• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA BUKU DI PERPUSTAKAAN DAERAH DAN ARSIP KABUPATEN REMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA BUKU DI PERPUSTAKAAN DAERAH DAN ARSIP KABUPATEN REMBANG"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA “BUKU”

DI PERPUSTAKAAN DAERAH DAN ARSIP KABUPATEN REMBANG

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar Vokasi Ahli Madya (A.Md)

Ilmu Perpustakaan

Oleh :

Leoni Dita Kusumawardhani D1809036

PROGRAM DIPLOMA III PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

(2)

commit to user ii

(3)

commit to user iii

(4)

commit to user iv MOTTO

“Pengalaman bukan dinilai dari lamnya melakukan sesuatu hal namun dari seberapa banya kmenarik pelajaran dari apa yang sudah kita alami”

(LintongSimaremare)

(5)

commit to user v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan teruntuk : 1. Ayah & Ibu yang selalu memberikan doa dan harapannya kepada ku, sebagai tanda bakti atas ketulusan, pengorbanan, dan raca cinta yang begitu tulus untuk ku.

2. Kakak ku Ibenk Rafael yang selalu menemani hari-hari ku dengan penuh canda tawa dan perhatian dari seorang kakak yang sangat berarti untuk hidup ku.

3. Neney & Elsa teman baik kuu, terima kasih atas suport dan dukungangan kalian selama ini.

4. Thukijho Gedang yang selalu memberikan semangat untuk ku.

5. Teman-teman D3 Perpustakaan angkatan 2009.

6. Almamater Universitas Sebelas Maret.

(6)

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Alloh SWT penulis panjatkan, yang telah senantiasa melimpahkan hidyah dan inayah-Nya. Sehingga dalam proses penulisan tugas akhir ini dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala suatu apapun.Atas petunjuk dari Alloh semata,penulis mampu menyelesaikan syarat kelulusan program studi Diploma III Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret, dengan utaian kalimat yang membangun dan mengembnagkan pokok-pokok pikiran sehingga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Terima kasih ya Alloh karena rahmat, hidayah, dan nikmat-Mu yang tiada tara,penulis bisa melalui semua proses ini hingga akhir, sungguh tanpa ridho-Mu semua ini tidak dapat penulis lakukan hingga berakhir dengan lancar.

Dengan tersusunnya tugas akhir ini penulis sampaikan terimakasih yang setulusnya, kepada:

1. Bapak Prof. Drs, Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

2. Bapak Drs. Haryanto, M.Lib selaku ketua Program Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

3. Bapak Sunarno, S.Sos selaku dosen pembimbing yang tidak pernah letih dan selalu sabar memberi bimbingan serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan tugas akhir hingga selesai.

(7)

commit to user vii

4. Kepala perpustakaan daerah Rembang berserta seluruh staf yang telah membantu secara langsung dan tidak langsung dalam pengumpulan data guna menyusun tugas akhir ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,yang telah bersedia membantu kelancaran penyusunan tugas akhir hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran yang diajukan guna penyempurnaan tugas akhir ini akan diterima dengan senang hati. Penulis berharap tugas akhir ini dapat berguna bagi diri penulis dan para pembaca, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang perpustakaan yang kelak akan lebih maju.

Surakarta, 28 Juni 2012 Penulis

Leoni Dita Kusumawardhani

(8)

commit to user viii DAFTAR ISI

Halaman Judul ………... i

Halaman Persetujuan………... ii

Halaman Pengesahan ……….... iii

Motto ... iv

Persembahan ... v

Kata Pengantar ……….. vi

Daftar Isi ………..…. viii

Daftar Tabel ………... xi

Daftar Bagan ………...……….. xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Pelaksanaan ... 3

1.5 Metode Pengumpulan Data ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan ... 6

2.2 Pengertian Pemeliharaan Bahan Pustaka... 7

2.3 Tujuan Pemeliharaan Bahan Pustaka ... 9

2.4 Fungsi Pemeliharaan dan Pelestarian Bahan Pustaka... 10

(9)

commit to user ix

2.5 Kegiatan Pemeliharaan Koleksi ... 11

2.6 Faktor Perusak Bahan Pustaka ..………... 12

2.7 Akibat yang Ditimbulkan oleh Faktor-faktor Kerusakan lingkungan ……….. 16 2.8 Cara penanggulangan kerusakan Bahan Pustaka yang disebabkan faktor lingkungan ………. 16 2.9 Tujuan Mencegah Kerusakanbahan Pustaka ………….. 17

2.10 Usaha Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka ………… 18

2.11 Pemeliharaan Bahan Kertas ……… 21

2.12 Pemeliharaan Bahan Non Kertas ……… 22

2.13 Pelestarian Nilai Informasi ………. 23

BAB III GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH DAN ARSIP KABUPATEN REMBANG 3.1 Sejarah dan Profil Perpustakaan di Kantor Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang ……… 26 3.2 Visi dan Misi ... 28

3.3 Struktur Organisasi ………. 29

3.4 Sumberdaya Manusia ………. 29

3.5 Sumber Dana ……….. 30

3.6 Koleksi ... 31

3.7 Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 33

3.8 Waktu Layanan Perpustakaan ... 33

3.9 Syarat dan Ketentuan Keanggotaan Perpustakaan Daerah 34 3.10 Sistem dan Jenis Layanan... 35

3.11 Standar Layanan... 36

(10)

commit to user x

3.12 Sarana dan Prasarana ………. 38

3.13 Penghargaan ……….. 44

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisis Masalah ... 45 4.2 Faktor Penyebab Rusak Bahan Pustaka di Kantor

Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang…..

46 4.3 Cara Mengatasi Penyebab Rusaknya Bahan Pustaka di

Kantor Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten

Rembang ……….. 47

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ………...…... 51

5.2 Saran ………...……….. 52

Daftar Pustaka Lampiran

(11)

commit to user xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Data Koleksi Cetakdan Non Cetak Perpustakaan

Daerah danArsip Kabupaten Rembang …………. 32 Tabel 3.2 Data Koleksi Cetak Serial Perpustakaan Daerah

dan Arsip Kabupaten Rembang ………. 32 Tabel 3.3 Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan Daerah

dan Arsip Kabupaten Rembang ………. 33 Tabel 3.4 Data Ruangan Perpustakaan Daerah dan Arsip

Kabupaten Rembang ……….. 39

Tabel 3.5 Fasilitas Umum Perpustakaan Daerah dan Arsip

Kabupaten Rembang ……….. 41

Tabel 3.6 Fasilitas Kantor Perpustakaan Daerah dan Arsip

Kabupaten Rembang ……….. 41

Tabel 3.7 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Daerah dan

Arsip Kabupaten Rembang ……… 42

Tabel 3.8 Nama dan Tugas Pegawai Perpustakaan berdasarkan Latarbelakang Pendidikan Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang ………

43

(12)

commit to user xii

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 3.1 Struktur Organisasi di Kantor Perpustakaan

Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang ………… 29

(13)

commit to user

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Perpustakaan adalah salah satu sarana yang digunakan untuk mencerdaskan anak bangsa, karena dari perpustakaan kita peroleh sejuta informasi yang dapat meningkatkan taraf hidup manusia, dengan ilmu pengetahuan melalui membaca. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pemeliharaan bahan pustaka, untuk itu pemeliharaan bahan pustaka perlu mendapatkan perhatian yang lebih.

Pemeliharaan bahan pustaka perlu dilakukan agar informasi yang terkandung di dalamnya dan bentuk fisik bahan pustaka dapat bertahan lebih lama atau awet dan dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang. Dalam kegiatan pemeliharaan bahan pustaka, banyak yang perlu kita perhatikan, salah satunya adalah rencana sejauh mana kita akan melakukan perawatan dan pemeliharaan itu, karena kegiatan ini membutuhkan dana yang cukup besar dan tenaga ahli yang kompeten dalam bidang perawatan dan pelestraian bahan pustaka.

Selain perencanaan yang matang dan dana yang besar, kita juga harus mengetahui faktor-faktor yang dapat merusak bahan pustaka. Bahan pustaka yang rusak disebabkan dari karakteristik bahan pustaka itu sendiri maupun dari faktor-faktor lain. Rusaknya bahan pustaka dari karakteristik bahan pustaka dapat dilihat dari kualitas bahan pustaka, misalnya benang atau lem yang digunakan kualitasnya rendah, sedangkan dari faktor lain atau dari luar

(14)

commit to user

2 karakteristik bahan pustaka, fakor-faktor yang dapat mempengaruhi rusaknya bahan pustaka adalah faktor iklim dan kelembaban, faktor kimia, faktor biologi dan manusia.

Faktor-faktor perusak bahan pustaka dapat dicegah agar kerusakan buku tidak semakin parah, yaitu dengan mengetahui penyebab rusaknya bahan pustaka dan mengetahui bagaimana cara penanggulangannya, hal ini akan membantu dan mempermudah kegiatan pemeliharaan bahan pustaka, serta dapat memperlambat kerusakan bahan pustaka.

Dalam usaha pemeliharaan bahan pustaka, perlu kerjasama yang baik antara pengguna dan pustakawan, selain itu pemerintah daerah harus ikut aktif dalam memberikan dukungan dan perhatian karena kegiatan pemeliharaan bahan pustaka di perpustakaan daerah membutuhkan dana yang cukup besar. Pustakawan dan tenaga yang ahli juga menjadi penentu suksesnya pemeliharaan bahan pustaka, karena untuk kegiatan ini diperlukan pengetauhan dan kepedulian yang tinggi tentang karakteristik bahan pustaka dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pustaka.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas tentang Pemeliharaan Bahan Pustaka “Buku” di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang dimana penulis pernah melakukan Kuliah Kerja PUSDOKINFO (Pusat Dokumentasi dan Informasi).

(15)

commit to user

3 1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang penulis ingin bahas dalam tugas akhir ini, antara lain:

1.2.1 Faktor apa saja yang menjadi penyebab rusaknya bahan pustaka di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang?

1.2.2 Bagaimana cara mengatasi penyebab rusaknya bahan pustaka di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah:

1.3.1 Untuk mengetahui faktor-faktor yang merusak bahan pustaka di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang.

1.3.2 Untuk mengetahui cara mengatasi penyebab rusaknya bahan pustaka tersebut di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang.

1.4 Pelaksanaan

Kuliah Kerja PUSDOKINFO dilaksanakan mulai tanggal 13 Febuari 2012 sampai dengan 13 April 2012 di Kantor Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang yang beralamatkan Jl. Diponegoro No.75 komplek TRP Pantai Kartini Rembang-Jawa Tengah Telp. (0295) 693 641 dan e-mail: pustaka@Rembangkab.go.id

(16)

commit to user

4 Pelaksanaan PKL di Kantor Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang dilaksanakan pada:

Senin sampai Kamis : 07.00 - 13.30 WIB

Jumat : 07.00 - 11.00 WIB

1.5 Metode Pengumpulan Data

Metode yang penulis gunakan untuk pengumpulan data dalam penyusunan tugas akhir ini, adalah:

1.5.1 Metode Studi Pustaka

Studi pustaka dengan mempelajari atau mendalami bahan pustaka dan literature yang memiliki relevansi dengan subyek yang dibahas.1 Dalam hal ini penulis mengambil data tentang struktur organisasi, sejarah perpustakaan, jumlah koleksi, sumber daya manusia dan hal-hal yang berkaitan dalam penyusunan tugas akhir ini, membantu saya dalam pengunmpulan data yang saya pergunakan dalam penyusunan tugas akhir.

1.5.2 Metode Observasi

Metode observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.2 Dalam tugas akhir ini observasi dilakukakan dalam mengamati prosedur pemeliharaan bahan pustaka.

1Metode Pengumpulan Data, 2008, dalam http://jonikriswanto.blogspot.com/2008/11/metode pengumpulan-data.html, hal 7. Didownload pada Jumat, 25 Mei 2012.

2 W Gulo. 2002. Metodologi penelitian. Jakarta : Grasindo, hal 116.

(17)

commit to user

5 1.5.3 Metode Wawancara atau Interview

Metode ini merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yaitu melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden). Dengan cara ini, peneliti ingin mendapatkan informasi (data) untuk menjawab atau membuktikan hipotensis yang tidak dapat diperoleh dengan metode pengumpulan data lainnya.3

Wawancara dalam tugas akhir ini dilakukan untuk memperoleh pengetahuan tentang fakto-faktor perusak bahan pustaka dan cara penanganan yang tepat. Penulis melakukan wawancara langsung kepada petugas, yaitu bapak Yusri.

3 Made, Wiratha. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Thesis. Yogyakarta : ANDI, Hal 37.

(18)

commit to user

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan adalah suatu ruangan bagian dari gedung atau bangunan, atau gedung itu sendiri yang berisi buku–buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu- waktu diperlukan oleh pembaca.4

Pengertian perpustakaan menurut Perpustakaan Nasional RI (2005:4) adalah:

Unit kerja yang memiliki sumber daya manusia sekurang-kurangnya seorang pustakawan, ruangan atau tempat khusus dan koleksi bahan pustaka sekurang-kurangnya seribu judul dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai jenis dan misi perpustakaan yang bersangkutan, serta dikelola menurut sistem tertentu untuk kepentingan masyarakat penggunanya.5

Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1990:112) perpustakaan adalah kumpulan buku yang tersimpan di suatu tempat tertentu milik suatu instansi tertentu.6

Pengertian perpustakaan menurut Sulistyo Basuki (1999:1) sebagai berikut: perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian, atau subagian dari sebuah gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku, biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu serta digunakan untuk anggota perpustakaan.7

4 Sutarno N. S. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, hal 7.

5 Lasa H S. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media, hal 19.

6 Lasa H S. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media, hal 20.

7 Lasa H S. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media, hal 19.

(19)

commit to user

7 Perpustakaan Daerah (wilayah) adalah : ruang atau tempat yang digunakan untuk menyimpan dan mengoleksi buku-buku untuk dibaca dan dipinjamkan kepada pelajar dan masyarakat umum. Buku-buku yang disediakan oleh perpustakaan daerah mulai dari buku pelajaran, majalah, bisnis, kamus, dan lain-lain.8

Secara umum dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah ruangan dari gedung atau bangunan, atau gedung itu sendiri yang digunakan instansi kerja tertentu untuk menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus, di mana seorang pustakawan yang mengelola sebuah perpustakaan menjadikan koleksi bahan pustaka memiliki nilai informasi yang lebih.

2.2 Pengertian Pemeliharaan Bahan Pustaka

Pengertian bahan pustaka adalah mencakup karya cetak atau karya grafis, karya noncetak atau karya rekam, bentuk mikro, dan bentuk elektronik.9

“Pemeliharaan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 661), berarti proses, cara, perbuatan memelihara, penjagaan, pengawetan, penyelamatan, penghindaran (dari bahaya). Pemeliharaan koleksi buku yang mencakup kegiatan bagaimana cara memperbaiki buku–buku yang rusak karena dipakai, istilah asingnya “BOOK MENDING”. Yang termasuk book

8Ilmu Perpustakaan, dalam http://hatmanbahasa.wordpress.com didownload pada jam 16.00 Jumat tgl15 Juni 2012.

9 Janti. G., Yuyu Yulia., dan Henny Windarti. 2006. Materi Pokok Pengadaan Bahan Pustaka.

Jakarta: Universitas Terbuka.

(20)

commit to user

8 mending ialah memperbaiki buku yang rusak sebagian halamannya (sobek, hilang halamnnya dan sebagainya) apabila rusak sampulnya/paperbacknya serta rusak jilidannya, atau menjilid kembali bagi buku-buku yang mengggunakan halaman covernya hanya dari kertas tebal (paperback), ini disebut “REBINDING” istilah ini di gunakan karena penjilidan yang pertama sudah dilakukan oleh penerbit buku itu sendiri.10

Pemeliharaan merupakan kegiatan mengusahakan agar bahan pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan, awet, dan bisa dipakai lebih lama serta bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan.11

Pengertian dari International Federation of Library Association (IFLA) dalam buku Antologi Kepustakawanan Indonesia. Pelestarian (preservation) mencakup semua aspek usaha melestarikan bahan pustaka dan arsip. Termasuk di dalamnya kebijakan pengelolaan, keuangan, ketenagaan, metode dan teknik, serta penyimpannnya. Pengawetan (conservation), yaitu membatasi pada cara khusus dalam melindungi bahan pustaka dan arsip untuk kelestarian koleksi tersebut. Perbaikan (restoration), yaitu menunjuk pada pertimbangan dan cara yang digunakan untuk memperbaiki bahan pustaka dan arsip yang rusak.12

10 Moedakir. 1980. Pemeliharaan Buku dan Menjilid. Yogyakarta : Pusdiklat IkipYogyakarta, hal 1.

11Pemeliharaan Bahan Pustaka di Perpustakaan, dalam Daryono.staff.uns.ac.id didownload pada jam 13.58 kamis tgl 10 mei 2012.

12 Blasius Sudarsono. 2006. Antologi Kepustakawan Indonesia. Jakarta : Pengurus pusat Ikatan Pustakawan Indonesia, hal 314.

(21)

commit to user

9 2.3 Tujuan Pemeliharaan Bahan Pustaka

Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai terkait dengan kegiatan pemeliharaan bahan pustaka di perpustakaan:

2.3.1 Menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam setiap bahan pustaka atau dokumen.

2.3.2 Menyelamatkan bentuk fisik bahan pustaka atau dokumen.

2.3.3 Mengatasi kendala kekurangan ruang (space).

2.3.4 Mempercepat proses temu balik atau penelusuran dan perolehan informasi.

2.3.5 Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka.13

Dengan pemeliharaan yang baik, diharapkan bahan pustaka dapat berumur lebih panjang, sehingga perpustakaan tidak perlu membeli bahan yang sama, yang dapat membebani pemesanan, pengolahan kembali, penempelan kartu-kartu, yang kesemuanya itu memerlukan uang. Dengan bahan pustaka yang lestari dan terawat dengan baik, pustakawan dapat memperoleh kebanggaan dan peningkatan kinerja. Lingkungan yang sehat, ruang kerja yang baik, rapi dan menarik, membuat kehidupan pustakawan menjadi lebih berarti dan menyenangkan.14

13Pemeliharaan Bahan Pustaka di Perpustakaan, dalam Daryono.staff.uns.ac.id didownload pada jam 13.58 kamis tgl 10 mei 2012.

14 Martoatmodjo,Karmidi.1999.Pelestarian Bahan Pustaka.Jakarta:Universitas Terbuka, hal 6

(22)

commit to user

10 2.4 Fungsi Pemeliharaan dan Pelestarian Bahan Pustaka

Kegiatan pemeliharaan bahan pustaka memiliki beberapa fungsi antara lain:

2.4.1 Fungsi perlindungan: upaya melindungi bahan pustaka dari beberapa faktor yang mengakibatkan kerusakan

2.4.2 Fungsi pengawetan: upaya pengawetan terhadap bahan pustaka agar tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan lebih lama lagi.

2.4.3 Fungsi kesehatan: upaya menjaga bahan pustaka tetap dalam kondisi bersih sehingga tidak berbau pengap dan tidak mengganggu kesehatan pembaca maupun pustakawan.

2.4.4 Fungsi pendidikan: upaya memberikan pendidikan kepada pembaca, bagaimana memanfaatkan bahan pustaka yang baik dan benar

2.4.5 Fungsi kesabaran: upaya pemeliharaan bahan pustaka membutuhkan kesabaran dan ketelitian.

2.4.6 Fungsi sosial: pemeliharaan bahan pustaka sangat membutuhkan keterlibatan dari orang lain

2.4.7 Fungsi ekonomi: pemeliharaan yang baik akan berdampak pada keawetan bahan pustaka, yang akhirnya dapat meminimalisasi biaya pengadaan bahan pustaka

2.4.8 Fungsi keindahan: dengan pemeliharaan yang baik, bahan pustaka di perpustakaan akan tersusun rapi, indah dan tidak berserakan, sehingga perpustakaan kelihatan indah dan nyaman.15

15Daryono.staff.uns.ac.id jm 13.58 kamis tgl 10 mei 2012

(23)

commit to user

11 2.5 Kegiatan Pemeliharaan Koleksi

Pemeliharaan koleksi di perpustakaan meliputu 3 kegiatan, yaitu:

2.5.1 Pelestarian (preservation): kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan koleksi agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Tidak setiap perpustakaan harus melakukan kegiatan pelestarian koleksi dalam bentuk aslinya, tergantung pada jenis, tujuan dan fungsi perpustakaan. Suatu perpustakaan mungkin hanya menyimpan koleksi terakhir atau hanya menyimapan bentuk mikro atau fotokopinyasaja, sehingga hanya melakukan pengawetan tanpa harus melakukan pelestarian. Bentuk pelestarian bahan pustaka adalah fotokopi, mikrofilm, mikrofis, filmstip, slide, CD-ROM.

2.5.2 Pengawetan (conservation): kegiatan yang dilakukan untuk melindungi koleksi dari kerusakan dan kehancuran. Koleksi yang terbuat dari kertas merupakan bahan yang mudah terbakar, mudah robek, mudah rusak karena dimakan serangga, kena noda, debu dan jamur. Oleh karena itu, koleksi perpustakaan perlu dilindungi dengan cara membersihkan debu, mengadakan pengasapan untuk membunuh serangga dan jamur, dan menghilangkan noda. Pengawetan perlu dilakukan secara rutin agar informasi yang terdapat dalam koleksi selalu terjaga dengan baik dan utuh.

2.5.3 Perbaikan (restoration): kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki koleksi yang rusak sehingga dapat digunakan lagi.16

16 F.Rahayuningsih.2007.Pengolahan Perpustakaan.Yogyakarta: Graha Ilmu, hal135-136.

(24)

commit to user

12 2.6 Faktor Perusak Bahan Pustaka

Dalam bukunya yang ditulis tahun 1966, Plumbe menjelaskan secara panjang lebar mengenai berbagai perusak bahan pustaka untuk daerah tropis, terutama yang dikenal di Indonesia yaitu: serangga, binatang pengerat, jamur, kelembabpan, debu, gempa bumi, kekeringan, gelombang pasang surut, angin topan.Kerusakan bahan pustaka itu secara garis besar dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

2.6.1 Faktor Biologi

a. Binatang pengerat: tikus merupakan perusak bahan pustaka yang agak sukar diberantas. Tikus hitam, coklat atau tikus rumah, tikus kelabu atau tikus sawah, tikus kasturi, tikus putih, kertas dan buku sering dijadikan sarang. Air kencing tikus rumah dapat menyebarkan penyakit Leptospiral, sejenis penyakit kuning.

b. Serangga: makanan yang digemari ialah lem atau perekat yang terbuat dari tepung kanji. Kerusakan yang terbesar terjadi ketika seranga hidup pada vase larva. Lingkungan yang gelap, lembab, sirkulasi yang kurang merupakan tempat yang ideal bagi serangga. Jenis-jenis serangga adalah rayap, kecoa, ikan perak, kutu buku, ngengat, kumbang bubuk.

c. Jamur: kertas merupakan tempat yang ideal untuk berkembangnya spora, terutama dilingkungan yang mempunyai kelembaban tinggi. Jamur yang menempel pada

(25)

commit to user

13 bahan pustaka lengket satu dengan yang lain sehingga kertas sobek jika kita buka.17

2.6.2 Faktor Fisika

a. Debu, dapat masuk secara mudah ke dalam ruang perpustakaan melalui pintu, jendela, atau lubang-lubang angin perpustakaan.

Apabila debu melekat pada kertas, maka yang kan terjadi reaksi kimia yang meningkatkan tingkat keasaman pada kertas.

Akibatnya kertas menjadi rapuh dan cepat rusak, selain itu akan menimbulkan jamur.

b. Suhu dan kelembaban, kerusakan kertas yang diakibatkan oleh suhu yang terlalu tinggi sehingga perekat pada jilidan buku menjadi kering, sedangkan jilidanya menjadi longgar. Selain itu, suhu yang tinggi mengakibatkan kertas menjadi rapuh, warna kertas menjadi kuning. Sebaliknya apabila lembab nisbi terlalu tinggi, buku akan menjadi lembab. Akibatnya buku mudah diserang jamur, rayap, keceo, kutu buku, dan ikan perak. Indonesia memiliki kelembabapan relatif tinggi, jika udara lembab maka kandungan air dalam kertas akan meningkat. Hubungan suhu sangat erat, jika suhu naik kelembabpan turun dan kandungan air dalam kertas berkurang sehingga kertas menyusut. Serat solulosa saling tarik-menarik pada proses penyusutan ini. Udara lembab yang dibarengi

17 Martoatmodjo,Karmidi.1999.Pelestarian Bahan Pustaka.Jakarta:Universitas Terbuka, hal 37

(26)

commit to user

14 dengan suhu udara cukup tinggi menyebabkan asam yang ada pada kertas terhidroksi, beraksi dengan partikel logam dan memutuskan rantai ikatan solulosa.

c. Cahaya, kertas yang kepanasan akan rusak berubah warna menjadi kuning dan rapuh akhirnya rusak. Kerusakan yang terjadi karena pengaruh sinar ultra adalah memudarnya tulisan, sampul buku, dan bahan cetak. Proses kerusakan akan dipercepat denagn adanya uap air dan oksigen dalam udara, sehingga menimbulkan perubahan warna buku menjadi kuning kecoklatan dan kadar kekuatan serat pada kertas menurun.

Tidak hanya buku, bahan audiovisual seperti piringan hitam, kaset audio atau video akan rusak jika kepanasan, demikian pula dengan disket komputer.18

2.6.3 Faktor Kimia

Terjadinya reaksi oksidasi dan hidrolisis menyebabkan susunan kertas yang terjadi atas senyawa-senyawa kimia itu akan terurai.

Oksidasi pada kertas yang terjadi karena adanya oksigen dari udara menyebabkan jumlah gugusan karbonat dan korboksil bertambah dan diikuti dengan memudarnya warna kertas. Hidrolisis adalah reaksi yang terjadi karena adanya air, mengakibatkan putusnya rantai polimer serat solulosa sehingga mengurangi kekuatan serat.

Akibatnya kekuatan kertas berkurang dan kertas menjadi rapuh.

18 Martoatmodjo,Karmidi.1999.Pelestarian Bahan Pustaka.Jakarta:Universitas Terbuka, hal 44-45

(27)

commit to user

15 Kandungan asam dalam kertas akan mempercepat kerusakan kertas karena asam mempercepat reaksi hidrolisis. Tinta merupakan salah satu sumber terbentuknya asam pada kertas, karena tinta dibuat dengan mencampur asam tanat dan garam besi serta ditambah dengan asam sulfat atau asam hidroklorida agar tetesan dapat melekat dengan baik. Selain itu sumber keasaman dapat juga berasal dari udara karena sifat kertas yang mudah menyerap gas-gas seperti sulfur, dioksida, nitrogen dioksida, karbon dioksida, dan gas lain seperti ozon.19

2.6.4 Faktor Lain

a. Manusia, bisa menjadi penyayang buku dan perusak buku yang hebat. Manusia perusak buku misalnya, dengan sengaja merobek bagian-bagian tertentu dari sebuah buku, membuat lipatan pada buku, memegang buku dengan tangan kotot atau berminyak, menempatkan dan mengambil buku di rak dengan cara yang salah.

b. Bencana alam, seperti kebakaran atau banjir dapat mengakibatkan kerusakan koleksi bahan pustaka dengan jumlah besar dan dalam waktu yang relatif singkat.20

19 Martoatmodjo,Karmidi.1999.Pelestarian Bahan Pustaka.Jakarta:Universitas Terbuka 46

20 Martoatmodjo,Karmidi.1999.Pelestarian Bahan Pustaka.Jakarta:Universitas Terbuka, hal 46-47

(28)

commit to user

16 2.7 Akibat yang Ditimbulkan oleh Faktor-faktor Kerusakan Lingkungan

2.7.1 Alam:udara lembab mengakibatkan timbulnya jamur dan mikroorganisme yang dapat merusak koleksi, koleksi yang terkena air akan menimbulkan jamur pada koleksi sehingga bentuk koleksi berubah dan mudah hancur, koleksi yang terkena sinar matahari secara langsung mengakibatkan koleksi berubah warna dan cepat lapuk.

2.7.2 Serangga: koleksi berlubang, jilidan rusak, bahan koleksi hancur dimakan serangga.

2.7.3 Manusia: halaman sobek, dicoret-coret, dilipat, dan kotor terkena sisa makanan, sisa makanan ini dapat menimbulkan jamur pada koleksi.21

2.10 Cara Penanggulangan Kerusakan Bahan Pustaka yang Disebabkan Faktor Lingkungan

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan koleksi sebagai berikut:

2.10.1 Alam: supaya udara tidak lembab dan tidak tumbuh jamur, ruang perpustakaan harus tetap terang, ventilasi harus cukup dan terawat dengan baik. Bila tidak ada ventilasi, maka di dalam ruangan dipasang lampu yang tetap menyala atau dipasang AC dengan temperatur 22-25 C.

21 F. Rahayuningsih.2007.Pengolahan Perpustakaan.Yogyakarta : Ghara Ilmu, hal 133-134

(29)

commit to user

17 2.10.2 Serangga: supaya tidak dimakan serangga, sebulan sekali buku disemprot dengan cairan obat anti serangga dan di setiap rak diberi kapur barus.

2.10.3 Manusia: kerusakan yang disebabkan oleh manusia dapat dihindari dengan meningkatkan kesadaran para pengguna perpustakaan, mislanya dengan cara pendidikan pengguna perpustakaan, talkshow, worksop, seminar, dan pelatihan.22

2.11 Tujuan Mencegah Kerusakan Bahan Pustaka

Kerusakan yang lebih hebat dapat dihindarkan. Koleksi yang dimakan serangga atau dirusak binatang pengerat dapat diselamatkan:

2.11.1 Koleksi yang terkena penyakit, misalnya jamur dapat diobati, yang terkena kerusakan kecil dapat diperbaiki.

2.11.2 Koleksi yang masih baik dapat terhindar dari penyakit maupun kerusakan lainnya.

2.11.3 Kelestarian fisik bahan pustaka terjaga.

2.11.4 Kelestarian informasi yang terkandung dalam bahan pustaka tersebut dapat terjaga.

2.11.5 Pustakawan atau pegawai yang bekerja di perpustakaan sadar bahwa bahan pustaka bersifat rawan kerusakan.

2.11.6 Para pemakai terdidik untuk berhati-hati dalam menggunakana buku, serta ikut menjaga keselamatannya.

22 F. Rahayuningsih.2007.Pengolahan Perpustakaan.Yogyakarta : Ghara Ilmu, hal 135

(30)

commit to user

18 2.11.7 Semua pihak baik petugas perpustakaan maupun pemakai

perpustakaan selalu menjaga kebersihan lingkungan.23

2.12 Usaha Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka

Usaha melakukan pencegahan kerusakan bahan pustaka yang dilakukan sejak dini merupakan tindakan yang lebih baik dan tepat daripada melakukan perbaikan bahan pustaka yang telah parah keadaannya. Usaha melakukan pencegahaan kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh beberapa faktor dapat dilakukan dengan beberapa cara, berikut:

2.12.1 Mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh manusia, saat menata buku di rak sebaiknya kulit buku tidak lengket antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga padat berilah sisa 20% dari lebar rak. Dengan kesabaran pustakawan memberitahu kepada pembaca perpustakaan bagaimana caranya menggunakan bahan pustaka, cara memeroleh buku, cara mengambil buku dari rak, cara menempatkannya dirak dan sebagainya. Adakan kontrol ketat pada pengambaliaan buku, apakah pembaca membuat kerusakan atau mengotori buku. Memberi denda kepada pembaca atau sanksi yang menyebabkan buku rusak. Secara periodik perlu dilakukan pemeriksaan keutuhan bahan pustaka dan hendaknya dipasang pengaturan penggunaan bahan pustaka.

23 Martoatmodjo,Karmidi.1999.Pelestarian Bahan Pustaka.Jakarta:Universitas Terbuka, hal 68

(31)

commit to user

19 2.12.2 Kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh tikus, membasmi tikus dengan cara memasang perangkap tikus, atau menggunakan lem dan racun tikus. Selain itu juga harus melakukan pemeriksaan secara teratur terhadap gedung, ruang, atau tempat penyimpanan bahan pustaka jika terdapat sarang atau lubanh tikus sebaiknya sarang segera dihancurkan dan lubang ditutup dengan bahan yang sesuai.

2.12.3 Kerusakaan yang disebabkan oleh serangga, dengan penyemprotan bahan insektisida, penggunaan gas beracun, pengguanaan larutan racun ke dalam lubang yang dihuni oleh rayap, meletakan kapur barus atau akar loro satu dibelakang buku di rak.

2.12.4 Kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh banjir, ikatan bahan pustaka jangan dilepaskan dengan demikian lumpur yang ada pada bagian luar mudah dibersihkan, membersihkan kotoran lumpur sebaiknya menggunakan kapas yang telah dibasahi. Bahan pustaka yang masih basah dikeringkan dengan kipas angin jangan dipanaskan di bawah pancaran sinar matahari.

2.12.5 Kerusakaan yang disebabkan oleh kebakaran, pemeriksaan jaringan kabel listrik di gedung perpustakaan secara berkala. Meletakan alat pemadam kebakaran di tempat yang tetap, mudah dijangkau, harus diisi kembali kalau sudah habis masa berlakunya. Bahan-bahan yang mengandung zat-zat kimia harus ditempatkan di luar. Dilarang merokok atau membuang puntung rokok sembarangan walaupun di luar perpustakaan. Sirine pemadam kebakaran harus dimiliki

(32)

commit to user

20 perpustakaan dan ditempatkan di tempat yang strategis dan mudah dijangkau, secara periodik memeriksa alat-alat tersebut masih berfungsi atau tidak.

2.12.6 Kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh debu, dengan menggunakan AC kesehatan dan kenyamanan petugas atau pembacapun terjaga, selain itu kontruksi AC harus tertutup rapat sehingga tak mungkin debu masuk ke perpustakaan. Membersihkan buku dengan kuas, vacum cleaner, spon, atau bulu ayam secara berkala.

2.12.7 Mencegah kerusakaan sampul buku, sebelum dimasukkan dalam peredaran buku tersebut di-rebinding dahulu, dijilid ulang dengan sampul yang tebal.

2.12.8 Mencegah kerusakan pada punggung buku, ambil buku dengan cara tertentu yaitu beri jalan ke kiri dan ke kanan buku dengan mendesaknya terlebih dahulu, setelah ada ruangan cukup buku ditarik dari rak, bukan bagian atasnya tetapi bagian tengah-tengah buku agar seimbang, dan menghindari buku sering terjatuh karena akan mengalami gangguan pada punggung buku.24

24 Martoatmodjo,Karmidi.1999.Pelestarian Bahan Pustaka.Jakarta:Universitas Terbuka, hal 68-80

(33)

commit to user

21 2.13 Pemeliharaan Bahan Kertas

Pemeliharaan bahan pustaka menurut Lasa HS, sebagai berikut:

2.13.1 Reproduksi

Koleksi langka, penting, bernilai historis, atau mudah rusak perlu direproduksi. Reproduksi ini dapat dilakukan dengan cara fotokopi, pembuatan bentuk mikro, dan pembuatan duplikasinya.

2.13.2 Penjilidan

Bahan yang perlu dijilid adalah sampul yang mudah rusak, sampulnya terlalu tipis, terlepas jilidannya atau majalah lepas.

2.13.3 Laminasi/Penyampualan

Memberikan perlindungan plastik atau bahan lain agar bahan pustaka itu tidak sobek atau hancur, selain itu dengan penyampulan buku tampak rapi.

2.13.4 Penyiangan

Proses pengeluaran buku dari jajaran koleksi suatu perpustakaan.

Pengeluaran ini didasarkan pada pertimbangan bahwa koleksi itu tidak diminatai lagi, sudah ada edisi baru, atau bertentangan dengan pemerintah dan etika masyarakat.

2.13.5 Fumigasi

Pengasapan yang bertujuan untuk membunuh jamur maupun serangga yang tumbuh pada bahan kertas.25

25 Lasa HS. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Pinus Book Publisher, hal 163

(34)

commit to user

22 2.14 Pemeliharaan Bahan Non Kertas

Bahan pustaka yang terbuat dari film memerlukan perawatan yang hati-hati. Biasanya informasi yang dikandung bahan informasi ini memiliki nilai tinggi yang perlu diawetkan. Daya tahan dokumen berupa film ditentukan oleh kesetabilan kimiawi film itu sendiri, pemrosesan, kondisi tempat penyipanan, perawaatan, dan penggunaanya. Penyimpanan bahan film ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, disimpan dalam ruangan atau kantong almunium. Apabila film itu disimpan dalam ruangan maka, harus memenuhi syarat sebagai berikut:

2.14.1 Bebas dari debu.

2.14.2 Tidak terkena sinar matahari/lampu langsung.

2.14.3 Kelembaban udara hendaknya dijaga antara 20-40%.

2.14.4 Suhu ruangan hendaknya dijaga agar lebih dari 21 derajat.

2.14.5 Sirkulasi udara dalam ruang dapat berjalan dengan lancar.

2.14.6 Ruangan harus tertutup rapat, terbebas dari debu dari luar, dan terhindar dari kontaminasi zat kimia.

2.14.7 Memiliki alat untuk menjaga keamanan dari bahaya kebakaran dan pencurian.

2.14.8 Penyimpanan film dan rak yang antikarat dan dimasukan ke dalam kotak/tabung dari plastik maupun fiberglass.

2.14.9 Penjagaan kelembaban dan suhu ruangan hendaknya disesuaikan dengan macam film dan jangka penyimpanan.

(35)

commit to user

23 Apabila film itu disimpan dalam kantong almunium, maka kantong itu terdiri dari tiga lapis. Lapisan pertama terbuat dari polister agar tidak mudah rusak dan robek. Lapisan tengah terdiri dari almunium agar tidak terjadi kontaminasi, dan lapisan dalam terbuat dari bahan yang memiliki daya rekat. Penyimpanan film dalam kantong digunakan swiss vacuum.

Penyimpanan ini dilakukan dengan cara:

2.14.1 Film Mikro dimasukan dalam kantong almunium kemudian udara di dalam kantong itu dikeluarkan.

2.14.2 Sebagai gantinya gas N dimasukkan agar film-film itu tidak lengket satu dengan yang lain.

2.14.3 Kantong itu dipanaskan ujungnya dengan alat pengelem.26

2.15 Pelestarian Nilai Informasi

Untuk menyelamatkan nilai informasi yang dimiliki oleh perpustakaan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu :

2.15.1 Bentuk Mikro

Dalam mengatasi kekurangan tempat atau ruangan di perpustakaan dan juga dalam rangka melestarikan atau menyelamatkan nilai informasi dari buku-buku yang sudah lapuk, dapat dilakukan dengan alih bentuk dokumen. Alih bentuk yang terkenal ialah bentuk mikro atau lazim disebut mikrofilm. Kelebihan bentuk mikro adalah hemat

26 Lasa HS. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Pinus Book Publisher, hal 165- 167 Daryono.staff.uns.ac.id jm 13.58 kamis tgl 10 mei 2012.

(36)

commit to user

24 ruang, aman dari pencurian, mudah direproduksi dan murah, mudah diakses, akurat dan ekonomis.

2.15.2 Bentuk CD-ROM (Compact Disk-Read Only Memory)

Selain pelestarian informasi dalam bentuk Mikro, di era Teknologi informasi ini, informasi dapat disimpan dalam CD atau yang biasa disebut CD-ROM.Sesuai dengan namanya, data atau informasi digital yang sudah direkam di dalam CD-ROM tidak dapat dihapus atau ditambah pemakai, tetapi hanya dapat dibaca saja oleh pemakai.

Bentuk CD-ROM ini banyak memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan bentuk lain. Adapaun keungulan CD-ROM sebagai berikut:

a. merupakan sarana penyimpanan informasi berkapasitas tinggi b. memudahkan penelusuran literatur

c. tahan terhadap gangguan elektromagnetis

d. bagi perpustakaan CD-ROM memudahkan pembuatan katalog e. mempercepat penerbitan

2.15.3 Bentuk Elektronik

Perkembangan terkini, bahwa koleksi perpustakaan telah dialih bentukan dari teks ke bentuk elektronik (Jurnal Elektronik/e-journal dan Buku Elektronik/e-books), dengan bentuk elektronik ini dimungkinkan informasi yang sebelumnya hanya dapat diakses

(37)

commit to user

25 secara terbatas, namun dengan bentuk elektronik ini informasi dapat diakses tanpa batas waktu dan tempat.27

27Daryono.staff.uns.ac.id jm 13.58 kamis tgl 10 mei 2012.

(38)

commit to user

26 BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH DAN ARSIP KABUPATEN REMBANG

3.1 Sejarah dan Profil Perpustakaan di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang

3.1.1 Sejarah

Pada awalnya perpustakaan daerah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kesra Nomor 816/SK/Pend/1978 yang merupakan unit khusus bagian Kesra Sekertariat Daerah Kabupaten Rembang.Tahun 1998 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rembang No.7 1997, lembaga pengelola perpustakaan ditingkatkan status dan kedudukannya menjadi Perpustakaan Umum Daerah Tingkat II dan menempati bangunan di komplek Kantor Bupati Rembang Jl. Gatot Soebroto No.8 Rembang.Sejalan dengan dimulainya era otonomi dan adanya penataan kelembagaan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rembang, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2000, Kantor Perpustakaan Umum disatukan dalam lembaga perangkat daerah dan menjadi salah satu unit organisasi (seksi) pada Kantor Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Rembang dengan sebutan Seksi Perpustakaan yang berlokasi di Jl. Kartini No. 2 Remabang.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 20 Tahun 2003, status dan kedudukan lembaga pengelola perpustakaan

(39)

commit to user

27 daerah menjadi salah satu seksi dari kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Pengelolaan Data Elektronik Kabupaten Rembang.Pada tanggal 4 Agustus 2006, Perpustakaan Daerah Kabupaten Remabang menempati bangunan yang terletak di Komplek Pendapa Kabupaten Rembang Jl. Gatot Soebroto No.8 Rembang. Tahun 2009 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 12 Tahun 2008, status dan kedudukan lembaga pengelola perpustakaan daerah menjadi salah satu seksi dari Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Rembang. Terhitung mulai tanggal 11 Febuari 2008, Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang menempati bangunan yang lebih reprentatif di komplek Taman Rekreasi Pantai Kartini Jl. Diponegoro No.75 Rembang.

3.1.2 Profil Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang

Nama perpustakaan :Perpustakaan Umum Kabupaten Rembang

Alamat : Jl. P. Diponegoro No. 75 Kecamatan : Rembang

Kabupaten : Rembang

Provinsi : Jawa Tengah

Status Kelembagaan : Milik Pemerintah Kabupaten Rembang

Nomor SK Kelembagaan : Perda No 12 tahun 2008 Tahun didirikan / beroperasi : 1978

(40)

commit to user

28 Status tanah : Milik Pemerintah Daerah

Luas tanah : 320 M2

Status Bangunan : Milik Pemerintah Daerah Luas bangunan : 310 M2

Nama Kepala Perpustakaan : Drs. H. EDI WINARNO, M. Pd, M.Hum

3.2 Visi dan Misi 3.2.1 Visi:

Terwujudnya pelayanan perpustakaan yang kreatif, inovatif, dan prospektif serta terwujudnya tertib manajemen kearsipan.

3.2.2 Misi:

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan perpustakaan.

b. Meningkatkan kualitas manajemen kearsipan.

c. Meluasnya jaringan kerja dibidang perpustakaan maupun kearsipan.

3.3 Struktur Organisasi

Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang memiliki struktur organisasi yang masing-masing pejabat atau komponen memiliki tugas dan wewenang yang berbeda. Bagan struktur organisasi Perpustakaan Daerah Kabupaten Rembang dapat dilihat pada bagan dibawah ini.

(41)

commit to user

29 Bagan: 3.1

Struktur Organisasi di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang

---

Sumber data: Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang, tahun 2011

3.4 Sumberdaya Manusia

Perpustakaan harus memiliki sumberdaya manusia yang terampil dan berkualitas untuk melaksanakan tugas dan fungsi perpustakaan secara maksimal. Adapun tenaga pustakawan atau tenaga lainnya yang dapat berkarya secara profesional di bidang perpustakaan. Sebagai unit kerja Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang memiliki pegawai yang membantu untuk mengelola perpustakaan. Jumlah pegawai keseluruhan yaitu, 10 orang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda.

Penanggungjawab atau Kepala Perpustakaan dan Arsip

Kasi Perpustakaan

Urusan Pengolahan Buku Urusan

Layanan Urusan

Promosi Urusan

Administrasi

(42)

commit to user

30 Tabel: 3.1

Daftar Nama dan Jabatan Pegawai Perpustakaan berdasarkan Latarbelakang Pendidikan di Perpustakaan Daerah dan Arsip

Kabupaten Rembang

No Nama Pegawai Pendidikan Jabatan

1 Edi Winarno Pasca sarjana Penanggungjawab atau Kepala Perpustakaan dan Arsip

2 Aris Sarjana Kasi Perpustakaan

3 Umi Sarjana Input data

4 Heri Sarjana Automasi perpustakaan

5 Dinar Diploma Sirkulasi

6 Prapti SMA Bendahara

7 Yusri SMA Inventaris

8 Anik SMA Inventaris

9 Endah SMA Pengawas

10 Susi SMA Pelayanan dan pembuatan

kartu anggota

Sumber data: Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang, tahun 2011

3.5 Sumber Dana

Untuk mengelola seluruh kegiatan perpustakaan, Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang memperoleh sumber dana dari APBD sebesar 165 juta pada tahun 2012. Dengan jumlah dana ini Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang cukup untuk melakukan kegiatan

(43)

commit to user

31 perpustakaan, yaitu pengadaan buku, kegiatan perpustakaan keliling, pembinaan di sekolah dan madasrah, kegiatan pemeliharaan bahan pustaka.

3.6 Koleksi

Perpustakaan Daerah Kabupaten Rembang saat ini memiliki koleksi:

a. 14.559 judul buku.

b. 212 buah majalah.

c. 4 judul surat kabar.

d. 500 koleksi digital buku non free (untuk mendownload buku harus membayar ).

e. 500 koleksi digital buku free.

f. 1000 koleksi digital makalah akademik.

g. 5000 koleksi digital tutorial bebas.

h. 250 koleksi digital peraturan perundang-undangan.

i. 100 koleksi digital journal.

j. 100 koleksi digital emagezine.

k. 168 judul film pengetahuan.

l. 14 judul film nasional dan asing.

(44)

commit to user

32 Tabel 3.2

Data Koleksi Cetak dan Non Cetak Perpustakaan Daerah dan Arsip

Kabupaten Rembang

NO Jenis Bahan Pustaka Jml

Judul Eks Pemanfaatan

Sering Sedang Jarang

1. 000 - 099 Karya Umum 235 585 V

2. 100 - 199 Ilmu Filsafat 196 468 V

3. 200 - 299 Agama 1378 3065 V

4. 300 - 399 Ilmu - Ilmu Sosial 655 1576 V

5. 400 - 499 Bahasa 456 1145 V

6. 500 - 599 Ilmu - Ilmu Murni 168 495 V 7. 600 - 699 Tehnologi (Ilmu

Terapan) 965 2947 V

8. 700 - 799 Kesenian 98 220 V

9. 800 - 899 Kesusastraan 103 395 V

10. 900 - 999 Geografi dan

Sejarah 98 361 V

11. Fiksi 2145 5764 V

12. VCD (Non Cetak) 9 15 V

Sumber data: Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang, tahun2011

Tabel 3.3

Data Koleksi Cetak Serial Perpustakaan Daerah dan Arsip

Kabupaten Rembang

NO Jenis Bahan Pustaka

Jml

Judul Eks Pemanfaatan

Keterangan Sering Sedang Jarang

1. Koran 4 1245 V Harian

2. Majalah 12 976 V Bulanan

3. Tabloid 2 253

V Mingguan/Dwi

Mingguan Sumber data: Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang, tahun2011

(45)

commit to user

33 3.7 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Perpustakaan Daerah Kabupaten Rembang memanfaatkan teknologi informasi, agar lebih mudah bagi pemustaka menelusuri informasi koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan, dengan menerapkan pemanfaatan automasi perpustakaan, perpustakaan daerah memakai sistem informasi manajeman yang dikembangkan oleh Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional dengan nama Senayan Library Management System- SLiMS http://senayan.diknas.go.id. Teknologi ini juga dilengkapi dengan Online Public Access Catalouge (OPAC) yang terintergrasi dengan basis data perpustakaan sehingga pelayanan perpustakaan semakin efektif dan efisien.

3.8 Waktu Layanan Perpustakaan

Layanan gratis untuk fasilitas perpustakaan disediakan untuk setiap hari tetapi, untuk hari minggu dan hari besar tutup. Waktu layanan buka sebagai berikut:

Senin s/d Kamis :07.00 - 17.00 WIB Jumat pagi :07.00 - 11.00 WIB Jumat sore :14.00 - 17.00 WIB Sabtu :08.00 - 17.00 WIB

Selain waktu layana tersebut di atas, perpustakaan juga melayani kegiatan perpustakaan keliling di sekolah, madrasah, pondok pesantren, desa atau kelurahan, tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya.

(46)

commit to user

34 3.9 Syarat dan Ketentuan Keanggotaan Perpustakaan Daerah

Syarat dan ketentuan keanggotaan Perpustakaan Daerah Kabupaten Rembang adalah:

3.9.1 Calon anggota perpustakaan daerah Kabupaten Rembang adalah penduduk yang berdomisili di Kabupaten Remabang.

3.9.2 Calon anggota mengisi formulir pendaftaran dilampiri pas foto berwarna ukuran 2x3 sebanyak 1 lembar dan 1 fotokopi kartu keluarga (KK).

3.9.3 Setiap anggota yang memenuhi persyaratan berhak diberikan Kartu Anggota Perpustakaan yang berlaku selama satu tahun terhitung tanggal penerbitan dan dapat diperpanjang sesuai prosedur dan persyaratan yang berlaku.

3.9.4 Kartu Anggota Perpustakaan tidak boleh dipinjamkan atau dipindahtangankan kepada orang lain.

3.9.5 Kartu Anggota Perpustakaan yang hilang atau rusak dapat diganti di Perpustakaan Umum Kabupaten Rembang.

Sanksi yang diberikan oleh perpustakaan apabila ada pemustaka yang merusak atau menghilangkan koleksi harus mengganti buku yang sama atau sebanding. Keterlambatan pengembalian buku akan diberikan peringatan tertulis I, II sampai III dan diberi sanksi pencabutan keanggotaan perpustakaan.

(47)

commit to user

35 3.10 Sistem dan Jenis Layanan

Sistem dan jenis layanan pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Rembang adalah:

3.10.1 Sistem Layanan

Perpustakaan Daerah Kabupaten Remabang menggunakan sistem layanan terbuka, pengunjung perpustakaan bebas memilih koleksi yang dikehendaki langsung di rak.

3.10.2 Jenis Layanan

Perpustakaan Daerah Kabupaten Rembang memberikan layanan:

a. Layanan Keanggotaan b. Layanan Peminjaman Buku c. Layanan Pengembalian Buku d. Layanan Baca di tempat/Referensi

e. Layanan Kunjungan Berkelomok/Rombongan f. Layanan Mendongeng untuk anak

g. Layanan Audio Visual

h. Layanan Perpustakaan Keliling i. Layanan Internet

j. Layanan Digital Library k. Layanan Penitipan Barang l. Layanan Pemutaran Film

Layanan Bagi pengunjung,dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Layanan bagi pengunjung yang menjadi anggota

(48)

commit to user

36 Jumlah buku yang dipinjam maksimal 3, buku terdiri dari 1 non fiksi dan 2 buku fiksi. Masa pinjaman 7 hari, tidak termasuk hari libur dan dapat diperpanjang maksimal 2 kali masa peminjaman.

b. Layanan pengunjung bagi bukan anggota

Pengunjung bukan anggota perpustakaan bisa memanfaatkan koleksi di tempat (tidak dipinjam atau dibawa pulang) dan dapat difotocoppy buku refrensi atau buku lain.

3.11 Standar Layanan

Layanan keanggotaan yang ada di Perpustakaan Daerah harus sesuai dengan standar layanan yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

3.11.1 Persyaratan:

a. Mengisi formulir pendaftaran.

b. Melampirkan fotocopy KTP/KTM/Kartu Pelajar dan fotocopy KK.

c. Menyerahkan 1 (satu) lembar foto ukuran 2x3 cm.

d. Untuk pendaftar dari luar Kabupaten dikenakan uang jaminan sebesar Rp100.000,-.

e. Jika nanti pendaftar mundur jadi anggota Perpustakaan, uang jaminan tersebut dikembalikan penuh.

f. Khusus pendaftar dari luar Rembang juga melampirkan surat keterangan domisili di Rembang, dengan mengetahui RT dan

(49)

commit to user

37 RW setempat (formulir sudah disediakan).

g. Khusus pendaftar pelajar (yang belum mempunyai KTP) melampirkan Surat Keterangan Pendidikan dari Sekolah (formulir sudah disediakan).

h. Kartu anggota berlaku 1 tahun, terhitung mulai saat pendaftaran, setiap tahun harus melakukan registrasi.

i. Kartu anggota tidak dapat dipergunakan oleh oranglain.

3.11.2 Waktu Penyelesaian Pelayanan

Lama pembuatan kartu anggota 1 jam, langsung bisa digunakan untuk meminjam buku.

3.11.3 Biaya Pelayanan

a. Pembuatan kartu tidak dipungut biaya.

b. Untuk pendaftar dari luar Rembang dikenakan uang jaminan sebesar Rp.100.000,-.

c. Jika nanti pendaftar mundur jadi anggota Perpustakaan, uang jaminan tersebut dikembalikan penuh.

d. Untuk penggantian kartu yang hilang dikenakan biaya Rp.10.000,-.

3.11.4 Prosedur Pelayanan

a. Pemohon datang kecounter pendaftaran anggota Kantor Perpustakaan.

b. Umum dan Arsip dengan membawa persyaratan lengkap.

c. Berkas yang memenuhi persyaratan diberi nomor registrasi.

(50)

commit to user

38 Selanjutnya dibuatkan kartu anggota, yang langsung dapat digunakan untuk meminjam buku.

3.11.5 Jam Pelayanan

Senin s/d Kamis :Jam 08.00 WIB – 17.00 WIB Jumat :Jam 08.00 WIB – 11.00 WIB

:Jam 13.30 WIB – 16.00 WIB

Sabtu :Jam 08.00 WIB – 15.00 WIB

3.12 Sarana dan Prasarana

Adapun fasilitas-fasilitas yang diberikan Perpustakaan Daerah Kabupaten Rembang, yaitu: ruang koleksi dan tempat baca, ruang Audio Visual, mobil dan bus keliling, komputer pengguna (OPAC), komputer absensi pengunjung, internet, tempat display buku baru, papan pengumuman, rak penitipan barang, mesin fotokopi, telepon, toilet, mushola, tempat parkir, kantin, dan wartel.

(51)

commit to user

39 Tabel 3.4

Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan Daerah dan Arsip

Kabupaten Rembang

No. Nama Barang Jumlah

1 Almari locker berkunci 1

2 Rak Display Majalah 1

3 Rak Display Majalah 1

4 Meja Baca (kapasitas 10 orang) 2

5 Meja Baca Sedang/Kecil 2

6 Meja Belajar Perorangan/Study Carrel 12

7 Meja Kerja Petugas 4

8 Meja Sirkulasi 2

9 Kursi Baca panjang (kapasitas 4 orang) 7

10 Kursi Baca Biasa 4

11 Kursi Pelayanan 4

12 Rak Buku (ukr. Standar) 13

13 Rak Buku Referensi 2

14 Papan Display Buku Baru 1

15 Rak Display Buku Baru 1

16 Papan Pengumuman 1

17 Rak Penitipan Barang/tas 1

18 Telepon 1

19 Mesin Fax 1

Sumber data: Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang, tahun2011 3.12.1 Sarana Komputer

a. 1 unit kompute rserver

b. 9 unit komputer pengguna (OPAC) c. 2 unit komputer untuk pengolahan.

d. 1 unit komputer untuk pelayanan.

e. 1 unit komputer untuk absensi pengunjung.

f. 1 unit komputer untu koperasional administrasi.

(52)

commit to user

40 3.12.2 Sarana Perpustakaan

a. Televisi monitor b. 1 unit Gate Detector 3.12.3 Sarana Audio Visual

a. 1 unit Televisi Layar Datar 38” untuk layanan Audio Visual b. 1 setsound system

c. 1 unit Televisi 27” untuk Lobby d. 1 unit layar

e. 1 unit LCD projector

f. 1 Almari VCD Cassete beserta isinya

g. 2 unit DVD player dan Televisi 14

3.12.4 Sarana Transportasi

a. Sepeda Motor Dinas : 1 buah b. Mobil Keliling : 1 buah

(53)

commit to user

41 Tabel 3.5

Data Ruangan

Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang

No Jenis Ruangan

Jml Ruangan

Pemanfaatan Ruangan Kondisi

Dipakai Jarang Tidak B a i k

Rusak Ringan

Rusak Berat

1. Ruang Kepala Seksi

1 V V

2. Ruang Baca 1 V V

3. Ruang Bahan Pustaka

1 V V

4. Ruang TU 1 V V

5. Gudang 1 V V

Sumber data: Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang, tahun 2011

Tabel 3.6 Fasilitas Umum

Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang

No Fasilitas

Jumlah Ruang

Pemanfaatan Ket

dipakai Jarang Tidak 1. Kamar

Mandi/WC

2 V

Sumber data: Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang, tahun 2011

(54)

commit to user

42 Tabel 3.7

Fasilitas Kantor

Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang

No Jenis Alat Jlmh Pemanfaatan Keterangan

dipakai Jarang Tidak

1. Komputer 5 V

2. Laptop 2 V

3. Printer Multi Fungsi 1 V

4. Printer 1 V

5. Mesin Ketik 2 V

6. Filling Kabinet 2 V

Sumber data: Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang, tahun 2011

(55)

commit to user

43 Tabel 3.8

Sarana dan Prasarana Perpustakaan Daerah dan Arsip

Kabupaten Rembang

No Jenis

Perabot Jml Cukup Kurang Lebih

Kondisi Baik Rusak

ringan

Rusak berat

1. Meja Baca 5 V

2. Kursi Baca 15 V

3. Rak Buku

Satu Muka 1 V

4. Rak Referensi 1 V

5. Rak Display 1 V

6. Rak Surat

Kabar 1 V

7. Laci Katalog 1 V

8. Lemari 1 V

9. Loker 1 V

10. Meja Sirkulasi 1 V

11. Meja Kerja 4 V

12. Kursi Kerja 4 V

13. Kotak Saran 1 V

14. Papan

Pengumuman 1 V

15. Kipas Angin 1 V

16. AC 2 V

17. TELEVISI 3 V

18. VCD / DVD 2 V

19. Meja Tamu 1 V

Sumber data: Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang, tahun 2011

(56)

commit to user

44 3.13 Penghargaan

Setiap tahun Perpustakaan Daerah Kabupaten Rembang memberikan penghargaan kepada pemustaka terbaik, penghargaan bagi anggota dengan prosentase keterlambatan pengembalian buku terkecil, pemustaka teraktif, dan penghargaan bagi anggota yang melakukan peminjaman buku terbanyak.

(57)

commit to user

45 BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisis Masalah

Pemeliharaan bahan pustaka di lingkungan perpustakaan merupakan kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian, karena bahan pustaka merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah perpustakaan.

Perpustakaan perlu memelihara bahan pustaka agar informasi yang ada di dalamnya dan bentuk fisik bahan pustaka lebih awet, lebih luas penyebarannya, dan dapat dikembangkan lebih lanjut.

Kegiatan pemeliharaan bahan pustaka bertujuan agar koleksi terhindar dari segala macam kerusakan baik dari faktor bahan pustaka itu sendiri maupun faktor dari luar lingkungan perpustakaan, misalnya faktor suhu dan kelembaban, faktor kimia, dan manusia. Pada dasarnya proses kerusakan- kerusakan tersebut dapat dicegah dan diperlambat dengan cara merawat bahan pustaka serta menghindari penyebab kerusakan bahan pustaka, dengan memperhatikan tempat dan cara penyimpanan yang benar, kondisi lingkungan perpustakaan serta melakukan kegiatan-kegiatan yang berpengaruh terhadap umur bahan pustaka tersebut, agar dapat bertahan lebih lama, timbulnya berbagai macam penyebab rusaknya bahan pustaka, maka akan muncul usaha-usaha untuk menanggulanginya.

(58)

commit to user

46 4.2 Faktor Penyebab Rusaknya Bahan Pustaka di Perpustakaan Daerah

dan Arsip Kabupaten Rembang

Faktor-faktor yang menjadi penyebab rusaknya bahan pustaka yang ada di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang adalah:

4.2.1 Serangga

Terdapat beberapa jenis serangga yang menjadi faktor perusak bahan pustaka yang ada di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang yaitu: kecoa, tikus, kutu buku, gegat, dan rayap. Rak yang digunakan untuk menyimpan bahan pustaka terbuat dari bahan dasar kayu sehingga sering terdapat rayap. Selain rayap juga ada gegat yang sering menyerang jilidan buku.

4.2.2 Jamur

Perubahan warna kertas menjadi kuning atau coklat sering disebabkan oleh jamur. Kerusakan bahan pustaka di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang yang disebabkan oleh jamur adalah jamur menempelkan kertas satu dengan yang lainya, sehingga bila kita akan membuka halaman yang telah lengket oleh jamur maka kertas akan sangat rentan sobek.

4.2.3 Cahaya

Daerah Rembang yang panas membuat cahaya matahari yang masuk dan mengenai bahan pustaka membuat pudarnya warna pada bahan pustaka. Selain itu banyaknya cahaya yang masuk akan

(59)

commit to user

47 mempengaruhipanas sehingga akan terjadi kenaikan suhu dan menjadikan kelembaban pada ruang perpustakaan.

4.2.4 Debu

Letak Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang yang berada pada pinggir pantai menimbulkan banyak debu yang masuk ke dalam ruang perpustakaan, sehingga koleksi menjadi kotor.

4.2.5 Manusia

Kurangnya kesadaran pengguna yang sering melipat buku, mencoret-coretnya, dan tidak adanya kepedulian terhadap buku membuat faktor perusak bahan pustaka bertambah. Pengguna yang menjadi faktor perusak bahan pustaka di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang adalah pengguna yang sering melipat buku pada bagian pembatas yang mereka sedang baca, serta mencoret-coretnya dengan tulisan atau sengaja membuat gambar, hal ini jelas mengganggu keindahan dan kebersihan buku.

4.3 Cara Mengatasi Penyebab Rusaknya Bahan Pustaka di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang

Cara mengatasi penyebab rusaknya bahan pustaka di Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang, yaitu:

4.3.1 Cara Mengatasi dari Faktor Serangga

Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Rembang dalam mengatasi fakor perusak bahan pustaka yang disebabkan oleh

Referensi

Dokumen terkait

Komoditas bawang merah menunjukkan elastisitas transmisi harga terbesar dengan besaran 2,08; artinya perilaku distributor/pedagang besar dalam menentukan harga komoditas akan

* Transfer SKN, RTGS dan Transfer with message di layanan Mandiri ATM hanya berlaku di ATM Non Tunai ** Fitur yang sudah dapat melakukan internet payment:. 1 Garuda Indonesia 2 Blibli

Menonton sepakbola dengan kacamata taktik memang memusingkan pada awalnya.Namun, 4 langkah untuk mencatat formasi, melihat natural overload, mengenali playing style dan

 Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,82 persen;

Dari Tabel Data Record di atas, dapat ditunjukkan file multi-list di bawah ini untuk kunci sekunder Kode-group. Setiap data record mempunyai tempat penunjuk untuk

15 MUHAMMAD NAHARONI FALAQ. 16

Dengan adanya flyer sebagai media komunikasi dari Radio Gapura Klewer, maka secara tidak langsung akan lebih mudah dalam memberikan penjelasan bagi masyarakat yang memerlukan