• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Personal Selling Dan Ketersediaan Produk Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Personal Selling Dan Ketersediaan Produk Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 552-561

552

Pengaruh Personal Selling Dan Ketersediaan Produk Terhadap Volume Penjualan Pada PT.

Kurniaputra Mandiri Cabang Siak

Irvan Rolyesh Situmorang1, Sri Rezeki2, Muammar Rinaldi3, Cindy4

134Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Eka Prasetya, Medan, Indonesia

2Fakultas Ekonomi, Manajemen, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia

1Irvanrolyesh@ymail.com, Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari Personal Selling, Ketersediaan Produk terhadap Volume Penjualan pada PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan dari PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak sebanyak 1.143 konsumen. Teknik penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus slovin dan berjumlah sebanyak 92 responden. Metode penelitian yang digunakan yakni dengan teknik pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan yang dilakukan secara sistematik berdasarkan tujuan penelitian. Metode analisis yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dan membuktikan hipotesis adalah dengan analisis deskriptif, analisis regresi. Analisis ini mencakup validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji t dan F, dan uji koefisien determinasi (R2). Dari analisis tersebut diperoleh analisis regresi. Volume Penjualan = 1,020 + 0,396 Personal Selling + 0,497 Ketersediaan Produk + e. Hasil dari uji t menunjukkan bahwa variabel Personal Selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap Volume Penjualan pada PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak, dimana thitung 3,470 > ttabel 1,662. Variabel Ketersediaan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Volume Penjualan pada PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak, dimana thitung 4,434 > ttabel 1,662. Hasil dari uji F menunjukkan bahwa Fhitung 35,533 > Ftabel 2,36 yang berarti variabel bebas yaitu Personal Selling, dan Ketersediaan Produk secara serempak berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu Volume Penjualan pada PT.

Kurniaputra Mandiri Cabang Siak. Hasil uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa 44,4% variabel Volume Penjualan pada PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak dipengaruhi oleh variabel Personal Selling dan Ketersediaan Produk, sedangkan sisanya sebesar 55,6% dijelaskan oleh pengaruh faktor lain atau variabel di luar model seperti Public Relation, Iklan dan Brand Experience yang tidak dibahas di dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Personal Selling, Ketersediaan Produk, Volume Penjualan

1. PENDAHULUAN

Saat ini, persaingan pada dunia otomotif sepeda motor semakin kompetitif menuntut setiap pemangku kepentingan untuk peka terhadap persaingan bisnis yang terjadi. Para produsen sepeda motor terus melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkannya agar dapat diminati oleh konsumen. Hal ini dapat ditunjukkan dari semakin beraneka ragam jenis sepeda motor yang ada di Indonesia sehingga seorang konsumen akan semakin memiliki banyak varian produk untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini jelas menjadikan konsumen menjadi semakin selektif untuk menentukan pilihan produk yang terbaik diantaranya.

Walaupun Indonesia memiliki banyak varian merek sepeda seperti Yamaha, Vespa, TVS, Suzuki, Kawasaki, Honda dan berbagai merek lainnya. Dari keseluruhan merek yang ada, Honda merupakan salah satu merek utama dan pilihan oleh seluruh kalangan masyarakat yang ada sehingga saat ini banyak sekali ditemui berbagai dealer resmi dari Honda yang ada di berbagai kota seperti PT. Kurniaputra Mandiri yang berada di Siak, Riau.

(2)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 552-561

553 PT. Kurniaputra Mandiri merupakan salah satu anak perusahaan dari Capella Group yang lebih tepatnya merupakan anak perusahaan dari PT. Capella Dinamik Nusantara yang berlokasi di Medan.

PT. Kurniaputra Mandiri telah berdiri sejak tahun 2016 di Riau karena melihat bagusnya kesempatan dan peluang yang ada dalam memasarkan produk Honda disana sehinga membuat perusahaan memilih untuk membuat cabangnya di Siak, Riau.

Tabel 1

Data Volume Penjualan 2017 - 2020

Tahun Volume Penjualan Jumlah Pembeli

2017 2.038 2.019

2018 1.816 1.794

2019 1.759 1.747

2020 1.163 1.143

Selama 2 tahun dari masa pembukannya, perusahaan dinilai masih memiliki penjualan yang baik dikarenakan merupakan perusahaan yang baru beroperasional sehingga mendapatkan karyawan bantuan dari perusahaan pusat, akan tetapi untuk tahun berikutnya setelah karyawan lama tidak lagi bertugas dan dialihkan kepada karyawan baru, Volume Penjualan perusahaan dinilai langsung mengalami penurunan. Volume Penjualan perusahaan saat ini sedang mengalami penurunan dimana pada tahun 2017, Volume Penjualan mencapai sebanyak 2038 unit, sedangkan pada tahun 2020, Volume Penjualan hanya mencapai 1.163 unit saja.

Penurunan yang terjadi dinilai memberikan dampak yang besar bagi perkembangan perusahaan sehingga hal tersebut jika tidak segera dilakukan perbaikan, maka penjualan perusahaan dinilai akan memburuk lagi untuk tahun berikutnya sehingga memperhatikan faktor yang mempengaruhi penjualan sangat penting bagi perusahaan.

Menurut Firmansyah (2020:63), Penjualan Personal merupakan alat yang paling efektif pada tahapan lanjut proses pembelian, khususnya untuk membangun preferensi, keyakinan, dan mendorong aksi. Kegiatan Penjualan Personal yang dilakukan juga dinilai masih tidak berjalan dengan baik di tahun tersebut karena jumlah calon konsumen baru yang akan diprospek oleh karyawan baru masih sangat minim sekali. Terlebih lagi jumlah konsumen yang melakukan pembelian dinilai sangat sedikit seperti dari 20 jumlah konsumen yang diprospek, hanya 1 konsumen saja yang jadi untuk melakukan pembelian. Jika kegiatan Penjualan Personal tidak segera dibenahi, dalam jangka panjangnya akan memberikan dampak yang tidak baik pada perkembangan perusahaan.

dalam seminggu, dari sejumlah target prospek yang ditetapkan oleh perusahaan dalam seminggu sebanyak 1.500 target prospek, karyawan hanya mencapai sebanyak 858 prospek saja, sedangkan konsumen yang jadi melakukan pembelian hanya sebanyak 16 konsumen saja setiap minggunya. Hal tersebut dinilai karena pelaksanaan Penjualan Personal yang dilakukan masih kurang dapat menarik lebih banyak konsumen yang melakukan pembelian.

Menurut Arifin (2018:37), Ketersediaan Produk merupakan pembentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk yang memberikan fleksibilitas dalam pembelian, jadwal produksi, dan pemberian jasa kepada pelanggan. Saat ini dinilai bahwa perusahaan sedikit kesulitan dalam mempersiapkan Persediaan Produk bagi konsumen karena produk yang dipesan akan dikirimkan secara bergantian oleh pusat sedangkan penjualan perusahaan masih lemah sehingga jika dilakukan pengambilan produk dalam jumlah yang banyak, takutnya tidak akan terjual habis dan membuat perusahaan harus melakukan upaya lebih dalam mengeluarkan produk saat akhir tahun karena banyaknya konsumen yang akan memilih sepeda motor dengan tahun produksi yang lebih tinggi. Konsumen pada akhirnya merasa kecewa karena harus sering melakukan indent (pemesanan)

(3)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 552-561

554 terlebih dahulu sebelum dapat memperoleh sepeda motor yang diinginkannya. Konsumen juga akhirnya lebih memilih untuk mencoba melakukan pembelian di dealer yang memiliki Persediaan terhadap produk yang diinginkannya.

2. KAJIAN LITELATUR

Volume Penjualan

Menurut Ngalimun, dkk (2019:229), Volume Penjualan adalah total penjualan yang dinilai dengan unit oleh perusahaan dalam periode tertentu untuk mencapai laba maksimal sehingga dapat menunjang pertumbuhan perusahaan. Volume Penjualan (sales volume) adalah jumlah produk yang terjual dalam jangka waktu satu tahun dimana satuan yang digunakan bergantung pada barang yang dijual (Soemohadiwidjojo,2017:61),

Volume Penjualan adalah total penjualan yang dinilai dengan unit oleh perusahaan dalam periode tertentu untuk mencapai laba maksimal sehingga dapat menunjang pertumbuhan perusahaan.

Indikator Volume Penjualan

Menurut Ngalimun, dkk (2019:229), terdapat beberapa indikator dari Volume Penjualan yaitu : 1. Mencapai Volume Penjualan.

2. Mendapatkan laba.

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

Personal Selling

Menurut Firmansyah (2020:63), Penjualan Personal merupakan alat yang paling efektif pada tahapan lanjut proses pembelian, khususnya untuk membangun preferensi, keyakinan, dan mendorong aksi, Penjualan Personal merupakan proses memperkenalkan dan membangun pemahaman suatu produk kepada calon pembeli melalui komunikasi langsung atau bertatap muka (Sholihin, 2019:227).

Penjualan Personal merupakan alat yang paling efektif pada tahapan lanjut proses pembelian, khususnya untuk membangun preferensi, keyakinan, dan mendorong aksi.

Indikator Personal Selling

Menurut Firmansyah (2019:265), indikator Penjualan Personal mempunyai beberapa sifat tertentu :

1.

Tatap muka secara perorangan

2.

Pemupukan (Cultivation)

3.

Tanggap balik (Respon) Ketersedianaan Produk

Menurut Arifin (2018:37), Persediaan merupakan pembentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk yang memberikan fleksibilitas dalam pembelian, jadwal produksi, dan pemberian jasa kepada pelanggan.

Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara kontinu diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali (Vikaliana,2020:2).

Persediaan merupakan sejumlah bahan atau barang yang disediakan oleh perusahaan, baik berupa barang jadi, barang mentah maupun barang dalam proses yang disediakan untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan guna memenuhi permintaan konsumen setiap wakt

Indikator Ketersediaan Produk

Menurut Arifin (2018:43), beberapa pengendalian Persediaan adalah :

1. Sistem komputerisasi Dengan komputerisasi, dimungkinkan pencatatan persediaan, pengurangan, dan pengelohan dilakukan dengan cepat.

(4)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 552-561

555 2. Sistem just in time Pada prinsipnya, metode ini hanya mensinkronkan kecepatan bagian produksi dengan bagian pengiriman.

3. Out scourcing Alternatif lain dalam pengendalian Persediaan ini adalah dengan cara membeli dari pihak luar. Dengan cara ini maka perusahaan tidak perlu harus memproduksi sendiri kualitas input yang diperlukan dalam proses produksi.

4. Sistem pengendalian ABC Metode ini mengasumsikan bahwa pemakaian Persediaan relatif konstan.

Metode ABC pada prinsipnya memperhatikan faktor harga atau nilai Persediaan, frekuensi pemakaian, risiko kehabisan barang dan lead time.

5. Material requirement planning (MRP) MRP pada hakikatnya merupakan sistem informasi yang berbasis komputer untuk penjadwalan produksi dan pembelian item produksi.

Kerangka teoritis dalam penelitian ini akan menjelaskan hubungan antara masingmasing variabel yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

H1

H3

H2

Gambar 1. Kerangka Teoritis 3 METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Wahyudi (2017:12), data kuantitatif merupakan data-data yang berupa angka yang karakteristiknya selalu dalam bentuk numerik seperti data pendapatan, jumlah penduduk, tingkat konsumsi, bunga bank dan sebagainya. Lokasi dilakukannya penelitian adalah PT. Jasa Raharja Medan. Populasi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian adalah 50 Karyawan.

Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan sampel Jenuh dimana jumlah populasi sama dengan jumlah sampel yang akan digunakan.

Model análisis data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah model análisis regresi berganda.

Peneliti menggunakan regresi linear berganda karena model ini berguna untuk mencari pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas terhasap variabel terikat yang ada. Model persamaan regresi berganda adalah :

Keterangan:

Y = Volume Penjualan (dependent variabel) X1 = Personal Selling (independent variabel) X2 = Ketersediaan Produk (independent variabel) a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

e = Persentase kesalahan (10%)

Volume Penjualan (X1) Ketersediaan

Produk (X1) Personal Selling

(X1)

(5)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 552-561

556

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Karateristik Responden

Tabel 2

Data Volume Penjualan 2017 – 2020

Keterangan Jumlah Responden Persentase

Jenis Kelamin

Laki-laki 68 73,9%

Perempuan 24 26,1%

Usia

< 25 14 15,2%

25-30 57 61,9%

> 30 21 22,9%

Jumlah Pembelian

1 87 94,6%

2 3 3,2%

3 2 2,2%

> 3 - -

Informasi Produk

Rekomendasi Teman 10 10,9%

Penawaran Sales 52 56,5%

Media Massa 9 9,8%

Mencari Sendiri 21 22,8%

Frekuensi Pembelian

1 kali 76 82,6%

2 kali 11 11,9%

3 kali 5 5,5%

Berdasarkan keterangan jenis kelamin, jumlah responden laki-laki lebih banyak sebesar 68 orang dengan persentase 73,9%. Berdasarkan usia, tingkat usia 25-30 memiliki jumlah responden lebih banyak sebesar 57 responden dengan tingkat persentase sebesar 61,9%. Berdasarkan jumlah pembelian, yang melakukan pembelian 1 kali sebanyal 87 orang dengan persentase 94,6%. Berdasarkan informasi produk, konsumen lebih banyak mendapatkan informasi produk dari penawaran sales sebanyak 52 orang dengan persentase 56,5%. Berdasarkan frekuensi pembelian, yang melakukan pembelian 1kali lebih banyak sebesar 76 responden dengan persentase 82,6%.

Uji Multikolonieritas

Hasil untuk pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut ini Tabel 3

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficients

Model Collinearity Statistics

(6)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 552-561

557

Tolerance VIF

1

(Constant)

Personal Selling ,688 1,454

Ketersediaan Produk ,688 1,454

Berdasarkan data tabel uji multikolinieritas di atas dapat dipahami bahwa kedua variabel independen yakni Personal Sellimg (X1) dan Keterbatasan Produk (X2) memiliki nilai collinearity statistic VIF sebesar 1,454.

dengan Nilai Toleransi Sebesar 0,688 . Nilai tersebut dapat diartikan dalam batas toleransi yang telah ditentukan, dimana semua variabel mendekati angka 1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam variabel independen dalam penelitian ini.

Uji Heterokedstisitas

Hasil uji grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2. Gafik Scatterplot

Berdasarkan Gambar 2 diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik grafik Scatterplot menyebar secara acak (random) serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

Analisis Data

Hasil untuk pengujian analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 4 berikut dibawah ini.

Tabel 4

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Coefficients B Std. Error

1

(Constant) 1,020 1,925

Personal Selling ,396 ,114

Ketersediaan Produk ,497 ,112

Sumber : Data Diolah, 2021

(7)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 552-561

558 Berdasarkan tabel 6 regresi linear berganda di atas, makan dapat ditentukan persamaan regresinya sebagai berikut,

Y = 1,020 + 0,396 Personal Selling+ 0,497 Keterbatasan Produk + e

Berdasarkan Tabel 6 diatas, diperoleh persamaan regresi linier berganda dimana jika nilai variabel bebas (X1) yaitu Personal Selling dan variabel (X2) yaitu Keterbatasan Produk bernilai 0 maka Volume Penjualan adalah tetap sebesar 1,020. Setiap peningkatan aspek Personal Selling (X1) sebesar 1 satuan, maka Volume Penjualan akan meningkat sebesar 0,396 Setiap peningkatan aspek Keterbatasan Produk (X2) sebesar 1 satuan, maka Volume Penjualan akan meningkat sebesar 0,497.

HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS

Uji Parsial (Uji t)

Hasil pengujian hipotesis secara parsial (Uji-t) dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini sebagai berikut : Tabel 5

Uji Parsial (Uji t)

Model t Sig.

1

(Constant) ,530 ,597

Personal Selling 3,470 ,001

Keterbatasan Produk 4,434 ,000

Sumber : Data Diolah, 2021

Diketahui nilai perolehan thitung Personal Selling (X1) sebesar Nilai thitung 3,470 > ttabel 1,662 dengan nilai signifikan sebesar 0,001 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan antara variabel Personal Selling (X1) terhadap variabel Volume Penjualan (Y) pada PT. Kurniaputra Mandiri.

Uji Simultan (Uji F)

Hasil pengujian hipotesis secara simultan (Uji-F) dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini sebagai berikut, Tabel 6

Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 946.235 2 473.118 35.533 ,000a

Residual 1185.015 89 13.315

Total 2131.250 91

(8)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 552-561

559 a. Predictors: (Constant), Personal Selling (X1), Keterbatasan Produk (X2)

b. Dependent Variable: Volume Penjualan (Y)

Sumber : Data Diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 8 diperoleh dan dijelaskan bahwa nilai Fhitung sebesar 35.533 dengan tingkat signifikan 0.000 lebih kecil dari alpha 0.05 (5%). Fhitung yang dihasilkan sebesar 35.533 lebih besar daripada Ftabel yaitu 2.36.

Koefisien Determinasi (R2)

Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini sebagai berikut, Tabel 7

Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,666a .444 .431 3.649

a. Predictors: (Constant), Personal Selling (X1), Keterbatasan Produk (X2) b. Dependent Variable: Volume Penjualan (Y)

Tabel 7 menunjukan nilai R-Square sebesar 0,444 hal ini menunjukan bahwa 44,4% variabel volume penjualan (Y) dipengaruhi oleh personal selling (X1) dan keterbatasan produk (X2), dengan kata lain, personal selling dan keterbatasan produk berpengaruh terhadap Volume Penjualan (Y) sebesar 44,4%, sementara sisanya 55,6 % Volume Penjualan dipengaruhi oleh faktor lain di luar dari penelitian ini seperti, Public Relation, Iklan dan Brand Experience.

Pembahasan

Pengaruh Personal Selling (X1) Terhadap Volume Penjualan (Y)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji-t, diketahui bahwa variabel Personal Selling memiliki nilai thitung (3.470) > ttabel (1,662) dengan tingkat signifikan 0,001 < 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan secara parsial antara Personal Selling terhadap Volume Penjualan pada PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak.

Pengaruh Keterbatasan Produk Terhadap Volume Penjualan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji-t, diketahui bahwa variabel Ketersediaan Produk memiliki nilai thitung (4,434) > ttabel (1,662) dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan secara parsial antara

Pengaruh Personal Selling dan Keterbatasan Produk Terhadap Volume Penjualan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan dengan menggunakan uji-F, diketahui bahwa variabel Personal Selling dan Ketersediaan Produk memiliki nilai Fhitung (35,533) > Ftabel (2,36) dengan signifikansi 0,00 <

0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Personal Selling dan Ketersediaan Produk secara simultan terhadap Volume Penjualan pada PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak.

(9)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 552-561

560

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut ini :

Hasil yang diperoleh dari analisis regresi linier berganda yaitu jika nilai Personal Selling (X1) dan Ketersediaan Produk (X2) tidak bernilai, maka Volume Penjualan adalah sebesar konstanta. Setiap peningkatan Personal Selling (X1) sebesar satu satuan, Volume Penjualan akan meningkat sebesar b1. Setiap peningkatan Ketersediaan Produk (X2) sebesar satu satuan, Volume Penjualan akan meningkat sebesar b2.

Hasil Uji-t menunjukkan bahwa Personal Selling secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Volume Penjualan pada PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak

Hasil Uji-t menunjukkan bahwa Ketersediaan Produk secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Volume Penjualan pada PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak.

Hasil Uji-F menunjukkan bahwa Personal Selling dan Ketersediaan Produk secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Volume Penjualan pada PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak

Untuk koefisien determinasi didapatkan bahwa Personal Selling dan Ketersediaan Produk dapat menjelaskan keterkaitannya dengan Volume Penjualan pada PT. Kurniaputra Mandiri Cabang Siak

Berdasarkan analisa yang telah penulis lakukan, maka didapatkan hasil implikasi yang dapat diberikan kepada perusahaan sebagai berikut :

Perusahaan harus memperhatikan kinerja dari salesnya apakah sales telah bertemu langsung dengan konsumen untuk menawarkan produknya karena dengan demikian sales dapat mudah menawarkan produk kepada konsumen dan hubungan konsumen dengan sales juga semakin baik sehingga jika adanya kebutuhan lain kedepannya, konsumen akan mencari sales secara langsung, akan tetapi juga sebaliknya sehingga dalam hal ini perusahaan harus melakukan pengecekan dan pengawasan dengan ketat terhadap seluruh aktivitas para salesnya.

Mempertahankan kecepatan perusahaan dalam melakukan pengiriman produk yang telah dipesan oleh konsumen dimana hal tersebut dapat perusahaan lakukan dengan terus mempertahankan Ketersediaan Produk yang dimilikinya.

DAFTAR PUSTAKA

Alvonco, J. 2014. Practical Communication Skill. Jakarta : Gramedia Arifin, A. Z. 2018. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Zahir Publishing

Firmansyah, A. 2019. Pemasaran Produk dan Merek (Planning & Strategy). Yogyakarta : Deepublish Publisher Firmansyah, A. 2020. Komunikasi Pemasaran. Yogyakarta : Deepublish Publisher

Hapsari, R. D. V., Ratnawati, K., & Anggraeni, R. 2020. Entrepreneurial Marketing. Malang : UB Press

Herlina, V. 2019. Panduan Praktis Mengolah Data Kuesioner Menggunakan SPSS. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Husna, A. N. 2020. Dari Mahasiswa Untuk Indonesia. Magelang : Unimma Press

Jaya, I. M. L. M. 2019. Pengolahan Data Kesehatan Dengan SPSS. Yogyakarta : Thema Publishing

(10)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 552-561

561 Jubilee, D. 2016. Langkah Pertama Jadi Pengusaha. Jakarta : Jubilee Enterprise

Julyantry., Siagian, V., & Asmeati. 2020. Manajemen Produksi dan Operasi. Medan : Yayasan Kita Menulis

Ngalimun. Ropiani & Anwar, H. 2019. Komunikasi Bisnis Kewirausahaan Dalam Islam. Yogyakarta : Parama Ilmu Nuraini, F., & Andrianto. 2020. Akuntansi Keuangan Menengah I. Pasuruan: Qiara Media

Prasetyo, B., Febriani, N. S., & Asmara, W. W. 2018. Komunikasi Pemasaran Terpadu. Malang : UB Press Priyatno, D. 2018. SPSS Panduan Mudah Olah Data Bagi Mahasiswa & Umum. Yogyakarta : CV. Andi Offset Riyadi, S. 2017. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Zifatama Publisher.

Sholihin, R. 2019. Digital Marketing di Era 4.0. Yogyakarta : Anak Hebat Indonesia

Soemohadiwidjojo, A. 2017. Key Performance Indicator Untuk Perusahaan Industri. Jakarta : Raih Asa Sukses Trihastuti, U. Y. 2020. Buku Ajar Manajemen Produksi Jasa Boga, Cirebon : Syntax Computama

Vikaliana, R., Sofian, Y., & Solihati, N. 2020. Manajemen Persediaan. Bandung : Media Sains Indonesia Wahyudi, S. T. 2017. Statistika Ekonomi : Konsep, Teori dan Penerapan. Jakarta : UB Press

Referensi

Dokumen terkait

59 Pandangan yang mengatakan hadis sbagai wahyu kedua setelah al-Qur'an sangat keliru karena ayat wa ma yanthuju 'anil hawa in hwa ilia wahyun yuha, dhomir huwa

Terakhir, Band 1 (skor paling rendah), yaitu peserta menguasai silabus TKT modul I, yaitu sistem bahasa dan latar belakang untuk perkuliahan secara bahasa dan

Hasil analisis komponen utama (PCA) terlihat bahwa parameter parameter yang memberikan konstribusi yang sangat besar terhadap tingginnya tutupan makro alga adalah Nitrat

Hasil perolehan dari analisis menunjukkan adanya hubungan yang hidup antara motivasi ekstrinsik dengan kinerja karyawan sementara tidak ada hubungan yang hidup antara motivasi

Penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan guru dalam merespon gangguan dan ketidakacuhan, dalam membagi perhatian secara visual, memberi tanda, menjaga kelancaran dan

Ide ini disampaikan oleh Nasr meskipun belum menggunakan identitas atau label yang jelas, dilanjutkan al-Attas dan disebarluaskan oleh al-Faruqi dengan

Saat ini di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas ada 1 (satu ) Sub Bagian Tata Usaha, 5 (lima) Seksi (Seksi Bimas Islam, Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh,

Ketertarikannya dibidang manajemen dan kebijakan sejak masih di program S1, meskipun saat ini menjadi klinisi (psikolog klinis) dan konsultan kesehatan mental di RSUDZA (Rumah