• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Empiris Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan yang Indeks LQ45 di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Studi Empiris Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan yang Indeks LQ45 di Indonesia"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

DRAFT SKRIPSI

STUDI EMPIRIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM

PERUSAHAAN INDEKS LQ45 DI INDONESIA

OLEH

AZIZAH LATIFAH 110502031

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

STUDI EMPIRIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

RETURN SAHAM PERUSAHAAN INDEKSLQ45 DI INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Return Saham perusahaan yang mencakup Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Leverage dan Ukuran perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan periode 2010-2013 pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 perusahaan LQ45 yang dipilih dengan beberapa kriteria. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas Pendanaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Variabel

Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham perusahaan. Secara simultan Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Leverage dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

Return Saham perusahaan.

Kata Kunci : arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, leverage, ukuran perusahaan dan return saham

(3)

ABSTRACT

EMPIRICAL STUDIES OF THE FACTORS THAT AFFECT STOCK RETURN INDEX LQ45 IN INDONESIA

This study aimed to analyze the factors affect of stock returns listed in LQ45 in Indonesia which include operating cash flow, cash flow investment, financing cash flow, leverage and firm size. The data used are secondary data from the financial statement of the period 2010-2013 in Indonesia Stock Exchange (IDX). Samples were 22 companies included in the Index LQ45 selected by some criteria. The data analysis technique used is the multiple linear regresion analysis. Statistic t test results the variable operating cash flow, cash flow investment and financing cash flow partially no effect on stock returns. Variable leverage positive and significant effect on stock returns, and the firm size negative and significant effect on stock returns. Simultaneously, the operating cash flow, cash flow investment, financing cash flow, leverage and firm size have a significant effect on stock returns.

Keywords : operating cash flow, cash flow investment, financing cash flow, leverage, firm size and stock return

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil „Alamin, segala puji bagi Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan nikmat, rahmat dan karunia yang tak terhingga, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Empiris Terhadap

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan yang Indeks LQ45 di Indonesia” tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa

dikirimkan kepada Rasulullah SAW, yang selalu memberikan syafaat pada

umatnya, semoga kita selalu berada di dalam keridhaan Nya.

Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan

pengetahuan bagi penulis, selain itu penelitian ini juga dilaksanakan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas

Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.E selaku Ketua Departemen S1 Manajemen

sekaligus selaku Dosem Pembimbing yang telah banyak memberikan

waktu, bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen S1 Manajemen

(5)

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Dr. Khaira Amalia F, S.E, M.B.A, Ak selaku Dosen Pembaca Penilai

yang senantiasa memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Selanjutkan kepada kedua orang tua saya Ibunda Irawati dan Ayahanda

Erisman terima kasih atas support yang tiada henti, doa yang selalu di ucapkan setiap saat, kerja keras yang selalu menjadikan motivasi buat

saya, cinta dan kasih sayang yang tak pernah putus dan nasehat yang selalu

membuat saya kuat dan tegar sehingga saya bisa mempersembahkan

skripsi ini dan terima kasih atas segala kecukupan materi dan non materi

selama ini.

8. Kepada kedua adik saya Hayatul Fauzi dan Novadia Risty yang selalu bisa

mengobati rasa lelah. Kepada Nenek, Om serta Tante yang telah

memberikan dukungan selama ini dan kepada seluruh keluarga tersayang.

9. Tidak lupa juga terima kasih yang tiada terhingga kepada Sahabat-sahabat

saya Dara, Rina, Desi dan Apri yang tak bosan-bosan mendampingi saya,

suka-cita kita lewati bersama, berbagi cerita, menangis, tertawa dan

melakukan hal bodoh bersama-sama, terima kasih atas pengalaman yang

tak akan pernah terlupakan.

10.Terima kasih juga kepada teman-teman les seperjuangan, Farida, Delvi,

(6)

Dan kepada seluruh teman-teman Manajemen Jalur Undangan stambuk

2011 dan teman-teman konsentrasi keuangan terima kasih atas

kebersamaan yang telah kita lalui selama lebih dari 3 setengah tahun ini.

11.Terima kasih juga kepada bang Jojo yang telah berbagi ilmu dan

membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Kepada seluruh Staff Departemen Manajemen terima kasih atas bantuan

dan kelancaran proses Administrasi selama ini.

13.Kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis dari para

pembaca untuk penulisan selanjutnya. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembacanya.

Medan, April 2015 Yang Membuat Pernyataan,

(7)

DAFTAR ISI

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...12

2.1 Landasan Teori ... 12

2.1.1 Pasar Modal ... 12

2.1.2 Investasi ... 13

2.1.3 Laporan Keuangan ... 14

2.1.3.1 Pengertian laporan Keuangan ... 14

2.1.3.2 Arus Kas ... 15

2.1.4 Analisis Laporan Keuangan ... 18

2.1.4.1 Analisis Rasio Keuangan ... 18

2.1.4.2 Leverage... 20

2.1.5 Ukuran Perusahaan (Size) ... 22

2.1.5.1 Pengertian Perusahaan ... 22

2.1.5.2 Ukuran Perusahaan (Size) ... 23

2.1.6 Return Saham ... 24

2.2 Penelitian Terdahulu ... 25

2.3 Kerangka Konseptual ... 30

2.4 Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

3.3 Batasan Operasional ... 38

3.4 Definisi Operasional ... 39

Lanjutan Tabel 3.1 ... 42

Operasionalisasi Variabel ... 42

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 42

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 42

3.7 Jenis Data ... 44

(8)

3.9.1 Uji Normalitas ... 45

3.9.2 Uji Autokorelasi ... 45

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas ... 47

3.9.4 Uji Multikolinearitas ... 48

3.10Teknik Analisis Data ... 48

3.10.1Analisis Statistik Deskriptif ... 49

3.10.2Analisis Regresi Linier Berganda ... 49

3.10.3Pengujian Hipotesis ... 50

3.10.3.1 Uji Koefisien Determinasi ... 50

3.10.3.2 Uji Statistik F ... 51

3.10.3.3 Uji Statistik t ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN ...53

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 53

4.2 Hasil Penelitian ... 55

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 55

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 55

4.2.2.2 Uji Autokorelasi ... 57

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 58

4.2.2.4 Uji Multikolinearitas ... 60

4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 62

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 64

4.2.4 Uji Hipotesis ... 66

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi ... 66

4.2.3.2 Uji Statistik F ... 67

4.2.3.3 Uji Statistik t ... 68

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran...79

DAFTAR PUSTAKA ...80

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Total Arus Kas, Total Hutang, Total Aktiva dan Harga... 7

Saham Perusahaan LQ45 Tahun 2011-2013 2.1 Penelitian Terdahulu... 28

3.1 Operasionalisasi Variabel... 41

3.2 Kriteria Sampel... 43

3.3 Sampel Penelitian... 43

3.4 Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi... 46

4.1 Daftar Sampel Penelitian... 54

4.2 Uji Normalitas... 57

4.3 Uji Autokorelasi... 58

4.4 Uji Heteroskedastisitas...59

4.5 Uji Multikolinearitas... 60

4.6 Koefisien Korelasi... 61

4.7 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian... 62

4.8 Coefficients... 64

4.9 Model Summary...66

4.10 Hasil Uji Statistik t... 68

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

1.1 Perkembangan Indeks IHSG, LQ45 dan JII... 3

1.2 Perkembangan Nilai Kapitalisasi Pasar... 3

2.1 Kerangka Konseptual... 36

4.1 Uji Normalitas... 56

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kapitalisasi Pasar LQ45 per 17 Juni 2014... 83

2 Perkembangan Saham LQ45 per 7 November 2014... 85

3 Daftar Sampel Penelitian... 87

4 Data Outlier... 88

5 Close Price Periode 2011-2014... 89

6 Arus Kas Operasi... 90

7 Arus Kas Investasi... 91

8 Arus Kas Pendanaan... 92

9 Debt to Equity Ratio (DER)... 93

10 Ukuran Perusahaan... 94

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Acheampong, Prince. Evans Agalega dan Albert Kwabena Shibu, 2014. “The Effect of Financial Leverage and Market Size on Stock Returns on the Ghana Stock Exchange: Evidence from Selected Stock in the Manufacturing Sector”, International Journal of Financial Research, Vol 5 No 1.

Adiwiratama, Jundan, 2012. “Pengaruh Informasi Laba, arus Kas dan Size Perusahaan terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI), Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika JINAH, Vol 2 No 1.

Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 11, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Brealey, et al. 2007. Dasar-Dasar Manjemen Keuangan Perusahaan, Edisi Kelima, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Daniati, Ninna. Suhairi, 2006. “Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham”, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.

Fahmi, Irham. 2006. Analisis Investasi dalam Perspektif Ekonomi dan Politik.

Refika Aditama, Bandung.

Fransiska, Trianna, 2013. “Pengaruh Laporan Arus Kas, Laba Kotor, Ukuran Perusahaan, DER terhadap Return Saham”, e-Jurnal Binar Akuntansi, Vol 2 No 1.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis multivariate dengan program SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang.

___________, (2011). Analisis multivariate dengan program SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang.

Ginting, Surtani. 2012. “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas dan Profitabilitas terhadap Return Saham pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Vol 2 No 1.

(13)

Husnan, Suad. 1994. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Kedua, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

___________, (2001). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Ibrahim, Hadiasman, 2008. “Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan DER terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006”, Tesis Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang.

Indra, A. Zubaidi, 2006. “Faktor-Faktor Fundamental Keuangan yang

Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta. Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian, Kencana Prenada Media Group,

Jakarta.

Salvatore, Dominick. 2005. Managerial Economics, Buku 1, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta.

Simamora, H. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid II, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Sjahrial, Dermawan. 2007. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Solechan, Ahmad, 2009. “Pengaruh Earning, Manajemen Laba, IOS, Beta, Size dan Rasio Hutang terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Go Public di BEI”, STMIK HIMSYA, Semarang.

Soleman, Rusman, 2008. “Karakteristik Perusahaan terhadap Tingkat Leverage”,

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 12 No 3.

Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan Keagenan dan Informasi Asimetri, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

(14)

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Yunina, Fitri. Islaluddin dan Muhammad Shabri, 2013. “Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage, dan Laba terhadap Return Saham pada Perusahaan Aneka Industri di Indonesia”, Jurnal Akuntansi, Vol 2 No 2 hal 56.

Internet :

http://galerisaham.com/

http://www.idx.co.id/

http://www.ojk.go.id/

(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yang

memungkinkan para investor untuk melakukan penempatan dananya pada suatu

asset sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan

(return) yang mereka harapkan. Pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara yang menghubungkan antara investor dengan emiten. Banyak informasi yang bisa

diperoleh dari pasar modal seperti informasi laporan keuangan, kebijakan

manajemen, prospektus, saran dari broken dan informasi penting lainnya.

Istilah investasi sering dihubungkan dengan pasar modal karena investasi

adalah salah satu dari aktivitas yang dapat dilakukan di pasar modal. Pada

dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah

uang. Tujuan investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

investor. Keputusan seorang investor untuk berinvestasi di pasar modal perlu

memperhatikan dua hal penting yaitu return yang diharapkan dan risiko yang mungkin terjadi. Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah

memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan resiko tertentu. Return yang akan diperoleh investor dapat berupa Yield dan Capital gain. .

Salah satu daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal

adalah tingkat return yang akan diperoleh. Perusahaan yang memberikan return

yang tinggi akan lebih diminati oleh para investor dalam menginvestasikan

(16)

dari itu investor harus teliti dalam memprediksi dan mencari informasi perusahaan

yang akan dipilih.

Penelitian ini merujuk kepada beberapa hal yang mempengaruhi return

saham antara lain adalah laporan arus kas, leverage, dan (size) perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ45. Perusahaan ini dipilih sebagai subjek penelitian karena perusahaan yang telah terdaftar dalam Indeks LQ45 merupakan perusahaan dengan saham-saham yang paling aktif diperdagangkan dalam Bursa Efek

Indonesia dan merupakan saham-saham unggulan yang dipilih dari tiap-tiap

sektor industri sehingga dapat lebih akurat dalam analisisnya secara runtut waktu.

LQ45 adalah Indeks saham yang terdiri dari 45 saham paling likuid diperdagangkan di BEI. 45 saham ini akan terus direview likuiditasnya dan akan

di update setiap enam bulan sekali. Total nilai kapitalisasi LQ45 per 17 Juni 2014

adalah Rp2.900,- triliun dengan total kapitalisasi BEI Rp4.840,- triliun. Per 7

November 2014 kapitalisasi LQ45 Rp3.140,- triliun. Ini berarti kapitalisasi LQ45

mencapai 63% dari nilai kapitalisasi BEI yang berjumlah Rp4.990,- triliun.

Jumlah perusahaan yang memperoleh pernyataan efektif untuk

menawarkan saham dan obligasi kepada masyarakat sampai dengan tanggal 7

November 2014 sebanyak 846 emiten yang terdiri dari 608 emiten saham, 229

emiten obligasi dan 9 perusahaan publik yang tidak tercatat di bursa yang telah

melakukan penawaran umum.

Perkembangan saham LQ45 per 7 November didominasi oleh kenaikan

(17)

penurunan harga saham sedangkan 35 lainnya mengalami kenaikan.

Perkembangan dari Indeks Harga Saham dan Nilai Kapitalisasi IHSG, LQ45 dan

JII hinga bulan Oktober 2014 dapat dilihat pada Grafik berikut:

Sumber: www.ojk.go.id

Dari Grafik 1.1 terlihat bahwa Indeks Harga Saham Gabungan mengalami

kenaikan yang signifikan dari tahun 2008 sampai akhir oktober 2014. Hal yang

sama juga terjadi pada Indeks LQ45 dan Indeks JII yang juga mengalami

kenaikan hingga akhir oktober 2014.

Sumber : www.ojk.go.id

Dari Grafik 1.2 Perkembangan Nilai Kapitalisasi Pasar terlihat bahwa

kapitalisasi Indeks LQ45 menguasai lebih dari setengah kapitalisasi harga 0,00

Grafik 1.1 Perkembangan Indeks IHSG, LQ45 dan JII

indeks IHSG

Grafik 1.2 Perkembangan Nilai Kapitalisasi Pasar

(18)

keseluruhan atas Indeks Harga Saham Gabungan. Ini artinya saham yang

tergabung dalam indeks LQ45 adalah saham yang likuid sehingga penggunaan

indeks LQ45 sebagai objek penelitian akan memberikan hasil yang lebih efektif.

Sebelum menanamkan modal pada suatu perusahaan, investor memerlukan

beberapa informasi untuk menilai kemampuan dan kinerja perusahaan. Salah satu

cara yang digunakan investor adalah analisis terhadap laporan keuangan. Laporan

keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan

dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. Informasi ini

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi

oleh para investor.

Laporan Arus Kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi

aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode

tertentu. Pelaporan atas Arus kas baik yang berasal dari aktivitas operasi, aktivitas

investasi maupun aktivitas pendanaan sangat penting di ketahui oleh investor

untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih

masa depan dan membandingkannya dengan kewajiban-kewajiban jangka pendek

maupun jangka panjang, termasuk kemungkinan pembayaran dividen dan prediksi

seberapa besar return yang dapat diperoleh dimasa depan.

Informasi laporan arus kas akan dikatakan mempunyai makna apabila

digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh investor. Apabila

dengan dipublikasikan laporan arus kas menyebabkan investor pasar modal

(19)

pada harga saham, berarti laporan arus kas tersebut dapat dikatakan mempunyai

kandungan informasi.

Laporan arus kas diperlukan investor untuk pengambilan keputusan

investasi. Informasi laba dan arus kas membawa informasi ke pasar modal sebagai

konsekwensi dari manfaatnya dalam memprediksi arus kas masa depan. Investor

dan kreditor sangat menaruh perhatian pada arus kas dimasa mendatang. Selain itu

informasi arus kas juga berguna bagi investor dan pemakai lainnya sebagai dasar

untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas tersebut.

Arus kas operasi menunjukkan aktivitas operasi suatu perusahaan, semakin

tinggi saldo kas bersih dari aktivitas operasi suatu perusahaan diharapkan dapat

meyakinkan investor bahwa operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang

cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi dan membayar

deviden sehingga harga saham dan return saham dapat meningkat.

Arus kas investasi dapat bernilai positif dan bernilai negatif. Arus Kas

investasi yang bernilai positif cenderung memberikan sinyal yang negatif bagi

investor karena perusahaan lebih banyak melakukan pelepasan aktiva dan menjual

surat berharga, sementara nilai negatif dari arus kas investasi akan dinilai sebagai

sinyal yang positif bagi investor karena menunjukkan peningkatan investasi yang

akan memberikan arus kas yang lebih besar d masa depan, sehingga perusahaan

juga dapat memberikan return yang lebih tinggi seiring meningkatnya harga saham.

Arus kas pendanaan yang bernilai positif juga akan dinilai negatif bagi

(20)

saham dan surat berharga, sedangkan arus kas pendanaan yang bernilai negatif

akan memberikan sinyal positif bagi calon investor karena ini menggambarkan

bahwa perusahaan cenderung mengembalikan hutang jangka panjang dan mampu

membayar deviden, dan ini adalah daya tarik bagi investor untuk mendapatkan

return saham yang lebih tinggi.

Perkembangan perusahaan tentunya tidak lepas dari peranan manjemen

dan pengelolaan pendanaan yang tepat. Sumber dana perusahaan dapat dibedakan

menjadi dua yaitu sumber dan intern dan sumber dana ekstern. Rasio Hutang merupakan salah satu pendanaan ekstern perusahaan. Rasio Hutang (leverage) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki

perusahaan berasal dari hutang atau modal, sehingga dapat diketahui posisi

perusahaan dan kewajibannya.

Leverage dapat membantu investor dan perusahaan dalam keputusan berinvestasi namun dengan risiko yang lebih besar bagi pemberi pinjaman. Jika

tingkat hutang semakin tinggi rasionya, maka semakin mengindikasikan hutang

yang berlebihan yang menandakan kemungkinan suatu perusahaan tidak mampu

menghasilkan pendapatan yang memadai untuk memenuhi kewajiban.

Tingkat leverage yang terlalu tinggi akan mengakibatkan sebagian investor takut dalam menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut karena beban

bunga perusahaan terlalu besar dan dikhawatirkan berisiko sangat besar jika

berinvestasi didalamnya.

(21)

suatu perusahaan yang dapat dinilai berdasarkan total aktiva dan jumlah

penjualan, dengan kata lain ukuran perusahaan merupakan ukuran besarnya asset

yang dimiliki oleh perusahaan.

Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih

besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber. Pada sisi lain

perusahaan dengan skala kecil lebih fleksible dalam menghadapi ketidakpastian,

karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak.

Perusahaan yang berskala besar tentunya tidak lepas dari tingkat risiko yang besar

pula, akan tetapi perusahaan yang mempunyai risiko besar biasanya menawarkan

return yang besar untuk menarik investor.

Tabel 1.1

Tiga Perusahaan LQ45 dengan Total Aktiva Terbesar N

Saham yang berfluktuasi setiap tahun. Kenaikan Kas Operasi PT.Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2013 yang semula defisit Rp1.995,- milliar

naik menjadi Rp4.399,- milliar diikuti oleh kenaikan harga saham pada tahun

(22)

dengan penurunan yang terjadi pada PT.Gudang Garam Tbk dan PT.United

Tractors Tbk diikuti oleh penurunan harga saham. Akan tetapi berbeda halnya

dengan penurunan kas operasi PT.Bank Rakyat Indonesia tahun 2012 justru

diikuti oleh kenaikan harga saham pada tahun tersebut.

Arus Kas Investasi PT.United Tractors Tbk tahun 2012 dan 2013

mengalami kenaikan dan PT.Bank Rakyat Indonesia tahun 2012 dan 2013

mengalami penurunan. Kenaikan yang terjadi diikuti oleh penurunan harga saham

pada dua tahun tersebut, demikian sebaliknya penurunan kas investasi diikuti

kenaikan harga saham tahun tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian Daniati

(2006) yang menyatakan bahwa arus kas investasi berpengaruh negatif terhadap

return saham. Hal yang berbeda terlihat pada PT.Gudang Garam Tbk, yang terus mengalami penurunan dari tahun 2012 hingga tahun 2013, penurunan kas

investasi pada tahun tersebut diikuti oleh penurunan harga saham dari Rp62.050,-

turun menjadi Rp56.300,- dan turun lagi menjadi Rp42.000,-.

Pada Tabel 1.1 juga dapat dilihat Arus kas pendanaan PT.Gudang Garam

Tbk pada tahun 2013 mengalami kenaikan dari Rp236,- menjadi Rp3.726,- yang

diikuti oleh penurunan harga saham pada tahun tersebut. Hal ini sesuai dengan

penelitian Fransiska (2013) yang menyatakan bahwa Arus Kas Pendanaan

berpengaruh negatif terhadap Return saham perusahaan. Hal yang berbeda justru terlihat pada PT.Astra International Tbk, penurunan kas pendanaan tahun 2012

hingga tahun 2013 justru diikuti oleh penurunan harga saham pada dua tahun

(23)

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Total Hutang PT.Gudang Garam Tbk

yang mengalami kenaikan dari tahun 2011 hingga 2013. Kenaikan hutang diikuti

oleh penurunan harga saham selama tahun tersebut. Hal Ini sesuai dengan

pernyataan Acheampong (2014) dan Yunina (2013) yang menyatakan bahwa

Leverage berpengaruh negatif terhadap Return saham. Sementara hal yang berbeda ditunjukkan oleh Solechan (2009) yang menyatakan bahwa Leverage

berpengaruh positif terhadap Return saham.

Pada Tabel 1.1 juga terlihat Total Aktiva sebagai gambaran dari ukuran

perusahaan. Kenaikan Total Aktiva PT.Bank BRI selama tahun 2011 hingga 2013

diikuti dengan kenaikan harga saham perusahaan. Ini sesuai dengan pernyataan

Acheampong (2014) dan Fransiska (2013) yang menyatakan bahwa Ukuran

Perusahaan berpengaruh positif terhadap Return saham. Hal ini tidak sejalan dengan pernyataan Ismanto (2011) yang menyatakan ukuran perusahaan

berpengaruh negatif terhadap Return saham.

Berdasarkan uraian fenomena dan perbedaan hasil dari penelitian

terdahulu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali dengan

mengambil judul : “Studi Empiris terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan Indeks LQ45 di Indonesia”

periode 2011 sampai 2013.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam

(24)

Pendanaan, Leverage, dan Ukuran perusahaan (Size) berpengaruh terhadap Return

Saham perusahaan”.

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas

Pendanaan, Leverage dan Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Return Saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45.

1.4Manfaat Penelitian

1. Bagi Investor

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam pengambilan

keputusan investasi saham terutama informasi mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi return saham dan sebagai bahan masukan dalam menentukan perusahaan mana yang dapat memberikan tingkat return yang diharapkan. 2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

menilai kinerja manajemen perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan

serta sebagai rujukan dalam pengambilan keputusan perusahaan untuk

meningkatkan return saham perusahaan. 3. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan dan

(25)

4. Bagi Penelitian Berikutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan acuan dalam

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pasar Modal

Brigham (2010:190) mengatakan bahwa Pasar Modal merupakan pasar

keuangan untuk hutang jangka menengah dan jangka panjang serta saham

perseroan. Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk

berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa

diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang

diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 1994:3). Sjahrial (2007:15) juga mengungkapkan bahwa pasar

modal dalam arti sempit merupakan kegiatan yang mempertemukan penjual

dan pembeli dana jangka panjang.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995

tentang Pasar Modal, yang dimaksud dengan pasar modal adalah kegiatan

yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Menurut Tandelilin (2001:14) Pasar Modal di Indonesia terbagi atas

dua jenis yaitu:

1) Pasar Perdana

Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya

(27)

2) Pasar Sekunder

Setelah sekuritas emiten dijual dipasar perdana, selanjutnya sekuritas

bisa diperjualbelikan oleh dan antar investor dipasar sekunder. Pasar

sekunder biasanya dimanfaatkan untuk perdagangan saham biasa,

saham preferen, obligasi, waran maupun sekuritas derivatif.

2.1.2 Investasi

Menurut Tandelilin (2001:3) investasi adalah komitmen atas sejumlah

dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Tingkat

keuntungan investasi dalam saham di pasar modal sangat ditentukan oleh

harga saham yang bersangkutan. Oleh karena itu untuk memprediksi return

yang akan diterima pemodal harus mengetahui faktor-faktor yang

memengaruhi harga saham.

Pada dasarnya, tinggi rendahnya harga saham lebih banyak dipengaruhi

oleh pertimbangan pembeli dan penjual tentang kondisi internal dan eksternal

perusahaan. Hal ini berkaitan dengan analisis sekuritas yang umumnya

dilakukan investor sebelum membeli atau menjual saham. Menurut Husnan

(2001:315) untuk menganalisis dan menyeleksi harga saham terdapat dua

pendekatan dasar yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

1) Analisis Fundamental

Analisis fundamental merupakan alat analisis yang disusun berdasarkan

atas data-data histories perusahaan yaitu data-data yang telah lewat yaitu

(28)

analysis (Ang, 1997) dalam (Husnan, 2001:348). Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap investasi saham mempunyai landasan yang kuat

yang disebut nilai intrinsik yang dapat ditentukan melalui analisis yang

sangat hati-hati terhadap kondisi perusahaan pada saat sekarang dan

prospeknya dimasa yang akan datang.

2) Analisis Teknikal

Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham

(kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tesebut (kondisi

pasar) diwaktu yang lalu (Husnan, 2001:349). Analisis teknikal

menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti harga saham, indeks

harga saham baik individual maupun gabungan, serta faktor-faktor lain yang

bersifat teknik.

2.1.3 Laporan Keuangan

2.1.3.1 Pengertian laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan

angka-angka yang tertulis diatasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan

aset-aset nyata yang berada di balik angka tersebut (Brigham, 2010:84).

Menurut Munawir (2007:2) Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil

dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan

pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan

(29)

Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, dimana

setiap transaksi diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian

rupa sehingga laporan akhirpun disajikan. Ikatan Akuntansi Indonesia

dalam Fahmi (2006:16) menjelaskan bahwa laporan keuangan adalah

neraca dan perhitungan laba laporan perubahan posisi keuangan (misalnya

laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan, dan laporan lain serta

materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan

apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggung jawaban

manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

2.1.3.2 Arus Kas

Laporan Arus kas menurut Brealey, et al (2007:64) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan penerimaan kas dan pembayaran kas

perusahaan selama suatu periode waktu. Laporan arus kas menurut

Brigham (2010:98) adalah laporan yang melaporkan dampak aktivitas

operasi, investasi, dan pendanaan suatu perusahaan pada arus kas

sepanjang periode akuntansi. Laporan arus kas menyediakan informasi

yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas

dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya,

(30)

Sedangkan menurut Greuning (2005:43) laporan arus kas adalah

laporan yang melaporkan arus kas selama periode pelaporan, yang di

klasifikasikan menjadi aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas

pendanaan. Sementara Arus Kas merupakan arus masuk dan arus keluar

atas kas dan setara kas (Greuning, 2005:44)

Laporan Arus Kas terdiri dari tiga komponen yaitu:

a) Arus Kas Operasi

Arus Kas Operasi menurut Brigham (2010:98) meliputi laba bersih,

penyusutan, dan perubahan dalam modal kerja selain kas dan utang jangka

pendek. Aktivitas operasi merupakan aktivitas penghasilan utama

pendapatan perusahaan dan aktivitas lain selain aktivitas investasi dan

aktivitas pendanaan (Greuning, 2005:44). Terdapat dua metode alternatif

pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas. Kedua

metode tersebut adalah:

1. Metode langsung

Metode ini melaporkan sumber kas operasi dan penggunaan kas

operasi. Sumber utama kas operasi adalah kas yang diterima dari para

pelanggan. Sedangkan penggunaan utama dari kas operasi meliputi

kas yang dibayarkan kepada pemasok atas barang dan jasa serta kas

yang dibayarkan kepada pegawai sebagai upah. Perbedaan antara

penerimaan kas dan pembayaran kas dalam suatu operasi merupakan

(31)

2. Metode tidak langsung

Metode ini melaporkan arus kas operasi yang dimulai dengan laba

bersih dan kemudian disesuaikan dengan pendapatan serta beban yang

tidak melibatkan penerimaan atau pembayaran kas. Dengan kata lain,

laba bersih akrual disesuaikan dengan menentukan jumlah bersih arus

kas dari aktivitas.

b) Arus Kas Investasi

Arus Kas Investasi menurut Brigham (2010:98) meliputi pembelian

atau penjualan aset tetap. Ginting (2012) Arus Kas Investasi merupakan

arus kas yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan

dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkkan pendapatan dan

arus kas masa depan dan melibatkan aset jangka panjang. Aktivitas

investasi merupakan perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang dan

investasi selain investasi setara kas (Greuning, 2005:44).

c) Arus Kas Pendanaan

Arus Kas Pendanaan menurut Brigham (2010:98) meliputi

penerimaan kas melalui penerbitan hutang jangka pendek, hutang jangka

panjang, saham, menggunakan kas untuk membayar deviden, membeli

kembali saham atau obligasi yang beredar. Greuning (2005:44)

menyatakan bahwa Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang

mengakibatkan perubahan ukuran dan komposisi modal ekuitas dan

pinjaman perusahaan. Naimah (2000) dalam Ginting (2012) mengatakan

(32)

adanya kegiatan peminjaman dan pembayaran hutang, perolehan sumber

daya dari pemilik perusahaan, serta pemberian imbalan atas investasi bagi

pemilik perusahaan

2.1.4 Analisis Laporan Keuangan 2.1.4.1 Analisis Rasio Keuangan

Dengan mengadakan analisa terhadap pos-pos neraca akan

diketahui atau diperoleh gambaran tentang posisi keuangannya, sedangkan

analisa terhadap laporan laba rugi akan memperoleh gambaran tentang

hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan. Laporan

keuangan merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk

memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan suatu

perusahaan beserta hasil-hasil yang telah dicapai. Laporan keuangan

tersebut selanjutnya dapat dianalisis guna mendukung keputusan

manajemen.

Salah satu alat untuk analisis laporan keuangan adalah dengan

analisis rasio yang digunakan untuk mengetahui keadaan dan

kecenderungan serta mengukur kinerja manajemen. Melalui analisis rasio

dapat digunakan sebagai salah satu dasar untuk menilai kinerja manajemen

apakah telah mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan mengetahui sejak

dini kecenderungan atau trend atas prestasi manajemen sehingga dapat

(33)

Brigham (2010:134) membagi rasio keuangan menjadi 5 bagian

yaitu:

1) Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas

dan aset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya. Rasio

Likuiditas yang sering di bahas terdiri dari 2 yaitu Rasio Lancar

(Current Ratio) dan Rasio Cepat (Quick Ratio). 2) Rasio Manajemen Aset

Rasio Manajemen Aset yaitu rasio yang mengukur seberapa efektif

sebuah perusahaan mengukur asetnya. Rasio ini terbagi atas Rasio

perputaran persediaan, Jumlah hari penjualan belum tertagih, Rasio

perputaran aset tetap, dan Rasio perputaran total aset.

3) Rasio Manajemen Hutang

Rasio manajemen hutang (Leverage) adalah rasio yang mengukur sampai sejauh mana perusahaan menggunakan pendanaan melalui

hutang. Rasio ini terdiri dari Rasio Utang (Debt Ratio), Rasio kelipatan pembayaran bunga,dan Rasio Cakupan EBITDA.

4) Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas merupakan sekelompok rasio yang menunjukkan

kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada

hasil operasi. Rasio profitabilitas terdiri dari Margin laba atas

penjualan, Pengembalian atas total aset, Rasio kemampuan dasar untuk

(34)

5) Rasio Nilai Pasar

Rasio Nilai Pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan

harga saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai buku

persahamnya. Rasio ini terdiri dari Rasio harga/laba, Rasio harga/arus

kas, dan Rasio nilai pasar/nilai buku.

2.1.4.2 Leverage

Bagi Investor ada tiga rasio keuangan yang paling dominan yang

dijadikan rujukan untuk melihat kondisi kinerja suatu perusahaan, yaitu

rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Ketiga rasio ini secara

umum selalu menjadi perhatian investor karena secara dasar dianggap

sudah merepresentatifkan analisis awal tentang kondisi suatu perusahaan.

Rasio solvabilitas atau Leverage merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana perusahaan mampu untuk mengelola hutangnya

dalam rangka memperoleh keuntungan dan juga mampu untuk melunasi

kembali hutangnya. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban-kewajiban dalam jangka panjang.

Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total

hutangnya lebih besar dibanding total asetnya. Namun bukan berarti

perusahaan yang tidak solvabel namun likuid tidak bisa menjalankan

aktivitasnya. Karena dengan kemampuan likuiditas yang dimiliki sangat

memungkinkan perusahaan tersebut untuk bisa mengembalikan hutangnya

(35)

Menurut Sugiarto (2009:102) Leverage memiliki koefisien negatif signifikan yang menyatakan hubungan negatif antara penggunaan leverage

dengan harga saham. Penggunaan leverage yang tinggi direspon pasar dengan penurunan harga saham. Penurunan harga saham akan

mengakibatkan menurunnya return saham perusahaan.

Jenis leverage terbagi menjadi dua yaitu leverage operasi (operating leverage) dan leverage keuangan (financial leverage):

1. Leverage Operasi (Operating Leverage) merupakan ukuran bagi risiko operasi yang dapat diketahui dari biaya tetap untuk kegiatan operasi dan

dapat dilihat melalui laporan laba rugi. Operating Leverage timbul karena adanya biaya operasi tetap yang digunakan dalam perusahaan

untuk menghasilkan pendapatan. Biaya operasi tetap tidak berubah

dengan adanya perubahan penjualan, maka operating leverage dapat didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan di dalam menggunakan

biaya operasi tetap untuk memperbesar pengaruh dari perubahan

penjualan terhadap laba sebelum bunga dan pajak.

2. Leverage Keuangan (Financial Leverage) merupakan ukuran bagi risiko keuangan dan dapat diketahui dari biaya tetap dari dana utang

yang digunakan. Jika financial leverage tinggi maka akan menyebabkan risiko keuangan yang tinggi juga sehingga biaya modal juga tinggi.

(36)

hutang semakin banyak, maka semakin besar beban tetap berupa bunga

dan angsuran pokok pinjaman yang harus dibayar.

Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur leverage

perusahaan yaitu dengan menggunakan Debt to Equity Ratio. Rasio utang terhadap total ekuitas (Debt to Equity Ratio) diperoleh dari membagi total hutang perusahaan dengan total ekuitasnya. Rasio ini menggambarkan

mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari

utang jangka panjang dan modal yang berasal dari ekuitas. Jika rasio ini

semakin besar, menunjukkan bahwa struktur modal yang berasal dari

utang semakin besar digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada.

Menurut Indra (2006:90) Debt to Equity Ratio (DER) yang semakin besar akan mengakibatkan risiko financial perusahaan yang semakin tinggi. Penggunaan hutang yang semakin besar akan

mengakibatkan semakin tingginya risiko untuk tidak mampu membayar

hutang. Investor biasanya selalu menghindari risiko, maka semakin tinggi

DER akan mengakibatkan saham perusahaan tersebut semakin dihindari

investor, sehingga harga saham akan semakin rendah.

2.1.5 Ukuran Perusahaan (Size) 2.1.5.1 Pengertian Perusahaan

Perusahaan menurut Griffin dan Ebert (2006:110) adalah bisnis

yang secara hukum dianggap sebagai satu entitas yang terpisah dari

(37)

Penetapan tujuan yang benar akan sangat berpengaruh pada proses

pencapaian tujuan dan pengukuran kinerja nantinya. Kesalahan

menentukan tujuan akan berakibat pada kesalahan strategi yang diambil.

Perusahaan adalah suatu organisasi yang menggabungkan dan

mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk

memproduksi barang dan atau jasa untuk dijual (Salvatore, 2005:8).

2.1.5.2 Ukuran Perusahaan (Size)

Ukuran perusahaan menurut Ibrahim (2008:19) merupakan suatu

skala pengklasifikasian besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara

antara lain dengan total aktiva, total penjualan, nilai pasar saham, dan

lain-lain. Menurut Jaelani (2001) dalam Adiwiratama (2012:8) ukuran

perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran

yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan dapat dilihat dari besar

kecilnya modal yang digunakan, total aktiva yang dimiliki, atau total

penjualan yang diperoleh.

Perusahaan yang besar memiliki aktiva yang besar pula dan

mencerminkan bahwa perusahaan tersebut mampu menghasilkan laba

yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Selain itu, juga

dapat memberikan kepastian untuk prospek masa depan perusahaan bagi

investor dalam memprediksi risiko yang akan terjadi jika berinvestasi.

Ismail (2004) dalam Adiwiratama (2012:9) menyatakan bahwa

besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam

(38)

dihadapi perusahaan berkaitan dengan operasinya. Hal ini disebabkan

karena perusahaan besar lebih menganekaragamkan risiko dalam

menjalankan usahanya untuk memperoleh keuntungan investasi yang

maksimal.

2.1.6 Return Saham

Menurut Ang dalam Solechan (2009) konsep return (kembalian) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang

dilakukannya. Return saham merupakan income yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya diperusahaan tertentu.

Tandelilin (2001:48) menyebutkan bahwa sumber return saham terdiri dari dua komponen utama yaitu yield dan capital gain (loss). Yield

merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika kita membeli saham

maka yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang diperoleh. Sedangkan

capital gain (loss) adalah kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.

Investor akan mempertimbangkan tingkat imbalan yang diharapkannya

(expected return) dimasa yang akan datang untuk suatu investasi yang dilakukannya saat ini. Imbal hasil yang direalisasikannya belum tentu sesuai

dengan yang diharapkannya, ketidakpastian ini disebut risiko.

Return saham dapat dihitung menggunakan rumus :

(39)

Return yang tinggi menunjukkan saham memiliki tingkat keuntungan yang tinggi pula, sehingga investor dapat menggunakannya sebagai patokan

kapan saat yang tepat untuk berinvestasi dengan melakukan pembelian saham

atau menunda investasi agar tidak mengalami kerugian.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan return saham adalah sebagai berikut:

1. Acheampong, et al (2014) dalam penelitiannya yang berjudul The Effect of Financial Leverage and Merket Size on Stock Returns on the Ghana stock Exchange: Evidence from Selected Stocks in the Manufacturing Sector. Periode waktu yang digunakan adalah 2006-2010 dengan menghasilkan kesimpulan bahwa Financial Leverage berpengaruh negatif terhadap return saham dan Market Size berpengaruh positif terhadap return saham.

2. Fransiska (2013) dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Laporan Arus

Kas, Laba Kotor, Ukuran Perusahaan, DER terhadap Return Saham. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2009-2011 dengan jumlah sampel berdasarkan

kriteria sebanyak 17 perusahaan. Penelitian ini berkesimpulan bahwa

secara parsial hanya ukuran perusahaan dan laporan arus kas aktivitas

(40)

laba kotor, ukuran perusahaan, debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham.

3. Yunina, et al (2013) dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage, dan Laba terhadap Return Saham pada Perusahaan Aneka Industri di Indonesia. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah

42 perusahaan selama periode 2007-2011. Hasil penelitian ini

mengindentifikasikan bahwa risiko sitematik, leverage, dan laba secara simultan berpengaruh positif terhadap return saham. Sedangkan secara parsial risiko sistematik berpengaruh positif terhadap return saham,

leverage berpengaruh negatif terhadap return saham dan laba berpengaruh positif terhadap return saham.

4. Adiwiratama (2012) dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Informasi

Laba, arus Kas dan Size Perusahaan terhadap Return Saham. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur periode 2008-2010 dengan

total perusahaan yang menjadi sample adalah 46 perusahaan. Penelitian

ini memberikan kesimpulan bahwa perubahan arus kas operasi,

perubahan arus kas investasi, perubahan arus kas pendanaan, perubahan

laba akuntansi, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh

terhadap return saham. Sedangkan secara parsial laporan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham.

5. Ginting (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh

(41)

sebanyak 45 perusahaan yang berasal dari indeks LQ45, dan diperoleh

sampel sebanyak 20 perusahaan. Periode waktu yang digunakan yaitu

Agustus 2005 – Agustus 2010. Analisis data yang digunakan adalah

analisis regresi linier berganda. Penelitian yang dilakukan menghasilkan

kesimpulan bahwa secara simultan seluruh variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan secara parsial variabel arus kas operasi dan Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap return saham.

6. Ismanto (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh

Ukuran Perusahaan, Book to Market Value, dan Beta terhadap Return

Saham di BEI. Saham yang menjadi sampel adalah saham yang masuk

dalam Indeks LQ45 periode 2008-2010. Hasil penelitian menyimpulkan

bahwa secara simultan ukuran perusahaan, book to market value, dan beta berpengaruh terhadap return saham perusahaan. Sementara secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap return saham dan beta berpengaruh positif terhadap return saham.

7. Solechan (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Earning,

Manajemen Laba, IOS, Beta, Size dan Rasio Hutang terhadap Return

Saham pada Perusahaan yang Go Public di BEI menunjukkan bahwa secara bersama-sama ke enam variabel berpengaruh terhadap return

saham. Secara parsial earning per share berpengaruh positif terhadap

return saham dan rasio hutang berpengaruh negatif terhadap return

(42)

dengan jumlah sample sebanyak 152 perusahaan yang telah melewati

beberapa kriteria yang ditentukan.

8. Daniati dan Suhairi (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan

Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 perusahaan yang

tergabung dalan Industri Textile dan Automotive selama tahun

1999-2004. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa Arus Kas Investasi, Arus

Kas Pendanaan, Laba Kotor dan Size perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Expected Return Saham.

(43)
(44)

Lanjutan Tabel 2.1

1. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return saham.

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas

penghasil utama pendapatan perusahaan. Pada umumnya arus kas operasi

berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba

atau rugi bersih. Arus Kas Operasi dapat menghasilkan kas yang dapat

digunakan untuk melunasi pinjaman, membayar deviden, memelihara

kemampuan operasi perusahaan dan melakukan investasi baru tanpa

mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Dengan adanya penerimaan kas

(45)

Ginting (2012) mengatakan bahwa Arus Kas Operasi (operating activities) meliputi kas yang dihasilkan dan dikeluarkan yang masuk dalam determinasi penentuan laba bersih Arus Kas dari aktivitas operasi merupakan

indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat

menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman,

memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan

melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

Apabila arus kas bersih dari aktivitas operasi tinggi, maka perusahaan

dikatakan telah dapat meningkatkan nilai perusahaan dan aktivitas operasi

perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan

arus kas dari aktivitas operasi mempengaruhi ekspektasi investor untuk

memperoleh arus kas setiap periode. Hal ini dapat menarik investor untuk

melakukan investasinya pada perusahaan tersebut yang kemudian

menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap saham sehingga pada

akhirnya akan mempengaruhi return saham.

Ginting (2012) telah membuktikan bahwa Arus Kas Operasi

berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. Livnat dan Zarowin (1992) dalam Daniati (2006) yang menguji komponen arus kas juga telah

membuktikan bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan yang lebih

kuat dengan expected return saham.

Secara teori, semakin tinggi arus kas operasi perusahaan maka semakin

(46)

besar pula return sahamnya. Dengan demikian arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham.

2. Pengaruh Arus Kas Investasi terhadap Return saham.

Aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan

sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas

masa depan. Perusahaan melakukan investasi atas kelebihan kas yang

dimiliki. Penerimaan atas investasinya tersebut yang kemudian digunakan

untuk menjalankan operasi bisnisnya.

Arus kas investasi dapat bernilai positif ataupun negatif. Arus Kas

Investasi yang positif menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh kas

dengan melakukan pelepasan aktiva jangka panjang dan menjual surat

berharga, sedangkan Arus Kas Investasi negatif menunjukkan adanya

peningkatan Investasi yang diartikan oleh para investor sebagai sinyal positif

bagi mereka, yaitu bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi. Karena

itulah perusahaan mampu untuk berinvestasi, yang pada akhirnya dapat

meningkatkan nilai perusahaan.

Kenaikan investasi memungkinkan timbulnya aliran kas masa depan

yang lebih tinggi apabila kinerja perusahaan baik. Perusahaan yang memiliki

kinerja baik akan mampu memaksimalkan keuntungan perusahaan untuk

meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, sehingga bisa menarik

investor untuk melakukan investasinya yang kemudian akan menyebabkan

(47)

Daniati (2006) dalam penelitiannya berhasil menunjukkan adanya

pengaruh yang signifikan antara Arus Kas Investasi terhadap Return Saham perusahaan. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Miller dan Rock (1985)

dalam Daniati (2006) menemukan hasil bahwa peningkatan investasi

berhubungan dengan peningkatan arus kas masa yang akan datang dan

mempunyai pengaruh positif dengan Return Saham pada saat pengumuman investasi baru.

Secara teori, arus kas investasi perusahaan dengan investasi tinggi akan

menimbulkan kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga

semakin besar pula return sahamnya. Dengan demikian Arus Kas Investasi berpengaruh terhadap return saham.

3. Pengaruh Arus Kas Pendanaan terhadap Return saham

Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan

dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan, salah

satunya adalah penerbitan utang berupa obligasi atau utang berupa uang tunai.

Perusahaan akan menerima kas atas penerbitan obligasi dan utang tersebut.

Kas yang diperoleh tersebut kemudian digunakan sebagai sumber pendanaan

untuk menjalankan bisnisnya dan untuk mensejahterakan para pemegang

saham.

Arus Kas Pendanaan dapat bernilai positif ataupun negatif. Arus Kas

Pendanaan positif menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menjual

saham dan surat-surat berharga sementara Arus Kas Pendanaan negatif

(48)

saham yang beredar. Perusahaan dengan Arus Kas Pendanaan positif akan

ditanggapi negatif oleh investor karena perusahaan lebih banyak menerbitkan

hutang sehingga akan mengurangi arus kas operasi masa depan dan

mengurangi penghasilan perusahaan. Arus Kas Pendanaan yang negatif

memberikan gambaran bahwa perusahaan mampu membayar hutang jangka

panjang dan memberikan devuden dan Return yang lebih besar kepada investor.

Miller dan Rock (1985) dalam Daniati (2006) dengan signaling theory

menjelaskan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman

pendanaan dari kas karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari operasi

yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, selain itu sinyal ini juga

berpengaruh terhadap keputusan berinvestasi para investor dan

mengakibatkan perubahan terhadap deviden yang sangat erat hubungannya

dengan Return Saham. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Fransiska (2013) dan Adiwiratama (2012) yang menyimpulkan bahwa Arus Kas Pendanaan

berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. 4. Pengaruh Leverage terhadap Return saham

Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban dengan modal sendiri yang dimiliki. Leverage merupakan perbandingan total hutang dan total ekuitas. Leverage yang tinggi mengindikasikan bahwa risiko investasi terhadap perusahaan juga tinggi dan

(49)

Apabila perusahaan memiliki leverage yang tinggi, maka kemampuan perusahaan dinilai buruk karena mempunyai tingkat kebangkrutan yang tinggi

karena proporsi hutang lebih tinggi dari modal, sehingga investor menilai

sebagai sesuatu yang kurang baik. Apabila penilaian investor kurang baik,

maka akan merubah permintaan atas saham perusahaan, sehingga harga

saham akan berubah, dan perubahan harga saham akan mempengaruhi

terhadap return saham.

Jika ukuran utang semakin tinggi rasionya, maka semakin

mengindikasikan utang yang berlebihan pada perusahaan yang menandakan

kemungkinan suatu perusahaan tidak mampu dalam menghasilkan

pendapatan yang memadai untuk memenuhi kewajiban hutang-hutangnya.

Jadi secara teori, semakin tinggi rasio leverage perusahaan, maka semakin rendah tingkat return yang akan diterima oleh pemegang saham.

Penelitian Acheampong (2014) membuktikan bahwa Financial Leverage berpengaruh negatif terhadap Return Saham. Hal yang sama juga dibuktikan oleh Yunina (2013) dan Solechan (2009) yang memberikan

kesimpulan bahwa Leverage berpengaruh negatif terhadap Return Saham. 5. Pengaruh Size terhadap Return saham

Ukuran perusahaan (Size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata

tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Dalam penelitian ini ukuran

(50)

dihasilkan perusahaan. Semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan maka

deviden yang dibagikan akan semakin besar dan itu akan berdampak pada

kenaikan harga saham. Kenaikan harga saham perusahaan juga akan

meningkatkan tingkat pengembalian (return) saham perusahaan, sehingga akan menarik minat para investor untuk melakukan investasi. Hal ini berarti

bahwa size perusahaan berpengaruh terhadap return saham.

Hal ini didukung oleh penelitian Fransiska (2013) dan Daniati (2006)

yang membuktikan bahwa Size berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. Sementara Ismanto (2011) menyatakan bahwa Size berpengaruh negatif terhadap Return Saham perusahaan.

Penelitian ini merujuk kepada faktor-faktor yang mempengaruhi return

saham diantaranya adalah Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas

Pendanaan, Leverage, dan Ukuran Perusahaan (Size) dan dapat digambarkan dalam bentuk kerangka pemikiran sebagai berikut:

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

Arus Kas Operasi (X1)

Arus Kas Investasi (X2)

Arus Kas Pendanaan (X3)

Leverage (X4)

Size (X5)

(51)

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara atas penelitian yang akan dilakukan

pengujian. Berdasarkan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini

adalah “Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Leverage

dan Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh dan signifikan terhadap Return

(52)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yaitu

penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh hubungan antara satu

variabel dengan variabel lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah terdapat hubungan yang signifikan antara arus kas operasi, arus kas

investasi, arus kas pendanaan, leverage, dan size terhadap return saham.

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs

www.idx.co.id. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2015 sampai

April 2015.

3.3Batasan Operasional

Batasan Operasional pada penelitian ini terbatas pada:

1. Variabel Independen : merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat) variabel lain (Sugiyono, 2012:59). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel independen adalah laporan arus kas operasi, arus kas

investasi, arus kas pendanaan, leverage, dan ukuran perusahaan (size). 2. Variabel Dependen : merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

(53)

3.4Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah

konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi

(indikator) dari suatu konsep/variabel (Noor, 2011:97). Variabel yang

digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variabel independen dan

variabel dependen.

1. Variabel Bebas (Independen Variable)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

a. Arus Kas Operasi

Arus Kas Operasi merupakan arus kas yang berasal dari kegiatan

operasional perusahaan, diperoleh dari aktivitas utama pendapatan

perusahaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain

yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Arus Kas

Operasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Dimana : CFOt = Arus Kas Operasi pada tahun t

CFOt-1= Arus Kas Operasi tahun t-1

b. Arus Kas Investasi

Arus Kas Investasi merupakan arus kas yang berasal dari kegiatan

investasi perusahaan yang mencerminkan penerimaan dan

pengeluaran kas sehubungan perolehan dan pelepasan aktiva

(54)

aktiva tidak lancar. Arus Kas Investasi dapat dihitung

menggunakan rumus:

Dimana : CFIt = Arus Kas Investasi pada tahun t

CFIt-1 = Arus Kas Investasi tahun t-1

c. Arus Kas Pendanaan

Arus Kas Pendanaan merupakan arus kas yang berasal dari

kegiatan pendanaan perusahaan, yang mengakibatkan perubahan

jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Arus Kas

Pendanaan dapat dihitung dengan rumus:

Dimana : CFFt = Arus Kas Pendanaan pada tahun t

CFFt-1 = Arus Kas Pendanaan tahun t-1

d. Leverage

Leverage adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar.

Leverage dapat dihitung menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) dengan rumus:

e. Ukuran perusahaan (Size)

(55)

rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Dalam

penelitian ini ukuran perusahaan (Size) diukur menggunakan

Logaritma Natural dari Total Aktiva.

Size = LnTotalAsset 2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

return saham. Return saham adalah pengembalian yang diterima oleh para pemegang saham atas investasi yang telah dilakukan, dapat berupa

dividen dan capital gain (loss). Menurut Jogiyanto (2000) dalam Solechan (2009) return secara keseluruhan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana: Pt = Harga Saham sekarang saat closing price

Pt-1 = Harga Saham sebelumnya saat closing price Tabel 3.1

4 Leverage rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva

perusahaan dibiayai dengan hutang

DER =

Gambar

Grafik 1.1 Perkembangan Indeks IHSG, LQ45 dan JII
Tabel 1.1 Tiga Perusahaan LQ45 dengan Total Aktiva Terbesar
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang terkumpul dari tes hasil belajar kimia yang diberikan kepada siswa kelas X SMAN 1 Amabalawi berupa postes yang dilakukan

Dari gambar 4.1 dapat disimpulkan, semakin besar laju alir maka jumlah mol CO2 yang terserap justru menurun.Hal ini dikarenakan pada operasi absorbsi dengan laju alir besar,

Rumus ini ternyata berbeza dengan rumus nasal homorganik dalam dialek Melayu Kelantan/Hulu Kelantan dan dialek Melayu Terengganu/Hulu Terengganu yang menggugurkan konsonan

Tata cara minum teh untuk wanita dan pria berbeda karena cawan teh yang mereka gunakan juga berbeda dan juga karena ini merupakan suatu seni di jepang, cara minum teh yang

Jawablah pernyataan-pernyataan pada tabel di bawah ini dengan memberikan tanda centang (  ) jika Upaya Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan oleh Perusahaan

(1) Pelaksanaan pencegahan dan penindakan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf g, dilakukan melalui pendekatan persuasif dengan mengedepankan upaya pemulihan atas dampak

[r]

1) An agent-based model of Kuhn’s Structure of Scientific Revolutions , where I show how possibly the interactions of individually rational scientists can result in an