• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Effectiveness of Revenue Property Tax On Revenue (Case Study On Tax Office Bandung). This research uses descriptive quantitative method. Data collection through the documentation. The data used in this study is the property tax revenues, realization of property taxes and the realization of the revenue. Data were analyzed using analysis of effectiveness, and time series analysis. Related to property tax receipts is not an easy problem because many existing deficiencies such as the number of objects and a large number of taxpayers also the level of public awareness is still low to pay taxes and their Marking (Income Tax Payable) double. The effectiveness of property tax receipts in 2007 to 2011 is said to be very effective with the average percentage of 137.59%. Where the highest effectiveness occurred in 2008 with a percentage of 203%.

According to the effectiveness of property tax receipts can be concluded that the Department of Revenue Bandung has succeeded in realizing property tax or more of the targets that have been determined during the last 5 years, which means it has been carrying out its duties very effectively. The level of contribution of property taxes to local revenue (PAD) in 2007 until the year 2011 reached the criteria of good enough that the percentage of 27.67% of the above criteria. The average contribution of property tax amounting to 18.62%, which means pretty good criteria.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah penerimaan pajak bumi dan bangunan, realisasi pajak bumi dan bangunan dan realisasi pendapatan asli daerah. Data dianalisis menggunakan analisis efektivitas, dan analisis runtun waktu. Berkaitan dengan penerimaan pajak bumi dan bangunan bukanlah masalah yang mudah karena banyak kekurangan yang ada seperti jumlah objek dan jumlah wajib pajak yang besar juga tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk membayar pajak dan adanya SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) double. Tingkat efektivitas penerimaan pajak bumi dan bangunan tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dikatakan sangat efektif dengan rata-rata persentase 137,59%. Dimana efektivitas tertinggi terjadi pada tahun 2008 dengan persentase 203%.

Menurut tingkat efektivitas penerimaan pajak bumi dan bangunan dapat disimpulkan bahwa Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung telah berhasil dalam merealisasikan pajak bumi dan bangunan atau lebih dari target yang telah ditentukan selama 5 tahun terakhir, yang berarti telah menjalankan tugasnya dengan sangat efektif. Tingkat kontribusi pajak bumi dan bangunan terhadap pendapatan asli daerah(PAD) tahun 2007 sampai tahun 2011 mencapai angka dengan kriteria cukup baik yaitu persentase kriteria di atas 27,67%. Rata-rata kontribusi pajak bumi dan bangunan sebesar 18,62% yang menurut kriteria berarti cukup baik.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN .... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESI ... 2.1 Pengertian Pajak ... 8

2.1.1 Fungsi Pajak ... 11

2.1.2 Pembagian Jenis Pajak ... 12

2.1.3 Tata Cara Pemungutan Pajak………. 15

2.1.4 Teori Pemungutan Pajak ... 18

2.1.5 Dasar Hukum Pemungutan Pajak... 21

2.1.6 Subjek Pajak ... 22

2.1.7 Objek Pajak ... 22

2.1.8 Tarif Pajak ... 24

2.2 Sejarah Pajak Bumi dan Bangunan di Indonesia ... 25

2.2.1 Zaman Penjajahan ... 25

2.2.2 Zaman Kemerdekaan ... 27

2.2.3 Sistem Pengenaan PBB ... 28

2.3 Pajak Bumi dan Bangunan ... 29

2.4 Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 32

2.4.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 33

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.4.3 Kendalan Peningkatan PAD ... 34

2.5 Pengertian Pajak Daerah ... 35

2.5.1 Sistem Pemungutan Pajak Daerah ... 36

2.5.2 Jenis Pajak Daerah ... 38

2.5.3 Tata Cara Pembayaran dan Penagihan Pajak Daerah ... 40

2.5.4 Penerimaan Pajak Daerah ... 41

2.5.5 Hubungan Efektivitas Dengan Penerimaan Pajak Daerah 42 2.6 Kerangka Pemikiran ... 43

2.7 Pengembangan Hipotesis ... 46

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 3.1 Objek Penelitian ... 47

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ... 47

3.1.2 Visi dan Misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ... 49

3.1.3 Struktur Organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 50 3.2 Jenis Data ... 52

3.3 Sumber Data ... 52

3.4 Variabel Independen ... 53

3.4.1 Variabel Dependen ... 53

3.5 Populasi Dan Sampel ... 53

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 55

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.8 Istrumen Penelitian ... 59

3.8.1 Uji Normalitas ... 59

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 60

3.9 Uji Regresi Sederhana ... 61

3.9.1 Uji Korelasi ... 62

3.9.2 Uji Signifikan (Uji t) ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Pelaksanaan Penerimaan PBB Kota Bandung ... 64

4.1.1 Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan ... 64

4.1.2 Pendapatan Daerah ... 68

4.2 Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Kota Bandung Tahun 2007 sampai Tahun 2011 ... 73

4.2.1 Analisis Peningkatan Pendapatan Daerah ... 73

4.3.Uji Asumsi Klasik ... 74

4.3.1.Uji Normalitas ... 74

4.3.2 Uji Heterokedastisitas ... 75

4.4 Analisis Penerimaan Regresi Linear Sederhana ... 76

4.5 Analisis Koefisien Korelasi Product Moment ... 78

4.6 Analisis Koefisien Determinasi ... 78

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...

5.1 Simpulan ... 82

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 89

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 94

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran... . 48

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung... 55

Gambar 4.1 Target dan Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan... 70

Gambar 4.2 Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan... 70

Gambar 4.3 Efektivitas Pajak Bumi dan Bangunan... 72

Gambar 4.4 Realisasi Pendapatan Daerah... 74

Gambar 4.5 Pertumbuhan Pendapatan Daerah... 76

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Target Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan... 58

Tabel 3.2 Kriteria Pengukuran Tingkat Efektivitas... 61

Tabel 3.3 Tingkat Keeratan Korelasi... 66

Tabel 4.1 Target,Realisasi dan Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan... 69

Tabel 4.2 Perhitungan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan... 72

Tabel 4.3 Penerimaan Pendapatan Daerah... 73

Tabel 4.4 Realisasi, Perkembangan dan Pertumbuhan Pendapatan Daerah... 76

Tabel 4.5 Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan... 77

Tabel 4.6 Analisis Peningkatan Pendapatan Daerah... 78

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A Lampiran Data... 96

LAMPIRAN B Surat Keterangan Penelitian... 98

LAMPIRAN C Uji Hipotesis (Uji-t)... 99

LAMPIRAN D Uji Normalitas... 104

LAMPIRAN E Uji heteroskedastisitas... 105

LAMPIRAN F Uji Regresi... 106

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Seiring dengan perkembangan jaman, tuntutan masyarakat kepada pemerintah terus meningkat, baik yang berhubungan dengan infrastruktur atau sarana/prasarana maupunpelayanan publik. Birokrasi yang selama ini terpusat (sentralisasi) dianggap kurang efektivitas dan efisien dari segi pelaksanaan maupun pengawasan. Dengan kata lain sistem yang terpusat (sentral) dirasakan telah mengakibatkan pengambilan keputusan dan pelayanan masyarakat terkesan lambat sehingga merugikan berbagai pihak.

Otonomi daerah dianggap merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut, agar perencanaan dan pengelolaan sumber daya pembangunan tidak lagi terpusat. Dengan pemberian otonomi, pemerintah daerah dan seluruh potensi yang ada di daerah diharapakan akan terlibat langsung mulai dari perencanaan dan pelaksaan sampai pada tahap pengawasan.

Menurut Suharno dalam buku “Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Dalam Era Otonomi Daerah” (2003:2) ada beberapa maksud dan tujuan pemberian otonomi daerah yaitu:

(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha Kedua secara ekonomi: pemberian otonomi diharapkan akan menciptakan stabilitas makro ekonomi dan efisiensi kinerja perekonomian daerah dengan asumsi bahwa pembangunan di daerah akan lebih cepat dan ekonomis apabila dikerjakan dengan sumber daya manusia dari daerah itu sendiri.

Ketiga pembagian kewenanganyang jelas, dengan sistem otonomi terdapat pembagian kewenangan dan tanggung jawab antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Untuk selanjutnya dengan adanya pembagian kewenangan dan tanggung jawab yang jelas, diharapkan masing-masing tingkatan pemerintahan dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya lebih fokus dan harmonis.

Pemerintah pusat bertanggung jawab untuk menjaga kesatuan nasional, meningkatkan taraf hidup seluruh warga Negara, mengelola perekonomian nasional seperti neraca pembayaran dan perdagangan serta melakukan pembangunan yang berskala nasional. Sedangkan pemerintah daerah diharapkan akan lebih bertanggung jawab untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerahnya dan memberikan pelayanan umum (public sercice). Pelayanan umum yang merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah antara lain pembangunan dan penataan infrastruktur dan prasarana wilayah, kesehatan dan pendidikan dasar, tata kota dan kebersihan lingkungan,

(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha pemerintah daerah selalu berusaha untuk mencari dan menggali potensi yang dapat meningkatkan pendapatan daerah.

Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pasal 157 disebutkan sumber pendapatan daerah terdiri dari:

1. Pendapatan Asli Daerah

2. Dana Perimbangan yang terdiri dari: a. Dana bagi hasil

- bersumber dari pajak

- bersumber dari non-pajak

b. Dana Alokasi Umum (DAU) c. Dana Alokasi Khusus (DAK)

d. Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Selanjutnya dijelaskan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan hasil Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Salah satu dari Pajak daerah yang berkontribusi yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah adalah Pajak Bumi dan Bangunan.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha oleh pemerintah kabupaten/kota adalah Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang dikenal dengan PBB-P2.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mulai berlaku di Indonesia itu sejak diterbitkan Undang-Undang No.12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.12 Tahun 1994. Berdasarkan 2 (dua) undang-undang tersebut PBB adalah tergolong pajak pusat yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak. Namun demikian, walaupun PBB digolongkan sebagai pajak pusat, tetapi penagihan dan hasil penerimaan PBB diserahkan kepada daerah. Hal ini dapat dilihat dari formula pembagian penerimaan PBB sebagai berikut: Pemerintah Pusat 10%, Upah Pungut 9%, Pemerintah Provinsi16,2% dan Pemerintah kabupaten/kota 64,8%.

Selanjutnya bagian pemerintah pusat sebesar 10% dibagi lagi kepada daerah kabupaten/kota: 3,5% sebagai insentif kepada kabupaten kota yang mencapai target penerimaan dan 6,5% dibagi rata kepada seluruh kabupaten/ kota di Indonesia.

Dalam Undang–Undang No.34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, diatur bahwa PBB Pedesaan dan PBB Perkotaan dialihkan pengelolaannya dari Direktorat Jenderal Pajak kepada Pemerintah kabupaten/kota.

(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha dan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik, karena Pemerintah Daerah lebih mengenal karateristik wilayah dan wajib pajaknya.

Kota Bandung adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat yang pemerintah daerahnya senantiasa berupaya untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya. Agar dapat merealisasikan target tersebut tentu harus didukung dana yang memadai dan untuk itu pemerintah daerah harus melakukan berbagai upaya yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, baik dengan cara intensifikasi maupun ekstensifikasi. Intensifikasi adalah suatu usaha atau tindakan memperbesar penerimaan dengan cara melakukan pemungutan yang lebih ketat dan teliti. Usaha intensifikasi ini mempunyai ciri utama yaitu usaha untuk memungut sepenuhnya dan dalam batas-batas yang ada. Sedangkan ekstensifikasi adalah usaha untuk mencari dan menggali potensi sumber-sumber pendapatan daerah yang baru atau belum pernah dikelola.

Dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah disebutkan bahwa Pajak Daerah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan peraturan perundang-undangan dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha bahwa hasil penerimaan PBB sebagian besar kepada pemerintah daerah yaitu sebesar 90%.

Sehubungan dengan pentingnya peranan Pajak Bumi dan Bangunan bagi Pendapatan Asli Daerah dan kelancaran pembangunan di kota Bandung maka penulis tertarik melakukan penelitian yang dituangkan dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Efektivitas Penerimaan PBB Terhadap Pendapatan Asli Daerah

(Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung).”

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) telah dialihkan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Tepatnya dari Direktorat Jenderal Pajak dialihkan kepada pemerintah daerah kota Bandung. Hasil penerimaannya seluruhnya telah menjadi milik pemerintah daerah. PBB adalah pajak yang selalu mengalami peningkatan mengikuti perkembangan jaman dan pembangunan.Sesuai dengan kondisi dan krakteristik kota Bandung PBB- P2 adalah sumber penerimaan yang signifikan dan berpengaruh terhadap PAD kota Bandung.

(17)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagaimanakah penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan secara efektivitas

di Kota Bandung ?

2. Sejauh mana pengaruh efektivitas penerimaan PBB terhadap PAD di Kota Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian tentang masalah Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan adalah:

1. Untuk mengetahui penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan secara efektivitas di Kota Bandung

2. Untuk mengetahui pengaruh efektivitas penerimaan PBB terhadap PAD di Kota Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Akademisi

Memenuhi salah satu tugas akademisi yaitu tugas penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

(18)

82 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan mengenai tingkat efektivitas pajak bumi dan bangunan terhadap pendapatan asli daerah dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada tingkat efektivitas PBB didapatkan rata-rata kriteria sangat efektif dengan persentase sebesar 137.59% dan nilai tertinggi pada tahun 2008 sebesar 203%, efektivitas terendah pada tahun 2011 sebesar 109.12%. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolahan pajak bumi dan bangunan pada pemerintah daerah kota Bandung telah dilaksanakan secara memadai, dan menunjukkan keadaan perekonomian dan pembangunan daerah kota Bandung mengalami perkembangan. Terlihat akan kebutuhan fasilitas masyarakat seperti fasilitas kesehatan yang mudah tersedia dan didapat dengan baik.

(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 83

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis maka sebagai bahan pertimbangan agar tingkat efektivitas penerimaan pajak bumi dan bangunan terhadap pendapatan daerah dapat lebih optimal maka diperlukan lagi beberapa penyempurnaan atas kekurangan yang ada sebelumnya. Untuk itu penulis mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung untuk lebih meningkatkan lagi sosialisasi kepada wajib pajak mengenai pentingnya Pajak Bumi dan Bangunan bagi pembangunan daerah dan bagi wajib pajak yang masih tidak mau membayar pajak agar diberikan sanksi yang tegas

(20)

89 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2004. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Boedianto, Akmal. (2010). Hukum Pemerintahan Daerah, Pembentukan Perda APBD

Partisipasif. CV Puta Media Nusantara. Surabaya.

Dharma, A. (1991). Manajemen Prestasi kerja. Rajawali. Jakarta Erly, Suandy. (2000). Perencanaan Pajak. Salemba Empat. Jakarta. Erly, Suandy. (2000). Hukum Pajak. Salemba Empat. Jakarta.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan penerbit UNDIP. Semarang.

(http://yupyonline.blogspot.com/2012/03/pengertian-instrumen-penelitian.html). Jogiyanto. (2010). Analisis dan Desain. Andi. Yogyakarta.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Penerimaan Pendapatan Lain-lain.

Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah. Malayu, S.P.Hasibuan. (2007). Manajemen Sunber Daya Manusia, Edisi 9. PT Bumi

Aksara. Jakarta.

Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta. Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta P.J.A Andriani. (2009). Akuntansi Pajak. Salemba Empat. Jakarta

Riduwan. (2006). Metode dan Teknik Menyusun Tesis, cetakan 4. Alfabeta. Bandung. Republik Indonesia. Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Pasal 23 Ayat 2. Republik Indonesia. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125)

(21)

90 Universitas Kristen Maranatha Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Pajak. Undang – Undang Nomor 28 Tahun

2009 Tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1985 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan

Republik Indonesia. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

Republik Indonesia. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 Pengganti Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Dan Sususan Organisasi Dinas Daerah.

Republik Indonesia. Undang – Undang Nomor 18 Tahun 1997 dan Undang – Undang Nomor 34 Tahun 2000 Sebagaimana Telah Diubah Terakhir Dengan Undang – Undang Nomor Tahun 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD)

Siti Resmi. (2011). Perpajakan Teori dan Kasus, edisi 6 buku 1. Salemba Empat. Jakarta.

Sidik, M. (2002). Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan Keuangan Daerah . Makalah Disampaikan secara

orasi ilmiah, April. Bandung.

Sidik, M. (2002). Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Sebagai pelaksanaan Desentralisasi Fiskal . Makalah Seminar Setahun Implementasi Kebijaksanaan

Otonomi Daerah di Indonesia, Maret. Yogyakarta.

Sugiyono. (2003). Metode penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D). Alfabeta. Bandung.

Suharno. (2008). Prinsip – Prinsip Dasar Kebijakan Publik. UNY Press. Yogyakarta.

(22)

91 Universitas Kristen Maranatha Suharno. (2003). Pajak Properti di Indonesia Kajian Teoritis dan Empiris. Direktorat

PBB dan PBHTB. Jakarta

Suharno. (2003). Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan dalam Era Otonomi Daerah. Direktorat PBB dan PBHTB. Jakarta.

Sunjoyo, Roy Setiawan, verani, C., Nonie Magdalena, Albert Kurniawan. (2013).

Aplikasi SPPS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0). Alfabeta.

Bandung.

Umi Narimawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah. Genesis. Jakarta Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.

Waluyo dan Wirawan B ILyas. (2003). Perpajakan Indonesia. Salemba Empat. Jakarta. www.bandung.go.id diakses pada tanggal 15 Mei 2015

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepemimpinan guru yang ada di sekolah terhadap perkembangan kemandirian

Waktu yang hanya ditentukan 3 hari, membuat peneliti tidak dapat mengikuti perkembangan selanjutnya dari pasien sehingga tidak dapat memberikan evaluasi yang maksimal

Misalnya Daerah Karanganyar sampai Wilalung (Sungai Serang) sebesar 40 mm/th, Daerah antara Wilalung Sampai Godong (Sungai Serang) sebesar 36 mm/th (kajian SMEC). Kondisi fisik

Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001. Universitas

22 Tahun 2009 tidak direvisi dan mengakomodir angkutan ojek sebagai angkutan umum seperti yang terjadi di beberapa Negara, maka tentunya ini berlawan dengan pengayoman yang

Then all the three regions are recursively divided again according to the point with maximum and minimum y coordinate in the region under the principle that is

tujuan yang spesifik dan sulit, dengan umpan balik, akan mengarahkan pada kinerja yang lebih.. tinggi (Robbins dan

Hasil penelitian menunjukkan persentase keberhasilan kolonisasi (Tabel 2) pada setiap pengamatan memiliki rerata 80% untuk perlakuan transplantasi umur tujuh hari, 86,67% pada