• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN

SIMBOLIK SISWA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister

Pendidikan IPA Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan

Oleh

RIZKA HUSNU MAULANA 1102683

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN

SIMBOLIK SISWA

Oleh

Rizka Husnu Maulana

S.Pd UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana Program Studi IPA Konsentrasi

Kimia SL

© Rizka Husnu Maulana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN

SIMBOLIK SISWA

Oleh

RIZKA HUSNU MAULANA 1102683

Telah Disetujui dan Disahkan Oleh

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Harry Firman, M.Pd. Dr. Yayan Sunarya, M.Si.

NIP: 195210081974121001 NIP: 196102081990031004

Mengetahui

Ketua Program Studi IPA SPs UPI

(4)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “pengaruh pembelajaran

berbantuan multimedia interaktif sel volta terhadap pemahaman representasi

makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa” ini beserta seluruh isinya

adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung

resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari

pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2014

(5)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “pengaruh pembelajaran

berbantuan multimedia terhadap pemahaman representasi makroskopik,

submikroskopik dan simbolik siswa pada konsep sel volta”. Tesis ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tesis ini banyak

mendapatkan bantuan, bimbingan, dan kemudahan dari berbagai pihak. Untuk itu

penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya

kepada:

1. Bapak Dr. Harry Firman, M.Pd, selaku pembimbing I dan validator instrumen

yang telah memberikan bimbingan, motivasi, saran dan pemikirannya dalam

penulisan tesis ini.

2. Bapak Dr. Yayan Sunarya, M.Si, selaku pembimbing II dan validator

instrumen yang telah selalu memberikan bimbingan, motivasi, saran dan

pemikirannya dalam penulisan tesis ini.

3. Ibu Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si., selaku ketua Program Studi

Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang

telah memberikan kesempatan dan arahan selama menempuh pendidikan di

(6)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bapak Dr. Saeful Anwar, M.Pd, Ibu Dr. Hernani, M.Pd dan Ibu Galuh

Yuliani, Ph.D selaku validator instrumen penelitian.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan IPA yang telah memberikan

bimbingan dan ilmu kepada penulis selama pendidikan di SPs UPI.

6. Kepala & Guru Kimia SMKN 1 Majalengka yang telah mengizinkan penulis

untuk melakukan penelitian.

7. Bapak direktur dan asisten direktur SPs UPI yang telah memberikan layanan

dalam urusan administrasi selama studi.

8. Kedua orang tua dan Bapak/Ibu Mertua yang telah memberikan kasih sayang,

perhatian, doa, bimbingan, semangat, materi, dan pengorbanan yang luar

biasa kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

9. Istri dan putri kecil tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan,

perhatian, pengertian dan kasih sayang yang luar biasa bagi penulis.

10.Serta Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Semoga amal baik yang Bapak, Ibu, dan rekan-rekan berikan kepada penulis

mendapat balasan, karunia, dan nikmat dari Allah SWT, amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Januari 2014

(7)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK,

SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA (Rizka Husnu Maulana, 1102683)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbantuan multimedia interaktif sel volta (MISV) pada pemahaman representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain “nonequivalent control group”. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kabupaten Majalengka kelas XI jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) pada tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari 64 siswa yang dibagi ke dalam 33 siswa kelompok eksperimen dan 31 siswa kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan melalui tes awal dan tes akhir pemahaman representasi siswa dan angket siswa. Data dianalisis dengan uji-t sampel bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan multimedia dapat meningkatkan pemahaman representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa. Rerata N-Gain pemahaman representasi pada kelompok eksperimen sebesar 0,65 (sedang) dan kelompok kontrol sebesar 0,49 (sedang). Hasilnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata pemahaman representasi makroskopik dan simbolik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai p sebesar 0,719 dan 0,785. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata pemahaman representasi submikroskopik kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan nilai p sebesar 0,000. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbantuan multimedia baik dengan persentase rerata skor angket sebesar 76 %.

(8)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFFECT OF INTERACTIVE MULTIMEDIA LEARNING FOR STUDENTS’ UNDERSTANDING OF MACROSCOPIC, SUB-MICROSCOPIC AND SYMBOLIC

REPRESENTATION IN VOLTAIC CELL CONCEPT (Rizka Husnu Maulana, 1102683)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of voltaic cell Interactive multimedia (VCIM) learning

for students’ understanding of macroscopic, sub-microscopic and symbolic representation. The research method used was quasi-experimental with "nonequivalent control group design". It was implemented in SMK Negeri 1 Majalengka class XI-RPL in the academic year 2012/2013. Research subjects in this study consisted of 64 students who were divided into 33 students of experimental group and 31 students of control group. Data were collected through the initial test and final test of understanding representation test and student questionnaires. Data were analyzed by Independent t-test. The results showed that the voltaic cell Interactive multimedia learning can improve students’ understanding of macroscopic, sub-microscopic and symbolic representation. The mean N-Gain of understanding representation in the experiment group is 0.65 (moderate) and control group is 0.49 (moderate). It can be concluded there was no significant difference between the average understanding of macroscopic and symbolic representation of experimental group and control group with p-value 0,719 and 0,785, but there was significant difference between the average understanding of sub-microscopic representation of experimental group and control group with p-value 0,000. Students’ response to voltaic cell Interactive multimedia (VCIM) well with the average percentage score of 76 %.

(9)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

C. Tujuan Penelitian ………... 6

D. Manfaat Penelitian ………... 6

E. Hipotesis Penelitian ………. 6

F. Batasan Masalah………... 7

G. Penjelasan Istilah ………. 7

BAB II MULTIMEDIA, PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROKSOPIK, SUBMIKROSKOPIK, SIMBOLIK, SEL VOLTA …... 9

A. Multimedia dalam Pembelajaran Kimia ……….. 9

1. Pembelajaran Menggunakan Multimedia ...……….. 9

2. Pemrosesan Informasi ………...……… 13

B. Representasi Makrokopik, Submikroskopik dan Simbolik ………. 17

1. Representasi Makroskopik ………... 19

2. Representasi Submikroskopik ……….. 20

3. Representasi Simbolik ……….. 21

C. Konsep Sel Volta dalam Kurikulum SMK ..………... 24

1. Elektroda ……… 27

2. Aliran Elektron dan Jembatan Garam ………... 28

3. Potensial Elektroda Standar ………... 29

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……..……….. 31

A. Desain Penelitian ………. 31

B. Subjek Penelitian ………. 32

(10)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian ……… 35

E. Teknik Analisis Data ………... 37

F. Hipotesis Nol ….………... 39

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 40

A. Hasil Penelitian ……… 40

1. Pemahaman Representasi Kelas Kontrol …….………. 40

2. Pemahaman Representasi Kelas Eksperimen ……… 43

3. Normalitas Distribusi Data ……… 45

4. Peningkatan Pemahaman representasi Siswa ……… 45

5. Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran berbantuan Multimedia …. 47 B. Pembahasan ……… 48

1. Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif ………. 48

2. Peningkatan Pemahaman Representasi Makroskopik Siswa ………… 51

3. Peningkatan Pemahaman Representasi Submikroskopik Siswa …….. 53

4. Peningkatan Pemahaman Representasi Simbolik Siswa ……….. 55

5. Karakteristik Multimedia Interaktif Sel Volta (MISV) ……….... 57

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……… 59

A. Kesimpulan ………. 59

B. Rekomendasi ……….. 59

DAFTAR PUSTAKA ………. 61

(11)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kajian ilmu kimia mengkhususkan pembahasan pada perubahan materi dan

energi yang ditinjau dari aspek struktur dan kereaktifan senyawa. Struktur dan

komposisi zat menggambarkan bagaimana partikel-partikel penyusun zat seperti

atom, ion, dan molekul bergabung satu sama lain membentuk suatu materi yang

berukuran makro sehingga perubahan yang terjadi pada materi dapat diamati

secara langsung (Liliasari, 1996). Eksplanasi konsep-konsep kimia umumnya

berlandaskan struktur materi dan ikatan kimia yang merupakan materi subyek

yang sulit dipelajari. Konsep-konsep abstrak tersebut penting untuk dipelajari,

karena konsep-konsep kimia selanjutnya akan sulit dipahami, jika konsep

sebelumnya tidak dikuasai secara baik. Sifat keabstrakan konsep kimia juga

sejalan dengan konsep yang melibatkan perhitungan matematis (Fensham dalam

Chittleborough & Treagust, 2007).

Salah satu karakter esensial dari ilmu kimia adalah pengetahuan kimia

mencakup tiga level representasi, yaitu makroskopik, submikroskopik dan

simbolik serta hubungan antara ketiga level tersebut (Harrison & Treagust, 2002;

Jhonstone dalam Treagust, 2003). Pemahaman seseorang terhadap kimia

ditunjukkan oleh kemampuannya mentransfer dan menghubungkan antara

fenomena makroskopik, dunia submiskroskopik dan representasi simbolik.

Representasi submikroskopik merupakan faktor kunci pada kemampuan tersebut.

(12)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena

makroskopik dan representasi simbolik (Russell dan Kozma, 2005).

Pembelajaran kimia menghendaki adanya hubungan konseptual antara

representasi makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Kurikulum mata

pelajaran kimia harus membimbing siswa untuk menggunakan berbagai macam

representasi kimia secara visual dan verbal. Melalui interaksi sosial, kegiatan

praktikum/demonstrasi dan visualisasi multimedia, siswa diberikan kesempatan

untuk membangun konsep diantara ketiga representasi tersebut dan mengaitkan

diantara ketiganya (Subarkah, 2010). Berbagai hasil penelitian menunjukkan

bahwa umumnya pembelajar (siswa/mahasiswa) yang kemampuannya bagus

dalam ujian mengalami kesulitan akibat ketidakmampuan memvisualisasikan

struktur dan proses pada level submikroskopik dan tidak mampu menghubungkan

dengan level representasi kimia makroskopik dan simbolik (Devetak, 2004).

Kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menghendaki adanya

keterkaitan antara kelompok mata pelajaran produktif dan adaptif. Kelompok

mata pelajaran adaptif sebagai pendukung pelajaran produktif diharapkan bagi

siswa untuk juga mempelajari dan memahami dengan baik. Kelompok Mata

Pelajaran adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk

peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan

kuat untuk menyelesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di

lingkungan sosial, lingkungan kerja serta mampu mengembangkan diri sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Program adaptif

(13)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar

ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau

melandasi kompetensi untuk bekerja (Widyastono, 2012) . Salah satunya mata

pelajaran kimia pada semester genap dengan materi sel elektrokimia dan

sub-materi sel volta merupakan dasar pengetahuan bagi aplikasi teknologi sumber arus

listrik, termasuk diantaranya baterai, akumulator, baterai laptop dan telepon

genggam. Oleh karena itu, materi pelajaran elektrokimia dengan sub-materi sel

volta penting untuk dipelajari siswa SMK.

Berbagai temuan penelitian menyatakan kesulitan siswa pada konsep-konsep

yang berkaitan dengan representasi kimia. Orgill & Shuterland (2008)

menyatakan bahwa meskipun siswa mampu menyelesaikan perhitungan (sebagai

representasi simbolik), namun mengalami kesulitan untuk merepresentasikan

aspek submikroskopik sistem larutan penyangga. Sementara itu, Devetak, et.al

(2004) menyatakan bahwa siswa dan mahasiswa tahun pertama mengalami

kesulitan dalam menggambarkan skema partikulat dan mentransfer representasi

submikroskopik ke simbolik pada materi kesetimbangan dalam larutan asam-basa.

Studi kasus yang dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan merepresentasikan level

submikroskopik materi kesetimbangan ion pada larutan asam lemah, basa lemah,

hidrolisis garam dan larutan penyangga.

Diduga kesulitan tersebut, akibat kurang dikembangkannya representasi

submikroskopik melalui visualisasi yang tepat pada pembelajaran. Hal ini sejalan

(14)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

umumnya pembelajaran kimia hanya membatasi pada dua level representasi, yaitu

makroskopik dan simbolik. Level berpikir submikroskopik dipelajari terpisah dari

dua tingkat berpikir lainnya, siswa diharapkan dapat mempelajari sendiri dengan

melihat gambar-gambar yang ada dalam buku tanpa pengarahan dari guru. Selain

itu, siswa juga lebih banyak belajar memecahkan soal matematis tanpa mengerti

dan memahami maksudnya. Keberhasilan siswa dalam memecahkan soal

matematis dianggap bahwa siswa telah memahami konsep kimia. Padahal, banyak

siswa yang berhasil memecahkan soal matematis tetapi tidak memahami konsep

kimianya karena hanya menghafal algoritmanya. Siswa cenderung hanya

menghafalkan representasi submikroskopik dan simbolik yang bersifat abstrak

(dalam bentuk deskripsi kata-kata) akibatnya tidak mampu untuk membayangkan

proses dan struktur dari suatu zat yang mengalami reaksi (Devetak, 2004).

Menurut Jhonstone (dalam Chittleborough, 2006) menekankan bahwa awal

pembelajaran sebaiknya mengungkapkan level makroskopik dan simbolik terlebih

dahulu, kemudian baru menjelaskan level submikroskopik. Hal ini disebabkan

kedua level (makroskopik dan simbolik) lebih bersifat nyata dan dapat dibuat

konkret dengan model-model serta akan membuat siswa lebih berkonsentrasi pada

model level submikroskopiknya. Selain itu, Treagust (2003) mengungkapkan

bahwa tiga level representasi kimia harus senantiasa terhubung dan terintegrasi

satu sama lain yang akan memberikan kontribusi pada perkembangan pengertian

dan pemahaman siswa yang dapat direfleksikan dari hasil belajar kimia siswa. Hal

ini sejalan dengan penelitian Farida (2012) yang menyatakan bahwa mahasiswa

(15)

makroskopik-Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

submikroskopik-simbolik atau makroskopik-simbolik-submikroskopik

dibandingkan dengan pola interkoneksi submikroskopik-makroskopik-simbolik

atai submikroskopik-simbolik-makroskopik.

Dewasa ini pembelajaran di kelas mengenai konsep sel volta hanya

menyentuh level makroskopik dan simbolik saja, seandainya menggunakan

multimedia, pada umumnya kurang menjelaskan fenomena makroskopik,

submikroskopik dan simbolik dari proses sel volta (Oloyekan, 2009). Berdasarkan

latar belakang diatas, maka penulis merasa perlu mengembangkan pembelajaran

berbantuan multimedia untuk meningkatkan representasi makroskopik,

submikroskopik dan simbolik siswa pada konsep sel volta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat suatu rumusan masalah

yang akan dikaji pada penelitian ini yaitu “bagaimanakah pengaruh pembelajaran

berbantuan multimedia interaktif terhadap representasi makroskopik,

submikroskopik dan simbolik siswa pada konsep sel volta?”

Pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh pembelajaran berbantuan multimedia interaktif terhadap

representasi makroskopik siswa pada konsep sel volta?

2. Bagaimana pengaruh pembelajaran berbantuan multimedia interaktif terhadap

representasi submikroskopik siswa pada konsep sel volta?

3. Bagaimana pengaruh pembelajaran berbantuan multimedia interaktif terhadap

(16)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbantuan multimedia

dalam konsep sel volta?

5. Bagaimana karakteristik Multimedia Interaktif Sel Volta (MISV) ?

C. Tujuan penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah model

pembelajaran berbantuan multimedia pada konsep sel volta serta menganalisis

pengaruh penerapan pembelajaran berbantuan multimedia tersebut terhadap

pemahaman representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Pembelajaran berbantuan Multimedia dapat dijadikan salah satu cara untuk

memotivasi siswa dalam belajar, terutama pada konsep sel volta serta salah

satu cara untuk memahami konsep sel volta dengan lebih mudah, menarik dan

bermakna.

2. Bagi guru, dapat memberikan alternatif pembelajaran yang dapat digunakan

untuk meningkatkan pemahaman representasi makroskopik, submikroskopik

dan simbolik.

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan hasil studi Treagust (2003), yang mengungkapkan bahwa

representasi kimia harus senantiasa terhubung dan terintegrasi satu sama lain

yang akan memberikan kontribusi pada perkembangan pengertian dan

(17)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan asumsi tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut pembelajaran berbantuan Multimedia Interaktif Sel Volta (MISV)

berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pemahaman representasi

makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa dibanding dengan

pembelajaran tanpa bantuan Multimedia Interaktif Sel Volta (MISV).

F. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Aspek pemahaman representasi makroskopik yang akan dikembangkan

melalui video demonstrasi sel volta dan pemahaman representasi simbolik

yang terkait dengan persamaan reaksi dan lambang unsur yang terlibat dalam

proses sel volta.

b. Aspek pemahaman representasi submikroskopik yang akan dikembangkan

mengenai pergerakan elektron, pergerakan ion pada jembatan garam, proses

terjadinya reaksi oksidasi dan reduksi pada kedua katoda.

c. Aspek pemahaman representasi simbolik yang akan dikembangkan mengenai

persamaan kimia, lambang unsur, penulisan reaksi redoks di anoda dan

katoda, penulisan notasi sel.

G. Penjelasan Istilah

Penjelasan istilah diperlukan untuk menghindari terjadinya penafsiran yang

berbeda dengan setiap konsep yang digunakan pada penelitian ini. Penjelasan

(18)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Multimedia interaktif adalah suatu media yang terdiri atas hardware dan

software yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan gambar, foto,

video, grafik, animasi, suara, dan teks data yang dikendalikan oleh komputer

dan pengguna (Munir, 2012).

2. Representasi adalah cara untuk menjelaskan fenomena, objek, kejadian,

konsep abstrak, ide-ide, proses, mekanisme dan sistem (Chiu & Wu, 2009).

3. Representasi makroskopik adalah representasi kimia yang diperoleh dari

pengamatan nyata (tangible) terhadap suatu fenomena yang dapat dilihat

(visible) dan dipersepsi oleh panca indera atau dapat berupa pengalaman

sehari-hari (Chittleborough & Treagust, 2007).

4. Representasi submikroskopik adalah representasi kimia untuk

mengeksplanasi sktruktur dan proses pada level partikulat seperti pergerakan

elektron, pergerakan ion dan atom (Chittleborough & Treagust, 2007).

5. Representasi simbolik adalah representasi kimia secara kualitatif dan

kuantitatif mengenai fenomena makroskopik melalui lambang, rumus kimia,

persamaan reaksi atau persamaan matematik, grafik, diagram yang dapat

merepresentasikan level makroskopik dan submikroskopik (Chittleborough &

Tragust, 2007).

6. Sel volta adalah sel elektrokimia yang mengubah energi kimia menjadi energi

(19)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Ada dua kelompok

sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara

acak berdasarkan kelompok kelas di sekolah yang dijadikan tempat penelitian dan

kedua kelompok sampel diberi perlakuan dan pretest-posttest. Desain ini

memungkinkan untuk dilakukan, karena subjek telah terbentuk dengan alami

dalam suatu kelompok utuh (naturally formed intact group), yaitu dalam satu

kelas dan pertimbangan keterbatasan jumlah sampel (Fraenkel & Wallen, 2007).

Penelitian diawali dengan pretes untuk mengetahui ekivalensi kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Perlakuan yang diberikan pada kelompok

eksperimen berupa pembelajaran berbantuan multimedia. Sedangkan pada

kelompok kontrol, pembelajaran dilakukan tanpa multimedia. Setelah perlakuan

tersebut, setiap kelompok diberikan postes untuk mengukur tingkat pemahaman

representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Menurut Arikunto

(2005), desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1. Desain Penelitian

Keterangan :

O : Pretest sama dengan post-test

X1 : Model pembelajaran berbantuan multimedia pada kelas eksperimen

X2 : Model pembelajaran tanpa multimedia pada kelas kontrol

Pretest Perlakuan Posttest

O X1 O

(20)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK semester 2 yang sedang

melaksanakan pembelajaran konsep sel volta. Subjek penelitian terdiri dari 64

siswa, yaitu 33 kelas eksperimen dan 31 siswa kelas kontrol. Kedua kelas

merupakan jurusan rekayasa perangkat lunak (RPL) jumlah siswa perempuan dan

laki-laki di kedua kelas tersebut relatif seimbang.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : tahap persiapan,

pelaksanaan, pengolahan data dan pembahasan, tahap penarikan kesimpulan dan

saran. Persiapan penelitian terdiri dari : 1) merumuskan masalah penelitian, 2)

analisis konsep sel volta, 3) perancangan instrumen penelitian, 4) validasi

instrumen. Pelaksanaan penelitian terdiri dari : 1) pelaksanaan pretes pada kelas

eksperimen dan kontrol, 2) pelaksanaan pembelajaran tanpa multimedia di kelas

kontrol, 3) penjelasan dengan bantuan multimedia sel volta di kelas eksperimen,

4) pelaksanaan postes di kelas eksperimen dan kontrol, 5) pemberian angket pada

guru dan siswa di kelas eksperimen.

Multimedia interktif yang digunakan adalah multimedia interaktif yang

sebelumnya sudah dibuat oleh penulis, tetapi belum mengandung konten

pengembangan representasi kimia. Kemudian dikembangkan dengan karakteristik

sebagai berikut :

1. Multimedia dirancang untuk dapat mengembangkan pemahaman representasi

(21)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sel volta, video proses oksidasi di anoda, video pengaruh dari jembatan garam

dan video proses reduksi di katoda.

2. Multimedia dirancang untuk dapat mengembangkan pemahaman representasi

submikroskopik melalui beberapa animasi, yaitu animasi proses oksidasi di

anoda, animasi proses reduksi di katoda, animasi aliran elektron dari anoda ke

katoda, animasi aliran ion negatif dari jembatan garam ke sisi anoda dan

animasi aliran ion positif dari jembatan garam ke sisi katoda.

3. Multimedia dirancang untuk dapat mengembangkan pemahaman representasi

simbolik siswa melalui tampilan persamaan reaksi oksidasi di anoda,

persamaan reaksi reduksi di katoda, dan persamaan reaksi pada potensial

reduksi standar.

Pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan tanpa bantuan multimedia

interaktif sel votra (MISV), yaitu hanya melalui gambar dua dimensi di papan

tulis berupa diagram sel volta, ditambah juga dengan penjelasan guru terhadap

gambar yang ditampilkan diagram sel volta di papan tulis tersebut.

Tahap pengolahan data hasil penelitian terdiri dari : 1) penskoran pada hasil

pretes dan postes, 2) menentukan N-gain kelas eksperimen dan kontrol, 3) uji

normalitas dan uji homogenitas data N-gain, 4) uji-t N-Gain Kelas Kontrol dan

kelas eksperimen.

(22)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Studi dan Analisis Kurikulum dan Silabus SMK kelas IX

Pengembangan Multimedia Sel volta & Perencanaan Proses Pembelajaran

Validasi Instrumen & uji coba tes

Pembelajaran tanpa menggunakan multimedia di kelas kontrol

Pretes

Kelas Kontrol & Kelas ekpserimen

(23)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian

Data diperoleh melalui beberapa instrumen yaitu tes penguasaan pemahaman

level dan angket skala Likert untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap model

pembelajaran berbantuan multimedia. Selain kedua instrumen tersebut

pembelajaran juga dibantu dengan menggunakan multimedia interaktif sel volta

(MISV) yang telah dirancang sebelumnya untuk dapat meningkatkan pemahaman

representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa. Untuk

memperoleh soal tes yang baik, maka soal tersebut harus dinilai validitas dan

reliabilitasnya. Pembakuan soal ini meliputi beberapa pengujian seperti diuraikan

dibawah ini :

1. Analisis validitas butir soal tes

Validitas butir soal dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki

oleh sebutir soal, dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal

tersebut. Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir

soal terhadap skor total. Untuk mengukur validitas digunakan rasio validitas isi

(CVR) dan indeks validitas isi (CVI). Dalam pendekatan ini, beberapa orang ahli

diminta untuk memberikan masukan mengenai setiap item pertanyaan. Skor pada

setiap item berkisar antara 1 hingga -1, item dengan skor CVR = +1 memiliki

tingkat validitas paling tinggi dan paling layak untuk dilibatkan dalam proses

pengambilan data. Sebaliknya item dengan CVR = -1 memiliki tingkat validitas

yang paling rendah dan tidak akan digunakan dalam proses pengambilan data

(24)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Reliabilitas Soal Tes

Suatu alat ukur (instrumen) memiliki reliabilitas yang baik jika alat ukur

tersebut memiliki konsistensi yang handal walaupun dikerjakan oleh siapapun

dalam level yang sama. Untuk mengukur reliabilitas suatu tes digunakan rumus

Cronbach Alpha:

Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

 = jumlah varian butir/item

2

t

V = varian total

untuk perhitungan koefisien reliabilitas, kemudian dinterpretasikan berdasarkan

Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kategori Reliabilitas Butir Soal

Batasan Kategori

0,90 < r < 1,00 Sangat tinggi (sangat baik)

0,70 < r < 0,90 Tinggi (tinggi)

0,40 < r < 0,70 Cukup (sedang)

0,20 < r < 0,40 Rendah (kurang)

(25)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang baku minimal mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,70,

sehingga memenuhi syarat reliabilitas (Frankel & Wallen, 2007).

E. Teknik Analisis Data

Data hasil angket dianalisis secara deskriptif untuk menentukan

kecenderungan yang muncul pada saat penelitian. Data kuantitatif dianalisis

dengan uji statistik untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan rerata

pemahaman makroskopik, submikroskopik dan simbolik kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Untuk mengetahui peningkatan pemahaman representasi makroskopik,

submikroskopik dan simbolik yang dikembangkan melalui model pembelajaran

berbantuan multimedia dihitung berdasarkan skor gain yang dinormalisasi.

Langkah-langkah dalam analisis data adalah:

1. Penskoran pretes, postes dan penentuan skor gain ternormalisasi data

penguasaan konsep sel volta.

2. Menghitung gain ternormalisasi tes penguasaan sel volta dan pemahaman

representasi siswa dengan rumus gain ternormalisasi:

g =

Keterangan :

Spost = skor posttest

Spre = skor pretest

(26)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Kategori Perolehan Skor

Batasan Kategori

0,7 ≤ N-gain ≤ 1,00 Tinggi

0,3≤ N-gain 0,7 Sedang

N-gain 0,3 Rendah

Nilai N-gain yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan pengaruh

pembelajaran berbantuan multimedia terhadap pemahaman makroskopik,

submikroskopik dan simbolik. Pengolahan data kemudian dilanjutkan dengan

pengujian statistik berupa uji normalitas distribusi data dengan perhitungan

skewness dengan rentang normal dari -1 hingga +1 (Lech, 2010).

Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan untuk membandingkan dua nilai

rata-rata pretest siswa terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan

keadaan akhir (posttest) siswa terhadap kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol . Jika normal dan homogen maka digunakan uji-t sampel bebas (Arikunto,

2005) :

t = ̅ ̅

dengan S2 =

Keterangan :

̅̅̅ = rata-rata gain kelompok eksperimen

̅̅̅ = rata-rata gain kelompok kontrol

n1 = jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 = jumlah sampel kelompok kontrol

(27)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk skala kualitatif

dikonversikan menjadi skala kuantitatif untuk pernyataan bersifat positif kategori

SS (sangat setuju) diberi skor tertinggi (5), makin menuju ke STS (sangat tidak

setuju) skor diberikan berangsur menurun dari rentang 4-1. Kemudian nilai dari

setiap item pernyataan dipresentasekan.

F. Hipotesis Nol

Pengambilan kesimpulan didasarkan pada analisis statsitik uji t independent

sample test dan hipotesis yang disusun untuk setiap variabel pemahaman

representasi, yaitu pemahaman representasi makroskopik, submikroskopik dan

simbolik. Hipotesis yang disusun sebagai berikut :

a. Hipotesis untuk pemahaman representasi makroskopik.

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran berbantuan

multimedia interaktif sel volta terhadap pemahaman representasi

makroskopik siswa.

b. Hipotesis untuk pemahaman representasi submikroskopik

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran berbantuan

multimedia interaktif sel volta terhadap pemahaman representasi

submikroskopik siswa.

c. Hipotesis untuk pemahaman representasi simbolik

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran berbantuan

multimedia interaktif sel volta terhadap pemahaman representasi simbolik

(28)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan pada penelitian ini, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran berbantuan multimedia interaktif sel volta tidak berpengaruh

secara signifikan meningkatkan pemahaman representasi makroskopik siswa.

2. Pembelajaran berbantuan multimedia interaktif sel volta berpengaruh secara

signifikan terhadapan peningkatan representasi submiroskopik siswa.

3. Pembelajaran berbantuan multimedia interaktif sel volta tidak berpengaruh

secara signifikan meningkatkan pemahaman representasi simbolik siswa.

4. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran berbatuan

multimedia interaktif sel volta (MISV).

5. Multimedia interaktif sel volta (MISV) memiliki karakteristik yang efektif

untuk mengajarkan konsep abstrak dan mengembangkan pemahaman level

representasi submikroskopik.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan, maka direkomendasikan beberapa hal sebagai

berikut :

1. Pembelajaran berbantuan multimedia interaktif sel volta (MISV) ini efektif

untuk meningkatkan pemahaman representasi submikroskopik. Oleh karena

(29)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi kimia yang mengandung representasi submikroskopik dan ditambah

dengan demonstrasi atau praktikum sebagai penguat representasi

makroskopik. Bagi sekolah diproritaskan untuk menyediakan sarana

pembelajaran yang dapat mendukung pembelajaran berbantuan multimedia

interaktif.

2. Diperlukan pengembangan multimedia interaktif pada materi kimia lainnya,

terutama untuk materi kimia yang memiliki tingkat abstraksi yang tinggi

(30)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azhar, Arsyad. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Barke, H.D., Hazari, A. dan Yitbarek, S. (2009). Misconceptions in Chemistry: Adressing Perceptions in Chemical Education. Berlin: Springer.

Chittleborough. G.D. dan Treagust, D.F. (2007). The Modeling Ability of Non Major Chemistry Students and Their Understanding of the Sub-Microscopic Level. Journal of Chemistry Education Research and Practice. 8(3), 274-292 .

Chiu, M.H & Wu, H.K. (2009). The Roles of Multimedia in The Teaching and Learning of The Triplet Relationship in Chemistry. dalam J.K. Gilbert & D. Treagust (Eds.). Multiple Representations in Chemical Education: Models and Modeling in Science Education. Dordrecht: Springer. 4, 251-283.

Davidowitz, B. & Chittelborough, G.D. (2009). Lingking The Macroscopic and Sub-microscopic Levels: diagram. dalam J.K. Gilbert & D. Treagust (Eds). Multiple Representations in Chemical Education: Models and Modeling in Science Education. Dodrecht: Springer. 4, 169-191.

Devetak, Iztok, et al. (2004). Submicroscopic Representations As a Tool for Evaluating Students’ Chemical Conceptions. Acta Chemistry Slovenia., 51, (4), 799:814.

Farida, I. (2012). Interkoneksi Multiple Level Representasi Mahasiswa Calon Guru pada Kesetimbangan dalam Larutan melalui Pembelajaran Berbasis Web. Disertasi Doktor pada SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Fraenkel, J & Wallen, N. (2007). How to Design and Evaluate Research in Education. Boston: Mc Graw Hill Higher Education.

Gilbert, J.K. & Treagust, D.F. (2009). Introduction: Macro, Sub-micro and Symbolic Representations and The Relationship Between Them: Key Models in Chemical Education. dalam J.K. Gilbert & D. Treagust (Eds). Multiple Representations in Chemical Education: Models and Modeling in Science Education. Dodrecht: Springer. 4, 1-8

(31)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Herunata.(2001). Materi Pembelajaran Reaksi Reduksi-oksidasi dan Elektrokimia di Kelas Tiga SMU. Dalam Media Komunikasi Kimia. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang

Hiskia, A. (2001). Kimia Larutan. Bandung: Citra Aditya Bakti

Jhonstone,A.H. (2000). Teaching of Chemistry-logical or Psycological. Chemistry education researh and practice in europe, 1(1), 9-15

Keenan. K. (1996). Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam (terjemah: Hadayana Pujaatmaka). Jakarta: Erlangga

Kozma, R., & Russell, J. (2005). Students Becoming Chemists: Developing Representational Competence. dalam J.K. Gilbert (Eds.), Visualization in science education. Dordrecht: Springer. 7, 121-145.

Liliasari. (1996). Beberapa Pola Berpikir dalam Pembentukan Pengetahuan oleh Siswa SMA. Disertasi Doktor pada PPS IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan

Mayer. R.A. (2003). The Promise of Multimedia Learning: Using The Same Instructionall Design Methods Across Different Media. Learning and Instructions. 13, 125-139

Moeljadi, P. (2004). Efek Redudansi: Desain Pesan Multimedia dan Teori Pemrosesan Informasi. Dalam Jurnal Desain Komunikasi Visual [online], vol 6 (2). 8 halaman Tersedia: http://puslit.petra.ac.id/journals/design. [1 Februari 2013]

Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press

Munir. (2012). Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Novianti, A. (2010). Penggunaan Courseware Konstektual pada Pembelajaran Larutan Penyangga untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Tesis pada SPs UPI Bandung. Tidak diterbitkan

Nursaadah, E. (2012). Pembelajaran Elektrolisis Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Pemahaman Representasi Submikroskopik , Keterampilan Generik Sains dan Keterampilan Berpikir Kritis Calon Guru Kimia. Tesis pada SPs UPI Bandung. Tidak diterbitkan

(32)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oloyekan, F.(2009). Development and Validation of a Computer Instructional Package on Electrochemistry. International Journal of Education. Nigeria: Univ. Illiorin. 5,(2)

Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., & Campion, A. (1998). Kimia Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga

Permana, I. (2011). Media Visualisasi untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMK pada Konsep Hidrokarbon. Tesis. UPI Bandung. Tidak diterbitkan

Sudjana, Nana. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Taber, K.S. (2009). Learning at The Symbolic Level. J.K. Gilbert & D. Treagust (Eds). Multiple Representations in Chemical Education: Models and Modeling in Science Education. Dodrecht: Springer. 4, 75-105.

Tasker, R. & Dalton, R. (2006). Research Into Practice: Visualization of The Molecular World Using Animation. Journal of Chemistry Education Research and Practice.

Treagust, David F., Chittleborough & Mamiala (2003). The Role of Submicroscopic and Symbolic Representations in Chemical Explanations. International Journal of Science Education. 25, (11) 1353– 1368.

Tuysuz, M., et.al.(2011). Preservice chemistry teacher’ understanding of phase changes and dissolution at macroscopic, symbolic and microscopic levels. Procedia social and behavioral science. 12(2011) 452-455

Velazquez-Marcano,A.,Williamson, V., Askenazi, G., Tasker, R., dan Williamson, K. (2004). The Use of Video Demonstration and Particulate Animation in General Chemistry. Journal of Science Education and Technology. 13(3), 315-323

Wilson, R., Pan, W., dan Schumsky, D. A. (2012). Recalculation of the Critical Values for Lawshe's Content Validity Ratio. Measurement and Evaluation in Counseling and Development Journal. USA: University of Cincinnati

Widyastono, H. (2012). Kebijakan pengembangan kurikulum. Jakarta: Pusat Kurikulum-BALITBANG DEPDIKBUD

(33)

Rizka Husnu Maulana, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Tabel 3.1. Desain Penelitian
Tabel 3.2.
Tabel 3.3  Kategori Perolehan Skor

Referensi

Dokumen terkait

Pengolahan ini menghasilkan data yang akan diproses secara pembelajaran dengan jaringan syaraf tiruan ( artificial neural network ) kemudian diolah dengan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan fly ash ini terhadap sifat mekanik aluminium maka dalam tugas sarjana ini dilakukan pengujian kekerasan dan densitas,

PROGRAM STUDI KEAHLIAN: KEUANGAN KOMPETENSI KEAHLIAN: PERBANKAN.. JUDUL BUKU: KOPERASI

[r]

KESATU : Membentuk Panitia Pelaksana Kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Ke-21 Kabupaten Bantul Tahun 2015, dengan susunan dan personalia sebagaimana tersebut

Dipastikan betul bahwa sesuatu yang dilakukan memiliki manfaat yang banyak. Dengan pendirian tempat mesin ATM dan kegiatan bisnis di tanah wakaf pada Masjid At-Taqwa

populasi Alat Analisis: The Structural Equation Model (SEM) dari paket AMOS Pengujian Hipotesis:  Kualitas Hubungan Bisnis dengan Outlet berpengaruh positif terhadap

Hasil penelitian ini diantaranya menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menerapkan Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan proses dan hasil