i
DOKTRIN SEBAGAI SUMBER HUKUM
TESIS
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
Jacques Constantine Lumenta NPM : 322014015
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
iii
v
vii
Lembar Persetujuan
DOKTRIN SEBAGAI SUMBER HUKUM
TESIS
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
Jacques Constantine Lumenta NPM : 322014015
Telah disetujui untuk diuji pada tanggal ... bulan ... tahun ...
Pembimbing I Pembimbing II
ix
Lembar Pengesahan
DOKTRIN SEBAGAI SUMBER HUKUM
Jacques Constantine Lumenta NPM : 322014015
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Titon Slamet Kurnia, S.H., M.H. Arie Siswanto, S.H., M.Hum.
Mengesahkan
Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum
xi
Lembar Pernyataan Orisinalitas Tesis
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Jacques Constantine Lumenta
NPM : 322014015
Judul Tesis : Doktrin Sebagai Sumber Hukum
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa dalam menulis Tesis yang berjudul: “DOKTRIN SEBAGAI SUMBER HUKUM”, tidak melakukan tindakan plagiasi atau mengambil alih sebagian atau seluruh
karya tulis orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
Jika di kemudian hari terbukti melakukan plagiasi, saya bersedia dicabut hak
saya sebagai lulusan Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
UKSW atau dicabut gelar yang telah diberikan serta akibat hukum lainnya.
Demikian pernyataan ini dibuat tanpa paksaan dari pihak manapun.
Salatiga, 3 Agustus 2016.
xiii
Ucapan Terima Kasih
Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak lepas dari campur tangan
Tuhan Yesus yang terwujud dalam bentuk bantuan, dukungan dan uluran
tangan berbagai pihak yang Penulis dapatkan selama penyusunan tesis ini.
Sebagai representasi mereka semua, maka dengan kerendahan hati, Penulis
menghaturkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Prof. Teguh Prasetyo, S.H., M.Si. selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Dr. Umbu Rauta, S.H.,
M.Hum., selaku Ketua Program Studi (Kaprogdi) Magister Ilmu
Hukum, dan seluruh Bpk/Ibu Dosen atas seluruh ilmu pengetahuan
dibidang hukum yang diberikan selama Penulis menempuh studi di
Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga dan Bapak/Ibu Staff administrasi Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
2. Dr. Titon Slamet Kurnia, S.H., M.H. dan Arie Siswanto, S.H.,
M.Hum. selaku dosen pembimbing Penulis, yang telah meluangkan
waktu dan pikiran untuk membimbing, mengajar, mengarahkan dan
memberikan motivasi pada Penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Keluarga Terkasih, ayahanda Jeffry A. A. Lumenta, S.E., ibunda Dra.
Jenny C. Muntu, dan adik Christ H. Lumenta yang telah banyak
xiv
nasehat, dan doa sehingga perkuliahan Penulis di Magister Ilmu
Hukum, Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
dan penyusunan tesis ini dapat terlaksana dengan baik.
4. Terkasih Ghyna Ch. Mandagie, S.T., atas kasih, doa, dan motivasi
yang diberikan kepada Penulis.
5. Dr. Krishna Djaja Darumurti, S.H., M.H., sebagai kawan diskusi
sekaligus mentor dari seluruh proses studi ilmu hukum.
6. Sahabat-sahabat terbaik yang sudah seperti saudara/i bagi Penulis,
Korsinus Ginto, S.H., M.H., Sukma Maasawet, S.H., M.H., Esy
Riwista Wongku, S.H., M.H., Lidya Tjuyitno, S.H., M.Kn,
Tesalonika, S.H., Frengky Ndaomanu, S.H., Rambu Susanti Mila
Maramba, S.H., Tobias Fernandes, S.H. Buat segala bantuan,
semangat, kebersamaan dan motivasi.
7. Kantor Hukum AMERIS atas pengalaman dan kebersamaan dalam membangun visi ke depan.
xv
Kata Pengantar
Dalam penelitian ini Penulis mendukung pendapat bahwa penggunaan
doktrin sebagai sumber hukum yang digunakan hakim dalam memutus
kasus/perkara adalah sah menurut hukum. Makna sah menurut hukum di sini
tidak lepas dari makna hukum itu sendiri yaitu sebagai ius. Oleh karena itu,
guna memberikan gambaran umum mengenai tesis, Penulis memberikan
ulasan sederhana mengenai gambaran penulisan sebagai berikut.
Bab I tentang Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang penulisan
penelitian, rumusan masalah sebagai pertanyaan untuk menjawab isu hukum,
tujuan penelitian, kerangka teoritis sebagai kacamata dalam melihat isu
hukum, metode penelitian, dan pendekatan yang digunakan Penulis dalam
memecahkan isu yang dihadapi.
Bab II berisi mengenai elaborasi dari pemikiran-pemikiran maupun
pendapat-pendapat para ahli mengenai Makna Doktrin sebagai Sumber
Hukum. Setelah itu disimpulkan menurut Penulis makna dari doktrin itu
sendiri. Pada bagian ini diuraikan makna doktrin sebagai scientia juris, yang
mana jika bukan scientia juris maka itu bukan doktrin.
Bab III mengulas Penggunaan Doktrin sebagai Sumber Hukum oleh
Pengadilan. Di dalamnya diuraikan mengenai doktrin sebagai pedoman
interpretasi hakim untuk memutus dan doktrin sebagai sumber hukum yang
mandiri dalam putusan pengadilan.
Bab IV mengulas mengenai Kekuatan Mengikat dari Doktrin. Dalam
bab ini akan ditunjukkan otoritas doktrin yang mana berada pada kekuatan
otak orang yang memproduksi atau yang membuatnya. Juga berkaitan
xvi
sumber hukum mengikat lainnya. Selain itu, juga pada bagian ini akan
diuraikan mengenai bagaimana eksistensi doktrin terhadap hukum positif.
Bab V tentang Penutup, berisi mengenai kesimpulan serta rekomendasi
berdasarkan dengan hasil penelitian dan analisis Penulis terkait isi dan
substansi.
Salatiga, 3 Agustus 2016
xvii Abstraksi
Tesis ini mendukung pendapat bahwa penggunaan doktrin sebagai
sumber hukum yang digunakan hakim dalam memutus kasus/perkara adalah
sah menurut hukum. Makna sah menurut hukum di sini tidak lepas dari
makna hukum itu sendiri yaitu sebagai ius. Sehubungan dengan itu, Penulis
memaknai dulu bahwa doktrin yang dimaksud adalah scientia juris. Doktrin
yang dibangun berdasarkan ilmu hukum. Dengan demikian, ketika bukan
scientia juris maka itu bukan doktrin. Dalam praktek ajudikasi, doktrin
digunakan sebagai sumber hukum oleh pengadilan, baik itu sebagai
pedoman interpretasi hakim untuk memutus maupun sebagai sumber hukum
yang mandiri dalam putusan pengadilan. Doktrin pada dasarnya otoritatif.
Otoritasnya terletak pada kekuatan otak dari yang memproduksi atau yang
membuatnya. Ketika disandingkan dengan dengan sumber hukum mengikat
lainnya maka doktrin adalah dalam posisi sumber hukum tambahan.
Kekuatan mengikat doktrin ketika disandingkan dengan mandatory authority
yang notabene mengikat (binding), ialah sebagai sumber hukum tambahan
Kaitannya dengan itu, maka juga diilustrasikan bagaimana eksistensi doktrin
terhadap hukum positif. Eksistensi doktrin terhadap hukum positif adalah
pada sifatnya yang membimbing (guiding)
xix
Daftar Isi
Lembar Judul ... i
Penyataan Tidak Plagiat ... iii
Pernyataan Persetujuan Akses ... v
Lembar Persetujuan ... vii
Lembar Pengesahan ... ix
Lembar Pernyataan Orisinalitas Tesis ... xi
Ucapan Terima Kasih ... xiii
Kata Pengantar ... xv
BAB II MAKNA DOKTRIN SEBAGAI SUMBER HUKUM ... 25
A. Scientia Juris—Legal Dogmatics ... 25
xx
BAB III PENGGUNAAN DOKTRIN SEBAGAI SUMBER HUKUM
OLEH PENGADILAN ... 47
A. Doktrin sebagai Pedoman Interpretasi Hakim untuk Memutus ... 47
B. Doktrin sebagai Sumber Hukum yang Mandiri dalam Putusan Pengadilan ... 52
BAB IV KEKUATAN MENGIKAT DARI DOKTRIN ... 61
A. Otoritas Doktrin ... 61
B. Doktrin sebagai Sumber Hukum Tambahan ... 70
C. Eksistensi Doktrin terhadap Hukum Positif ... 73
BAB V PENUTUP... 79
A. Kesimpulan ... 79
B. Rekomendasi ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 81