• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENAMPILAN TENAGA EDUKATIF DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI AKADEMIK DI UNIVERSITAS SRIWIJAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENAMPILAN TENAGA EDUKATIF DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI AKADEMIK DI UNIVERSITAS SRIWIJAYA."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

•'

FUNG^T

TENAGA EDUKATIF DALAM

MELAKSANAKAH

AKADEM1K Dl UNiVERSITAS

SRIWIJAYA

TESIS

Ciajukan kepada Panitia Ujian Tesis In3titut iteguruan dan ll.nu Pendidikan Bandung Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Program Pasca SarJana

Bidang Studi Ad.ninistrasi Pendidikan

Oieh

A. DJUNAIDI WARHAN No. Pokok : 395 /A /XVI • 8

FAKULTAS PASCA SARJANA

1NSTITUT KEGURUAN DAN ILMU FEND1DIXAM

(2)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBIN£

Prof. DR. Oteng Sutssna. M. Se. Ed.

Pembimbing I

^DR-TWoJ

FAKUITAS PASCA SARJANA

INSTITIIT KEGURUAN DAN IIMU PENDIDIKAM

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN TIM PEMBIMBING ii

KATA PENGANTAR til

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

BAB I PENDAHULUAN !

A. Masalah ^

B. Tujuan Penelitian H

C. Pentingnya Penelitian 12

BAB II KONSEP-KONSEP DASAR YANG RELEVAN DENGAN

PERMASALAHAN

1if

A. Konsep-konsep Dasar Tentang

Adminis-trasi Pendidikan

lif

B. Penilaian

^

C. Pengerabangan ?e

D. Efisiensi dan Efektivitas

40

E. Sistem Kredit Semester

45

F. Proses Belajar-Mengajar

5^

G. Kesimpulan Hasil Studi Kepustakaan. .

64

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

6o

A. Populasi dan Sampel

69

B. Anggapan Dasar dan Hipotesis

72

(4)

Halaman

C. Metode Penelitian dan Teknik

Pengum-pulan Data 7^

D. Uji Validitas, Rellabilitae, dan Nor

mal! tas 79

BAB IV HASIL PENELITIAN 88

A. Pengolahan Data 88

B. Ringkasan Hasil Penelitian 150

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1

%

A. Kesimpulan. . !55

B. Rekomendasi j^g

DAFTAR KEPUSTAKAAN

l65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

-, 68

Lampiran A. Instrumen Penelitian 168

Laiflpiran B. Perhitungan Statlstik

19/+

Lampiran C. Perizinan Penelitian

227

(5)

DAFTAR TABEL

Panel Halaman

1. Wilayah Kerja Admtnlstrasi Pendidikan. ... 16

2. Penyebaran Anggota Populasi Berdasarkan Fa

kultas dan Golongan 71

3. Penyebaran Anggota Sampel Berdasarkan Fakul

tas dan Golongan 71

h. Efektivitas Pelaksanaan Pendidikan dan

Peng-ajaran ..,»... 91

5. Perbedaan Penampilan Tenaga Edukatif Golong an IV dan III Aspek Pendidikan dan

Pengajar-an 96

6. Produktivitas UNSRI 1981 - 1985 108

7. Efektivitas Pelaksanaan Penelitian 112

8. Perbedaan Penampilan Tenaga Edukatif Golong

an IV dan III Aspek Penelitian ... 116

9. Banyaknya Penelitian yang Dilaksanakan oleh

Masing-masing Fakultas atas Biaya DIP UNSRI

dan DIP DP3M

125

10. Efektivitas Pelaksanaan Pengabdian pada

Ma-syarakat ,^2

11. Perbedaan Penampilan Tenaga Edukatif Golong

an IV dan III Aspek Pengabdian pada

Masyara-kat

135

12. Hambatan Pelaksanaan Pengabdian pada Masyara

kat

136

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Poligon Frekwensi Instrumen I Golongan IV . . 83

2. Poligon Frekwensi Instrumen I Golongan III. . 8/+

3. Poligon Frekwensi Instrumen II Golongan IV. . 85

if. Poligon Frekwensi. Instrumen II Golongan III . 86

5. Poligon Frekwensi Instrumen III Golongan IV . 86

6. Poligon Frekwensi Instrumen III Golongan III. 87

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Masaiah

1. Latar Belakang Masalah

Dalam era pembangunan dewasa ini, pendidikan di Indonesia berperan sebagai sarana pembangunan. Pendi

dikan merupakan investasi, yang mempersiapkan

tenaga-tenaga trampil untuk melaksanakan pembangunan. Jumlah

penduduk yang besar dan terdidik baik merupakan modal

dasar dalam meningkatkan kemajuan di berbagai

bidang,

seperti teknologi, Industri, ekonomi, dan sosial. Akan

tetapi jumlah penduduk yang besar tanpa terdidik baik

merupakan beban bagi pembangunan. Tuntutan untuk me

ningkatkan kemajuan di atas akan mempengaruhi

proses

pendidikan, pengelolaan kelembagaan, dan khususnya

pe

ngelolaan tugas-tugas pokok tenaga edukatif.

Guna merealisasikan maksud-maksud di atas berba

gai upaya telah dilakukan, antara lain penambahan sara

na fisik, pengadaan tenaga edukatif dari tingkat seko-lah dasar sampai ke perguruan tinggi, penambahan

fasi-litas dan sumber belajar, peningkatan ktmampuan

perso-nil terutama yang berhubungan langaung dengan

kegiatan

belajar-mengajar.

Pandayagunaam suaber daya manusia secara efektif

dan «fi8ien merupakan kondisi awal yang tak dapat

(8)

2

ditawar-tawar lagi dewasa ini. Kemajuan pesat di bidamg

ilmu pengetahuan dan teknologi seaakln memberikan

al-ternatif untuk meningkatkan pelayanan ilmiah

profesio-nal dalam struktur dan fungsi kelembagaan. Keberhasilan suatu usaha manusia dalam organisasi sangat ditentukan

oleh kualitas personil yang melaksanakan sejumlah tugas

untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti yang

dikemuka-kan Castetter "It is generally conceded that the suc

cess of any human endeavor is closely related to the

quality of the personnel who perform the tasks necessa

ry to the achievement of purpose,..." (Castetter, 1981:

k),

Ini berarti bahwa operasi sistem kelembagaan

sebe-narnya tak lain dari usaha manusia yang terorganisir.

Kemampuan lembaga memberikan pelayanan yang bermutu sa

ngat ditentukan oleh kualitas personil yang terlibat

dalam proses dan tanggung jawab, baik secara individu

maupun kelompok yang ada dalam organisasi itu.

Program pendidikan adalah penting, namun pada

akhirnya sangat tergantung pada manusia yang melaksana

kan program itu.

"K^alitaS Pr°Sram pendidikan bergantung tidak

saja

pada konsep-konsep program yang cerdas tapi

juga

pada personil pengajar yang mempunyai kesanggupan

dan keinginan untuk berprestasi.

Tanpa

personil

yang cakap dan efektif, program pendidikan yang

di-Dangun di atas konsep-konsep yang cerdas serta di-rancang dengan teliti pun dapat tidak berhasil" (Oteng Sutisna, 1983:109).

(9)

3 kemampuan untuk melaksanakan tugas pokok yang

dibeban-kan kepadanya dalam mencapai tujuan organisasi.

Untuk mencapai tujuan suatu lembaga tidak dapat

dilakukan secara sendiri-sendiri oleh individu yang ada dalam organisasi itu. Dengan kata lain untuk mencapai

tujuan suatu lembaga perlu adanya kerja sama antara in

dividu dalam kelompok organisasi itu. Manusia organisa

si selalu terlibat dalam proses administrasi. Lancar-nya pelaksanaan tugas akan sangat tergantung pada kua

litas manusia yang melaksanakannya melalui proses yang

benar secara administratif. Demikian pula halnya dengan lembaga pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan

perlu adanya kerja sama berbagai pihak yang terlibat

dalam mencapai tujuan itu.

Universitas atau Institut baik negri maupun swasta adalah lembaga pendidikan tinggi, yang

diharap-kan dapat menghasildiharap-kan tenaga-tenaga ahli

dibidangnya

masing-masing. Guna mencapai tujuan lembaga pendidikan tinggi, perlu rincian tugas pokok Universitas atau In

stitut. Adapun tugas pokok Universitas atau Institut

adalah sebagai berikut:

"Tugas pokok Universitas/Institut adalah

menyeleng-garakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan

tingkat menengah dan memberikan pendidikan dan peng

(10)

Dengan demikian maka Universitas sebagai lembaga pendi

dikan tinggi secara formal melaksanakan tugas pokok se

bagai berikut:

a) Pendidikan dan pengajaran,

b) Penelitian, dan

c) Pengabdian pada masyarakat.

Tugas pokok tersebut merupakan missi perguruan tinggi

yang harus dllaksanakan oleh lembaga, terutama oleh te

naga edukatif (dosen) dan tenaga-tenaga lainnya. Dengan kata lain bahwa tugas pokok tenaga edukatif di perguru

an tinggi meliputi ketiga tugas pokok universitas se

perti tersebut di atas.

Untuk melaksanakan tugas pokok itu perlu

penata-an ypenata-ang efektif dpenata-an efisien. Adalah tak mungkin bagi

lembaga pendidikan untuk mencapai produktivitas yang tinggi tanpa disertai kemampuan administrasi yang mema-dai, khususnya pada tingkat pengelolaan pengajaran.

Pe-nataan institusi akan sangat mempengaruhi keluaran (out

put). Penentuan program akademik yang spesifik merupa

kan tanggung jawab universitas. Hal ini berarti bahwa

tenaga edukatif dalam unit organisasi universitas

mem-punyai tanggung jawab yang besar dalam menentukan prog

ram akademik.

Meningkatnya enrolment serta tuntutan

(11)

5

dalam arti umum maupun khusus. Pelayanan yang bersifat

umum adalah pelayanan yang diberikan selama peserta

di-dik berpartisipasi di lembaga, sedangkan pelayanan khu

sus adalah pelayanan dalam proses pengajaran.

Proses belajar-mengajar tidak cukup hanya

ber-tumpu pada aktivitas guru belaka atau dengan kata lain

berpusat pada guru (teacher centered). Akan tetapi ti

dak pula cukup hanya menitik beratkan pada keaktifan

siswa saja (student centered). Melainkan haruslah

mema-dukan keaktifan antara guru mengajar dan siswa belajar. Guna menjawab tuntutan seperti di atas, yakni

pening-katan kualitas keluaran, perlu adanya peningpening-katan kua

litas tenaga edukatif. Untuk meningkatkan kualitas te

naga edukatif ini dapat dilakukan berbagai macam cara.

Peningkatan kualitas tenaga edukatif di perguruan ting

gi (dosen) tidak saja di bidang pendidikan dan penga jaran, melainkan juga di bidang penelitian dan pengab

dian pada masyarakat.

Tujuan pendidikan tinggi di Indonesia dilihat

dalam hubungannya dengan proses pembangunan nasional

menurut Soeito adalah sebagai berikut:

"a. to make institution of higher learning the centres of advancement of science,

b. to educate students to have a deep sense of de

dication and high responsibility to future of

the nation-, and

c. to encourage students to become useful for the national and regional development process"

(12)

6

Tugas pokok tenaga edukatif atau kelompok

penga-jar di perguruan tinggi menurut PP No. 5 tahun 1980 se

bagai berikut:

"Kelompok pengajar mempunyai tugas melaksanakan

pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdi

an pada masyarakat sesuai dengan bidang keahlian/

ilmunya, serta memberikan bimbingan kepada para

ma-hasiswa dalam rangka memenuhi kebutuhan dan minat mahasiswa di dalam proses pendidikan" (PP No. 5 ta

hun 1980:ps 26).

Apabila dirinci maka tugas tenaga edukatif dalam

kese-luruhan proses pendidikan adalah sangat banyak dan

be-ragam sifatnya. Bidang pendidikan dan pengajaran seper

ti memberikan kuliah, praktik laboratorium, studi

la-pangan, mempersiapkan bahan-bahan perkuliahan,

memerik-sa pekerjaan mahasiswa. mengikuti seminar, diskusi dan

sebagainya. Bidang penelitian seperti membimbing

maha

siswa melakukan penelitian, melaksanakan penelitian se cara mandiri, meningkatkan kemampuan meneliti, menulis

buku-buku ilmiah dan sebagainya. Bidang pengabdian pada

masyarakat meliputi pelayanan masyarakat, pendidikan ma-masyarakat, membimbing aktivitas mahasiswa. Soeito

me-rinci tugas tenaga edukatif atau kelompok pengajar

se

bagai berikut:

"In this study the term 'academic rjnk.' will

refer

to professor, associate professor, assistant pro fessor and lecturer (including instructor and

assistant).

1- Their academic instructional activity include;

teaching, preparing leaching materiairWrectil

(13)

8 proses administrasi, yaitu "...pekerjaan yang harus

di-jalankan, situasi dalam mana pekerjaan itu harus

dilak-sanakan, dan orang-orang yang terlibat" (Oteng Sutisna,

1983:149). Unsur-unsur itu membentuk suatu proses admi nistrasi yang masing-masing unsur tak dapat

dipisah-pisahkan.

Banyak pendapat para ahli tentang proses admi

nistrasi (administrative process). Antara lain Castet

-ter (1981) mengemukakan

proses administrasi sebagai

berikut; (a) planning (perencanaan), (b) organizing

(pengorganisasian), (c) directing (pengarahan), (d) con

trolling (pengendalian). Hendri Fayol seperti yang

di-kutip oleh Hoy dan Miskel (1978) mengemukakan proses

administrasi sebagai berikut; (a) planning (perencana

-an), (b) organising (pengorganisasi-an), (c) commanding

(memerintah), (d) coordinating (pengkoordinasian),

dan

(e) controlling (pengendalian). Sedangkan Oteng Sutisna

(1983) mengemukakan proses administrasi sebagai berikut;

(a) membuat putusan, (b) merencanakan, (c) mengorgani

-sasikan, (d) mengkomunikasikan, (e) mengkoordinasikan,

(f) mengawasi, dan (g) menilai.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, tampak

bahwa proses administrasi itu begitu kompleks.

Secara

sedehana proses administrasi dapat dikelompokkan

seba

gai berikut; (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, dan (c)

(14)

9

tenaga edukatif terjelma dalam proses tersebut. Oleh

karena itu penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan

fungsi akademik tenaga edukatif Universitas Sriwijaya.

2. Perurausan Masalah

Fungsi akademik tenaga edukatif (dosen) di per

guruan tinggi adalah fungsi yang berkaitan dengan pe

laksanaan proses belajar-mengajar dan kegiatan-kegiatan

ilmiah lainnya. Fungsi akademik ini diwujudkan dalam

bentuk kegiatan-kegiatan pendidikan dan pengajaran, pe

nelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

Peranan perguruan itnggi seperti yang tertuang dalam GBHN (1983) adalah sebagai berikut;

a) Perguruan itnggi sebagai pusat pengembangan

ilmu dan teknologi serta pusat penelitian

se-suai dengan kebutuhan masa sekarang dan masa

mendatang.

b) Mendidik mahasiswa agar mampu menguasai ilmu

dan teknologi.

Tampaknya GBHN (1983) ini memusatkan peranan perguruan

tinggi pada pengembangan ilmu dan penelitian. Peranan

perguruan tinggi menurut Koeshadi Hardjasoemantri ada

lah:

"As a scientific institution, higher education con ducts research and develops scientific activities in the interest of progress in the field of science

and culture, on the understanding that every activ ity is aimed at the enrichment of experience of in

dividuals as well as community" (Koesnadi Hardja

(15)

10 Sedangkan tentang pengabdian pada masyarakat Koesnadi mengemukakan "What is meant by community service are

programmes to give services and assistance to

society,

directly or indirectly, by utilising various skills

available in the university" (Koesnadi Hardjsoemantri,

1982:99).

Berdasarkan peranan perguruan tinggi serta fung

si tenaga edukatif di perguruan tinggi sebagaimana

te

lah diuraikan di muka, masalah pokok penelitian ini ada

lah; Sejauh mana penampilan tenaga edukatif (dosen) da

lam melaksanakan fungsi akademik di Universitas Sriwi

-jaya. Fungsi akademik tenaga edukatif meliputi pendidik

an dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada

ma

syarakat. Penelitian ini hanya terbatas pada kasus

pe

nelitian di Universitas Sriwijaya saja dan selang waktu

penelitian. Tidak bermaksud untuk mengambil kesimpulan

secara umum.

Berdasarkan masalah pokok penelitian ini maka

berbagai aspek yang diteliti tentang penampilan tenaga

edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik, dengan me

ngemukakan

beberapa pertanyaan penelitian sebagai

be

rikut:

a. Sejauh mana penampilan tenaga edukatif di Universi

-tas Sriwijaya melaksanakan fungsi akademik aspek pen

didikan dan pengajaran ?

(16)

11

Sriwijaya melaksanakan fungsi akademik aspek peneli

tian ?

c. Sejauh mana penampilan tenaga edukatif di Universi

-tas Sriwijaya melaksanakan fungsi akademik aspek

pengabdian pada masyarakat ?

d. Sejauh mana pengaruh latar belakang golongan

dalam

penampilan tenaga edukatif melaksanakan fungsi

aka

demik ?

Guna melihat kaitan antara peranan tenaga eduka

tif dalam melaksanakan fungsi akademik untuk

mencapai

tujuan pendidikan secara efektif dan efisien digambarkan

dalam paradigma sebagai berikut:

Tenaga Edukatif

Manajemen fungsi akademik

PARADIGMA PENELITIAN

Missi Perguruan

Tinggi

Pendidikan & Pengajaran

Penelitian

Pengabdian pada Masyarakat

Feed back <

Penampilan

tenaga edu katif

Efektivitas

&

(17)

12

B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Faktor manusia sangat menentukan dalam mencapai tujuan organisasi. Demikian pula dalam mencapai tujuan

suatu Universitas, tenaga edukatif sebagai salah satu

faktor manusia akan sangat berperan. Oleh karena itulah penelitian ini secara umum ingin mengetahui penampilan tenaga edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik di Universitas Sriwijaya.

2. Tujuan Khusus

Untuk mencapai tujuan umum di atas, dalam pelak sanaan penelitian perlu dijabarkan dalam tujuan yang le-bih khusus sebagai berikut:

a. Berupaya untuk mengadakan evaluasi tentang pelaksa

naan fungsi akademik oleh tenaga edukatif, yang

me-liputi aspek-aspek;

1) Pendidikan dan pengajaran, 2) Penelitian, dan

3) Pengabdian pada masyarakat.

b. Untuk memperoleh gambaran tentang penampilan tenaga

edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik dilihat

dari latar belakang golongan.

C. Pentingnya Penelitian

Sebagaimana telah diuraikan di rauka penelitian

(18)

13

edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik di Univer

sitas Sriwijaya. Dari studi evaluatif ini diharapkan diperoleh umpan balik guna salah satu bahan

pertim-bangan dalam manajemen personil akademik.

1. Dipandang dari segi praktis, penelitian ini diharap

kan dapat:

a) Merupakan umpan balik bagi personil akademik (te

naga edukatif) guna meningkatkan kemampuan

profe-sionalnya.

b) Merupakan masukan bagi institusi sebagai salah sa tu bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan

pengembangan personil, khususnya personil akademik.

2. Dari segi teoritis, penelitian ini berguna untuk pe

ngembangan ilmu administrasi pendidikan, khususnya

administrasi personil.

Penelitian tentang masalah ini dilaksanakan ber

dasarkan beberapa pertimbangan yaitu:

a. Masalah ini menarik untuk diteliti, karena berguna untuk meningkatkan kemampuan personil, khususnya per

sonil akademik.

b. Masalah ini erat kaitannya dengan bidang studi yang

dipelajari, dan latar belakang pengetahuan dan ke

mampuan yang dimiliki, terutama yang berkaitan de

ngan manajemen personil.

c. Masalah ini dapat diteliti.

(19)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua

karakteris-tik penampilan tenaga edukatif di Universitas Sriwijaya

dalam melaksanakan fungsi akademik. Fungsi akademik te naga edukatif di perguruan tinggi meliputi tig fungsi

pokok, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan

pengabdian pada masyarakat.

Adapun anggota populasi dalam penelitian ini te

naga edukatif tetap di Universitas Sriwijaya.

Adapun

Universitas Sriwijaya ini bertempat di kota Palembang,

terdiri dari enam fakultas dengan tenaga edukatif tetap

berjumlah 779 orang, rinciannya sebagai berikut:

1) Fakultas Ekonomi (FE) sebanyak 115 orang.

2) Fakultas Hukum (FH) sebanyak 71 orang.

3) Fakultas Teknik (FT) sebanyak 104 orang.

4) Fakultas Kedokteran (FK) sebanyak 161 orang.

5) Fakultas Pertanian (FP) sebanyak 124 orang.

6) Faklutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

sebanyak 204 orang.

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah karakteristik

pe

nampilan tenaga edukatif (dosen) pada Universitas

(20)

-70

Sriwijaya yang terpilih menjadi anggota sampel.

Mene-tapkan anggota sampel dilakukan dengan cara

sampling

petala acakan proporsional.

Menentukan ukuran sampel menggunakan "pendekatan

distribusi normal kepada binomial" (Sudjana, 1984:208).

Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

hx

Berdasarkan rumus tersebut di atas, dengan koefisien

kepercayaan 0,05 dan beda 0,06 maka didapatkan n seba

gai berikut:

2

v. . / S645 V

n> 0,50 (1 - 0,50) f

-

)

V 0,06 / n > 0,25 x 751,67 =

n y 187,92

Berarti bahwa sampel harus lebih besar dari 187 92.

Dalam penelitian ini sampel berjumlah 195, dengan

dis-tirbusi sebagai berikut}

1) FE sebanyak 35 orang, 2) FH sebanyak 16 orang, 3) FT sebanyak 22. orang, 4) FK sebanyak 40 orang,

5) FP sebanyak 32 orang, dan 6) FKIP sebanyak 50 orang.

(21)

TABEL 2

PENYEBARAN ANGGOTA POPULASI BERDASARKAN

FAKULTAS DAN GOLONGAN

71

No. Fakultas

Golongan

Jumlah

IV Ill

1. F. Ekonomi 35 80

115

2. F. Hukum 18 53

71

3. F. Teknik 9 95

104

4. F. Kedoteran 28 133 161

5. F. Pertanian 24 100 124

6. FKIP 55

149 204

1

Jumlah 169 610

779 Sumber: UNSRI, 26 September 1986.

TABEL 3

PENYEBARAN ANGGOTA SAMPEL BERDASARKAN

FAKULTAS DAN GOLONGAN

No. Fakultas Golongan

IV III

r oumian

1. F. Ekonomi 15 20

35

2. F. Hukum 4 12 .

16

3. F. Teknik 6 16

22

4. F. Kedokteran 10 30 40

5. F. Pertanian 10 22 32

6. FKIP 20

30 50

Jumlah 65 130

(22)

.72

Populasi dan sampel penelitian ini dibatasi hanya tena

ga edukatif tetap saja. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa tenaga edukatif tetap yang secara fungsional mem

berikan gambaran secara menyeluruh penampilan tenaga

edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik. Tenaga

edukatif tidak tetap disamping bersifat temporer

yang

sewaktu-waktu dapat diganti, secara fungsional lebih

banyak berfungsi dalam aspek pendidikan dan pengajaran

saja.

B. Anggapan Dasar dan Hipotesis

1. Anggapan Dasar

Dalam suatu penelitian perlu adanya suatu

ang

gapan dasar yang menunjang hipotesis. Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Sumber daya manusia adalah faktor yang sangat

menentukan untuk mencapai tujuan suatu orga

nisasi.

2) Keberhasilan usaha manusia sangat ditentukan

oleh kualitas personil yang melaksanakan

se-juaah tugas untuk mencapai tujuan tertentu.

3) Untuk mencapai tujuan pendidikan, tenaga peng

ajar merupakan komponen yang sangat menentu

-kan.

(23)

73

5) Penampilan tenaga edukatif merupakan cerminan

kemampuan dalam melaksanakan sejumlah tugas

yang dibebankan, yang mempunyai peranan pen

ting untuk meningkatkan efisiensi dan efekti vitas pendidikan.

2. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini terdiri

atas hipotesis utama dan hipotesis kerja sebagai beri

-kut:

Hipotesis

utama bahwa tidak terdapat

perbedaan

penampilan antara tenaga edukatif golongan IV dengan

tenaga edukatif golongan III dalam melaksanakan

fungsi

akademik di Universitas Sriwijaya. Dari hipotesis utama

ini dikembangkan hipotesis kerja:

1) Tidak terdapat perbedaan antara tenaga edukatif go

longan IV dengan golongan III dalam melaksanakan

fungsi akademik aspek pendidikan dan pengajaran.

2) Tidak terdapat perbedaan antara tenaga edukatif go

longan- IV dengan golongan III dalam melaksanakan

fungsi akademik aspek penelitian.

3) Tidak terdapat perbedaan antara tenaga edukatif go

(24)

74

C. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam peneliti

an ini adalah metode deskriptif analitik. Guna

menda

-patkan gambaran secara empirik keadaan yang

sedang

berlangsung.

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, diguna

-kan berbagai macam cara, yaitu:

a* Anf^t» diSunakan untuk mendapatkan data dari

para

tenaga edukatif yang dijadikan sampel.

b* Wa^--ra' dilakukan untuk mendapatkan data dari pa

ra pejabat yang terlibat langsung dalam pengelolaan

fungsi akademik tenaga edukatif, yaitu:

1) Dekan-dekan dilingkungan Universitas Sriwijaya.

2) Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasis

-waan (BAAK).

3) Pimpinan Pusat Penelitian.

4) Pimpinan Pusat Pengabdian pada Masyarakat.

C* Do^un^tasi, untuk mendapatkan data dalam bentuk

do-kumen yang diperlukan.

3. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pelaksanaan pengumpulan data dimuali pada

bulan

Nopember 1986, setelah mendapatkan persetujuan dari

(25)

75 a. Rektor IKIP Bandung, dengan surat Rektor IKIP Ban

dung Nomor: 5851/PT.25.R.I/1986 tertanggal 17

Okto-ber 1986.

b. Kepala Direktorat Sosial Politik Propensi Daerah

Tingakt I Jawa Barat, dengan surat nomor: 070.2/4953

tertanggal 27 Oktober 1986.

c. Rektor Universitas Sriwijaya Palembang, dengan surat nomor: XI-3094/PT 11.12/9/1986 tertanggal 3 Nopember

1986.

Pelaksanaan pengumpulan data selesai pada bulan

Januari 1987 berdasarkan surat keterangan dari rektor

Universitas Sriwijaya nomor: 2-604 RT/PT 11.H 14/N/1987

tertanggal 13 Februari 1987.

4. Pedoman Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari lapangan diolah dan

di-analisis guna mendapatkan hasil dari penelitian ini.

Pengolahan data kuantitat.if menggunakan formula-formula

statistika, yaitu t-test. Guna membandingkan efisiensi performans tenaga edukatif senior (golongan IV) dengan tenaga edukatif yunior (golongan III). Pengolahan data kualitatif menggunakan analisis deskriptif.

Rasional dalam menganalisis angket

Dalam menganalisis angket pertama yaitu aspek

pendidikan dan pengajaran menggunakan skala interval

(26)

76

alternatif jawaban tidak pernah (TP) bernilai 1, kadang-kadang (KD) bernilai 2, sering (SR) bernilai 3, dan se

lalu (SL) bernilai 4. Sedangkan untuk

pertanyaan/pernya-taan negatif adalah sbaliknya, TP bernilai.4, KD berni lai 3, SR bernilai 2, dan SL bernilai 1. Sehingga diper

oleh skor dari tiap-tiap responden minimum 40 dan

raaksi-mum 160. Dari skor tiap-tiap.responden ini akan dipero

leh skor rata-rata.

Dalam menganalisis angket kedua yaitu aspek pene

litian juga menggunakan skala interval 1 -.' 4. Untuk mem berikan nilai item-item yang berkenaan dengan kegiatan

penelitian yang dilakukan tenaga edukatif selang lima

tahun terakhir ditetapkan kriteria penilaian tidak per

nah melakukan bernilai 1, yang melakukan kegiatan satu

kali bernilai 2, yang melakukan dua kali bernilai 3, dan

yang melakukan tiga kali atau lebih bernilai 4. Dengan demikian maka akan diperoleh skor dari tiap-tiap respon den minimum 18 dan maksiraum 72. Item-item yang tidak

di-analisis dengan menggunakan skala 1 - 4, didi-analisis meng

gunakan

chi kuadrat

{ 0£. ),

Dalam menganalisis angket ketiga yaitu aspek

pengabdian pada masyarakat digunakan pula skala interval

1-4. Untuk memberikan nilai pada setiap item didasar

kan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tenaga

edukatif dibidang pengabdian pada masyarakat selang li

(27)

77

Adapun pemberian nilai ditetapkan kriteria penilaian

untuk yang tidak melakukan kegiatan-kegiatan bernilai 1, yang melakukan kegiatan satu kali bernilai 2, yang

melakukan kegiatan dua kali bernilai 3, dan yang mela

kukan kegiatan tiga kali atau lebih bernilai 4. Dengan

demikian maka akan diperoleh skor dari tiap-tiap respon

den minimum 7 dan maksimum 28. Item-item yang tidak

di-analisis dengan menggunakan skala 1 - i+, didi-analisis

menggunakan chi kuadrat (*V ).

Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa aspek penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagai

kom-ponen dari tri dharma perguruan tinggi wajib dilaksana

kan oleh tenaga edukatif. Selain itu kegiatan peneliti

an maupun pengabdian pada masyarakat merupakan syarat

guna promosi kepangkatan.

Rasional dalam menganalisis hasil wawancara dan

dokumen-tasi.

Untuk menganalisis data lapangan. yang berupa da ta hasil wawancara dan dokumentasi menggunakan analisis

kwalitatif. Yaitu dengan mendeskripsikan data yang te

lah dikelorapok-kelompokkan berdasarkan jenis dan

macam-nya. Guna menentukan taraf efektivitas performans tena

(28)

78

a. Kriteria untuk aspek pendidikan dan Pengajaran

Untuk aspek pendidikan dan pengajaran kriteria

evaluatifnya sebagai berikut:

1) Tenaga edukatif "baik melaksnanakan pengajaran, jika

ia mempersiapkan kegiatan perkuliahan.

2) Tenaga edukatif "baik" melaksnakan pengajaran, jika

ia menggunakan metode yang bervariasi dalam kegiatan

belajar-mengajar.

3) Tenaga edukatif "baik" melaksnakan pengajaran, jika

ia menggunakan media pengajaran yang bervariasi da

lam kegiatan belajar-mengajar.

4) Tenaga edukatif "baik" melaksanakan pengajaran,jika

ia aktif mengajar.

b. Kriteria untuk aspek penelitian

Untuk aspek penelitian kriteria evaluatifnya se

bagai berikut:

1) Pelaksnaan penelitian oleh tenaga edukatif dikatakan

efektif, jika tenaga edukatif aktif melaksnakan pe

nelitian, dengan indikator hasil penelitian.

2) Tenaga edukatif efektif melaksanakan penelitian, jik

ka ia mempunyai kemampuan yang tinggi untuk melaksa

nakan penelitian.

3) Pelaksanaan penelitian oleh tenaga edukatif efektif,

jika tenaga peneliti mempunyai motivasi yang tinggi

(29)

79

c. Kriteria untuk aspek pengabdian pada masyarakat

Untuk pengabdian pada masyarakat kriteria evalua

tifnya sebagai berikut:

1) Tenaga edukatif efektif melaksanakan pengabdian pada

masyarakat, jika kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan-nya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

2) Tenaga edukatif efektif melaksnakan pengabdian pada

masyarakat, jika ia aktif raelakukan kegiatan pengab

dian pada masyarakat, dengan indikator kegiatan yang

telah dilaksnakan.

3) Tenaga edukatif efektif melaksnakan pengabdian pada

masyarakat, jika ia memiliki motivasi yang tinggi

untuk melaksnakan kegiatan itu.

D. Uji Validitas. Reliabilitas. dan Normalitas

1. Uji Validitas

"Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat

itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu"

(S. Nasution, 1982:86). Validitas suatu instrumen untuk

suatu penelitian perlu diukur, agar supaya mendapatkan

data yang valid (shahih).

Pengujian validitas instrumen I dengan uji

daya

pembeda dengan menggunakan uji-t terhadap skor-skor

ja-waban dari kelompok tinggi dan skor-skor dari kelompok

rendah.

(30)

>!0

o

1 ~ 2

* - — — (Sudjana, 1983:232)

V^-

+ 1

1 n2

Untuk mendapatkan nilai S menggunakan rumus:

2

s = \ /(nj-nvMn^-

1)S2

n1 + n2 " 2

Dari 15 responden yang diteliti diperoleh nilai sebagai berikut:

159 156 149 140 139 135 130

126

123 121 116 111 107 105 99

Dari data di atas nilai 126 merupakan titik tengah. Ni

lai -nilai yang berada di atas nilai 126 tergolong kata gori nilai-nilai tinggi, sedangkan nilai-nilai yang

berada di bawah nilai 126 tergolong katagori nilai-nilai

rendah.

Untuk uji daya pembeda ini digunakan rurausan hi

potesis sebagai berikut:

H0

''H.\ ~^2 '

Tidak terdapat perbedaan rata-rata

yang

signifikan antara nilai-nilai kelompok

tinggi dengan nilainiali kelompok ren

-dah.

Dari hasil perhitungan (lihat lampiran)

dipero

leh nilai thit^ = 6,16. Pada taraf signifikansi 0,99

(31)

7—r

81

Berarti bahwa thit

berada di luar daerah

penerimaan

hipotesis. Kesimpulan HQ ditolak, artinya terdapat per

bedaan rata-rata yang signifikan antara nilai-nilai ke

lompok tinggi dengan nilai-nilai kelompok rendah,

maka

instrumen adalah valid.

Untuk menentukan tingkat ketepatan

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menggunakan indeks

validitas,

yaitu:

ft - fr

nt

Berdasarkan analisis menggunakan indeks validitas ter

nyata ada beberapa item yang tidak valid, yaitu item-item 5, 26, 27t 28, dan 45. Item-item yang tidak valid

ini selanjutnya tidak dianalisis.

2. Uji Reliabilitas

"Pengertian reliabilitas menunjuk pada ketetapan

(konsistensi) dari nilai yang diperoleh sekelompok

in-dividu dalam kesempatan yang berbeda dengan test

yang

sama ataupun yang itemnya ekuivalen" (Conny Semiawan,

1982:59). Jadi suatu alat ukur yang reliabel senantiasa

akan menunjukkan hasil yang sama pada pengukuran yang

berbeda.

Untuk menguji reliabilitas instrumen I digunakan

metode "split-half" dari Spearman Brown. Caranya adalah

menghitung korelasi (r) dari pertanyaan-pertanyaan yang

(32)

82

bernomor ganjil. Nilai-nilai yang didapat dari belahan

X (ganjil) dikorelasikan dengan nilai-nilai dari belah

an Y (genap). Analisis ini menggunakan rumus Pearson

sebagai berikut:

(XY) - K(M )(M )

r = __£ i

V

(X2 -NMx2)(v2 -m^2)

Untuk mendapatkan koefisien korelasi keseluruhan

test

menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:

2r

r, =

1 " 1 + r

Untuk menguji signifikansi indeks korelasi

digunakan

rumus sebagai berikut:

Pengujian reliabilitas ini menggunakan hipotesis

sebagai berikut:

H0

if =

0 ; Tidak terdapat korelasi yang signifikan

antara kelompok X dengan kelompok Y.

Dari hasil perhitungan (lihat lampiran) dipero

leh hasil r = 0,97. Koefisien korelasi keseluruhan rl .

0,83. Untuk menguji taraf signifikansi dihitung t =

14,28. Pada taraf kepercayaan 0,99 dan dk n -2 = 13,

*tab. =3,01. Jadi thlt# =14,28 > ttab# =3,01.

(33)

83

signifikan antara kelompok X dengan kelompok Y.

Dengan

demikian maka instrumen I reliabel.

3. Uji Normalitas

Guna mengetahui apakah data yang diperoleh

ada

lah data parametrik atau non parametrik, maka perlu di

lakukan uji normalitas. Uji normalitas ini menggunakan

rumus chi kuadrat

ijC2),

dengan rumus sebagai berikut:

fe

a. Distribusi Data Instrumen I Golongan IV

Uji normalitas distribusi frekuensi data instru

men I tenaga edukatif golongan IV menggunakan uji

chi

kuadrta dengan rumus seperti di atas. Dari hasil perhi

tungan (lihat lampiran) diperoleh nilaijX.2 = 6,61.

Pada taraf kepercayaan 0,99 dengan dk = 4, nilai 9C2

table =

\3tj,%

Dengan demikian^£2hit.

/yj-tab.

Kesimpulan data yang diperoleh dari instrumen I berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Lebih jelas

dapat dilihat pada grafik poligon berikut.

O

S2S

?2s?

ioZ.5

WHS

122,9

i^Z,<?

142,9

1<?2,F

(34)

84

b. Distribusi Data Instrumen I Golongan III

Uji normalitas distribusi frekuensi data instru

men I tenaga edukatif golongan III juga menggunakan uji

chi kuadrat. Dari hasil perhitungan (lihat lampiran)

diperoleh nilai^C2 =8,9. Pada taraf signifikansi 0,99

dengan dk 4, nilai jC2 tabel = 13,3. Dengan

demikian

maka^C2 hitung <^2 tabel. Kesimpulan data yang

di

peroleh dari instrumen I tenaga edukatif golongan III

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lebih

jelas dapat dilihat pada grafik poligon berikut ini.

0 7o,9

3\,r

32,T 105,9 IM,^ 12^

i*£>,S

H/.S"

Qambar 2 : Poligon frekuensi instrumen I golongan III

c. Distribusi Data Instrumen II Golongan IV

Demikian pula untuk instrumen II dilakukan

uji

normalitas dengan menggunakan uji chi kuadrat. Dari ha

sil perhitungan (lihat lampiran) uji normalitas instru

men II tenaga edukatif golongan IV diperoleh nilaijX.2 =

4,15. Pada taraf kepercayaan 0,99 dengan dk 4 nilai ^C2

(35)

85

Kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari instrumen

II

tenaga edukatif golongan IV berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Gambaran poligon frekuensinya se

bagai berikut:

0

1<"T

*•>

*s ys

&* a\s

«jT4m

Gambar 3 : Poligon frekuensi instrumen II golongan IV

d. Distribusi Data Instrumen II Golongan III

Untuk mengetahui normalitas instrumen II

tenaga

edukatif golongan III, juga menggunakan uji chi kuadrat.

Dari hasil perhitungan uji normalitas instrumen II

te

naga edukatif golongan III (lihat lampiran)

diperoleh

nilai ?< =12,47. Pada taraf kepercayaan 99 % dengan

dk

k

diperoleh nilai *2 tabel = 13,3. Dengan demikian

maka nilai 9C2 hitung

<( ?L

2tabel.

Dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa

instrumen II, responden tenaga edukatif golongan III

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Lebih

jelas dapat dilihat pada gambar poligon frekuensi seba

(36)
[image:36.518.60.460.74.531.2]

<*

H,f

\8.9

22,5"

2^5" 3^<T

3-»,5-

3S.5" 42,5"

Gambar 4 : Poligon frekuensi instrumen II golongan III

e. Distribusi Data Instrumen III Golongan IV

Distribusi data instrumen III dari responden te

naga edukatif golongan IV juga dilakukan uji normalitas

menggunakan chi kuadrat. Dari hasil perhitungan diper

oleh nilai^C2 = 8,9. Nilai 9C2tabel dengan dk 4 = 13,3,

Dengan demikian maka .7^2hitung<?C2tabel. Dari hasil

perhitungan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa data in

strumen III dari responden tenaga edukatif golongan IV

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar poligon frekuensi

berikut ini.

4>9 7,9 \0,9 \%7~ \G»5 IS>,<? 22,9 29,9

86

(37)

67

f. Distribusi Data Instrumen III Golongan III

Demikian pula instrumen III dari responden tena ga edukatif golongan III, uji normalitasnya menggunakan

uji chi kuadrat. Dari hasil perhitungan (lihat lampiran)

diperoleh nilai ^C = 10,66. Sedangkan 7^ tabel dengan

dk 4 adalah 13,3. Dengan demikian maka ^Q hit.^^X tab.

Kesimpulan data berasal dari populasi yang berdistribu si normal, seperti kita lihat pada gambar poligon fre -kuensi berikut ini.

0 4> 7*9 »«*? 13,9* 16,5 19,9 ^>9 *9>9

[image:37.518.67.466.115.539.2]
(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Carl haeil analisis data lapangan, dan

diskusi

tentang hasil penelitian serta membandingkannya dengan

landasan konseptual ataupun teori-teori yang relevan

dengan permasalahan penelitian ini dapat ditarik bebe

-rapa kesimpulan. Kesimpulan-kesimpulan itu terutama

ber-kenaan dengan ketiga permasalahan, yaitu aspek

pendi

dikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian

pada

masyarakat.

Masalah pertama, yaitu tentang penampilan tenaga

edukatif dilihat dari pelaksanaan pendidikan dan penga

jaran. Sehubungan dengan masalah ini dapat ditarik ke

simpulan sebagai berikut:

Tenaga edukatif di Universitas Sriwijaya melak

sanakan tugas pendidikan dan pengajaran cukup baik atau

cukup efektif. sub aspek pengkajian kurikulum, persiap

an dan pengembangan materi perkuliahan, kegiatan bela

jar-mengajar, pengembangan kemampuan profesional dan

hubungan profesional antara senior dengan yunnior te

lah dilaksanakan cukup baik. Akan tetapi sub aspek

penggunaan media pengajaran dan evaluasi hasil

belajar-Mengajar masih kurang baik atau kurang efektif.

Hasil pembuktian hipotesis pertama menunjukkan

(39)

157

bahwa faktor golongan tidak mempengaruhi penampilan te

naga edukatif melaksanakan fungsi akademik aspek pendi

dikan dan pengajaran. Dengan kata lain tidak

terdapat

perbedaan yang berarti antara tenaga edukatif golongan

IV dengan golongan III dalam hal melaksanakan

fungsi

akademik aspek pendidikan dan pengajaran. Hal ini dise

babkan karena situasi dan kondisi kegiatan

pendidikan

dan pengajaran belum begitu bervariasi. Tenaga edukatif

yunior cenderung untuk melaksanakan apa yang dilaksana

kan oleh tenaga senior. Sedangkan tenaga senior sendiri

tidak gigih mengembangkan diri.

Masalah kedua, yaitu tentang penampilan

tenaga

edukatif dilihat dari segi kegiatan penelitian.

Berkena-an dengBerkena-an masalah ini dapat ditarik kesimpulBerkena-an sebagai

berikut:

Tenaga edukatif di Universitas Sriwijaya melak

sanakan fungsi akademik aspek penelitian kurang efektif

atau kurang baik. Secara kualitatif hasil penelitian

yang telah dilaksanakan cukup baik. Akan tetapi secara

kuantitatif masih .relatif sedikit. Hal ini disebabkan

oleh karena pertama terbatasnya dana yang tersedia un

-tuk kegiatan penelitian. Kedua disebabkan karena kurang

nya kemampuan tenaga peneliti untuk melaksanakan peneli

tian. Ketiga kurangnya motivasi tenaga peneliti untuk

melaksanakan penelitian. Hal ini disebabkan karena ku

(40)

158

kegiatan penelitian.

Pembinaan terhadap personil peneliti untuk

me

ningkatkan keraarapuan tenaga peneliti telah banyak dilak

sanakan, namun hasilnya belum cukup efektif. Hal ini di

sebabkan karena cara pembinaannya belum sistematis dan

berkesinambungan. Hal ini belum cocok dengan cara

dan

sistem pembinaan personil yang harus direncanakan seca

ra baik dan berkesinambungan.

Hasil pembuktian hipotesis kedua menunjukkan bah

wa terdapat perbedaan yang nyata antara tenaga edukatif

golongan IV dengan golongan III. Hal ini disebabkan ka

rena tuntutan akan hasil penelitian yang berbeda, dan

kegiatan membimbing penulisan skripsi mahasiswa.

Masalah ketiga,' yaitu berkenaan dengan penampil

an tenaga edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik

aspek pengabdian pada masyarakat. Sehubungan dengan ma

salah ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Tenaga edukatif di Universitas Sriwijaya melak

sanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat kurang efek

tif. Hal ini disebabkan karena rendahnya motivasi para

pelaksana untuk melaksanakan kegiatan pengabdian pada

masyarakat, dissaraping itu terbatasnya dana yang diper

(41)

159

Namun pengelolaannya belum cukup baik, terbukti dari

arsip dan rencana kegiatan pun belum ada. Kegiatan yang

rutin dilaksanakan oleh lembaga ini adalah kegiatan KKN.

.Oleh karena kegiatan ini kegiatan intra kurikuler yang

harus dilaksanakan.

Berdasarkan hasil analisis statistik uji t,

ti

dak terdapat perbedaan yang nyata antara tenaga eduka

-tif golongan IV dengan golongan III dalam melaksanakan

kegiatan pengabdian pada masyarakat. Dengan kata lain

faktor golongan tidak mempengaruhi kegiatan tenaga edu

katif melaksanakan pengabdian pada raasyarakat. Hal ini

disebabkan karena kegiatan pengabdian pada raasyarakat

lebih banyak diatur oleh lembaga.

Dari hasil evaluasi ketiga aspek penampilan tena

ga edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik di Uni

-versitas Sriwijaya dapat ditarik kesimpulan secara umum

sebagai berikut:

Penampilan tenaga edukatif dalam melaksanakan

fungsi akademik aspek pendidikan dan pengajaran

cukup baik atau cukup efektif, namun demikian be

lum ditunjang oleh kegiatan penelitian dan peng

abdian pada masyarakat secara efektif pula.

Sehingga pelaksanaan tridharraa perguruan tinggi

seolah-olah berpusat pada kegiatan pendidikan

(42)

160

B* Rekomenriag-j_

tenB.„ ™e=,pertimba„Ekan

-- dan keRimpulan

J "---, pemba.

"y» dengan teori . .

' SerU

""""handingkan-~an

z::::::meiaah

dapat dikemukakan beb-rana ^

s— —

-— Ealah satu bahan per

-

komendasi

kebijaksanaan.

"San dalaa ^nentukan

'• Rek0-"d^i ^

"-Pengajaran

berkenaan dengan asnek

««*» aspek

pendldlkan

Salah satu tuiuan vaMn. • .

wkUalitas balk. secara t :r

-"l d"*» ~«^ dapat dlhltung nama lt3tlf 1U—

tif hj , ' na°,ua secara kuaiit»

^f Udak mudah untuk diukur. Anaw,

l-» .ang bermutu balk se

' llS "^"^^

lu-yang menunjang ke „.„ u

•»u lul„Ban adalah Wsonil UnE dalM -«»*atkan

—an dan kemauan ~J^" ^ —

—«. Pemblnaa„ ,erso; k tu berpr™- -

--"-en, TCrlu unt

Perlu untuk diperhatikan.

k

USUSnya ""««« ««-*.tlf

Pemblnaan personsl -i • .

•• - .«-.,:.„;"; ;;;-•' —

—-^ i„slde„tll belafca_ pemM

J-an keglata„

meliputi:

Personil pengajar ini

a) Pembinaan peningkatan •

(43)

i61

meningkatkan ii ra j peng- t.ahuan dan ketrampilan dalam kegiatan belajar-mengajar. Seperti mem

persiapkan dan memberikan kesempatan kepada

mereka yang mampu dan mau untuk mengikuti pen

didikan program 32 dan S3. Memberikan kesem

patan untuk mengikuti pencangkokan, penataran,

seminar, diskusi dan sebagainya.

b) Pembinaan kemauan untuk berprestasi (motivasi)

yang tinggi. Penampilan (performance) tenaga

edukatif (dosen) adalah fungsi dari kemampuan

dan motivasi yang tinggi. Oleh karena itu pem

binaan kemampuan saja tidaklah cukup, tanpa

dibarengi dengan pembinaan motivasi. Pembina

an motivasi ini seperti pembinaan kondisi ker

ja, kebutuhan fisik, penghargaan terhadar ha

sil karya dan sebagainya.

Dengan dilakukannya pembinaan secara berencar.a

dan terus menerus ini diharapkan dapat meningkatkan ke mampuan dan kemauan tenaga edukatif guna mendorong

ke-arah tercapainya tujuan secara optimal.

Kegiatan evaluasi hasil belajar-mengajar sar.'at

menentukan keberhasilan atau kegagalar. mahasiswa rislam

mengikuti program pendidikannya. Oleh Karena itu kegiat

an ini teramatlah penting, sehingga tidak dilakukan se- '

(44)

1 62

lebih jauh dari pada itu negara juga ikut dirugikan.

Sehubungan dengan hal ini dipandang perlu untuk mening

katkan kemampuan dalara melaksanakan evaluasi.

2. Rekomendasi yang berkenaan dengan aspek penelitian

Kegiatan penelitian merupakan salah satu

dharma

dari tridharma perguruan tinggi yang juga harus

dilak

sanakan oleh tenaga edukatif. Kegiatan ini

memerlukan

biaya yang besar. Sehubungan dengan masalah biaya, per

lu adanya perencanaan yang matang agar supaya kegiatan

ini dapat dilaksanakan dengan baik. Seyogyanya pimpinan

perguruan tinggi raeraikirkan sumber biaya untuk menunjang

kegiatan penelitian.

Selain itu kegiatan ini memerlukan keraarapuan yang

tinggi dari para tenaga peneliti. Oleh karena itu perlu

pengerabangan keraarapuan dosen dalam hal penelitian.

Se-bab apabila tidak, hal ini dapat aenghambat pengembang

an karir tenaga edukatif, lantaran penelitian ini meru

pakan syarat promosi kepangkatan.

3. Rekomendasi yang berkenaan dengan aspek pengabdian

pada masyarakat

Seperti halnya kegiatan penelitian, kegiatan

pengabdian pada masyarakat merupakan syarat promosi ke

pangkatan. Oleh karena itu kegiatan ini seyogyanya di

(45)

163

sumber biaya untuk kegiatan ini.

Lembaga pengabdian pada masyarakat (PPM)

dapat

berperan lebih aktif untuk raenggali permasalahan

yang

dihadapi oleh raasyarakat yang dapat ditanggulangi

oleh

perguruan tinggi. Sehingga dapat mendistribusikan tena

ga edukatif keberbagai

macam kegiatan pengabdian. Per

masalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang memerlukan

bantuan perguruan tinggi sangat banyak. Misalnya penyu

luhan hukum, penyuluhan wiraswasta, penyuluhan

teknik

tepat guna, penyuluhan kesehatan, penyuluhan pendidikan,

penyuluhan pertanian. Kegiatan dalara bentuk bantuan, se

perti bantuan hukum, bantuan teknik, bantuan

kesehatan

dan sebagainya. Oleh karena itu apabila kita

tanggap

dengan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat,

ba

nyak hal yang dapat kita kerjakan sebagai

kontribuai

membangun masyarakat.

k.

Rekomendasi bagi penelitian berikutnya

Disadari bahwa haail penelitian ini masih

jauh

dari sempurna. Namun demikian dapat merupakan sumbangan

bagi dunia ilmu pengetahuan, khususnya administrasi pen

didikan. selain implikaai tersebut di atas, hasil pene

litian ini membuka permasalahan baru yang

memerlukan

Penelitian lebih lanjut. Studi tentang penampilan tena

ga edukatif memerlukan pengkajian secara luas dan

oen-oalaa. Penampilan tenaga edukatif tidak saja

(46)

164

Melainkan dipengaruhi pula oleh faktor-faktor

seperti

kondisi kerja, kebutuhan, dan motivasi. Disamping

itu

guna mencapai hasil yang optimal perlu pengerabangan te

naga (personil) edukatif.

Demikianlah beberapa butir sebagai bahan pertim

bangan, terutama bagi para pimpinan guna meningkatkan

daya guna dan hasil guna lembaga untuk mencapai tujuan

secara efektif dan efisien. *

(47)

165

DAFTAR PUSTAKA

Castetter, William B., The Personnel Function in Educa tional Administration, third edition, MacMillan Publishing Co., Inc., New Zork, 1981.

Chandler, B.J., Petty, Paul V., Personnel Mangeraent in School Administration, V/orld Book Company, New York,

Clark, Burton R., The Higher Education System Academic

Organization in Cross National Perspective. 1933

Depdikbud, Kep, Men. No. 079/1970.

, Pedoman Administrasi Akademik, Jakarta, 1981.

» Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaharuan Sistem

Pendidikan Tenaga Kependidikan. Buku 1 s.d. V, Ja

karta, 1979.

Dirjen Dikti, Kerangka Pengembangan Pengabdian pada Ma

syarakat di Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta. 1978.

. Pelaksanaan Pengembangan dan Pengadaan Tenaga Akademik Baru, Jakarta, 1933

, Pengadaan. Peningkatan Mutu, dan Peningkatan

Mobilitas Tenaga Akademik. Jakarta, 1980.

Engkbswara, Henata Peningkatan Kualitas Manusia Indone sia Tinggal Candas, IKIP Kan dung, 198lf

Fortunato, Ray T., dan Waddell, D. Geneva. Personnel

Administration in uigher Education. Jossey-i^ass

Publisher, San Fransisco, Washington, London, 1931.

Gibson, R. Oliver, dan Hunt, Herold C., The School Per sonnel Administrator. Houghton "ifflin Company,

Boston, 1965.

Hardjasoemantri, Koesnadi, Study-service as a Subsystem

in Indonesia Higher Education, PN Balai Pustaka, Jakarta, 1982.

Hersey, Paul dan Kenneth Blanchard, Mangement of Organi

zational Behavior. Prentice-Hall Inc., New Jersey,

(48)

1W?-166

Hoy, Wayne K., dan Miskel, Cecil G., Educational Admi

-nistration, 'Theory. Research and Practice. Rando¥

House Inc., New York, 1978. ~

Isaac, Stephen, dan Michael, William B., Handbook in Research and Evaluation. Second edition, Edits~San

Diego, California, 1982.

Knowles, Asa S., (Ed), Handbook of College and Univer sity_ Administration. Vol II, McGrawHillTook Com

-pany, New York, 1978.

Mac Kenzie, Norman, et al., Teaching and Learning,

Unes-co, IAU, 1970. 6'

McManama, John, System Analysis for Effective Shool Ad

ministration, Parker Publishing Company, IncT7"West

Nasution,S., Metode Research. Jemmars, Bandung, 1982.

, Teknologi Pendidikan. Jemmars, Bandung, 1982.

r_, dan Thomas M., Buku Penuntun **embuat Deserta

-si, Thesis, Skripsi."ReportT Pajper, Jemmars,

fian-dung, 1980.

Pierce

Truman M., dan

"erril,

E. C., Better Teaching

in o^hppl Administration. Mc Suiddy-prilTting

ComSa-ny, Nashville, '1'ennessee, 1955.

PP No. 5 Tahun 1986.

Pusat Penelitian UNSRI, Kegiatan Universitas Sriwijaya

di Bidang Penelitian. 1985. ~ 'L-J—

Rihed, Staff and Faculty Development. Singapore, 1981.

Sekretariat Negara Republik Indonesia, GBHN, 1983.

Siagian, S.P., Organisasi Kepemiapinan. dan ^rilaku

\d-mmistrasi. Gunung Agung, Jakarta, l55J.

Staraboel, C.S., Prinsip dan Teknik Pengukuran dan

°eni-laian di dalara Dunia Pendidikan. Mutiara,' TakarTaT

Sudjana, Metoda

Statistika. Edisi ke 3, Tarsito, Ban

(49)

167

Surachmad, .Vinarno, Pen ran tar Penelitian Ilmiah,

Tarsi-to, i^andung, 1930. " —'

Sutisna Oteng, Administrasi Pendidikr.n. Dasar Teoriti^

untuk PraktelHJ^T^io^lT-AngKsaT ^

Gambar

Gambar 4 : Poligon frekuensi instrumen II golongan III
tabel dengan

Referensi

Dokumen terkait

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN.. PT BPD SUMATERA

SETELAH PERUBAHAN Bidang Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat. Unit Organisasi Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB Sub

Pada penderita myopia image obyek yang dilihat tidak jelas, masalah ini terjadi selain karena bola mata lebih besar dari pada yang normal juga dapat terjadi pada bola

Sebagai contoh adalah adanya sajian khusus Toraja (kopi Toraja) dikemas dalam interior yang memiliki ragam hias Toraja dengan pengaplikasian yang baik, tetapi ada beberapa

Pengelolaan kelas dengan Model Pengelompokkan Terpadu dapat membantu guru dalam mengkondisikan kelas untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih efektif dan

Abstrak: Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan yang paling mematikan didunia. Hipertensi pada dasarnya memiliki sifat yang cenderung tidak stabil

Hasil analisis terhadap faktor yang paling dominan terhadap kelengkapan pen- dokumentasian adalah pelatihan ( p = 0,006; OR= 23,67) bahwa ada hubungan yang bermakna

Teori pertanggungjawaban dalam penelitian ini dikaitkan dengan teori kepastian dan perlindungan hukum kepada pemenang lelang dalam hal pemenang lelang menjadi pihak tergugat