• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh Hilda Nur Fadilah

0807883

(2)

Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA

PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA

USAHA BUSANA PENGANTIN

Oleh Hilda Nur Fadilah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Tata Busana

© Hilda Nur Fadilah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

HILDA NUR FADILAH

MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I.

Dra.As-as Setiawati, M.Pd NIP. 195407261198002 2 002

Pembimbing II,

Dra. Hj, Astuti, M.Pd NIP. 19601205 198703 2 001

Mengetahui

(4)

ABSTRAK

MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat hasil belajar busana pengantin sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Populasi penelitian ini yaitu peserta kursus dan alumni kursus di Quenta Busana berjumlah 20 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan yaitu sebagian besar responden mengetahui manfaat hasil belajar busana pengantin sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin, ditinjau dari penguasaan kompetensi pengertian busana pengantin Sunda, pengertian kebaya Sunda, karakteristik kebaya Sunda, model kebaya pengantin Sunda, jenis kain, warna, corak, garnitur untuk kebaya pengantin Sunda. Keterampilan yang harus dikuasai, pembuatan pola kebaya pengantin sunda dan teknik jahit kebaya pengantin Sunda. Rekomendasi ditujukan pada peserta kursus diharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan wawasan mengenai membuat busana pengantin, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembuatan busana pengantin, dan kepada instruktur, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan dan mengembangkan materi pembelajaran membuat busana pengantin.

(5)

ABSTRACT

USEFUL OF RESULT OF RESULT OF RESULT STUDY BRIDAL DRESS AS READY TO OPEN FOR EFFORT DRESS

The research is purpose for knowing useful of result study bridal dress, as ready to open for effort bridal dress the method research which is used are deskriptip method population of research is course partner and ex course in Quenta fashion for 20 person. The technical collecting data using angket. Based on the research which is doing get conclusion are most of respondence knowing the useful of result study bridal dress as t ready for open effort bridal dress. Looking at it authority competence. The meaning of sundanese bride kebaya, karakteristic sundanese bride, the model of kebaya sundanese bride kind of fabric, colour, motif, garniture for kebaya sundanese bride. The skills must be the authority, making of pattern of kebaya sundanese bride, and technical sewing kebaya sundanese bride. The recomandatin is for course partner hopely the research useful as a motivation increase perpection about making of bridal dress. Until could increase the quality making of bridal dress and for the instrukture, the result of this research can become as a matter input for increase and develoving of teaching subject mather to making bridal dress.

(6)
(7)

A. Kesimpulan ... 96 B. Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98

LAMPIRAN

A. Kisi-Kisi Instrumen ... 100 B. Instrumen Penelitian... 103 C. Surat-Surat

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel hal

2.1 Ciri Khas Payet ... 26

2.2 Ciri Khas Mutiara ... 27

4.1 Pendidikan Terakhir ... 61

4.2 Alasan Memilih Kursus Keahlian Tata Busana ... 61

4.3 Manfaat Hasil Belajar Pada Pengetahuan Model Garis Leher ... 62

4.4 Manfaat Hasil Belajar Pada Pengetahuan Model lengan kebaya Pengantin Sunda ... 63

4.5 Manfaat Hasil Belajar Pada Pengetahuan Model bawah kebaya Pengantin Sunda ... 64

4.6 Manfaat Hasil Belajar Pada Pemilihan Kain Untuk kebaya Pengantin Sunda ... 65

4.7 Manfaat Hasil Belajar Pada Pemilihan Warna Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 66

4.8 Manfaat Hasil Belajar Pada Pemilihan Jenis Kain Brokat Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 67

4.9 Manfaat Hasil Belajar Pada Pemilihan Jenis Manik-manik Penghias Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 68

4.10 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola Hiasan Kebaya Pengantin Sunda ... 69

4.11 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola badan Kebaya Pengantin Sunda ... 70

4.12 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola badan Kebaya Pengantin Sunda ... 71

4.13 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola badan Kebaya Pengantin Sunda ... 72

4.14 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola Garis leher Hati Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 73

4.15 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola Garis leher Square Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 74

4.16 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola Garis leher U Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 75

4.17 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola Garis leher Sabrina Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 76

4.18 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola Garis leher V Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 77

4.19 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola Lengan Licin Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 78

4.20 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola Lengan Variasi Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 79

(9)

4.22 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola Lengan Variasi

Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 82 4.23 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola Lengan Sapu Tangan

Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 83 4.24 Manfaat Hasil Belajar Pada Pembuatan Pola Lengan setengah

Lingkaran Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 84 4.25 Manfaat Hasil Belajar Pada teknik Jahit Lingkar Kerung Lengan

Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 86 4.26 Manfaat Hasil Belajar Pada teknik Jahit Penyelesaian Kelim

Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 87 4.27 Manfaat Hasil Belajar Pada teknik Jahit belahan Kebaya Pengantin

Sunda ... 87 4.28 Manfaat Hasil Belajar Pada teknik Jahit Penyelesaian Garis Leher

Kebaya Pengantin Sunda ... 88 4.29 Manfaat Hasil Belajar Pada teknik Menerapkan Hiasan Mute

Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 89 4.30 Manfaat Manfaat Hasil Belajar Pada teknik Menerapkan Payet

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar hal

2.1 Model Kebaya Kartini Samleah ... 10

2.2 Necline Kebaya Sunda ... 11

2.3 Kerah shawl Model Samleah lebar dan Samleah Kecil Pada Kebaya Sunda ... 11

2.20 Aksesoris Pengantin Sunda Siger ... 20

2.21 Milineris Pengantin Sunda Siger ... 20

2.22 Contoh Macam-macam brukat ... 21

2.23 Contoh Bermacam-macam Organdi ... 22

2.24 Contoh Bermacam-macam Sifon ... 22

2.25 Contoh Bermacam-macam Tule ... 23

2.26 Contoh Motif Kain Untuk Kebaya Pengantin Sunda ... 24

2.27 Macam- macam Payet ... 25

2.28 Macam- macam Mute-mute ... 26

2.29 Macam-macam Mutiara ... 27

2.30 Macam-macam Kristal ... 28

2.31 Hiasan Bordir Pada Kebaya Pengantin Sunda ... 28

2.32 Hiasan Aplikasi Pada Kebaya Pengantin Sunda ... 29

2.33 Hiasan Korsase Pada Kebaya Pengantin Sunda ... 30

2.34 Jenis Pola Hiasan Kebaya Pengantin Sunda ... 31

(11)

2.42 Kebaya Pengantin Sunda Model III ... 37

2.43 Pola Kebaya Pengantin Sunda Model III ... 38

2.44 Pola Lengan Kebaya Pengantin Sunda Model III ... 39

2.45 Teknik Kampuh Balik ... 40

2.46 Teknik Bisban ... 41

2.47 Teknik Jahit Kerung Lengan ... 42

2.48 Teknik Jahit Sengkelit Kebaya ... 43

2.49 Tusuk Kelim Sembunyi ... 44

2.50 Pemasangan Payet Pada Brukat ... 45

2.51 Pemasangan Payet Pada brukat ... 45

2.52 Pemasangan Kristal dan Mutiara ... 46

2.53 Pembuatan Korsase Pilin ... 47

(12)

DAFTAR DIAGRAM

4.1 Diagram Manfaat Hasil Belajar Busana Pengantin Ditinjau Dari

Pengetahuan Kebaya Pengantin Sunda ... 92

4.2 Diagram Manfaat Hasil Belajar Busana Pengantin Ditinjau Dari

Keterampilan Pembuatan Pola Kebaya Pengantin Sunda ... 94

4.3 Diagram Manfaat Hasil Belajar Busana Pengantin Ditinjau Dari

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

A. Kisi-Kisi Instrumen ... 100 B. Instrumen Penelitian... 103 C. Surat-Surat

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEK) yang semakin modern dikalangan masyarakat kebutuhan akan fashion semakin berkembang, sehingga menuntut para pelaku usaha dibidang busana yang relatif mengetahui lingkup berbusana untuk lebih kompetitif dalam menciptakan busana yang lebih inovatif dan kreatif. Model busana yang selalu dituntut untuk inovatif salah satunya adalah busana pengantin.

Busana pengantin merupakan busana khusus yang dipakai dalam acara resepsi pernikahan. Busana ini termasuk pada golongan busana yang eksklusif dengan memiliki model yang mewah dan istimewa, selain itu juga salah satu unsur kebudayaan, perwujudannya tidak lepas dari rangkaian pesan yang disampaikan lewat lambang- lambang yang dikenal dengan tradisi masyarakatnya. Busana pengantin tidak hanya sekedar menarik perhatian orang dalam upacara pernikahan, tetapi juga dapat menciptakan suasana resmi dan hikmat, sehingga perwujudannya tidak hanya mewah dan meriah, lambang yang diungkapkan merupakan cerminan dari corak kebudayaan dalam arti nilai – nilai pada masyarakat salah satunya busana pengantin Sunda yang bermodel kebaya. Mayoritas masyarakat di Indonesia terutama untuk orang sunda banyak menggunakan kebaya pengantin Sunda, karena selain memiliki arti dan nilai, kebaya pengantin Sunda banyak diminati oleh masyarakat, dengan model yang berciri khas maupun hiasan yang glamor dengan tampilan yang berbeda dan indah bila dipakai.

(15)

2

Sunda. Memperoleh orang yang ahli dibidang busana tersebut, perlunya suatu pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Pendidikan formal yaitu kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat dimulai dari sekolah dasar, sekolah menengah sampai perguruan tinggi dan di dalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan profesional yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. sedangkan untuk pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.

Bentuk pendidikan non formal salah satunya adalah kursus. Pengertian kursus tertulis pada pasal 26 ayat 5 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, dijelaskan bahwa “kursus adalah bentuk pendidikan berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan serta pengembangan kepribadian professional”.

(16)

3

Kursus Quenta busana merupakan salah satu anggota IPBI yang menyelenggarakan kursus keterampilan pembuatan busana, mulai dari kursus busana tingkat dasar, tingkat terampil sampai dengan tingkat mahir. Tujuan dari kursus Quenta busana yaitu memberikan bekal pengetahuan dalam pembuatan busana, mengembangkan minat dan bakat peserta kursus pada pembuatan busana dan berusaha sendiri atau berwiraswasta. Tujuan diselenggarakan kegiatan kursus menjahit busana, kursus Quenta busana memberikan pembelajaran materi kebaya pengantin Sunda yang berada pada tingkat terampil.

Kompetensi yang diharapkan dari pembelajaran pembuatan kebaya pengantin Sunda yaitu mampu memecahkan masalah dalam pembuatan kebaya pengantin Sunda baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Materi yang disajikan meliputi pengetahuan pengertian kebaya pengantin Sunda, karakteristik kebaya pengantin Sunda. memilih bahan hiasan, memilih jenis kain, keterampilan pembuatan pola kebaya pengantin Sunda dan teknik jahit pembuatan kebaya pengantin sunda.

Hasil belajar kebaya pengantin Sunda pada program kursus merupakan gambaran penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh peserta kursus. Sesuai dengan dikemukaan oleh Nana Sudjana (2004:28) yaitu:

“Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup pengetahuan, nilai

sikap dan keterampilan”. Hasil belajar pembuatan kebaya pengantin Sunda dari

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor seyogyanya dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin.

Membuka usaha busana pengantin merupakan membuat, merintis atau menyelenggarakan suatu usaha yang bergerak dibidang busana pengantin dengan mengerahkan tenaga, fikiran untuk mencapai tujuan.

(17)

4

tekun, ulet. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Slameto (2010:13), sebagai berikut:

Kesiapan merupakan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban dengan cara tertentu terhadap suatu situasi yang mencakup 3 aspek : kondisi fisik, mental dan emosional sebagai kesiapan internal, kebutuhan motif dan tujuan sebagai kesiapan eksternal, keterampilan dan pengetahuan.

Kesiapan merupakan faktor yang sangat penting untuk membuka usaha, karena tanpa kesiapan sebuah usaha tidak dapat berjalan dengan baik, walaupun faktor-faktor yang lain telah dikuasai begitu juga dalam membuka usaha busana pengantin. Mata pelajaran busana pengantin yang dipelajari di kursus Quenta busana dapat memberikan pengalaman belajar yang khusus dalam mengembangkan ide, gagasan wawasan dalam membuka usaha busana pengantin. Atas dasar pemikiran yang telah di uraikan dalam latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui dan melakukan penelitian

tentang “ Manfaat Hasil Belajar Busana Pengantin Sebagai Kesiapan membuka

usaha busana pengantin” yang diselenggarakan oleh kursus Quenta busana. Masalah ini menarik untuk diteliti karena berhubungan dengan bidang busana sesuai dengan program Studi pendidikan Tata Busana yang penulis tempuh.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah menurut Abraham Maslow (2000:50) adalah:

Upaya untuk mengelompokan, mengurutkan, sekaligus memetakan masalah-masalah tersebut secara sistematis berdasarkan bidang ilmu dan profesi peneliti. Sebab tujuan dari identifikasi adalah apabila akan mencari dan memilih atau fokus penelitian jangan berdasarkan atas perenungan, lamunan dan coba-coba.

(18)

5

karakteristik kebaya, model busana pengantin, memilih garnitur untuk busana pengantin, memilih jenis kain, membuat pola busana pengantin dan teknik jahit busana pengantin dapat dimanfaatkan untuk kesiapan membuka usaha busana pengantin

b. Peserta kursus yang dikatakan siap untuk membuka usaha busana pengantin adalah peserta kursus yang sudah memiliki kesiapan fisik, mental, percaya diri, jujur, bertanggungjawab, disiplin, tekun, ulet dan memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam membuat pola busana, teknik jahit busana dengan kualitas yang bermutu tinggi dan memiliki kemampuan dalam memilih jenis kain, dan garnitur busana.

Rumusan masalah menurut Sugiyono (2011:58) adalah “ suatu pernyataan

yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. perumusan

masalah pada penelitian ini adalah bagaimana manfaat hasil belajar busana pengantin Sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin?

Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian cukup luas dan mempertimbangkan terbatasnya waktu, tenaga dan kemampuan berfikir maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah diperlukan untuk memudahkan dan menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas. Luasnya masalah dalam penelitian ini dibatasai pada manfaat hasil belajar busana pengantin ditinjau dari kompetensi pengertian kebaya pengantin Sunda, karakteristik kebaya sunda, model kebaya pengantin Sunda, pemilihan garnitur kebaya pengantin Sunda, pemilihan jenis kain kebaya pengantin Sunda, pembuatan pola kebaya pengantin Sunda dan teknik jahit kebaya pengantin Sunda sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menurut S. Nasution (1993:39) yaitu “ pegangan yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukan serta melakukan patokan untuk

mengetahui sejauh mana tujuan itu dicapai “. Secara spesifik tujuan yang hendak

(19)

6

1. Manfaat hasil belajar busana pengantin ditinjau dari kompetensi pengertian kebaya pengantin Sunda sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin 2. Manfaat hasil belajar busana pengantin ditinjau dari kompetensi pemilihan

bahan hiasan kebaya pengantin Sunda sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin

3. Manfaat hasil belajar busana pengantin ditinjau dari kompetensi pemilihan kain kebaya pengantin Sunda sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin.

4. Manfaat hasil belajar busana pengantin ditinjau dari kompetensi pembuatan pola kebaya pengantin Sunda sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin.

5. Manfaat hasil belajar busana pengantin ditinjau dari kompetensi teknik jahit pembuatan kebaya pengantin Sunda sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tentang manfaat hasil belajar busana pengantin sebagai kesiapan praktek industri di butik secara teoritis dan praktis diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk mengembangkan ilmu pada pembelajaran di lembaga kursus menjahit dan memperkaya kepustakaan ilmiah, serta sebagai evaluasi dalam perbaikan dan penambahan materi mengenai pembuatan kebaya pengantin Sunda yang akan diajarkan pada tahun berikutnya.

2. Manfaat Secara Praktis

(20)

7

E. Sturktur Organisasi Skripsi

(21)

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian untuk memperoleh data dari responden. Lokasi penelitian yang telah dipilih penulis adalah Quenta Busana. Alasan pemilihan penelitian ditempat tersebut dikarenakan masalah ini belum ada yang meneliti, serta responden yang akan diteliti memiliki syarat untuk diteliti, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian ditempat tersebut.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Sumber data sangat diperlukan untuk memperoleh suatu data. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sehubungan dengan sumber data yang dijadikan sebagai subyek penelitian, maka ditentukanlah populasi dan sampel, seperti yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1996:16) “populasi adalah Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif dan kualitatif tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin di pelajari sifat- sifatnya”.

Pendapat di atas dijadikan acuan di dalam menentukan populasi pada penelitian ini, yaitu seluruh alumni dan peserta kursus yang telah mengikuti mata pelajaran busana pengantin yang berada pada tingkat terampil yang kursus di Quenta Busana yang berjumlah 20 orang

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No. Nama Kelas Jumlah

(22)

55

diungkapkan oleh Sugiyono (2010:124) bahwa “sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.

Sampel dalam penelitian ini adalah alumni kursus dan peserta kursus Quenta Busana sebanyak 20 orang.

B. MetodePenelitian

Metode penelitian adalah salah satu cara yang diharapkan untuk mengumpulkan data dalam memudahkan untuk meneliti. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Nana Sudjana (1991:52), metode deskriptif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristawa atau kejadian di masa sekarang “ ciri- ciri deskriptif menurut Winarno Surakhmad (1990: 140):

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah pada masa sekarang dan pada masa aktual

2. Data yang dikumpulkan mula- mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisa (karena metode ini disebut metode analitik)

Sejalan dengan yang telah diungkapkan oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2007:72):

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar.Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. Tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

(23)

56

C. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan untuk menghindari terjadi kesalahpahaman antara pembaca dan penulis terhadap istilah - istilah yang digunakan dalam penulisan judul penelitian, “Manfaat Hasil Belajar Busana Pengantin sebagai Kesiapan Membuka Usaha Busana Pengantin” oleh karena itu penulis menjelaskan istilah tersebut adalah:

1. Manfaat Hasil Belajar Busana Pengantin

a. Manfaat meurut W.J.S.Purwadarminta (2003:630) adalah “ guna atau faedah “ b. Hasil belajar adalah “perubahan tingkah laku yang mencakupi ilmu

pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui proses tertentu sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. (Nasution 1997:75)

c. Pembuatan busana pengantin yang tercantum dalam Silabus Mata pelajaran Busana Pengantin Sunda merupakan salah satu kompetensi dasar yang mencakup materi pengertian busana pengantin Sunda, karakteristik kebaya pengantin Sunda, jenis kain dan garnitur busana pengantin , model kebaya pengantin Sunda, pola kebaya pengantin Sunda, teknik jahit pembuatan kebaya pengantin Sunda.

Definisi operasional dari manfaat hasil belajar busana pengantin dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas adalah faedah dari kemampuan yang dimiliki peserta kursus yang diperoleh setelah mengikuti standar kompetensi penguasaan pembuatan busana pengantin yang yang mempelajari mulai dari konsep busana pengantin sampai pada teknik jahit busana pengantin.

2. Kesiapan Membuka Usaha Busana Pengantin

(24)

57

usaha pembuatan busana dengan jahitan kualitas tinggi dengan penjualan

pelengkap busananya”.

Definisi operasional kesiapan membuka usaha busana pengantin dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan diatas yaitu peserta kursus memiliki kemampuan dan keterampilan profesional serta etos kerja dengan hasil pekerjaan yang berkualitas dalam keterampilan pembuatan busana pengantin. Jenis busana pengantin yaitu pengantin Sunda berupa pemahaman model busana pengantin, pemilihan garnitur dan kain busana pengantin, pembuatan pola busana pengantin, teknik jahit busana pengantin.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner (angket), seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010:199)

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.”

Angket dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data dari responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui manfaat hasil belajar busana pengantin sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin pada peserta kursus Quenta Busana.

E. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan dalam suatu penelitian dengan menggunakan alat-alat yang digunakan oleh peneliti. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.

Angket menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2007:219) yaitu “suatu

(25)

58

pengetahuan mengenai manfaat hasil belajar busana pengantin sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang akan diolah yaitu data berdasarkan hasil angket yang telah

disebarkan kepada responden maka dilakukan pengolahan data. Teknik pengolahan data dalam penelitian yang digunakan berupa statistik sederhana dengan cara menjabarkan hasil perhitungan persentase jawaban masing-masing item sesuai dengan jawaban yang telah terkumpul. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu:

1. Membuat instrumen

Alat pengumpul data yang digunakan berbentuk angket. Pertanyaan yang dibuat di dalam angket harus menggambarkan permasalahan dalam penelitian agar jawaban yang dibuat reponden sesuai dengan tujuan.

2. Penyebaran dan Pengumpulan Instrumen

Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak, sesuai jumlah responden kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk dijawab. Angket yang telah diisi dibagikan kepada seluruh responden untuk dikerjakan dengan lengkap oleh responden pada setiap item sesuai dengan pedoman, angket dikembalikan pada penulis.

3. Verifikasi Data

Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi responden, kemudian menghitung jumlah angket yang telah diisi responde dan pemeriksa kelengkapan jawaban serta kebenaran cara pengisiannya.

4. Tabulasi data

(26)

59

5. Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunan perhitungan statistik sederhana yaitu dengan menghitung prosentase jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden karena jumlah jawaban responden pada setiap item berbeda. Rumus yang digunakan yaitu statistik sederhana mengacu pada pendapat Anas Sudjiono (2003:43) yaitu:

(Anas Sudjiono, 2003:43)

Keterangan:

p = angka persentase

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

n = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) 100% = bilangan tetap

6. Penafsiran Data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang jelas dari setiap jawaban pada pertanyaan yang telah diajukan. Data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan.

100% = seluruhnya 76%-99% = sebagian besar

51%-75% = lebih dari setengahnya 50% = setengahnya

26%-49% = kurang dari setengahnya 1%-25% = sebagian kecil

0% = tidak seorangpun

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan urutan kerja atau langkah yang dilakukan selama penelitian langsung. Prosedur dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu : tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian akhir

1. Tahap Persiapan

(27)

60

a. Melaksanakan pengamatan lapangan dan mempelajari buku- buku sumber sebagai acuan untuk membuat outline penelitian

b. Pemilihan masalah dan perumusan masalah serta menentukan alat pengumpul data

c. Menyusun outline untuk seminar judul. Data yang diperlukan dalam penyusunan outline ini terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, metode penelitian, dan daftar pustaka.

d. Membuat surat-surat pengajuan dosen pembimbing e. Proses bimbingan

f. Menyusun desain skripsi dimulai dari BAB I, BAB II, BAB III dan instrumen penelitian sebagai bahan seminar I

g. Seminar I

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah seminar I diselenggarakan dan hail perbaikan disetujui, maka dilakukan tahapan pelaksanaan sebagai berikut:

a. Penyebaran instrumen penelitian untuk pengambilan data dari responden b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian

d. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran e. Proses bimbingan untuk seminar II

f. Penyusunan draft skripsi mulai dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V dan instrumen penelitian

g. Seminar II (draft skripsi)

h. Tahap perbaikan draft skripsi hasil seminar II

3. Tahap Penyelesaian Akhir

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Manfaat hasil belajar busana pengantin ditinjau dari kompetensi pengetahuan kebaya pengantin Sunda sebagai kesiapan Membuka Usaha Busana Pengantin.

Manfaat hasil belajar busana pengantin ditinjau dari konpetensi pengetahuan kebaya pengantin Sunda menunjukan bahwa sebagian besar menyatakan peserta kursus telah merasakan manfaat pengetahuan kebaya pengantin Sunda, manfaat pengetahuan tersebut ditujukan tentang pengetahuan kebaya pengantin Sunda yaitu mencakup model dan karakteristik kebaya pengantin Sunda, detail kebaya pengantin Sunda, memilih jenis kain, memilih warna kain, dan memilih bahan hiasan untuk kebaya pengantin Sunda sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin.

2. Manfaat hasil belajar busana pengantin ditinjau dari kompetensi

pembuatan pola kebaya pengantin Sunda sebagai kesiapan Membuka Usaha Busana Pengantin.

(29)

97

3. Manfaat hasil belajar busana pengantin ditinjau dari kompetensi teknik jahit kebaya pengantin Sunda sebagai kesiapan Membuka Usaha Busana Pengantin.

Manfaat hasil belajar busana pengantin ditinjau dari kompetensi teknik jahit kebaya pengantin Sunda menunjukkan bahwa: sebagian besar peserta kursus telah merasakan manfaat keterampilan teknik jahit membuat kebaya pengantin Sunda. manfaat keterampilan tersebut ditujukan adanya keterampilan mempelajari teknik menjahit lingkar kerung lengan, teknik jahit sisi, teknik jahit penyelesaian kelim, teknik jahit menyelesaikan garis leher, teknik jahit belahan, teknik jahit sengkelit pada kebaya pengantin Sunda sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin.

B. Saran

Saran penulis yang diajukan berikut ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan pertimbangan untuk menjadikan masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

1. Peserta Kursus

Berdasarkan temuan penelitian yang menunjukan bahwa manfaat hasil belajar busana pengantin sebagai kesiapan membuka usaha busana pengantin diharapkan kepada peserta kursus untuk terus berlatih dan mempelajari modul atau buku-buku yang berkaitan dengan kebaya pengantin sehingga dapat mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan lebih ditekankan dalam keterampilan pembuatan kebaya pengantin.

2. Staf pengajar atau instruktur khususnya di lembaga kursus

(30)

98

DAFTAR PUSTAKA

Ali.M. (1985). Penelitian pendidikan prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa (2004). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT Bumi Angkara

A.Yahya.H. (2012). Sulam Benang Payet Cantik.Jakarta:Dunia Kreasi

Broke. P. (1998). A Dictionary of Costume and Fashion-Historic & Modern.New York: Dower PublicationItc.

Hj.Lisa.Z. (2011). Tata Rias Pengantin Sunda Tradisional dan Modifikasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI

Ira yani.I (20012). Sulam Manik Glamor Melayu. Jakarta : Gramata Publishing

Jasinta Harsi.L (2012). Sulam Payet India.Jakarta : PT Agromedia Pustaka

Maya (2012). Sulam Payet Untuk Pemula. Jakarta : Kawan Pustaka

Poerwadarminta, WJ.S (1999). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Ridwan (2010). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung :ALPABETA

Surwono.J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.Yogyakarta :Graha Ilmu

Silabus Busana Pengantin (2012) PKK FPTK UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan

Silabus Praktek Industri (2012). PKK FPTK UPI. Bandung :Tidak Diterbitkan

Universitas Pendidikan Indonesia (2011) Pedoman Karya Tulis Ilmiah.Bandung UPI Press.

Zulkarnaen.Y. (2006). Sulam Payet.Jakarta: Puspa Swara

Sumber Internet:

---, (2012). Busana Pengantin, Tersedia :http://www.wikipedia ensiklopedi Indonesia.com[ Februari 2013]

---, (2012). Busana Pengantin Sunda, Tersedia :http://www.

(31)

99

---, (2010). Kebaya Brokat, Tersedia :http://www. www.Dutagrosir.co/bahan

kebaya brokat-jepang [ Februari 2013]

---, (2012). Ragam bahan kebaya, Tersedia : http://maiimut.blogspot.com [ Februari 2013]

---,(2012). Jenis dan macam-macam bahan kebaya, Tersedia : http://www.bordirkudus.com [ Februari 2013]

---, (2008). Kebaya pengantin Sunda, Tersedia : http://www.anneahira.com [ Februari 2013]

---, (2008). Tekstur kain, Tersedia : http://satriowibisono.blogspot.com [ Februari 2013]

---, (2009). Memasang payet, Tersedia : http://wellcome-myhobby.blogspot.com [ April 2013]

---, (2012). Pengantin daerah, Tersedia :http://sanggarkarina.blogspot.com [ April 2013]

---, (2012). Butik. Tersedia :Hastakaryanoviwordpress.com [ April 2013]

---, (2012). Hiasan busana. Tersedia :Lavin craft.com [ April 2013]

---, (2012). Kebaya Sunda, Tersedia :http://skebayasunda.blogspot.com [ April 2013]

---, (2010). Korsase, Tersedia : http//korsasekebayapengantin blogspot.com [ April 2013]

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 3.1 Populasi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran Seni Ulin Kobongan di SMPN 1 Pasawahan Desa Sawah Kulon Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk mata pelajaran Biologi, dari berbagai buku yang ada, buku yang paling tepat untuk siswa SMP adalah buku karangan: a. Budi lewat Tugu Malioboro ke selatan, Bada

[r]

[r]

Beda tetap terjadi karena adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan beban menurut akuntansi dengan pajak, yaitu adanya penghasilan dan beban yang diakui menurut akuntansi

[r]

surah dan ayat pada terjemahan Al-Quran yang berhubungan dengan kata kunci yang. menjadi sedang

Dalam penelitian ini model pengkajian sastra bandingan diterapkan pada karya sastra Indonesia dan sastra Sunda yang bersumber pada cerita rakyatt Sunda tentang perkawinan