• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KETERAMPILAN JUGGLING KAKI DAN AGILITY TERHADAP DRIBBLING PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA : Studi Deskriptif UKM Sepakbola UPI Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI KETERAMPILAN JUGGLING KAKI DAN AGILITY TERHADAP DRIBBLING PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA : Studi Deskriptif UKM Sepakbola UPI Bandung."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

KONTRIBUSI KETERAMPILAN JUGGLING KAKI DAN AGILITY TERHADAP DRIBBLING PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

(Studi Pada UKM SEPAK BOLA UPI Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

YUDA MUHAMMAD AWALUDIN 0604709

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

========================================================== ========

KONTRIBUSI KETERAMPILAN JUGGLING KAKI DAN AGILITY TERHADAP DRIBBLING PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

(Studi Pada UKM SEPAK BOLA UPI Bandung)

Oleh :

YUDA MUHAMMAD AWALUDIN 0604709

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© YUDA MUHAMMAD AWALUDIN 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Yuda Muhammad Awaludin

NIM : 0604709

JUDUL : Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility

Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr.H. Rd.Boyke Mulyana M.Pd. NIP. 196210231989031001

Pembimbing II

Drs. Basiran M.Pd. NIP. 195611281986031004

Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua,

(4)

ABSTRAK

KONTRIBUSI KETERAMPILAN JUGGLING KAKI DAN AGILITY TERHADAP DRIBBLING PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

(Studi Deskriptif UKM Sepakbola UPI Bandung) Pembimbing : 1. Dr. H. R. Boyke Mulyana, M.Pd

2. Drs. Basiran, M.Pd

Yuda Muhammad Awaludin* 0604709

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kontribusi keterampilan juggling kaki dan agility terhadap dribbling baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Hal ini didasarkan pada argumen bahwa tidak setiap teknik dasar terutama

dribbling dapat selalu berhasil dilakukan pada saat bermain terutama pada

pertandingan dengan lawan yang kuat, berkualitas, dan tekanan penonton tinggi. Pemain sering kesulitan menggiring bola karena kurang menguasai juggling dan memiliki agilitas yang rendah.

Teori yang digunakan adalah mengenai teknik dasar dalam permainan sepakbola diantaranya menggiring bola (dribbling). Konsep agility yaitu kecepatan merubah arah yang melibatkan kombinasi kecepatan, kekuatan, dan kordinasi tanpa kehilangan keseimbangan. Konsep juggling adalah memanipulasi bola dengan memperlunak persentuhan.

Metode pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan data diperoleh melalui tes (agility, juggling, dan dribbling). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa anggota UKM aktif Sepakbola UPI pada tahun 2013. Peneliti mengambil semua populasi sebagai sampel karena jumlah populasi relatif kecil yaitu 28 mahasiswa.

Hasil analisis menunjukkan bahwa korelasi antara agility dengan dribbling adalah 0.83 artinya kontribusi agility terhadap dribbling adalah x 100% = 69.7%. Korelasi juggling terhadap dribbling adalah 0.531 artinya kontribusi

juggling kaki terhadap dribbling adalah x 100% = 28.2%. Kedua variabel

bebas memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dribbling sebesar 70% dan sisanya sebesar 30% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Hasil uji signifikansi dengan uji F menunjukkan agility dan

juggling kaki memiliki pengaruh signifikan terhadap dribbling karena nilai F hitung

(28) berada di daerah penerimaan hipotesis penelitian. Saran peneliti latihan agility sebaiknya dilakukan dengan cara sederhana dan juggling sering dilatih terutama pada waktu luang. Latihan dribbling sebaiknya selalu menggunakan rintangan dengan rute yang bervariasi.

(5)

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………..……… i

KATA PENGANTAR……….……….. ii

UCAPAN TERIMA KASIH……….……… iii

DAFTAR ISI………...……… A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Rumusan Masalah ...………... 5

C. Tujuan Penelitian………. 6

D. Manfaat Penelitian ...………... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Karakteristik Cabang Olahraga Sepakbola…...……….. 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian……… 23

B. Desain Penelitian………. 23

C. Populasi dan Sampel………... 25

(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI PENEMUAN

A. Hasil Penelitian dan Uji Hipotesis ……… 35

B. Diskusi Penemuan ………. 44

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan……… 46

B. Saran………. 46

DAFTAR PUSTAKA ………. 49

LAMPIRAN ……….... 50

(7)

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga sepakbola adalah permainan yang menekankan kerjasama antar anggota tim yang terdiri dari penjaga gawang, striker, defender, gelandang. Permainan sepakbola artinya bekerja sama sebagai tim untuk menerapkan strategi permainan yang diterapkan untuk mencetak gol ke gawang lawan dan menjaga agar gawang sendiri tidak kemasukan bola. Kerja sama yang dilakukan didukung oleh kemampuan individu dengan teknik berkualitas, taktik, strategi, dan mental bermain yang baik. Ibrahim & Komarudin (2007: 22) menyatakan bahwa “kelompok yang sudah terorganisasi menunjukan kelebihan“. Permainan sepakbola adalah permainan yang lebih mengutamakan permainan kerjasama.

Tujuan dari bermain sepakbola bagi anggota tim dalam sebuah pertandingan adalah berusaha menguasai bola, memasukan bola ke gawang lawan, dan menjaga agar gawang sendiri tidak kemasukan bola. Permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang membutuhkan kerjasama yang solid antar sesama anggota tim. “Seorang pemain sepakbola harus memenuhi syarat yang baik sebagai individu maupuan sebagai anggota tim” (Usli et al, 2008: 21).

Untuk bermain sepakbola dengan baik setiap pemain menguasai beberapa teknik dasarantara lain teknik dasar, seperti stop ball (menghentikan bola),

shooting (menendang bola ke gawang), passing (mengumpan), heading

(menyundul bola), dan dribbling (menggiring bola). Anggota tim yang dapat menguasai bola adalah anggota yang memiliki kemampuan teknik yang baik.

Salah satu teknik dasar yang cukup penting untuk dikuasai adalah teknik

dribling (menggiring bola). Sucipto seperti dikutip (Usli et al, 2008: 51)

menyatakan dribbling adalah : ”menendang putus-putus atau pelan-pelan”.

Dribbling dapat diartikan sebagai gerakan menggiring bola dengan menggunakan

(8)

Dribbling erat kaitannya dengan penguasaan bola di lapangan. Tim yang

menguasai bola menunjukan tim tersebut memiliki kualitas bermain yang lebih baik.

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan. Bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran (gawang lawan), melewati hadangan lawan, mencari kesempatan untuk memberikan umpan dan menghambat permainan. Memiliki kemampuan dribbling yang baik sangat penting dalam permainan sepakbola.

Kemampuan teknik dribbling dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keterampilan juggling kaki, kecepatan dan kemampuan kontrol bola, ketepatan kordinasi mata dan kaki, serta konsentrasi. Seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik bila belum mampu menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dibutuhkan latihan yang rutin dan ketepatan metode latihan serta proses yang cukup lama untuk mengembangkan kemampuan dribbling.

Tidak setiap teknik dasar terutama dribbling dapat selalu berhasil dilakukan pada saat bermain terutama pada pertandingan dengan lawan yang kuat, berkualitas, dan tekanan penonton tinggi. Dribbling yang baik ditunjang oleh keterampilan juggling kaki dan agility. Teknik dribbling yang baik akan memperbesar kesempatan menguasai bola dan pertandingan. Penguasaan bola yang lebih besar akan memperbesar kesempatan mencetak gol. Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut : 1) untuk melewati hadangan lawan, mencari kesempatan dan waktu yang tepat memberikan bola kepada teman, 2) menahan bola tetap dalam penguasaan serta menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan. Juggling kaki dan agility sangat berperan terciptanya kemampuan menggiring bola yang berkualitas.

(9)

3

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

kemampuan teknik dribbling. Irama dan tempo yang ditemukan pada saat juggling akan membantu pola penguasaan bola lebih konsisten. Salah satu gerakan manimulatif dalam sepakbola adalah juggling. Gerakan juggling kaki adalah gerakan manipulatif gerakan yaitu gerakan mempermainkan obyek tertentu yaitu bola. Kemampuan juggling pada umumnya dimiliki oleh semua pemain namun yang harus paling cepat berekasi terhadap bola umpan menerima umpan adalah pemain tengah dan striker. Sehingga manfaat juggling akan lebih terasa pada pemain dengan posisi seperti striker.

Kemampuan untuk melakukan juggling dengan baik sama dengan usaha membangun kepercayaan diri yang kuat pada saat dribbling. “Ketika atlet sepakbola dapat melakukan juggling secara berulang-ulang, atlet itu dapat menciptakan banyak peluang dalam situasi permainan”. Mielke (2007: 9). Proses untuk meningkatkan keterampilan juggling kaki terlihat sangat sederhana namun membutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam berlatih. dalam pertandingan kemampuan untuk menerima bola-bola sulit sering terjadi. Kepekaan kaki yang terbiasa berinteraksi dengan bola akan memiliki reflek dan otomatisasi gerak pada saat merebut bola atau menerima bola.

Faktor kedua yang layak untuk diperhatikan dalam dribbling yaitu agility. Menurut Mahendra (2007: 40) agility adalah : “Kelincahan (agility) adalah

kemampuan seseorang untuk bergerak secara cepat”. Dengan waktu yang terbatas dan persaingan untuk merebut bola dan menguasai permainan diperlukan kelincahan seorang pemain bola dalam memainkan bola. Mahendra (2007: 40) mengungkapkan tentang komponen-komponen agilitas yaitu : “1) melakukan gerakan perubahan arah secara cepat, 2) berlari cepat kemudian berhenti secara mendadak dan 3) kecepatan bereaksi”. Agility memiliki manfaat yang penting

terhadap kemampuan seseorang bereaksi terhadap bola.

Agility memiliki peran penting dalam dribbling. Agility secara sederhana

dipahami sebagai kecepatan dan kordinasi. Agility bukan merupakan sesuatu yang melelahkan walaupun ada tuntutan kecepatan di dalamnya. Kecepatan dalam

(10)

dribbling. Jalan perlahan atau lari terputus-putus membantu seorang pemain untuk

melakukan dribbling dengan tepat terutama pada saat pertandingan.

Ketatnya hadangan lawan atau posisi teman satu tim akan menentukan agilitas dalam melakukan dribbling. Ketepatan, kecepatan dan, kordinasi adalah pada saat menerima bola dan mengoper bola dengan kemampuan kontrol bola yang tepat adalah hal yang sangat penting dalam dribbling. “Dan selama menggiring bola ingatlah untuk mengambil langkah yang pendek dan berirama” Usli et al (2008: 37). Hasil akhirnya adalah upaya untuk membangun serangan kepada pihak lawan dengan sistematis dan tepat disertai penggunaan teknik

dribbling yang sempurna agar hasilnya maksimal.

Kelincahan bergerak pada saat membawa bola, melakukan gerakan menipu atau melewati lawan merupakan kemampuan yang penting dalam usaha mneguasai bola atau mengindari hadangan lawan. Kelincahan membawa bola didukung oleh kemampuan agility yang baik dari seorang pemain.

Pemahaman tentang pentingnya penguasaan keterampilan juggling kaki dan agility bagi seorang pemain akan membantu mendorong peningkatan teknik

dribbling. Peningkatan teknik dribbling adalah salah satu upaya untuk

memperbaiki kualitas permainan dan memiliki nilai yang penting dalam sepakbola. Dengan kemampuan teknik menggiring bola yang baik sebuah tim memiliki kesempatan lebih besar untuk menang dan menguasai pertandingan.

Dalam pertandingan sepakbola, untuk mencetak gol bukan sesuatu yang mudah karena pelaksanaannya harus dilakukan cepat dan terarah pada ruang- ruang yang tidak terjaga oleh lawan dan penjaga gawang baik dengan gerak tipuan atau kecepatan membawa bola. Kemampuan membawa bola dengan baik tidak mungkin dimiliki anggota tim dengan juggling dan agility yang rendah. Hal ini menegaskan betapa pentingnya juggling dan agility terhadap keberhasilan menggiring bola di lapangan.

(11)

5

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

dengan baik akan sulit dihadang lawan dan memiliki kesempatan lebih besar untuk melesatkan bola ke gawang lawan. Tim dengan pertahanan kuat sekalipun dapat diperdaya dan diterobos jika para pemain memiliki kemampuan membawa bola yang baik. Kelincahan seorang pemain menggiring bola memiliki manfaat terutama pada saat bola dikuasai dan mulai mengarah dengan cepat ke gawang lawan pada saat daerah lawan kurang memiliki pertahanan yang baik.

Telaah mengenai dribbling, agility dan juggling akan berdampak pada pemahaman yang luas tentang aspek teknik dalam sepakbola. Hal ini akan mendorong tumbuhnya perbaikan secara teknis pada latihan-latihan dribbling di lapangan. Dalam sepakbola modern, kemampuan teknik berkembang pesat dan cepat. Tim yang tidak memperbaiki kemampuan dan pengetahuannya mengenai

dribbling, agility dan, juggling hanya akan menjadi tim yang underdog.

Pemahaman yang luas akan mendorong berkembangnya variasi gerakan-gerakan dribbling, agility dan, juggling sesuai dengan fungsi dan kondisi di lapangan. Tanpa pemahaman yang luas maka sulit melakukan evaluasi dan perbaikan mengenai kemampuan teknik dribbling.

Bagi anggota tim yang memiliki juggling dan agility yang rendah maka akan mengalami kesulitan untuk melakukan dribbling. Hal ini disebabkan pemain kurang memiliki kepekaan terhadap bola serta memiliki kemampuan rendah untuk menguasai bola. Pada saat yang sama lawan lebih memiliki kemampuan untuk menguasai bola karena memiliki kemampuan teknik dribbling yang didukung oleh agilitas dan teknik juggling yang baik.

Berdasarkan paparan di atas penulis mengambil judul pada penelitian ini yaitu “Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepakb Bola” (Studi Deskriptif pada anggota UKM FPOK UPI).

B. Rumusan Masalah

(12)

1. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan keterampilan juggling kaki terhadap keterampilan dribbling?

2. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan agility terhadap keterampilan

dribbling?

3. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan keterampilan juggling kaki dan

agility secara bersama-sama terhadap keterampilan dribbling?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian (Sugiyono, 2009: 282). Sesuai dengan rumusan masalah pada penelitian maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kontribusi yang signifikan keterampilan juggling kaki terhadap keterampilan dribbling.

2. Untuk mengetahui kontribusi agility terhadap keterampilan teknik dribbling.

3. Untuk mengetahui kontribusi keterampilan juggling kaki dan agility secara bersama-sama terhadap keterampilan dribbling.

D. Manfaat Penelitian

Dalam setiap penelitian atau karya tulis, seseorang maupun kelompok diharapkan dapat bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat umum. Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :

1. Secara teoritis

(13)

7

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

2. Secara praktis

Secara praktis hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada pembina olahraga atau pelatih khususnya cabang olahraga sepakbola sebagai salah satu acuan bagi pengembangan metode latihan olahraga dan orientasi latihan sehingga hasil latihan menjadi lebih efektif dan tepat. Bagi lembaga UKM FPOK UPI hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian lanjutan untuk memperbaiki dan mengembangkan UKM sepakbola.

E. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan definisi tiga variabel pada penelitian untuk memudahkan operasionalisasi variabel, yaitu:

1. Juggling dapat dilakukan dengan menggunakan punggung kaki, sisi kaki, paha

dan kepala agar bola tidak jatuh ke lantai. Keterampilan juggling adalah salah satu teknik individu dalam sepakbola yang sangat bagus untuk mengembangkan reaksi yang cepat, kontrol bola, dan meningkatkan konsentrasi yang diperlukan agar bisa berperan dengan baik di dalam permainan (Mielke, 2007: 9). Pada penelitian ini juggling dimaksud adalah

juggling kaki.

2. Agility adalah kecepatan merubah arah dalam yang dilakukan dengan berlari

perlahan, terputus-putus atau berjalan dengan ketepatan dan kecepatan dengan control tubuh yang baik. A slow jog or walk between each drill should allow

complete recovery. The emphasis must be on quality and form

(http://www.sport-fitness-advisor.com/soccer-agility-drills.html).

3. Dribbling adalah suatu upaya mendorong bola secara terputus-putus dengan

posisi bola tidak jauh dari kita sambil berlari untuk mencapai tujuan tertentu dalam permainan sepakbola (Usli et al, 2008: 51)

F. Anggapan Dasar

(14)

mengenai kedudukan permasalahan dalam penelitian. Anggapan dasar adalah kebenaran pendapat dalam penelitian yang merupakan titik tolak pemikiran yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya. Beberapa anggapan dasar penelitian ini adalah :

1. Agility sangat dibutuhkan untuk menunjang dalam dribbling (menggiring bola).

Agility akan membantu pemain bola bagaimana melakukan gerakan-gerakan

dribling secara berurut-urut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya pada jarak tertentu yang tepat baik untuk operan atau melakukan tendangan. Kelincahan dan kecepatan gerakan pemain sering dianggap sebagai ciri dari atlet berprestasi (Nurhasan, 2000: 128).

2. Keterampilan juggling kaki yang baik akan membantu proses penerimaan bola operan dan pada saat bola dioper pada anggota tim yang lain dengan tepat untuk membangun serangan. You know that agility training is used to improve

foot speed, quickness, acceleration, switching gears, cutting, starting/stopping,

change of direction, and reaction (Beith, 2010: 12).

3. Keterampilan juggling dan agility akan memudahkan serangan, menghindari hadangan lawan, membangun kepercayaan diri dan menampilkan permainan yang berkualitas. soccer juggling provides the means to make you confident

that you have the skills to control the ball perfectly.

(http://www.sport-fitness-advisor.com/soccer-agility-drills.html.

4. Dribbling adalah gerakan menggiring bola dengan menggunakan kaki,

mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran (gawang lawan), melewati hadangan lawan, mencari kesempatan untuk memberikan umpan dan menghambat permainan. ”Menggiring bola (dribbling) adalah keterampilan individu yang sangat penting untuk dikuasai karena dengan menggiring yang bagus kita akan dapat menerobos pertahanan lawan” (Usli et al, 2008: 71). G. Hipotesis

(15)

9

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

maka hipotesis yang diajukan adalah : Terdapat kontribusi yang signifikan keterampilan juggling kaki dan agility terhadap kemampuan teknik dribbling“.

H. Desain Penelitian

Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang sesuai dengan prosedur penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelatif dengan teknik tes. Metode korelatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui kontribusi keterampilan juggling kaki dan agility terhadap kemampuan dribbling.

I. Sampel dan Lokasi Penelitian

1. Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh anggota UKM sepakbola UPI berjumlah 28 mahasiswa. Penelitian ini disebut penelitian sampel karena seluruh populasi dijadikan sampel karena kurang dari 100.

2. Lokasi Pengambilan sampel

(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu mengungkapkan, menggambarkan, dan mengumpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara ilmiah sesuai dengan prosedur penelitian. Hal ini dijelaskan Nazir (2003: 44) bahwa : ”sudah terang metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan”. Selanjutnya Sugiyono (2010: 3) menjelaskan bahwa: “Metode adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan data yang diperoleh melalui tes (agility, juggling, dan dribbling). Menurut Sugiyono (2010: 11) “Metode deskriptif adalah “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel, atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”. Nazir (2003:54) menyatakan bahwa sebagai berikut : “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.”

Pemilihan metode deskriptif didasarkan pada penilaian bahwa metode tersebut dapat menggambarkan fenomena yang terjadi yaitu masalah dribbling,

juggling, dan agilitas mahasiswa UKM Sepakbola UPI. Metode deskriptif dan

teknik tes merupakan rangkaian kegiatan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil yang akan menegaskan hubungan variabel-variabel yang diselidiki.

B. Desain penelitian

(17)

24

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Desain

Alur penelitian :

Gambar 3.1

Komponen dan Proses Penelitian Kuantitatif Sumber: Diadaptasi dari Sugiyono ( 2010:49)

1. Studi pendahuluan, merupakan proses awal penelitian yaitu dengan melakukan merumuskan masalah dribbling sesuai dengan konsep atau teori yang seharusnya kemudian menelaah masalah yang mempengaruhi

dribbling yaitu agility dan juggling sesuai dengan fakta di lapangan.

2. Menyusun teori yang akan dijadikan dasar untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada mahasiswa UKM sepakbola UPI.

Y

Keterangan : = Juggling = Agility Y = Dribbling

Populasi dan sampel

Pengembangan Instrumen ( tes juggling, agility dan

dribbling)

Pengumpulan Data

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

Rumusan Masalah

Landasan

(18)

3. Pengumpulan data dengan memberikan sejumlah tes agility, tes juggling dan, tes dribbling dengan menggunakan alat tes yang telah valid dan reliabel untuk digunakan sesuai dengan karakteristik populasi yaitu mahasiswa anggota UKM Sepakbola UPI.

4. Data yang dibutuhkan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.

5. Dari data-data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan, apakah sesuai dengan masalah yang diteliti atau tidak.

6. Melakukan telaah kembali apakah hasil penelitian sesuai dengan teori, masalah yang ada serta apakah data telah dikumpulkan dengan cara yang sesuai dengan metode ilmiah.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sumber data penelitian yang dipilih sesuai dengan masalah penelitian. Jumlah populasi ditentukan berdasarkan representasi dan kemampuan peneliti baik dari sisi biaya, waktu dan tujuan penelitian. Populasi menurut Sugiyono (2010: 115) yaitu ”wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan di tarik kesimpulannya”. Menurut Furqon (2009: 146) ”populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik yang sama”. Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah sekelompok mahasiswa yang merupakan anggota UKM aktif Sepakbola UPI pada tahun 2013.

Dalam penelitian dengan jumlah populasi besar, sampel representatif digunakan karena keterbatasan waktu, biaya, dan kesempatan. Sugiyono, (2010: 118) menjelaskan bahwa : ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Menentukan jumlah sampel dilakukan berdasarkan suatu teknik tertentu. Arikunto (2002: 112) menjelaskan bahwa :

(19)

26

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Selanjutnya, bila jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas maka, populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota UKM sepakbola UPI berjumlah 28 mahasiswa. Anggota UKM seluruhnya bersedia dijadikan sampel. Peneliti mengambil semua populasi sebagai sampel karena jumlah populasi relatif kecil. Penelitian ini disebut penelitian jenuh atau sensus karena seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel dengan total jenuh apabila seluruh populasi dijadikan sampel karena populasi kurang dari 100. Sugiyono (2010: 124) menyatakan bahwa ”sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi”.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan adalah dengan tes yang diberikan kepada sampel sesuai dengan tujuan test yang dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian dan menguji hipotesis. Tes menjadi alat utama pengukuran agility, juggling, dan dribbling anggota sepakbola UPI. Nurhasan (2007: 5) mengemukakan sebagai berikut :

Pengukuran adalah proses pengumpulan data/ informasi dari suatu obyek tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur. Alat ukur ini berupa a) Tes dalam bentuk-bentuk pertanyaan, b) Tes dalam bentuk psikomotor, c) Berupa skala sikap dan berupa alat ukur yang bersifat standar misalnya ukuran meter, berat, ukuran suhu derajat Fahrenheit ( F), derajat Celcius ( C).

1. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah : a. Tes Kemampuan Juggling

(20)

Bola sepak sebanyak 3 buah

Stopwatch

Alat Tulis

 Pelaksanaan

Tester melakukan gerakan juggling kaki selama satu menit tanpa bola jatuh ke tanah.

 Skor

Nilai diberikan berdasarkan lamanya waktu dalam satu menit tester dapat mempertahankan bola tetap di udara.

b. Agility tes (Ilinois) 10x 5 meter

Tes Ilinois bertujuan untuk mengukur agility (kelincahan) para anggota UKM dan sebagai alat ukur untuk melihat perkembangan agility. Untuk melakukan tes ini diperlukan :

 Area lapangan yang luasnya 400 meter

 8 cone (tanda berbentuk kerucut).

 Stopwatch.

 Seorang asisten.

Prosedur pelaksanaannya adalah :

 Tandai area lapangan dengan luas 10 x 5 meter, kemudian letakkan 4 cone pada setiap ujung lapangan. Ujung kiri lapangan yang terdapat sebuah cone diberi tanda start dan ujung kanan lapangan yang terdapat sebuah cone diberi tanda finis.

 Letakkan 4 cone lainnya pada area pertengahan lapangan, dan setiap cone jaraknya 3,3 meter.

 Orang coba mulai berdiri di depan cone start, kemudian asisten menjelaskan jalur lari yang harus dilakukan sampai finish.

(21)

28

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga

 Selama lari, testee tidak boleh menyentuh cone.

 Waktu yang ditempuh sampai finish dicatat dan dicocokkan dengan tabel

Agility Run Ratings.

Tabel 3.1

Illinois Agility Run Test

Gender Excellent Above Average Average Below Average Poor Male <15.2 secs 15.2 – 16.1 secs 16.2 – 18.1

secs

18.2 – 18.3 secs

>18.3 secs

Female <17.0 secs 17.0 – 17.9 secs 18.0 – 21.7 secs

21.8 – 23.0 secs

>23.0 secs

Rute tes yang diberikan adalah sebagai berikut:

(22)

b. Tes dribbling adalah bertujuan untuk mengukur keterampilan, kelincahan,dan kecepatan kaki dalam memainkan bola alat yang digunakan yaitu:

 Bola

 Stopwatch

 6 buah rintangan

 Tiang bendera

Gambar 3.3

Diagram Lapangan Tes Menggiring Bola

Petunjuk pelaksanaan :

 Pada aba-aba “siap” testee berdiri di belakang garis start dengan bola dalam penguasaan kakinya.

5 m

5 m

5 m

FINISH START

(23)

30

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga

 Pada aba-aba “ya”, testee mulai mengiring bola ke arah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ia melewati garis finis.

 Salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki dimana kesalahan dan selama itu pula stopwatch tetap berjalan.

 Menggiring bola dilakukan dengan kaki kanan dan kiri bergantian atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan. Gerakan dinyatakan gagal bila:

 Testee mengiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki.

 Testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah.

 Testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola.

Cara menskor adalah waktu tempuh dari mulai aba-aba “ya” sampai melewati garis finis. Waktu dicatat persepuluh detik.

2. Metode Analisa Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data terkumpul dari seluruh sampel melalui serangkaian test juggling kaki, agility dan teknik menggiring bola. Ditegaskan Sugioyono (2010: 207) bahwa :

Kegiatan dalam analisisi data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan.

(24)

n

x

x

parametrik. Jika data tidak berdistribusi normal maka digunakan uji nonparametrik.

Langkah-langkah yang dilakukan yaitu :

1. Mencari nilai rata-rata dari setiap variabel, digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

x = Nilai rata-rata yang dicari

 = Jumlah dari x = Skor mentah n = Jumlah sampel

2. Simpangan Baku dengan rumus

1

3. Setelah menempuh langkah-langkah tadi barulah mencari T-skor dengan rumus:

(25)

32

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga

 

menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan penelitian yang dilakukan.

Untuk memproleh skor-skor yang standar penulis menggunakan perhitungan T-skor. Fungsi dari T-skor adalah menyetarakan dari beberapa jenis skor yang berbeda satuan ukuran atau bobot skor menjadi skor yang baku atau skor standar.

4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan yaitu rumus Hartley sebagai berikut :

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata . 5. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Sebelum

dilakukan analisis korelasi, maka terlebih dahulu dilakukan penghitungan normalitas dari setiap butir tes yang bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau sebaliknya. Rumus yang digunakan yaitu dengan uji kenormalan secara non parametrik atau disebut uji Liliefors. Pengujian hipotesis nol dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pengamatan X1, X2,…….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ……., Zn

dengan mempergunakan rumus :

S

b. Untuk setiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung pula F ( Zi ) = P ( Z < Zi ).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Zi , Z2 ,………, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Z1), maka:

(26)

e. Hitung harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini (Lo).

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka dibandingkan Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata  = 0.05. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis uji Liliefors. Dalam hal ini hipotesis diterima.

7. Uji koefisien korelasi tunggal dengan skor berpasangan atau pearson product

moment karena data berbentuk interval atau ratio dengan menggunakan rumus :

  

Kemudian melakukan penghitungan uji signifikansi koefisien korelasi tunggal, menggunakan pendekatan uji-t dengan rumus:

Keterangan:

t = t hitung yang dicari r = koefisien yang dicari i = jumlah sampel

(27)

34

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga diterima jika . Pada taraf nyata α = 0.05 dengan dk = n- 1 dalam hal lain jika hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak.

8. Menghitung derajat hubungan tiga variabel atau koefisien korelasi multiple dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

Ry12 = Koefisien korelasi yang dicari ry1 = Koefisien korelasi antara Y dan X1 ry2 = Koefisien korelasi antara Y dan X2 r12 = Koefisien korelasi antara X1 dan X2

Kemudian menguji signifikansi koefisiensi korelasi multiple atau ganda dengan menggunakan pendekatan statistik uji-F dengan rumus:

Keterangan:

F = F hitung yang dicari

R = Koefisien korelasi yang dicari K = Jumlah variable bebas

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data statistika yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Terdapat kontribusi yang signifikan antara agility terhadap dribbling pada cabang olahraga sepakbola.

2. Terdapat kontribusi yang signifikan antara juggling kaki terhadap dribbling pada cabang olahraga sepakbola.

3. Terdapat kontribusi yang signifikan antara agility dan juggling kaki secara bersama-sama terhadap dribbling pada cabang olahraga sepakbola.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut :

1. Bagi para pelatih atau pembina cabang olahraga sepakbola

Latihan agility dapat dilakukan dengan cara yang sederhana baik dengan menggunakan rintangan maupun rute yang berubah arah. Latihan hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan seperti berat badan, tinggi badan, atau kelincahan tungkai. Latihan untuk meningkatkan kelincahan dapat dilakukan dengan metode-metode yang telah diakui secara ilmiah dan terbukti di lapangan. Latihan juggling dapat dilakukan dengan tahapan penguasaan gerakan juggling baik dengan bola atau tanpa bola yang dilanjutkan dengan tahapan dribbling.

2. Bagi para mahasiswa

(29)

48

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

3. Bagi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai instuisi yang berkaitan dengan pendidikan dan pembinaan olahraga secara formal agar dapat menyusun dan mensosialisasikan hasil-hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa sebagai informasi ilmiah kepada masyarakat pendidikan, masyarakat olahraga, dan masyarakat umum.

4. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam mengenai agility, juggling, dan dribbling.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Cholil, Hasanudin (2009). Tes Kemampuan Komponen Fisik Cabang-cabang

Olahraga. Bandung: FPOK.

Furqon (2009). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Ibrahim, Komarudin (2007) Psikologi Pelatihan. Bandung: FPOK UPI

Lutan, R. Berliana dan Sunaryadi, Y. (2007). Metode Penelitian Pendidikan

Dalam Pelatihan Olahraga. Bandung: FPOK.

Luxbacher, Joe. (2004). Taktik dan Strategi Sepakbola. Jakarta.

Mahendra, Agus (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI Mielke Danny, (2007). Dasar-dasar Sepakbola. Jakarta: Pakar Raya.

Moh, Nazir. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nurhasan. (2000). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah

Statistik. Bandung: FPOK.

Satriya (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Sucipto. (2000). Sepakbola. Jakarta: Depdiknas.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Timo et al (2010). Kurikulum dan Pedoman Dasar Sepakbola Indonesia. Jakarta:

PSSI.

Tim Penyusun Kamus. (1989). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani.

Tim Penyusun UPI. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

(31)

50

Yuda Muhammad Awaludin, 2013

Sumber dari internet :

http://www.inagurasi.com/wp-content/uploads/2013/03/heading.jpg. (diakses 2 Juli 2013)

http://www.sport-fitness-advisor.com/soccer-agility-drills.htm. (diakses 2 Juli 2013)

http://www.soccerperformance.org/training/agilitycoord.htm. (diakses 2 Juli 2013)

http://bolasharing.blogspot.com/2012/03/tips-melakukan-juggling. (diakses 2 Juli 2013

Gambar

Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3 Diagram Lapangan Tes Menggiring Bola
tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata  .

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME karena atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam waktu yang telah ditetapkan sebagai salah satu

Sistem Aplikasi General Ledger ini bersifat Integrated banking operational system dengan memakai jaringan kerja komputer yang saling berhubungan dengan seluruh

Studi tentang motivasi belajar siswa kelas X TGB pada mata pelajaran kelompok produktif di SMKN 1 Sumedang.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

“ Upaya Pengelola Bank Sampah Sabilulungan dalam Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Masyarakat di Wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan

Pengaruh Permainan Sepak Bola Terhadap Perilaku Sosial Agresif Siswa di SMPN 7 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu..

Bakso juga merupakan salah satu makanan yang kaya akan protein hewani yang dibutuhkan tubuh, Lemak yang seimbang dan berkarbohidrat yang cukup tinggi sehingga tidak jarang makanan

Pemberian urus-urus pada jam 20.00 malam hari sebelum hari operasi dan jam 05.00 pagi pada hari operasi.. Pemberian laksansia : per oral pada jam 16.00 sore hari sebelum hari

Abstrak: Pondok pesantren memiliki fungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah serta lembaga kemasyarakatan yang telah memberikan warna daerah terutama pedesaan. Ia