Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN
SIMBOLIK SISWA
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister
Pendidikan IPA Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan
Oleh
RIZKA HUSNU MAULANA 1102683
SEKOLAH PASCASARJANA
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN
SIMBOLIK SISWA
Oleh
Rizka Husnu Maulana
S.Pd UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2010
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana Program Studi IPA Konsentrasi
Kimia SL
© Rizka Husnu Maulana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN
SIMBOLIK SISWA
Oleh
RIZKA HUSNU MAULANA 1102683
Telah Disetujui dan Disahkan Oleh
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Harry Firman, M.Pd. Dr. Yayan Sunarya, M.Si.
NIP: 195210081974121001 NIP: 196102081990031004
Mengetahui
Ketua Program Studi IPA SPs UPI
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “pengaruh pembelajaran
berbantuan multimedia interaktif sel volta terhadap pemahaman representasi
makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa” ini beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2014
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “pengaruh pembelajaran
berbantuan multimedia terhadap pemahaman representasi makroskopik,
submikroskopik dan simbolik siswa pada konsep sel volta”. Tesis ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tesis ini banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan, dan kemudahan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya
kepada:
1. Bapak Dr. Harry Firman, M.Pd, selaku pembimbing I dan validator instrumen
yang telah memberikan bimbingan, motivasi, saran dan pemikirannya dalam
penulisan tesis ini.
2. Bapak Dr. Yayan Sunarya, M.Si, selaku pembimbing II dan validator
instrumen yang telah selalu memberikan bimbingan, motivasi, saran dan
pemikirannya dalam penulisan tesis ini.
3. Ibu Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si., selaku ketua Program Studi
Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang
telah memberikan kesempatan dan arahan selama menempuh pendidikan di
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bapak Dr. Saeful Anwar, M.Pd, Ibu Dr. Hernani, M.Pd dan Ibu Galuh
Yuliani, Ph.D selaku validator instrumen penelitian.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan IPA yang telah memberikan
bimbingan dan ilmu kepada penulis selama pendidikan di SPs UPI.
6. Kepala & Guru Kimia SMKN 1 Majalengka yang telah mengizinkan penulis
untuk melakukan penelitian.
7. Bapak direktur dan asisten direktur SPs UPI yang telah memberikan layanan
dalam urusan administrasi selama studi.
8. Kedua orang tua dan Bapak/Ibu Mertua yang telah memberikan kasih sayang,
perhatian, doa, bimbingan, semangat, materi, dan pengorbanan yang luar
biasa kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
9. Istri dan putri kecil tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan,
perhatian, pengertian dan kasih sayang yang luar biasa bagi penulis.
10.Serta Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga amal baik yang Bapak, Ibu, dan rekan-rekan berikan kepada penulis
mendapat balasan, karunia, dan nikmat dari Allah SWT, amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, Januari 2014
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK,
SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA (Rizka Husnu Maulana, 1102683)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbantuan multimedia interaktif sel volta (MISV) pada pemahaman representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain “nonequivalent control group”. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kabupaten Majalengka kelas XI jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) pada tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari 64 siswa yang dibagi ke dalam 33 siswa kelompok eksperimen dan 31 siswa kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan melalui tes awal dan tes akhir pemahaman representasi siswa dan angket siswa. Data dianalisis dengan uji-t sampel bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan multimedia dapat meningkatkan pemahaman representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa. Rerata N-Gain pemahaman representasi pada kelompok eksperimen sebesar 0,65 (sedang) dan kelompok kontrol sebesar 0,49 (sedang). Hasilnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata pemahaman representasi makroskopik dan simbolik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai p sebesar 0,719 dan 0,785. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata pemahaman representasi submikroskopik kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan nilai p sebesar 0,000. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbantuan multimedia baik dengan persentase rerata skor angket sebesar 76 %.
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFFECT OF INTERACTIVE MULTIMEDIA LEARNING FOR STUDENTS’ UNDERSTANDING OF MACROSCOPIC, SUB-MICROSCOPIC AND SYMBOLIC
REPRESENTATION IN VOLTAIC CELL CONCEPT (Rizka Husnu Maulana, 1102683)
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of voltaic cell Interactive multimedia (VCIM) learning
for students’ understanding of macroscopic, sub-microscopic and symbolic representation. The research method used was quasi-experimental with "nonequivalent control group design". It was implemented in SMK Negeri 1 Majalengka class XI-RPL in the academic year 2012/2013. Research subjects in this study consisted of 64 students who were divided into 33 students of experimental group and 31 students of control group. Data were collected through the initial test and final test of understanding representation test and student questionnaires. Data were analyzed by Independent t-test. The results showed that the voltaic cell Interactive multimedia learning can improve students’ understanding of macroscopic, sub-microscopic and symbolic representation. The mean N-Gain of understanding representation in the experiment group is 0.65 (moderate) and control group is 0.49 (moderate). It can be concluded there was no significant difference between the average understanding of macroscopic and symbolic representation of experimental group and control group with p-value 0,719 and 0,785, but there was significant difference between the average understanding of sub-microscopic representation of experimental group and control group with p-value 0,000. Students’ response to voltaic cell Interactive multimedia (VCIM) well with the average percentage score of 76 %.
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
C. Tujuan Penelitian ………... 6
D. Manfaat Penelitian ………... 6
E. Hipotesis Penelitian ………. 6
F. Batasan Masalah………... 7
G. Penjelasan Istilah ………. 7
BAB II MULTIMEDIA, PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROKSOPIK, SUBMIKROSKOPIK, SIMBOLIK, SEL VOLTA …... 9
A. Multimedia dalam Pembelajaran Kimia ……….. 9
1. Pembelajaran Menggunakan Multimedia ...……….. 9
2. Pemrosesan Informasi ………...……… 13
B. Representasi Makrokopik, Submikroskopik dan Simbolik ………. 17
1. Representasi Makroskopik ………... 19
2. Representasi Submikroskopik ……….. 20
3. Representasi Simbolik ……….. 21
C. Konsep Sel Volta dalam Kurikulum SMK ..………... 24
1. Elektroda ……… 27
2. Aliran Elektron dan Jembatan Garam ………... 28
3. Potensial Elektroda Standar ………... 29
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……..……….. 31
A. Desain Penelitian ………. 31
B. Subjek Penelitian ………. 32
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Instrumen Penelitian ……… 35
E. Teknik Analisis Data ………... 37
F. Hipotesis Nol ….………... 39
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 40
A. Hasil Penelitian ……… 40
1. Pemahaman Representasi Kelas Kontrol …….………. 40
2. Pemahaman Representasi Kelas Eksperimen ……… 43
3. Normalitas Distribusi Data ……… 45
4. Peningkatan Pemahaman representasi Siswa ……… 45
5. Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran berbantuan Multimedia …. 47 B. Pembahasan ……… 48
1. Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif ………. 48
2. Peningkatan Pemahaman Representasi Makroskopik Siswa ………… 51
3. Peningkatan Pemahaman Representasi Submikroskopik Siswa …….. 53
4. Peningkatan Pemahaman Representasi Simbolik Siswa ……….. 55
5. Karakteristik Multimedia Interaktif Sel Volta (MISV) ……….... 57
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……… 59
A. Kesimpulan ………. 59
B. Rekomendasi ……….. 59
DAFTAR PUSTAKA ………. 61
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kajian ilmu kimia mengkhususkan pembahasan pada perubahan materi dan
energi yang ditinjau dari aspek struktur dan kereaktifan senyawa. Struktur dan
komposisi zat menggambarkan bagaimana partikel-partikel penyusun zat seperti
atom, ion, dan molekul bergabung satu sama lain membentuk suatu materi yang
berukuran makro sehingga perubahan yang terjadi pada materi dapat diamati
secara langsung (Liliasari, 1996). Eksplanasi konsep-konsep kimia umumnya
berlandaskan struktur materi dan ikatan kimia yang merupakan materi subyek
yang sulit dipelajari. Konsep-konsep abstrak tersebut penting untuk dipelajari,
karena konsep-konsep kimia selanjutnya akan sulit dipahami, jika konsep
sebelumnya tidak dikuasai secara baik. Sifat keabstrakan konsep kimia juga
sejalan dengan konsep yang melibatkan perhitungan matematis (Fensham dalam
Chittleborough & Treagust, 2007).
Salah satu karakter esensial dari ilmu kimia adalah pengetahuan kimia
mencakup tiga level representasi, yaitu makroskopik, submikroskopik dan
simbolik serta hubungan antara ketiga level tersebut (Harrison & Treagust, 2002;
Jhonstone dalam Treagust, 2003). Pemahaman seseorang terhadap kimia
ditunjukkan oleh kemampuannya mentransfer dan menghubungkan antara
fenomena makroskopik, dunia submiskroskopik dan representasi simbolik.
Representasi submikroskopik merupakan faktor kunci pada kemampuan tersebut.
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena
makroskopik dan representasi simbolik (Russell dan Kozma, 2005).
Pembelajaran kimia menghendaki adanya hubungan konseptual antara
representasi makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Kurikulum mata
pelajaran kimia harus membimbing siswa untuk menggunakan berbagai macam
representasi kimia secara visual dan verbal. Melalui interaksi sosial, kegiatan
praktikum/demonstrasi dan visualisasi multimedia, siswa diberikan kesempatan
untuk membangun konsep diantara ketiga representasi tersebut dan mengaitkan
diantara ketiganya (Subarkah, 2010). Berbagai hasil penelitian menunjukkan
bahwa umumnya pembelajar (siswa/mahasiswa) yang kemampuannya bagus
dalam ujian mengalami kesulitan akibat ketidakmampuan memvisualisasikan
struktur dan proses pada level submikroskopik dan tidak mampu menghubungkan
dengan level representasi kimia makroskopik dan simbolik (Devetak, 2004).
Kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menghendaki adanya
keterkaitan antara kelompok mata pelajaran produktif dan adaptif. Kelompok
mata pelajaran adaptif sebagai pendukung pelajaran produktif diharapkan bagi
siswa untuk juga mempelajari dan memahami dengan baik. Kelompok Mata
Pelajaran adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk
peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan
kuat untuk menyelesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
lingkungan sosial, lingkungan kerja serta mampu mengembangkan diri sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Program adaptif
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar
ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau
melandasi kompetensi untuk bekerja (Widyastono, 2012) . Salah satunya mata
pelajaran kimia pada semester genap dengan materi sel elektrokimia dan
sub-materi sel volta merupakan dasar pengetahuan bagi aplikasi teknologi sumber arus
listrik, termasuk diantaranya baterai, akumulator, baterai laptop dan telepon
genggam. Oleh karena itu, materi pelajaran elektrokimia dengan sub-materi sel
volta penting untuk dipelajari siswa SMK.
Berbagai temuan penelitian menyatakan kesulitan siswa pada konsep-konsep
yang berkaitan dengan representasi kimia. Orgill & Shuterland (2008)
menyatakan bahwa meskipun siswa mampu menyelesaikan perhitungan (sebagai
representasi simbolik), namun mengalami kesulitan untuk merepresentasikan
aspek submikroskopik sistem larutan penyangga. Sementara itu, Devetak, et.al
(2004) menyatakan bahwa siswa dan mahasiswa tahun pertama mengalami
kesulitan dalam menggambarkan skema partikulat dan mentransfer representasi
submikroskopik ke simbolik pada materi kesetimbangan dalam larutan asam-basa.
Studi kasus yang dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan merepresentasikan level
submikroskopik materi kesetimbangan ion pada larutan asam lemah, basa lemah,
hidrolisis garam dan larutan penyangga.
Diduga kesulitan tersebut, akibat kurang dikembangkannya representasi
submikroskopik melalui visualisasi yang tepat pada pembelajaran. Hal ini sejalan
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
umumnya pembelajaran kimia hanya membatasi pada dua level representasi, yaitu
makroskopik dan simbolik. Level berpikir submikroskopik dipelajari terpisah dari
dua tingkat berpikir lainnya, siswa diharapkan dapat mempelajari sendiri dengan
melihat gambar-gambar yang ada dalam buku tanpa pengarahan dari guru. Selain
itu, siswa juga lebih banyak belajar memecahkan soal matematis tanpa mengerti
dan memahami maksudnya. Keberhasilan siswa dalam memecahkan soal
matematis dianggap bahwa siswa telah memahami konsep kimia. Padahal, banyak
siswa yang berhasil memecahkan soal matematis tetapi tidak memahami konsep
kimianya karena hanya menghafal algoritmanya. Siswa cenderung hanya
menghafalkan representasi submikroskopik dan simbolik yang bersifat abstrak
(dalam bentuk deskripsi kata-kata) akibatnya tidak mampu untuk membayangkan
proses dan struktur dari suatu zat yang mengalami reaksi (Devetak, 2004).
Menurut Jhonstone (dalam Chittleborough, 2006) menekankan bahwa awal
pembelajaran sebaiknya mengungkapkan level makroskopik dan simbolik terlebih
dahulu, kemudian baru menjelaskan level submikroskopik. Hal ini disebabkan
kedua level (makroskopik dan simbolik) lebih bersifat nyata dan dapat dibuat
konkret dengan model-model serta akan membuat siswa lebih berkonsentrasi pada
model level submikroskopiknya. Selain itu, Treagust (2003) mengungkapkan
bahwa tiga level representasi kimia harus senantiasa terhubung dan terintegrasi
satu sama lain yang akan memberikan kontribusi pada perkembangan pengertian
dan pemahaman siswa yang dapat direfleksikan dari hasil belajar kimia siswa. Hal
ini sejalan dengan penelitian Farida (2012) yang menyatakan bahwa mahasiswa
makroskopik-Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
submikroskopik-simbolik atau makroskopik-simbolik-submikroskopik
dibandingkan dengan pola interkoneksi submikroskopik-makroskopik-simbolik
atai submikroskopik-simbolik-makroskopik.
Dewasa ini pembelajaran di kelas mengenai konsep sel volta hanya
menyentuh level makroskopik dan simbolik saja, seandainya menggunakan
multimedia, pada umumnya kurang menjelaskan fenomena makroskopik,
submikroskopik dan simbolik dari proses sel volta (Oloyekan, 2009). Berdasarkan
latar belakang diatas, maka penulis merasa perlu mengembangkan pembelajaran
berbantuan multimedia untuk meningkatkan representasi makroskopik,
submikroskopik dan simbolik siswa pada konsep sel volta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat suatu rumusan masalah
yang akan dikaji pada penelitian ini yaitu “bagaimanakah pengaruh pembelajaran
berbantuan multimedia interaktif terhadap representasi makroskopik,
submikroskopik dan simbolik siswa pada konsep sel volta?”
Pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh pembelajaran berbantuan multimedia interaktif terhadap
representasi makroskopik siswa pada konsep sel volta?
2. Bagaimana pengaruh pembelajaran berbantuan multimedia interaktif terhadap
representasi submikroskopik siswa pada konsep sel volta?
3. Bagaimana pengaruh pembelajaran berbantuan multimedia interaktif terhadap
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbantuan multimedia
dalam konsep sel volta?
5. Bagaimana karakteristik Multimedia Interaktif Sel Volta (MISV) ?
C. Tujuan penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah model
pembelajaran berbantuan multimedia pada konsep sel volta serta menganalisis
pengaruh penerapan pembelajaran berbantuan multimedia tersebut terhadap
pemahaman representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa.
D. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Pembelajaran berbantuan Multimedia dapat dijadikan salah satu cara untuk
memotivasi siswa dalam belajar, terutama pada konsep sel volta serta salah
satu cara untuk memahami konsep sel volta dengan lebih mudah, menarik dan
bermakna.
2. Bagi guru, dapat memberikan alternatif pembelajaran yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pemahaman representasi makroskopik, submikroskopik
dan simbolik.
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil studi Treagust (2003), yang mengungkapkan bahwa
representasi kimia harus senantiasa terhubung dan terintegrasi satu sama lain
yang akan memberikan kontribusi pada perkembangan pengertian dan
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan asumsi tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut pembelajaran berbantuan Multimedia Interaktif Sel Volta (MISV)
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pemahaman representasi
makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa dibanding dengan
pembelajaran tanpa bantuan Multimedia Interaktif Sel Volta (MISV).
F. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Aspek pemahaman representasi makroskopik yang akan dikembangkan
melalui video demonstrasi sel volta dan pemahaman representasi simbolik
yang terkait dengan persamaan reaksi dan lambang unsur yang terlibat dalam
proses sel volta.
b. Aspek pemahaman representasi submikroskopik yang akan dikembangkan
mengenai pergerakan elektron, pergerakan ion pada jembatan garam, proses
terjadinya reaksi oksidasi dan reduksi pada kedua katoda.
c. Aspek pemahaman representasi simbolik yang akan dikembangkan mengenai
persamaan kimia, lambang unsur, penulisan reaksi redoks di anoda dan
katoda, penulisan notasi sel.
G. Penjelasan Istilah
Penjelasan istilah diperlukan untuk menghindari terjadinya penafsiran yang
berbeda dengan setiap konsep yang digunakan pada penelitian ini. Penjelasan
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Multimedia interaktif adalah suatu media yang terdiri atas hardware dan
software yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan gambar, foto,
video, grafik, animasi, suara, dan teks data yang dikendalikan oleh komputer
dan pengguna (Munir, 2012).
2. Representasi adalah cara untuk menjelaskan fenomena, objek, kejadian,
konsep abstrak, ide-ide, proses, mekanisme dan sistem (Chiu & Wu, 2009).
3. Representasi makroskopik adalah representasi kimia yang diperoleh dari
pengamatan nyata (tangible) terhadap suatu fenomena yang dapat dilihat
(visible) dan dipersepsi oleh panca indera atau dapat berupa pengalaman
sehari-hari (Chittleborough & Treagust, 2007).
4. Representasi submikroskopik adalah representasi kimia untuk
mengeksplanasi sktruktur dan proses pada level partikulat seperti pergerakan
elektron, pergerakan ion dan atom (Chittleborough & Treagust, 2007).
5. Representasi simbolik adalah representasi kimia secara kualitatif dan
kuantitatif mengenai fenomena makroskopik melalui lambang, rumus kimia,
persamaan reaksi atau persamaan matematik, grafik, diagram yang dapat
merepresentasikan level makroskopik dan submikroskopik (Chittleborough &
Tragust, 2007).
6. Sel volta adalah sel elektrokimia yang mengubah energi kimia menjadi energi
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Ada dua kelompok
sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara
acak berdasarkan kelompok kelas di sekolah yang dijadikan tempat penelitian dan
kedua kelompok sampel diberi perlakuan dan pretest-posttest. Desain ini
memungkinkan untuk dilakukan, karena subjek telah terbentuk dengan alami
dalam suatu kelompok utuh (naturally formed intact group), yaitu dalam satu
kelas dan pertimbangan keterbatasan jumlah sampel (Fraenkel & Wallen, 2007).
Penelitian diawali dengan pretes untuk mengetahui ekivalensi kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Perlakuan yang diberikan pada kelompok
eksperimen berupa pembelajaran berbantuan multimedia. Sedangkan pada
kelompok kontrol, pembelajaran dilakukan tanpa multimedia. Setelah perlakuan
tersebut, setiap kelompok diberikan postes untuk mengukur tingkat pemahaman
representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Menurut Arikunto
(2005), desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Keterangan :
O : Pretest sama dengan post-test
X1 : Model pembelajaran berbantuan multimedia pada kelas eksperimen
X2 : Model pembelajaran tanpa multimedia pada kelas kontrol
Pretest Perlakuan Posttest
O X1 O
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK semester 2 yang sedang
melaksanakan pembelajaran konsep sel volta. Subjek penelitian terdiri dari 64
siswa, yaitu 33 kelas eksperimen dan 31 siswa kelas kontrol. Kedua kelas
merupakan jurusan rekayasa perangkat lunak (RPL) jumlah siswa perempuan dan
laki-laki di kedua kelas tersebut relatif seimbang.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : tahap persiapan,
pelaksanaan, pengolahan data dan pembahasan, tahap penarikan kesimpulan dan
saran. Persiapan penelitian terdiri dari : 1) merumuskan masalah penelitian, 2)
analisis konsep sel volta, 3) perancangan instrumen penelitian, 4) validasi
instrumen. Pelaksanaan penelitian terdiri dari : 1) pelaksanaan pretes pada kelas
eksperimen dan kontrol, 2) pelaksanaan pembelajaran tanpa multimedia di kelas
kontrol, 3) penjelasan dengan bantuan multimedia sel volta di kelas eksperimen,
4) pelaksanaan postes di kelas eksperimen dan kontrol, 5) pemberian angket pada
guru dan siswa di kelas eksperimen.
Multimedia interktif yang digunakan adalah multimedia interaktif yang
sebelumnya sudah dibuat oleh penulis, tetapi belum mengandung konten
pengembangan representasi kimia. Kemudian dikembangkan dengan karakteristik
sebagai berikut :
1. Multimedia dirancang untuk dapat mengembangkan pemahaman representasi
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sel volta, video proses oksidasi di anoda, video pengaruh dari jembatan garam
dan video proses reduksi di katoda.
2. Multimedia dirancang untuk dapat mengembangkan pemahaman representasi
submikroskopik melalui beberapa animasi, yaitu animasi proses oksidasi di
anoda, animasi proses reduksi di katoda, animasi aliran elektron dari anoda ke
katoda, animasi aliran ion negatif dari jembatan garam ke sisi anoda dan
animasi aliran ion positif dari jembatan garam ke sisi katoda.
3. Multimedia dirancang untuk dapat mengembangkan pemahaman representasi
simbolik siswa melalui tampilan persamaan reaksi oksidasi di anoda,
persamaan reaksi reduksi di katoda, dan persamaan reaksi pada potensial
reduksi standar.
Pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan tanpa bantuan multimedia
interaktif sel votra (MISV), yaitu hanya melalui gambar dua dimensi di papan
tulis berupa diagram sel volta, ditambah juga dengan penjelasan guru terhadap
gambar yang ditampilkan diagram sel volta di papan tulis tersebut.
Tahap pengolahan data hasil penelitian terdiri dari : 1) penskoran pada hasil
pretes dan postes, 2) menentukan N-gain kelas eksperimen dan kontrol, 3) uji
normalitas dan uji homogenitas data N-gain, 4) uji-t N-Gain Kelas Kontrol dan
kelas eksperimen.
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi dan Analisis Kurikulum dan Silabus SMK kelas IX
Pengembangan Multimedia Sel volta & Perencanaan Proses Pembelajaran
Validasi Instrumen & uji coba tes
Pembelajaran tanpa menggunakan multimedia di kelas kontrol
Pretes
Kelas Kontrol & Kelas ekpserimen
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian
Data diperoleh melalui beberapa instrumen yaitu tes penguasaan pemahaman
level dan angket skala Likert untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap model
pembelajaran berbantuan multimedia. Selain kedua instrumen tersebut
pembelajaran juga dibantu dengan menggunakan multimedia interaktif sel volta
(MISV) yang telah dirancang sebelumnya untuk dapat meningkatkan pemahaman
representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik siswa. Untuk
memperoleh soal tes yang baik, maka soal tersebut harus dinilai validitas dan
reliabilitasnya. Pembakuan soal ini meliputi beberapa pengujian seperti diuraikan
dibawah ini :
1. Analisis validitas butir soal tes
Validitas butir soal dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki
oleh sebutir soal, dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal
tersebut. Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir
soal terhadap skor total. Untuk mengukur validitas digunakan rasio validitas isi
(CVR) dan indeks validitas isi (CVI). Dalam pendekatan ini, beberapa orang ahli
diminta untuk memberikan masukan mengenai setiap item pertanyaan. Skor pada
setiap item berkisar antara 1 hingga -1, item dengan skor CVR = +1 memiliki
tingkat validitas paling tinggi dan paling layak untuk dilibatkan dalam proses
pengambilan data. Sebaliknya item dengan CVR = -1 memiliki tingkat validitas
yang paling rendah dan tidak akan digunakan dalam proses pengambilan data
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Reliabilitas Soal Tes
Suatu alat ukur (instrumen) memiliki reliabilitas yang baik jika alat ukur
tersebut memiliki konsistensi yang handal walaupun dikerjakan oleh siapapun
dalam level yang sama. Untuk mengukur reliabilitas suatu tes digunakan rumus
Cronbach Alpha:
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2b
= jumlah varian butir/item
2
t
V = varian total
untuk perhitungan koefisien reliabilitas, kemudian dinterpretasikan berdasarkan
Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kategori Reliabilitas Butir Soal
Batasan Kategori
0,90 < r < 1,00 Sangat tinggi (sangat baik)
0,70 < r < 0,90 Tinggi (tinggi)
0,40 < r < 0,70 Cukup (sedang)
0,20 < r < 0,40 Rendah (kurang)
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang baku minimal mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,70,
sehingga memenuhi syarat reliabilitas (Frankel & Wallen, 2007).
E. Teknik Analisis Data
Data hasil angket dianalisis secara deskriptif untuk menentukan
kecenderungan yang muncul pada saat penelitian. Data kuantitatif dianalisis
dengan uji statistik untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan rerata
pemahaman makroskopik, submikroskopik dan simbolik kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman representasi makroskopik,
submikroskopik dan simbolik yang dikembangkan melalui model pembelajaran
berbantuan multimedia dihitung berdasarkan skor gain yang dinormalisasi.
Langkah-langkah dalam analisis data adalah:
1. Penskoran pretes, postes dan penentuan skor gain ternormalisasi data
penguasaan konsep sel volta.
2. Menghitung gain ternormalisasi tes penguasaan sel volta dan pemahaman
representasi siswa dengan rumus gain ternormalisasi:
g =
Keterangan :
Spost = skor posttest
Spre = skor pretest
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Kategori Perolehan Skor
Batasan Kategori
0,7 ≤ N-gain ≤ 1,00 Tinggi
0,3≤ N-gain 0,7 Sedang
N-gain 0,3 Rendah
Nilai N-gain yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan pengaruh
pembelajaran berbantuan multimedia terhadap pemahaman makroskopik,
submikroskopik dan simbolik. Pengolahan data kemudian dilanjutkan dengan
pengujian statistik berupa uji normalitas distribusi data dengan perhitungan
skewness dengan rentang normal dari -1 hingga +1 (Lech, 2010).
Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan untuk membandingkan dua nilai
rata-rata pretest siswa terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan
keadaan akhir (posttest) siswa terhadap kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol . Jika normal dan homogen maka digunakan uji-t sampel bebas (Arikunto,
2005) :
t = ̅ ̅
√
dengan S2 =
Keterangan :
̅̅̅ = rata-rata gain kelompok eksperimen
̅̅̅ = rata-rata gain kelompok kontrol
n1 = jumlah sampel kelompok eksperimen
n2 = jumlah sampel kelompok kontrol
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk skala kualitatif
dikonversikan menjadi skala kuantitatif untuk pernyataan bersifat positif kategori
SS (sangat setuju) diberi skor tertinggi (5), makin menuju ke STS (sangat tidak
setuju) skor diberikan berangsur menurun dari rentang 4-1. Kemudian nilai dari
setiap item pernyataan dipresentasekan.
F. Hipotesis Nol
Pengambilan kesimpulan didasarkan pada analisis statsitik uji t independent
sample test dan hipotesis yang disusun untuk setiap variabel pemahaman
representasi, yaitu pemahaman representasi makroskopik, submikroskopik dan
simbolik. Hipotesis yang disusun sebagai berikut :
a. Hipotesis untuk pemahaman representasi makroskopik.
H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran berbantuan
multimedia interaktif sel volta terhadap pemahaman representasi
makroskopik siswa.
b. Hipotesis untuk pemahaman representasi submikroskopik
H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran berbantuan
multimedia interaktif sel volta terhadap pemahaman representasi
submikroskopik siswa.
c. Hipotesis untuk pemahaman representasi simbolik
H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran berbantuan
multimedia interaktif sel volta terhadap pemahaman representasi simbolik
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan pembahasan pada penelitian ini, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran berbantuan multimedia interaktif sel volta tidak berpengaruh
secara signifikan meningkatkan pemahaman representasi makroskopik siswa.
2. Pembelajaran berbantuan multimedia interaktif sel volta berpengaruh secara
signifikan terhadapan peningkatan representasi submiroskopik siswa.
3. Pembelajaran berbantuan multimedia interaktif sel volta tidak berpengaruh
secara signifikan meningkatkan pemahaman representasi simbolik siswa.
4. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran berbatuan
multimedia interaktif sel volta (MISV).
5. Multimedia interaktif sel volta (MISV) memiliki karakteristik yang efektif
untuk mengajarkan konsep abstrak dan mengembangkan pemahaman level
representasi submikroskopik.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan, maka direkomendasikan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Pembelajaran berbantuan multimedia interaktif sel volta (MISV) ini efektif
untuk meningkatkan pemahaman representasi submikroskopik. Oleh karena
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
materi kimia yang mengandung representasi submikroskopik dan ditambah
dengan demonstrasi atau praktikum sebagai penguat representasi
makroskopik. Bagi sekolah diproritaskan untuk menyediakan sarana
pembelajaran yang dapat mendukung pembelajaran berbantuan multimedia
interaktif.
2. Diperlukan pengembangan multimedia interaktif pada materi kimia lainnya,
terutama untuk materi kimia yang memiliki tingkat abstraksi yang tinggi
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Azhar, Arsyad. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Barke, H.D., Hazari, A. dan Yitbarek, S. (2009). Misconceptions in Chemistry: Adressing Perceptions in Chemical Education. Berlin: Springer.
Chittleborough. G.D. dan Treagust, D.F. (2007). The Modeling Ability of Non Major Chemistry Students and Their Understanding of the Sub-Microscopic Level. Journal of Chemistry Education Research and Practice. 8(3), 274-292 .
Chiu, M.H & Wu, H.K. (2009). The Roles of Multimedia in The Teaching and Learning of The Triplet Relationship in Chemistry. dalam J.K. Gilbert & D. Treagust (Eds.). Multiple Representations in Chemical Education: Models and Modeling in Science Education. Dordrecht: Springer. 4, 251-283.
Davidowitz, B. & Chittelborough, G.D. (2009). Lingking The Macroscopic and Sub-microscopic Levels: diagram. dalam J.K. Gilbert & D. Treagust (Eds). Multiple Representations in Chemical Education: Models and Modeling in Science Education. Dodrecht: Springer. 4, 169-191.
Devetak, Iztok, et al. (2004). Submicroscopic Representations As a Tool for Evaluating Students’ Chemical Conceptions. Acta Chemistry Slovenia., 51, (4), 799:814.
Farida, I. (2012). Interkoneksi Multiple Level Representasi Mahasiswa Calon Guru pada Kesetimbangan dalam Larutan melalui Pembelajaran Berbasis Web. Disertasi Doktor pada SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Fraenkel, J & Wallen, N. (2007). How to Design and Evaluate Research in Education. Boston: Mc Graw Hill Higher Education.
Gilbert, J.K. & Treagust, D.F. (2009). Introduction: Macro, Sub-micro and Symbolic Representations and The Relationship Between Them: Key Models in Chemical Education. dalam J.K. Gilbert & D. Treagust (Eds). Multiple Representations in Chemical Education: Models and Modeling in Science Education. Dodrecht: Springer. 4, 1-8
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Herunata.(2001). Materi Pembelajaran Reaksi Reduksi-oksidasi dan Elektrokimia di Kelas Tiga SMU. Dalam Media Komunikasi Kimia. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang
Hiskia, A. (2001). Kimia Larutan. Bandung: Citra Aditya Bakti
Jhonstone,A.H. (2000). Teaching of Chemistry-logical or Psycological. Chemistry education researh and practice in europe, 1(1), 9-15
Keenan. K. (1996). Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam (terjemah: Hadayana Pujaatmaka). Jakarta: Erlangga
Kozma, R., & Russell, J. (2005). Students Becoming Chemists: Developing Representational Competence. dalam J.K. Gilbert (Eds.), Visualization in science education. Dordrecht: Springer. 7, 121-145.
Liliasari. (1996). Beberapa Pola Berpikir dalam Pembentukan Pengetahuan oleh Siswa SMA. Disertasi Doktor pada PPS IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan
Mayer. R.A. (2003). The Promise of Multimedia Learning: Using The Same Instructionall Design Methods Across Different Media. Learning and Instructions. 13, 125-139
Moeljadi, P. (2004). Efek Redudansi: Desain Pesan Multimedia dan Teori Pemrosesan Informasi. Dalam Jurnal Desain Komunikasi Visual [online], vol 6 (2). 8 halaman Tersedia: http://puslit.petra.ac.id/journals/design. [1 Februari 2013]
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press
Munir. (2012). Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Novianti, A. (2010). Penggunaan Courseware Konstektual pada Pembelajaran Larutan Penyangga untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Tesis pada SPs UPI Bandung. Tidak diterbitkan
Nursaadah, E. (2012). Pembelajaran Elektrolisis Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Pemahaman Representasi Submikroskopik , Keterampilan Generik Sains dan Keterampilan Berpikir Kritis Calon Guru Kimia. Tesis pada SPs UPI Bandung. Tidak diterbitkan
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oloyekan, F.(2009). Development and Validation of a Computer Instructional Package on Electrochemistry. International Journal of Education. Nigeria: Univ. Illiorin. 5,(2)
Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., & Campion, A. (1998). Kimia Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga
Permana, I. (2011). Media Visualisasi untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMK pada Konsep Hidrokarbon. Tesis. UPI Bandung. Tidak diterbitkan
Sudjana, Nana. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Taber, K.S. (2009). Learning at The Symbolic Level. J.K. Gilbert & D. Treagust (Eds). Multiple Representations in Chemical Education: Models and Modeling in Science Education. Dodrecht: Springer. 4, 75-105.
Tasker, R. & Dalton, R. (2006). Research Into Practice: Visualization of The Molecular World Using Animation. Journal of Chemistry Education Research and Practice.
Treagust, David F., Chittleborough & Mamiala (2003). The Role of Submicroscopic and Symbolic Representations in Chemical Explanations. International Journal of Science Education. 25, (11) 1353– 1368.
Tuysuz, M., et.al.(2011). Preservice chemistry teacher’ understanding of phase changes and dissolution at macroscopic, symbolic and microscopic levels. Procedia social and behavioral science. 12(2011) 452-455
Velazquez-Marcano,A.,Williamson, V., Askenazi, G., Tasker, R., dan Williamson, K. (2004). The Use of Video Demonstration and Particulate Animation in General Chemistry. Journal of Science Education and Technology. 13(3), 315-323
Wilson, R., Pan, W., dan Schumsky, D. A. (2012). Recalculation of the Critical Values for Lawshe's Content Validity Ratio. Measurement and Evaluation in Counseling and Development Journal. USA: University of Cincinnati
Widyastono, H. (2012). Kebijakan pengembangan kurikulum. Jakarta: Pusat Kurikulum-BALITBANG DEPDIKBUD
Rizka Husnu Maulana, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu