• Tidak ada hasil yang ditemukan

P rusahaan Gas Nega Neg r a a

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "P rusahaan Gas Nega Neg r a a"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Presentasi Investor

June 2010 update

June 2010 update

(2)

The information contained in our presentation is intended solely for your personal reference. In addition, such information contains projections and forward-looking statements that reflect the, p j g Company’s current views with respect to future events and financial performance. These views are based on assumptions subject to various risk. No assurance can be given that further events will occur, that projections will be achieved, or that the Company’s assumptions are correct. Actual results may differ materially from those projected.

(3)

Indonesia Produsen Utama Gas Bumi Asia Pasifik

Cadangan gas bumi terbesar di Asia Pasifik dengan status proven

Dibandingkan Australia, China and Malaysia  

(Sumber: BP World Energy Report 2010)

Cadangan gas bumi terbesar di Asia Pasifik dengan status proven

Dibandingkan Australia, China and Malaysia   g g y y

(Sumber: BP World Energy Report 2010)

3,71

7,96

1,32

53,06

7,76 21,49

24,14

6,39 26,68

6,18 6,31

6,30

Sumber:Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Cadangan Gas Bumi Terbukti (Sumber: BP World Energy Report 2010)

Persentase

Triliun meter kubik 2005 2006 2007 2008 2009 2009

Triliun meter kubik 2005 2006 2007 2008 2009 2009

Indonesia 2,48 2,63 3,00 3,18 3,18 1,7%

Australia 2,35 2,34 2,29 3,08 3,08 1,6%

Cina 1,53 1,68 2,26 2,46 2,46 1,3%

Malaysia 2,48 2,48 2,38 2,38 2,38 1,3%

Total Asia Pasifik 13,48 13,75 14,65 16,00 16,24 8,7%

Cadangan Dunia 172,28 173,18 176,8 185,28 187,49 100,0%

Kurangnya pasokan gas bumi dalam negeri

Disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan permintaan dan keterbatasan infrastruktur gas bumi

Kurangnya pasokan gas bumi dalam negeri

Disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan permintaan dan keterbatasan infrastruktur gas bumi

(4)

Pendorong Utama Permintaan Gas Bumi Pendorong Utama Permintaan Gas Bumi

Penggunaan Bahan Bakar Non Subsidi Untuk Industri Penggunaan Bahan Bakar Non‐Subsidi Untuk Industri

• Subsidi untuk industri tidak berlaku sejak tahun 2005

Harga dan Efisiensi

• Manfaat signifikan atas harga dan efisiensi karena konversi gas Manfaat signifikan atas harga dan efisiensi karena konversi gas  bumi, termasuk solusi atas energi ramah lingkungan

Konversi Energi Pembangkit Listrik

Tingginya permintaan dari pembangit listrik dual fired yang  melakukan konversi sumber energi

Permintaan kalangan industri

Kebutuhan gas bumi dalam rangka era persaingan Free Trade  Agreement

Agreement

(5)

Permintaan Gas Bumi

2500

Permintaan gas bumi PLN sebesar 1,8 BSCFD pada tahun 2009 untuk pembangkit listrik dual Sektor Pembangkit Listrik

2000

2500

fired yang telah ada dan mencapai 2,1 BSCFD

pada tahun 2015

1000

1500 Permintaan

Pasokan

Kebutuhan yang belum terpenuhi 0,8 BSCFD Permintaan tambahan 0,1 BSCFD dari IPP

0

500 Selisih

3000

Sektor Industri – Non Pembangkit Listrik

0

2009 2015

Sumber: Unit Energi Primer PLN

2000

2500

Pupuk

Petrokimia Kertas

Sumber: Unit Energi Primer PLN

1000

1500

Kertas

Baja Keramik Departemen Perindustrian RI menyebutkan

adanya kondisi kekurangan pasok gas bumi bagi

0 500

2009 2015

Lain‐lain Total adanya kondisi kekurangan pasok gas bumi bagi

kalangan industri

Volume kebutuhan gas bumi industri yang

2009 2015

Sumber: Departemen Perindustrian RI dan PGN

belum terpenuhi sebesar 0,4 BSCFD

(6)

Potensi Pertumbuhan Permintaan k &

Listrik & Gas Bumi

Pemakaian gas bumi untuk sektor kelistrikan yang masih rendah Pemakaian gas bumi untuk sektor kelistrikan yang masih rendah Pemakaian gas bumi untuk sektor kelistrikan yang masih rendah

Memberikan potensi pertumbuhan permintaan gas bumi

Pemakaian gas bumi untuk sektor kelistrikan yang masih rendah

Memberikan potensi pertumbuhan permintaan gas bumi

(7)

Tingkat Harga Yang Kompetitif g g g p

Rendahnya harga gas bumi dibandingkan bahan bakar lain Rendahnya harga gas bumi dibandingkan bahan bakar lain Rendahnya harga gas bumi dibandingkan bahan bakar lain Rendahnya harga gas bumi dibandingkan bahan bakar lain

Harga jual industri berdasarkan B‐to‐B Harga jual industri berdasarkan B‐to‐B Harga jual industri berdasarkan B to B Harga jual industri berdasarkan B to B

Harga Jual PGN dan Harga HSD

35.00 40.00

HSD Unsubsidized Price (USD/MMBTU) PGN Average Selling Price (USD/MMBTU)

14,49 10,05  6,35

MFO LPG ‐ 3 kg (Subsidized)

Natural Gas Harga jual

rata‐rata PGN

25.00 30.00

17,63 13,59

14,49

MDF/IDO (Diesel) LPG ‐ 12  kg  MFO

Btu

15.00 20.00

20,38 18,83 Premium 

HSD (Solar)

USD/MMB

5.00 10.00

20,71 17,33 17,15

Kerosene LPG Bulk LPG ‐ 50 kg

0.00

3/1/2005 7/14/2006 11/26/2007 4/9/2009

20,71 Kerosene

USD/MMBTU

Catatan:

Harga Bahan Bakar Prertamina per Juni 2010 Nilai tukar +IDR 9.500/USD

7/1/2010

(8)

Skema Baru Harga Jual Gas Bumi g

Peraturan Menteri ESDM No. 19 Tahun 2009

Harga Pokok

Pembelian Gas • Penetapan harga jual kategori pengguna umum ditetapkan oleh perusahaan

• Kategori pengguna umum adalah industri non‐subsidi dan

Biaya Transportasi

pembangkit listrik

Pertimbangan penetapan harga jual

Transportasi

& Distribusi

Harga Jual

• Dinamika permintaan dan pasokan

• Daya beli

• Marjin yang wajar

Biaya Internal Harga Jual

Gas Bumi

Sebagai daya tarik bagi hulu dalam rangka penyediaan pasokan gas bumi sehingga dapat memenuhi permintaan

Internal

domestik jangka panjang Implementasi

Marjin

• PGN telah berupaya melakukan komunikasi dan edukasi kepada konsumen atas fleksibilitas skema baru harga jual

• Implementasi skema baru harga jual dengan sistem regional dan

d f d l h l h l l

diferensiasi di seluruh wilayah penjualan PGN per tanggal 1  April 2010

(9)

Pertumbuhan Kinerja Operasional

900 Volume TransmisiVolume Transmisi 900 Volume DistribusiVolume Distribusi

700 800 850

500 600 800

300 400 750

100 700 200

389 402 422 527 551 566 577 721 756 776 792 841 827 0

720 734 736 716 743 747 758 779 763 763 767 758 848 650

Volume (MMSCFD) Volume (MMSCFD)

Pertumbuhan pesat volume pengaliran seiring Pertumbuhan pesat volume pengaliran seiring Pertumbuhan pesat volume pengaliran seiring

terselesaikannya pipa transmisi SSWJ Pertumbuhan pesat volume pengaliran seiring

terselesaikannya pipa transmisi SSWJ

(10)

Pertumbuhan Pendapatan, EBITDA, dan EBIT

20000

p

Pendapatan EBITDA dan EBIT

% 10000  60%

1.624  20 16000

18000

47%

50% 52%

54% 55%

8000  9000 

1 519 12000

14000

9.303  40%

6000 7000 

16 380 1.208

1.519 

8000 10000 12000

DR miliar

6.375  4000

5000  6000 

IDR miliar

11.275 

16.380  1.208 

462 386

4 5

6000

ID 8000

4.094 

4 657

7.676 

20%

3000  4000 

7.594 

4.013  4.095 

462 386

2000

4000 2.430 

2.472  3.082 

4.657 

1.997  2.110  1000 

2000 

0

2007* 2008 2009 3M09 3M10

Distribusi Transmisi Serat Optik

0%

2007* 2008 2009 3M09 3M10

EBITDA EBIT Marjin EBITDA

*Catatan: disajikan kembali

(11)

Laporan Keuangan Triwulan I–2010

200 199 

p g

Labar/Rugi

5 000

50 100  150 

200  Labar/Rugi Selisih Kurs

4 000 4,500  5,000 

r

(100) (50)

50 

3M09 3M10

3 000 3,500  4,000 

IDR miliar

(134) (200)

(150) (100)

4.478 4.486  2 000

2,500  3,000 

IDR miliar

1 997 2.110 1 000

1,500  2,000 

Nilai Tukar Rupiah Nilai Tukar Rupiah

1.836 

644 

1.997 

1.220  1.760 

615 

2.110 

1.771  500 

1,000 

‐ 31 Maret 2009

USD 1 = IDR 11.575 & JPY 1 = IDR 117,94 31 Maret 2010

‐ 31 Maret 2009

USD 1 = IDR 11.575 & JPY 1 = IDR 117,94 31 Maret 2010

Pendapatan Beban Pokok  Pendapatan

Biaya  Operasional

Laba Usaha Laba Bersih

3M09 3M10

‐ 31 Maret 2010

USD 1 = IDR 9.115 & JPY 1 = IDR 97,71

‐ 31 Maret 2010

USD 1 = IDR 9.115 & JPY 1 = IDR 97,71

(12)

Neraca Keuangan Per 31 Maret 2010 g

(IDR miliar) 31 Mar 2009 31 Mar 2010 %

Aset Lancar

Aset Tidak Lancar

7.235 20.803

10.632 19.037

47

‐8

Total Aset 28 038 29 668 6

Total Aset 28.038 29.668 6

Kewajiban Lancar

Kewajiban Tidak Lancar

4.071 14.342

3.600 11.599

‐12

‐19 Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan

Dana Proyek Pemerintah Total Ekuitas

1.069 28 8.529

1.077

‐ 13.393

1

‐ 57

Total Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham 28.038 29.668 6

Rasio 2008 2009

Debt to Equity Ratio (x) 1,9 1,0

Return on Investment (ROI) 25% 32%

Return on Investment (ROI) 25% 32%

Return on Equity (ROE) 10% 113%

Net debt/EBITDA (x) 1,6 0,6

Net debt/Equity (x) 1,4 0,4

Net debt/Equity (x) 1,4 0,4

EBITDA/Interest expense (x) 11,7 16,7

(13)

Kewajiban Jangka Panjang

(per 30 Juni 2010)

Kewajiban jangka panjang sebesar USD 1 148 miliar Kewajiban jangka panjang sebesar USD 1 148 miliar Kewajiban jangka panjang sebesar USD 1,148 miliar

Mayoritas sumber pendanaan berasal dari bank pembangunan Kewajiban jangka panjang sebesar USD 1,148 miliar

Mayoritas sumber pendanaan berasal dari bank pembangunan

JPY 43,5%

USD

Fixed 49,3%

Float 50,7%

56,5%

50,7% ,

cost of debt sebesar 2,6%

cost of debt sebesar 2,6%

(14)

Komposisi Pelanggan Industri p gg

Volume penjualan pelanggan industri per 30 Juni 2010 sebesar 811 MMSCFD Volume penjualan pelanggan industri per 30 Juni 2010 sebesar 811 MMSCFD p j p gg p

Atau 98% total volume penjualan PGN

p j p gg p

Atau 98% total volume penjualan PGN

37 00%

40% 37,00%

30%

20%

14,00%

9,00% 9,00%

8 00%

10%

0%

8,00%

6,00% 6,00%

5,00%

3,00%

2,00%

0,83% 0,04%

0%

10%

0%

Power  Plant

Chemical Ceramic Basic  Metal

Food Glass Paper Fabricated  Metal

Textile Others Cement Wood

(15)

Model Bisnis PGN

Pasokan gas

Pemasok utama Dibawah Otoritas BPMigas

Kontrak berdasarkan volume dan harga

Pemasok utama – Dibawah Otoritas BPMigas

PGN

Pelanggan Industri

Pembangkit Listrik

Pelanggan Komersial

Pelanggan Rumah Tangga

Pelanggan

Kontrak berdasarkan (baja, Petrokimia,  keramik, textil, 

kaca)

(PLN, IPP) (Hotel, pusat perbelanjaan,

perkantoran)

Kontrak berdasarkan volume

‐ Harga berdasarkan Business‐to‐business

Volume penyerapan 98% dari total volume penjualan

(16)

Jaringan dan Fasilitas

Pi T i i d Di ib i Pipa Transmisi dan Distribusi

PLN – Medan (80 MMSCFD)

Duri

KALIMANTAN Stasiun Panaran Batam

Stasiun Penerima Gas Bumi Grissik

Legend:

Stasiun Kompresor Pagardewa

g

Strategic Business Unit (SBU) I Strategic Business Unit (SBU) II Strategic Business Unit (SBU) III

Pipa Transmisi South Sumatera – West Java (SSWJ) (970 MMSCFD)

Pipa Transmisi Grissik – Duri (425 MMSCFD) Pipa Transmisi Grissik – Singapore (364 MMSCFD) Stasiun Terbanggi Besar

Stasiun Pagardewa Stasiun Labuhan Maringgai Stasiun Muara Bekasi

(17)

Sumber Pasokan Gas Bumi

Pertamina Medan

DOH Rantau 44 BCF

Grissik

PSC Grissik Corridor Block 2581 BCF

K A L I M A N T A N

Medco E&P Lematang

Lematang Block

Pertamina JBB Pertamina Sumatera Selatan

DOH Sumsel, Merbau Field, Pagardewa, 

2581 BCF

Medco E&P Indonesia

South & Central Sumatra  Block 14 BCF

DOH Cirebon 338 BCF Prabumenang, Tasim, Musi Barat

1006 BCF

Kodeco

West Madura PSC 52 BCF

Husky Oil

BD Field 146 BCF

Pertamina Cirebon

DOH Cirebon

52 BCF

*) @ 1000 BTU/SCF

Indonesia

Pertamina TAC Ellipse

Jatirarangon Field 41 BCF

15 BCF

Lapindo Brantas

Wunut Field 136 BCF

Maleo Field 243 BCF

(18)

Strategi Pemenuhan Permintaan Pasokan Strategi Pemenuhan Permintaan Pasokan

Memperoleh akses untuk pasokan baru Memperoleh akses untuk pasokan baru

• Aktif dalam pencarian pasokan gas baru, mulai dari yang 

lokasinya berdekatan dengan infrastruktur yang telah terpasang y g y g p g

Mencari alokasi baru melalui kebijakan domestic market 

obligations, namun memerlukan pembangunan infrastruktur baru

Pengembangan jaringan terpasang dan membangun infrastruktur tambahan

• Ekspansi kapasitas jaringan distribusi dan transmisi terpasang

• Ekspansi kapasitas jaringan distribusi dan transmisi terpasang

Pembangunan transportasi gas inter‐mode CNG dan LNG

Upaya perolehan pasokan non‐konvensional

• Perencanaan perolehan pasokan non‐konvensional seperti Perencanaan perolehan pasokan non konvensional seperti

Coal‐Bed Methane

(19)

Perkembangan Terkini Perkembangan Terkini

Peristiwa Keterangan

Penandatanganan Second Amendment GSPA pasokan gas bumi dari Pertamina ONWJ

Perpanjangan kontrak pasokan gas bumi sebesar 3,78 TBTU sejak Mei 2010 sampai dengan Desember 2010 Penandatanganan Amendment and Restatement

GSPA k ik i ibl GSPA

Kontrak pasokan gas bumi sebesar 12,5 BBTUD selama 5 h j k J i 2010

GSPA untuk menggantikan interruptible GSPA pasok gas bumi dari ConocoPhillips Grissik

5 tahun sejak Juni 2010

Hasil keputusan RUPS Tahun Buku 2009 • RUPS menyetujui pembagian kas dividen sebesar Rp.

3 737 755 293 823 atau 60% dari laba bersih 2009 3.737.755.293.823 atau 60% dari laba bersih 2009 dimana sebagian telah dibagikan sebagai dividen interim sebesar Rp. 242.396.581.960 dan dibayarkan pada tanggal 23 Desember 2009. Sisa kas dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham Rp.

3.495.358.711.863 atau setara Rp. 144.2 per lembar saham

• RUPS menyetujui untuk menyetujui pemberhentian

• RUPS menyetujui untuk menyetujui pemberhentian Djoko Pramono sebagai Direktur dan pengangkatan pengganti akan ditetapkan dalam RUPS berikutnya Jadwal dividen • Cum dividend untuk pasar reguler dan negosiasi 8 Jadwal dividen Cum dividend untuk pasar reguler dan negosiasi 8

Juli 2010

• Cum dividend untuk pasar tunai Cash Market 13 Juli 2010

l b k di id l

• Tanggal pembayaran kas dividen 27 July 2010

(20)

Rencana Pembangunan Infrastruktur LNG g

M b 2 LNG R i i T i l t di I d i

M b 2 LNG R i i T i l t di I d i

Membangun 2 LNG Receiving Terminals yang pertama di Indonesia Membangun 2 LNG Receiving Terminals yang pertama di Indonesia

Arun

Donggi Blok

Mahakam  Tangguh

Donggi Senoro

(direncanakan)

Masela

Existing LNG Liquefaction Plant

(direncanakan) Existing transmission pipelines

Planned LNG Liquefaction Plant

Planned LNG Receiving Terminal

(Sumber: LNGpedia)

(21)

Floating LNG Terminals g

Northeast Gateway

Teesside 

Dubai

Livorno LNG Ship “Golar Spirit” yang dimodifikasi

menjadi LNG Regasification Terminal  (Sumber: LNGpedia)

Gulf Gateway

Kuwait

W Java Pecem

Medan

Beroperasi

Dalam pengembangan

W. Java Guanabara Bay Mossel Bay

Bahía Blanca 

(22)

Sekilas Floating LNG Terminal g

(23)

LNG Receiving Terminals LNG Receiving Terminals

Jawa Barat Sumatera Utara

Lokasi Teluk Jakarta Belawan, Medan

Kapasitas (MTPA) 1 5 3 MTPA 1 5 MTPA

Kapasitas (MTPA) 1.5 – 3 MTPA 1.5 MTPA

Konsumen Pembangkit listrik dan industri

Pasokan potensial Bontang dan lainnya Sumber pasokan gas bumi domestik dan import p

Kepemilikan PGN (40%) Pertamina (60%) PGN 

Ruang lingkup FSRU, jetty, pipa bawah laut dan darat

(24)

Status FSRU Jawa Barat Status FSRU Jawa Barat

Aspek kerjasama:

PLN mengundurkan diri dari konsorsium dan bertindak sebagai off‐taker

Penandatanganan Joint Venture antara PGN dan Pertamina Aspek teknis:

Penunjukan WorleyParsons Indonesia oleh JV sebagai Project  Management Consultant

• Evaluasi tender pengadaan AMDAL Aspek komersial:

• Negosiasi pembelian pasokan LNG

• Persiapan perjanjian penjualan gas bumi ke PLN oleh JV

(25)

Status FSRU Sumatera Utara Status FSRU Sumatera Utara

Aspek hukum:

• Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Otorita P l b h B l

Pelabuhan Belawan

Aspek teknis:

• Konsultas pemilihan lokasi dengan Otorita Pelabuhan Belawan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

• Persiapan pelaksanaa tender konsultan AMDAL

T d d P j M C l

Tender pengadaan Project Management Consultant Aspek komersial:

Penandatanganan MoU dengan PLN sebagai gas off‐taker

• Tahap awal proses proses pembelian pasokan LNG dari BP Tangguh

(26)

Pengembangan Distribusi Jawa Barat g g

Proyek Pengembangan Distribusi Jawa Barat sepanjang 460 km Proyek Pengembangan Distribusi Jawa Barat sepanjang 460 km

Pengembangan jaringan distribusi sepanjang 460 km di wilayah Jakarta, Bekasi Cikampek Bogor dan Banten Bekasi, Cikampek, Bogor, dan Banten Peningkatan kapasitas jaringan sebesar:

Palembang

• Jawa Barat 85%

• Total Jaringan 50%

Karawang Lampung

Bekasi

Pasokan gas bumi dari Sumatera Selatan Sumber pendanaan proyek berasal dari Bank Dunia dan PGN

Banten

Bogor Cirebon

Bank Dunia dan PGN

(27)

Peraturan dan Perundang‐undangan Peraturan dan Perundang‐undangan

Peraturan Pemerintah No. 55/2009 Peraturan Pemerintah No. 55/2009

• Kewajiban Hulu untuk menyediakan alokasi gas domestik sebesar 25% dari hasil produksi

Peraturan Menteri ESDM No. 19/2009

• Penetapan struktur niaga, transmisi, dan distribusi gas bumi serta perijinannya

Penyediaan hak khusus dan perijinan untuk hilir dedicated

• Penetapan mekanisme harga untuk gas bumi melalui pipa:

o Rumah tangga ditetapkan oleh BPH Migas

kh d k l h

o Penggunana khusus ditetapkan oleh Menteri ESDM o Pengguna umum ditetapkan oleh perusahaan

Peraturan Menteri ESDM No. 3/2010 Peraturan Menteri ESDM No. 3/2010

• Kewajiban Hulu untuk menyediakan alokasi gas domestik sebesar 25% dari hasil produksi

• Prioritas utilisasi gas bumi domestik untuk produksi minyak dan gas bumi, g p y g , pupuk, listrik, dan industri

• Pengecualian untuk GSPA yang telah ditandatangani, serta HOA, MoU, atau proses negosiasi yang sedang berjalan

(28)

Proyeksi Tahun 2010 y

P k i l li

Transmisi: tidak ada pertumbuhan Transmisi: tidak ada pertumbuhan

Proyeksi volume pengaliran

Transmisi: tidak ada pertumbuhan Distribusi: 800‐900 MMSCFD Transmisi: tidak ada pertumbuhan

Distribusi: 800‐900 MMSCFD

Capital Expenditure

Komitmen capex : USD 200-250 juta

Komitmen capex : USD 200-250 juta

(29)

T i K ih Terima Kasih

Kontak:

Investor Relations

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Jl. K H Zainul Arifin No. 20, Jakarta‐11140, Indonesia

Ph: 62 21 6334838    Fax: 62 21 6331632

http://www.pgn.co.id

http://www.pgn.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini bertolak-belakang dengan sifat campuran kitosan dan pektin yang bersifat mudah larut dalam air, sehingga dalam menciptakan suatu film yang dapat mengemban kurkumin

Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pemberian konseling ASI Eksklusif terhadap peningkatan berat badan bayi di Puskesmas Karang Pule Tahun 2017.. Penelitian ini

Hasil audit dari penelitian ini terbagi atas 11 bagian yang terdiri dari daftar periksa kondisi umum Jalan Kalimantan, alinyemen jalan, persimpangan, lajur tambahan/ lajur putar

Posisi prestise yang pernah disandang Fadhil adalah sebagai News Producer di salah satu TV swasta nasional, namun ia rela meninggalkan jabatan prestise -nya tersebut

Bahwa telah terjadi sudah berabad lamanya para pekerja penambang tradisional, yaitu orang-orang yang bekerja sebagai penambang minyak mentah dari sumur-sumur minyak

Data kemampuan pemahaman siswa yang diamati meliputi 10 kemampuan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu kemampuan menemukan objek biologi, kemampuan mendeskripsikan konsep

Indeks darah manusia (HBI) umum digunakan sebagai petunjuk tingkatan kompetensi vektorial dari spesies nyamuk, c). Rentang umur nyamuk menentukan kelangsungan siklus

HMI adalah organisasi mahasiswa yang terbesar dan tertua di Indonesia yang terbentuk  HMI adalah organisasi mahasiswa yang terbesar dan tertua di Indonesia yang