vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Street Lightening Tax is one of the local tax income component. Bandung city is now growing fast in the implementation of development along with the effectuation of regional autonomy and the entry of investors both from domestic and overseas. With regional autonomy, local areas are encouraged to look for revenue sources that can support financing of local expenditures. The income of street lightening tax in every local areas especially in Bandung are surely increasing every year. The objective of this research is to know the influence of street lightening tax collection towards local tax income. This research uses causal hypothesis testing method. Data are collected from street lightening tax income report and Bandung local tax from year 2005 to 2009. Data is analyzed with simple regression which must meet the classic assumption test including normality and auto correlation test. The conclusion is collection of street lightening tax has significant influence towards local tax income, with a positive relationship, but weak.
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Pajak Penerangan Jalan merupakan salah satu komponen dalam penerimaan Pajak Daerah. Seperti juga dengan Kota Bandung yang pelaksanaan pembangunannya semakin berkembang dan maju secara pesat seiring dengan berlakunya otonomi daerah dan masuknya para investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dengan adanya otonomi daerah, daerah dipacu untuk mencari sumber penerimaan yang dapat mendukung pembiayaan pengeluaran daerah. Penerimaan pajak penerangan jalan di setiap daerah khususnya di kota Bandung dapat dipastikan mengalami peningkatan setiap tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemungutan pajak penerangan jalan terhadap penerimaan pajak daerah. Penelitian ini menggunakan metode pengujian hipotesis kausal. Data diambil dari laporan penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak daerah Kota Bandung dari tahun 2005-2009. Data dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana yang terlebih dahulu harus memenuhi uji asumsi klasik yaitu uji normalitas dan uji otokolerasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemungutan Pajak Penerangan Jalan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan Pajak Daerah, dengan hubungan yang searah dan positif, namun lemah.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……… i
HALAMAN PENGESAHAN ……….. ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……… iii
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.3Fungsi Pajak ……….………... 8
2.1.4Pembagian Hukum Pajak ……… 9
2.1.5SistemPemungutanPajak ….………. 10
2.1.6 Teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak ……… 11
2.1.7 Jenis Pajak ……….... 13
2.4.2 Dasar Hukum Pemungutan Pajak Penerangan Jalan ……… 21
2.4.3 Bukan Objek Pajak Penerangan Jalan ……….. 22
2.4.4 Objek Penerangan Jalan ……… 23
2.4.5 Subjek Pajak Dan Wajib Pajak Penerangan Jalan ……….... 23
2.4.6 Dasar Pengenaan, Tarif, dan Cara Perhitungan Pajak Penerangan Jalan ……….. 24
2.4.7 Masa Pajak, Tahun Pajak, Saat Terutang Pajak, dan Wilayah Pemungutan Pajak Penerangan Jalan ………. 27
xi Universitas Kristen Maranatha
2.4.9 Keberatan, Banding, dan Peninjauan Kembali ………….. 29
2.4.10 Ketentuan Pidana dan Perizinan ………. 30
2.5 Kerangka Pemikiran ……….. 31
BAB III METODE PENELITIAN ……… 33
3.1 Objek Penelitian ……….….. 33
3.2 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Bandung …………... 33
3.2.1Visi dan Misi Dinas Pendapatan Kota Bandung ………. 36
3.2.2Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Bandung ………. 37
3.2.3Tujuan dan Sasaran Dinas Pendapatan Kota Bandung … 40 3.2.4Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Kota Bandung … 44 3.2.5Uraian Fungsi Jabatan Dinas Pendapatan Kota Bandung ……….. 45
3.3 Jenis Penelitian ……….. 67
3.4 Definisi Operasional Variabel ………... 67 3.5 Populasi dan Sampel ………. 67
3.6 Teknik Pengumpulan Data ………... 68
3.7 Alat Analisis ………. 69
3.7.1 Uji Normalitas ……… 69
3.7.2 Uji Otokolerasi ………... 70
xii Universitas Kristen Maranatha
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 76
4.1Perhitungan Pajak Penerangan Jalan ……….76
4.2Anggaran dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan ………. 77
4.3Uji Asumsi Klasik ………... 83
4.3.1Uji Normalitas ……….. 83
4.3.2Uji Otokolerasi ………....………... 85
4.4Analisis Regresi Sederhana ………... 87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……….. 93
5.1Simpulan ……….………. 93
5.2Saran ……… 94
DAFTAR PUSTAKA ………....………… 96
LAMPIRAN ……….…………. 97
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran ………...…..……. 32
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Jenis dan Tarif Pajak Daerah untuk Tahun 2000 s.d. 2009 ………. 19
Tabel II Jenis dan Tarif Pajak Daerah yang Berlaku Sejak Tahun 2010 ………... 19
Tabel III Anggaran dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan Kota Bandung Tahun 2005 ………... 77
Tabel IV Anggaran dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan Kota Bandung Tahun 2006 ……….. 78
Tabel V Anggaran dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan Kota Bandung Tahun 2007 ………... 78
Tabel VI Anggaran dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan Kota Bandung Tahun 2008 ………... 79
Tabel VII Anggaran dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan Kota Bandung Tahun 2009 ………... 80
Tabel VIII Penerimaan Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2009 ………. 81
Tabel IX Hasil Pengujian Normalitas ……….. 84
Tabel X Hasil Pengujian Setelah Data Dinormalkan ………. 85
Tabel XI Hasil Pengujian Otokorelasi ………. 86
xv Universitas Kristen Maranatha Tabel XIII Model Regresi Sederhana ……….. 90
Tabel XIV Hubungan antara Pajak Penerangan Jalan dengan
Pajak Daerah ………. 91
Tabel XV Kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Profile Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung ………. 97
Lampiran B Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung ………... 103
Lampiran C Formulir Pendaftaran Wajib Pajak ………... 104
Lampiran D Prosedur Pendataan SPTPD ………. 106
Lampiran E Tabel t dengan signikansi 5% …………... 108
Lampiran F Durbin-Watson d statistic ……….... 111
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara hukum yang
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan bagi rakyatnya sehingga terbentuk suatu
masyarakat yang adil dan makmur, tentram, aman yang merata bagi seluruh bangsa
Indonesia. Untuk mancapai tujuan tersebut maka diperlukan dana yang sangat besar
yang diperoleh dari penerimaan Negara. Kemandirian suatu negara dapat dilihat dari
sumber-sumber penerimaan baik untuk pembiayaan pemerintah maupun untuk
pembangunan. Sumber penerimaan Negara pada dasarnya dibagi menjadi dua
sumber yaitu penerimaan dalam negeri dan penerimaan dari luar negeri. Penerimaan
dalam negeri terdiri dari penerimaan pajak dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan
dari luar negeri dapat berupa pinjaman dari negara lain.
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi sebuah Negara
yang dibayar oleh masyarakat dan sebagai iuran pemungutan yang dapat dipaksakan
oleh pemerintah berdasarkan ketentuan aturan perundang-undangan serta sebagai
perwujudan peran serta masyarakat atau Wajib Pajak untuk secara langsung dan
bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk
pembiayaan Negara dan pembangunan nasional.
Pemerintah membagi pajak menjadi dua berdasarkan wewenang yang
Bab I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha Pajak Negara (Pajak Pusat) dan Pajak Daerah. Dari berbagai alternatif sumber
penerimaan yang mungkin dipungut oleh daerah, pembiayaan pemerintah daerah
dalam melaksanakan pembangunan juga senantiasa memerlukan sumber penerimaan
yang dapat diandalkan.
Pajak daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada
Pemerintah Daerah sementara pelaksanaanya dilakukan oleh Dinas Pendapatan
Daerah. Pajak daerah menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah terdiri dari 4 (empat) jenis Pajak Provinsi dan 7 (tujuh)
jenis Pajak Kabupaten atau Kota. Menurut Undang-Undang Pajak Daerah dan
Restribusi Daerah sebagai mana telah diubah terakhir menjadi Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 yang mulai berlaku tanggal 1 Januari
2010 terdiri dari 5 (lima) jenis Pajak Provinsi dan 11 (sebelas) jenis Pajak Kabupaten
atau Kota. Pajak Provinsi terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air
Permukaan, dan Pajak Rokok. Pajak Kabupaten atau Kota terdiri dari Pajak Hotel,
Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak
Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang
Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan, dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Setiap daerah di Indonesia melalui Dinas Pendapatan Daerah mempunyai
kewenangan untuk memungut pajak atas semua objek pajak di daerahnya. Seperti
juga dengan Kota Bandung yang pelaksanaan pembangunannya semakin
Bab I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha masuknya para investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dengan adanya
otonomi daerah, daerah dipacu untuk mencari sumber penerimaan yang dapat
mendukung pembiayaan pengeluaran daerah. Penerimaan pajak penerangan jalan di
setiap daerah khususnya di kota Bandung dapat dipastikan mengalami peningkatan
setiap tahun. Selain itu, para pengusaha diharapkan dapat berperan aktif dalam proses
pembangunan nasional khususnya dalam memajukan daerah stempat melalui
pembayaran pajak.
Pajak Penerangan Jalan adalah Pungutan Daerah atas penggunaan listrik.
Perseroan Terbatas Perusahaan Listik yang disingkat PT PLN adalah Perusahaan
Listrik Negara (Persero). Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang disingkat SPTPD
adalah surat yang digunakan Wajib Pajak, untuk melaporkan perhitungan dan
pembayaran pajak yang terutang menurut Peraturan Perundang-Undangan
Perpajakan Daerah. Oleh karena itu, penerimaan pajak penerangan jalan di Kota
Bandung dapat dipastikan mengalami peningkatan setiap tahun.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menelusuri lebih jauh
mengenai Pajak Penerangan Jalan dan pengaruhnya terhadap penerimaan Pajak
Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Pemungutan Pajak Penerangan Jalan terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung : Studi Empirik pada Dinas
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis mengidentifikasi masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perhitungan Pajak Penerangan Jalan pada Pemerintah Daerah Kota
Bandung menurut Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
2. Berapa jumlah target dan realisasi Pajak Penerangan Jalan yang ditetapkan
Pemerintah Daerah Kota Bandung untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.
3. Berapa besar kontribusi Pemungutan Pajak Penerangan Jalan terhadap
Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung.
4. Bagaimana pengaruh Pemungutan Pajak Penerangan Jalan Kota Bandung
terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian merupakan tindak lanjut terhadap masalah yang telah
diidentifikasikan. Jadi berdasarkan masalah yang telah diidentifikasikan di atas,
maka tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perhitungan Pajak Penerangan Jalan pada Pemerintah Daerah Kota
Bandung menurut Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
2. Mengetahui jumlah target dan realisasi Pajak Penerangan Jalan yang ditetapkan
Pemerintah Daerah Kota Bandung untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.
3. Mengetahui besar kontribusi Pemungutan Pajak Penerangan Jalan terhadap
Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung.
4. Mengetahui pengaruh Pemungutan Pajak Penerangan Jalan Kota Bandung
Bab I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha
1.4Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka diharapkan hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain:
1. Bagi penulis
Penulis berharap dapat menambah wawasan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan berkaitan dengan pajak daerah khususnya pajak penerangan jalan.
2. Bagi rekan-rekan mahasiswa
Penulis berharap hasil penelitian dapat menambah wawasan dan dapat dijadikan
referensi untuk penelitian ilmiah selanjutnya dengan topik yang sama atau yang
berkaitan dengan topik ini.
3. Bagi para wajib pajak di Kota Bandung
Penulis berharap para wajib pajak dapat menyampaikan atau mengisi SPTPD
(Surat Pemberitahuan Pajak Daerah) dengan benar dan lengkap, dan lebih
memahami undang-undang, peraturan daerah, peraturan walikota tentang
perpajakan, khususnya pajak penerangan jalan.
4. Bagi pihak lain yang berkepentingan
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan
dan dapat menjadi bahan referensi mengenai perpajakan khususnya untuk
93 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan
bantuan dari SPSS 17.0 for windows, yaitu dengan metode regresi sederhana serta
pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Cara perhitungan Pajak Penerangan Jalan pada Pemerintah Daerah Kota Bandung
menurut Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yaitu:
Khusus untuk kegiatan industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, Nilai
Jual Tenaga Listrik (NJTL) menurut Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16
Tahun 2008 ditetapkan sebesar 30%. Besarnya pajak penerangan jalan dihitung
dengan cara mengalikan Tarif Pajak Penerangan Jalan (sesuai yang ditetapkan
oleh Walikota) dengan Dasar Pengenaan Pajak yang dapat dirumuskan sebagai
berikut:
2. Anggaran dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan Kota Bandung dari tahun 2005
s.d. tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
Bab V Simpulan dan Saran 94
Universitas Kristen Maranatha
Tabel XV
Anggaran dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan Tahun 2005 s.d. Tahun 2009
Tahun Anggaran Realisasi Selisih Pencapaian
2005 Rp 39,200,000,000 Rp 42,935,686,526 Rp 3,735,686,526 109.53%
2006 Rp 42,246,240,000 Rp 42,935,686,526 Rp 689,446,526 101.63%
2007 Rp 52,416,143,000 Rp 43,349,978,810 Rp (9,066,164,190) 82.70%
2008 Rp 57,416,413,000 Rp 50,263,640,386 Rp (7,152,772,614) 87.54%
2009 Rp 72,324,370,936 Rp 64,569,640,161 Rp (7,754,730,775) 89.28%
3. Besar kontribusi atau pengaruh Pemungutan Pajak Penerangan Jalan terhadap
Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung selama 5 (lima) tahun sebesar 0,058
atau 5,8%.
4. Pengaruh Pemungutan Pajak Penerangan Jalan Kota Bandung terhadap
Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung adalah:
a. Model regresi Pemungutan Pajak Penerangan Jalan Kota Bandung terhadap
Penerimaan Pajak Daerah adalah Y = 1,341 + 0,665 X.
b. Berdasarkan Uji T dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan
bahwa Pemungutan Pajak Penerangan Jalan Kota Bandung mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung.
c. Hubungan Pemungutan Pajak Penerangan Jalan Kota Bandung dengan
Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung sebesar 0,240 atau 24% yang berarti
Bab V Simpulan dan Saran 95
Universitas Kristen Maranatha
5.1 Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti yang sekaligus sebagai penulis
memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung
a. Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung harus melakukan perhitungan ulang
terhadap penetapan target penerimaan Pajak Penerangan Jalan agar sesuai
dengan potensi riil yang dimiliki.
b. Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung harus memperlengkap dan
melakukan validasi data - data yang dimiliki oleh daerah, khususnya data -
data tentang Pajak Penerangan Jalan.
2. Bagi Perusahaan atau Masyarakat Kota Bandung
a. Sebaiknya Wajib Pajak memenuhi kewajiban perpajakannya dengan
bertanggung jawab dalam setiap penggunaan penerangan jalan yang
dilakukan sehingga dapat meningkatkan pemungutan Pajak Penerangan Jalan.
b. Sebaiknya setiap pemakaian penerangan jalan dilakukan sesuai dengan
undang-undang dan peraturan yang berlaku, baik dari perijinan, pembayaran
pajak, dan seterusnya.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
a. Sebaiknya memperluas sampel penelitian dalam hal periode penelitian
(tahun) misalnya 6 (enam) tahun atau lebih.
b. Sebaiknya menambah variabel independen dalam penelitian misalnya dengan
Pajak Hotel atau Pajak Parkir atau Pajak Restoran untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap penerimaan Pajak Daerah serta melakukan pengujian
96 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pendapatan Kota Bandung. (2008). Dispenda dalam Angka: Selayang
Pandang Perkembangan Dinas Pendapatan. Bandung.
Santoso, Singgih. (2009). Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17.
Cetakan Pertama. PT Elex Media Komputinda, Jakarta.
Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi 2007. BPFE. Yogyakarta.
Ilyas, Wirawan B. dan Richard Burton. (2007). Hukum Pajak. Salemba Empat.
Jakarta.
Mardiasmo. (2008). Perpajakan Edisi Revisi 2008. Andi. Yogyakarta.
Resmi, Siti. (2008). Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat. Yogyakarta.
Suandy, Erly. (2008). Hukum Pajak. Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2008 tentang Pajak Penerangan
Jalan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1997 sebagaimana telah
dirubah terakhir kali dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daaerah