vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Financial ratio analysis through the company's financial statements can be used to explain firm’s performance. Corporate performance is reflected through share price on the stock. The mining sector is one sector that has a large market capitalization with a high level of liquidity. This study aims to determine the effect of the company's financial ratios to the price of shares in companies engaged in the mining sector. Financial ratios used in this study are the Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, and Price Earning Ratio. The data used in this study are secondary and internal data. The research was carried out quantitatively using multiple linear regression model. The results showed Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, Price Earning Ratio and the simultaneous effect on stock prices. Partially, Return on Assets and Price Earning Ratio positive effect on stock prices. The most dominant variable affecting the mining company's stock price is the Return on Assets.
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Analisis rasio keuangan melalui laporan keuangan perusahaan dapat digunakan untuk menerangkan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan tersebut tercermin lewat harga saham di bursa. Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar dengan tingkat likuiditas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan yang bergerak dalam sector pertambangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder dan internal. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan model regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. Secara parsial, Return on Assets dan Price Earning Ratio berpengaruh positif terhadap harga saham. Adapun variabel yang paling dominan mempengaruhi harga saham perusahaan sektor pertambangan adalah Return on Assets.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 6
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7
1.4. Manfaat Penelitian ... 7
1.5. Batasan Penelitian ... 9
x Universitas Kristen Maranatha
2.1. Kajian Pustaka ... 10
2.1.1. Inverstasi ... 10
2.1.2. Jenis Investasi ... 13
2.1.3. Instrumen Pasar Modal ... 14
2.1.4. Jenis-Jenis Saham ... 17
2.1.5. Nilai Saham ... 20
2.1.6. Harga Saham ... 21
2.1.7. Pendekatan Penilaian Analisis Harga Saham ... 22
2.1.8. Analisis Laporan Keuangan ... 24
2.2. Penelitian Terdahulu ... 29
2.3. Kerangka Pemikiran... 31
2.4. Pengembangan Hipotesis ... 32
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 34
3.2. Profil Perusahaan ... 35
3.3. Definisi Operasional Variabel ... 37
3.4. Jenis Penelitian ... 38
3.5. Jenis dan Sumber Data ... 39
3.6. Metode Penelitian ... 39
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.8. Metode Analisis Data ... 40
3.8.1. Pengujian Asumsi Klasik... 40
xi Universitas Kristen Maranatha
3.8.1.2. Uji Normalitas ... 41
3.8.1.3. Uji Autokorelasi ... 42
3.8.1.4. Uji Multikolinearitas... 42
3.8.1.5. Uji Heteroskedastisitas ... 43
3.8.2. Analisis Regresi Linear Berganda ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 48
4.1.1. Uji Asumsi Klasik ... 49
4.1.1.1. Uji Outliers... 49
4.1.1.2. Uji Normalitas ... 51
4.1.1.3. Uji Autokorelasi ... 52
4.1.1.4. Uji Multikolinearitas ... 53
4.1.1.5. Uji Heteroskedastisitas ... 54
4.1.2. Analisis Regresi Linear Berganda ... 55
4.1.2.1. Persamaan Regresi ... 55
4.1.2.2. Hipotesa Penelitian ... 57
4.1.2.3. Koefisien Determinasi Variabel Independen terhadap Variabel Dependen ... 59
4.2 Pembahasan ... 61
xii Universitas Kristen Maranatha 4.2.2. Pengaruh Secara Parsial DER, ROE, ROA,
EPS, dan PER terhadap Harga Saham
Perusahaan Sektor Pertambangan ... 61
4.2.3. Variabel yang Paling Dominan Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan .... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 65
5.2. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68
LAMPIRAN ... 70
Lampiran A Financial Statement 2007-2010 ... 70
Lampiran B Hasil Uji Statistik ... 78
Lampiran C Tabel χ 2 (Chi-Square) ... 84
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Rasio Keuangan yang Digunakan dalam Penelitian ... 31
Tabel 3.1. Tabel Operasional Variabel ... 38
Tabel 4.1. Statistika Deskriptif... 48
Tabel 4.2. Hasil Uji Outliers ... 50
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... 51
Tabel 4.4. Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test ... 52
Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinearitas... 53
Tabel 4.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser Test ... 54
Tabel 4.7. Hasil Koefisien Analisis Regresi Linear Berganda ... 56
Tabel 4.8. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Regresi Linear Berganda ... 58
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Regresi Linear Berganda... 58
Tabel 4.10. Besarnya Pengaruh Secara Simultan... 59
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan-perusahaan yang didirikan berdasarkan profit oriented, kegiatan
utama perusahaannya bertujuan untuk memaksimalkan laba perusahaan. Selain itu,
tujuan perusahaan lainnya adalah meningkatkan nilai perusahaan di mata masyarakat
umum dan para investor, baik investor asing maupun investor domestik, khususnya
dalam hal harga saham. Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai sekarang
(present value) dari aliran kas suatu perusahaan yang akan diterima pada masa yang
akan datang (Arsyad, 1988). Nilai perusahaan juga dapat ditingkatkan dengan
meningkatnya laba perusahaan. Dalam rangka meningkatkan perolehan laba
perusahaan, perusahaan sendiri perlu meningkatkan kinerjanya. Indikator yang biasa
digunakan dan dianggap cukup akurat dalam menilai kinerja suatu perusahaan adalah
analisis laporan keuangan. Selain itu, nilai perusahaan juga meningkat di mata
masyarakat umum dan investor bila harga saham perusahaan semakin baik atau
semakin tinggi. Semakin tinggi harga saham perusahaan semakin tinggi juga
kepercayaan masyarakat untuk memiliki saham tersebut, dan semakin tinggi
kepercayaan masyarakat akan menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan akan
saham tersebut. Meningkatnya permintaan akan saham tersebut menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN
2 Universitas Kristen Maranatha Pemegang saham dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan melalui laporan
keuangan atau informasi-informasi yang tersedia baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Besar kecilnya permintaan pemegang saham tergantung pada
informasi yang diterima oleh investor. Analisis perkembangan kinerja perusahaan
diperoleh melalui analisis data-data keuangan yang tersusun dalam laporan keuangan
perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu evaluasi posisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan masa lalu dan masa sekarang dengan tujuan menentukan estimasi dan
prediksi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang (Gibson
dan Boyer, 1998). Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil–hasil
perhitungan proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan
tertentu yang mendukung pengambilan keputusan (Dian, 2005). Ada tiga jenis
laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan (Prihadi, 2010). Jenis pertama adalah
laporan neraca yang menggambarkan posisi keuangan berupa asset, utang dan modal
pada satu saat. Jenis yang kedua adalah laporan laba-rugi yang menggambarkan
kinerja yang tercermin dari laba, yaitu selisih pendapatan dan biaya selama satu
periode. Sedangkan jenis ketiga yaitu laporan arus kas, merupakan laporan yang
menggambarkan bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan kas dari
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dalam satu periode.
Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan mencakup berbagai aspek
profitabilitas, likuiditas, tingkat risiko dan tingkat kesehatan perusahaan. Menurut
Ang (1997), tingkat profitabilitas perusahaan biasanya diukur melalui rasio keuangan
yaitu NPM (Net Profit Margin), EPS (Earnings Per Share), ROA (Return on Asset),
BAB I PENDAHULUAN
3 Universitas Kristen Maranatha Menurut Ang (1997), rasio keuangan dapat dikelompokan menjadi lima
macam rasio. Rasio yang pertama adalah rasio likuiditas, yaitu rasio yang mengukur
kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar relatif
terhadap hutang lancar. Kedua, rasio solvabilitas yaitu rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban jangka panjang. Ketiga,
rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memperoleh
laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Keempat, rasio aktivitas yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh efektivitas
perusahaan dalam mengerjakan sumber dananya. Dan yang kelima adalah rasio pasar
yaitu rasio yang mengukur harga pasar saham relatif terhadap nilai bukunya.
Penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan perhitungan rasio keuangan
memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelebihan dari pengukuran perhitungan dengan
menggunakan rasio keuangan adalah kemudahan dalam perhitungan selama data
histories tersedia, sedangkan kelemahannya adalah pengukuran kinerja dan prestasi
manajemen berdasarkan metode dan pedoman rasio keuangan akuntansi yang tidak
memberikan indikator sebenarnya tentang keberhasilan manajemen (Yanti, 2009).
Selain itu, kelemahan perhitungan rasio keuangan adalah mengabaikan adanya biaya
modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah perusahaan telah berhasil
menciptakan suatu nilai atau tidak (Hariyanto, 2009). Rasio yang biasa digunakan
untuk menghitung besarnya laba, besarnya return pemegang saham maupun untuk
menilai kinerja adalah DER (Debt Equity Ratio), ROA (Return on Asset), ROE
(Return on Equity), EPS (Earning per Share), dan PER (Price Earning Ratio).
Dalam mengukur kinerja perusahaan investor biasanya melihat kinerja
BAB I PENDAHULUAN
4 Universitas Kristen Maranatha
leverage perusahaan dapat menggunakan DER (Debt To Equity Ratio). DER
digunakan untuk mengukur batasan dimana perusahaan didanai oleh hutangnya.
ROE (Return On Equity) adalah merupakan salah satu indikator penting yang
sering digunakan oleh investor untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan
sebelum melakukan investasi.
Selain dengan menggunakan ROE, tingkat profitabilitas perusahaan juga
dapat diukur menggunakan ROA (Return On Assets) dan EPS (Earnings Per Share).
ROA dapat digunakan untuk mengukur hasil yang dapat diperoleh perusahaan
melalui penggunaan aset yang dimilikinya.
EPS (Earnings Per Share) merupakan alat analisis profitabilitas perusahaan
yang menggunakan konsep laba konvensional. Menurut Gibson (1996) Earnings Per
Share adalah rasio yang menunjukan pendapatan yang diperoleh setiap lembar
saham. Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan
dividen, jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan
untuk membagikan dividen. Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati
saham yang memiliki Earnings per Share tinggi dibandingkan saham yang memiliki
Earnings per Share rendah. Earnings per Share yang rendah cenderung membuat
harga saham turun.
Sedangkan untuk pengukuran rasio pasar perusahaan dapat digunakan PER
(Price Earning Ratio). PER menerangkan perbandingan harga pasar saham dari
setiap lembar saham terhadap EPS (Purnomo, 1998). PER mengindikasikan derajat
kepercayaan investor terhadap emiten (Gitman, 2006). Apabila investor saham
BAB I PENDAHULUAN
5 Universitas Kristen Maranatha Sekarang ini, pasar modal Indonesia sedang dilanda keterpurukan yang
menyebabkan indeks saham BEI menurun. Sejak 1997 pada saat krisis moneter,
indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh dan mencapai recovery dalam waktu
yang lama.
Dalam menanggapi krisis ekonomi di Amerika dan Eropa ini, para investor di
Indonesia, baik investor asing maupun investor domestik, merasakan adanya
keraguan dan kekhawatiran bahwa pasar modal Indonesia akan ikut terguncang
dengan adanya krisis ekonomi di kedua benua tersebut, sehingga para investor di
Indonesia cenderung tidak berani untuk mengambil risiko dalam menanamkan modal
mereka di pasar modal Indonesia. Selain para investor, masyarakat umum juga
merasa tidak tertarik untuk membeli saham dan menanamkan modal mereka. Hal
tersebut disebabkan karena terjadinya krisis ekonomi di Amerika dan Eropa.
Masyarakat umum juga cenderung bertindak hati-hati seperti para investor asing
maupun domestik (Suryanto, 2011).
Perusahaan sektor pertambangan di Indonesia juga merasakan kekhawatiran
akibat keterpurukan pasar modal Indonesia saat ini. Dampak keterpurukan pasar
modal Indonesia tersebut bagi perusahaan adalah terjadinya penurunan yang
signifikan baik dari sisi harga saham maupun dari sisi jumlah permintaan dan minat
pemegang saham. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang
potensial dalam bidang pertambangan. Selain itu, sektor pertambangan juga
memberikan kontribusi dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Bisnis,
investasi di sektor pertambangan meningkat dalam enam tahun terakhir. Setelah
terpuruk hanya US$547 juta tahun 2002, investasi tambang meningkat menjadi
BAB I PENDAHULUAN
6 Universitas Kristen Maranatha (Bambang dan Tri, 2009). Jika dibandingkan dengan sekarang, harga saham sektor
pertambangan mengalami penurunan bahkan mencapai angka 15% (Dwiatmojo,
2010).
Namun, pasar modal Indonesia masih merupakan salah satu wadah investasi
yang mampu memberikan keuntungan lebih bagi para pemegang saham
dibandingkan dengan menabung uang di bank atau lembaga keuangan lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan
keuangan perusahaan tersebut. Dari hasil penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat
apakah perusahaan tersebut mampu bertahan dan tetap eksis dalam melakukan
kegiatan perusahaannya dan mampu mempertahankan atau meningkatkan nilai harga
sahamnya di pasar modal Indonesia dan BEI.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “PENGARUH DEBT TO EQUITY
RATIO, RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, EARNINGS PER
SHARE, DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP HARGA SAHAM
PERUSAHAAN YANG BERGERAK DALAM SEKTOR PERTAMBANGAN PADA TAHUN 2007-2010”.
1.2. Identifikasi Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh simultan Debt to Equity Ratio, Return on
Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio
BAB I PENDAHULUAN
7 Universitas Kristen Maranatha 2. Apakah terdapat pengaruh parsial Debt to Equity Ratio, Return on Equity,
Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap
harga saham?
3. Variabel manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi harga
saham?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran dan
pengetahuan yang berkaitan dengan pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on
Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap
harga saham perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan.
Sedangkan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh simultan antara Debt to
Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan
Price Earning Ratio terhadap harga saham dan seberapa besar pengaruh
simultan tersebut.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh parsial Debt to Equity Ratio,
Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning
Ratio terhadap harga saham dan seberapa besar pengaruh parsial tersebut.
3. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan dalam
BAB I PENDAHULUAN
8 Universitas Kristen Maranatha
1.4. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat dan
masukan bagi pihak-pihak berikut ini:
1. Bagi peneliti
Manfaat yang ingin didapatkan bagi peneliti sendiri yaitu menambah
wawasan, pengetahuan, dan keahlian mengenai analisis rasio keuangan
dan pengaruhnya terhadap harga saham.
2. Bagi perusahaan
Manfaat yang ingin diberikan bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan
yang bergerak dalam sektor pertambangan adalah untuk memberikan
gambaran kondisi kinerja keuangan perusahaan sehingga perusahaan dapat
menyusun strategi untuk mempertahankan atau memperbaiki kinerja
perusahaannya.
3. Bagi pemegang saham
Manfaat yang ingin diberikan bagi para pemegang saham, baik masyarakat
umum maupun investor asing dan domestik, adalah untuk
menginformasikan kondisi kesehatan perusahaan yang mereka miliki
sahamnya. Dengan demikian, para pemegang saham dapat menentukan
langkah yang akan mereka ambil berdasarkan pertimbangan pemegang
saham masing-masing.
4. Bagi calon investor
Manfaat yang ingin diberikan bagi calon investor, baik investor asing
BAB I PENDAHULUAN
9 Universitas Kristen Maranatha kondisi kesehatan perusahaan dan harga saham perusahaan yang diminati.
Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
pengambilan keputusan pembelian saham, apakah membeli atau tidak
membeli.
5. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis
Manfaat yang ingin diberikan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian
sejenis mengenai analisis rasio keuangan dan harga saham adalah sebagai
sumber informasi tambahan atau bahan pembanding dengan penelitian
yang dijalankannya.
1.5. Batasan Penelitian
Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh analisis rasio keuangan terhadap
harga saham perusahaan pada sektor pertambangan untuk periode tahun 2007 sampai
2010. Namun, rasio keuangan yang digunakan sebagai indikator perhitungan tingkat
kesehatan perusahaan yang digunakan pada penelitian ini hanya 5 (tiga) macam
rasio, yaitu DER (Debt to Equity Ratio), ROE (Return On Equity), ROA (Return On
Assets), EPS (Earnings per Share), dan PER (Price Earning Ratio).
Batasan lain dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor tambang yang
diukur tingkat kesehatannya. Perusahaan sektor tambang yang digunakan pada
penelitian hanya perusahaan-perusahaan pertambangan besar yang sudah go public
dan terdaftar dalam LQ-45 pada BEI. Kemudian periode waktu yang digunakan
untuk mengukur tingkat kesehatan perusahaan-perusahaan pertambangan tersebut
hanya periode 4 (empat) tahun sebelum tahun penelitian ini dilaksanakan, yaitu tahun
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dari penelitian mengenai
pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per
Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham perusahaan yang bergerak
dalam sektor pertambangan tahun 2007 - 2010, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh simultan antara Debt to Equity Ratio, Return on Equity,
Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap
harga saham perusahaan sektor pertambangan sebesar 51,38%. Sedangkan
sisanya sebesar 48,62% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain Debt to
Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan
Price Earning Ratio.
2. Terdapat pengaruh parsial antara Return on Assets dan Price Earning
Ratio terhadap harga saham masing-masing sebesar 43,82% dan 8,64%.
Sedangkan variabel Debt to Equity Ratio, Return on Equity, dan Earning
per Share tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
68 Universitas Kristen Maranatha 3. Variabel Return on Assets berpengaruh sebesar 43,82% dan merupakan
variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap harga saham
perusahaan sektor pertambangan.
5.2. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil
penelitiannya kepada pihak-pihak lain agar dapat dijadikan masukan maupun
pengetahuan yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak lain adalah sebagai
berikut:
1. Bagi perusahaan atau emiten
Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel yang berpengaruh paling besar
terhadap harga saham adalah Return on Assets, maka perusahaan disarankan
untuk memperhatikan nilai Return on Assets-nya dengan cara meningkatkan
efektivitas manajemen dalam mengelola investasi perusahaan serta dalam
melaksanakan keseluruhan operasional perusahaan. Dengan demikian, nilai
Return on Assets perusahaan tidak mengalami penurunan yang dapat
menyebabkan harga sahamnya pun ikut turun.
2. Bagi investor
Investor dapat menggunakan model regresi dalam penelitian ini untuk dapat
memprediksi harga saham perusahaan yang bergerak dalam sektor
pertambangan untuk periode yang akan datang. Hal tersebut didukung dengan
melihat besarnya pengaruh secara simultan atau bersamaan antar variabel
independen terhadap harga saham yang dinilai cukup besar yaitu sebesar
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
69 Universitas Kristen Maranatha harga saham perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan. Selain
itu, berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan hasil bahwa Return on Assets
merupakan variabel paling dominan yang mempengaruhi harga saham.
Disarankan bagi para investor baik yang baru atau sudah lama untuk
memperhatikan pergerakan dari Return on Assets perusahaan dari waktu ke
waktu sehingga dapat dapat memutuskan waktu dan tindakan yang tepat
dalam melakukan investasi pada sektor pertambangan, khususnya pada saham
perusahaan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Energi
Mega Persada Tbk, PT International Nickel Indonesia Tbk, PT Indo
Tambangraya Megah Tbk, PT Medco Energi Internasional Tbk, PT Tambang
Batubara Bukit Asam Tbk, dan PT Timah Tbk.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini terbatas hanya pada 8 perusahaan yang bergerak dalam sektor
pertambangan dan hanya menganalisis 5 jenis rasio untuk periode 4 tahun
saja, yaitu tahun 2007, 2008, 2009, dan 2010. Seperti yang kita ketahui,
jumlah perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan masih banyak
diluar sampel penelitian ini dan terus bertambah jumlahnya, misalnya PT
Pertamina Tbk, dan lain-lain. Selain itu, rasio yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat kesehatan perusahaan masih banyak selain yang digunakan
pada penelitian ini, seperti Dividend Payout Ratio, Dividend per Share, Book
Value per Share, Receivable Turn Over, Net Profit Margin, dan sebagainya.
Saran peneliti bagi peneliti selanjutnya yang hendak melakukan penelitian
yang sama atau serupa baik dari rasio yang digunakan atau sektor yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
70 Universitas Kristen Maranatha maupun periode penelitian. Selain itu, peneliti lain pun dapat menambahkan
atau mengganti rasio-rasio yang digunakan agar didapatkan hasil yang lebih
68 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft, Jakarta.
Gitman, Lawrence J. 2006. Principle of Managerial Finance. Eleventh Edition. Boston: Pearson Addison-Wesley.
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Hair, Jr., J. F., Anderson, R. E., Tatham, R. L., & Black, W. C. 2006. Multivariate Data Analysis. 6th Edition. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.
Hariyanto, Agus & Aryayoga Rangga. (2009). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.
Hartono, Jogiyanto. 2005. Pasar Efisiensi Secara Keputusan. Jakarta: PT Gramedia Putaka Utama.
Horne, James &Wachowicz. (2007). Fundamentals of Financial Management 12th Edition. Jakarta: Salemba Empat.
Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Koetin. E.A. (1996). Analisis Pasar Modal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Meriewaty, Dian & Setyani Yuli Astuti. (2005). Analisis Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Kinerja pada Perusahaan di Industri Food and Beverages yang Terdaftar di BEJ. Universitas Kristen Duta Wacana.
Prihadi, Toto. (2010). Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PPM.
Purnomo, Yogo. 1998. Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham (Studi Kasus 5 Rasio Keuangan 30 Emiten di BEJ Pengamatan 1992-1996). Manajemen Usahawan No. 12 Th.XXVII: 33-38.
69 Universitas Kristen Maranatha
Rusdin. (2006). Pasar Modal Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung:
Penerbit Alfabeta C.V.
Santoso, Singgih. 2010. Mastering SPSS 18. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sekaran, U. 2003. Research Methods for Bussiness: A Skill-Building Approach, Fourth Edition, New York: John Wiley & Sons, Inc.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Riset Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Sunariyah. (2004). Pengantar Pasar Modal Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Supranto, J. 2008. Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Solimun, MS. 2004. Pemodelan Statistika: Structural Equal Modelling (SEM) Aplikasi Amos, Pekanbaru: Diklatpada Universitas.
Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kanisius.
Usman, Marzuki, dkk. (1997). ABC Pasar Modal Indonesia. LPPI dan ISEI, Jakarta.
Van Horne, James C. And John M. Wachowicz. Jr. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat (Alih bahasa: Heru Sutojo).
Widagdo, Bambang & Suryani, Tri. (2009). Kinerja Beberapa Saham Perusahaan Sektor Pertambangan yang Sahamnya Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah, Malang.
www.idx.com
www.antaranews.com