• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN KEDELAI Studi Kasus pada Kelompok Usaha Tani Kedelai Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih, Kabupaten Majalengka.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN KEDELAI Studi Kasus pada Kelompok Usaha Tani Kedelai Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih, Kabupaten Majalengka."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar/FPEB/345/UN-40-7-D1/LT/2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN KEDELAI

(Studi Kasus pada Kelompok Usaha Tani Kedelai Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih, Kabupaten Majalengka)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Ujian Sidang

Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi

Oleh: SRI ROSANAH

1001317

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

SRI ROSANAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN KEDELAI

(Studi Kasus pada Kelompok Usaha Tani Kedelai Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Pembimbing

Yana Rohmana, S.Pd., M.Si. NIP. 19790625 200501 1 002

Mengatahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

(3)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN KEDELAI

(Studi Kasus pada Kelompok Usaha Tani Kedelai Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka)

Oleh : SRI ROSANAH

Sebuah Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Sri Rosanah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

(4)

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penulisan ... 11

1.4 Manfaat Penulisan ... 12

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .. 13

2.1 Kajian Teori ... 13

2.1.1 Teori Penawaran ... 13

2.1.1.1 Penawaran Individu dan Penawaran Pasar (Market Supply) .... 14

2.1.1.2 Fungsi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran ... 15

2.1.1.3 Hukum Penawaran ... 18

2.1.1.4 Kurva Penawaran ... 19

2.1.1.5 Fungsi dan Kurva Penawaran yang Khusus (Pengecualian Hukum Penawaran) ... 22

2.1.1.6 Pergerakan (Moving) dan Perpindahan (Shifting) Kurva Penawaran ... 23

2.1.1.7 Elastisitas Penawaran ... 25

2.1.1.8 Cobweb Theorem ... 32

2.1.2 Konsep Harga Barang ... 35

2.1.3 Konsep Biaya Produksi ... 38

2.2 Kerangka Pemikiran ... 44

2.3 Hipotesis ... 47

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 48

3.1 Objek Penelitian ... 48

3.2 Metode Penelitian ... 48

3.3 Populasi dan Sampel ... 48

3.3.1 Populasi ... 48

3.3.2 Sampel ... 49

3.4 Operasional Varabel ... 49

3.5 Sumber dan Jenis Data ... 50

3.6 Teknik Pengmpulan Data ... 51

(5)

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 53

3.8.1 Rancangan Analisis Data ... 53

3.8.1.1 Uji Signifikansi Fixed Effect Melalui F Statistik ... 53

3.8.1.2 Uji Signifikansi Random Effect Melalui Lagrange Multiplier (LM) ... 54

3.8.1.3 Uji Hausman Test ... 55

3.8.2 Pengujian Hipotesis ... 55

3.8.2.1 Pengujian Hipotesis Bergandan Secara Individual (Uji t) ... 55

3.8.2.1 Pengujian Hipotesis Bergandan Secara Keseluruhan (Uji F) .... 56

3.8.2.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 59

4.1.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 59

4.1.2 Sejarah Singkat Kelompok Usaha Tani Dukuh Asem ... 61

4.2 Gambaran Umum Responden ... 63

4.2.1 Karakteristik Responden ... 63

4.2.2 Data Responden ... 66

4.3 Deskripsi Variabel ... 68

4.3.1 Penawaran Kedelai ... 68

4.3.2 Harga Jual ... 70

4.3.3 Biaya Produksi ... 72

4.4 Analisis Data Panel ... 74

4.4.1 Uji Signifikansi Fixed Effect Melalui F Statistik ... 74

4.4.2 Uji Signifikansi Random Effect Melalui Lagrange Multiplier (LM) 76 4.4.3 Uji Hausman Test ... 78

4.5 Model Penelitian ... 79

4.5.1 Uji t Statistik ... 80

4.5.2 Uji F Statistik ... 81

4.5.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 82

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 82

4.6.1 Pengaruh Harga Jual Terhadap Penawaran Kedelai ... 82

4.6.2 Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penawaran Kedelai ... 85

4.6.3 Sistem Kemitraan ... 87

4.6.3.1 Gambaran Pola Kemitraan Usata Tani Dukuh Asem ... 87

4.6.3.2 Analisis Manfaat dan Kerugian Ekonomi Model Kemitraan Usaha Tani Bagi Petani Kedelai Dukuh Asem ... 90

4.6.4 Implikasi Terhadap Pendidikan ... 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 101

5.1 Kesimpulan ... 101

5.2 Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 104

(6)

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kandungan Zat Gizi Komoditas Kedelai ... 1

Tabel 1.2 Perkembangan Penggunaan Kedelai Indonesia 2007-2013 ... 2

Tabel 1.3 Permintaan, Penawaran dan Impor Kedelai Indonesia 2007-2013 . 3 Tabel 1.4 Perkembangan Penggunaan Lahan Produksi Kedelai Indonesia .... 5

Tabel 1.5 Produksi Kedelai Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat ... 6

Tabel 1.6 Produksi Kedelai Jawa Barat ... 6

Tabel 1.7 Produksi Kedelai Majalengka ... 8

Tabel 1.8 Perkembangan Produksi dan Penawaran Kedelai Petani Dukuh Asem 2012-2013 ... 9

Tabel 2.1 Contoh Angka Penawaran Individu dan Penawaran Pasar ... 14

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 49

Tabel 3.2 ANOVA Untuk Regresi Tiga Variabel ... 57

Tabel 4.1 Produksi Tanaman Palawija Kecamatan Majalengka ... 59

Tabel 4.2 Varitas Unggul Kedelai ... 60

Tabel 4.3 Kepemilikan Luas Lahan ... 66

Tabel 4.4 Harga Lahan Jika Disewakan ... 67

Tabel 4.5 Produksi Kedelai Petani Dukuh Asem 2012-2013 ... 68

Tabel 4.6 Penawaran Kedelai Petani Dukuh Asem 2012-2013 ... 69

Tabel 4.7 Perkembangan Harga Kedelai ... 70

Tabel 4.8 Jenis Biaya Produksi ... 72

Tabel 4.9 Biaya Variabel Petani Dukuh Asem 2012-2013 ... 73

Tabel 4.10 Biaya Rill Petani Dukuh Asem 2013 ... 74

Tabel 4.11 Hasil Regresi Model OLS ... 75

Tabel 4.12 Fixed Effect Test ... 75

Tabel 4.13 Model Random Effect ... 76

Tabel 4.14 Hausman Test ... 78

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 80

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 81

Tabel 4.17 Asfek Proses Manajemen Kemitraan ... 90

Tabel 4.18 Presentase Alasan Peningkatan Pendapatan ... 91

Tabel 4.19 Rata-rata Pendapatan Usaha tani Dukuh Asem ... 91

Tabel 4.20 Rata-rata Pendapatan Petani Distrik Makime Nabire, Provinsi Papua ... 93

Tabel 4.21 Rata-rata Pendapatan Petani Kecamatan Ciranjang, Kab Cianjur 93 Tabel 4.22 Rata-rata Pendapatan Usaha Tani Dukuh Asem ... 94

Tabel 4.23 Presentase Alasan Penetapan Harga ... 95

Tabel 4.24 Presentase Alasan Produktivitas ... 97

(7)

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kurva Penawaran Pasar ... 15

Gambar 2.2 Hubungan Harga dengan Penawaran ... 19

Gambar 2.3 Hubungan Biaya dengan Penawaran ... 19

Gamabr 2.4 Kurva Penawaran ... 20

Gamabr 2.5 Anatomi Kurva Penawaran ... 21

Gambar 2.6 Kurva Penawaran yang Tetap ... 22

Gambar 2.7 Kurva Penawaran yang Menurun ... 23

Gamabr 2.8 Pergerakan Kurva Penawaran ... 24

Gambar 2.9 Pergeseran Kurva Penawaran ... 25

Gambar 2.10 Elastisitas Kurva Penawaran ... 28

Gambar 2.11 Penawaran pada Masa Sangat Singkat ... 30

Gambar 2.12 Penawaran Jangka Pendek ... 31

Gambar 2.13 Penawaran Jangka Panjang ... 32

Gamabr 2.14 Cobweb Tehorem ... 33

Gambar 2.15 Nondamped Oscilating Cobweb ... 34

Gambar 2.16 Grafik Kurva Harga Keseimbangan ... 37

Gambar 2.17 Fungsi Biaya Rata-rata dan Biaya Marginal ... 41

Gambar 2.18 Fungsi Biaya Rata-rata dan Biaya Marginal ... 42

Gambar 2.19 Kerangka Pemikiran ... 47

Gamabr 4.1 Mata Pencaharian Utama Masyarakat Dukuh Asem ... 62

Gamabr 4.2 Sistem Usaha Tani Dukuh Asem ... 62

Gamabr 4.3 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ... 63

Gamabr 4.4 Karakteristik Usia Responden ... 64

Gambar 4.5 Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden ... 64

Gamabr 4.6 Karakteristik Pengalaman Usaha Tani Responden ... 65

Gambar 4.7 Mekanisme Harga Jual Kedelai Petani Dukuh Asem ... 71

(8)

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ... 104

Lampiran 2 Karakteristik Responden ... 105

Lampiran 3 Data Responden ... 106

Lampiran 4 Perkembangan Penawaran Kedelai Petani Dukuh Asem 2012 2013 ... 107

Lampiran 5 Biaya Variabel Petani Dukuh Asem ... 108

Lampiran 6 Biaya Rill Petani Dukuh Asem ... 109

Lampiran 7 Hasil Wawancara ... 110

Lampiran 8 Hasil Regresi Data Panel ... 111

Lampiran 9 Koefisien Elastisitas ... 112

Lampiran 10 Pendapatan Petani ... 113

Lampiran 11 Pendapatan Rill ... 114

Lampiran 12 Gambar/Foto ... 115

Lampiran 13 Surat Penelitian ... 116

Lampiran 14 Surat Keputusan (SK) ... 117

Lampiran 15 Bimbingan Skripsi ... 118

(9)

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN KEDELAI

(Sudi Kasus pada Kelompok Usaha Tani Kedelai Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih, Kabupaten Majalengka)

Oleh:

Sri Rosanah (1001317)

Komoditas kedelai merupakan jenis barang kebutuhan penting bagi masyarakat yang digunakan sebagai bahan lauk pauk yaitu tahu, tempe, kecambah, dan lainnya. Jumlah penawaran kedelai lokal tidak bisa mengimbangi permintaan akan komoditas kedelai yang tinggi, untuk mengatasi ketimpangan tersebut pemerintah melakukan impor kedelai dari beberapa negara yang jumlahnya hampir mencapai 70%. Terjadi penurunan penggunaan lahan pada produksi kedelai di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah sebagai daerah sentra produksi terbesar Indonesia sedangkan di Jawa Barat studi kasus pada kelompok usaha tani Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka, justru mengalami peningkatan produksi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga jual dan biaya produksi terhadap penawaran kedelai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei eksplanatori yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukan harga jual memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, sedangkan biaya produksi tidak memiliki pengaruh terhadap penawaran kedelai. Sistem kemitraan yang terbentuk antara kelompok usaha tani dengan instansi pemerintah memiliki manfaat bagi petani Dukuh Asem: pendapatan yang tetap, harga kedelai yang stabil, produktivitas yang meningkat dan risiko gagal panen yang dapat diminimalisir.

(10)

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING OFFER SOYBEAN

(Sudi Case in Soybean Farming Group Dukuh Asem Sindang Kasih, Majalengka)

By:

Sri Rosanah (1001317)

Soybean is a kind of essential items for people who are used as a side dish that is tofu, tempeh, sprouts, and more. Total supply could not keep pace with local soybean, demand is high, the solution imbalance of government did soya imports from some countries that the approximately 70%. There was a decrease in the production of soybean land use in the area of East Java and Central Java as the largest production centers in West Java, Indonesia while on a case study of farming groups Dukuh Asem Sindang Kasih Majalengka, it has increased production. The purpose of this research is to determine how much influence the selling price and the cost of production of soybean offers. The method used in this research is an explanatory survey aimed to explain the causal relationship between the variables under study by testing the hypothesis. The results showed that the price has a positive and significant effect, while the cost of production had no effect on soybean offers. The system formed partnership between the farm with government agencies have benefits for farmers Dukuh Asem: fixed income, stable soybean prices, productivity is increased and the risk of crop failure can be minimized.

(11)

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Komoditas kedelai merupakan jenis barang yang termasuk ke dalam kebutuhan penting bagi masyarakat Indonesia yaitu sebagai salah satu makanan pangan selain beras, jagung dan umbi-umbian. Kedelai merupakan tanaman yang kaya protein nabati yang bermanfaat untuk di konsumsi karena memiliki berbagai kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Kandungan gizi yang dimiliki kedelai adalah sebagai berikut.

Tabel 1.1

Kandungan Zat Gizi Komoditas Kedelai

Komoditas Air (g)

Protein (g)

Karbohidrat (g)

Lemak (g)

Serat (g)

Kedelai 10 35 32 18 4

Sumber: Prosea 1996 ( Purwono: 2009)

Kandungan zat gizi pada komoditas kedelai unggul pada protein tumbuhan yang tinggi, oleh karena itu kebutuhan atau permintaannya diprediksi akan terus bertambah seiring dengan adanya kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi melalui konsumsi kedelai. Selain itu, kedelai di Indonesia merupakan komoditas yang dijadikan sebagai bahan dasar lauk pauk seperti makanan tempe dan tahu untuk pelengkap nasi sebagai kebutuhan sehari-hari kebanyakan masyarakat.

(12)

2

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.2

Perkembangan Penggunaan Kedelai Indonesia 2007-2013 Penggunaan

(Ribu Ton)

Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*

1 Pakan 7 7 8 9 8 10 10

2 Bibit 21 27,53 29 39,76 35 38 42

3 Diolah

Untuk:

Makanan - - - -

Bukan

Makanan 283 95 124,1 113 133 152 156

4 Tercecer 101 98 115 133 123 148 146

5 Bahan

Makanan 1599 1729 2019 2358 2160 2603 2570

Jumlah

Kebutuhan 2011,0 1956,5 2295,1 2652,7 2459,0 2951,0 2924,0 Sumber: Departemen Pertanian, 2012

Jumlah permintaan kedelai pada tabel 1.2 tercatat sebanyak 79% - 88% setiap tahunnya digunakan sebagai bahan makanan seperti bahan baku tahu, tempe, tauco, kecambah, makanan ringan, susu kedelai dan makanan lainnya sedangkan sisanya digunakan sebagai bahan pakan ternak, bibit, diolah untuk non

food dan tercecer. Berdasarkan laporan Departemen Pertanian, tingginya

permintaan kedelai bersumber dari permintaan untuk bahan baku industri sedangkan untuk permintaan konsumsi kedelai segar masyarakat sendiri rendah.

(13)

3

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.3

Permintaan, Penawaran dan Impor Kedelai Indonesia 2007-2013

Tahun Permintaan ( Ribu Ton)

Penawaran Dalam Negeri

(Ton)

Luar Negeri /Impor (Ton)

2007 2.011,00 592,53 1.418,47

2008 1.956,00 775,71 1.180,29

2009 2.295,00 974,51 1.320,49

2010 2.652,00 907,03 1.744,97

2011 2.459,00 851,29 1.607,71

2012 2.951,00 843,15 2.107,85

2013 2.92,00 807,57 2.116,43

Sumber: Deptan, BPS 2013

Berdasarkan tabel 1.3 penawaran kedelai dalam negeri tidak dapat memenuhi permintaan kedelai di Indonesia, tercatat tahun 2013 penawaran hanya mampu menghasilkan sebanyak 807.000 ton sedangkan permintaan kedelai mencapai 2.924.000 ton, selisih antara permintaan dan penawaran mencapai 2.117.000 ton. Penawaran dalam negeri yang bersumber dari petani kedelai hanya mampu menyediakan kedelai kurang dari 50% untuk memenuhi kebutuhan permintaan kedelai dalam negeri. Untuk menutupi ketimpangan antara permintaan dan penawaran kedelai dalam negeri, pemerintah telah melakukan solusi dengan mengimpor kedelai dari beberapa negara seperti negara Amerika Serikat sebagai importir kedelai terbesar ke Indonesia dan beberapa negara lainnya. Impor kedelai dari berbagai negara jumlahnya mencapai 70% untuk memenuhi kebutuhan permintaan kedelai dalam negeri.

(14)

4

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bulan Juli menjadi Rp 9.579,- harga kedelai terus mengalami peningkatan hingga mencapai Rp 10.045,- di bulan Agustus dan Rp10.709,- per kg di bulan September. Bank Indonesia (BI) dan Departemen Pertanian (Deptan) mencatat salah satu penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS hingga Rp 10.288,- dan Rp 11.500,- per US$ 1, faktor lain yang menjadi penyebabnya adalah produksi kedelai dari negara asal mengalami penurunan produksi yang diakibatkan karena adanya cuaca buruk. Pada bulan September 2013 para pengrajin tahu dan tempe seluruh Indonesia sebagai salah satu yang menerima dampak dari kenaikan harga impor kedelai serentak melakukan mogok kerja dengan tidak memproduksi tahu dan tempe selama tiga hari yaitu pada tanggal 9-11 September sebagai salah satu bentuk protes kepada pemerintah untuk menurunkan harga kedelai.

Para pengrajin tahu tempe menerima dampak dari kenaikan harga kedelai impor merasa sangat dirugikan, karena bahan baku utama yaitu kedelai yang digunakan untuk memproduksi tahu tempe merupakan produk impor. Ketua umum gabungan koperasi produsen tempe tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip

Syarifuddin (Tempo.com, 2013), mengatakan bahwa sebenarnya kualitas kedelai

lokal tidak kalah dengan impor. Namun, kedelai lokal kurang dalam hal produksi

dan penanganan pasca panen. Sementara alasan produsen tahu dan tempe memilih

kedelai impor adalah karena ada beberapa kelebihan yang dimiliki kedelai impor

di bandingkan dengan kedelai lokal.

(15)

5

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

benar-benar kering, bersih dan harganya relatif sama dengan kedelai impor, para perajin tempe tidak masalah menggunakan kedelai lokal. Hal tersebut menjadi salah satu permasalahan kedelai yang sampai saat ini terjadi dan mengindikasikan bahwa yang bermasalah adalah penawaran atau produksi kedelai lokal itu sendiri.

Departemen Pertanian (Deptan) menjelaskan salah satu penyebab rendahnya produksi atau penawaran kedelai di Indonesia adalah dikarenakan penurunan penggunaan lahan yang dijadikan sebagai tempat produksi selama beberapa tahun terakhir, hal tersebut dapat terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat perkembangan penggunaan lahan pada produksi kedelai sebagai berikut.

Tabel 1.4

Perkembangan Penggunaan Lahan Produksi Kedelai Indonesia

Tahun Luas Lahan

(Ha)

Laju Pertumbuhan (%)

2007 459.116 -

2008 590.956 28,72

2009 722.791 22,31

2010 660.823 -8,57

2011 622.254 -5,84

2012 567.624 -8,78

2013 550.797 -2,96

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014 (diolah)

(16)

6

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sentra produksi kedelai di Indonesia tersebar di berbagai wilayah, pulau Jawa merupakan sentra produksi yang paling banyak menghasilkan kedelai dengan posisi penghasil terbanyak ada Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Tabel 1.5

Produksi Kedelai Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat

Tahun Produksi (Ton)

Jawa Tengah Jawa Timur Jawa Barat

2007 123.209 252.027 17.438

2008 167.345 277.281 32.921

2009 175.156 355.260 60.257

2010 187.992 339.491 55.823

2011 112.273 366.999 56.166

2012 152.416 361.986 47.426

2013 99.318 329.461 51.172

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2013

Daerah yang menjadi sentra utama kedelai seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur setiap tahunnya mengalami fluktuasi, sedangkan tahun 2012-2013 mengalami penurunan hal ini membawa dampak terhadap sumbangan jumlah produksi Nasional. Sedangkan Jawa Barat tahun 2012-2013 justru produksi mengalami peningkatan. Di Jawa Barat meskipun hanya mampu menghasikan kedelai pada posisi ketiga sentra produksi kedelai tersebar hampir di seluruh 18 Kota dan Kabupaten. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kedelai yang mampu dihasilkan per daerah di Jawa Barat adalah sebagai berikut.

Tabel 1.6

Produksi Kedelai Jawa Barat

Kabupaten/Kota Produksi Kedelai (Ton) Tahun 2011 Tahun 2012

(1) (2) (3)

Bogor 56,00 139,00

(17)

7

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cianjur 10.330,00 6.984,00

Bandung 74,00 81,00

Garut 15.298,00 21.610,00

Tasikmalaya 3.087,00 1.717,00

Ciamis 5.946,00 3.601,00

(1) (2) (3)

Kuningan 851,00 635,00

Cirebon 1.230,00 315,00

Majalengka 1.978,00 2.317,00

Sumedang 5.435,00 3.802,00

Indramayu 3.046,00 803,00

Subang 320,00 445,00

Purwakarta 1.104,00 360,00

Karawang 844,00 67,00

Bekasi 9,00 0,00

Bandung Barat 1.044,00 672,00

Kota Bogor 0 0

Kota Sukabumi 0 0

Kota Bandung 0 0

Kota Cirebon 0 0

Kota Bekasi 0 0

Kota Depok 0 0

Kota Cimahi 0 0

Kota Tasik 307,00 2,00

Kota Banjar 218,00 70,00

Jumlah Produksi 56.162,00 47.417,00 Prediksi Jumlah Produksi 2013 51.172,00* Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar), 2013

(18)

8

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Majalengka merupakan daerah sentra produksi urutan ke-5 sebagai penghasil kedelai terbanyak di Jawa Barat. Produksi kedelai di Majalengka tersebar diberbagai daerah, diantaranya di Kecamatan Jatiwangi, Majalengka dan Sumberjaya. Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka mencatat perkembangan produksi kedelai sebagai berikut.

Tabel 1.7

Produksi Kedelai Majalengka

Kecamatan Produksi Kedelai (Ton) Tahun 2012

(1) (2)

Lemahsugih 71,00

Banturajeg 10,00

Malausma 3,00

Cikijing -

Cingambul -

Telaga 22,00

Banjaran -

Argapura -

Maja 57,00

Majalengka 265,00

Cigasong 73,00

Sukahaji 62,00

Sindang -

Rajagaluh -

Sindangwangi -

Leuwimunding -

Palasah 115,00

Jatiwangi 412

Dawuan 73

Kasokandel 165

Panyingkiran 26

Kadipaten 44

Kertajati 131

Jatitujuh 55

Ligung 132,00

(19)

9

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah Produksi 2012 1.913,00 Jumlah Produksi 2011 1.877,00 Jumlah Produksi 2013 1.963,00* Sumber: BPS Majalengka, 2013

Perkembangan produksi kedelai di Kabupaten Majalengka tahun 2011-2012 justru mengalami peningkatan produksi sebesar 1,88% sedangkan pada tahun 2012-2013 meningkat sebesar 2,54% dengan daerah penyumbang produksi terbanyak berada di kecamatan Jatiwangi sebanyak 412 ton dan kecamatan Majalengka merupakan daerah tertinggi ke-2 dengan jumlah produksi mencapai 265 ton pada tahun 2012.

Dalam kegiatan produksi pertanian di Kecamatan Majalengka terdapat kelompok usaha tani sebagai satu kesatuan antara para petani untuk bergerak pada usaha produksi pertanian tanaman pangan yang dipimpin oleh seorang ketua sebagai penggerak dan pengawas dalam kegiatan pertanian. Salah satu kumpulan kegiatan usaha tani di Kecamatan Majalengka berada di Kelurahan Sindang Kasih dengan nama “kelompok tani penangkar benih palawija mekar tani putra”. Kegiatan usaha tani di Dukuh Asem adalah memperoduksi tanaman pangan seperti kedelai, jagung dan padi. Kedelai merupakan salah satu produk yang mampu dihasilakan oleh kelompok usaha tani Dukuh Asem dengan kualitas yang baik. Perkembangan jumlah kedelai yang mampu dihasilkan oleh kelompok petani Dukuh Asem adalah sebagai berikut.

Tabel 1.8

Perkembangan Produksi dan Penawaran Kedelai Petani Dukuh Asem 2012-2013

Tahun Rata-rata Jumlah

Produksi Per Petani

Rata-rata Jumlah Penawaran Per Petani

2012 351,67 kg 334,09 kg

2013 353,88 kg 336,19 kg

(20)

10

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Hasil Penelitian (diolah)

Perkembangan rata-rata produksi kedelai dari beberapa petani yang tergabung dalam usaha tani Dukuh Asem tahun 2012-2013 mengalami peningkatan produksi meskipun laju pertumbuhan setiap petani hanya mencapai sebesar 0,63% dengan hasil 351,67 kg dan 353,88 kg di tahun 2013. Begitu juga dengan penawaran yang mampu dihasilkan mengalami peningkatan sebesar 0,62%. Ketua usaha tani Dukuh Asem Bapak Asep Sena menjelaskan peningkatan produksi dikarenakan penggunaan bibit kedelai yang lebih baik dari tahun sebelumnya, pengaruh kondisi cuaca yang mendukung saat periode penanaman kedelai dan faktor lainnya. Penggunaan bibit yang lebih baik diperoleh dengan mengeluarkan biaya yang lebih besar dari tahun sebelumnya, oleh karena itu biaya pada tahun 2013 mengalami peningkatan. Sedangkan faktor lain yang menjadi perhatian adalah perkembangan harga kedelai yang terus meningkat yang mendorong pemerintah untuk menggerakan usaha tani kedelai agar dapat memproduksi lebih banyak, selain itu perkembangan harga menguntungkan bagi petani karena perolehan hasil dari kegaitan produksi kedelai mengalami peningkatan.

Yang menjadi perhatian adalah dengan adanya kumpulan antar petani dan melakukan hubungan kerja sama antara petani dengan pihak lain dalam kegiatan produksi serta penawaran kedelai, menyebabkan adanya kesepakatan yang menyatakan kedelai hasil produksi dan penawaran dijual kepada pihak-pihak yang melakukan kerja sama. Istilah lainnya adalah produksi dan penawaran kedelai sudah dipesan. Berkaitan dengan harga jual, kedelai yang dihasilkan petani mengikuti harga yang telah ditentukan oleh kesepakatan, petani tidak dapat menjual sebagian atau seluruhnya hasil produksi dan penawaran kepada pihak lain (pasar) secara langsung.

(21)

11

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tani Dukuh Asem, bagaimana harga jual, biaya produksi yang merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dapat mempengaruhi penawaran kedelai, serta bagaimana manfaat atau keuntungan lain yang diperoleh petani berkaitan dengan kerja sama atau kemitraan yang dilakukan dengan instransi pemerintah. Oleh karena itu penulis akan meneliti tentang analisis pengaruh harga jual dan biaya produksi terhadap penawaran kedelai pada kelompok usaha tani kedelai Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka, dengan judul penelitian adalah “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai (Studi Kasus pada Kelompok Usaha Tani Kedelai Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka).”

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini ruang lingkupnya dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut.

1. Bagaimana pengaruh harga jual terhadap penawaran kedelai pada kelompok usaha tani Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka? 2. Bagaimana pengaruh biaya produksi terhadap penawaran kedelai pada

kelompok usaha tani Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka?

3. Bagaimana gambaran model kemitraan pada kelompok usaha tani Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka?

1.3Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini ruang lingkupnya adalah sebagai berikut:

(22)

12

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh biaya produksi terhadap penawaran kedelai pada kelompok usaha tani Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka.

3. Untuk mengetahui bagaimana gambaran model kemitraan pada kelompok usaha tani Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka.

1.4Manfaat Penulisan

Berdasarkan penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait, yang meliputi manfaat teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Secara ilmiah penelitia ini dapat memberikan sumbangan terhadap teori atau pemikiran dan perkembangan ilmu ekonomi, khususnya tentang teori dan masalah penawaran.

2. Sebagai salah satu pembuktian terhadap fakta dan data sebagai aplikasi ilmu teori ekonomi, khusunya teori penawaran.

3. Dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian sejenis.

(23)

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh harga dan biaya produksi terhadap penawaran kedelai. Adapun variabel bebas (indevendent variabel) adalah harga jual dan biaya produksi, sedangkan variabel terikat (devendent

variabel) adalah penawaran kedelai. Objek dalam penelitian ini adalah para petani

yang tergabung pada kelompok usaha tani kedelai Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka.

3.2 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah survei eksplanatori. Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebaga alat pengumpulan data, sedangkan eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hasil penelitian yang sudah ada. Sehingga survei eksplanatori ialah metode yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis. (Resti Destiana: 2013).

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

(24)

49

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka dengan jumlah sebanyak 51 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian wakil populasi yang diteliti, dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 51 orang yaitu sama dengan jumlah populasi. Hal ini karena jumlah populasi kurang dari 100 maka seluruh populasi yaitu sebanyak 51 orang dijadikan sebagai responden.

3.4 Operasional Variabel

Penelitian ini membahas tiga variabel yaitu variabel harga (X1) dan biaya produksi (X2) sebagai variabel bebas dan penawaran (Y) sebagai variabel terikat. Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Konsep Variabel Definisi

Operasional Sumber Data

(1) (2) (3) (4)

Variabel Terikat Penawaran

(Y) Definisi :

Penawaran merupakan jumlah komoditi yang bersedia ditawarkan oleh produsen selama periode waktu tertentu yang tergantung pada harga komoditi itu dan biaya produksinya. Dominick Salvator (2004: 14).

Jumlah Penawaran

Besarnya jumlah penawaran kedelai

yang mampu

ditawarkan oleh produsen atau petani yang diukur dalam satuan kilogram (kg).

Petani kedelai

Dukuh Asem

(25)

50

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) (2) (3) (4)

Variabel Bebas Harga

(X1) Definisi:

Harga adalah suatu nilai yang ingin dicapai oleh penjual dan pembeli mengenai suatu barang. Buchari Alma (1998:267)

Harga kedelai

Besarnya jumlah harga kedelai yang diterima oleh produsen atau

petani dari

penangkar yang diukur dalam satuan Rupiah (Rp).

Petani kedelai

Dukuh Asem

(26)

51

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Biaya Produksi (X2)

Definisi:

Biaya produksi

merupakan nilai dari sekuruh pengorbanan (unsur produksi) yang

disebut pula “input”

yang dinyatakan dengan uang atau disebut juga dengan

“ongkos-ongkos” atau

cost. Abbas

Tjakrawiralaksana (1983: 35)

Biaya Produksi

Besarnya jumlah biaya

yang dikeluarkan petani dalam menghasilkan kedelai. Biaya meliputi:

- Biaya bibit (Rp/kg)

- Biaya pupuk (Rp/kg)

- Biaya pestisida (Rp/Liter) - Biaya tanah

(Rp/Meter) - Biaya tenaga

kerja (Rp/Orang)

Petani kedelai Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka.

Sumber: Penelitian

3.5 Sumber dan Jenis Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Data dari penangkar benih palawija mekar tani putra Dukuh Asem Kabupaten Majalengka.

2. Data dari responden, yaitu petani kedelai Dukuh Asem Kelurahan Sindang Kasih Kabupaten Majalengka.

3. Referensi studi pustaka, artikel dan jurnal 4. Data dari internet

Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Data primer yang diperoleh langsung dari responden.

(27)

52

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan data dari penangkar benih palawija mekar tani putra Kabupaten Majalengka.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer, sehingga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara, teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data yaitu teknik paling luas digunakan untuk memperoleh informasi dari responden/informan (subjek yang akan dimintakan informasinya). McNamara (2001), dalam buku Moh Sidik menyatakan bahwa interview atau wawancara khususnya berguna untuk mendapatkan gambaran dibalik pengalaman-pengalaman orang yang diwawancarai (partisipan). Dalam penelitian ini jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara menggunakan panduan interview secara umum dengan penggunaan teknik wawancara mendalam.

2. Observasi, teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang lebih akurat disamping peggunaan teknik wawancara.

3. Dokumentasi, teknik dokumentasi merupakan teknik mencari data mengenai hal-hal yang diteliti dari catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah dan lain sebagianya. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk melengkapi data dan fakta yang tertulis berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

3.7 Teknik Analisis Data

(28)

53

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Data penel merupakan gabungan dari data time series dan cross section sehingga dapat menyediakan data yang banyak dan akan menghasilkan

degree of freedom yang lebih besar.

2. Data panel dapat memberikan informasi dari penggabungan data time series dan cross section sehingga dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel atau ommited –variabel.

Teknik analisis yang akan digunakan dalam regresi data panel adalah dengan menggunakan:

1. Model dengan metode OLS pool (common), merupakan teknik analisis dengan regresi semua data gabungan time series dan cross section dan tidak memperhatikan dimensi individu dengan kurun waktu, diasumsikan data perilaku antar individu sama dengan kurun waktu.

2. Model fixed effect, merupakan teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk mendapatkan adanya perbedaan intersep.

3. Model random effect, merupakan teknik mengestimasi data panel dengan penggunaan variabel residual yang mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu.

Pertama yang dilakukan adalah melalukan uji f untuk memilih penggunaan model OLS pool atau fixed effect. Kedua uji Langrange Multipier (LM) digunakan untuk memilih antara metode OLS pool dengan random effect. Ketiga Hausman Test untuk memilih metode fixed effect dengan random effect yang tepat untuk model dalam penelitian ini.

(29)

54

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan kajian teori maka model dalam peneltian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

... (13) (Tati Suhartati Joesron, 2003: 18) Dimana:

Qs : Jumalah kedelai yang ditawarkan per unit waktu

Ps : Harga Jual

Cs : Biaya Produksi

Hubungan tersebut dapat dijabarkan ke dalam bentuk fungsi regresi sebagai berikut:

... (14)

Keterangan:

Qs : Penawaran Kedelai (Kg)

Ps : HargaKedelai (Rp/Kg)

Cs : Biaya Produksi Kedelai (Rp) βo : Konstanta

β123 : Koefisien Regresi (Parameter/estimator/penaksir)

e : Error Term/ Kesalahan Pengganggu 3.8 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Rancangan Analisis Data

(30)

55

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.1.1 Uji Signifikansi Fixed Effect Melalui F Ststistik

Uji F statistik digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan fixed effect lebih baik dari model regresi data panel tanpa variabel dummy dengan melihat residual sum of squares (RSS). Adapun perhitungan uji F statistik adalah sebagai berikut.

... (15)

Dimana RSS1 adalah residual sum of squares teknik variabeel dummy dan RSS2 merupakan teknik fixed effect dengan variabel dummy. Hipotesis nulnya adalah sama. Nilai F statitik hitung akan mengikuti distribusi statistik F dengan df sebanyak m untuk numerator dan sebanyak n-k untuk denumeter.

3.8.1.2 Uji Signifikansi Random Effect Melalui Langrange Multiplier (LM) Uji Signifikansi Random Effect Melalui Langrange Multiplier (LM) dikembangkan oleh Brusch-Pagan. Metode ini didasarkan pada nilai residual dari metode OLS. Adapun nilai statistik LM dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut.

[∑ [∑ ]

] ... (16)

[

]

(Yana Rohmana, 2010: 243) Dimana:

(31)

56

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesis yang digunakan dalam Langrange Multiplier (LM) adalah sebagai berikut.

H0 : Common Effect Model H1 : Random Effect Model

Uji LM didasarkan pada distribusi chi-squares dengan degree of freedom sebesar variabel jumlah independen. Dengan ketentuan uji Lagrange Multiplier (LM) adalah sebagai berikut.

a. Jika nila LM ststistik lebih besar nilai kritis statistik chi-squares maka menolak hipotesis nul, artinya metode random effect tepat digunakan. b. Jika nilai LM statistik lebih kecil dari nilai kritis statistik chi-square smaka

menerima hipotesis nul, artinya metode random effect tidak tepat digunakan.

3.8.1.3 Uji Hausman Test

Model Hausman test digunakan untuk memilih dantara model fixed effect dan random effect. Metode ini didasarkan pada ide bahwa LSDV di dalam metode

fixed effect dan GLS adalah efisien sedangkan metode OLS tidak efisien. Oleh

karena itu hipotesis nulnya adalah hasil estimasi keduanya tidak berbeda sehingga uji Hausman bisa dilakukan bedasarkan perbedaan estimasi tersebut. Statistik uji Hausman mengikuti distribusi statistik chi-squares dengan degree of freedom sebanyak k (jumlah variabel independen). Dengan ketentuan sebaga berikut.

a. Jika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah fixed effect.

b. Jika nilai Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model random effect.

(32)

57

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ho : model mengikuti random effect Ha : model mengikuti fixed effect 3.8.2 Pengujian Hipotesis

3.8.2.1 Pengujian Hipotesis Regresi Berganda Secara Individual (Uji t)

Pengujian hipotesis secara individual dengan uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Pengujian hipotesis secara individual dapat dilakukan dengan menggunakan rumus untuk memperoleh t hitung sebagai berikut:

̂ ̂ ̂ ... (17)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu dengan pengujian satu sisi (one side). Tingkat keyakinan yang digunakan adalah sebesar 95% atau residu

sebesar 5% (α = 5%). Pengujian hipotesis dengan kriteria jika t hitung t tabel maka

H0 ditolak dan H1 diterima dan sebaliknya t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Pengujian statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. H0 : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.

2. H0 : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara variabes bebas X terhadap variabel terikat Y.

(33)

58

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:33.595.131.501.195.324.2]

berpenfaruhnya hipotesis gabungan ini dapat di uji dengan Analysis of Variance (ANOVA) sebagai berikut:

Tabel 3.3

ANOVA Untuk Regresi Tiga Variabel Sumber

Variasi

sum of Square (SS) Df mean sum of square, (MSS) Akibat

Regresi (ESS)

k-1

Akibat Residual (RSS)

n-k

Total n-1

Sumber: Yana Rohman (2010: 78)

Pengujian f statistik dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

... (18)

... (19)

Penentuan F tabel dengan cara (Fc α, k-1, n-k) dengan kriteria uji F statistik adalah sebagai berikut:

1. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap Variabel Y).

(34)

59

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan (goodness of fit) dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X. Jika R2 semakin antara 0 dan 1 maka (0<R2<1). Cara perhitungan R2 adalah sebagai berikut:

̂ ... (20)

... (21) Ketentuan koefisien determinasi R2 adalah sebagai berikut:

1. Jika R2 semakin mendekati 1 maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat.

(35)

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran kedelai yaitu pengaruh harga dan biaya variabel dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Harga jual secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran kedelai di Dukuh Asem. Implikasinya ketika harga jual meningkat, maka kuantitas penawaran kedelai meningkat dan sebaliknya ketika harga jual menurun maka penawaran akan menurun. Kondisi elastisitas antara harga dan penawaran kedelai petani Dukuh Asem adalah kondisi inelastis yaitu nilai yang artinya ketika terjadi kenaikan harga jual peningkatan penawaran kedelai relatif kecil. Implikasinya adalah untuk meningkatkan penawaran kedelai maka harga harus ditingkatkan, tetapi meningkatkan harga akan sulit dilakukan, karena harga yang terbentuk merupakan harga yang tercipta dari mekanisme pasar dan kebijakan pemerintah.

2. Biaya produksi secara parsial tidak berpengaruh terhadap penawaran kedelai, sehingga implikasinya adalah kenaikan atau penurunan penggunaan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani Dukuh Asem tidak akan terlalu mempengaruhi penawaran kedelai. Hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi kedelai sebagian dibiaya oleh penangkar, sehingga petani mengeluarkan biaya lebih sedikit dari keseluruhan biaya produksi.

(36)

102

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok tani dengan Instansi Pemerintah dinamakan Kerjasama Operasional Agribisnis (KOA) yang merupakan salah satu upaya kerjasama untuk membudidayakan tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai). Manfaat kemitraan asfek ekonomi yang diperoleh petani Dukuh Asem pada dasarnya adalah menguntungkan, yaitu meningkatkan pendapatan, harga jual yang terjamin, produktivitas yang lebih baik dan dapat meminimalisir risiko gagal panen serta produk tidak laku dijual. Sedangkan kerugian yang diperoleh petani Dukuh Asem adalah tidak bisa menjual kedelai langsung ke pasar/pembeli dengan harga jual yang relatif lebih tinggi dan pendapatan petani yang tidak terjamin ketika terjadinya gagal panen.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan analisis dan kesimpulan adalah sebaga berikut:

1. Tim penangkar yang menenutukan harga jual harus dapat menjamin harga yang stabil. Ketika terjadi kenaikan harga kedelai secara nasional penangkar harus dapat meningkatkan harga jual kepada petani agar petani semakin semangat untuk memproduksi tanaman pangan. Meskipun penentuan harga sulit dilakukan karena harga tercipta dari mekanisme pasar dan penetapan kebijakan pemerintah. Maka solusi yang dapat dilakukan berkaitan dengan penelitian ini dapat dilakukan dengan mengatur/mengelola input produksi yang dapat memicu produksi dan penawaran kedelai.

(37)

103

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menambah kuantitas yang lebih banyak dalam memproduksi kedelai, melainkan dapat dilakukan dengan cara menambah biaya untuk membeli sarana tersebut yang lebih baik kualitasnya (harga yang lebih mahal bisa berarti kualitas lebih baik) dari penggunaan yang telah dilakukan.

3. Bagi penangkar dan petani, pencatatan biaya produksi kedelai harus diperhatikan karena banyak biaya yang tidak terhitung, seperti biaya upah untuk diri sendiri dan keluarga serta biaya transportasi. Hal ini untuk mengetahui seberapa besar keuntungan atau pendapatan bersih yang benar-benar diperoleh petani dari hasil produksi kedelai yang telah dilakukan. 4. Untuk penelitian selanjutnya, Instansi Pemerintah yang menjadi mitra kerja

(38)

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA Buku:

Ahman Eeng, Rohmana Yana. 2010. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Rizky Press.

Ahman Eeng, Rohmana Yana. 2009. Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Alma, Buchari. (1998). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suarsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Mikro Ikhtisar Dan Soal Jawab. Yogyakarta. BPFE.

Bilas A Richard. 1988. Teori Mikroekonomi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Bishop C.E, Toussaint W.D. 1979. Pengantar Analisis Ekonomi Pertanian.

Jakarta: Mutiara.

Gujarati Damodar, Zain Sumarno. 1999. Ekonometrika Dasar. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Joerson, Tati Suhartati. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat. Kotler, Philip (1997). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Prenhallindo. Mubyarto. 1991. Pengantar Ekonomi Pertanian Edisi Ketiga. Jakarta: LP3ES. Mankiw, N Gregory, Quah Euston dkk. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro Edisi

Asia. Jakarta: Salemba Empat.

Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Noor, Juliansyah. 2013. Metode Penelitian Skripsi Tesis dan Disertasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Pinyck S Robert, Rubinfeld L Daniel. 2009. Mikroekonomi Edisi Keenam. Jakarta: PT Indeks.

Priyono, Edi Bambang. 1997. Manajerial Ekonomi Analisis Problem Kasus untuk

(39)

105

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Purwono dan Heni Purnamawati. 2009. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan

Unggul. Bogor: Penebar Swadaya.

Resfati Efi, Hasanah Lailatul, dkk. 2013. Buletin Konsumsi Pangan Volume 4 No.

3. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Pertanian Deptan.

Riana, Dina Fitria. 2012. Modul Kemitraan dalam Usahatani. Malang: Lab Manajemen dan Analisis Agribisnis Universitas Brawijaya.

Rosyidi, Suherman. 2006. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sugiarto, Herlambang Tedy, dkk. 2005. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian

Komperhensif. Jakarta. Eralngga.

Sukirno, Sadono. 2012. Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Samuelson, Nordhaus. 2003. Ilmu Mikroekonomi Edisi Tujuh Belas. Jakarta: PT Media Global Edukasi

Salvator Dominic. 2006. Mikroekonomi Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Singarimbun, M dan Sofyan, E. 1995. Metode Penelitian Survei Edisi Revisi. Yogyakarta: LP3ES.

Sunaryo T. 2001. Ekonomi Manajerial Aplikasi Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Erlangga.

Swastha Basu, W Sukotjo Ibnu. 1998. Pengantar Bisnis Modern Edisi Ketiga. Yogyakarta: Liberty.

Tjakrawiralaksana Abbas, Muhamad Cuhaya S. 1983. Usaha Tani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Jurnal:

Matkene, Simon. Syam’un, Elkawakib. Dkk. 2011. Efisiensi Faktor-faktor

Produksi dan Kemitraan Guna Meningkatkan Usahatani Kedelai di Distrik

Makimi Kabupaten Nabire Provinsi Papua. Papua.

(40)

106

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi:

Achmad Zaelani. 2008. Manfaat Kemitraan Agribisnis Bagi Petani Mitra (Studi

Kasus: Kemitraan PT Pupuk Kujang dengan Kelompok Tani Sri Mandiri

Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang Provinsi Jawa

Barat. Bogor: Institut Pertanian Bogor (IPB).

Hefi Indrianita. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

pada Industri Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Hervikarani P Putri. 2011. Respon Penawaran Jagung di Kabupaten Klaten. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Nora Meryani. 2008. Analisis Usahatani dan Tataniaga Kedelai di Kecamatan

Ciranjang Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Resti Destiani S. 2013. Pengaruh Pelayanan dan Kemampuan Manajerial

Pengurus Terhadap Efektivitas Organisasi Koperasi Sekunder (Studi Kasus

pada Anggota Koperasi Pemuda Indonesia Wilayah Jawa Barat).

Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung. Internet:

Badan Pusat Statistik. Data Produksi Kedelai Indonesia. 2013. [Online] Tersedia

di http://bps.go.id/tnmn_pgn.php?kat=3&id_subyek=53&notab=0. (diakses

pada April 2014)

Badan Pusat Statistik. Tanaman Pangan. 2013. [Online] Tersedia di:

http://bps.go.id/tnmn_pgn.php?kat=3&id_subyek=53&notab=0. (diakses

pada Juni 2014).

BPS. Produksi Kedelai. 2013. [Online] Tersedia di: http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php?kat=3&id_subyek=53&notab=0.

(diakses pada bulan Agustus 2014)

BPS Majalengka. Pertanian. 2013. [Online] Tersedia di:

(41)

107

Sri Rosanah, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemendag. Perkembangan Harga Kedelai Impor. Tersedia di:

http://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/prices/national-price-table?year=2013&month=9. Diakses pada Juni 2014.

Tribun News. Harga Kedelai Naik Pengusaha Tempe Mogok Produksi Tiga Hari.

2013. [Online] Tersedia di:

http://www.tribunnews.com/regional/2013/09/02/harga-kedelai-naik-pengusaha-tempe-mogok-produksi-tiga-hari. (diakses pada Juni 2014).

Tempo. Perajin Tahu Kualitas Kedelai Lokal bagus Tapi....2013. [Online] tersedia

di:

http://www.tempo.co/read/news/2014/01/31/090549777/Perajin-Tahu-Kualitas-Kedelai-Lokal-Bagus-Tapi. (diakses pada Juni 2014).

Gambar

Tabel 1.1 Kandungan Zat Gizi Komoditas Kedelai
Tabel 1.2 Perkembangan Penggunaan Kedelai Indonesia 2007-2013
Tabel 1.3 Permintaan, Penawaran dan Impor Kedelai Indonesia 2007-2013
Tabel 1.4 Perkembangan Penggunaan Lahan Produksi Kedelai
+6

Referensi

Dokumen terkait

Subbag Kemahasiswaan membuat surat berdasarkan permohonan dengan persetujuan Subbag Kemahasiswaan, KTU untuk ditandatangani oleh Dekan dan atau Pembantu Dekan

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy

Permenkes Nomor 1096 tahun 2011 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga.. Jakarta: Menteri

Negara bagian lebih memilih barang produksi Amerika dalam kebijakan cukai mereka, teta- pi hal ini tidak konsisten, mengarah pada tuntutan akan pemerintahan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank, Merger adalah penggabungan dari 2 (dua) Bank atau

Untuk mendapatkan suatu laboratorium pengujian yang efisien dan efektif sesuai dengan GLP diperlukan suatu organisasi dan manajemen dengan uraian yang jelas mengenai

 Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan lebih. lengkap dari laboratorium klinik

Berdasarkan pemahaman saudara, setujukah bahwa penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia selain memenuhi persyaratan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU), juga telah