EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT ILMU
BAHAN BANGUNAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI
Oleh
GENTA ARIA PURABAYA 0905744
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT ILMU
BAHAN BANGUNAN
Oleh
Genta Aria Purabaya
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Genta Aria Purabaya 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
GENTA ARIA PURABAYA
EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT
ILMU BAHAN BANGUNAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Sri Handayani, M.Pd NIP. 19660930 199703 2 001
Pembimbing II
Suhandy Siswoyo, ST, M.T NIP. 19731101 200801 1 008
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT
ILMU BAHAN BANGUNAN
GENTA ARIA PURABAYA (0905744)
ABSTRAK
Mata diklat berupa teori cenderung sulit dipahami oleh siswa SMKN 1 Cilaku Cianjur. Terlihat dari hasil UTS yang diperoleh siswa, khususnya pada mata diklat ilmu bahan bangunan, cukup banyak siswa yang nilainya masih dibawah standar KKM. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari berbagai macam permasalahan, salah satunya dalam hal media pembelajaran yang masih sangat terabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman belajar siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan antara siswa yang menggunakan media audio visual dan media papan tulis.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang menggunakan metode ‘Randomized
control group Pretest-posttest design’. Penelitian dilakukan pada dua kelompok yaitu kelas kontrol (menggunakan papan tulis) dan kelas eksperimen (menggunakan audio visual). Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah kelas X TGB I dan X TGB II dengan jumlah sampel 58 siswa, X TGB 1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah sampel 30 siswa dan TGB II sebagai kelas control dengan jumlah sampel 28 siswa.
Pada hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata Pretest kelas kontrol 4,50 dan kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 4,49. Hasil tersebut menandakan bahwa kemampuan awal siswa relatif seimbang dan nilai tersebut masuk pada kategori sangat kurang. Nilai rata-rata Post-test kelas kontrol diperoleh nilai 6,76, masuk pada kategori kurang. Untuk kelas eksperimen diperoleh peningkatan yang lebih baik dengan diperoleh rata-rata 7,51 yang masuk pada kategori cukup baik. N-Gain yang diperoleh kelas kontrol yaitu 0,41 dan kelas eksperimen 0,57. Hasil N-Gain yang diperoleh kedua kelas masuk pada kriteria sedang. Hal itu menandakan bahwa perbedaan pemahaman belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol tetapi perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai thitung adalah 3,27 dan nilai ttabel dengan taraf signifikansi 95% (α=0,05) adalah
1,67. Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka, kesimpulan pada
penelitian ini yaitu terdapat perbedaan yang positif antara pemahaman belajar siswa yang menggunakan media audio visual dengan pemahaman belajar siswa yang menggunakan media papan tulis. Siswa dikelas eksperimen lebih baik pemahaman belajarnya daripada siswa dikelas kontrol. Perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan, mengingat n-gain yang diperoleh dikedua kelas masuk pada kriteria sedang.
EXPERIMENT MEDIA AUDIO VISUAL LEARNING ON COMPREHENSION LEARNING OF STUDENTS SMK IN SUBJECTS
SCIENCE MATERIALS BUILDING
GENTA ARIA PURABAYA (0905744)
ABSTRACT
Theoretical subjects tend to be difficult to understand by students SMK 1 Cilaku Cianjur . Seen from the results obtained UTS students, especially in science subjects materials building, a lot of students whose value is still below the standard KKM. It can not be separated from a wide range of issues , one of them in terms of media learning is still very neglected . This research aims to determine the students' comprehension of the differences in materials science subjects among students using media audio-visual and media blackboard.
This type of research is experimental method ' randomized control group pretest - posttest design ' . The study was conducted on two groups: the control class ( using a blackboard ) and the experimental class ( using audio- visual ) . Populations and samples in this research were class X TGB I and X TGB II with a sample of 58 students , in X TGB 1 as a class experiment with a sample of 30 students and TGB II as a class control with a sample of 28 students .
On the results of the study , the average values obtained pretest control class and the experimental class gained 4.50 average rating 4.49 . The results indicate that students' initial ability relatively balanced and the value entered in the category of very less . The average value of Post -test value of 6.76 obtained control class , entered the category less . Obtained for the experimental class better improvement with 7.51 earned average entering the category quite well . N - Gain derived control class and the experimental class is 0.41 and 0.57 . N - Gain results obtained second class being entered on the criteria medium. This indicates that differences in comprehension learning class experiment better than classroom control but the difference was not significant . Results of hypothesis testing using t-test t value obtained is 3.27 and the value ttabel with significance level 95% ( α = 0.05 ) is 1.67 . Because t > t table then Ho is rejected and Ha accepted . Thus , the conclusions of this research are positive and difference between comprehension student learning using media audio- visual with the comprehension learning students using media blackboard. Comprehension of students' learning in class experiment better than the control class . The difference is not very significant , considering the n - gains in both classes entered on the criteria medium
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Eksperimen Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Pemahaman Belajar Siswa SMK Pada Mata Diklat Ilmu Bahan Bangunan”. Skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan demi mendapat gelar S1 di Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI).
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit
kesulitan dan hambatan. Namun atas bimbingan dan motivasi yang diberikan
maka penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu, pada kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih serta
apresiasi yang setinggi-tingginya atas bantuan dan dorongan kepada pihak-pihak
yang terkait dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini praktikan
mata diklat Ilmu Bahan Bangunan.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang memotivasi, mendo’akan, dan
memberikan kasih sayang yang sangat luar biasa.
6. Kakak tercinta Gilang dan Galih yang selalu memberikan motivasi serta
7. Teman-teman Raka, Nur, Kharis, Trias, Dara, Nizar, Eki, Deri, Wildan,
dan Sandi yang selalu menemani dan membantu penulis saat menyusun
skripsi.
8. Semua rekan-rekan seperjuangan di Pendidikan Teknik Arsitektur.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
setiap pembaca guna meningkatkan mutu dari karya ilmiah penulis untuk
kedepanya. Dan besar harapan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa pun
yang membacanya.
Amin.
Bandung, Juli 2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Identifikasi Masalah... 3
C. Batasan Masalah... 3
D. Rumusan Masalah... 3
E. Tujuan... 4
F. Manfa’at...... 4
G. Penjelasan Istilah... 5
H. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI... 8
A. Teori... 8
1. Media Pembelajaran... 8
2. Fungsi Media Pembelajaran... 9
3. Krieria Pemilihan Media ... 12
4. Jenis – Jenis Media ... 14
5. Media Audio Visual... 19
a. Televisi (TV) ... 20
b. Film dan Video ... 23
6. Pemahaman... 26
a. Tingkat Pemahaman ... 27
b. Tes Pemahaman ... 28
B. AnggapanDasar... 30
C. Hipotesis... 31
BAB III METODE PENELITIAN... 32
A. Metode... 32
B. Variabel dan Paradigma... 33
C. Data dan Sumber Data... 34
D. Populasi dan Sampel ... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ... 35
a. Tes ... 35
b. Observasi ... 36
F. Instrumen Penelitian ... 37
G. Validitas Instrumen ... 38
H. Teknik Analisis Data ... 38
1. Pengolahan skor dan Nilai ... 38
2. Uji N-Gain ... 39
3. Uji Prasyarat ... 39
a. Uji Normalitas Data ... 39
b. Uji Homogenitas ... 41
4. Uji Hipotesis ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Deskripsi Data ... 43
B. Hasil Penelitian ... 43
1. Hasil Pretest dan Post-test ... 44
2. Tngkat Kelulusan ... 48
3. N-Gain ... 50
4. Uji Prasyarat ... 53
6. Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 55
7. Kegiatan Pembelajaran kelas Eksperimen ... 58
C. Pembahasan ... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 64
DAFTAR GAMBAR
2.1Gambar Kerucut Pengalaman ... 9
3.1Paradigma Penelitian... 33
4.1 Diagram Rekapitulasi Nilai Pretest ... 47
4.2 Diagram Rekapitulasi Nilai Post-test ... 47
4.3 Diagram Persentase Kelulusan KKM kelas Kontrol ... 48
4.4 Diagram Persentase Kelulusan KKM kelas Eksperimen ... 49
4.5 Rekapitulasi Nilai Kelulusan... 50
4.6 Diagram Persentase N-Gain ... 51
4.7 Diagram Rekapitulasi Nilai N-Gain ... 52
4.8 Foto Pengerjaan Pretest Siswa (Kelas Kontrol) ... 56
4.9 Guru memberikan materi (kelas kontrol) ... 56
4.10 Siswa menyimak materi (kelas kontrol) ... 57
4.11 Siswa mengerjakan Post-test (kelas kontrol) ... 57
4.12 Kegiatan Belajar Mengajar (kelas eksperimen) ... 58
DAFTAR TABEL
2.1 Taksonomi Media Menurut Rudy Bretz ... 15
3.1 Desain Penelitian ... 32
3.2 Data dan Sumber Data ... 34
3.3 Tabel Distribusi Normal ... 40
4.1 Nilai Pretest Post-test Kelas Kontrol ... 44
4.2 Nilai Pretest dan Post-test Kelas Eksperimen ... 45
4.3 Tabel Klasifikasi Nilai ... 46
4.4 Klasifikasi N-Gain Kelas Eksperimen ... 51
4.5 Klasifikasi N-Gain Kelas Kontrol ... 52
4.6 Uji Normalitas ... 53
4.7 Uji Homogenitas ... 53
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai
fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, setiap pendidik
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM). Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering
terabaikan dengan berbagai alasan, diantaranya: terbatasnya waktu untuk
membuat persiapan mengajar bagi guru sebagai pendidik, kesulitan untuk mencari
media dan jenis media yang tepat, ketiadaan biaya yang sebagian guru keluhkan,
dan lain-lain.
Ada banyak jenis media pembelajaran yang bisa dipakai seperti: media
visual, media audio, media audio visual, media cetak, dan lain-lain. Setiap orang
memiliki tipe dan cara yang disuka untuk membantu mereka belajar dengan
optimal, sebagian lebih cepat memahami pelajaran melalui media visual, sebagian
lebih cepat memahami pelajaran melalui audio, sebagian lebih cepat memahami
dengan media cetak, dan yang lain lagi lebih cepat dengan menggunakan media
audio visual. Maka dari itu guru harus mampu menentukan dan memilih media
yang tepat agar materi pelajaran dapat dipahami dengan mudah oleh siswa.
Media audio visual merupakan jenis media yang bisa diterima oleh indra
penglihatan dan pendengaran. Media audio visual menampilkan film atau gambar
bersuara. Menurut Arsyad (2010:17), “banyak temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
2
memang lebih cenderung mengingat gambar/film daripada tulisan. Ketika orang
melihat gambar/film yang menarik, mereka akan menyimpanya dalam ingatan
jauh lebih lama daripada tulisan. Pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh
secara visual, sayangnya masih banyak guru yang melakukan pembelajaran secara
verbal yaitu dengan mengandalkan indra pendengaran saja ataupun media cetak.
Ilmu bahan bangunan merupakan salah satu mata diklat di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cilaku - Cianjur pada jurusan Teknik
Gambar Bangunan (TGB) yang kebanyakan materinya berupa teori, seperti
memahami sifat, macam-macam, bahan dasar, penggunaan dan cara memproduksi
suatu bahan bangunan. Mata diklat berupa teori cenderung lebih sulit dipahami
oleh siswa. Terlihat, dari hasil nilai UTS salah satu kelas pada tahun pelajaran
2011/2012 nilai pada mata diklat Ilmu Bahan bangunan (mata diklat teori) cukup
banyak siswa yang nilainya tidak memenuhi standar KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimum).
Hal ini tidak dapat dipisahkan dari berbagai macam permasalahan yang ada
pada komponen pembelajaran, salah satunya dalam hal media pembelajaran. Pada
penelitian ini peneliti mencoba menyajikan mata diklat yang berisi teori kedalam
bentuk gambar-gambar dan video. Karena menurut Levie dan Lentz dalam Arsyad
(2010:17) media visual dapat memberikan konteks kepada siswa yang
kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali
informasi dalam teks. Dari permasalahan-permasalahan diatas peneliti mencoba
untuk meneliti dengan cara mencoba menyajikan mata diklat ilmu bahan
bangunan kedalam bentuk video atau film. Berdasarkan uraian tersebut maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang : “Eksperimen Media
3
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka masalah dapat
teridentifikasi. Masalah yang muncul yaitu sebagai berikut :
1. Banyak guru yang kurang mengoptimalkan media pembelajaran.
2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap mata diklat yang berhubungan dengan
teori
3. Beberapa nilai ilmu bahan bangunan siswa SMK masih dibawah KKM
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dibuat agar penelitian bisa terarah, dan pembahasan tidak
terlalu luas. Pada penelitian ini permasalahan dibatasi pada :
1. Media pembelajaran.
Batasan pada media, dibatasi pada media pembelajaran audio visual dengan
menggunakan film/video bersuara yang di dukung dengan peralatan
proyektor. Media dirancang sendiri oleh peneliti dari video-video yang dicari
dari internet (youtube) yang sesuai dengan standar kompetensi yang ada pada
silabus mengenai materi material baja
2. Pemahaman
Pemahaman siswa dibatasi pada hasil tes, yaitu pretest dan post-test siswa
pada mata diklat ilmu bahan bangunan pada materi material baja.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemahaman siswa pada mata diklat Ilmu Bahan Bangunan dengan
menggunakan media papan tulis?
2. Bagaimana pemahaman siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan dengan
menggunakan media pembelajaran audio visual?
3. Apakah ada perbedaan yang positif antara pemahaman siswa yang
menggunakan media pembelajaran audio visual dengan siswa yang
4
E. Tujuan
1. Mengetahui pemahaman belajar siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan
dengan menggunakan media papan tulis.
2. Mengetahui pemahaman belajar siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan
dengan menggunakan media audio visual
3. Mengetahui perbedaan pemahaman belajar siswa yang menggunakan media
pembelajaran audio visual dengan siswa yang menggunakan media papan
tulis (verbal).
F. Manfa’at
Manfa’at penelitian ini diharapkan dapat :
1. Memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam hal
pembelajaran ilmu bahan bangunan utamanya pada media pembelajaran
audio visual.
2. Menguji kelemahan dan kelebihan kegiatan pembelajaran menggunakan
media pembelajaran audio visual.
3. Membantu guru ilmu bahan bangunan mengetahui pemahaman siswa
terhadap materi yang telah diajarkan.
4. Memberikan satu alternatif pemecahan masalah kesulitan siswa dalam
pembelajaran ilmu bahan bangunan.
5. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru tentang penggunaan
media pembelajaran audio visual.
6. Diharapkan agar siswa bisa lebih menguasai materi ilmu bahan bangunan
5
G. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari perbedaan persepsi mengenai istilah yang ada pada
penelitian. Maka penulis akan memberikan penjelasan mengenai istilah - istilah
yang ada pada penelitian yang berjudul “EKSPERIMEN MEDIA
PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN
BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT ILMU BAHAN BANGUNAN”
Penjelasan istilah dalam judul penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Eksperimen
Eksperimen yaitu percobaan, penelitian. Pada penelitian ini eksperimen
dilakukan pada media pembelajaran visual terhadap pemahaman siswa pada
mata diklat ilmu bahan bangunan dengan cara membagi dua kelas yaitu kelas
kontrol dan kelas treatment/ eksperimen.
2. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang melibatkan indra penglihatan dan juga
pendengaran. Media audio visual ini yang akan dijadikan media pembelajaran
terhadap siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan dikelas eksperimen.
Media audio visual yang digunakan yaitu Film dan Video
3. Pemahaman
Menurut Winkel (2007:274) “Pemahaman mencakup kemampuan untuk
menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari”. Jadi pada penelitian
ini pemahaman siswa diambil dari hasil tes yang dilakukan sebelum diberikan
perlakuan (pretest) dan setelah siswa diberi perlakuan sesuai dengan media
yang diteliti yaitu media audio visual dan media papantulis (post-test).
4. Ilmu Bahan Bangunan
Ilmu bahan bangunan adalah salah satu mata diklat yang ada di SMK Negeri
1 Cilaku Cianjur jurusan Teknik Gambar Bangunan. Mata diklat ini yang
6
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun untuk memudahkan penulis dalam menyusun
penelitian, dan sebagai pedoman untuk penulis agar lebih terarah dalam
melaksanakan proses penulisannya. Selain itu, sistematika dibuat untuk
memudahkan pembaca memahami keseluruhan isi penelitian secara konseptual.
Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi hal-hal yang paling mendasar dalam penelitian yang
terdiri dari latar belakang masalah yang dikaji, rumusan masalah yang akan
menjadi batasan ruang lingkup dalam pembahasan penelitian, tujuan penelitian
yang ingin dicapai, manfaat penelitian yang dapat diperoleh, dan juga penjelasan
istilah untuk menyamakan presepsi mengenai arah penulisan, dan sistematika
penulisan yang akan menjadi struktur penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada tinjauan pustaka mencakup teori-teori ilmiah yang berhubungan
dengan anggapan dasar untuk memperkuat teori tentang permasalahan penelitian
yaitu dalam hal media pembelajaran audio visual, pemahaman belajar siswa, mata
diklat yang diteliti.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang digunakan, variabel
penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengumulan data,
instrumen penelitian yang digunakan, teknik analisis data, serta langkah-langkah
7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini mencakup deskripsi data, hasil penelitian yang didapat saat
penelitian, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil
penelitian sesuai dengan tujuan dan Rumusan masalah yang dibuat. Dan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian
eksperimen. Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan
memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol.
Penelitian dilakukan pada dua kelompok. Kegiatan pertama yang dilakukan
adalah dengan memberikan tes awal terhadap masing-masing kelompok. Tes awal
dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan.
Setelah diberi perlakuan maka langkah selanjutnya adalah melakukan tes akhir.
Dari tes akhir ini bisa diketahui apakah ada perbedaan pemahaman belajar siswa
kelas yang menggunakan media audio visual dan yang menggunakan media papan
tulis. Berdasarkan uraian diatas, maka desain penelitian menggunakan metode
yang dinamakan ‘Randomized control group pretestt-posttest design’. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut :
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen T1 X1 T2
Kontrol T1 X2 T2
Keterangan :
T1= Tes awal (pretest)
X1= pemberian materi pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran audio
visual
X2= pemberian materi pelajaran dengan menggunakan media papan tulis
33
B. Variabel dan Paradigma 1. Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono,
2011:60).Variabel dalam penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu
eksperimen media pembelajaran audio visual terhadap pemahaman siswa
pada mata diklat ilmu bahan bangunan.Variabel terbagi menjadi dua bagian,
yaitu hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran media visual (X1), dan
hasil belajar dengan menggunakan media papan tulis (X2)
2. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian menurut sugiyono (2011:66) pola pikir yang
menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus
mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui
penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan
jumlah hipotesis, dan teknik analisis data yang akan digunakan. Paradigma
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
34
C. Data dan Sumber Data
Data merupakan sesuatu yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Data
dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu :
No Sumber Data Data yang Dibutuhkan
1 Staf Pengajar Mata Diklat Ilmu Bahan Bangunan
Silabus dan Gambaran
umum Proses Belajar
Daftar Absensi siswa
kelas X TGB 1 dan X
TGB 2
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek / subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono,
2011:117). Populasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan sebanyak 58 orang yaitu 30 orang di
X TGB 1 dan 28 orang di TGB 2
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:124). Teknik sampel yang digunakan
peneliti adalah sampling jenuh, yaitu teknik sampel yang dimana semua
populasi dijadikan sampel. Seperti yang dinyatakan oleh Sugiyono
(2011:124-125) Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
35
Hal ini dilakukan karena jumlah populasinya kecil. Jadi, sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan sebanyak 58
orang yaitu 30 orang di X TGB 1 sebagai kelas eksperimen dan 28 orang di
TGB 2 sebagai kelas control. Penggunaan kelas TGB I dijadikan kelas
eksperimen dikarenakan jumlah siswa kelas TGB 1 lebih banyak, menurut
slameto (2010:69) jumlah siswa merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi situasi belajar. Semakin banyak jumlah siswa didalam kelas
maka semakin susah menjalankan proses belajar mengajar dengan baik dan
kondusif. Selain itu, sejalan dengan teori duncan dalam sadiman (2008:20)
semakin sederhana perangkat media yang digunakan maka sasaranya lebih
terbatas (tidak terlalu luas), dan juga sebaliknya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu sesuatu yang berkenaan dengan cara-cara
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2011:193)
pengambilan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Pada penelitian ini data diambil di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur,
dengan sumber data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2011:193) dan teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan :
1. Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan (Arikunto, 2012:67). Pada penelitian ini tes dilakukan bertujuan untuk
mengetahui dan mengukur pemahaman siswa, tes dilakukan dalam bentuk dua
macam yaitu pre-test dan post-test. Pretest Ini dilakukan untuk mengukur
pemahaman awal siswa. Post-test digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemajuan siswa dalam memahami materi pelajaran setelah diadakan proses
36
2. Observasi
Observasi dimaksudkan agar peneliti bisa mengamati dan ikut terlibat secara
langsung bagaimana proses pembelajaran media audio visual pada mata diklat
ilmu bahan bangunan itu dilakukan. Data yang diobservasi yaitu keterlaksanaan
aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru terkait dengan tujuan-tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Aktivitas yang di observasi disesuaikan dengan
tahap pembelajaran serta media yang dipakai pada kelas masing-masing. Cara
pengisianya dengan cara menchecklist pada salah satu kolom keterlaksanaan
pembelajaran dengan pilihan ya atau tidak.
Kemudian mengenai aktivitas siswa yang terkait dengan proses kegiatan
belajar pembelajaran yang disesuaikan dengan tahap pembelajaran baik itu
elaborasi, eksplorasi, konfirmasi, dan evaluasi yang disesuaikan dengan aktivitas
guru. Aktivitas siswa yang di observasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Apakah siswa merespon pertanyaan yang diajukan oleh guru
2. Apakah siswa berpartisipasi dalam kegian belajar pembelajaran
3. Apakah siswa mengisi pretest yang diberikan oleh guru
4. Apakah siswa tidak mencontek saat mengerjakan pretest
5. Apakah siswa serius memperhatikan materi yang diberikan guru
6. Apakah siswa mencatat pokok materi yang dijelaskan guru
7. Apakah siswa tidak membuat gaduh didalam kelas
8. Apakah siswa aktif bertanya
9. Apakah siswa melakukan diskusi setelah diberikan materi
10.Apakah siswa menjelaskan hasil pemikiran mengenai baja setelah
diberikan materi
11.Apakah siswa mengerjakan post-test yang diberikan oleh guru
12.Apakah siswa tidak mencontek saat mengerjakan post-test
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana
respon siswa ketika diberikan materi pelajaran dengan menggunakan media yang
37
yaitu dengan cara menchecklist pada salah satu kolom keterlaksanaan dengan
pilihan 1, 2, 3, 4. Dengan keterangan sebagai berikut :
1 = Tidak terlaksana
2 = Terlaksana dengan kurang baik
3 = Terlaksana dengan cukup baik
4 = Terlaksana dengan baik
F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
penelitian (Sugiyono 2011:148). Dalam penelitian ini digunakan satu jenis
instrumen yaitu menggunakan instrumen tes. Jenis tes berbentuk pretest dan
post-test yang terdiri dari 15 soal dengan bentuk pilihan ganda. Menurut Sudjana (2009:25) “dalam tes objektif, tipe pilihan ganda dan tipe benar-salah banyak
mengungkapkan aspek pemahaman”. Soal untuk pretest dan post-test disamakan.
Soal-soal tersebut disusun berdasarkan indikator yang ingin dicapai pada mata
diklat ilmu bahan bangunan. Semua indikator didapat dari silabus yang didapat
dari Guru Ilmu Bahan bangunan SMKN 1 Cilaku Cianjur. Indikator tersebut
adalah sebagai berikut :
1) Macam-macam baja untuk bangunan dipahami
Pada indikator tersebut terdapat empat soal yaitu soal no 1, 2, 3, 4.
2) Syarat-syarat bahan baja dipahami
Pada indikator ini terdapat dua soal yaitu no 5 dan 13
3) Macam-macam alat sambung baja dipahami
Pada indikator ini terdapat lima soal yaitu 6, 7, 10, 11, 14
4) Pemilihan Jenis baja dipahami
Pada indikator ini terdapat dua soal yaitu no 9, 15
5) Cara penggunaan bahan baja untuk bangunan dipahami
38
G. Proses validitas instrumen
Pengujian validitas soal diuji dengan menggunakan judgment experts.
Peneliti membuat 15 soal untuk diuji kevaliditasanya. Soal diserahkan kepada
penjudgment yaitu orang yang ahli dalam bidang ilmu bahan bangunan untuk
diteliti kevaliditasanya. Penjudgment yang dimaksud adalah guru Ilmu Bahan
Bangunan yang ada di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur. Setelah diujikan hasilnya
terdapat dua soal yang harus diganti dan terdapat dua soal yang perlu direvisi.
Setelah soal direvisi kemudian dicek kembali oleh guru Ilmu Bahan Bangunan.
Setelah soal dinilai valid kemudian soal diberikan kepada siswa untuk dikerjakan.
H. Teknis Analisis Data
Langkah pertama setelah mendapatkan data yaitu mengolah skor dan nilai
hasil pretest dan post-test siswa. Setelah selesai pengolahan data dengan
pemberian nilai terhadap skor hasil pretest dan post-test, kemudian menentukan
kelulusan siswa dengan standar kelulusan KKM yang ada di SMKN 1 Cilaku
Cianjur, setelah itu dilanjutkan dengan analisis data yang menggunakan
pendekatan statistik untuk menentukan pemahaman belajar ilmu bahan bangunan.
Berikut adalah langkah-langkahnya dalam menganalisis data :
1. Pengolahan skor dan Nilai
Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisis data dengan cara
memberi penilaian terlebih dahulu pada hasil pretest dan post-test siswa. Skala
penilaian pada soal tes pilihan ganda ini menggunakan skala 1-10. Cara
pemeriksaanya yaitu setiap soal yang benar diberikan nilai satu poin, dan tanpa
ada hukuman. Jumlah skor siswa yang benar kemudian dibagi dengan jumlah soal
lalu dikali 10. Untuk batas kelulusan digunakan batas lulus purposif yaitu
mengacu kepada acuan patokan sehingga tidak perlu menghitung nilai rata-rata
dan simpangan baku. Standar kelulusan diambil dari standar KKM (kriteria
ketuntasan minimum) yang ada di SMKN 1 Cilaku Cianjur pada mata diklat ilmu
39
2. Uji N-gain
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah diberi pretest dan
post-test maka dapat dihitung dengan rumus Gain Ternormalisasi (normalized
gain). Semakin tinggi gain yang didapat maka pemahaman siswa terhadap
materi semakin baik. Rumus Gain Ternormalisasi adalah sebagai berikut:
Gain Ternormalisasi (g) = skor post test – skor pre test
skor ideal – skor pre tes
Kriteria gain ternormalisasi (g)
g < 0,3 : rendah a. Uji normalitas data
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Pengujian normalitas data dilakukan dengan chi kuadrat (χ2). Adapun
langkah-langkahnya dalam Sugiyono (2002:78) adalah sebagai berikut :
1) Menentukan jumlah kelas interval.
2) Menentukan panjang interval
Panjang kelas = Data Terbesar – Data Terkecil
Jumlah kelas Interval
3) Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk
40
Interval Fo Fh F0-fh (fo-fh)2 (fo-fh)2
Fh
Jumlah
4) Menghitung fh
5) Memasukan hasil fh kedalam tabel
(fo-fh)2 = (χ2)
Fh
6) Membandingkan harga chi kuadrat hitung ke chi kuadrat tabel dengan derajat
kebebasan (dk) = jumlah kelas interval – 1 dan kesalahan yang ditetapkan
adalah 5%.
7) Jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel maka
dapat dinyatakan data berdistribusi normal.
Pada penelitian ini didapatkan nilai chi kuadrat kelas eksperimen (χ2) =
4,185767. Nilai chi kuadrat kelas kontrol (χ2) = 5,347978 dan Chi kuadrat tabel
9,49. Karena nilai kedua chi hitung lebih kecil dari nilai chi tabel (χ2hitung≤χ2tabel)
maka kedua data tersebut berdistribusi normal.
41
b. Uji Homogenitas
Kedua data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas
variansinya. Pengujian homogenitas yang digunakan adalah uji F. Perhitungannya
sebagai berikut:
1) Mencari nilai F hitung
F =
Vk Vb
, V = S2
Keterangan : Vb = varians besar
Vk = varians kecil
2) Menentukan derajat kebebasan
db1 = n1– 1
db2 = n2– 1
keterangan :
db1= derajat kebebasna pembilang
db2 = derajat kebebasna penyebut
n1 = ukuran sampel varians besar
n1 = ukuran sampel varians kecil
3) Menentukan Ftabel F
n11/n21
4) Ftabel yang digunakan yaitu dengan taraf kesalahan ditetapkan = 5%
5) Penentuan homogenitas
Jika Fhitung≤ Ftabel maka varians tersebut homogen
Jika Fhitung> Ftabel maka varians tersebut tidak homogen
Pada penelitian ini didapatkan nilai Fhitung =1,267589, dan nilai Ftabel =
1,88. Karena nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fhitung ≤ Ftabel) maka varians
42
4. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis maka digunakan uji-t, menurut sugiyono
(2007:135) terdapat beberapa macam cara uji t yaitu sebagai berikut :
1) Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen, maka dapat
digunakan rumus t-tes, baik untuk separated maupun polled varians.
Unruk mengetahui ttabel digunakan dk yang besarnya dk=n1+n2-2
2) Bila n1≠ n2, varians homogen dapat digunakan t-tes dengan polled
varians, besarnya derajat kebebasan = n1 – n2 – 2
3) Bila n1 = n2 dan varians tidak homogen dapat digunakan rumus
separated varians ataupun polled varians dengan dk= n1-1 atau n2 – 2.
Jadi dk bukan n1 – n2 – 2
4) Bila n1 ≠ n2 dan varians tidak homogen. Untuk ini digunakan rumus
separated varians. Harga t sebagai pengganti harga ttabel dihitung dari
selisih harga ttabel dengan dk = (n1 – 1) dan dk = n2 – 1, dibagi dua dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
1. Pemahaman belajar siswa yang menggunakan media papan tulis, diperoleh
nilai rata-rata pretest 4,50. Nilai tersebut masuk pada kriteria sangat
kurang. Sedangkan pada nilai rata-rata post-test terjadi sedikit peningkatan
yaitu diperoleh nilai 6,76 yang masuk pada kategori kurang. Rata-rata
N-gain yang diperoleh yaitu 0,41 dan nilai tersebut masuk dalam kriteria
sedang.
2. Pemahaman belajar siswa yang menggunakan media audio visual,
diperoleh nilai rata-rata pretest 4,49 nilai tersebut masuk dalam kriteria
sangat kurang sama halnya dengan kelas kontrol. Pada nilai rata-rata
post-test terjadi peningkatan yang lebih baik daripada kelas kontrol dengan
diperoleh nilai 7,51 yang masuk pada kategori cukup baik. Rata-rata
N-gain yang diperoleh 0,57 yang masuk pada kriteria sedang.
3. Terdapat perbedaan yang positif dan signifikan serta lebih baik
pemahaman belajar siswa yang menggunakan media audiovisual daripada
pemahaman belajar siswa yang menggunakan media papan tulis. Tetapi
perbedaan tersebut tidak terlalu berbeda jauh mengingat N-Gain yang
64
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan selama penelitian, peneliti mengajukan beberapa
saran sebagai perbaikan dimasa mendatang. Saran tersebut diajukan untuk :
1. Bagi Guru Mata Diklat
Dalam melaksanakan pembelajaran media audio visual, guru diharapkan memiliki
waktu dan persiapan yang lebih terutama dalam hal menyiapkan atau membuat
media agar kegiatan pembelajaran berjalan lancar dan sesuai dengan yang
direncanakan.
2. Bagi sekolah
Sebaiknya pihak sekolah meningkatkan sarana bagi guru sebagai penunjang
untuk meningkatkan kualitas siswa, khususnya dalam bidang mata diklat ilmu
bahan bangunan dengan cara lebih banyak menggunakan media audio visual
sebagai alat untuk menyampaikan bahan ajar.
3. Bagi Para Peneliti
Dengan keterbatasan-keterbatasan dalam penulisan penelitian ini, semoga
kedepanya bisa dijadikan landasan untuk penelitian lebih lanjut dengan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara
Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Djamaluddin dan Saefudin. 1999. Teknologi Bahan. Angkasa : Bandung
Frick, Heinz.1999. Ilmu Bahan Bangunan. Kanisius : Yogyakarta
Maulana, Erick (2007). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Pada Mata Pelajaran Ilmu Bangunan
Gedung DI SMKN 5 Bandung. Bandung : UPI Bandung.
Sadiman, Arief. Dkk. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Saputra, S. A. (2007). Statistika. Bandung : UPI
Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT Rineka
Cipta
Sudjana.(2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono (2002). Statistika Untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfabeta
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung :
UPI Bandung
Usman, M; Asnawir. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Delia Citra Utama
Wijoyo dan Prabowo, (1977). Ilmu Bahan Bangunan. Jakarta : Depdikbud
Wibawa dan Mukti, (1993). Media Pengajaran. Jakarta : Depdikbud