpulan. Data yang digunakan adalah biaya pemeliharan dan pendapatan per bulan tahun 2006-2010. Adapun bentuk pengujian hipotesis, penulis melakukan uji statistik analisis regresi dan korelasi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh biaya pemeliharan terhadap pendapatan adalah sebesar 97,6%, sedangkan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti sebesar 2,4%. Sedangkan besarnya koefisien korelasi adalah 0,988. Adapun persamaan garis lurus yang terbentuk yaitu Y= 103.000.000 + 1,873X. Berdasarkan uji t, biaya pemeliharan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan dan hubungan biaya pemeliharan dengan pendapatan sangat erat.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar belakang masalah... 1

1.2Identifikasi masalah ... 5

1.3Maksud dan tujuan penelitian ... 5

1.4Kegunaan penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Biaya ... 8

2.1.1 Pengertian Biaya ... 8

(4)

2.1.3 Pengukuran Biaya ... 12

2.1.4 Pengakuan Biaya ... 14

2.1.5 Biaya Pemeliharaan ... 15

2.2 Akuntansi Biaya ... 23

2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya ... 23

2.2.2 Peran Akuntansi Biaya Dalam Manajemen Perusahaan . 23 2.3 Pendapatan ... 25

2.3.1 Pengertian Pendapatan ... 25

2.3.2 Sumber-sumber Pendapatan ... 26

2.3.3 Pengukuran Pendapatan ... 27

2.3.4 Pengakuan Pendapatan ... 28

2.4 Hubungan Antara Biaya Pemeliharaan dengan Pendapatan ... 29

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 31

3.1Objek Penelitian ... 31

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

3.1.2 Visi dan Misi Kebun Binatang Tamansari ... 33

3.1.3 Struktur Organisasi PT. Lapang Jaya ... 34

3.1.4 Job Descrition ... 37

3.2Metoda Penelitian ... 39

3.2.1 Metoda yang Digunakan ... 39

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 39

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2.4 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Hasil penelitian ... 48

4.1.1 Realisasi Biaya Pemeliharaan ... 48

4.1.2 Realisasi Pendapatan ... 55

4.2 Pengaruh Biaya Pemeliharaan Terhadap Tingkat Pendapatan ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1Kesimpulan ... 65

5.2Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 69

(6)

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... .. 41

Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 45

Tabel 4.1 Biaya Pemeliharan Tahun 2006-2007 ... 49

Tabel 4.2 Biaya Pemeliharan Tahun 2008-2009 ... 51

Tabel 4.3 Biaya Pemeliharan Tahun 2010 ... 53

Tabel 4.4 Pendapatan Tahun 2006-2007 ... 55

Tabel 4.5 Pendapatan Tahun 2008-2009 ... 57

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

No Tabel Halaman

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau

dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna dunia. Terdapat banyak tempat yang

memiliki keunikannya tersendiri sehingga menimbulkan keanekaragaman yang

tinggi. Dengan keunikan yang dimiliki banyak jenis wisata yang dapat dilakukan

oleh wisatawan yaitu wisata fauna, wisata agro, wisata alam, wisata bahari, wisata

rekreasi dan berbagai jenis wisata lainnya yang terletak di berbagai daerah yang ada

di Indonesia. Keanekaragaman yang dimiliki oleh Indonesia akan menimbulkan daya

jual yang tinggi. Keunikan dan keindahan lingkungan alam tropis ini merupakan

sumberdaya potensial penting yang Indonesia miliki dibanding negara lain.

Keunikan dan keindahan alam yang terdapat di Indonesia harus dikembangkan

secara optimal sehingga menjadi salah satu keunggulan yang dapat dimiliki oleh

Indonesia, terutama di bidang pariwisata. Keunikan dan keindahan yang dimiliki

oleh masing-masing objek wisata dapat menjadi potensi untuk menarik wisatawan

baik dari dalam maupun luar negeri untuk berlibur di tempat-tempat yang wisatawan

ingin di kunjungi. Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek

wisata yang menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari

sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Disamping itu sarana dan prasarana juga

sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan obyek wisata. Semakin baik

kelengkapan sarana dan prasarana objek wisata maka wisatawan akan datang

(10)

BAB I Pendahuluan

2

berdampak pada tingkat pendapatan yang diperoleh terutama di bidang sektor

pariwisata. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak

swasta guna menarik simpati para wisatawan untuk berlibur di Indonesia dengan

cara melakukan promosi, memperkenalkan budaya-budaya yang ada di acara-acara

tertentu, mengadakan acara yang dapat memperkenalkan tempat-tempat wisata.

Tanpa diimbangi dengan melakukan pemeliharaan dan pengembangan objek

wisata yang ada, program-program yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh

swasta untuk menarik wisatawan yang mau berkunjung ke objek wisata akan terlihat

percuma. Objek wisata yang kurang terawat dan terjaga kondisinya akan

mengecewakan wisatawan yang berkunjung karena tak sesuai dengan yang

diharapkan. Rasa kecewa yang dimiliki saat mengunjungi objek wisata yang

dikunjungi oleh wisatawan akan membuatnya enggan untuk datang kembali ke

tempat tersebut. Bila hal tersebut terjadi maka akan berpengaruh pada pendapatan

yang diperoleh dan citra yang dimiliki akan tercoreng. Oleh karena itu, objek wisata

harus dirawat dan dijaga dengan sebaik mungkin. Dengan kondisi tempat objek

wisata yang terjaga wisatawan akan berkunjung kembali ke objek wisata tersebut.

Pengelola objek wisata akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan

pelayan yang terbaik demi kenyaman dan kepuasan pengunjung yang datang.

Pengelola melakukan hal tersebut untuk menjaga dan berusaha untuk meningkatkan

jumlah wisatawan yang datang. Objek wisata dikatakan berhasil jika dapat

melaksanakan Sapta Pesona. Sapta Pesona adalah tujuh kondisi yang harus

diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu

daerah agar wisatawan memperpanjang masa tinggal (length of stay) di suatu tempat

(11)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 3

meliputi aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan. Wisatawan akan

mempertimbangkan faktor-faktor tersebut untuk mengunjungi suatu tempat wisata

atau objek wisata.

Tujuan wisatawan melakukan rekreasi ke suatu objek wisata adalah

menginginkan suasana yang baru bagi wisatawan yang bersangkutan, berkumpul dan

liburan dengan keluarga, mencoba sesuatu yang baru, bercengkrama, berpetualang.

Dengan melakukan rekreasi maka akan timbul semangat bari bagi wisatawan untuk

melakukan aktivitas sehari-hari. Semangat wisatawan yang demikian justru harus

menjadi suatu dorongan guna memelihara objek wisata yang ada, karena tanpa

adanya pemeliharan objek wisata yang ada akan berdampak pada lingkungan objek

wisata yang rusak. Untuk menjaga kondisi tempat wisata maka perlu dilakukan

pemeliharaan dan perawatan. Pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan terhadap

objek wisata bertujuan untuk membuat rasa nyaman kepada pengunjung untuk

menikmati objek wisata. Selain itu, pemeliharan dan perawatan yang dilakukan

terhadap tempat wisata akan meningkatkan jumlah pengunjung yang datang sehingga

meningkatkan jumlah pendapatan yang akan diraih oleh tempat objek wisata yang

bersangkutan. Untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan objek wisata

memerlukan biaya yang tak sedikit jumlahnya. Biaya ini dikenal dengan biaya

pemeliharan dan perbaikan.

Pada praktiknya manajemen mengalami kesulitan dalam melaksanakan

pengelolaan dan pemeliharaan objek wisata yang disebabkan perilaku yang kurang

baik dari pengunjung, kerja sama yang kurang optimal dari antar bagian

pemeliharaan, dan keterbatasan dana yang dimiliki. Perilaku yang kurang baik dari

(12)

BAB I Pendahuluan

4

objek wisata untuk menjaga kondisi objek wisata. Perilaku yang kurang baik dari

pengunjung dapat menyebabkan kejadian-kejadian yang tak diharapkan pada objek

wisata. Pengelola objek wisata berusaha sebaik mungkin untuk meminimalisir

kejadian-kejadian yang tak diharapkan untuk menjaga kondisi objek wisata. Faktor

lain yang menjadi hambatan yang dialami oleh pengelola objek wisata untuk

mengelola dan memelihara objek wisata adalah kerja sama yang kurang optimal dari

antar bagian pemeliharaan. Kerja sama yang kurang optimal berakibat pada hasil

pemeliharan yang kurang optimal pada sarana dan sarana pada objek wisata. Sarana

prasaran yang kurang terawat akan berpengaruh pada tingkat kunjungan masyarkat

ke tempat objek wisata yang bersangkutan. Faktor yang lain yang menjadi hambatan

yang dialami oleh pengelola objek wisata untuk mengelola dan memelihara objek

wisata adalah keterbatasan dana yang dimiliki. Keterbatasan dana yang dimiliki oleh

pengelola objek wisata untuk merawat dan mengelola objek wisata akan berdampak

pada pengembangan objek wisata yang kurang optimal. Untuk mempertahankan

kondisi objek wisata yang ada diperlukan biaya pemeliharaan yang memadai.

Semakin besar biaya pemeliharaan yang dikeluarkan suatu objek wisata maka objek

wisata tersebut dapat dikembangkan secara optimal dan pada tingkat tertentu dapat

meningkatkan pendapatan objek wisata yang diperoleh dari tiket masuk karena

meningkatnya jumlah pengunjung yang datang ke objek wisata tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian

untuk mengetahui bagaimana peranan biaya pemeliharaan objek wisata terhadap

minat kunjungan wisatawan dengan mengambil judul “Pengaruh Biaya

(13)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 5

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis mengidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan biaya pemeliharaan objek wisata Kebun Binatang

Bandung pada tahun 2006-2010.

2. Bagaimana perkembangan pendapatan objek wisata Kebun Binatang

Bandung pada tahun 2006-2010

3. Bagaimana pengaruh biaya pemeliharaan objek wisata Kebun Binatang

Bandung terhadap tingkat pendapatan objek wisata Kebun Binatang

Bandung pada tahun 2006-2010.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk :

1. Memberikan gambaran mengenai perkembangan biaya pemeliharan objek

wisata Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.

2. Memberikan gambaran mengenai perkembangan pendapatan objek wisata

Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.

3. Mengkaji dan memberikan gambaran mengenai pengaruh biaya

pemeliharaan objek wisata Kebun Binatang Bandung terhadap tingkat

pendapatan Kebun Binatang Bandung.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Membuktikan perkembangan biaya pemeliharan objek wisata Kebun

(14)

BAB I Pendahuluan

6

2. Membuktikan perkembangan pendapatan objek wisata Kebun Binatang

Bandung pada tahun 2006-2010.

3. Membuktikan besaran dari pengaruh biaya pemeliharaan objek wisata Kebun

Binatang Bandung terhadap tingkat pendapatan Kebun Binatang Bandung

pada tahun 2006-2010.

1.4

Kegunaan Penelitian

Dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, diharapkan hasil penelitian ini

dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak tertentu yaitu:

1. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembanding wacana pengetahuan

bagi penulis tentang masalah yang akan diteliti, khususnya pengaruh biaya

pemeliharaan terhadap pendapatan sehingga dapat diperoleh gambaran

mengenai kesesuaian antara fakta yang ada di lapangan dengan teori yang

ada.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan

pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk merencanakan dan

menetapkan biaya pemeliharaan yang akan dilakukan.

3. Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan

(15)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 7

4. Pihak lain

Sebagai referensi maupun pembanding bagi pihak lain yang akan melakukan

(16)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh biaya

pemeliharaan objek wisata terhadap tingkat pendapatan, maka penulis mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Besarnya biaya pemeliharaan yang dilakukan mengalami peningkatan dari

tahun 2006-2009 tetapi di tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan

tahun 2009 karena biaya pemeliharaan bergantung pada tingkat kunjungan

masyrakat ke objek wisata yang bersangkutan.

a. Biaya pemeliharaan tahun 2006 sebesar Rp 2.312.759.215 dengan tingkat kunjungan 579.580 orang.

b. Biaya pemeliharaan tahun 2007 sebesar Rp 3.285.747.378 dengan tingkat kunjungan 657.365 orang.

c. Biaya pemeliharaan tahun 2008 sebesar Rp 3.736.475.812 dengan tingkat kunjungan 695.292 orang.

d. Biaya pemeliharaan tahun 2009 sebesar Rp 4.345.626.485 dengan tingkat kunjungan 758.770 orang.

e. Biaya pemeliharaan tahun 2010 sebesar Rp 3.114.782.456 dengan tingkat kunjungan 715.433 orang.

2. Besarnya pendapatan yang dilakukan mengalami peningkatan dari tahun

2006-2009 tetapi di tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2006-2009

karena biaya pemeliharaan bergantung pada tingkat kunjungan masyrakat ke

(17)

BAB V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 66

a. Pendapatan tahun 2006 sebesar Rp 4.636.630.000 dengan tingkat kunjungan 579.580 orang.

b. Pendapatan tahun 2007 sebesar Rp 5.916.285.000 dengan tingkat kunjungan 657.365 orang.

c. Pendapatan tahun 2008 sebesar Rp 6.952.920.000 dengan tingkat kunjungan 695.292 orang.

d. Pendapatan tahun 2009 sebesar Rp

8.

346.470.000dengan tingkat kunjungan

758.770 orang.

e. Pendapatan tahun 2010 sebesar Rp

8.

346.470.000dengan tingkat kunjungan

715.433 orang.

3. Pengaruh biaya pemeliharaan terhadap tingkat pendatan adalah sebesar 97,6%.

Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya

pemeliharaan yang tidak ditinjau dalam penelitian ini, seperti promosi yang

dilakukan. Besarnya koefisien korelasi adalah 0,988. Adapun persamaan garis

lurus yaitu Y= 103.000.000 + 1,873X. Berdasarkan uji t, t hitung (11,040) >

ttabel (4,541), biaya pemeliharan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

dan hubungan biaya pemeliharaan dengan pendapatan sangat erat.

5.2

Saran

Berdasarkan kwsimpulan tersebut penulis mencoba memberikan saran yang

kiranya dapat memberikan masukan bagi perusahaan mengenai biaya pemeliharaan

dalam hubungannya dengan peningkatan pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian,

(18)

BAB V Simpulan dan Saran 67

1. Untuk Perusahaan

a. Perusahaan melakukan pemeliharaan secara terus-menerus guna menjaga

kondisi kelestarian dari objek wisata yang bersangkutan serta flora dan fauna

dari objek wisata yang ada. Bila pemeliharan tidak dilakukan secara terus

menerus tingkat kelestarian objek wisata beserta isinya tidak dapat terjaga

dengan baik.

b. Pemeliharaan dilakukan sebelum adanya laporan mengenai kondisi-kondisi

objek wisata mengalami kerusakan guna mecegah kerusakan-kerusakan objek

wisata serta berkurangnya jumlah flora fauna yang dimiliki oleh objek wisata

yang bersangkutan.

c. Untuk meningkatkan pendapatan, perusahaan sebaiknya melakukan promosi

guna meningkatkan tingkat kunjungan masyarakat yang akan berkunjung

dengan cara mengadakan acara di tempat objek wisata, mengadakan paket

liburan.

2. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai biaya pemeliharaan

terhadap biaya pendapatan, maka sebaiknya ruang lingkup penelitan tidak

hanya dilakukan pada perusahaan wisata, akan tetapi dilakukan pada jenis

perusahaan lainnya.

b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang apakah

terdapat variabel - variabel lain yang dapat mempengaruhi pendapatan selain

(19)

68 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Kaplan, Matsumura, dan Young. 2009. Akuntansi Manajemen. Edisi 5. dialihbahasakan oleh Miranti Kartika Dewi. Jakarta : Index

Hammer, Carter dan Usry. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi 13, Buku 2. Jakart : Salemba.

Hansen dan Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen, edisi 7 buku 1, dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari dan Peny Arnos Kwari, Jakarta: Salemba Empat.

Hendriksen. Eldon, S. 2000. Teori Akuntansi, edisi 5, dialihbahasakan oleh M. Sinaga, Jakarta: Interaksa

Hongren, Datar, dan Foster. 2008. Akuntansi Biaya. Edisi 11, jilid 2. Jakarta : Index

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Moh Nazir. 2005. Metode Penelitian. Edisi keenam. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Mulyadi. 2003. Akuntansi Biaya, edisi 6 .Yogyakarta: Aditya Media

Nakajima 1989, TPM Development Program “Implementing Total Productive

Maintenance”, Jakarta: Productivity Press

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Kedua belas. Bandung: CV Alfabeta

Sofyan Assauri. 2004. Manajemen Produksi Dan Operasi.Edisi Revisi. Jakarta : Fe Universitas Indonesia

Suwardjono. 2002. Akuntansi Pengatar. Edisi ketiga, bagian 1. Yogyakarta: BPFE

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel...........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini, yaitu: (1)Aditemukan sebanyakA51 data iklan yang mengandung gaya bahasa yang terdiri dari 11 gaya bahasa repetisi, 10 gaya bahasa

Terjemahan: “Adapun apa yang warid bahawa ia (Khatamun Nubuwwah) seperti kesan berbekam, atau seperti tahi lalat hitam, atau hijau, atau termaktub di atasnya

Skripsi Sarjana Sastra China, Fakultas Ilmu Budaya USU Medan.. Community and Nation: Essays on Southeast Asia and the

Ruang Lingkup materi

Berdasarkan kenyataan tersebut diats, maka penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa, maka kajian

Hipotesis yang diajukan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara konsep diri dengan komunikasi interpersonal yang efektif antara ibu dan anak.. Semakin tinggi

Para Pemegang Saham atau kuasanya yang akan menghadiri Rapat diminta dengan hormat untuk membawa dan menyerahkan Konfirmasi Tertulis Untuk Rapat (KTUR) atau

Penguasaan lahan merupakan hal yang penting mengingat lahan merupakan salah satu sarana produksi yang penting bagi petani dalam melakukan usahatani untuk dapat