vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Indonesia has many tourist attractions with its uniqueness and beauty of each. It can attract people to come visit so that it can generate revenue. Attractions need to be maintained so that the condition of Attraction is concerned can properly maintained. Attractions that are well maintained will affect the level of income that would be obtained.This research has the objective to determine the development of maintenance costs in 2006-2010, to determine the revenue growth in 2006-2010 and the influence of maintenance costs on the level of income in the year 2006-2010. The method of research used descriptive analysis methodology that the author is a research method that aims to collect, process, present, and analyze data in order to provide a clear picture of the object to be studied so that it can make a conclusion. The data used are the maintenance costs and revenue per month 2006-2010. The form of hypothesis testing, the authors performed statistical tests of regression and simple correlation analysis. The results showed that the influence of maintenance costs to income amounted to 97.6%, while the influence of other factors is not examined by 2.4%. While the magnitude of the correlation coefficient is 0.988. The equation of the straight line formed by the Y = 103.000.000 +1.873 X. Based on the t test, maintenance costs have a significant effect on income and relationship maintenance costs with revenues very tight.
ABSTRAK
Indonesia memiliki banyak tempat objek wisata dengan keunikan dan keindahan yang dimilikinya masing-masing. Hal tersebut dapat menarik kunjungan masyarakat untuk datang sehingga dapat menghasilkan pendapatan. Objek wisata tersebut perlu dipelihara agar kondisi objek wisata yang bersangkutan dapat terjaga dengan baik. Objek wisata yang terpelihara dengan baik akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang akan diperoleh. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perkembangan biaya pemeliharaan tahun 2006-2010, untuk mengetahui perkembangan pendapatan tahun 2006-2010 dan pengaruh biaya pemeliharaan terhadap tingkat pendapatan pada tahun 2006-2010. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metodologi deskriptif analisis yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek yang akan diteliti sehingga dapat membuat suatu kesimpulan. Data yang digunakan adalah biaya pemeliharan dan pendapatan per bulan tahun 2006-2010. Adapun bentuk pengujian hipotesis, penulis melakukan uji statistik analisis regresi dan korelasi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh biaya pemeliharan terhadap pendapatan adalah sebesar 97,6%, sedangkan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti sebesar 2,4%. Sedangkan besarnya koefisien korelasi adalah 0,988. Adapun persamaan garis lurus yang terbentuk yaitu Y= 103.000.000 + 1,873X. Berdasarkan uji t, biaya pemeliharan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan dan hubungan biaya pemeliharan dengan pendapatan sangat erat.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar belakang masalah... 1
1.2Identifikasi masalah ... 5
1.3Maksud dan tujuan penelitian ... 5
1.4Kegunaan penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Biaya ... 8
2.1.1 Pengertian Biaya ... 8
2.1.3 Pengukuran Biaya ... 12
2.1.4 Pengakuan Biaya ... 14
2.1.5 Biaya Pemeliharaan ... 15
2.2 Akuntansi Biaya ... 23
2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya ... 23
2.2.2 Peran Akuntansi Biaya Dalam Manajemen Perusahaan . 23 2.3 Pendapatan ... 25
2.3.1 Pengertian Pendapatan ... 25
2.3.2 Sumber-sumber Pendapatan ... 26
2.3.3 Pengukuran Pendapatan ... 27
2.3.4 Pengakuan Pendapatan ... 28
2.4 Hubungan Antara Biaya Pemeliharaan dengan Pendapatan ... 29
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 31
3.1Objek Penelitian ... 31
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31
3.1.2 Visi dan Misi Kebun Binatang Tamansari ... 33
3.1.3 Struktur Organisasi PT. Lapang Jaya ... 34
3.1.4 Job Descrition ... 37
3.2Metoda Penelitian ... 39
3.2.1 Metoda yang Digunakan ... 39
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 39
xi Universitas Kristen Maranatha
3.2.4 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
4.1 Hasil penelitian ... 48
4.1.1 Realisasi Biaya Pemeliharaan ... 48
4.1.2 Realisasi Pendapatan ... 55
4.2 Pengaruh Biaya Pemeliharaan Terhadap Tingkat Pendapatan ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1Kesimpulan ... 65
5.2Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68
LAMPIRAN ... 69
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... .. 41
Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 45
Tabel 4.1 Biaya Pemeliharan Tahun 2006-2007 ... 49
Tabel 4.2 Biaya Pemeliharan Tahun 2008-2009 ... 51
Tabel 4.3 Biaya Pemeliharan Tahun 2010 ... 53
Tabel 4.4 Pendapatan Tahun 2006-2007 ... 55
Tabel 4.5 Pendapatan Tahun 2008-2009 ... 57
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
No Tabel Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Halaman
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau
dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna dunia. Terdapat banyak tempat yang
memiliki keunikannya tersendiri sehingga menimbulkan keanekaragaman yang
tinggi. Dengan keunikan yang dimiliki banyak jenis wisata yang dapat dilakukan
oleh wisatawan yaitu wisata fauna, wisata agro, wisata alam, wisata bahari, wisata
rekreasi dan berbagai jenis wisata lainnya yang terletak di berbagai daerah yang ada
di Indonesia. Keanekaragaman yang dimiliki oleh Indonesia akan menimbulkan daya
jual yang tinggi. Keunikan dan keindahan lingkungan alam tropis ini merupakan
sumberdaya potensial penting yang Indonesia miliki dibanding negara lain.
Keunikan dan keindahan alam yang terdapat di Indonesia harus dikembangkan
secara optimal sehingga menjadi salah satu keunggulan yang dapat dimiliki oleh
Indonesia, terutama di bidang pariwisata. Keunikan dan keindahan yang dimiliki
oleh masing-masing objek wisata dapat menjadi potensi untuk menarik wisatawan
baik dari dalam maupun luar negeri untuk berlibur di tempat-tempat yang wisatawan
ingin di kunjungi. Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek
wisata yang menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari
sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Disamping itu sarana dan prasarana juga
sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan obyek wisata. Semakin baik
kelengkapan sarana dan prasarana objek wisata maka wisatawan akan datang
BAB I Pendahuluan
2
berdampak pada tingkat pendapatan yang diperoleh terutama di bidang sektor
pariwisata. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak
swasta guna menarik simpati para wisatawan untuk berlibur di Indonesia dengan
cara melakukan promosi, memperkenalkan budaya-budaya yang ada di acara-acara
tertentu, mengadakan acara yang dapat memperkenalkan tempat-tempat wisata.
Tanpa diimbangi dengan melakukan pemeliharaan dan pengembangan objek
wisata yang ada, program-program yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh
swasta untuk menarik wisatawan yang mau berkunjung ke objek wisata akan terlihat
percuma. Objek wisata yang kurang terawat dan terjaga kondisinya akan
mengecewakan wisatawan yang berkunjung karena tak sesuai dengan yang
diharapkan. Rasa kecewa yang dimiliki saat mengunjungi objek wisata yang
dikunjungi oleh wisatawan akan membuatnya enggan untuk datang kembali ke
tempat tersebut. Bila hal tersebut terjadi maka akan berpengaruh pada pendapatan
yang diperoleh dan citra yang dimiliki akan tercoreng. Oleh karena itu, objek wisata
harus dirawat dan dijaga dengan sebaik mungkin. Dengan kondisi tempat objek
wisata yang terjaga wisatawan akan berkunjung kembali ke objek wisata tersebut.
Pengelola objek wisata akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan
pelayan yang terbaik demi kenyaman dan kepuasan pengunjung yang datang.
Pengelola melakukan hal tersebut untuk menjaga dan berusaha untuk meningkatkan
jumlah wisatawan yang datang. Objek wisata dikatakan berhasil jika dapat
melaksanakan Sapta Pesona. Sapta Pesona adalah tujuh kondisi yang harus
diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu
daerah agar wisatawan memperpanjang masa tinggal (length of stay) di suatu tempat
BAB I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 3
meliputi aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan. Wisatawan akan
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut untuk mengunjungi suatu tempat wisata
atau objek wisata.
Tujuan wisatawan melakukan rekreasi ke suatu objek wisata adalah
menginginkan suasana yang baru bagi wisatawan yang bersangkutan, berkumpul dan
liburan dengan keluarga, mencoba sesuatu yang baru, bercengkrama, berpetualang.
Dengan melakukan rekreasi maka akan timbul semangat bari bagi wisatawan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Semangat wisatawan yang demikian justru harus
menjadi suatu dorongan guna memelihara objek wisata yang ada, karena tanpa
adanya pemeliharan objek wisata yang ada akan berdampak pada lingkungan objek
wisata yang rusak. Untuk menjaga kondisi tempat wisata maka perlu dilakukan
pemeliharaan dan perawatan. Pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan terhadap
objek wisata bertujuan untuk membuat rasa nyaman kepada pengunjung untuk
menikmati objek wisata. Selain itu, pemeliharan dan perawatan yang dilakukan
terhadap tempat wisata akan meningkatkan jumlah pengunjung yang datang sehingga
meningkatkan jumlah pendapatan yang akan diraih oleh tempat objek wisata yang
bersangkutan. Untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan objek wisata
memerlukan biaya yang tak sedikit jumlahnya. Biaya ini dikenal dengan biaya
pemeliharan dan perbaikan.
Pada praktiknya manajemen mengalami kesulitan dalam melaksanakan
pengelolaan dan pemeliharaan objek wisata yang disebabkan perilaku yang kurang
baik dari pengunjung, kerja sama yang kurang optimal dari antar bagian
pemeliharaan, dan keterbatasan dana yang dimiliki. Perilaku yang kurang baik dari
BAB I Pendahuluan
4
objek wisata untuk menjaga kondisi objek wisata. Perilaku yang kurang baik dari
pengunjung dapat menyebabkan kejadian-kejadian yang tak diharapkan pada objek
wisata. Pengelola objek wisata berusaha sebaik mungkin untuk meminimalisir
kejadian-kejadian yang tak diharapkan untuk menjaga kondisi objek wisata. Faktor
lain yang menjadi hambatan yang dialami oleh pengelola objek wisata untuk
mengelola dan memelihara objek wisata adalah kerja sama yang kurang optimal dari
antar bagian pemeliharaan. Kerja sama yang kurang optimal berakibat pada hasil
pemeliharan yang kurang optimal pada sarana dan sarana pada objek wisata. Sarana
prasaran yang kurang terawat akan berpengaruh pada tingkat kunjungan masyarkat
ke tempat objek wisata yang bersangkutan. Faktor yang lain yang menjadi hambatan
yang dialami oleh pengelola objek wisata untuk mengelola dan memelihara objek
wisata adalah keterbatasan dana yang dimiliki. Keterbatasan dana yang dimiliki oleh
pengelola objek wisata untuk merawat dan mengelola objek wisata akan berdampak
pada pengembangan objek wisata yang kurang optimal. Untuk mempertahankan
kondisi objek wisata yang ada diperlukan biaya pemeliharaan yang memadai.
Semakin besar biaya pemeliharaan yang dikeluarkan suatu objek wisata maka objek
wisata tersebut dapat dikembangkan secara optimal dan pada tingkat tertentu dapat
meningkatkan pendapatan objek wisata yang diperoleh dari tiket masuk karena
meningkatnya jumlah pengunjung yang datang ke objek wisata tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
untuk mengetahui bagaimana peranan biaya pemeliharaan objek wisata terhadap
minat kunjungan wisatawan dengan mengambil judul “Pengaruh Biaya
BAB I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 5
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis mengidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan biaya pemeliharaan objek wisata Kebun Binatang
Bandung pada tahun 2006-2010.
2. Bagaimana perkembangan pendapatan objek wisata Kebun Binatang
Bandung pada tahun 2006-2010
3. Bagaimana pengaruh biaya pemeliharaan objek wisata Kebun Binatang
Bandung terhadap tingkat pendapatan objek wisata Kebun Binatang
Bandung pada tahun 2006-2010.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk :
1. Memberikan gambaran mengenai perkembangan biaya pemeliharan objek
wisata Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.
2. Memberikan gambaran mengenai perkembangan pendapatan objek wisata
Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.
3. Mengkaji dan memberikan gambaran mengenai pengaruh biaya
pemeliharaan objek wisata Kebun Binatang Bandung terhadap tingkat
pendapatan Kebun Binatang Bandung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Membuktikan perkembangan biaya pemeliharan objek wisata Kebun
BAB I Pendahuluan
6
2. Membuktikan perkembangan pendapatan objek wisata Kebun Binatang
Bandung pada tahun 2006-2010.
3. Membuktikan besaran dari pengaruh biaya pemeliharaan objek wisata Kebun
Binatang Bandung terhadap tingkat pendapatan Kebun Binatang Bandung
pada tahun 2006-2010.
1.4
Kegunaan Penelitian
Dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, diharapkan hasil penelitian ini
dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak tertentu yaitu:
1. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembanding wacana pengetahuan
bagi penulis tentang masalah yang akan diteliti, khususnya pengaruh biaya
pemeliharaan terhadap pendapatan sehingga dapat diperoleh gambaran
mengenai kesesuaian antara fakta yang ada di lapangan dengan teori yang
ada.
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk merencanakan dan
menetapkan biaya pemeliharaan yang akan dilakukan.
3. Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan
BAB I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 7
4. Pihak lain
Sebagai referensi maupun pembanding bagi pihak lain yang akan melakukan
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh biaya
pemeliharaan objek wisata terhadap tingkat pendapatan, maka penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Besarnya biaya pemeliharaan yang dilakukan mengalami peningkatan dari
tahun 2006-2009 tetapi di tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2009 karena biaya pemeliharaan bergantung pada tingkat kunjungan
masyrakat ke objek wisata yang bersangkutan.
a. Biaya pemeliharaan tahun 2006 sebesar Rp 2.312.759.215 dengan tingkat kunjungan 579.580 orang.
b. Biaya pemeliharaan tahun 2007 sebesar Rp 3.285.747.378 dengan tingkat kunjungan 657.365 orang.
c. Biaya pemeliharaan tahun 2008 sebesar Rp 3.736.475.812 dengan tingkat kunjungan 695.292 orang.
d. Biaya pemeliharaan tahun 2009 sebesar Rp 4.345.626.485 dengan tingkat kunjungan 758.770 orang.
e. Biaya pemeliharaan tahun 2010 sebesar Rp 3.114.782.456 dengan tingkat kunjungan 715.433 orang.
2. Besarnya pendapatan yang dilakukan mengalami peningkatan dari tahun
2006-2009 tetapi di tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2006-2009
karena biaya pemeliharaan bergantung pada tingkat kunjungan masyrakat ke
BAB V Simpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha 66
a. Pendapatan tahun 2006 sebesar Rp 4.636.630.000 dengan tingkat kunjungan 579.580 orang.
b. Pendapatan tahun 2007 sebesar Rp 5.916.285.000 dengan tingkat kunjungan 657.365 orang.
c. Pendapatan tahun 2008 sebesar Rp 6.952.920.000 dengan tingkat kunjungan 695.292 orang.
d. Pendapatan tahun 2009 sebesar Rp
8.
346.470.000dengan tingkat kunjungan758.770 orang.
e. Pendapatan tahun 2010 sebesar Rp
8.
346.470.000dengan tingkat kunjungan715.433 orang.
3. Pengaruh biaya pemeliharaan terhadap tingkat pendatan adalah sebesar 97,6%.
Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya
pemeliharaan yang tidak ditinjau dalam penelitian ini, seperti promosi yang
dilakukan. Besarnya koefisien korelasi adalah 0,988. Adapun persamaan garis
lurus yaitu Y= 103.000.000 + 1,873X. Berdasarkan uji t, t hitung (11,040) >
ttabel (4,541), biaya pemeliharan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
dan hubungan biaya pemeliharaan dengan pendapatan sangat erat.
5.2
Saran
Berdasarkan kwsimpulan tersebut penulis mencoba memberikan saran yang
kiranya dapat memberikan masukan bagi perusahaan mengenai biaya pemeliharaan
dalam hubungannya dengan peningkatan pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian,
BAB V Simpulan dan Saran 67
1. Untuk Perusahaan
a. Perusahaan melakukan pemeliharaan secara terus-menerus guna menjaga
kondisi kelestarian dari objek wisata yang bersangkutan serta flora dan fauna
dari objek wisata yang ada. Bila pemeliharan tidak dilakukan secara terus
menerus tingkat kelestarian objek wisata beserta isinya tidak dapat terjaga
dengan baik.
b. Pemeliharaan dilakukan sebelum adanya laporan mengenai kondisi-kondisi
objek wisata mengalami kerusakan guna mecegah kerusakan-kerusakan objek
wisata serta berkurangnya jumlah flora fauna yang dimiliki oleh objek wisata
yang bersangkutan.
c. Untuk meningkatkan pendapatan, perusahaan sebaiknya melakukan promosi
guna meningkatkan tingkat kunjungan masyarakat yang akan berkunjung
dengan cara mengadakan acara di tempat objek wisata, mengadakan paket
liburan.
2. Untuk Peneliti Selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai biaya pemeliharaan
terhadap biaya pendapatan, maka sebaiknya ruang lingkup penelitan tidak
hanya dilakukan pada perusahaan wisata, akan tetapi dilakukan pada jenis
perusahaan lainnya.
b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang apakah
terdapat variabel - variabel lain yang dapat mempengaruhi pendapatan selain
68 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, Kaplan, Matsumura, dan Young. 2009. Akuntansi Manajemen. Edisi 5. dialihbahasakan oleh Miranti Kartika Dewi. Jakarta : Index
Hammer, Carter dan Usry. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi 13, Buku 2. Jakart : Salemba.
Hansen dan Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen, edisi 7 buku 1, dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari dan Peny Arnos Kwari, Jakarta: Salemba Empat.
Hendriksen. Eldon, S. 2000. Teori Akuntansi, edisi 5, dialihbahasakan oleh M. Sinaga, Jakarta: Interaksa
Hongren, Datar, dan Foster. 2008. Akuntansi Biaya. Edisi 11, jilid 2. Jakarta : Index
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Moh Nazir. 2005. Metode Penelitian. Edisi keenam. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Mulyadi. 2003. Akuntansi Biaya, edisi 6 .Yogyakarta: Aditya Media
Nakajima 1989, TPM Development Program “Implementing Total Productive
Maintenance”, Jakarta: Productivity Press
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Kedua belas. Bandung: CV Alfabeta
Sofyan Assauri. 2004. Manajemen Produksi Dan Operasi.Edisi Revisi. Jakarta : Fe Universitas Indonesia
Suwardjono. 2002. Akuntansi Pengatar. Edisi ketiga, bagian 1. Yogyakarta: BPFE