Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggambar teknik dasar, termasuk pengenalan macam-macam peralatan gambar, standarisasi dalam pembuatan gambar, serta praktik menggambar dan membaca gambar teknik, dan menentukan letak dan posisi komponen otomotif berdasarkan gambar buku manual.
MODUL AJAR
DASAR-DASAR OTOMOTIF KELAS X
ELEMEN:
Gambar teknik
Rustianah, S.Pd.
MODUL AJAR DASAR-DASAR OTOMOTIF
1. Informasi Umum a. Identitas
Nama Penyusun Sekolah Tahun Jenjang Sekolah Kelas Alokasi Waktu Jumlah Pertemuan
: Rustianah, S.Pd
: SMK Negeri 1 Wirosari : 2022
: SMK
: X Teknik Otomotif : 12 JP (12 x 45 menit) : 2 Pertemuan @ 12 JP
b. Kompetensi Awal pengenalan macam-macam peralatan pembuatan gambar, serta praktik menggambar dan membaca gambar teknik, dan menentukan letak dan posisi komponen otomotif
c. Profil Pelajar Pancasila Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berahlak Mulia,
Kreatif, Bernalar Kritis,
Berkebhinekaan Global, Mandiri, Bergotong royong d. Sarana dan Prasarana Buku Teks, PPT, Google Meet, Grup
WhatsApp,
Laptop, HP Android, Internet, LCD Projector e. Target Peserta Didik Modul ini dapat digunakan oleh siswa reguler, f. Model Pembelajaran Tatap Muka
2. Komponen Inti
a. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik di harapkan dapat
Mengidentifikasi gambar teknik sesuai kebutuhan dengan benar
2. Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat Mengidentifikasi simbol dan kode gambar teknik, Menjelaskan fungsi kompnen pada gambar sesuai fungsi dan cara kerja dengan tepat
b. Pemahaman Bermakna Pemahaman tentang Gambar teknik otomotif pada kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam kegiatan pembelajaran c. Pertanyaan Pemantik 1. Bagaimanakan pengertian gambar teknik
dalam otomotif ?
2. apa saja fungsi gambar teknik dalam otomotif
d. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 a) Pembukaan
(1) Guru mengucapkan salam mengecek kehadiran
(2) Guru dan siswa berdoa bersama (3) Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan garis besar kegiatan pembelajaran dan teknik penilaian
(4) Apersepsi dengan memberikan pertanyaan pertanyaan pemantik
b) Kegiatan Inti
(5) Mulai Dari Diri : Guru mengajukan pertanyaan pemantik. Siswa
menjawab pertanyaan pemantik yang disampaikan oleh guru. Guru memberikan gambaran materi pembelajaran identifiksai gambar teknik,kode dan simbol dari gambar teknik.
(6) Ruang Kolaborasi: Guru
membentuk kelompok siswa, setiap kelompok mendiskusikan tentang identifiksai gambar teknik,kode dan simbol dari gambar teknik.
(7) Elaborasi Pemahaman: Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
(8) Koneksi Antar Materi: setiap kelompok menyusun laporan hasil diskusi dengan menghubungkan beberapa materi yang sudah mereka pelajari.
(9) Aksi Nyata : Peserta didik
mengumpulkan laporan hasil diskusi ke pada guru
c) Kegiatan Penutup:
(10) Memberikan kesimpulan dari serangkaian kegiatan
(11) Refleksi terhadap
pembelajaran yang dilakukan
(12) Memberikan informasi Penugasan Pertemuan 2
a) Pembukaan
(1) Guru mengucapkan salam mengecek kehadiran
(2) Guru dan siswa berdoa bersama (3) Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan garis besar kegiatan pembelajaran dan teknik penilaian
(4) Apersepsi dengan memberikan pertanyaan pertanyaan pemantik b) Kegiatan Inti
(5) Mulai Dari Diri : Guru
mengajukan pertanyaan pemantik.
Siswa menjawab pertanyaan pemantik yang disampaikan oleh guru. Guru memberikan gambaran
materi pembelajaran standart gambar teknik, proyeksi dan cara menggambarnya
(6) Ruang Kolaborasi: Guru
membentuk kelompok siswa, setiap kelompok mendiskusikan tentang standart gambar teknik, proyeksi dan cara menggambarnya
(7) Elaborasi Pemahaman: Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
(8) Koneksi Antar Materi: setiap kelompok menyusun laporan hasil diskusi dengan menghubungkan beberapa materi yang sudah mereka pelajari.
(9) Aksi Nyata : Peserta didik
mengumpulkan laporan hasil diskusi ke pada guru
c) Penutup:
(10) Memberikan kesimpulan dari serangkaian kegiatan
(11) Refleksi terhadap
pembelajaran yang dilakukan
(12) Memberikan informasi materi yang akan dipelajari selanjutnya.
e. Asesmen Jenis:
Asesmen Diagnostik
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif Teknik:
Observasi Penugasa n Tes Tertulis Instrume n:
Lembar Observasi/catatan anekdot Lembar Kerja Peserta Didik
Soal Uraian
f. Pengayaan dan Remidial Memberikan Bimbingan bagi siswa yang belum memahami materi.
Dan Pengayaan informasi bagi siswa yang sudah
memahami materi.
g. Refleksi Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut kalian paling sulit dipahami?
Jelaskan!
Materi pembelajaran atau topik mana yang paling kalian suka? Sebutkan alasanya!
Mengetahui : Wirosari, Mei 2022
Kepala SMK N 1 Wirosari Guru Mapel
Daryono, S.Pd., M.T. RUSTIANAH, S.Pd
NIP 19690207 199003 1 008 NIP. 19780223 202221 2 0006
LAMPIRAN
1.1 Gambar Teknik Mesin Sebagai “Bahasa Teknik”
Apabila akan dibuat suatu benda kerja di dalam industri permesinan, maka pemesan atau perencana cukup memberikan gambar kerja pada pelaksana atau teknisi, tidak perlu membawa contoh benda aslinya yang akan dibuat. Hal seperti ini dapat terjadi mengingat gambar dalam teknik dipakai sebagai sarana untuk mengemukakan gagasan tentang konstruksi pekerjaan jadi. Dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa gambar berfungsi sebagai „bahasa teknik‟ di industri permesinan.
Untuk dapat melakukan fungsinya sebagai bahasa di industri, maka gambar teknik mesin harus menjadi alat komunikasi utama di antara orang-orang di dalam membuat desain dan komponen industri, bangunan dan peralatan konstruksi, dan pelaksana proyek penghasil permesinan dengan manajemen atau staf ahli permesinan.
Agar dapat melakukan fungsinya sebagai bahasa teknik, maka perlu penguasaan di dalam: (a) penggunaan perkakas gambar, (b) membuat gambar sendiri, dan (c) memahami atau membaca gambar yang dibuat oleh orang lain.
Dari tujuan-tujuan tersebut, maka kemampuan dalam gambar teknik mesin dapat dilihat dari bagaimana ia memahami atau membaca gambar yang dibuat oleh orang lain dan bagaimana kinerjanya dalam membuat gambar agar dapat dipahami oleh orang lain, sedangkan kemampuan penggunaan perkakas gambar sudah termasuk dalam kemampuan membuat gambar, sebab bagaimanapun hasil gambar yang standar pasti diperoleh dari seseorang yang sudah mempunyai keterampilan dalam penggunaan perkakas gambar.
Gambar teknik mesin harus cukup memberikan informasi untuk meneruskan maksud apa yang diinginkan oleh perencana kepada pelaksana, demikian juga pelaksana harus mampu mengimajinasikan apa yang terdapat dalam gambar kerja untuk dibuat menjadi benda kerja yang sebenarnya sesuai dengan keinginan perencana atau pemesan.
Untuk itu standar-standar, sebagai tata bahasa teknik, diperlukan untuk menyediakan “ketentuan-ketentuan yang cukup”. Dengan adanya standar- standar yang telah baku ini akan lebih memudahkan suatu pekerjaan untuk dikerjakan di industri pada daerah atau negara lain yang kemudian hasil akhirnya akan dirakit pada industri di daerah atau negara yang berbeda hanya dengan menggunakan gambar kerja.
Agar dapat menggunakan standar-standar gambar yang ada sebagai bahasa, maka gambar teknik yang dibuat harus dapat memberikan pandangan pada bidang yang cukup dan aturan-aturan yang benar, sehingga menunjukkan gambar yang lebih jelas. Selain itu untuk dapat menggunakan gambar sebagai bahasa, orang perlu mempunyai kemampuan: memahami gambar teknik, membuat sketsa-sketsa yang digambar secara bebas atau diagram-diagram detail, penguasaan seluruh
lingkup teknik menggambar yang khas bagi gambar kerja dalam lapangan kejuruan yang relevan, dan membuat gambar rancangan (design) lengkap.
Meskipun perkembangan teknologi komputer berkembang pesat, sehingga penggambaran yang dilakukan dalam teknik mesin saat sekarang sudah tidak menggunakan pensil, pena gambar (rapido), jangka dan sebagainya, melainkan menggunakan aplikasi program gambar seperti penggunaan AutoCad, Solid Work, Pro Engineering, dan program-program yang lain, namun aturan yang digunakan dalam penggunaan program- program tersebut tetap harus mengacu pada aturan gambar teknik mesin.
Jadi dalam penggunaan garis, huruf, proyeksi dan sebagainya tetap berdasarkan aturan gambar teknik mesin.
Sebagai dasar agar nantinya mahasiswa dapat menggunakan gambar sebagai “bahasa teknik”, maka dalam mata kuliah ini tugas-tugas untuk mahasiswa gambarnya dilakukan dengan cara menggunakan pensil dan pena gambar (rapido).
1.2 Ukuran Kertas Gambar
Untuk membuat gambar teknik mesin, dilakukan dengan menggunakan ukuran kertas yang sudah standar. Ada beberapa macam ukuran kertas yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dari gambar yang akan dibuat. Ukuran- ukuran kertas tersebut adalah seperti terlihat pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Ukuran kertas gambar Standa
r Lebar Panjan
g Tepi kiri Tepi lain
A0 841 1189 20 10
A1 594 841 20 10
A2 420 594 20 10
A3 297 420 20 10
A4 210 297 20 5
A5 148 210 20 5
A6 105 148 20 5
Dalam penggunaan kertas gambar untuk membuat gambar kerja tidak bisa dilakukan secara sembarangan, harus dibuat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, untuk ukuran kertas gambar A3, A2, A1, dan A0, kedudukan kertasnya adalah mendatar (lebar pada arah tegak, dan panjang pada arah datar) seperti terlihat pada Gambar 1. Sedangkan untuk ukuran kertas A4, A5, dan A6, kedudukan kertasnya adalah tegak (lebar pada arah datar, dan panjang pada arah tegak) seperti terlihat pada Gambar 2.
Ada kalanya karena sesuatu hal pada penggambaran teknik, tidak bisa digambar sesuai dengan ukuran yang sebenarnya, karena misalnya benda yang digambar terlalu kecil, sehingga bila digambar sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya tukang yang mengerjakan tidak bisa melihat dengan jelas, dikhawatirkan rusak, atau sebaliknya benda yang digambar terlalu besar, sehingga akan terlalu banyak memakan kertas dan tidak efisien. Maka tukang gambar dapat memperbesar atau memperkecil gambar yang akan dibuat dengan menggunakan skala.
Besar kecilnya skala mempengaruhi efisiensi kerja dan faktor ekonomis. Semakin besar skala akan menyebabkan kertas untuk menggambar menjadi banyak, sehingga diperlukan biaya yang lebih mahal untuk membeli kertas, tinta, dan pengkopiannya, sebaliknya bila skala terlalu kecil dikhawatirkan tidak efisien kerja dan lama dalam penggambaran dan pengerjaan nantinya. Adapun skala untuk pengecilan dan pembesaran yang dinormalisasikan, artinya telah diakui secara internasional untuk gambar teknik mesin adalah sebagai berikut:
a. Untuk pengecilan
1 : 2 1 : 5 1 : 10
1 : 20 1 : 50 1 : 100 1 : 200 1 : 500 1 : 1000 b. Untuk pembesaran
2 : 1 5 : 1 10 : 1
Gambar 1. Kedudukan kertas untuk A3 dan di atasnya
Gambar 2. Kedudukan kertas untuk ukuran A4 dan di bawahnya
1.3 Garis Gambar
Dalam gambar teknik mesin dipergunakan beberapa macam garis yang mempunyai fungsi berbeda-beda sesuai dengan tujuannya. Masing- masing garis tersebut dibuat dengan fungsi, bentuk dan tebal yang berbeda sesuai dengan aturan yang ada. Adapun fungsi, bentuk dan tebal garis yang dipergunakan dalam gambar teknik mesin adalah seperti terlihat pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Jenis-jenis garis gambar
Bentuk Garis Nama Garis Tebal Garis Penggunaan Garis kontinu (tebal) 0,50 - 0,70 Garis
bend a, Garis nyata Garis kontinu (tipis) 0,25 - 0,35 Garis ukuran,
Garis bantu, Garis ulir, Garis arsir, dll.
dash : approx. 4 mm gap : 1 mm
Garis putus- putus (tebal sedang)
0,35 - 0,50 Garis
bayang - bayang
Garis titik garis 0,50 - 0,70 Garis potong
dash : approx. 7 mm
(tebal) 0,25 - 0,35
gap : 1 mm
dash:approx. 7 mm gap : 1 mm
Garis titik garis (tipis)
0,25 - 0,35 Garis
sumb u, Garis lipatan Garis bebas (tipis) 0,25 - 0,35 Garis potong
dash:approx. 7 mm gap : 1 mm
Garis (tipis )
titik dua garis 0,25 - 0,35 Garis bagian ber- gerak, Garis di depan bidang
potong, Garis
bentuk awal, dll.
Ketebalan garis gambar di atas sudah standar, tetapi bisa juga di
dalam pemakaiannya tukang gambar hanya menggunakan perkiraan di dalam menetapkan garis gambar yang digunakan, keadaan seperti ini dapat timbul jika gambar-gambar yang dibuat terlalu kecil atau komponen-komponen yang
digambar terlalu banyak, sehingga apabila dibuat garis sesuai aturan, mungkin timbul kesan gambarnya menjadi kurang sesuai atau mungkin menjadi sempit. Untuk menghindari kesan-kesan tersebut maka tebal garis, dibuat dengan menggunakan perbandingan seperti di bawah ini.
s Garis tebal
1/4 s Garis tipis
1/4 s Garis tipis bergelombang
1/2 s Garis putus-putus
1/4 s Garis putus-putus campur tipis
. . s dan ¼ s Garis strip titik dengan ujung tebal
s Garis putus-putus campur tebal
Untuk memperjelas penggunaan dari masing-masing jenis garis tersebut, dapat dilihat Gambar 3. Pada gambar tersebut nampak bahwa masing-masing jenis garis digunakan sesuai dengan fungsinya seperti yang telah dijelaskan.
Gambar 3. Penggunaan macam-macam jenis garis
1.4 Etiket Gambar
Untuk menjelaskan apa yang digambar, di dalam gambar teknik dibuat etiket gambar yang letaknya disebelah bawah atau bawah bagian kanan. Bentuk dari etiket gambar ini bermacam-macam, namun bentuk yang umum digunakan adalah model vsm (verein schweizerischer maschinen = sekolah teknik mesin) dan model penunjukkan proyeksi.
Bentuk standar etiket gambar model vsm (sekolah teknik) adalah seperti terlihat pada Gambar 4. Ukuran dan tebal garis serta bentuk tulisan dari etiket ini seperti terlihat pada Gambar 4 tersebut. Untuk gambar lengkap yang berupa susunan, etiket model vsm seperti terlihat pada Gambar 5. Pada etiket model vsm susunan ini selain keterangan seperti pada etiket standar juga ditambahi keterangan-keterangan yang berhubungan dengan bagian-bagian (detailnya). Bentuk etiket yang lain adalah model penunjukkan proyeksi seperti terlihat pada Gambar 6.
Ukuran dan garis-garisnya serta tulisannya seperti terlihat pada gambar tersebut.
1.5 Huruf dan Angka Pada Gambar Teknik
Huruf dan angka dipergunakan untuk memperjelas maksud informasi yang disajikan gambar. Penggunaan huruf dan angka dalam gambar biasanya untuk menunjukkan besarnya ukuran, keterangan bagian gambar dan catatan kolom etiket gambar. Untuk itu semua ukuran, keterangan dan catatan hendaknya ditulis tangan dengan gaya yang terang, dapat dibaca dan dapat dibuat dengan cepat.
Ada beberapa ciri yang perlu diperhatikan dalam penulisan huruf dan angka pada gambar teknik agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu: jelas, seragam, dapat dibuat microfilm, atau lain cara reproduksi.
B
Demikian juga huruf dan angka dalam menggambar teknik harus
mempunyai karateristik: mudah dibaca, dan tingginya tidak kurang dari 2,5
mm. Maksud dari
tinggi huruf dan angka tidak boleh terlalu kecil, sebab akan menyebabkan sukar dibaca di dalam ruangan.
Selain tidak boleh terlalu kecil, huruf yang digunakan dalam gambar teknik mesin juga perbandingan tinggi, tebal, jarak diantara huruf dan angka serta kata yang ada harus proportional. Gambar 7 memperlihatkan keterangan tinggi huruf/angka besar (h), tinggi huruf kecil (c), jarak huruf (a), jarak garis (b), jarak kata (e), dan tebal huruf (d).
Gambar 7. Keterangan pada huruf dan angka gambar teknik
Pada Tabel 3 dan 4 berikut ini disajikan mengenai perbandingan tinggi huruf/angka besar, tinggi huruf kecil, jarak huruf, jarak garis, dan tebal garis untuk tipe A dan B.
Tabel 3. Perbandingan huruf dan angka tipe A (d = h/14)
Penggunaa
n Ukuran
Tinggi huruf besar (h) 14/14
h 2,5 3,5 5 7 10 14 20 Tinggi huruf kecil (c) 10/14
h - 2,5 3,5 5 7 10 14
Jarak huruf (a) 2/14 h 0,3
5 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8 Jarak garis (b) 20/14
h 3,5 5 7 10 14 20 28
Jarak kata (e) 6/14 h 1,0
5 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 Tebal huruf (d) 1/14 h 0,1
8 0,2
5 0,3
5 0,5 0,7 1 1,4
Tabel 4. Perbandingan huruf dan angka tipe B (d = h/10)
Penggunaa
n Ukuran
Tinggi huruf besar (h) 10/10
h 2,5 3,5 5 7 10 14 20 Tinggi huruf kecil (c) 7/10 h - 2,5 3,5 5 7 10 14 Jarak huruf (a) 2/10 h 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8 4 Jarak garis (b) 14/10
h 3,5 5 7 10 14 20 28
Jarak kata (e) 6/10 h 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 12 Tebal huruf (d) 1/10 h 0,2
5 0,3
5 0,5 0,7 1 1,4 2
Bentuk huruf dan angka yang dipergunakan dalam gambar teknik sudah standar, ada yang tegak dan juga ada yang miring (150). Adapun bentuk dari huruf dan angka adalah seperti terlihat pada Gambar 8 untuk
huruf dan angka tegak, sedangkan untuk huruf dan angka miring adalah seperti terlihat pada gambar 9.
Gambar 8. Bentuk huruf dan angka tegak
Gambar 9. Bentuk huruf dan angka miring
1.6 Konstruksi Geometris
Dalam menggambar suatu mesin atau komponennya, tukang gambar sering menggunakan konstruksi geometris untuk membantu dalam menyelesaikannya. Konstruksi geometris yang sering digunakan antara lain: garis, sudut, lingkaran, busur, ellips, segi banyak, dan lain-lain.
Penggunaan konstruksi geometris dalam gambar teknik mesin dengan maksud agar hasil gambar yang didapat lebih baik. Pembuatan ellips yang dibuat dengan bantuan lingkaran hasilnya akan lebih akurat dan pantas dari pada yang dibuat dengan perkiraan saja. Untuk itulah seorang juru gambar harus menguasai cara pembuatan konstruksi geometris ini.
a. Garis tegak lurus
Gambar 10 di bawah ini, memperlihatkan cara membagi garis lurus menjadi dua sama panjang. Caranya adalah buat garis lurus AB, kemudian dari titik A lingkarkan jari-jari sembarang di atas dan di bawah garis AB. Dengan cara yang sama juga dari titik B dilingkarkan jari-jari yang sama sehingga memotong di titik C dan D. Hubungkan kedua titik itu sehingga memotong garis AB di titik
F. Panjang garis AF dan FB sama panjang.
Gambar 10. Membagi garis lurus menjadi dua sama panjang
Gambar 11 di bawah ini, memperlihatkan cara membuat garis
tegak (siku) pada sebuah garis lurus. Caranya pada sebuah garis lurus AB dari titik Q buat busur ST, kemudian dari titik S lingkarkan jari-jari sembarangan ke atas.
Dengan cara yang sama lingkarkan jari-jari tersebut dari titik T sehingga memotong di titik P. Hubungkan titik P dan Q. Garis PQ tegak lurus AB.
Gambar 11. Garis tegak pada garis lurus
b. Membagi Sudut
Gambar 12 di bawah ini, memperlihatkan cara membagi sebuah sudut menjadi sama besar. Caranya ialah dari titik A lingkarkan jari-jari sembarang sehingga memotong kedua kaki sudut di titik P dan Q, kemudian dari titik P lingkarkan jari-jari tadi di tengah-tengah sudut.
Dengan cara yang sama dari titik Q lingkarkan jari-jari sehingga berpotongan di titik D. Hubungkan titik A ke D. Sudut ABD sama besar dengan sudut ADC.
Gambar 12. Membagi sudut sama besar c. Membuat Segi Lima
Gambar 13 di bawah ini, memperlihatkan cara pembuatan segi
lima dengan salah satu sisinya diketahui. Caranya pada sisi AB yang diketahui dibagi
dua dan dibuat garis tegak lurus CD dengan melingkarkan jari-jari sepanjang AB dari titik A dan B sehingga didapat titik D. Dari titik A dibuat garis melalui titik
D. Dari titik D lingkarkan jari-jari DE yang panjangnya ½ AB, sehingga memotong perpanjangan garis CD di titik F. Lingkarkan jari-jari sepanjang sisi AB dari titik A, B, dan F, sehingga berpotongan di titik G dan H. Hubungkan titik A ke G, G ke F, serta F ke H, dan H ke B. Didapat segi lima ABHFG yang mempunyai sisi sama panjang.
Gambar 13. Segi lima dengan salah satu sisinya diketahui
Gambar 14 memperlihatkan pembuatan segi lima di dalam sebuah lingkaran. Caranya buat sumbu AB dan CD melalui titik O. Bagi sama panjang CO, dengan cara melingkarkan jari-jari dari titik C dan O atas dan bawah didapatkan titik E dan F. Hubungkan titik E dan F, sehingga didapatkan titik G. Dari titik G lingkarkan jari-jari r = GA didapatkan titik H.
Dari titik A lingkarkan jari- jari l = AH, sehingga didapatkan titik I dan J.
Dari titik I lingkarkan jari-jari l didapat titik L, dan dari titik J didapatkan titik K, hubungkan garis dari titik A ke J, J ke L, L ke I, dan I ke A, sehingga didapat segilima beraturan AJKLI.
Gambar 14. Segi lima di dalam sebuah lingkaran
d. Membuat Segi Enam
Gambar 15 memperlihatkan pembuatan segi enam di dalam sebuah lingkaran. Caranya ialah setelah membuat lingkaran, kemudian dengan tidak mengubah jari-jari lingkaran dari titik D dan C dilingkarkan kembali jari-jari tersebut sehingga memotong di titik E dan F, juga G dan H. Hubungkan titik-titik D, E, G, C, G, F, dan D dengan garis lurus sehingga saling menutup membentuk segi enam beraturan.
Gambar 15. Segi enam di dalam lingkaran
Gambar 16 memperlihatkan cara pembuatan segi enam di luar lingkaran. Caranya adalah buat garis sejajar sumbu AB l dan m sehingga menyinggung lingkaran dititik Q dan T. Dari titik pusat O buat sudut 300 membentuk sudut COQ dan QOD. Buat garis CE dan DF melalui titik pusat O. Hubungkan titik C dan D, serta titik F dan E sehingga terbentuk garis CD dan FE. Buat garis CA, FA, DB, dan EB yang menyinggung lingkaran di titik P, V, S, dan R. Terbentuk segi enam ACDBEF yang terletak di luar lingkaran.
Gambar 16. Segi enam di luar lingkaran
e. Membuat Ellips
Gambar 17 memperlihatkan pembuatan ellips dengan menggunakan dua lingkaran. Caranya adalah buat dua buah lingkaran dengan jari-jari yang berbeda dari pusat sumbu yang sama. Bagilah lingkaran dengan sudut yang sama, kemudian buat garis radial yang memotong kedua lingkaran di titik 1, 2, 3, dstnya, juga 1‟, 2‟, 3‟, dstnya.
Tariklah dari titik 1, 2, 3 dstnya garis sejajar sumbu tegak, demikian juga dari titik 1‟, 2‟, 3‟ dstnya garis sejajar sumbu datar, sehingga berpotongan di titik 1”, 2”, 3”, dstnya. Dari titik 1”, 2”, 3”… sampai titik 15” dihubungkan dengan garis. Terbentuklah ellips yang diinginkan.
Gambar 17. Menggambar ellips dengan bantuan dua lingkaran
Gambar 18 memperlihatkan pembuatan ellips dengan bantuan segi empat. Caranya adalah buat segi empat dengan sumbu-sumbunya.
Pada sumbu OA bagilah menjadi sama panjang dan diberi notasi 1, 2, 3, dan 4. Dengan cara yang sama pada sisi AE dibagi menjadi sama panjang dan diberi notasi 1‟, 2‟, 3‟, dan 4‟. Buat garis lurus dari titik C, sehingga mengenai garis AE di titik 1‟, 2‟, 3‟, dan 4‟. Dari titik D buat garis lurus melalui titik 1, 2, 3, dan 4, sehingga
memotong di titik 1”, 2”, 3”, dan 4”. Hubungkan titik 1”, 2”, 3”, dan 4”.
Dengan cara yang sama pada sisi yang lain dapat dibuat, sehingga akan terbentuk ellips seperti terlihat pada gambar.
Gambar 18. Menggambar ellips dengan bantuan segi empat.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
1. Gambarlah garis tebal,garis tipis ,garis putus –putus, masing masing 5 garis
RUBRIK PENILAIAN
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-
60) Cukup Kompeten (61-
79) Kompeten (80-90) Sangat Kompeten
(100) Proses presentasi Peserta didik tidak
mampu
mempresentasikan hasil observasi
Peserta didik mampu mempresentasikan hasil observasi namun kurang dipahami audien
Peserta didik mampu mempresentasikan hasil observasi dengan sikap yang baik dan dipahami oleh audiens.
Peserta didik mampu mempresentasikan hasil observasi dengan sikap yang baik, dipahami audiens dan mampu berdiskusi
Laporan hasil observasi
Peserta didik tidak menyusun laporan hasil observasi
Peserta didik mampu menyusun laporan hasil observasi namun kurang lengkap
Peserta didik mampu menyusun laporan hasil observasi secara lengkap
Peserta didik mampu mampu menyusun laporan hasil observasi secara lengkap dan memenuhi tata tulis penyusunan laporan hasil observasi
LEMBAR OBSERVASI/CATATAN ANEKDOT
No Hari/Tanggal Catatan
Kejadian Solusi/Tindak Lanjut
ASESMEN DIAGNOSTIK
Jenjang/ Kelas SMK/ X Otomotif
Mata Pelajaran Dasar-Dasar Otomotif
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggambar teknik dasar, termasuk pengenalan macam- macam peralatan gambar, standarisasi dalam pembuatan gambar, serta praktik menggambar dan membaca gambar teknik, dan menentukan letak dan posisi komponen otomotif berdasarkan gambar buku manual.
Tujuan Pembelajaran (1) Siswa dapat Mengidentifikasi gambar teknik sesuai kebutuhan, (2) Siswa dapat Mempersiapkan gambar Teknik,
(3) Siswa dapat Mengidentifikasi simbol dan kode gambar teknik,
(4) Siswa dapatMenjelaskan fungsi kompnen pada gambar sesuai fungsi dan cara kerja,
(5) Siswa dapat Menentukan letak dan posisi komponen otomotif berdasarkan membaca gambar buku manual
A. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan Aktivitas peserta didik selama belajar 1. Lakukan teknik dasar menggambar otomotif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan Aktivitas di rumah mendukung minat dan bakat peserta
didik 1. Apa hobimu?
2. Apakah hobimu berkaitan dengan program keahlian yang dipilih (Teknik Otomotif) ?
3. Apakah kamu suka menggambar?
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Persiapan
1. Menyiapkan panduan pertanyaan 2. Menyusun pertanyaan kunci
Link Google Form
Pelaksanaan
1. Siswa mengisi link yang sudah dishare guru
2. Beri waktu peserta didik untuk menjawab pertanyaan 3. Siswa membimbing siswa, jika siswa merasa kesulitan
untuk memahami pertanyaan.
4. Berikan penguatan dan umpan balik bagi siswa yang sudah menjawab pertanyaan.
-
Tindak lanjut
1. Analisa hasil isian peserta didik
2. Jika peserta didik menyampaikan masalah, ajak berdikusi untuk menentukan penyelesaiannya
3. Jika diperlukan komunikasikan permasalahan tersebut dengan orang tua
4. Lakukan asesmen diagnostik non kognitif secara berkala sesuai kebutuhan
-
B. Asesmen Kognitif
Waktu
Asesmen Awal Kegiatan Pembelajaran Durasi Asesmen 15 menit
Identifikasi materi yang
akan diujikan Pertanyaan Kemung-
kinan Jawaban
Skor (Kategor i)
Rencana Tindak Lanjut
(6) Siswa dapat Menerapkan gambar teknik dasar, termasuk gambar, standarisasi dalam pengenalan macam- macam peralatan
pembuatan gambar, serta praktik menggambar dan membaca gambar teknik, dan menentukan letak dan posisi komponen otomotif berdasarkan gambar buku manual.
1. Sebutkan macam alat gambar yang kalian ketahui
1. Pensil 2. Penghapus 3. Penggaris 4. Jangka 5. Busur
6. Bukugambar 7. rapido
Paham utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan ke materi berikutnya sesuai ATP
Langkah-langkah apa saja yang akan
dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Persiapan dan pelaksanaan :
1. Menyusun jadwal pelaksanaan
2. Mengidentifikasi materi uji yang mewakili keseluruhan materi pembelajaran
3. Menyusun 2 pertanyaan sederhana sesuai kelasnya
4. Asesmen diberikan seluruh peserta didik baik daring maupun luring.
Link Google Form
Tindak lanjut :
1. Melakukan pengolahan hasil asesmen dan hitung rata-rata kelas 2. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai rata-rata akan
mengikuti pembelajaran unit berikutnya
3. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai dibawah rata- rata akan memperoleh pendampingan/ bantuan dari guru 4. Bagi siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata akan
memperoleh pengayaan dari guru.
5. Ulangi proses asesmen diagnosis ini sesuai dengan kebutuhan di kelas.
ASESMEN SUMATIF
No S
oa l
Rubrik Jawaban Sko
r 1. Apakah funsi gambar teknik pada
bidang otomotif sebagai bahasa di industri, maka gambar teknik mesin harus menjadi alat
komunikasi utama di antara orang-orang di dalam membuat desain dan komponen industri, bangunan dan peralatan konstruksi, dan pelaksana proyek penghasil permesinan dengan manajemen atau staf ahli permesinan.
10
2. Sebutkan beberapa macam ukuran kertas yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dari gambar
Standa
r Lebar Panjan
g Tepi kiri Tepi lain
A0 841 1189 20 10
A1 594 841 20 10
A2 420 594 20 10
A3 297 420 20 10
A4 210 297 20 5
A5 148 210 20 5
A6 105 148 20 5
10
3. Adapun fungsi, bentuk dan tebal garis yang dipergunakan dalam gambar teknik mesin adalah
Bentuk Garis Nama
Garis Tebal
Garis Penggunaan
Garis kontinu
(tebal) 0,50 - 0,70
Garis benda, Garis nyata
30
Garis kontinu
(tipis) 0,25 - 0,35
Garis ukuran, Garis bantu, Garis ulir, Garis arsir, dll.
dash : approx.
4 mm gap : 1 mm
Garis putus- putus (tebal sedang)
0,35 -
0,50 Garis bayang- bayang
Garis titik garis 0,50 -
0,70 Garis potong
dash : approx. 7 mm
(tebal) 0,25 - 0,35
gap : 1 mm
dash:approx.
7 mm gap : 1 mm
Garis titik garis (tipis)
0,25 -
0,35 Garis sumbu, Garis lipatan
Garis bebas
(tipis) 0,25 -
0,35 Garis potong Garis dash:approx. 7 mm gap : 1 mm
(tipis) titik dua g ar i s
0,2 5 - 0,3 5
Garis bagian ber- gerak, Garis di depan bidang
potong, Garis bentuk awal, dll.
15
4. Gambarlah etikat seperti pada gambar
50
Skor
Maksimal 100
Nilai = Perolehan Skor/Skor maksimal x 100
= ...
KISI-KISI,SOAL,JAWABAN,PENILAIAN UH
Mata Pelajaran/Kelas : Gambar Teknik
Kelas : X TBSM
SK I : Menggunakan peralatan dan kelengkapan gambar teknik sesuai fungsi dan prosedur
Bentuk Soal : Uraian
Penyusun Soal : Rustianah
Kompetensi yang diuji :
Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis
Indikator : 1.Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik
Nomor Soal : 1
Butir Soal
Pedoman Penskoran
: Jelaskan fungsi garis gambar (garis kontinyu tebal)!
Kunci Jawaban Skor
1.garis garis nyata(garis gambar)
2.Garis garis tepi (rangka gambar) 10
Skor Maksimum 10
Kompetensi yang diuji
: Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis
Indikator : Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik
Nomor Soal : 2
Butir Soal
Pedoman Penskoran
: Jelaskan fungsi garis sumbu (garis bertitik tipis)!
Kunci Jawaban Skor
1.garis garis sumbu 2.garis simetri 3. garis lintasan
10
Skor Maksimum 10
Kompetensi yang diuji
: Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis
Indikator : Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik
Nomor Soal : 3
Butir Soal
Pedoman Penskoran
: Jelaskan fungsi garis ukuran (garis kontinyu tipis)!
Kunci Jawaban Skor
1.garis berpotongan khayal 2.garis garis ukur
3. garis proyeksi/ukur 4.garis garis penunjuk 5.garis garis asir 6.garis garis nyata
Garis garis sumbu pendek
30
Skor Maksimum 30
Kompetensi yang diuji
: Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis
Indikator : Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik
Nomor Soal : 4
Butir Soal
Pedoman Penskoran
: Jelaskan fungsi garis potongan(garis bertitik tipis,ujung tebal atau garis tipis bebas)!
Kunci Jawaban Skor
1.untuk garis garis batas dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong,bila batasnya bukan garis bergores tipis
10
Skor Maksimum 10
Kompetensi yang diuji
: Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis
Indikator : Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik
Nomor Soal : 5
Butir Soal
Pedoman Penskoran
: Jelaskan fungsi garis bergores tebal!
Kunci Jawaban Skor
1.garis nyata/garis terhalang
2.garis tepi/rangka terhalang 10
Skor Maksimum 10
Kompetensi yang diuji
: Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis
Indikator : Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik
Nomor Soal : 6
Butir Soal
Pedoman Penskoran
: Jelaskan fungsi garis bergores tipis dengan titik!
Kunci Jawaban Skor
1.garis sumbu 2.garis simetri 3. garis lintasan
20
Skor Maksimum 20
Kompetensi yang diuji
: Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis
Indikator : Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik
Nomor Soal : 7
Butir Soal
Pedoman Penskoran
: Jelaskan fungsi garis tipis kontinyu sig-sig!
Kunci Jawaban Skor
Untuk garis garis batas dari potongan bagian atau potongan yang dipotong,bila batasnya bukan garis bergores tipis(sama dengan garis C1)
10
Skor Maksimum 10
KARTU TELAAH SOAL
Mata Pelajaran : Pemeliharaan mesin,sassis,kelistrikan sepeda motor
Bentuk Soal : Uraian
Nomor Soal : 1-7
Penelaah : . . .
No. Aspek Telaah Ya Tidak
1. Tipe tes ini paling tepat untuk mengukur indikator yang ada.
V 2. Dapat digunakan untuk mengukur jenjang berfikir tinggi. V 3. Pertanyaan dapat mengukur indikator yang diinginkan. V 4. Pertanyaan dirumuskan dengan jelas sehingga siswa tahu
apa yang harus dijawab
V 5. Jika butir soal tersebut direvisi, apakah masih tetap dapat
mengukur TPK yang sama?
V 6. Jumlah skor maksimal pada setiap butir soal sudah tepat
dan sudah dicantumkan.
V
7. Butir soal ini sudah ditulis berdasarkan kisi-kisi. V 8. Jumlah butir soal tsb dapat dikerjakan dalam satu waktu
ujian yang telah ditetapkan.
V
LAMPIRAN II
ULANGAN HARIAN
TEKNIK DASAR OTOMOTIF SEPEDA MOTOR (MENGINTERPRESTASIKAN GAMBAR TEKNIK)
KELAS ;X /TBSM WAKTU ;60 MENIT
Soal Essay :
1. Apa yang dimaksud dengan proyeksi piktorial?
2. Berapa perbandingan skala penggambaran pada proyeksi miring/oblique?
3. Ada berapa jenis proyeksi orthogonal?
4. Coba tuliskan 3 pandangan utama pada proyeksi Eropa!
5. elaskan apa yang dimaksud dengan gambar komponen
JAWABAN
1. Proyeksi piktorial adalah proyeksi tiga dimensi yang dapat memberikan gambaran bentuk benda secara utuh.
2. Sumbu x 1:1, sumbu y 1:1 dan sumbu z 1:2
3. Ada 2 jenis yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.
4. Pandangan depan, pandangan atas dan pandangan samping kiri.
5. Gambar komponen adalah gambar yang terdiri dari satu
benda
LAMPIRAN III ULANGAN HARIAN
TEKNIK DASAR OTOMOTIF SEPEDA MOTOR (MENGINTERPRESTASIKAN GAMBAR TEKNIK)
KELAS ;X /TBSM WAKTU ;60 MENIT
Soal Essay : 1.Apa yang dimaksud dengan gambar rakitan?
2.Jelaskan perbedaan antara gambar komponen dengan gambar rakitan!
3.Apa fungsi dari gambar komponen?
4.Untuk apa gambar rakitan dibuat?
5.Dalam bentuk proyeksi apa gambar komponen biasa dibuat?
JAWABAN
1.Gambar rakitan adalah gambar yang terdiri dari beberapa buah komponen benda dalam keadaan terpasang atau dirakit.
2.Perbedaanya adalah gambar komponen merupakan detail dari gambar rakitan. Sedang gambar rakitan merupakan gabungan dari beberapa gambar komponen dalam keadaan diasembling.
3.Gambar komponen berfungsi untuk menunjukan detail benda secara utuh dalam hal ini biasa digunakan untuk membuat gambar kerja.
4.Gambar rakitan dibuat untuk keperluan asembling atau merakit komponen
benda yang sudah dibuat.
5.Gambar komponen biasa dibuat dalam proyeksi ortogonal baik proyeksi Eropa maupun Amerika walau terkadang dibuat juga dalam proyeksi piktorial.
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA
DIDIK
https://www.academia.edu/33995683/Buku_ajar_gambar_teknik
https://drive.google.com/file/d/16dWIQuEIW5xeSmYq27yH_uZ2iz0JZdbW /view
GLOSARIUM
Air pemukaan :Air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita.
Bangunan air :Semua sarana yang dibangun untuk memanfaatkan dan mengendalikan air permukaan.
Bangunan pelengkap : Bangunan yang dibuat agar aliran air irigasi tidak terhambat akibat dari kondisi topografi yang dilewati oleh saluran irigasi.
Bangunan pertanian : Semua bangunan dengan berbagai
macam tipe dan strukturnya, yang digunakan untuk proses produksi di bidang pertanian dalam arti luas, meliputi bangunan untuk produksi tanaman
pertanian (rumah kaca, hidroponik, dan sebagainya), produksi ternak (kandang dan sebagainya), bangunan untuk penyimpanan dan penanganan pasca panen (gudang pertanian dan sebagainya), bangunan untuk menyimpan alat dan mesin pertanian, perbengkelan serta bangunan pertanian lainnya.
Bangunan Utama :
Bangunan yang dipergunakan untuk menangkap atau mengambil air dari sumbernya seperti : sungai, mata air, danau dan lain-lain.
Bendung :Usaha untuk menaikkan tinggi permukaan air, mengarahkan air sungai dengan cara membendung sungai tanpa reservoar.
Beton :Campuran semen, kerikil, dan pasir yang diaduk dengan air untuk tiang rumah, pilar, dinding.
Fondasi :Dasar bangunan yang kuat, biasanya (terdapat) di bawah permukaan tanah tempat bangunan itu didirikan.
Gambar potongan :Gambar yang memperlihatkan bagian dalam yang berongga dari benda pada gambar agar dihasilkan gambar dengan bentuk yang lebih jelas
Gorong-gorong :Bangunan fisik yang dibangun memotong jalan atau galengan yang berfungsi untuk penyaluran air.
Gudang :Suatu bangunan penyimpanan yang memiliki bagian- bagian konstruksi yang terdiri dari atap (penutup), dinding dan lantai.
Irigasi :Usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan
air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Jaringan irigasi :Saluran dan bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi yang mencakup penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan
pembuangan air irigasi.
Jembatan :Bangunan penyeberangan di atas saluran air minimal dapat dilalui hand traktor, motor.
Pintu air :Bangunan fisik yang dapat mengatur keluar masuk air sesuai dengan kebutuhan tanaman yang
diusahakan.
Saluran kwarter :Saluran yang membawa air dari boks bagi tersier ke petak-petak sawah.
Saluran sekunder :Saluran pembawa air irigasi yang mengambil air dari bangunan bagi di saluran primer yang berada dalam jaringan irigasi.
Saluran tersier :Saluran yang membawa air dari bangunan sadap tersier ke petak tersier.
Silo :Tempat menyimpan hasil pertanian (biji-bijian) dalam jumlah besar, terbuat dari papan kayu atau logam (seperti : besi pelat, seng) dengan bentuk dan konstruksi khusus.
Siphon :Bangunan air yang dipakai untuk mengalirkan air irigasi dengan menggunakan gravitasi melalui
bagian bawah sungai.
Talang :Bangunan air yang melintas di atas saluran, sungai atau jalan untuk mengalirkan air irigasi ke daerah di seberangnya.
Toleransi umum :Toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar.
Toleransi posisi :Penyimpangan posisi yang diizinkan terhadap posisi yang digunakan sebagai patokan (datum feature).
DAFTAR PUSTAKA