BAB III
METODE PENELITIAN 3.1.Jenis dan Metode Penelitian
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini karakter yang
paling di tekankan adalah pada proses, maka jenis penelitian yang tepat adalah
penelitian deskriptif kualitatif, karena data yang dikumpulkan berbentuk kata
atau gambar dari catatan lapangan. Di mana penelitian kualitatif adalah suatu
penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena ,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang
secara individual maupun kelompok (Nana, 2011; 60).
Mengingat penelitian kualitatif mempunyai latar alamiah, maka strategi
penemuan dalam penelitian ini adalah studi kasus (Case Studies) merupakan
metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan sesuatu
kasus (Nana, 2011; 77). Jadi dengan strategi ini akan diungkapkan gambaran
yang mendalam dan mendetail tentang suatu situasi atau objek.
Dengan metode penelitian kualitatif dan strategi penemuan studi kasus maka
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan penilaian
portofolio dalam mata pelajaran PPKn di kelas X A SMA Negeri 1 Gubug
semester genap tahun ajaran 2015-2016
3.2.Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan di kelas X A SMA Negeri 1 Gubug semester genap
tahun ajaran 2015-2016. Adapun pertimbangan memilih lokasi tersebut
lembaga pendidikan yang sudah menerapkan penilaian portofolio, sehingga
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan penilaian
portofolio. Waktu pelaksanaanya pada saat semester genap tahun ajaran
2016/2017.
3.3.Sumber Data
Menurut Sugiyono (2012; 225) bahwa sumber data dalam penelitian kualitatif
ialah sumber primer dan sumber skunder.
3.3.1. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data, jenis data ini meliputi informasi dan
keterangan mengenai pelaksanaan penilaian Portofolio Di SMA N 1
Gubug dan yang menjadi informan penelitian adalah , Guru PPKn
SMA N 1 Gubug, siswa kelas X A SMA N 01 Gubug dan orang tua.
3.3.2. Sumber sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi
berupa penelaahan terhadap dokumen pribadi, dokumen resmi
kelembagaan, referensi-referensi atau peraturan (literatur laporan,
tulisan dan lain-lain yang memiliki relevansi dengan fokus
permasalahan penelitian. Sumber data sekunder dapat dimanfaatkan
untuk menguji, menafsirkan tentang masalah penelitian (Iskandar,
3.4.Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2012; 224) teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian
adalah mendapatkan data. Dalam penelitian Kualitatif menurut Sugiyono
(2012; 225) teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi
partisipasi pasif, wawancara tak terstruktur dan dokumentasi. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara yaitu:
1. Observasi partisipasi
Menurut Riduwan, (2012; 30) observasi yaitu melakukan
pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari
dekat kegiatan yang dilakukan. Teknik observasi menggunakan
observasi Partisipatif, Menurut Stainback (dalam Sugiyono, 2012, 227)
dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan
orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan dan berpartisipasi
dalam aktifitas mereka. Dengan mengamati langsung maka peneliti
akan menemukan kebenaran dari apa yang diteliti sehingga objek yang
diteliti bisa dilihat secara nyata.
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber
data penelitian. Sambil melakukan pengamatan peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan
suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini maka data yang
tingkap makna dari setiap perilaku yang nampak. Dalam observasi
partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,
mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam
aktivitas mereka. Dalam observasi partisipatif dapat digolongkan
menjadi empat yaitu : partisipasi pasif, partisipasi moderat, observasi
yang terus terang dan tersamar, dan observasi yang lengkap.
Karena dalam penelitian ini si peneliti tidak ikut andil dalam
praktek, melainkan hanya mengamati pelaksanaan pembelajaran maka
jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi pasif.
Observasi partisipasi pasif yaitu peneliti datang di tempat kegiatan
orang yang diamati , tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut
(Sugiyono, 2012; 227). Sehingga dalam penelitian ini peneliti hanya
mengamati bagaimana pelaksanaan penilaian portofolio di kelas X A
SMA Negeri 1 Gubug
2. Wawancara tak terstruktur
Menurut Riduwan, (2010; 29) wawancara adalah suatu cara
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi
langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin
mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam serta jumlah
responden sedikit.
Teknik wawancara menggunakan wawancara tak terstruktur.
Menurut Sugiyono, (2012; 233) wawancara tak terstruktur adalah
wawancara yang telah tersusun secara tidak sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan
hanya berupa gais-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Jadi teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tak terstruktur
peneliti bisa mengembangkan pertanyaan dan tidak hanya terpatok
dengan pedoman wawancara yang sudah di siapkan.Wawancara
semacam ini di gunakan untuk menentukan informasi yang bukan baku
atau informasi tunggal.
Dengan melakukan waawancara tak berstruktur maka peneliti
akan mendapat gambaran permasalahan yang lebih lengkap, maka
peneliti perlu melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang
mewakili berbagai tingkatan yang ada dalam objek.
3. Dokumentasi
Menurut Riduwan, (2010; 31) dokumentasi adalah teknik
untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi
buku-buku yang relevan, aturan penilaian portofolio, laporan kegiatan,
foto-foto, penilainan portofolio siswa yang didokumenkan.
3.5 Instrumen Pengumpulan Data
Dalam menjalankan penelitian, data merupakan tujuan utama yang
hendak dikumpulkan dengan menggunakan instrumen. Intrumen penelitian
adalah nafas dari penelitian. Menurut Arikunto ( dalam Iskandar, 2010; 78)
dalam pelaksanaan penelitian. Hal ini dipertegas oleh Iskandar, (2010; 78)
instrumen penelitian merupakan komponen yang sangat penting dalam
menjalankan sebuah penelitian dalam usaha mendapatkan data. instrumen
dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara (Lampiran hal 71) dan
pedoman observasi (Lampiran hal 77).
3.6 Validitas Data
Validitas data berguna untuk menjamin keabsahan data, dinyatakan data yang valid adalah apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti
dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Dalam
penelitian ini untuk menjamin keabsahan data maka dilakukan triangulasi data
yaitu peneliti menggunakan berbagai sumber data yang banyak dan
menggunakan metode yang berbeda dalam informasi yang sama (Muri Yusuf,
2014: 395) Triangulasi data bertujuan untuk mengecek data dari berbagai
sumber dalam informasi yang sama dan dengan berbagai cara atau teknik
dalam informasi yang sama (Djam’an Satori, Aan Komariah 2011: 17).
Menurut Sugiyono (2012: 273) Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara
dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi
teknik, dan waktu.
1. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
2. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengeccek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi
dan dokumentasi. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data
tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan
diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain,
untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin
semuanya benar, karena ssudut pandangnya berbeda-beda.
3. Triangulasi waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi
berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan
secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya
3.6Teknik pengambilan Sampel
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka penentuan
subjek penelitian dilakukan secara Purposive sampling. Menurut
Sugiyono, (2014; 218) purposive sampling adalah teknik pengambilan
kualitatif senantiasa dipilih informan yang dianggap tahu dan dapat
dipercaya sepenuhnya sebagai sumber data serta mengetahui
permasalahannya secara mendalam sehingga akan memudahkan untuk
menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.
Subjek penelitian atau informan yang dipilih terdiri dari kepala
sekolah, Waka Kurikulum, Guru PPKn SMA N 1 Gubug, siswa siswi
kelas X A dan orang tua.
3.7Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2012; 244) analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data
kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyususn ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain. Selanjutnya Sugiono (2012; 246) analisis data
dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Pada saat wawancara, sudah dilakukan analsis terhadap jawaban yang
diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa
belum memuaskan, maka akan dilanjutkan pertanyaan lagi, Sampai tahap
Pola dan teknik analisis tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut :
Sumber : Iskandar (2010; 222)
Menurut Faisal dan Moleong (dalam Iskandar; 2010; 222) menyatakan
bahwa pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verivikasi atau
pengambilan kesimpulan bukan suatu yang berlangsung secara linear, tetapi
bersifat simultan atau siklus yang interaktif. Dapat disimpulkan bahwa, untuk
melakukan analisis data peneliti harus mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
(i) Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian,
seorang peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk mendapatkan
data yang banyak, apabila peneliti mampu menerapkan metode observasi,
wawancara atau dari berbagai dokumen yang berhubungan dengan objek Data Colectio
(Pengumpulan data)
Data Display (Sajian data)
Conclution Drawing & Verifying (Verivikasi
dan penarikan) kesimpulan Data Reduction
yang diteliti. Maknanya pada tahap ini, sipeneliti harus mampu merekam
data lapangan dalam bentuk catatan-catatan lapangan (field note), harus
ditafsirkan, atau diseleksi masing-masing data yang relevan dengan fokus
masalah yang diteliti.
Selama proses reduksi data peneliti dapat melanjutkan ringkasan,
pengkodean, menentukan tema, reduksi data berlangsung selama penelititan
di lapangan sampai pelaporan penelitian selesai. Reduksi data merupakan
analisis yag menajamkan untuk mengorganisasikan data, dengan demikian
kesimpulannya dapat diverifikasi untuk dijadikan temuan penelitian
terhadap masalah yang diteliti.
(ii) Melaksanakan display data atau penyajian data
Penyajian data kepada yang telah diperoleh ke dalam sejumlah
matriks atau daftar kategori setiap data yang didapat, penyajian data
biasanya digunakan berbentuk teks naratif. Biasanya dalam penelitian, kita
mendapat data yang banyak. Data yang kita dapat tidak mungkin kita
paparkan secara keseluruhan. Untuk itu, dalam penyajian data peneliti dapat
dianalisis oleh peneliti untuk disusun secara sistematis, atau simultan
sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah
yang diteliti. Maka dakam display data, peneliti disarankan untuk tidak
tergegabah mengambil kesimpulan.
(iii)Mengambil kesimpulan/verivikasi
Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi
berpeluang untuk menerima masukan. Penarikan kesimpulan sementara,
masih dapat diuji kembali dengan data di lapangan, dengan cara
merefleksikan kembali, peneliti dapat bertukar pikiran dengan teman
sejawat, triangulasi, sehingga kebenaran ilmiah dapat tercapai. Bila proses
siklus interaktif ini berjalan dengan kontinu dan baik, maka keilmiahannya
hasil peneitian dapat diterima. Setelah hasil penelitian telah diuji
kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dalam bentuk