• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Aplikasi Pencarian Lokasi Automatic Teller Machine (ATM) terdekat Menggunakan Location Based Service (LBS) Berbasis Geotagging

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Perancangan Aplikasi Pencarian Lokasi Automatic Teller Machine (ATM) terdekat Menggunakan Location Based Service (LBS) Berbasis Geotagging"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN: 978-602-70570-5-0

http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/pimimd2017

© 2017 ITP Press. All rights reserved. DOI 10.21063/PIMIMD4.2017.145-151

Perancangan Aplikasi Pencarian Lokasi Automatic Teller Machine (ATM) terdekat Menggunakan Location Based Service

(LBS) Berbasis Geotagging pada Android

Busran*, Khairul Amri

Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Padang Jl. Gajah Mada, Kandis, Nanggalo, Padang, Sumatera Barat, Indonesia

*Correspondence should be addressed to busran.nofit@gmail.com, busran@itp.ac.id

Abstract

City of Bukittinggi is one of the tourist city visited by many domestic and foreign tourists. In addition Bukittinggi also a wholesale trade center in West Sumatra province, there are some components that must be met by the Government of Bukittinggi to facilitate the tourists and traders who want to shop so that it can make them feel comfortable. One component is the General amenities that can be found easily. Especially for traders region and outside the region, public facilities most requested is the presence of Automated Teller Machine (ATM). This study developed ATM locator applications in the area of Bukittinggi on the Android smartphone. Android users which features the Global Positioning System (GPS) to find the location of the nearest ATM technology with Location Based Service (LBS). Applications developed on the client side and the server using SQLite and MySQL DBMS and programming language Java and PHP. Geotagging feature helps in adding value latitude and longitude coordinates of the photos taken from the camera android smartphone. This application uses the Google Maps API v2 to ask questions.

Keywords: ATM, Geotagging, GPS, LBS, Google Maps API v2, Android

1. Pendahuluan

Kota Bukittinggi merupakan kota terpadat kedua di Provinsi Sumatera Barat setelah Kota Padang. Bukittinggi memiliki luas wilayah sekitar 25,24 Km2. Kota yang berhawa sejuk dan dijuluki sebagai Kota Wisata sejak 11 Maret 1984 ini adalah salah satu tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kota Bukittinggi memiliki tingkat wisatawan yang cukup tinggi dari tahun ke tahun.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupdar) tercatat pada tahun 2014, Wisatawan yang berkunjung ke Kota Bukittinggi mencapai 455.113 orang. Bukan hanya itu, kota Bukittinggi juga merupakan salah satu pusat perdagangan grosir terbesar di Pulau Sumatera. Disebabkan luas wilayah yang kecil, sektor perdagangan merupakan salah satu pilihan bagi pemerintah Bukittinggi dalam meningkatkan pendapatan penduduknya.

Sebagai kota wisata sekaligus menjadi pusat perdagangan grosir, ada beberapa komponen yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Bukittinggi untuk mempermudah wisatawan dan para pedagang yang ingin berbelanja

sehingga bisa membuat mereka merasa nyaman.

Salah satu komponen itu adalah Fasilitas Umum yang dapat ditemukan dengan mudah.

Terutama untuk para pedagang daerah maupun luar daerah, fasilitas umum yang paling banyak dicari adalah keberadaan ATM (Automated Teller Machine). Karena uang adalah alat transaksi yang akan mereka gunakan untuk kebutuhan penunjang berbelanja maupun berwisata, aplikasi pencarian lokasi ATM akan sangat dibutuhkan untuk para pendatang yang masih asing dengan Kota Bukittinggi.

Salah satu penyajian informasi yang terkait dengan keberadaan suatu wilayah itu adalah melalui penayangan dalam bentuk data atau informasi yang dikaitkan dengan kondisi geografis suatu wilayah. Sistem ini dikenal dengan LBS (Location Based Service). LBS merupakan teknologi dalam bidang informasi geografis yang dapat memberi petunjuk lokasi perangkat mobile pengguna berada, dan dapat menampilkan peta yang diambil dari Google Maps API v2. Geotagging adalah gabungan antara fitur kamera yang dapat melakukan sinergi langsung dengan fitur GPS (Global

(2)

Positioning System) guna memberi informasi secara realtime dimana dan bagaimana kondisi sebuah objek. Teknologi geotagging ini akan digunakan untuk menghasilkan foto yang dapat menyimpan informasi posisi data GPS, seperti garis lintang dan bujur, ketinggian, bantalan, jarak, akurasi data, dan nama tempat. Fitur geotagging ini akan membantu dalam menambahkan nilai koordinat latitude dan longitude dari foto yang diambil dari kamera smartphone (android).Untuk itu diperlukan sebuah aplikasi android dimana pengguna dapat mengetahui lokasi ATM yang ada di Kota Bukittinggi.

2. Tinjauan Pustaka

A. Automated Teller Machine (ATM) ATM adalah sebuah alat elektronik yang melayani nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller"

manusia Banyak ATM juga melayani penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli perangko (Wikipedia Indonesia, 2002).

ATM sering ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, sepertirestoran, pusat perbelanjaan, Bandar udara, stasiun kereta api, terminal bus, pasar tradisional, dandi kantor-kantor bank itusendiri.

Dengan menggunakan ATM, nasabah dapat mengakses akun bank mereka untuk membuat penarikan, uang tunai melalui kartu debit, dan memeriksa saldo rekening mereka serta membeli kredit ponsel prabayar. Jika mata uang yang ditarik dari ATM berbeda dengan rekening bank dalam mata uang (misalnya: Penarikan Yen Jepang dari rekening bank berisi Dolar AS), uang tersebut akan diubah satuan mata uangnya sesuai nilai tukar saat itu. Dengan demikian, ATM dapat dimanfaatkan untuk transaksi pertukaran uang bagi wisatawan asing.

B. Global Positioning System (GPS)

GPS adalah sistem navigasi berbasis satelit terdiri dari jaringan 24 satelit ditempatkan ke orbit oleh departemen pertahanan Amerika Serikat yang pertama kali diperkenalkan mulai tahun 1978. Layanan GPS dahulu hanya dipergunakan untuk keperluan militer namun mulai terbuka untuk publik. 24 satelit GPS tersebut berada sekitar 12.000 mil di atas bumi bergerak mengelilingi bumi 12 jam dengan kecepatan 7.000 mil per jam.

Satelit GPS berkekuatan energi sinar matahari, memiliki baterai cadangan untuk menjaga agar

tetap berjalan pada saat gerhana matahari atau pada saat tidak ada energi matahari dan memiliki roket penguat kecil pada masing- masing satelit agar dapat mengorbit tepat pada tempatnya.

Satelit-satelit GPS harus selalu berada pada posisi orbit yang tepat untuk menjaga akurasi data yang dikirim ke GPS receiver, sehingga harus selalu dipelihara agar posisinya tepat. Posisi satelit-satelit tersebut selalu dipantau oleh stasiun pengendali. Stasiun- stasiun pengendali di bumi ada di Hawaii, Ascension Islan, Diego Garcia, Kwajalein dan Colorado Spring. Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang diberi nama GPS receiver yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari satelit GPS. GPS receiver mengambil informasi tersebut dan melakukan perhitungan triangulation untuk menentukan lokasi pengguna dengan tepat. GPS receiver membandingkan waktu sinyal dikirim dengan waktu sinyal tersebut diterima untuk mengetahui jarak satelit. Dengan mengetahui jarak tersebut, GPS receiver dapat melakukan perhitungan dan menentukan posisi pengguna dan menampilkan dalam peta elektronik.

Setelah menentukan posisi pengguna, selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain, seperti kecepatan, arah yang dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit dan matahari terbenam dan masih banyak lagi.

Satelit GPS sangat presisi dalam mengirim informasi karena satelit tersebut menggunakan jam atom. Jam atom yang ada pada satelit merupakan partikel atom yang diisolasi, sehingga dapat menghasilkan jam yang akurat dibandingkan dengan jam biasa. Keistimewaan GPS adalah mampu bekerja dalam berbagai kondisi cuaca, siang atau malam. Keakuratan sebuah perangkat GPS bisa mencapai 15 meter, bahkan model terbaru yang dilengkapi teknologi Wide Area Augmentation System (WAAS) keakuratannya sampai 30 meter.

Karena GPS bekerja mengandalkan satelit, maka penggunaannya disarankan di tempat terbuka. Penggunaan di dalam ruangan, atau di tempat yang menghalangi arah satelit (di angkasa), maka GPS tidak akan bekerja secara akurat dan maksimal. Perhitungan waktu yang akurat sangat menentukan akurasi perhitungan untuk menentukan informasi lokasi. Semakin banyak sinyal satelit yang dapat diterima maka akan semakin presisi data posisi yang dihasilkan. Selain itu, ketinggian juga mempengaruhi proses kerja GPS, karena semakin tinggi maka semakin bersih atmosfer,

(3)

sehingga gangguan semakin sedikit (Hasanuddin Z. Abidin , 1997).

C. Location Based Service (LBS)

Sistem Layanan Berbasis Lokasi atau lebih dikenal dengan Location Based Service (LBS) adalah layanan berbasis lokasi atau istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan lokasi perangkat yang digunakan. Layanan ini menggunakan teknologi Global Positioning Service (GPS) dan cell-based location dari Google.

Selain itu, LBS tersebut terdiri dari beberapa komponen di antaranya mobile devices, communication network, position component, dan service and content provider.

Mobile devices merupakan komponen yang sangat penting. Piranti mobile tersebut diantaranya adalah smartphone, PDA, dan lainnya yang dapat berfungsi sebagai alat navigasi atau seperti halnya alat navigasi berbasis GPS.

Komponen communication network ini berupa jaringan telekomunikasi bergerak yang memindahkan data pengguna dari perangkat ke penyedia layanan. Position component yang dimaksud adalah posisi pengguna harus ditentukan. Posisi ini dapat didapatkan dengan jaringan telekomunikasi atau dengan GPS, sedangkan service and content provider adalah penyedia layanan yang menyediakan layanan berbeda ke pengguna seperti pencarian rute, kalkulasi posisi, dan lainnya.

Sederhananya, dengan layanan LBS kita dapat mengetahui posisi dimana kita berada, posisi teman, dan posisi rumah sakit atau pom bensin yang jaraknya dekat dengan kita. Dalam mengukur posisi, digunakan lintang dan bujur untuk menentukan lokasi geografis. Tetapi, Android menyediakan geocoder yang mendukung forward dan reverse geocoding.

Menggunakan geocoder, kita dapat mengkonversi nilai lintang bujur menjadi alamat dunia nyata atau sebaliknya.

LBS ini sudah banyak diterapkan oleh banyak aplikasi seperti GO-JEK, GRABBIKE, dan Uber Motor. Konsep yang digunakan adalah parakonsumen melakukan order dan system akan menampilkan driver yang berada dekat dengan konsumen. Selain aplikasi tersebut, banyak para developer yang membangun aplikasi Location Based Services seperti aplikasi untuk menemukan kos-kosan terdekat, menemukan restoran terdekat, dan lainnya.

Ada dua tipe layanan yang bias digunakan dalam LBS untuk memperoleh posisi pengguna, yaitu dengan menggunakan posisi sel jaringan atau GPS maupun aGPS. Dari kedua cara ini akan didapatkan posisi pengguna dalam bentuk koordinat Latitude dan Longitude. Latitude adalah representasi dari arah Utara-Selatan, sedangkan Longitude adalah representasi dari arah Timur-Barat.

D. Geotagging (GPS Phototagging)

Geotagging merupakan proses penambahan informasi posisi data GPS (Latitude, Longitude, Altitude) dalam sebuah foto digital (Aldebian, 2009).

Ponsel-ponsel berkamera yang memiliki GPS receiver internal umumnya memiliki fitur ini. Mekanisme GPS PhotoTagging adalah pada saat sebuah foto diambil menggunakan kamera (digital atau ponsel) yang memiliki fitur geotagging, kamera atau ponsel tersebut mencatat lebih banyak informasi/data dibandingkan dengan sebuah foto yang diambil dengan kamera biasa. Informasi tersebut termasuk waktu dan data ketika sebuah foto diambil, orientasi dari kamera (portrait atau landscape), apakah menggunakan lampu flash dan detil kamera lainnya yang digunakan seperti Apertur, Exposure, dan Local Length.

Semua data ini disimpan pada suatu tempat yang disebut EXIF Headers. EXIF (Exchangeable Image FileFormat) headers berisi petunjuk foto dengan data yang dapat dibaca oleh aplikasi manajemen foto atau sebuah situs foto tertentu. Selain itu, EXIF Headers juga menyediakan sebuah ruang untuk mengisi koordinat Latitude, Longitude dan Altitude.

E. Google Maps APIv2

Google Maps APIv2 (Application Programming Interface) versi 2 merupakan suatu fitur aplikasi yang dikeluarkan google untuk memfasilitasi pengguna yang ingin mengintegrasikan Google Maps kedalam website masing-masing dengan menampilkan data point milik sendiri. Dengan menggunkan Google Maps dapat di embed pada website tertentu, diperlukan adanya API key. API key merupakan kode unik yang digenerasikan oleh google untuk suatu website tertentu, agar server google maps dapat dikenali.

Cara kerja google maps dibuat dengan menggunakan kombinasi dari gambar peta, database, serta obyek-obyek yang interaktif yang dibuat dengan bahasa pemograman

(4)

HTML, javascript dan AJAX, dan beberapa bahasa pemograman lainnya.

Gambar-gambar peta yang muncul pada layar merupakan hasil komunikasi dari pengguna dengan database pada web server google untuk menampilkan gabungan dari potongan-potongan gambar yang diminta.

Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke dalam suatu database pada google server, yang nantinya akan dapat dipanggil sesuai kebutuhan permintaan.

F. Sistem Operasi Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Aplikasi Android yang dikembangkan menggunakan Java dan mudah menyesuaikan ke platform baru. Android terdiri dari satu tumpukan yang lengkap, mulai dari boot loader, device driver, dan fungsi-fungsi pustaka, hingga perangkat lunak API (Application Programming Interface), termasuk aplikasi SDK (Software Development Kit). Android bukanlah satu perangkat tertentu, melainkan sebuah platform yang dapat digunakan dan diadaptasikan untuk mendukung berbagai konfigurasi perangkat keras. Sistem operasi yang mendasari Android merupakan lisensi di bawah naungan GNU, General Public License Versi 2(GPLv2), yang biasa dikenal dengan istilah Copyleft. Istilah copyleft ini merupakan lisensi yang setiap perbaikan oleh pihak ketiga harus terus jatuh di bawah terms. Distribusi Android berada di bawah lisensi Apache Software (ASL/Apache2), yang memungkin untuk distribusi kedua atau seterusnya. Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan aplikasi mereka di bawah skema lisensi apapun yang mereka inginkan.

3. Metodologi Penelitian

A. JenisPenelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan merancang sebuah aplikasi pencarian lokasi ATM terdekat. Dari hasil perancangan aplikasi ini, penulis berharap agar dapat diimplementasikan dan bermanfaat bagi wisatawan maupun masyarakat Kota Bukittinggi.

B. Teknik Pengumpulan Data

a.Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan studi kepustakaan dengan mencari informasi yang akurat sesuai

dengan judul tugas akhir menggunakan beberapa teori, literatur, jurnal, buku dan kepustakaan. Penulis berharap agar program aplikasi yang dibuat nantinya tidak menyimpang dari defenisi-defenisi yang ada sehingga benar-benar memiliki acuan yang sesuai dan lengkap.

b. Observasi (Pengamatan)

Data yang didapatkan merupakan hasil dari pengamatan langsung kelokasi ATM di Kota Bukittinggi.

C. Rancangan AntarMukaAplikasi

Rancangan tampilan program aplikasi yang akan dibangun terdiri dari beberapa content yang dirancang se-interaktif mungkin sehingga memungkinkan pengguna dapat mengoperasikan aplikasi secara optimal.

Berikut flowchart menu utama program yang akan dibangun:

Gambar 3.1 Flowchart Menu Utama Program

Dari gambar 3.1, dapat digambarkan/

menvisualisasikannya dalam bentuk rancangan tampilan antar muka aplikasi, berikut rancangan tampilan aplikasi tour guide yang akan dibangun terdiri atas empat menu utama yaitu Pilihan ATM, Update Peta, Info dan Keluar.

4. Pembahasan

A. Pengujian Program

Pada bagian pengujian program ini akan dijelaskan mengenai penggunaan dari aplikasi yang dibuat. Penjelasan aplikasi yang dibuat meliputi tampilan aplikasi, fungsi kontrol dalam aplikasi, serta cara penggunaanya. Pada sub bab akan dijelaskan tentang penggunaan aplikasi per sistem menu, mulai dari tampilan menu utama, fungsi dan cara penggunaannya sampai selesai.

(5)

B. Tampilan Menu Utama Aplikasi

Setelah splashscreen maka akan muncul halaman utama seperti yang terlihat pada Gambar berikut 4.1 yang terdiri dari beberapa list pilihan terdiri dari menu pilih atm, update peta, tentang dan menu keluar.

Gambar 4.1 Halaman Menu Utama

Setelah muncul halaman utama, untuk dapat melihat halaman pilih atm maka klik button pilih atm dan akan muncul beberapa list pilihan Bank yang tersedia, seperti Gambar 4.2

Gambar 4.2 Halaman Menu Pilih ATM

Untuk dapat melihat halaman pilih atm maka klik salah satu dari list bank yang tersedia pada halaman pilih atm maka akan muncul message box yang berisi perintah untuk mengaktifkan GPS yang berfungsi untuk melacak lokasi pengguna berada. Maka GPS yang telah aktif akan mendeteksi lokasi pengguna berada dan akan mencari dan membandingkan dengan lokasi atm yang tersedia sehingga akan di tampilkan titik lokasi atm terdekat seperti pada Gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.3 Halaman Menu Bank

Untuk dapat melihat halaman list dari atm maka klik salah satu dari list atm yang tersedia.

Pada halaman atm terdapat maps untuk menunjukkan lokasi pengguna dengan atm seperti pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4Tampilan lokasi pengguna dan ATM

Pada tampilan gambar di atas marker berwarna merah menunjukkan titik lokasi atm dan marker berwarna biru menunjukkan titik lokasi pengguna berada.

(6)

Pada halaman utama terdapat button update peta yang berfungsi untuk memperbaharui data, untuk dapat memperbaharuinya harus terkoneksi ke jaringan internet. Berikut adalah tampilan update peta jika tidak terkoneksi ke jaringan internet seperti Gambar 4.5

Gambar 4.5Tampilan Menu Update Peta

C. Hasil Pengujian

Hasil pengujian ini merupakan tahapan untuk menemukan membanding aplikasi ini sudah sesuai dengan tujuan. Metode pengujian menggunakan kuesioner yang di bagikan kepada 25 Responden .

Berikut adalah hasil pengujian terhadap 25 responden

Ket : bobot nilai 1. a .Sangat (4) 2. b. Mudah (3) 3. c. Biasa (2) 4. d. Sulit (1)

Jumlah skor kriterium =

skor tertinggi x jumlah item x jumlah responden

= 4 x 6 x 25

= 600

Jumlah skor hasil pengumpulan data = 509 Jadi, = 509/600 x 100%

= 84,8%

Dengan demikian, berdasarkan data diatas menurut penelitian 25 responden apabila di interprestasi, maka nilai 84,8%

terletak pada daerah kuat dan sangat kuat, yaitu nilai 80% - 100% seperti Gambar 4.6 berikut ini .

Gambar 4.6 Grafik hasil pengujian

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan-pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa perancangan aplikasi pencarian lokasi atm di kota bukittinggi ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemograman java, database MySql dan pemetaannya menggunakan Google Maps API v2.

Sistem ini memetakan bagaimana gambaran lokasi atm yang terdekat dari posisi user dengan menggunakan metode LBS (Location Based Service), selain itu juga menampilkan informasi jarak menuju lokasi atm. Dengan menggunakan teknologi Geotagging dapat mempermudah admin dalam membantu menambahkan nilai koordinat latitude dan longitude melalui foto yang diambil dari kamera smartphone (android) dalam penginputan data ke dalam database.

Hasil dari pengujian kepada 25 respondenpada sistem mendapatkan nilai sebesar 84.8%, hal tersebut menunjukkan bahwa aplikasi Android yang dibangun mudah digunakan dan dimengerti oleh pengguna.

Referensi

[1] Abidin Z. Hasanuddin. (2007).

Mengenal Teknologi GPS (Global Positioning System) .

[2] Aldebian, (2009).Mengenal

Teknologi GeoTagging (GPS Photo

Tagging).

(7)

[3] Enterprise, Jubilee. (2013).

Memahami pemrograman android secara cepat dan mudah. Jakarta:

Elex Media Komputindo.

[4] Henderi. (2008). UML (Unified Modeling Language). Tanggerang : Raharja Enricthment Centre (ERC).

[5] Helentina, Isbet. (2014).

“Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pencarian ATM Berbasis Android”.

[6] Jogiyanto(2005). Kosep Dasar Informasi. Jakarta : Penerbit Andi Offset.

[7] Kadir, Abdul. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi

[8] Leitch.A, Robert dan Davis K.

Roscoe (2005). Sistem Informasi.

Jakarta : Penerbit Graha Ilmu.

[9] Nugroho. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak UML dan Java.

Yogyakarta.

[10] Andi Nurrahmanto Hendra. (2012).

“Sistem Pencarian Lokasi ATM

(Anjungan Tunai Mandiri)

memanfaatkan Google Maps untuk

Handphone Android yang Memiliki

Fasilitas GPS”.

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Menu Utama Program
Gambar 4.2 Halaman Menu Pilih ATM
Gambar 4.6 Grafik hasil pengujian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara pola asah orangtua dengan perilaku verbal abuse pada anak usia sekolah di SDN 2 Pojok

The existence of the two characteristics made it possible for the writer of the literary text to employ Grice's conversational maxims in a slightly different

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pemberian polisakarida yang diekstrak dari alga pada ikan nila memberi pengaruh yang nyata terhadap

sf dan ketika arus ini mengalir pada masing – masing fasa di belitan rotor, akan memberikan reaksi medan magnet. Biasanya medan magnet pada rotor akan menghasilkan

Sering disebut juga membuat perjanjian. Termasuk hukuman seperti apa yang mereka inginkan jika mereka tidak dapat memenhi kewajibannnya. Jika hak – kewajiban

Dari instansi pelayanan publik yakni RSUD Raden Mattaher, responden menilai bahwa kedisiplinan Petugas Dalam Memberikan Pelayanan tergolong pada kategori baik

Bahan etsa yang diaplikasikan pada email menghasilkan perbaikan anatara permukaan email dan resin, karean etsa sendiri menghasilkan permukaan email yang bersih, yang

Berdasarkan hasil nilai tes yang diperoleh dari siklus I sampai siklus II diketahui bahwa kemampuan mengenal perkalian 10-20 pada siswa tunarungu kelas IV di SLB-B dan Autis TPA