• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pemanfaatan Buku KIA dengan Pengetahuan Ibu Tentang Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan Balita di Adaptasi Tatanan Kehidupan Baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Hubungan Pemanfaatan Buku KIA dengan Pengetahuan Ibu Tentang Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan Balita di Adaptasi Tatanan Kehidupan Baru"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION

Vol. 5, No. 2, September 2020

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 361

Hubungan Pemanfaatan Buku KIA dengan Pengetahuan Ibu Tentang Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan Balita di

Adaptasi Tatanan Kehidupan Baru

Ni Wayan Manik Parwati1 Idah Ayu Wulandari2 Jaba P Rahguslyani Budarsana3

12Program Studi Kebidanan, Institut Teknik dan Kesehatan Bali

3UPTD Puskesmas III Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan manikparwati82@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Riwayat Artikel:

Diterima: …-…-…

Disetujui: …-…-…

Abstrak:Adaptasi tatanan kehidupan baru disusun sesuai dengan kebutuhan dasar tumbuh kembang dan kesehatan anak. Upaya pemenuhan kebutuhan dasar tumbuh kembang dan kesehatan anak harus tetap berjalan sesuai jadwal bagi seluruh anak Indonesia. Penggunaan Buku KIA merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat terutama keluarga untuk memelihara kesehatannya dan mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pemanfaatan buku KIA dengan pengetahuan ibu tentang deteksi dini tumbuh kembang di masa adaptasi kebiasaan baru. Penelitian ini menggunakan design analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.

Sampel dalam penelitian adalah ibu yang mempunyai balita yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 124 responden. Alat pengumpulan data adalah kuesioner yang dibagikan secara online melalui google form. Analisis univariat didapatkan 74,2% responden dapat memanfaatkan buku KIA dengan baik dan 63,7% memiliki pengetahuan baik tentang deteksi dini tumbuh kembang pada balita. Analisis bivariat dengan uji korelasi Chi Square. Analisis bivariat antara pemanfaatan buku KIA memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan ibu tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan balita memiliki nilai p value < 0,001.

Abstract: The adaptation of new normal is arranged according to the basic needs of children's growth-development and health. The efforts to meet the basic needs of children's growth and development must continue according to the schedule for all Indonesian children. The use of MCH Handbook is one of the community empowerment strategies, especially families to maintain their health and get quality maternal and child health services. This study aims to analyze the correlation between the use of MCH Handbook and the knowledge of mothers about early detection of growth and development during the adaptation of new normal. This study employed a correlation analytic design with a cross sectional approach. There were 124 mothers who had children under five who met the inclusion criteria recruited as the sample.

The data were collected by using questionnaire that was distributed through google form. The finding of Univariate analysis found that 74.2% of respondents used the MCH handbook well and 63.7% respondents had good knowledge about early detection of growth and development in children under five. The bivariate analysis using Chi Square correlation test showed that there were significant correlation with a p value <0.001 between the use of MCH handbook with mother knowledge about early detection of growth and development in children under five.

Kata Kunci:

Pemanfaatan buku KIA Pengetahuan ibu

Deteksi dini tumbuh kembang balita

(2)

—————————— ◆ ——————————

A. LATARBELAKANG

Corona Virus Disease (COVID-19) dinyatakan sebagai pandemic dunia oleh WHO dan juga pemerintah Indonesia telah menetapkan COVID-19 sebagai bencana nasional. Pada masa pandemi covid-19, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memutuskan rantai penyebaran virus ini. Penerapan sosial distancing maupun kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membatasi mobilitas penduduk, berdampak terhadap aksesibilitas pelayanan kesehatan. Hal ini dapat menimbulkan risiko gangguan kelangsungan pelayanan kesehatan termasuk balita, yang berpotensi meningkatkan angka kesakitan dan kematian (Kemenkes, 2020).

Adaptasi kebiasaan baru disusun sesuai dengan kebutuhan dasar tumbuh kembang dan kesehatan anak.

Upaya pemenuhan kebutuhan dasar tumbuh kembang dan kesehatan anak harus tetap berjalan sesuai jadwal bagi seluruh anak Indonesia. Roda pelayanan kesehatan dasar seperti asuhan neonatal esensial, imunisasi, pemenuhan nutrisi lengkap seimbang, suplementasi sesuai kebutuhan, stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang, serta berbagai program terkait kesehatan anak yang sempat terganggu pada awal masa pandemi Covid-19 harus kembali berjalan optimal (Majni,2020).

Usia balita merupakan periode penting untuk menentukan kualitas masa depan anak karena tumbuh kembang fisik, kognitif, keterampilan sosial, emosi termasuk perkembangan kepribadiannya berlangsung dengan pesat. Perkembangan normal pada anak perlu dipantau secara rutin karena dapat dijadikan dasar untuk mengetahui gangguan tumbuh kembang (Soetjiningsih,2015). Penggunaan Buku KIA merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat terutama keluarga untuk memelihara kesehatannya dan mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas (Dardjito, Sistiarani, Nurhayati, 2014). Pada tahun 2015 pemerintah telah menerbitkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang berisi checklist perkembangan anak yang bisa dipakai oleh orang tua sendiri untuk menilai perkembangan anaknya normal atau tidak. Tahun 2020 Pemerintah telah mensosialisasikan Buku KIA terbaru, tetapi saat ini buku KIA 2015 masih digunakan. Buku KIA merupakan buku yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak, berisi informasi yang penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya dan paket (standar) pelayanan KIA, gizi, imunisasi dan memonitor tumbuh kembang balita. Informasi yang terdapat dalam

buku KIA diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu terkait dengan kesehatan ibu dan anak (Sandra, 2011) Pengisian buku KIA seyogyanya memberikan pemahaman pada ibu tentang status kesehatan diri dan anaknya. Catatan yang lengkap akan mendukung peningkatan pengetahuan ibu tentang kesehatan diri dan kesehatan anak-anak seperti kelengkapan tumbuh kembang anak. Deteksi dini kelainan pertumbuhan dan perkembangan anak akan sangat berguna, agar diagnosis maupun upaya pemulihan dapat dilakukan lebih awal, sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berlangsung seoptimal mungkin (Dardjito, Sistiarani, Nurhayati, 2014).

B. METODEPENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita di wilayah Denpasar pada bulan Juli-Oktober 2020. Teknik sampling yang digunakan adalah Consecutive sampling.

Dalam penelitian

ini sampel yang diambil telah memenuhi kriteria

inklusi

yang telah

ditetapkan oleh peneliti. Jumlah sampel adalah 124 responden.

D

alam penelitian ini pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner yang pengisiannya secara online melalui google form. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh secara langsung oleh peneliti yaitu pemanfaatan buku KIA dan pengetahuan ibu balita tentang deteksi dini tumbuh kembang balita. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis dengan Chi Square (x2) dan tingkat kemaknaan p<0,05 untuk melihat ada atau tidaknya hubungan variabel bebas dan varibel terikat.

C. HASILPENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan dengan jumlah responden pada penelitian ini adalah 124 Ibu yang mempunyai balita.

1. Karakteristik responden

Adapun karakteristik responden dapat dilihat dari tabel di bawah ini, yang meliputi umur, Pendidikan terakhir, pekerjaan responden.

Tabel 1 Karakteristik responden Karakteristik Responden n % Umur

<26 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun

>35 tahun

22 45 36 21

17.7 36.3 29.0 16.9 Pendidikan

(3)

Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION

Vol. 5, No. 2, September 2020

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 363 Tidak Sekolah

Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan tinggi

1 6 65 52

0.8 4.8 52.4 41.9 Pekerjaan

Tidak Bekerja PNS

Guru

Pegawai swasta Pedagang Wirausaha Tenaga Kesehatan

41 11 7 38 16 9 2

33.1 8.9 5.6 30.6 12.9 7.3 1.6

Berdasarkan tabel 1 diatas, sebagain besar responden pada usia produktif, 36,3% dengan umur 26-30 tahun, dan paling sedikit pada umur di atas 35 tahun. Sebagian besar responden menempuh Pendidikan terakhir di tingkat SMA/SMK yaitu 52,4%. Adapun 33,1% responden tidak bekerja dan 30,6% sebagai pegawai swasta.

2. Analisis univariat pemanfaatan buku KIA dan pengetahuan ibu tentang deteksi dini tumbuh kembang balita

Tabel 2

pemanfaatan buku KIA dan pengetahuan ibu tentang deteksi dini tumbuh kembang balita

Berdasarkan data di tabel 2, sebagian besar responden (74,2%) dapat memanfatkan buku KIA dengan baik, sebagian kecil yang kurang dalam pemanfaatan buku KIA. Pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan balita sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik.

3. Analisis Bivariat antara Pemanfaatan buku KIA dengan Pengetahuan Ibu tentang deteksi dini tumbuh kembang balita

Analisis bivariate yang digunakan adalah uji chi square.

Hasil analisis bivariate dijabarkan pada Tabel 3 Tabel 3

Hubungan pemanfaatan buku KIA dengan pengetahuan ibu tentang deteksi dini tumbuh

kembang pada balita

Tabel 3 menunjukkan analisis bivariat antara pemanfaatan buku KIA memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan ibu tentang deteksi dini tumbuh kembang pada balita memiliki nilai p value < 0,001. Sebanyak 73.9% responden yang dapat memanfaatkan buku KIA dengan baik memiliki pengetahuan baik tentang deteksi dini tumbuh kembang balita, dan 100% responden yang kurang memanfaatkan buku KIA memiliki pengetahuan cukup tentang deteksi dini tumbuh kembang balita.

D. PEMBAHASAN

Buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan penyuluhan dengan informasi yang penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat mengenai pelayanan, kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya dan paket (standar) pelayanan KIA, gizi, imunisasi, dan tumbuh kembang balita. Salah satu tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak.

(Depkes RI dan JICA, 2003).

Pemanfaatan buku KIA oleh ibu dapat dinilai dengan ibu/ pengasuh membawa buku saat melakukan kunjungan pada fasilitas kesehatan, membaca, memahami pesan, dan menerapkan pesan- pesan yang terdapat dalam buku KIA. (Kemenkes, 2015). Berdasarkan data di tabel 2 tentang pemanfaatan buku KIA oleh ibu yang mempunyai balita menunjukkan data bahwa sebagian besar (74,2%) dapat pemanfaatan yang baik dari buku KIA, 25% pemanfaatan buku KIA dengan cukup dan sebagian kecil yaitu 0,8% dengan pemanfaatan kurang.

Hal ini di dukung data bahwa sebagian besar responden menyatakan catatan di buku KIA sangat bermanfaat dan buku tidak boleh hilang. Hampir seluruh responden (99,2%) menyatakan bahwa ibu dan keluarga mengetahui jadwal dan catatan

Variabel n %

Pemanfaatan buku KIA Baik

Cukup Kurang

92 31 1

74.2 25.0 0.8 Pengetahuan Ibu

Baik Cukup Kurang

79 43 2

63.7 34.7 1.6

Variabel Pengetahuan ibu tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita

p

Baik Cukup Kurang

Pemanfaatan Buku KIA

Baik Cukup Kurang

68 (73.9%) 11 (35.5%) 0

24 (26.1%) 18 (58.1%) 1 (100%)

0 2 (6.4%) 0

<

0.001

(4)

imunisasi anaknya dari buku KIA. Sebanyak 2,4%

responden menyatakan bahwa ibu dan keluarga mengetahui pertumbuhan anaknya dari KMS yang terdapat di buku KIA. Hanya sebagian kecil responden yaitu 5,6% menyatakan bahwa cara menstimulasi perkembangan anak yang terdapat di buku KIA belum jelas. Semua responden menyatakan wajib membawa buku KIA apabila melakukan kunjungan ke posyandu atau fasilitas Kesehatan lainnya.

Pemanfaatan yang cukup dari buku KIA mungkin disebabkan karena masih didapatkan data 33,1 % responden menyatakan perkembangan anak tidak bisa diketahui dari informasi yang terdapat di dalam buku KIA dan penyimpangan hanya diketahui oleh petugas Kesehatan (34,7%) demikian juga dengan penyimpangan pertumbuhan berat badan (43,5%).

Pemanfaatan buku KIA yang kurang, menyebabkan minimnya informasi yang dimiliki oleh ibu yang mempunyai balita.

Pemanfaatan informasi buku KIA dapat didefinisikan sebagai tindakan ibu dalam menggunakan buku KIA untuk mencari informasi kesehatan anak serta melakukan pemantauan tumbuh kembang anak sehingga bisa melakukan deteksi dini jika ditemukan pertumbuhan ataupun perkembangan yang tidak sesuai dengan umur anaknya. Dengan mendapatkan informasi dari buku KIA diharapkan pengetahuan ibu bertambah tentang mendeteksi secara dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (63,7%) memiliki pengetahuan yang baik, 34,7% memiliki pengetahuan cukup dan 1,6% memiliki pengetahuan kurang tentang deteksi dini tumbuh kembang balita. Semua responden (100%) menyatakan bahwa pertumbuhan anak bisa dipantau dari KMS yang terdapat dalam buku KIA serta pengukuran TB dan BB dilakukan 1 bulan sekali. Tapi sebagian besar responden (61,3%) menyatakan bahwa pengukuran TB, BB dan lingkar kepala balita hanya bisa dilakukan oleh petugas kesehatan. Hal ini mungkin disebabkan karena ibu merasa ragu jika melakukan pemantauan sendiri tanpa diawasi oleh petugas Kesehatan atau pendampingan. Seperti yang dikemukakan Umalihayati, 2017 menunjukkan bahwa masih ditemukannya tingkat pengetahuan yang kurang baik tentang buku KIA yaitu 22,1%. Pengetahuan tentang asuhan anak terutama asuhan gizi, pemantauan pertumbuhan, dan kesehatan anak yang ada pada buku KIA sangat perlu diketahui oleh ibu, keluarga, dan masyarakat. Menurut Soetjiningsih (2002) penilaian tumbuh kembang anak balita perlu dilakukan untuk menentukan apakah tumbuh kembang anak berjalan normal atau tidak, baik di lihat dari segi medis maupun statistik. Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, untuk mengetahui tumbuh kembang anak lebih mudah dan 3 sederhana diketahui melalui hasil

penimbangan anak setiap bulannya di Puskesmas dan Posyandu yang dapat dilihat pada Buku KIA Balita.

Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS, dan dihubungkan antara titik berat badan pada KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini. Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya ( Gmikro, 2012).

Penggunaan Buku KIA merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat terutama keluarga dalam memelihara kesehatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas (Dardjito dkk, 2014). Di era adaptasi tatanan kehidupan baru tentunya informasi dan KMS di yang terdapat di dalam buku KIA bisa dimanfaatkan dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

Buku KIA berisi informasi dan materi penyuluhan tentang gizi dan kesehatan ibu dan anak, kartu ibu hamil, KMS balita serta catatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Buku KIA dibawa setiap kali ibu atau anak datang ke tempat-tempat pelayanan kesehatan di mana saja untuk mendapatkan pelayanan KIA.

Penggunaan buku KIA juga dikaitkan dengan deteksi dini gangguan masalah kesehatan ibu dan anak. Buku KIA berguna untuk meningkatkan komunikasi antara ibu dan petugas dalam rangka mendidik ibu ataupun keluarga tentang perawatan dan pemeliharaan KIA serta masalah gizi di rumah. Upaya tersebut juga dalam rangka meningkatkan jangkauan pelayanan KIA berkualitas serta memperbaiki sistem kesehatan dalam menerapkan manajemen pelayanan KIA yang lebih efektif (Sistiarini, 2013).

Menurut GMikro (2012) pengetahuan sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang.

Semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin baik seseorang dalam melakukan suatu tindakan termasuk dalam hal pemanfatan KMS sebagai sarana pemantauan pertumbuhan dan gizi balita.

Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS.

Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya. Ibu yang berpengetahuan baik dapat melihat pertumbuhan bayinya berdasarkan catatan hasil penimbangan, perkembangan, serta keadaan kesehatan anak dalam KMS-Balita, kader/petugas kesehatan dapat melakukan konseling atau dialog dengan ibu balita tentang pertumbuhan anaknya serta membantu ibu dalam memecahkan masalah pertumbuhan anaknya. Konseling tersebut dilakukan setelah mencatat hasil penimbangan anak pada KMS- Balita ( Gmikro, 2012).

Hasil analisis tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemanfaatan buku KIA dengan pengetahuan ibu tentang deteksi dini

(5)

Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION

Vol. 5, No. 2, September 2020

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 365 pertumbuhan dan perkembangan balita. Semakin baik

pemanfaatan buku KIA maka pengetahuan ibu dan keluarga dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang juga semakin baik. Hal ini dapat dilihat dari tabel silang bahwa 73,9% ibu yang mampu memanfaatkan buku KIA dengan baik maka pengetahuan mereka juga baik, tapi masih ditemukan 26,1% berpengetahuan cukup. Sedangkan yang cukup memanfaatkan buku KIA mempunyai pengetahuan baik 35,5%, cukup sebanyak 58,1% dan kurang 1,6%.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hasyim dan Sulistianingsih (2019) terlihat proporsi yang memanfaatkan Buku KIA oleh ibu balita dari 16 yang berpengetahuan baik yang teratur memanfaatkan sebanyak 11 responden (68,8%) dibanding dengan yang berpengetahuan kurang dari 18 yang teratur memanfaatkan sebanyak 8 responden (44,4%). Hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa bahwa ibu yang memanfaatkan buku KIA tentang tumbuh kembang balita 12-59 bulan dengan baik, maka catatan tumbuh kembang balita di buku KIA lebih lengkap. Diharapkan ibu menggunakan buku KIA dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya monitoring status gizi balita maka perlu dilakukan pendidikan yang berkelanjutan bagi ibu. Demikian juga dengan penelitian Mariani (2013) hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan buku KIA diperoleh bahwa ada sebanyak 11 (68,8%) ibu yang berpengetahuan baik secara teratur memanfaatkan buku KIA. Sedangkan diantara ibu yang berpengetahuan kurang, ada 8 (44,4%) teratur memanfaatkan buku KIA. Hasil uji statistik diperoleh nilai ρ = 0,281 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi keteraturan pemanfaatan buku KIA antara ibu yang berpengetahuan baik dengan ibu yang yang berpengetahuan kurang (tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan buku KIA). Dari hasil analisis diperoleh pula nilai Odds Ratio (OR) = 2,750, artinya ibu yang berpengetahuan kurang mempunyai peluang 2,750 kali untuk memanfaatkan buku KIA secara teratur dibandingkan ibu yang berpengetahuan baik (Mariani.

2013). Hasil penelitian Paramitha (2016) menunjukkan bahwa ibu balita yang memanfaatkan buku KIA secara efektif sebesar 21,43%, memiliki pengetahuan baik sebesar 32,86%, memiliki sikap positif terhadap pemanfaatan buku KIA sebesar 37,14%, dan yang mendapat dukungan baik dari petugas kesehatan sebesar 28,57%. Berdasarkan analisis hubungan pengetahuan ibu dengan pemanfaatan buku KIA didapatkan PR=3,82

(p=0,016), hubungan sikap ibu dengan pemanfaatan buku KIA PR=0,76 (p=0,650), hubungan dukungan petugas kesehatan dengan pemanfaatan buku KIA PR=4,09 (p=0,016)

Notoatmodjo (2002), bahwa pengetahuan adalah hasil dari penginderaan seseorang terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang. Jika dilihat berdasarkan distribusi frekuensi dari hasil penelitian ini terlihat bahwa semakin baik pemanfaatan buku KIA maka pengetahuan seseorang akan semakin baik. Dengan seringnya membaca dan memanfaatkan informasi di buku KIA maka menambah wawasan ibu tentang pertumbuhan dan perkembangan anaknya terutama terkait deteksi dini jika ditemukan penyimpangan sehingga penyimpangan tersebut bisa segera ditindaklanjuti dengan berkonsultasi ke tenaga kesehatan. Pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Indonesia sampai saat ini masih terus diupayakan agar penyebarannya bisa merata kesemua ibu di wilayah Indonesia. Buku KIA mampu menjadi jembatan untuk bisa meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Tenaga kesehatan sebagai pemberi pelayanan KIA harus memfasilitasi pemahaman dan penerapan buku KIA oleh ibu, suami, keluarga dan pengasuh anak (Hasanah dan Fitriani, 2018). Di masa adaptasi tatanan kehidupan baru ini pelayanan bisa dilakukan mandiri di rumah mengacu pada Buku KIA, atau dengan telekonsultasi oleh petugas kesehatan dan kader posyandu untuk pemantauan pertumbuhan perkembangan serta asupan gizi seimbang sesuai umur (Kemenkes Ri,2020).

E. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan

Terdapat hubungan antara pemanfaatan buku KIA dengan pengetahuan ibu tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan pada balita

2. Saran

Petugas Kesehatan dan kader posyandu tetap memberikan informasi kepada ibu maupun keluarga tentang manfaat dari buku KIA sehingga di era adaptasi tatanan kehidupan baru ini masyarakat mampu memanfaatkan buku KIA dan pengetahuan masyarakat bertambah serta mampu melakukan simulasi dan melakukan deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan balita.

Pemanfaatan buku KIA hendaknya bisa dimaksimalkan oleh masyarakat sehingga informasi

(6)

yang terdapat di dalam buku KIA dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

UCAPAN TERIMA KASIH

Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada LPPM ITEKES Bali yang telah mendanai penelitian ini.

DAFTARRUJUKAN

Adiningrum

F, Sukandar H, Wijaya M. 2016.

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Buku Kia Dengan Status Gizi Anak Balita Di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Jsk.;2(2):7.

Dardjito E, Sistiarani C, Nurhayati S. 2014. Deteksi Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Melalui Penggunaan Buku Kia. Jurnal Kesmasindo.;6(3):11.

Hasyim DI, Sulistianingsih, A. 2019. Pemanfaatan Informasi tentang Balita Usia 12-59 bulan pada Buku KIA dengan Kelengkapan Pencatatan Status Gizi di Buku KIA.

Jurnal Kedokteran dam Kesehatan, vol 15, no 1.

Kalsum U, Febriyani. 2019. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Buku KIA Terhadap Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi tahun 2018. Maternal Child Health Care Journal, Vol 1, No 2: 63-75

Kementerian Kesehatan RI. 2020. Panduan Pelayanan Kesehatan Balita pada masa Pandemi Covid-19. Bagi Tenaga Kesehatan

Maharani K, Qomariyah, Rahimah N. 2019. Determinan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Karangayu Kota Semarang.

Jurnal Kesehatan STIKES Telogorejo, vol XI no 2, 69-75 Mariani. 2013. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu Dan Anak Oleh Ibu Balita Di Desa Latong Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013. Aceh Barat:

Universitas Teuku Umar

Mudany Ma, Sireng

M, Rutherford Gw, Mwangi M, Nganga Lw, Gichangi,A. 2017. Enhancing Maternal And Child Health Using A Combined Mother &

Child Health Booklet In Kenya. J Trop Pediatr;61(6):7.

Paramitha, PAI. 2016. Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan buku Kesehatan ibu dan anak (KIA) pada ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Timur. Universitas Udayana

Sandra, A. 2011. Hubungan Antara Pemanfaatan Buku Kia Dan Kepatuhan Imunisasi Di Puskesmas Ciputat

Timur Kota Tangerang Selatan Depok: Universitas Indonesia

Sarasati Ra, Mawarni A, Dharmawan Y. 2016. Hubungan Beberapa Faktor Dengan Kelengkapan Pengisian Buku Kesehatan Ibu Dan Anak Oleh Bidan Desa Di Wilayah Kerja Puskesmas Jepara Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Masyarakat.;4(4):8.

Sistiarani C, Gamelia E, Purnama Sari Du. 2014. Fungsi Pemanfaatan Buku Kia Terhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu Dan Anak Dzul Istiqomah Hasyim, Apri Sulistianingsih. Pemanfaatan Informasi Tentang Balita Usia 12-59 Bulan Pada Buku KIA Dengan Kelengkapan Pencatatan Status Gizi Di Buku KIA Pada Ibu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.;8(8):6.

Soetjiningsih. 2015. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta:

Egc

Therra Mt. 2012. Hubungan Pengetahuan Pemanfaatan Buku Kia Dengan Kemampuan Perawatan Balita Di Posyandu Laras Lestari Nogotirto Yogyakarta.

Yogyakarta: Stikes Aisyiyah Yogyakarta;.

Widagdo L, Husodo Bt. 2009. Pemanfaatan Buku Kia Oleh Kader Posyandu: Studi Pada Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Makara, Kesehatan.;13(1):9.

Wijhati Er, Suryantoro P, Rokhanawati D. 2017.

Optimalisasi Peran Kader Dalam Pemanfaatan Buku Kia Di Puskesmas Tegalrejo Kota Yogyakarta. Jurnal Kebidanan,.;6(2):8.

PROFIL PENULIS UTAMA

Identitas

Nama : Ni Wayan Manik Parwati Tempat tanggal lahir: Denpasar/ 9 Mei 1982

Alamat : Jalan Taman Pancing no 72, Pemogan

Riwayat pendidikan

DIII Kebidanan, Poltekkes Denpasar

DIV Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo Ungaran S2 Kebidanan, Universitas Brawijaya

Penelitian/publikasi

Judul artikel : Possible effect of tea plant parasite, Scurrula atropurpurea (Blume) Danser, on growth inhibition of cultural HeLa cells in Vitro Through DNA Repair and Apoptosis intrinsic pathway mechanism.

Foto

(7)

Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION

Vol. 5, No. 2, September 2020

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 367 Nama jurnal : Asian Pasific Journal of Tropical Disease

Volume : 9

edisi dan halaman: 743 penerbit : APJT

Penulis:

Ni Wayan Manik Parwati, jurusan Kebidanan, ITEKES Bali. Email: manikparwati82@gmail.com

Idah Ayu Wulandari, jurusan Kebidanan, ITEKES Bali.

Email: ayuwulandari28@gmail.com

Jaba P Rahguslyani Budarsana, UPTD Puskesmas III Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis keseimbangan aliran bahan pada kondisi nyata, kinerja sistem antrian menunjukan bahwa pada model 1 tidak terjadinya antrian dengan nilai utilitas

Jumlah cacing yang ditemukan berjumlah 13 dan terdapat 6 jenis cacing berbeda dengan perincian sebagai berikut: 1 cacing termasuk dalam filum Nemathelminthes,

Kemudian untuk proses dalam menjadi karyawan dan anggota baru dalam koperasi ini, kita juga ada ruang khusus bagi mereka untuk memberi informasi serta memberi

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan permainan konstruktif yang dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Sambiroto, dan aspek perkembangan apa

10 Siti Hamidah, S.Pd MA Al-Falah Mekar Indah Jaya Kec.Banjar Agung B.Indonesia.

Latar belakang penelitian ada sebagian siswa yang mengalami kecemasan ketika menghadapi ulangan atau tes dengan gejala-gejala khawatir, tegang, emosional, gangguan dan

Hasil penelitian ada hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi, tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dan sumber informasi

5. Faktor atau keadaan pencetus.. Penyebab ke lima adalah ACS yang merupakan akibat sekunder dari kondisi pencetus diluar arteri koroner. Pada pasien ini ada penyebab dapat