i
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah Uji Coba Modul Program Psikoedukasi Fungsi Manajemen untuk Meningkatkan Pengetahuan Fungsi Manajemen Pada Karyawan Level Middle Management di PT “Y” Padalarang. Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan fungsi manajemen pada karyawan level middle management di PT “Y” Padalarang antara sebelum dan sesudah diberikan psikoedukasi fungsi manajemen.
Sampel pada penelitian adalah 5 responden yang menduduki posisi manajer dan kepala bagian yang memiliki pengetahuan fungsi manajemen yang tergolong rendah. Desain yang dipakai dalam program psikoedukasi adalah quasi experimental design. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner berdasarkan teori Robbins (2010) dengan validitas menggunakan content validity, sedangkan evaluasi program psikoedukasi menggunakan evaluasi Kirkpatrick (2008). Data yang diperoleh akan diolah secara statistik dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Modul Psikoedukasi Fungsi Manajemen dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan fungsi manajemen pada karyawan level middle management di PT “Y” Padalarang.
ii
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The title of this research is Module Testing psychoeducation of Management Function to Enhance Employee Knowledge Management Function In Middle Management Level in PT "Y" Padalarang. Purpose of this study was to gain an overview of knowledge management functions at middle management level employees in PT "Y" Padalarang between before and after the psychoeducation management functions.
The sample in the study was 5 respondents who occupied the position of manager and head of the section that has the knowledge management function is low. The design used in the psychoeducation program is a quasi experimental design. Measuring instrument used was a questionnaire based on the theory of Robbins (2010) and use content validity, while the evaluation of psychoeducation programs using evaluation Kirkpatrick (2008). The data obtained will be processed statistically using the Wilcoxon statistical test.
The results showed that psychoeducation Module Management function can be used to improve the knowledge management function at the middle management level employees in PT "Y" Padalarang.
iii
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERSYARATAN ORISINALITAS PENELITIAN
PERSYARATAN PUBLIKASI PENELITIAN
ABSTRAK
ABSTRAC
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian ……….. 1
1.2. Rumusan Masalah ……….. 11
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ……….. 11
1.4. Kegunaan Penelitian ………. 12
1.4.1. Kegunaan Teoritis ………. 12
1.4.2. Kegunaan Praktis ………. 12
iv
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Prinsip-Prinsip Organisasi ……… 14
2.1.1. Perumusan Tujuan ……… 15
2.1.2. Departemenisasi ……… 16
2.1.3. Pembagian Kerja ……… 17
2.1.4. Koordinasi ……….. . 18
2.1.5. Pelimpahan Wewenang ………. 20
2.1.6. Rentangan Kontrol ……… 21
2.2. Perilaku Organisasi ……… 22
2.3. Manajemen ……… 28
2.3.1 Manajemen ……… 28
2.3.2 Manajer ……… 29
2.3.3 Fungsi Manajemen ……… 29
2.3.3.1 Planning (Perencanaan)……… 30
2.3.3.2 Organizing (Penataan)……… 31
2.3.3.3 Leading (Memimpin) ……… 32
2.3.3.4 Controlling (Pengendalian) ……….. 33
2.3.4 Peran Manajemen ……… 34
2.3.5 Keahlian Manajemen ……… 36
2.4. Unblocking Your Organization ……… 37
v
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
2.5. Psikoedukasi ……… 53
2.5.1 Alasan Berkembangnya Psikoedukas ……… 53
2.5.2 Makna & Cakupan Psikoedukasi ………. 55
2.5.3 Tiga Wilayah Layanan Psikoedukasi ……… 56
2.6. Analisa Kebutuhan Psikoedukasi……… 60
2.6.1 Analisa Kebutuhan ………. 60
2.6.2 Menyusun Program Psikoedukasi ……… 61
2.7. Experential Learning……… 63
2.7.1 Karakteristik Experential Learning ………. 64
2.7.2 Metode Experential Learning ……….. 65
2.7.3 Fase Experential Learning ……….. 73
2.7.4 Tahapan Proses Belajar Efektif ……….... 76
2.8. Evaluasi Program Psikoedukasi ……….. 79
2.8.1 Definisi Evaluasi Program ……… 79
2.8.2 Alasan Evaluasi Program dilaksanakan ………. 80
2.8.3 Tipe Evaluasi Program ……….. 81
2.8.4 Tahapan Evaluasi Program ……… 82
2.8.5 Tujuan Evaluasi Program ……….. 83
2.8.6 Evaluasi Program Kirkpatrick ……… 84
2.8.7 Instruktur ……… 90
vi
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
2.10. Asumsi ………. 103
2.11. Hipotesis Penelitian ……… 103
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian ……….. 105
3.2. Variabel Penelitian ……….……….. 106
3.2.1. Variabel Penelitian ……….. 106
3.2.1.1. Definisi Konseptual Dependent Variable…. …….. 106
3.2.1.2. Definisi Konseptual Independent Variable ……….107
3.2.2. Definisi Operasional ……….107
3.2.2.1. Definisi Operasional Dependent Variable 108
3.2.2.2. Definisi Operasioanl Independent Variable 108
3.3. Metode Penarikan Sampel ………. 110
3.4. Alat Ukur ……… 111
3.4.1. Prosedur Pengisian ……… 112
3.4.2. Sistem Penilaian ……… 113
3.4.3. Validitas Alat Ukur ………. 114
3.5. Proses Pengumpulan Data ………. 115
3.6. Metode Analisis ………. 115
vii
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Responden ……….. 118
4.2. Hasil penelitian ………. 119
4.3. Pembahasan ……….. 122
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ……….. 136
5.2. Saran………. 137
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RUJUKAN
viii
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
2.1. Tabel Peran Manajemen………. 34
2.2. Karakteristik Stagnasi Personel………. 52
2.3. Tabel Pengukuran dan Pengumpulan Data Evaluasi …… 89
3.1. Tabel Alat Ukur……… 111
4.1. Tabel Responden……… 119
4.2. Tabel Hasil level Reaksi ………. 119
4.3. Tabel Hasil Pre-Post Test……….. 120
ix
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR BAGAN
1.1. Metodologi Penelitian……… 13
2.1. Bagan Kerangka Pemikiran……… 104
x
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Unblocking Your Organization
Lampiran 2. Hasil Unblocking Your Organization
Lampiran 3. Hasil analisa item Unblocking Your Organization
Lampiran 4. Kuesioner evaluasi level reaction
Lampiran 5. Hasil evaluasi level reaction.
Lampiran 6. Kuesioner POLC (Pre-Post Test) dan hasil validitas.
Lampiran 7. Hasil kuesioner POLC
Lampiran 8. Rancangan modul psikoedukasi fungsi manajemen.
Lampiran 9. Surat Kesediaan
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Organisasi merupakan suatu pengaturan yang tersusun terhadap
sejumlah orang untuk mencapai tujuan tertentu. Seseorang yang bekerja
sendirian bukanlah suatu organisasi. Semua organisasi menyusun struktur
yang tersusun sehingga anggota mereka dapat melakukan pekerjaannya
(Robbins,2010). Perusahaan sebagai suatu organisasi juga memiliki tujuan
dan memiliki struktur yang membantu karyawannya agar dapat bekerja untuk
mencapai tujuan dari perusahaan.
Dalam rangka mencapai tujuan dari perusahaan setiap karyawan harus
dapat menunjukkan hasil yang optimal terlebih pada saat ini, kompetisi di
dunia semakin meningkat. Demikian pula dengan tantangan yang langsung
kita hadapai adalah globalisasi dengan segala implikasinya. Agar perusahaan
tetap eksis maka harus berani menghadapi perubahan dan memenangkan
persaingan. Sumber daya yang dimiliki perusahaan seperti bahan baku, modal,
metode dan mesin tidak bisa memberikan hasil yang optimum apabila tidak
didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kerja optimum.
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
Pendukung utama untuk mewujudkan hasil yang optimum adalah
dengan sistem manajemen yang efektif dan mampu mengembangkan
hubungan baik dengan karyawan serta dapat meminimalkan permasalahan
yang timbul di dalam perusahaan (www.kontenmanajemen.com). Salah satu
sistem manajemen adalah sistem manajemen sumber daya manusia (SDM).
Jika sistem manajemen SDM ini dapat berjalan secara efektif akan mampu
membantu perusahaan dalam memantau perkembangan setiap karyawannya.
Hal-hal yang terkait dengan sistem manajemen tersebut berhubungan
dengan tugas dari karyawan level middle management. Dimana mereka
memiliki fungsi manajemen di dalam perusahaan. Hal umum yang terjadi di
banyak perusahaan adalah rendahnya keterampilan manajerial dari karyawan
di level middle management. Lebih mengkawatirkan jika terdapat manajer
yang tidak memiliki keahlian yang cukup untuk mengatasi masalah dan
mereka lebih sering mencari “kambing hitam” atas persoalan yang membelit
unit kerjanya (www.kontenmanajemen.com).
Dalam persaingan pasar global, karyawan di level middle management
ingin perusahaannya mencapai tingkat kinerja yang tinggi dan satu cara yang
dapat mereka lakukan adalah dengan mencari praktek terbaik yang digunakan
oleh perusahaan yang sukses. Dengan membandingkan perusahaannya dengan
perusahaan lain yang lebih baik, karyawan di level middle management
mencari perbedaan kinerja tertentu dan hal-hal yang diperlukan untuk
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
PT “Y” sebagai sebuah perusahaan manufacture yang bergerak dalam
produksi inflatable toys dan rainwear juga memiliki tujuan menjadi yang lebih baik dan lebih maju di masa yang akan datang. PT”Y” memiliki harapan
untuk menjadi market leader dalam industri alat pelindung hujan dan
peralatan renang di Indonesia. Harapan itu disertai dengan langkah-langkah
dimana perusahaan berkomitmen untuk memberikan kepuasan terhadap
seluruh pihak terkait ( pelanggan, supplier, karyawan). Selain itu perusahaan
juga menciptakan produk yang berkualitas, aman, dan nyaman serta inovasi
yang tiada henti. Komitmen yang terakhir adalah dengan mengembangkan
SDM yang handal menuju pasar bebas.
Dalam rangka menjembatani harapan dari perusahaan, maka
perusahaan membentuk 6 departemen yang setiap departemennya dipimpin
oleh satu orang manajer dan dibantu oleh beberapa kepala bagian. Keenam
departemen tersebut adalah departemen SDM, marketing, produksi, quality
assurance, research and development product, purchasing. Para manajer dan kepala bagian sebagai karyawan level middle management memiliki tanggung
jawab untuk mengelola masing-masing departemennya agar tercapai kinerja
yang optimal dan bersama-sama mencapai tujuan dari perusahaan. Tugas
sebagai seorang manajer dan kepala bagian tidaklah sederhana dimana mereka
memiliki fungsi sebagai pembuat perencanaan, mengkoordinasikan pekerjaan,
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
bawahan apakah sesuai dengan arah tujuan seperti yang telah dirancang pada
saat pembuatan perencanaan (Robbins, 2010).
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, dari enam manajer dan
sepuluh kepala bagian di PT”Y” diperoleh 4 manajer dan 6 kepala bagian
kurang proaktif, cenderung pasif dan kurang memiliki inisiatif. Mereka lebih
banyak mengandalkan perintah dan program kerja dari pimpinan di atasnya.
Salah satu penyebabnya adalah segan kepada atasan sehingga ragu setiap kali
mereka seharusnya memberikan feddback atau menyampaikan informasi
kepada atasan. Terkadang mereka mengajukan ide cemerlang namun tidak
cukup tangguh untuk mempertahankan ide tersebut ketika berdiskusi dengan
atasannya. Hal tersebut dirasakan sangat menghambat optimalisasi kinerja
para bawahan dari manajer dan kepala bagian tersebut. Sebagai contoh,
beberapa kepala bagian mengeluhkan sulitnya mengatasi permasalahan yang
terjadi karena sulitnya para manajer melakukan pengambilan keputusan,
dimana para manajer tidak berani menyampaikan permasalahan kepada
atasan. Akibatnya tidak sedikit kepala bagian yang langsung mengambil
tindakan sendiri untuk menyelesaikan permasalahan dimana hal tersebut tidak
sesuai dengan Standard Opertional Procedure (SOP).
Keadaan di atas merupakan dampak dari budaya kepemimpinan ‘one
man show’ dimana pemilik menentukan semua keputusan. Dalam hal ini
posisi middle management menjadi sulit karena tidak dapat melakukan
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
management mengalami kesulitan dalam mejalankan tugasnya, hal ini membuat tekanan kerja yang cukup berat. Selain itu posisi manajer di dalam
perusahaan ini belum melalui proses seleksi yang tepat, para manajer
memperoleh jabatan mereka dikarenakan adanya hubungan keluarga dengan
pemilik perusahaan.
Para manajer dan kepala bagian menjadi kurang dapat mengalokasikan
pekerjaan dan kepada siapa pekerjaan tersebut dibebankan. Ada pula manajer
dan kepala bagian yang kurang dapat mendelegasikan tugas, dimana
terkadang para manajer dan kepala bagian lebih memilih mengerjakan segala
sesuatunya sendiri. Manajer dan kepala bagian yang kurang memiliki
pengetahuan manajerial memang tidak cukup memiliki modal untuk
mengatasi masalah yang terkait dengan fungsi dan jabatan yang diembannya.
Diperparah jika mereka hanya menjadi jembatan yang memindahkan perintah
atau gagasan atasannya kepada bawahannya ditambah dengan kurangnya
pengetahuan menajerial sehingga proses memerintah bawahan tidak disertai
tuntutan yang tepat termasuk memberikan cara pelaksanaan.
Hal tersebut di atas, membuat bawahan merasa menjalankan tugas
yang tidak jelas tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Seperti yang terjadi
pada suatu departemen dimana mengeluhkan standar kualitas produk yang
ingin ditetapkan oleh perusahaan karena standar kualitas produk yang
dikeluarkan bisa berubah-ubah dalam waktu singkat membuat pekerjaan
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
berubah menurun, maka membuat para bawahan merasa telah
membuang-buang waktu di hari sebelumnya dan mereka terpaksa lembur untuk
mengerjakan ulang semuanya.
Selain itu, bawahan pun merasa tuntutan yang diberikan tidak sesuai
dengan kapasitas yang dimiliki oleh dirinya namun tetap dipaksa untuk
mengerjakannya sehingga membuat kinerja bawahan mendapat penilaian yang
kurang optimal. Hal tersebut memicu bawahan memilih untuk mengundurkan
diri dan kondisi demikian mengakibatkan dalam waktu singkat terjadi
banyaknya keluar masuk bawahan (turn over) di PT”Y” Padalarang, hal ini
membuat kinerja perusahaan tidak berjalan optimal. Terkait hal turn over
yang menjadi sasaran kesalahan adalah pihak Departemen SDM yang
dianggap tidak dapat mencari calon bawahan yang terbaik.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas , maka peneliti menyebarkan
kuesioner unblocking your organization, dengan tujuan mencari area yang
menjadi akar permasalahan pada manajemen PT”Y”. Unblocking your
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
Kuesioner diberikan kepada 30 responden dengan masing-masing 5
orang karyawan dari tiap departemen, diperoleh hasil dari pengolahan data
yaitu tertinggi adalah unfair reward (10,36%), poor training (10,21%), dan inadequate control (9,82%). Melihat hasil yang diperoleh tertinggi hanya 10.36% dan perbedaan presentase antar perolehan area yang tidak signifikan,
peneliti berpendapat bahwa pada dasarnya permasalahan di dalam perusahaan
tidak hanya pada tiga area tertinggi tersebut. Namun kembali kepada pedoman
dari Unblocking Your Organization dimana tiga presentase teratas merupakan
masalah utama di dalam PT”Y”.
Peneliti mengambil area inadequate control untuk diteliti lebih lanjut,
dengan alasan hasil observasi dan wawancara peneliti kepada 20 bawahan,
diperoleh bahwa bawahan merasa para manajer dan kepala bagian kurang
dapat melakukan fungsinya sebagai karyawan level middle management.
Controlling (pengawasan) merupakan salah satu fungsi yang harus dijalankan sebagai karyawan middle management, jika dilihat dari rangkaian fungsi
manajemen, controlling merupakan posisi terakhir. Controlling dapat berjalan
kurang baik yang disebabkan oleh beberapa hal seperti kurangnya pembuatan
perencanaan, mengorganisaikan pelaksanaan tugas, memberikan motivasi
serta pengarahan kepada bawahan, dan melakukan pengawasan serta evaluasi.
Hal ini terjadi di PT “Y” yang terlihat dari dimana bawahan dapat mengambil
tindakan sendiri tanpa mengikuti SOP. Selain itu, bawahan merasa penilaian
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
yang baku untuk menjadi acuan penilaian, para bawahan pun tidak pernah
memperoleh feedback terkait dengan hasil penilaian kinerja. Untuk area unfair
reward peneliti berpendapat hal tersebut dapat merupakan dampak dari belum optimalnya fungsi manajemen yang dilakukan oleh level middle management
dimana untuk standar penilaian kinerja yang belum jelas akan berdampak
pada proses reward.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap area poor training, proses
training terutama untuk karyawan baru di PT “Y” yang kurang jelas sasaran yang ingin dicapai dari hasil pembelajaran, belum terlaksananya training need
anlysis, sehingga untuk pembuatan evaluasi training juga kurang tepat. Selain itu juga kurang mendapat pengawasan dan pengembangan oleh manajer.
Tidak sedikit karyawan yang memilih mengundurkan diri ketika menjalani
training karena unit kerja training dianggap sebagai eksekutor oleh karyawan, dimana unit kerja training seringkali tidak meluluskan karyawan dalam masa
training, karyawan yang tidak lulus akan dikeluarkan dari perusahaan. Sedangkan proses evaluasi pada program training kurang sesuai dengan kebutuhan, namun hal tersebut tidak mendapat respon dari manajer sehingga
permasalahan tersebut tidak pernah terselesaikan. Uraian di atas memperjelas
kurangnya pengawasan atau pengendalian terhadap kegiatan yang
berlangsung di dalam perusahaan.
Para manajer dan kepala bagian mengakui bahwa mereka belum
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
management, mereka hanya mengerjakan tugas-tugas yang diperintahkan oleh pimpinan. Manajer dan kepala bagian kurang mengetahui fungsi manajemen
yang meliputi planning (perencanaan), organizing (mengorganisasi), leading
(memimpin), controlling (mengawasi). Setelah para manajer dan kepala
bagian mendapat perintah dari pimpinan, mereka membagi-bagi tugas yang
diberikan pimpinannya kepada bawahannya tanpa mengetahui bagaimana cara
melakukan pembagian tugas, dan ketika terjadi kesalahan atau tidak mencapai
target maka para manajer akan menyalahkan kinerja dari bawahannya atau
melemparkan kesalahan kepada departemen lain yang terkait.
Melihat dari permasalahan di PT “Y”, para manajer dan kepala bagian
sebagai karyawan level middle management memerlukan bantuan untuk lebih
meningkatkan pengetahuan terhadap fungsi manajemen, agar kinerja
perusahaan menjadi lebih optimal. Peneliti memillih memberikan
psikoedukasi terhadap para manajer dan kepala bagian. Selain itu peneliti
berharap para manajer dan kepala bagian setelah diberi psikoedukasi maka
akan meningkat pengetahuan mengenai fungsi manajemen dan dapat
mengimplementasikannya menjadi manajer dan kepala bagian yang lebih
efektif dalam mengelola departemennya sesuai sasaran dan tujuan dari
perusahaan.
Berdasarkan survey lebih mendalam terhadap pengetahuan fungsi
manajemen para karyawan level middle management, diperoleh hasil bahwa
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
keempat aspek dalam fungsi manajemen, aspek terendah berada pada aspek
controlling. Hal tersebut menjadi acuan peneliti untuk lebih memperhatikan aspek controlling dalam penyusunan modul psikoedukasi, namun mengingat aspek controlling tidak terlepas dari kaitannya dengan tiga aspek lainnya maka modul yang dibuat tetap mengikutsertakan tiga aspek lainnya, yaitu
planning, organizing,dan leading. Penyusunan modul psikoedukasi berdasarkan pada hasil unblocking your organization yang menunjuk pada
area inadequate control dan setelah diadakan survey lebih mendalam maka didapatkan kurangnya pengetahuan fungsi manajemen pada karyawan level
middle management sehingga modul yang dibuat mengacu pada teori manajemen dari Robbins yang terkait dengan fungsi manajemen. Modul
disusun sesuai dengan tujuan dari penelitian yang ada, yaitu untuk
meningkatkan pengetahuan karyawan level middle management di PT “Y”
Padalarang terhadap fungsi manajemen.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
kinerja dari para karyawan level middle management PT “Y” Padalarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah modul
psikoedukasi dapat meningkatkan pengetahuan fungsi manajemen para
karyawan level middle management di PT “Y” Padalarang melalui
psikoedukasi fungsi manajemen yang meliputi planning, organizing,
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
1.2. Rumusan Masalah
Apakah modul psikoedukasi fungsi manajemen dapat meningktkan
pengetahuan fungsi manajemen (planning, organizing, leading, controlling)
pada karyawan level middle management yang memiliki pengetahuan rendah
terhadap fungsi manajemen antara sebelum dengan sesudah diberikan
perlakuan berupa Psikoedukasi fungsi manajemen pada karyawan level middle
management di PT “Y” Padalarang
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang
modul psikoedukasi fungsi manajemen terhadap peningkatan pengetahuan
para karyawan level middle management yang memiliki pengetahuan rendah
terhadap fungsi manajemen sebelum dengan sesudah diberikan psikoedukasi
fungsi manajemen.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah modul
psikoedukasi dapat meningkatkan pengetahuan para karyawan level middle
management tentang fungsi manajemen sesudah mengikuti psikoedukasi
fungsi manajemen pada karyawan level middle management di PT “Y”
Padalarang yang memiliki pengetahuan rendah terhadap fungsi manajemen.
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini digunakan sebagai upaya pengembangan ilmu
psikologi umumnya dan Psikologi Industri dan Organisasi khususnya. Melalui
penelitian ini akan diperoleh pendalaman pengetahuan tentang fungsi
manajemen yang dilakukan karyawan level middle management dalam
rangka mencapai tujuan perusahaan.
1.4.2. Kegunaan Praktis
- Bagi PT”Y” hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi
tentang fungsi manajemen yang menjadi tugas dari karyawan level
middle management untuk membantu mengoptimalkan kinerja perusahaan.
- Bagi para manajer dan kepala bagian PT “Y” yang kurang memiliki
pengetahuan mengenai fungsi manajemen (POLC) akan dapat
mengimplementasikan fungsi manajemen sehingga menjadi manajer dan
kepala bagian yang efektif.
1.5. Metodologi Penelitian
Penelitian ini untuk menghasilkan modul psikoedukasi fungsi
manajemen dan melihat signifikasinya terhadap perubahan pengetahuan
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
manajemen bagi karyawan level middle management di PT”Y” Padalarang.
Metode ini menggunakan quasi experimental dikarenakan kontrol terhadap
karyawan tidak sepenuhnya dapat dilakukan. Hal yang tidak dapat dikontrol
antara lain latar belakang keluarga, kondisi/situasi perusahaan yang
mencakup gaya kepemimpinan, perubahan kebijkan, peralatan/lingkungan
kerja dan lain sebagainya.
Uraian di atas dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
Analisa
Kebutuhan PRE TEST
Penyusunan Modul Psikoedukasi
TREATMENT POST TEST
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan tentang pengaruh program psikoedukasi
fungsi manajemen terhadap pengetahuan fungsi manajemen pada manajer dan
kepala bagian di PT “Y” Padalarang dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
- Modul Psikoedukasi fungsi manajemen ini dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan fungsi manajemen pada karyawan level middle
management di PT “Y” Padalarang yang meliputi aspek planning, organizing, leading, dan controlling terkait dari sisi penyampaian materi dan muatan dari materi yang diberikan.
- Seluruh peserta memberikan penilaian baik terhadap pelaksanaan modul
psikoedukasi fungsi manajemen pada aspek materi, metode yang
digunakan dalam penyampaian materi, dan manfaat teoritis yang diperoleh
peserta.
- Sebagian peserta menilai kurang proporsional antara jumlah materi yang
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
- Peningkatan pengetahuan fungsi – fungsi manajemen yang dialami oleh
peserta, paling tinggi pada aspek controlling, disusul oleh aspek
organizing, aspek planning, dan aspek leading, dengan demikian hasil dari pelaksanaan modul psikoedukasi sesuai dengan pembuatan modul yang
lebih terfokus pada aspek controlling.
5.2. SARAN
5.2.1 Saran Teoritis
Berdasarakan hasil penelitian dapat diajukan beberapa saran sebagai
berikut ;
1. Penelitian ini hanya melakukan satu kali pengukuran setelah
diberikan perlakuan yaitu post test, untuk peneliti yang hendak melanjutkan penelitian mengenai fungsi manajemen dengan lebih
mendalam, disarankan untuk melakukan penelitian dengan
menggunakan metode time series untuk mengetahui apakah efek
dari psikoedukasi dapat bertahan cukup lama.
2. Penelitian ini memiliki tujuan hanya untuk meningkatkan
pengetahuan fungsi manajemen melalui program psikoedukasi,
untuk peneliti yang hendak melanjutkan penelitian ini disarankan
untuk sampai pada tahap keterampilan dalam melakukan fungsi
manajemen dengan memberikan intervensi berupa pelatihan
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
Control-Group Design) dengan tetap memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pelatihan untuk lebih optimal dalam
menilai efektivitas pelatihan dalam meningkatkan keterampilan
dalam melaksanakan fungsi manajemen.
5.2.2 Saran Guna Laksana
1. Saran bagi pihak perusahaan khususnya departemen SDM, modul
psikoedukasi ini dapat dijadikan salah satu upaya untuk
membantu para manajer dan kepala bagian yang memiliki
pengetahuan rendah untuk meningkatkan pengetahuannya
terhadap fungsi manajemen.
2. Bagi para manajer dan kepala bagian dapat menggunakan materi
di dalam modul psikoedukasi ini sebagai salah satu media untuk
memberikan gambaran mengenai pentingnya pengetahuan fungsi
manajemen dalam menjalankan tugas.
3. Bagi peserta psikoedukasi, diharapkan dapat menerapkan hal-hal
yang telah didapat selama mengikuti psikoedukasi dalam
menjalankan pekerjaannya sebagai seorang manajer atau kepala
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Bloom,B.S.1956. Taxonomy of Educational Objectives : Handbook 1, Cognitive
Domain. New York : Davis McKay.
Gage, N.L. & Berliner, D.C. 1984. Educatioanl Psychology 3rd Edition. Chicago : Rand McNally College Publishing Company.
Goldstein,I.L. 1993. Training In Organization : Need Assessment, Development, And Evaluation. Pacific Grove, Ca : Brooks/co.id.Pub.co.
Kirkpatrick, D.L. 2008. Evaluation Program, The Four Level 4th ed. San Fransisco : Berrett-Koehler Publisher,Inc.
Mondy & Noe.2002. Human Resource Management 8th edition. Prentice Hall.
Robbins, SP.,Coulter.M. 2007. Manajemen. Edisi 8, Jilid 1. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Indeks.
Robbins, SP.,Coulter.M. 2007. Manajemen. Edisi 8, Jilid 2. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Indeks.
Robbins, SP.,Coulter.M. 2010. Manajemen. Edisi 10, Jilid 1. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Robbins, SP.,Coulter.M. 2010. Manajemen. Edisi 10, Jilid 2. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Robbins, SP., Judge.T. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi 12, Jilid 1. Jakarta : Salemba Empat.
Robbins, SP., Judge.T. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi 12, Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat.
Santoso Singgih. 2014. Statistik NonParametrik. Edisi revisi. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Setyowati. 2013. Organisasi dan Kepemimpinan Modern. Edisi pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta
Supraktinya. 2011. Merancang Program dan Modul Psikoedukasi, Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Sutarto, 2002. Dasar-Dasar Organisasi, Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
Walter, G.A. & Marks, S.E. 1981. Experential Learning and Change. New York : John Wiley & Sons.
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR RUJUKAN
www.kontenmanajemen.com/4-cara-mengukur-efektivitas-manajemen-sdm
Hari Purwanto, Pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Jurnal Ekomaks volume 2 nomor2 September 2013
Joan Tania, 2012. Perancangan dan Uji Coba Modul Achievement Motivation Training untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Dalam Bekerja Pada Karyawan Produksi Level Pelaksana Di PT ‘X’ Farmasi Bandung : Tesis Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha.
Jualiati Ardhi Santoso, 2009. Uji Coba Pelatihan Academic Self Efficacy Terhadap Peningkatan Derajat Self Efficacy Dalam Memberi Insstruksi Tes Pauli Pada Mahasiswa Angkatan 2007 Fakultas Psikologi Di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Bandung : Tesis Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha.