• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Indeks Volume Atrium Kanan dan Disfungsi Sistolik Ventrikel Kanan pada Pasien Gagal Jantung Kronik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Hubungan Indeks Volume Atrium Kanan dan Disfungsi Sistolik Ventrikel Kanan pada Pasien Gagal Jantung Kronik"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Majalah Kedokteran Nusantara • Volume 51 • No.2 • Juni 2018

I

69

Hubungan Indeks Volume Atrium Kanan

dan Disfungsi Sistolik Ventrikel Kanan pada Pasien Gagal Jantung Kronik

Jarmila Elmaco, Zainal Safri, Refli Hasan

Divisi Kardiologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, RSUP Haji Adam Malik Medan Email : [email protected]

Abstrak

Pendahuluan : Nilai potensial klinis pengukuran atrium kanan sebagian ditentukan faktor yang mempengaruhi pengisian diastolik ventrikel kanan bertindak sebagai penanda awal disfungsi ventrikel kanan, sering didahului disfungsi sistolik ventrikel kanan. Memberikan informasi prognostik signifikan pasien gagal jantung sistolik kronik dan hipertensi pulmonal. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan indeks volume atrium kanan dan disfungsi sistolik ventrikel kanan pada pasien gagal jantung kronik.

Metode : Studi potong lintang, dilakukan dari September sampai Desember 2014, melibatkan 35 pasien gagal jantung kronik tidak terkompensasi akibat penyakit jantung koroner dan penyakit jantung hipertensi menjalani ekokardiografi. Derajat asosiasi menggunakan uji korelasi Spearman.

Hasil : Penelitian ini mendapatkan rerata right atrial volume (RAV) 33.01cm

2

(SB=7.45). Rerata nilai right atrial volume index (RAVi) 45.83ml/m

2

(SB=11.87). Rerata nilai tricuspid annular plane systolic excursion (TAPSE) 13.49mm (SB=3.71). Rerata left ventricular ejection fraction (LVEF) 33%

(SB=6.52%). Ditemukan hubungan yang signifikan antara RAV dengan TAPSE (p=0.004). RAVi ≥40.97 ml/m

2

memiliki sensitivitas 78.1% dan spesifitas 100% (p<0.004) memprediksi rendahnya tahap disfungsi sistolik ventrikel kanan (TAPSE) <11mm. Ditemukan hubungan yang signifikan antara RAVi dengan TAPSE (p=0.017). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara RAVi dengan LVEF (p=0.318). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara TAPSE dengan LVEF (p=0.548).

Simpulan : Indeks volume atrium kanan dapat menandakan beratnya disfungsi sistolik ventrikel kanan.

Kata kunci : RAVi, TAPSE, Gagal Jantung Kronik.

Abstract

Introduction : The potential value of clinical measurement of right atrial partly determined factors affecting the right ventricular diastolic filling act as an early marker of right ventricular dysfunction, often precedes right ventricular systolic dysfunction. Provide significant prognostic information chronic systolic heart failure and pulmonary hypertension. The aim of this research to determine the relationship between right atrial volume index and right ventricular systolic dysfunction in chronic heart failure patients.

Method : A cross-sectional study, conducted from September to December 2014, involving 35 patients with chronic heart failure were not offset from coronary heart disease and hypertensive heart disease underwent echocardiography. The degree of association using Spearman correlation test.

Result : This research obtains a mean value of right atrial volume (RAV) 33.01cm

2

(SD=7.45). The mean value of right atrial volume index (RAVi) 45.83ml/m

2

(SD=11.87). The mean value of tricuspid annular plane systolic excursion (TAPSE) 13.49mm (SD=3.71). The mean value of left ventricular ejection fraction (LVEF) was 33% (SD=6.52%). Found a significant relationship between RAV with TAPSE (p= 0.004). Found a significant relationship between RAVi with TAPSE (p=0.017). RAVi

≥40.97ml/m

2

had 78,1% sensitivity and a 100% specificity (p<0.004) for predicting RV systolic dysfunction (TAPSE) <11mm. Found no significant relationship between RAVi with LVEF (p=0.318).

Found no significant relationship between TAPSE with LVEF (p=0.548).

Conclusion : The RAVi may express the severity of RV systolic dysfunction in patients with chronic systolic heart failure.

Key words : RAVi, TAPSE, Chronic Heart Failure.

Karangan Asli

(2)

Jarmila Elmaco, dkk.

70

I

The Journal of Medical School, Universitas Sumatera Utara

Pendahuluan

Gagal jantung merupakan sindroma klinis kom- pleks yang disebabkan kerusakan struktur atau fung- si jantung sehingga kemampuan pengisian dan pe- mompaan ventrikel menjadi terganggu.1,2,3

Di Amerika Serikat, gagal jantung menjadi penyebab terbanyak mendapatkan perawatan di rumah sakit dan merupakan masalah kesehatan utama dengan jumlah penderita ± 5 juta orang. Setidaknya terdapat 2,3% dari populasi dewasa umur 45 tahun yang menderita gagal jantung dan meningkat menjadi 4% pada umur diatas 75 tahun. Lebih dari 550.000 orang di diagnosis gagal jantung tiap tahunnya dan merupakan penyebab 287.200 kematian pertahun.

Saat ini prevalensi gagal jantung di negara berkembang berkisar 2%.4,5

Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1993, terlihat kematian akibat penyakit kardiovaskular telah mencapai 19,2% dan meningkat menjadi 24,4% pada tahun 1998. Diperkirakan prevalensi dan insiden gagal jantung ini akan semakin meningkat dimasa mendatang.

Salah satu penilaian hemodinamik adalah tekanan atrium kanan atau tekanan vena sentral. Data tekanan atrium kanan dapat membantu dalam pemberian terapi yang sesuai.6 Pengukuran tekanan atrium kanan dapat dilakukan secara invasif yaitu dengan pemasangan kateter yang dihubungkan langsung ke atrium kanan. Namun dapat juga dilakukan secara non invasif yaitu dengan menggunakan ekokardiografi.7,8

Tekanan atrium kanan menggambarkan tekanan pengisian ventrikel yang menentukan curah jantung, status volume dan dipakai untuk menuntun pemberian inotropik seperti pada kasus gagal jantung kanan.9

Di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (PJNHK), pasien yang dirawat di ruang rawat intensif atau intermediate sebagian besar adalah pasien yang mengalami gagal jantung yang seringkali memerlukan pengukuran tekanan di atrium kanan terutama untuk pemberian terapi cairan dan pemberian inotropik.

Selain itu pengukuran tekanan di atrium kanan juga penting karena perhitungan parameter hemodinamik lain secara non invasif seperti tekanan di arteri pulmonal (sistolik dan diastolik/wedge) dan resistensi vaskular sistemik membutuhkan estimasi tekanan atrium kanan.10

Remodeling atrium kanan (RA) dan atrium kiri (LA) dapat terjadi berdampingan karena salah satu predisposisi jantung untuk yang lain, sehingga gabungan pembesaran dalam keadaan ini mungkin lebih baik mengungkapkan perubahan struktural yang lebih luar biasa dan lebih pentingnya lagi, kombinasi dari kondisi ini mungkin menjadi indikator prognostik yang lebih baik dari kekambuhan atrial fibrilasi (AF) dibandingkan kejadian sendiri. Nilai potensial klinis lain dari pengukuran atrium kanan, ukuran atrium kanan setidaknya sebagian ditentukan oleh faktor yang sama yang mempengaruhi pengisian diastolik ventrikel kanan (RV), dimana kemampuannya untuk bertindak sebagai penanda awal disfungsi ventrikel kanan, yang sering mendahului disfungsi sistolik dalam berbagai kondisi yang mempengaruhi ventrikel kanan. Selain itu, dapat memberikan informasi prognostik yang signifikan pada pasien dengan gagal jantung sistolik kronik11 dan hipertensi pulmonal.12,13

Disfungsi sistolik ventrikel kanan (RV) adalah kelainan umum pada pasien dengan kegagalan jantung (HF)14,15, hipertensi pulmonal15, emboli paru, dan penyakit paru obstruktif kronik16.

Kelainan pada fungsi sistolik ventrikel kanan sering dikaitkan dengan prognosis jelek jangka panjang17-19 dan karena itu, penilaian akurat penting dalam prediksi resiko. Namun, penilaian klinis yang tepat dari kelainan struktur ventrikel kanan dan kinerja yang cukup menantang, terutama karena morfologi ventrikel kanan rumit dan indeks dari fungsi ventrikel kanan sering divisualisasikan kurang baik melalui teknik standar ekokardiografi.

Penelitian yang dilakukan oleh Sallach et al11 (2009) mendapatkan hasil bahwa indeks volume atrium kanan meningkat secara paralel dengan memburuknya fungsi sistolik ventrikel kanan (r Spearman=0.61, p<0.001) dan indeks volume atrium kanan ≥30.6 ml/m2 cutoff Receiver operator characteristic (ROC) optimal memiliki sensitivitas 78%

dan spesifitas77% (p<0.0001) untuk memprediksi tahap disfungsi sistolik ventrikel kanan ≥3.11

Pengukuran fungsi ventrikel kanan selama ini dengan menggunakan salah satu parameter yaitu tricuspid annular plane systolic excursion (TAPSE).

Peneliti menduga dengan semakin membesarnya indeks volume atrium kanan, maka semakin rendah pula fungsi dari ventrikel kanan itu sendiri. Dimana hasil yang didapatkan tersebut memiliki nilai prognostik yang signifikan pada pasien dengan gagal jantung sistolik kronik

Metode

Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional), yang dilakukan di Departemen Patologi Klinik bekerja sama dengan Divisi Gastroenterologi Departemen Penyakit Dalam FKUSU/RSUP HAM Medan, pada bulan Oktober- Desember 2013. Subjek penelitian adalah pasien yang dinyatakan sebagai dispepsia kronik yang datang berobat ke poliklinik penyakit dalam RSUP HAM, Medan.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien dewasa dengan usia >17 tahun yang dinyatakan sebagai penderita dispepsia yang kronik/berulang (mengalami gejala ini setidaknya 3 bulan terakhir).

Penderita dengan penyakit DM, riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskuler dan pasien dispepsia yang sedang menggunakan obat-obatan dislipidemia tidak diikutsertakan dalam penelitian

Sampel dipilih secara consecutive sampling dan diperoleh sebanyak 59 penderita dispepsia, subjek kemudian diperiksa apakah terinfeksi oleh bakteri H.pylori dengan pemeriksaan antigen bakteri tersebut (HpSA) melalui feses dari penderita. Sampel feses diperiksa dengan rapid test dengan teknik immunochromatografi dari Standard Diagnostic (SD) Bioline. Seluruh subjek kemudian dipuasakan sekitar 12 jam, untuk dilakukan pemeriksaan profil lipid (Total kolesterol, HDL, LDL, dan Trigliserida).

Untuk menentukan distribusi data seluruh kelom- pok dilakukan uji Kolmogrof Smirnov, kemaknaan antara kelompok yang positif terinfeksi H.pylori dengan yang tidak terinfeksi digunakan uji t-independen. Seluruh subjek yang bersedia ikut dalam penelitian ini memberikan informed consent secara tertulis. Penelitian

(3)

Hubungan Indeks Volume Atrium Kanan dan Disfungsi Sistolik Ventrikel Kanan pada Pasien Gagal Jantung Kronik

Majalah Kedokteran Nusantara • Volume 51 • No.2 • Juni 2018

I

71

ini juga telah mendapat persetujuan (ethical clearance) dari Komite penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran universitas Sumatera Utara Medan.

Hasil

Jumlah total subyek penelitian adalah 35 orang, terdiri dari jenis kelamin laki-laki 28 orang (80%) dan perempuan 7 orang (20%). Rerata usia subjek adalah 58 tahun (SB=5.95 tahun). Kebiasaan merokok merupakan faktor resiko yang paling banyak dimiliki subjek, mencapai 26 orang (74,.3%).

Berdasarkan riwayat penyakit, didapatkan jenis penyakit terbanyak adalah gabungan ketiga jenis penyakit yaitu penyakit jantung koroner, hipertensi dan diabetes mellitus sebanyak 10 orang (28.6%). Diikuti gabungan penyakit jantung koroner dan hipertensi sebanyak 8 orang (22.9%). Penyakit jantung koroner sebanyak 6 orang (17.1%). Hipertensi sebanyak 5 orang (14.3%). Gabungan jenis penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus sebanyak 4 orang (11.4%). Sementara gabungan jenis penyakit hipertensi dan diabetes mellitus sebanyak 2 orang (5.7%). Semua subjek penelitian (100%) dikategorikan ke dalam kelas fungsional NYHA 4.

Berdasarkan riwayat konsumsi obat-obatan, didapatkan mengkonsumsi gabungan obat ACE/ARB, loop diuretik, spironolakton dan aspirin/clopidogrel sebanyak 18 orang (51.4%). Gabungan obat ACE/ARB, loop diuretik dan spironolakton sebanyak 6 orang (17.1%). Gabungan obat ACE/ARB, loop diuretik dan aspirin/clopidogrel sebanyak 6 orang (17.1%).

Gabungan obat ACE/ARB, loop diuretik, spironolakton dan digoksin sebanyak 4 orang (11.4%). Sedangkan yang mengkonsumsi gabungan ACE/ARB dan loop diuretik sebanyak 1 orang (2.9%).

Rerata berat badan pasien 63.95 kg (SB=10.12 kg) dan tinggi badan pasien 1.61 m (SB=0.04 m).

Rerata tekanan darah sistolik 138.86 mmHg (SB=21.38 mmHg) dan tekanan darah diastolik 84.29 mmHg (SB=11.45 mmHg). Rerata IMT subjek berada dalam kisaran 24.37 kg/m2 (SB=3.82 kg/m2).

Tabel 1. Data Karakteristik Dasar Subjek Penelitian

Karakteristik Dasar

n=35 Jenis Kelamin, n (%)

Laki-laki 28 (80)

Perempuan 7 (20)

Usia, rerata (SB), tahun 58 (5.95)

Kebiasaan Merokok, n (%)

Ya 26 (74.3)

Tidak 9 (25.7)

Jenis Penyakit, n (%)

Jantung Koroner, Hipertensi, DM 10 (28.6) Jantung Koroner, Hipertensi 8 (22.9) Jantung Koroner

Hipertensi

Jantung Koroner, DM Hipertensi, DM

6 (17.1) 5 (14.3) 4 (11.4) 2 (5.7) Obat-obatan, n (%)

ACE/ARB, loop diuretik, spironolakton, aspirin /clopidogrel

ACE/ARB, loop diuretik, spironolakton ACE/ARB, loop diuretik, aspirin / clopidogrel

ACE/ARB, loop diuretik, spironolakton, digoksin

ACE/ARB, loop diuretik

18 (51.4) 6 (17.1) 6 (17.1) 4 (11.4) 1 (2.9)

Kelas Fungsional NYHA IV 35 (100)

Data Klinis dan Laboratorium Dasar Berat badan, rerata (SB),kg

63.93 (10.12)

Tinggi Badan, rerata (SB), m 1.61 (0.04) Tekanan Darah Sistolik, rerata (SB),

mmHg

138.9 (21.4) Tekanan Darah Diastolik, rerata (SB),

mmHg

84.3 (11.45)

MAP, rerata (SB), mmHg 102.8 (14.2)

IMT, rerata (SB), kg/m2 24.4 (3.82)

Kolesterol Total, rerata, (SB), mg/dl 187.03 (45.8) Trigliserida, rerata, (SB), mg/dl 119.7 (60.4) HDL, rerata, (SB), mg/dl 41.2 (11.32) LDL, rerata, (SB), mg/dl 117.7 (36.4)

Dari hasil pemeriksaan ekokardiografi ditemukan rerata RA Mayor 52.54 mm (SB=9.19). Rerata RA minor 44.71 mm (7.36). Rerata volume atrium kanan 33.01 cm2 (SB=7.45).

Rerata nilai indeks volume atrium kanan 45.83ml/m2 (SB=11.87). Rerata nilai TAPSE 13.49mm (SB=2.71). Rerata fraksi ejeksi ventrikel kiri 33% (SB=6.52%).

Tabel 2. Karakteristik Ekokardiografi

Karakteristik Ekokardiografi n = 35

RA Mayor, rerata (SB), mm RA Minor, rerata (SB), mm Volume Atrium Kanan rerata (SB), cm2 Indeks Volume Atrium Kanan, rerata (SB), ml/m2

52.54 (9.19) 44.71 (7.36) 33.01 (7.45)

45.8(11.9)

TAPSE, rerata (SB), mm 13.49 (2.71)

Fraksi Ejeksi, rerata (SB), % 33 (6.52)

Dari hasil analisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman, ditemukan hubungan yang signifikan antara indeks volume atrium kanan (RAVi) dengan disfungsi sistolik ventrikel kanan (TAPSE) (p=0.017). Begitu pula ditemukan hubungan yang signifikan antara volume atrium kanan (RAV) dengan disfungsi sistolik ventrikel kanan (TAPSE) (p=0.004).

Tabel 3. Korelasi Spearman antara RAVi, RAV dengan TAPSE

Variabel TAPSE

r p

RAVi RAV

-0.401 -0.478

0.017 0.004

Gambar 1. Grafik Scatter Plot RAVi dan TAPSE

RAVi

80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00

TAPSE

22

20

18

16

14

12

10

R Sq Linear = 0.161

(4)

Jarmila Elmaco, dkk.

72

I

The Journal of Medical School, Universitas Sumatera Utara

Diskusi

Dari data karakteristik subjek penelitian ini didapatkan 35 subjek yang terdiri dari laki-laki 80% dan perempuan 20% dengan rerata usia 58 tahun (SB=5.95 tahun) dengan rentang umur 45-70 tahun. Jenis penyakit terbanyak komplikasi hipertensi, PJK dan DM yang terjadi bersamaan sekaligus (28.6%). Didapat juga riwayat mengkonsumsi obat-obatan seperti loop diuretic, β bloker, ACE-I, Spironalakton, digoxin dan antiplatelet.

Khaled Darahim (2013) mendapatkan hasil penelitian pada 52 subjek yang mendapatkan jumlah laki-laki 80.8%, lebih banyak dibandingkan perempuan 19.2% dengan riwayat penyakit DM (48.1%), PJK (46.2%), dan hipertensi (19.2%). Hasil temuan oleh Pellicori dkk (2010) pada 693 subjek juga mendapatkan jumlah laki-laki 67%, lebih banyak dibandingkan perempuan 33% dengan riwayat penyakit hipertensi (59%), PJK (59%) dan DM (29%). Selain itu semua subjek juga mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan penelitian kami.

Dari data karakteristik ekokardiografi didapatkan rerata fraksi ejeksi ventrikel kiri 33% (SB=6.52%).

Rerata RA mayor didapatkan 52.54mm (SB=9.19 mm) sedangkan rerata RA minor didapatkan 44.71mm (SB=7.36mm). Hasil ini sesuai dengan yang didapat oleh Sallach dkk (2009) dimana rerata fraksi ejeksi 25±6%.

Penelitian ini mendapatkan hubungan yang signifikan antara volume atrium kanan (RAV) dengan disfungsi sistolik ventrikel kanan (TAPSE) p=0.004.

Begitu pula terdapat hubungan yang signifikan antara indeks volume atrium kanan (RAVi) dengan disfungsi sistolik ventrikel kanan (TAPSE) p=0.017. Hasil yang didapatkan ini sama dengan hasil penelitian yang didapatkan oleh Sallach dkk (2009) dimana terdapat hubungan yang signifikan antara indeks volume atrium kanan dengan disfungsi sistolik ventrikel kanan p<0.0001. Begitu pula hasil penelitian yang didapat oleh Khaled Darahim (2013) terdapat hubungan yang signifikan antara indeks volume atrium kanan dengan disfungsi sistolik ventrikel kanan p<0.0001.

Hasil penelitian ini juga mendapatkan indeks volume atrium kanan ≥40.97 ml/m2 (cutoff ROC optimal) memiliki sensitivitas 78.1% dan spesifitas 100%

(p<0.004) untuk memprediksi rendahnya tahap disfungsi sistolik ventrikel kanan (TAPSE) <11 mm. Sama dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Sallach dkk (2009) menunjukkan bahwa Indeks volume atrium kanan ≥30.6 ml/m2 (cutoff ROC optimal) memiliki sensitivitas 78%

dan spesifitas77% (p<0.0001) untuk memprediksi tahap disfungsi sistolik ventrikel kanan ≥3. Indeks volume atrium kanan meningkat secara paralel dengan memburuknya fungsi sistolik ventrikel kanan (r Spearman=0.61, p<0.001). Mantziari dkk (2013) juga mendapatkan bahwa indeks volume atrium kanan menunjukkan korelasi yang baik dengan diameter akhir sistolik ventrikel kanan (r =0.484, p=0.002) dan TAPSE (r =0.47, p=0.001).

Hasil temuan pada penelitian ini mendapatkan bahwa pasien dengan gagal jantung kronik tidak terkompensasi nilai indeks volume atrium kanan (RAVi) menunjukkan beratnya dari disfungsi sistolik ventrikel kanan. Penanda ekokardiografi secara kuantitatif dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasien dengan fungsi ventrikel kanan yang abnormal. Indeks volume atrium kanan dapat dijadikan prognosis jangka panjang pada

pasien dengan gagal jantung sistolik kronik dan menggambarkan derajat beratnya dari disfungsi sistolik ventrikel kanan.

Simpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa pasien dengan gagal jatung sistolik kronik, indeks volume atrium kanan dapat menandakan beratnya disfungsi sistolik ventrikel kanan. Analisa penilaian melalui ekokardiografi dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasien dengan fungsi abnormal dari ventrikel kanan dan menggambarkan prognosis yang jelek.

Daftar Pustaka

1. Francis, G.S., Gassier, J.P., Sonnenblick, E.H.

Pathophysiology and Diagnosis of Heart Failure. In:

Fusler, V., Alexander, R.W., O’Rourke, R.A. (ed).

The Heart 10th edition; 2005; 1:655-85.

2. Colucci, W.S., Braunwald, E., 2005. Patho- physiology of Heart Failure. In: Zipes, D.P., Libby, P., Bonow, R.O., Braunwald, E. (eds). Braunwald’s Heart Disease A Textbook of Cardiovascular Medicine 7th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 509-33.

3. Hunt, S.A., Abraham, W.T., Chin, M.H. et al. 2009 Focused Update Incorporated Into the ACC/AHA 2005 Guideline for the Diagnosis and Management of Chronic Heart Failuer in the Adult, A Report of the American College of Cardiology/ American Heart Association Task Force on Practical Guidelines:

Developed in Collaboration With the International Society for Heart and Lung Transplantation.

Circulation; 2009;119:393-475.

4. Levy D, Kenchaiah, Larson MG, Benjamin EJ, Kupka MJ, Kalon KL, Murabito JM, Vasan RS. Long term Trends in the incidence and Survival; with Heart Failure. N Engl J Med 2002;347:1397-1402.

5. Hoobs FDR, Davis RC, Roalfe AK, Hare R, Davies MK, Kenkre JE. Reliability of N-Terminal Pro-Brain Natriuretic Peptide Assay in Diagnosis of Heart Failure: Cohort Study in Representative and High Risk Community Population. BMJ 2002:324:1498- 1502.

6. Beaulieu Y. Bedside Echocardiography in the Assessment of the Critically Ill. Crit Care Med.

2007:35(5):235-49.

7. Beaulieu Y, Marik PE. Bedside ultrasonography in the ICU. Chest 2005:128:881-95.

8. Oren-Grinberg A, Lerner AB, Talmor D.

Echocardiography in the Intensive Care Unit. In:

Irwin RS, Rippe JM, Lisbon A, Heard SO, eds.

Procedures, Technique and Minimally Invasive Monitoring in Intensive Care Medicine. USA:

Lippincott Williams & Wilkins. 2008:324.

9. Piazza G, Goldhaber SZ. The Acutely Decompensated Right Ventricle: Pathways for Diagnosis and Management. Chest. 2005 Sep:128(3):1836-52.

10. Kwan S, Abbas A, Khanderia B. Echo-cardiographic Assessment of Right Heart Hemodynamic Parameters. Journal of the American Society of Echocardiography. 2007:20:773-82.

(5)

Hubungan Indeks Volume Atrium Kanan dan Disfungsi Sistolik Ventrikel Kanan pada Pasien Gagal Jantung Kronik

Majalah Kedokteran Nusantara • Volume 51 • No.2 • Juni 2018

I

73

11. Sallach JA, Tang WH, Borowski AG, et al. Right atrial volume indeks in chronic systolic heart failure and prognosis. JACC Cardiovasc Imaging.

2009;2:527-34.

12. Raymond RJ, Hinderliter AL, Willis PW, Ralph D, Caldwell EJ, Williams W, Ettinger NA, Hill NS, Summer WR, de Boisblanc B, Schwartz T, Koch G, Clayton LM, Jöbsis MM, Crow JW, Long W.

Echocardiographic predictors of adverse outcomes in primary pulmonary hypertension. J Am Coll Cardiol. 2002; 39: 1209-14.

13. Bustamante-Labarta M, Perrone S, De La Fuente RL, Stutzbach P, De La Hoz RP, Torino A, Favaloro R. Right atrial size and tricúspide regurgitation severity predict mortality or transplantation in primary pulmonary hypertension.

J Am Soc Echocardiogr. 2002; 15:1104-60.

14. Meluzin J, Spinarova L, Bakala J, et al. Pulsed Doppler tissue imaging of the velocity of tricuspid annular systolic motion; a new, rapid, and non- invasive method of evaluating right ventricular systolic function. Eur Heart J 2001;22:340–8.

15. Yu CM, Sanderson JE, Chan S, Yeung L, Hung YT, Woo KS. Right ventricular diastolic dysfunction in heart failure. Circulation 1996;93:1509–14.

16. Ozer N, Tokgozoglu L, Coplu L, Kes S.

Echocardiographic evaluation of left and right ventricular diastolic function in patients with

chronic obstructive pulmonary disease. J Am Soc Echocardiogr 2001;14:557–61

17. Ghio S, Gavazzi A, Campana C, et al. Independent and additive prognostic value of right ventricular systolic function and pulmonary artery pressure in patients with chronic heart failure. J Am Coll Cardiol 2001;37:183–8.

18. Polak JF, Holman BL, Wynne J, Colucci WS. Right ventricular ejection fraction: an indicator of increased mortality in patients with congestive heart failure associated with coronary artery disease. J Am Coll Cardiol 1983;2:217–24.

19. Di Salvo TG, Mathier M, Semigran MJ, Dec GW.

Preserved right ventricular ejection fraction predicts exercise capacity and survival in advanced heart failure. J Am Coll Cardiol 1995;25:1143–53.

20. Scott D. Solomon, Lawrence G, Rudski, Chair, Wyman W. Lai, et al. Guideline and standards : guidelines for the echocardiographic assessment of the right heart in adults : a report from the American society of echocardiography endorsed by the European association of echocardiography, a registered branch of the European society of cardiology, and the Canadian society of echocardiography. J Am Soc Echocardiogr 2010;23:685-713.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kadar asam urat dengan fraksi ejeksi pada pasien gagal jantung kronik di RSUD Dr.. Kata Kunci : asam urat,

Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Kadar Asam Urat Dengan Fraksi Ejeksi Pada Pasien Gagal Jantung Kronik Di RSUD

7 Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan bermakna antara disfungsi ventrikel kanan yang dinilai lewat pemeriksaan TAPSE dengan GGT pada pasien gagal jantung kronik

11 Pada hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara statistik tidak terdapat hubungan bermakna antara kelas NYHA dengan fraksi ejeksi pada pasien gagal jantung kronik di

Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara fungsi diastolik dengan kualitas hidup pada pasien gagal jantung kronik dengan fraksi ejeksi normal. Peneliti

menentukan pasien gagal jantung kronik dengan klasifikasi kelas NYHA, melakukan permeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan darah lengkap, kadar kolesterol, pemeriksaan

Penelitian hubungan fungsi diastolik dengan kualitas hidup pada pasien gagal jantung kronik dengan fraksi ejeksi normal dilakukan dengan menguji hubungan antara E/e’ dengan skor

ABSTRAK Nama : Uly Andesja Yuvita Program Studi : Kedokteran Judul : Hubungan Peran Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung Kronik di Poliklinik Rumah Sakit