• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672008802 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672008802 Full text"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

2 1. Pendahuluan

Pada era digital ini, komunikasi menggunakan paket data sudah menjadi salah satu kebutuhan utama khalayak umum, jadi tidak heran jika menemukan banyak jaringan komputer di berbagai tempat. Jaringan komputer bisa ditemukan di kantor-kantor, sekolah, mall, bandara, dan tempat umum lainnya. Semakin menjamurnya jaringan komputer, maka diperlukan suatu monitoring jaringan pada setiap jaringan komputer supaya pada jaringan-jaringan komputer tersebut dapat berjalan dengan efektif dan optimal secara continue mengingat padatnya traffic yang ada untuk dilayani oleh jaringan-jaringan komputer tersebut [1].

PT. Asuransi Wahana Tata, Solo menggunakan koneksi internet paket speedy office dan dipakai oleh 17 client. Bandwidth yang didapat adalah up to 1 Mbps dan rata-rata kecepatan yang didapat adalah 846kbps. Angka 846kbps didapat dari tiga kali percobaan yang dilakukan dengan menggunakan speedtest melalui telkomspeedy.com yang kemudian dirata-rata. Sedangkan kebutuhan bandwidth dari perusahaan tersebut untuk melakukan aktifitas sehari-harinya adalah 850kbps atau lebih dari bandwidth rata-rata yang diterima, yang mana angka tersebut dibagi untuk 17 client sehingga rata-rata seorang client mendapatkan bandwidth sebesar 50kbps. Seringkali dalam proses administrasi maupun proses kerja dalam perusahaan tersebut sering terhambat hanya karena internet di perusahaan tersebut melambat atau mengalami penurunan kecepatan internet jika banyak client yang menggunakannya. Hal seperti ini terjadi karena beberapa karyawan men-download file atau streaming video dari internet secara bersamaan yang menyebabkan bandwidth 846kbps yang seharusnya dibagi 17 client tapi hanya terpakai oleh seorang client saja. Hal yang seperti ini juga dapat terjadi ketika salah satu karyawan dari perusahaan tersebut menggunakan download accelerator yang dapat menghabiskan bandwidth dari perusahaan tersebut, walaupun pengguna dari aplikasi ini tidak mengetahui hal tersebut bisa terjadi. Hal tersebut terjadi karena belum tersedianya perangkat dan tenaga IT yang berkompeten untuk mengatur dari ketidakstabilan bandwidth internet tersebut. Pada pengambilan data awal atau pada saat melakukan beberapa pengujian sebelum router mikrotik digunakan, dari bandwidth rata-rata 846kbps yang kemudian digunakan salah satu client untuk browsing, download dan streaming, bandwidth yang diterima adalah bandwidth keseluruan dari jaringan internet tersebut tentunya itu merugikan client lainnya yang akan menggunakan jaringan internet itu juga. Hal ini berarti bandwidth di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo bisa dikatakan tidak stabil. Data ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan dari hasil sesi wawancara selama di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo.

(2)

3

bandwidth sesuai yang dibutuhkan. Untuk mengoptimalkan pemakaian bandwidth dilakukan monitoring dengan membedakan jenis ekstensi file yang sesuai dengan kebutuhan. Teknik traffic shaping dapat digunakan untuk mengoptimalkan pemakaian bandwidth dan traffic Shaping dapat mengontrol jumlah volume trafik data yang dikirim ke dalam jaringan yang akan dikirim dengan melewati mikrotik.

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perancangan sistem baru yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan bandwidth internet yang sudah ada di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo serta melakukan pengujian sistem tersebut. Berdasarkan perancangan sistem yang baru, akan dibuat skema jaringan yang lebih optimal dari segi kestabilan dan kecepatan bandwidth internet dengan menggunakan teknik trafficshaping. Dalam hal ini dikatakan optimal jika disaat seorang client mengakses internet, bandwidth yang didapat dapat maksimal. Namun

disaat ada client yang bersamaan dalam melakukan aktifitasnya, bandwidth yang

didapat akan terbagi secara merata.

Batasan masalah dalam penelitian ini tidak membahas tentang keamanan data pada database server di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo, kemudian penelitian ini hanya menggunakan satu koneksi internet dari Speedy dan pembagian bandwidth yang dilakukan tidak berdasarkan prioritas namun berdasarkan ekstensi file yang akan di download. Penelitian ini tidak membahas mengenai pembatasan mengenai streaming lebih lanjut.

2. Kajian Pustaka

Penelitian sebelumnya melakukan manajemen bandwidth dengan mengkonfigurasi pembatasan dan filterisasi pemakaian bandwidth pada client. Pembatasan pemakaian dan filterisasi bandwidth ini bertujuan agar masing-masing client mendapatkan bandwidth yang sama dan masing-masing client tidak ada satupun yang memonopoli pemakaian bandwidth [2]. Penelitian lain mengungkapkan bahwa Konfigurasi traffic shaping bandwidth yang dilakukan dengan cara memisahkan traffic dan menerapkan limitasi bandwidth dapat memaksimalkan penggunaan bandwidth sehingga penggunaan layanan internet lebih optimal [3].

Berdasarkan penelitian sebelumnya belum membahas tentang pembatasan bandwidth dengan menggunakan traffic shaping berdasarkan jenis file yang akan di download, yang mana berfungsi untuk mengatur bandwidth jika ada salah satu user yang download maupun streaming video. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya, apabila ada salah satu pengguna internet yang melakukan proses download, maka bandwidth yang diterima adalah bandwidth maksimal namun jika ada seorang pengguna lagi maka bandwidth yang didapat dibagi dua begitu juga jika ada beberapa pengguna lainnya yang terkoneksi dengan router. Teknik traffic shaping yang telah dikonfigurasi dapat membedakan jenis extensifile yang sudah ditentukan sebelumnya sehingga extensi file yang sudah ditentukan sebagai kategori tidak penting, maka bandwidth akan dibatasi.

(3)

4

menjadi awal dimulainya operasional perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta dengan 35 karyawan dan modal disetor Rp. 100 Juta saat itu. Sebagai salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka yang bergerak di bidang jasa asuransi umum, PT.Asuransi Wahana Tata saat ini sudah memiliki modal disetor Rp. 100 Milyar dan lebih dari 60 jaringan kantor pemasaran yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan 1000 karyawan berdedikasi dan professional [4].

MikroTik RouterOS™ merupakan sistem operasi yang diperuntukkan sebagai network router. MikroTik routerOS sendiri adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless [5]. MikroTik routerOS bisa difungsikan dengan menggunakan bantuan aplikasi bernama Winbox. Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan remote ke server mikrotik dalam mode GUI [6].

QoS (Quality of Service) adalah cara yang digunakan untuk mengatur pengguna bandwidth yang ada atau yang dimiliki secara rasional. QoS tidak selalu yang berarti pembatas bandwidth management, QoS bisa digunakan sebagai pengatur prioritas berdasarkan parameter yang diberikan, menghindari terjadinya traffic yang memonopoli seluruh bandwidth yang ada. Sehingga bisa mengakibatkan jaringan internet tidak bisa berjalan dengan adil atau rata [7].

Layer 7 protokol berfungsi untuk mencari pola dalam protokol ICMP (Internet Control Message Protocol), TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). Layer 7 mengumpulkan 10 pola awal atau 2KB pertama koneksi dan mencari pola dalam data yang dikumpulkan. Jika pola ini tidak ditemukan dalam data yang dikumpulkan, proses tidak akan berjalan lebih lanjut. Penggunaan dari layer 7 harus memperhatikan dari chain input maupun output dari arus lalu lintas data dalam jaringan tersebut. Supaya memenuhi kebutuhan ini, layer 7 harus ditetapkan dengan metode foward chain. Jika aturan diatur dalam prerouting maka aturan yang sama harus diatur juga dalam postrouting , apabila pola ini tidak sama tidak akan terjadi traffic shaping yang diinginkan [8].

(4)

5

start

End

Pengkompokam Jenis file download

Pembagian berdasarkan jenis file

Limit Rendah 10% Aktifitas Client

Browsing

Download

Tidak penting

Limit Tinggi 90% Penting Koneksi

Client

Gambar 1 Diagram Alir Traffic Shaping

Flowchart pada Gambar 1 merupakan proses traffic shaping berdasarkan jenis file, jenis file disini akan dikonfigurasi dalam layer 7 protokol, layer 7 protokol merupakan salah satu fitur dari mikrotik yang berfungsi untuk menyimpan jenis file apa saja yang akan dibatasi. Proses traffic shaping dimulai dari membedakan kebutuhan user jika user hanya browsing maka proses selesai dan jika user melakukan aktivitas download atau streaming maka sistem akan membedakan jenis file-nya. Jenis file disini sesuai dengan permintan perusahaan yang sudah didapat sebelumnya. Jika jenis file penting maka limit bandwidth lebih tinggi atau 90% dari bandwidth yang ada dan jika jenis file tidak penting maka limit bandwidth lebah rendah atau 10% dari bandwidth yang ada. Tinggi rendahnya bandwidth ditentukan berdasarkan kebutuhan dari perusahaan yang sudah disepakati sebelumnya. Bandwidth yang dibatasi berlaku untuk semua client yang terkoneksi dengan router. Proses akan dilakukan terus menerus sampai pengguna mendapat file atau kebutuhan yang diinginkan.

(5)

6 3. Metode Penelitian

Untuk memudahkan optimalisasi bandwidth pada PT. Asuransi Wahana Tata, Solo maka diperlukan perancangan sistem agar dalam perancangannya nanti lebih terarah. Perancangan sistem disesuaikan dengan kebutuhan yaitu untuk mengoptimalisasikan bandwidth menggunakan mikrotik dengan teknik traffic shaping, dengan tujuan dapat membantu PT. Asuransi Wahana Tata, Solo dalam memperbaharui jaringan internet yang sudah ada menjadi lebih optimal dalam penggunaannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, literatur dan eksperimen.

1. Observasi (pengamatan) adalah metode pengumpulan data-data penunjang, dengan melakukan pengamatan secara langsung pada PT. Asuransi Wahana Tata, Solo yang kemudian diolah dan disimpulkan. 2. Wawancara (interview) adalah metode dimana metode ini mengajukan

pertanyaan-pertanyaan atau tanya jawab secara langsung kepada beberapa karyawan PT. Asuransi Wahana Tata, Solo untuk mendapatkan data-data penunjang dan untuk melengkapi data-data yang didapat selama pengamatan langsung.

3. Literatur (kepustakaan) adalah metode pengumpulan data penunjang dengan pengambilan data-data dari media internet, jurnal-jurnal, dan beberapa buku referensi yang digunakan sebagai landasan teori dalam penulisan laporan ini.

4. Eksperimen adalah metode dalam melakukan percobaan yang telah direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah dengan mengkonfigurasi mikrotik untuk melakukan traffic shaping bandwidth [11].

Setelah menentukan dan melakukan pengumpulan data yang digunakan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengumpulan kebutuhan, perancangan sistem dan evaluasi sistem. Tahap ini dimaksudkan untuk membantu dalam membuat alur penelitian berdasarkan teknik yang digunakan sebelumnya. Proses ini dibutuhkan untuk mempermudah dalam pembuatan sistem yang baru yang akan digunakan pada PT. Asuransi Wahana Tata, Solo.

1. Pengumpulan kebutuhan: Tahap pengumpulan kebutuhan ini dimulai dari pengumpulan data dari hasil wawancara dengan karyawan PT. Asuransi Wahana Tata, Solo dan hasil dari melakukan observasi langsung yang mana hal ini dibutuhkan untuk membuat perancangan sistem nantinya. Kemudian pengumpulan bahan dan data bersumber dari buku cetak, jurnal, artikel, dan situs internet untuk mendukung dalam perancangan sistem ini.

(6)

7

perusahaan tersebut, tahap ini sering disebut dengan istilah testing, sehingga kesalahan-kesalahan pada sistem dapat dihindari.

3. Evaluasi sistem: Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi dari sistem yang sudah selesai, apakah sesuai dengan yang diharapkan, apabila tidak sesuai maka sistem akan dibangun ulang ataupun diperbaiki melalui tahap perancangan sistem dan selanjutnya. Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi.

Setelah melalui tahap-tahapan sebelumnya maka diperlukan pembuktian atau pengujian terhadap data-data yang telah didapat sebelumnya, kemudian diujikan berdasarkan flowchart pembuatan sistem pada Gambar 2. Setelah mendapatkan data-data tersebut kemudian dilakukan pengujian dengan mikrotik router RB 750 yang telah diatur sebelumnya agar mampu berjalan sesuai dengan diagram alir traffic shaping pada Gambar 1. Perancangan dan pembuatan sistem ini menggunakan software microsoft visio sebagai dasar pembuatan sistem dan software internet download manager & browser untuk sistem pengujian. Kemudian flowchart digunakan untuk mempermudah penyelesaian suatu masalah, khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Proses perancangan dan pembuatan sistem dapat dijelaskan dengan flowchart pada Gambar 2.

start

Analisa Kebutuhan

Menentukkan Kelengkapan data

kebutuhan

Perancangan pembuatan sistem

Pengujian sistem

Berhasil

tidak

end ya

(7)

8

Gambar 2 merupakan proses diagram alir penelitian dimana pada tahap analisa kebutuhan memuat daftar perlengkapan yang dibutuhkan dalam perancangan. Kemudian pada tahap pengecekan perlengakapan yang dibutuhkan, berupa software seperti microsoft visio, winbox, internet download manager dan hardware seperti laptop, router mikrotik, dan modem ADSL speedy. Proses perancangan dan pembuatan sistem meliputi pemetaan ekstensi file dan mengkategorikannya menjadi 2 bagian yaitu penting dan tidak penting. Selanjutnya melakukan pengujian hasil pembuatan sistem untuk mengecek apakah sistem tersebut dapat berjalan atau tidak. Setelah proses-proses yang dilakukan tadi berhasil dilakukan dan tidak menimbulkan adanya sebuah kesalahan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian telah selesai.

Berdasarkan Tabel 1 ekstensi file pada kolom penting merupakan daftar ekstensi file yang akan diberi bandwidth lebih tinggi, sedangkan kolom tidak penting mendapatkan bandwidth yang lebih rendah. Berdasarkan hasil penelitian di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo didapatkan data mengenai jenis ekstensi file yang dikategorikan penting (Limit Tinggi) dan tidak penting (Limit Rendah) antara lain:

Tabel 1 Ekstensi File

Penting (Limit Tinggi) Tidak Penting (Limit Rendah) .doc

.docx .ppt .pptx

.xls .xlsx

.pdf .rar

.mp3 .mp4 .avi .mkv

.3gp .flv .exe

Ketentuan pada Tabel 1 didapatkan selama melakukan penelitian di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo dimana data yang didapat berdasarkan permintaan dari perusahaan tersebut, namun data ini bisa bertambah atau berkurang seiring jalannya waktu tergantung dari kebutuhan perusahaan tersebut. Data ini pula yang digunakan sebagai acuan dalam proses trafficshaping pada Gambar 1.

Kapasitas bandwidth pada PT. Asuransi Wahana Tata, Solo adalah up to 1Mbps, yang mencakup ruang customer service, ruang klaim, ruang underwriting, ruang keuangan dan umum, ruang marketing, dan ruang pimpinan. Belum adanya manajemen bandwidth menyebabkan aliran kuota tidak stabil sehingga bandwidth yang diterima tidak menentu besar kecil kapasitasnya. Dalam penelitian ini dibuat rancangan jaringan baru dengan tujuan jaringan yang baru ini bisa membuat perubahan bagi perusahaan dimana jaringan internet lebih stabil.

(8)

9

Gambar 3 Pemetaan Jaringan di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo

Gambar 3 menunjukkan pemetaan jaringan di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo pemetaan jaringan ini dibuat dengan maksud untuk mempermudah dalam perancangan sistem nantinya. Pada ruang customer service terdapat tiga buah komputer, ruang klaim dan ruang pimpinan terdapat satu buah komputer, ruang marketing terdapat dua buah komputer, ruang underwriting terdapat tujuh buah komputer dan ruang keuangan dan umum terdapat sebuah modem ADSL, sebuah access point, sebuah switch, dan tiga buah komputer ditambah router mikrotik. Router mikrotik digunakan sebagai alat optimalisasi bandwidth dengan menggunakan teknik trafficshaping. Bandwidth rata-rata yang diterima dari Speedy adalah 846kbps yang kemudian diterima oleh router mikrotik. Bandwidth yang diterima tadi kemudian dibagi menjadi dua yaitu kategori penting dan tidak penting melalui router mikrotik. File penting mendapatkan 800kbps dan file tidak penting mendapatkan 64kbps, bandwidth itulah yang akan diteruskan switch yang kemudian dibagikan ke client lainnya. 4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membantu PT. Asuransi Wahana Tata, Solo untuk melakukan pengaturan sebuah management bandwidth ataupun menata ulang sebuah skema baru dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih baik. Hasil tes awal akan dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

1. Kecepatan jaringan internet yang didapat di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo dan kecepatan client dalam browsing di internet.

2. Kecepatan client dalam men-download sebuah file di internet dengan web browser.

(9)

10

4. Kecepatan client dalam mengakses video streaming seperti youtube dan sebagainya.

Hal yang pertama dilakukan adalah melihat seberapa besar bandwidth yang didapat oleh PT. Asuransi Wahana Tata, Solo dengan menggunakan bantuan speedtest dari www.telkomspeedy.com. Bandwidth yang didapat PT. Asuransi Wahana Tata, Solo dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Proses Pengecekan Kecepatan Bandwidth

Berdasarkan pengamatan data pada Gambar 4 bandwidth internet yang didapat selama melakukan pengujian tiga kali, didapatkan kecepatan sebesar 845kbps, 820kbps dan 875kbps dengan rata-rata 846kbps. Bandwidth ini nantinya yang akan digunakan oleh 17 karyawan dalam aktivitas kesehariannya menggunakan internet.

Pada tahap selanjutnya hal yang dilakukan adalah menggumpulkan data menggenai kecepatan jaringan internet pada saat client melakukan aktivitas sehari-harinya. Aktivitas tersebut antara lainnya adalah aktivitas saat browsing, download tanpa IDM, download dengan IDM dan streaming video. Aktivitas browsing, aktivitas browsing disini dapat dilihat dengan menggunakan fasilitas dari mikrotik yaitu menggunakan sub menu torch untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 5.

(10)

11

Pada Gambar 5 router mikrotik menunjukkan kapasasitas bandwidth yang didapat oleh client menggunakan sub menu torch. Realtime traffic monitoring (torch) digunakan untuk memonitor traffic yang melewati interface berdasarkan protokol, sumber, dan tujuan serta port. Torch menampilkan traffic protokol dan kecepatan saat diterima dan dikirim. Dalam percobaan ini data yang didapat adalah Tx Rate sebesar 66.6kbps dan Rx Rate sebesar 20.3kbps. Tx Rate adalah download data atau jumlah data yang diterima atau masuk ke mikrotik via ethernet 1. RX Rate adalah upload data atau jumlah data yang keluar dari mikrotik via ethernet 1, dan dalam kasus ini di nyatakan dengan kbps.

Aktivitas download tanpa IDM, untuk pemakaian bandwidth dengan tidak menggunakan limiter (pembatas), bandwidth yang mengalir pada client tentunya berjalan dengan tidak teratur. Misalkan saja ketika salah seorang user men-download suatu file, otomatis user yang lain akan menggunakan bandwidth yang tersisa dari orang yang yang men-download pertama tadi. Misalkan user melakukan proses download yang dilakukan oleh salah satu client yaitu sebesar 30kBps, otomatis kecepatan bandwidth yang tersisa untuk 16 client lainnya adalah sebesar 70kBps baik itu untuk proses browsing ataupun download setelahnya, dengan estimasi kecepatan maksimum yang didapatkan adalah 100kBps.

Aktivitas download dengan IDM, Dalam proses download, ada kalanya client menginstall software tambahan yang digunakan untuk mempermudah proses download. Karena dengan ditambahkannya software ini maka proses download dapat di resume, ketika nantinya terjadi internet putus. Akan tetapi dengan menggunakan software Internet Download Manager dapat menyebabkan kecepatan internet menjadi terpusat ke client yang menggunakan software IDM tersebut. Karena prinsip kerja dari IDM melakukan proses download suatu file secara partial ke semua servermirror dari file tersebut. Jadi untuk men-download sebuah file dengan IDM menggunakan fasilitas server mirror yang disediakan oleh IDM untuk men-download file tersebut secara partial sehingga file tersebut lebih cepat ter-download.

Aktivitas streaming video, Salah satu hal yang dapat menyebabkan penurunan kecepatan internet adalah pengaksesan video streaming di internet seperti Youtube, Vimeo maupun situs berita online yang didalamnya terdapat konten video streaming, seperti detik.com, kompas.com, dll. Situs media streaming tersebut digunakan oleh beberapa client untuk mencari data yang dibutuhkan oleh perusahaan. Akan tetapi semakin banyaknya client yang mengakses situs streaming ini maka akan menyebabkan penurunan kecepatan akses internet bagi client-client yang lain.

(11)

12

Gambar 6 Tampilan untuk Memonitor Bandwidth saat Akses Youtube

Berdasarkan hasil tes awal dapat disimpulkan tidak digunakannya limiter dalam sebuah aktivitas internet dalam sebuah perusahaan dapat menyebabkan ketidakstabilan akses internet yang akan digunakan oleh client lainnya. Oleh karena itu diperlukannya optimalisasi bandwidth di perusahaan tersebut dengan mengunakan mikrotik dengan teknik trafficshaping. Optimalisasi pada proses kali ini adalah proses optimalisasi bandwidth internet. Bandwidth internet yang dioptimalisasi ialah bandwidth download pada client sehingga ketika client melakukan download baik menggunakan IDM atau tidak, maupun streaming tidak akan mengganggu aktivitas browsing yang digunakan oleh client lainnya.

Bandwidth PT. Asuransi wahana

Tata, Solo. (846kbps)

Proses download 800Kbps (Parent Download

Utama) Aktifitas Client

end start

download

Ekstensi penting/tidak

Download tidak penting 64kbps browsing

tidak

ya Gunakan IDM/

tidak

tidak

Filter Rules Menggunakan

Layer 7 ya

Koneksi Client

(12)

13

Traffic yang digunakan dalam jaringan internet di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo adalah sebesar 846kbps, kecepatan internet tersebut adalah kecepatan yang digunakan baik untuk proses download maupun proses browsing untuk proses download dalam penelitian kali ini akan diatur sebesar 800kbps. Jadi nantinya apabila user melakukan streaming youtube ataupun men-download file yang merupakan ekstensi penting maka akan masuk dalam pembagian yang ini. Traffic download ini nantinya akan menjadi parent (induk) dari traffic file yang tidak penting. Untuk limiter file tidak penting adalah sebesar 64kbps Jika user men-download sebuah file yang termasuk ekstensi tidak penting, maka akan masuk dalam limiter ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7.

Memisahkan antara traffic internet browsing dan traffic internet download. Dalam pembatasan bandwidth internet untuk pemisahaan antara traffic browsing dan download digunakan fasilitas mangle dalam mikrotik dan diatur dalam Connection Bytes sebesar 262144-4294967296 bytes artinya batas ukuran file terkecil yang di-filter adalah 256kb dan batas tertinggi adalah 4gb dimaksudkan supaya user lain yang browsing bandwidthnya stabil. Jadi ketika ada client yang mengakses internet, maka mikrotik akan mengecek dengan sendirinya bahwa aktivitas tersebut merupakan aktivitas download atau aktivitas browsing. Jika aktivitas browsing maka aktivitas client tersebut tidak akan dibatasi oleh client jika aktivitas tersebut merupakan aktivitas download maka akan dibatasi oleh mikrotik secara otomatis. Cara pemisahan traffic browsing, download penting, dan download tidak penting bisa dilihat dalam Gambar 8 dan Gambar 9.

Gambar 8 Memisahkan Traffic Download dan Browsing

(13)

14

Memisahkan trafficdownload file berekstensi penting dan file berekstensi tidak penting. File berekstensi penting seperti doc, docx akan ikut pembatasan traffic download sebelumnya yaitu dari pemisahan traffic browsing. Ekstensi file tidak penting akan dipisahkan lagi menjadi sebesar 64kbps. Bandwidth sebesar 64kbps inilah yang nantinya akan digunakan apabila client men-download ekstensi file tidak penting.

Gambar 9 Pengaturan Ekstensi File Tidak Penting

Pada Gambar 9, pada kolom name diisikan Download Tidak Penting sebagai penanda kemudian pada kolom Parent pilih global-in artinya segala traffic yang masuk dari luar atau internet. Pada Packet Marks pilih download-tp yang didapat dari konfigurasi sebelumnya. Kemudian pada kolom Max Limit dibatasi 64k tentu saja itu bisa berubah tergantung kebutuhan perusahaan.

Hasil optimalisasi bandwidth yang didapat dari melakukan konfigurasi menggunakan router mikrotik dengan teknik traffic shaping adalah menjadikan bandwidth PT. Asuransi Wahana Tata, Solo tetap stabil walaupun ada client yang download. Pada Gambar 10 menunjukkan traffic dari download yang terjadi di router mikrotik PT. Asuransi Wahana Tata, Solo. Tanda merah menunjukkan bahwa bandwidth tersebut mencapai batas maksimal download yang telah ditentukan yaitu 800kbps.

(14)

15

Pada Gambar 10 terlihat proses download dari kategori penting yaitu berekstensi .pdf dan menggunakan web browser sebagai media download-nya. Hasil dari kecepatan rata-rata dari download tersebut adalah sebesar 498kbps yang dapat dilihat dari menu mikrotik walaupun hasil download melalui web browser hanya menunjukkan sebesar 51kBps. Hasil tes ini menunjukkan optimalisasi bandwidth yang dilakukan berhasil karena tidak melebihi batasan kecepatan yang sudah ditentukan.

Pada Gambar 11 menunjukkan traffic dari download file tidak penting yang terjadi di router mikrotik. Tanda merah menunjukkan bahwa bandwidth tersebut mencapai batas maksimal download yang telah ditentukan yaitu 64kbps. Tes download sebuah file ini menggunakan IDM sebagai media download-nya. Cara untuk membatasi traffic download dari IDM digunakan filter rules yang dikonfigurasi di router mikrotik. Hasilnya kecepatan yang didapat adalah sebesar 8kBps. Gambar 11 menunjukkan proses download dari kategori file tidak penting yaitu file berekstensi .exe. Hasil dari kecepatan rata-rata dari download tersebut adalah 66kbps jika dilihat dari menu mikrotik dan hasil yang didapat dari tes download dengan IDM sebesar 8kBps.

Gambar 11 Traffic Download File Tidak Penting pada Mikrotik

Dalam segi efisiensi pada sistem baru dengan menggunakan router mikrotik Gambar 10 dan Gambar 11 nampak lebih baik, dimana telah digunakannya teknologi traffic shaping untuk membatasi bandwidth untuk download. Sehingga pada PT. Asuransi Wahana Tata, Solo mendapatkan bandwidth yang lebih stabil walaupun ada client yang sedang download.

(15)

16

melakukan download file penting maka bandwidth yang didapat adalah 800kbps namun jika ditambahkan satu user lagi maka bandwidth yang didapat masing-masing user adalah 400kbps demikian seterusnya. Tes ini sudah dilakukan beberapa kali dan menghasilkan kecepatan rata-rata yang berbeda-beda namun dari hasil tes yang dilakukan kecepatan rata-rata yang didapat tidak melebihi dari kecepatan yang sudah ditentukkan sebelumnya sehingga aktivitas browsing-pun tetap lancar.

Perbandingan antara sistem lama dengan sistem baru dimana sistem yang lama pada PT. Asuransi Wahana Tata, Solo belum menggunakan mikrotik routerOS sedangkan sistem yang baru sudah ditambahkan mikrotik routerOS sebagai solusinya, dimana didalamnya sudah dikonfigurasi dengan menggunakan teknik traffic shaping. Perbedaan yang didapatkan dari hasil uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem lama belum memakai management bandwidth, bandwidth saat download melambat, dan akses jaringan internet tidak stabil. Sistem baru sudah menerapkan managementbandwidth, bandwidth saat download tetap stabil dengan adanya traffic shaping, dan akses jaringan internet lebih baik dan lebih sesuai. Perbandingan tersebut bisa dibuktikan dengan Tabel 2 sebagaimana hasil dari pengujian sistem tersebut.

Pada tabel pengujian sistem ini dibedakan menjadi dua yaitu pengujian sistem lama atau sebelum menggunakan router mikrotik dan pengujian sistem baru atau sesudah menggunakan router mikrotik yang sudah dikonfigurasi. Pengujian ini baik sistem lama maupun sistem baru dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan web browser dan IDM. Uji coba ini dilakukan dengan men-download file yang berbeda-beda berdasarkan kategori ekstensi file yang sudah ditentukan sebelumnya atau berdasarkan Tabel 1.

Tabel 2 Hasil Pengujian Sistem

Sistem Lama (Sebelum Konfigurasi) Sistem Baru (Sesudah Konfigurasi) Hasil Pengujian dengan Web Browser Hasil Pengujian dengan Web Browser

File Penting Kecepatan Rata-Rata File Penting Kecepatan Rata-Rata

.pdf 73 kBps .pdf 74 kBps

.docx 74 kBps .docx 73 kBps

.ppt 69 kBps .ppt 70 kBps

File Tidak Penting Kecepatan Rata-Rata File Tidak Penting Kecepatan Rata-Rata

.exe 101 kBps .exe 7 kBps

.mp3 87 kBps .mp3 7 kBps

.flv 81 kBps .flv 6 kBps

Hasil Pengujian dengan IDM Hasil Pengujian dengan IDM

File Penting Kecepatan Rata-Rata File Penting Kecepatan Rata-Rata

.pdf 90 kBps .pdf 82 kBps

.docx 82 kBps .docx 79 kBps

.ppt 88 kBps .ppt 85 kBps

File Tidak Penting Kecepatan Rata-Rata File Tidak Penting Kecepatan Rata-Rata

.exe 118 kBps .exe 7 kBps

.mp3 116 kBps .mp3 8 kBps

(16)

17

Pada Tabel 2 pengujian dilakukan pada satu client saja yang mana bandwidth yang didapat adalah bandwidth maksimal dari PT. Asuransi Wahana Tata, Solo. Dalam pengujian ini semakin besar bandwidth yang didapat seorang client menandakan bahwa semakin lambat koneksi yang didapat oleh client lainnya. Sehingga bisa ditarik kesimpulan dari pengujian sistem ini bahwa semakin kecil bandwidth untuk download yang didapat maka semakin baik koneksi internetnya dengan catatan hanya satu client yang melakukan aktifitas download-nya atau mengakses internet, jika yang mengakses internet lebih dari satu maka bandwidth yang didapat dibagi sejumlah client yang melakukan aktifitas menggunakan internet tersebut. Hal ini juga berlaku pada file tidak penting jika ada client yang men-download file tidak penting secara bersamaan maka bandwidth yang dibatasi untuk file tidak penting akan dibagi sejumlah client yang men-download.

(17)

18

Penelitian ini berdasarkan permintaan dari PT. Asuransi Wahana Tata, Solo yang mana perusahaan tersebut meminta supaya bandwidth internet stabil pada saat mengakses jaringan internet atau pada saat browsing karena tiap-tiap karyawan membutuhkan jaringan internet dalam pekerjaannya. Perusahaan juga menyetujui konsekuensi yang ada yaitu bandwidth yang diterima rata ke semua client, baik untuk pimpinan maupun karyawan asalkan bandwidth yang diterima stabil dan bisa digunakan untuk bekerja sehari-harinya. Seandainya bandwidth yang diterima tidak mencapai rata-rata bandwidth yang seharusnya diterima yaitu 846kbps itu adalah kesalahan dari provider internet (Speedy) bukan kesalahan dari router mikrotik yang sudah dikonfigurasi sebelumnya, karena bandwidth yang diterima oleh perusahaan bukan dedicated atau pasti 1Mbps melainkan up to 1Mbps yang menyebabkan aliran kuota tidak stabil sehingga bandwidth yang diterima tidak menentu besar kecilnya. Bandwidth yang dibatasi, dalam hal ini bisa disesuaikan sesuai permintaan atau kebutuhan perusahaan jika nantinya dirasa kurang oleh perusahaan tersebut.

Hasil uji pada Tabel 2 dilakukan dengan men-download file dari sebuah website dengan jenis dan ukuran file yang sama tiap percobaannya. Misalkan file .exe berukuran 80MB diujicobakan dengan cara men-download via web browser dan IDM baik diujicoba sebelum atau sesudah menggunakan router mikrotik. Hasil pengujian sistem menunjukkan perbedaan yang sangat berarti khususnya perbedaan dikategori file tidak penting bisa dilihat dari percobaan menggunakan IDM misalkan file .exe sebelum menggunakan router mikrotik menghasilkan kecepatan 118kBps dan setelah menggunakan router mikrotik menjadi 7kBps. Kemudian percobaan file berekstensi .pdf menggunakan web browser sebagai media ujinya, dimana sebelum menggunakan router mikrotik menghasilkan kecepatan 73kBps disaat melakukan download file dan setelah menggunakan router mikrotik kecepatan yang didapat menjadi 74kBps hal ini terjadi karena ujicoba dilakukan pada saat hanya satu client saja yang menggunakan jaringan internet. Perbedaan terjadi jika banyak client yang mengakses internet, misal ada dua client maka bandwidth 74kBps akan dibagi dua dengan client lainnya. Perbedaan tersebut juga terjadi dengan percobaan lain yang dilakukan dengan pengujian file beresktensi yang berbeda.

(18)

19

Gambar 12 Grafik Tes Download dengan Web Browser

Gambar 12 menunjukkan grafik dari tes download dengan web browser sebagai media download-nya. Dimana garis biru atau tanda melingkar menandakan sistem lama dan garis merah atau tanda silang menandakan sistem baru. Jenis ekstensi file .pdf, .docx, dan .ppt adalah kategori file penting yang dibatasi sebesar 800kbps dan file .exe, .mp3. dan .flv adalah kategori file tidak penting yang dibatasi 64kbps.

Gambar 13 Grafik Tes Download dengan IDM

Gambar 13 menunjukkan grafik dari tes download dengan IDM sebagai media download-nya. Dimana garis biru atau tanda melingkar menandakan sistem lama dan garis merah atau tanda silang menandakan sistem baru. Jenis ekstensi file .pdf, .docx, dan .ppt adalah kategori file penting yang dibatasi sebesar 800kbps dan file .exe, .mp3. dan .flv adalah kategori file tidak penting yang dibatasi 64kbps.

Berdasarkan hasil optimalisasi bandwidth atau hasil uji sistem dapat disimpulkan bahwa kedua percobaan secara umum dapat digunakan, karena tidak terjadi kesalahan selama pengujian sistem pada saat melakukan pengujian dengan cara downloadfile, itu terbukti dengan tidak adanya bandwidth yang melebihi dari bandwidth yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan memanfaatkan teknologi traffic shaping pada sistem yang baru, perancangan optimalisasi bandwidth ini dapat memudahkan pengguna dalam menggunakan internet secara bersamaan dan dapat memudahkan untuk mengontrol ataupun memantau setiap akses jaringan yang masuk. Hasilnya upload dan download akan maksimal dan cenderung lebih stabil.

(19)

20 5. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa optimalisasi bandwidth di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo sudah dilakukan dengan memanfaatan bandwidth yang ada, jika hanya satu client yang mengakses internet maka bandwidth yang ada digunakan sendiri tetapi jika lebih dari satu client maka bandwidth akan dibagi rata sejumlah client yang terkoneksi dengan router. Management bandwidth menggunakan teknik traffic shaping memberikan hasil yang lebih baik, khususnya disaat beberapa client mengakses internet secara bersamaan. Hal ini terlihat pada pengujian bandwidth yang dilakukan. Bandwidth menjadi lebih merata karena dengan teknik traffic shaping dapat membedakan aktivitas user antara browsing dan download. Ekplorasi implementasi mikrotik untuk jaringan selain yang telah peneliti kerjakan masih mungkin dilakukan. Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti menyarankan untuk melakukan implementasi keamanan jaringannya.

6. Daftar Pustaka

[1] Dwiyankuntoko, Arsyad, 2013, Introduksi Monitoring Jaringan Komputer, http://ilmukomputer.org. Diakses tanggal 31 Oktober 2013.

[2] Hizbullah, Tb. A., 2012, Optimalisasi Bandwidth dan Keamanan Jaringan dengan Filterisasi pada Warung Internet Menggunakan Mikrotik Routerboard, Komputasi 1 (1): 103-116, http://jurnal.fmipa.unila.ac.id. Diakses tanggal 30 Oktober 2013.

[3] Riadi, Imam, 2010, Optimasi Bandwidth Menggunakan TrafficShaping, Informatika 4 (1): 374-382, http://journal.uad.ac.id/. Diakses tanggal 30 Oktober 2013.

[4] Asuransi Wahana Tata, 2011, Profil Perusahaan, http://www.aswata.co.id. Diakses tanggal 10 September 2013.

[5] Sunggiardi, Michael, 2011, Sejarah Mikrotik, http://www.mikrotik.co.id. Diakses tanggal 4 Febuari 2014.

[6] Nurmanto, 2011, Pengertian dan Fungsi Winbox, http://nurmanto.com. Diakses tanggal 4 Febuari 2014.

[7] Mitchel, Bradley, 2013, QoS (Quality of Service), http://compnetworking.about.com. Diakses tanggal 4 Febuari 2014.

[8] Adhanis, 2011, Menandai Paket-Paket Download di Mikrotik dengan Layer 7, http://tutor.mlinknetwork.com. Diakses tanggal 9 September 2013. [9] Rouse, Margaret, 2010, Definition traffic shaping (packet shaping),

http://searchnetworking.techtarget.com. Diakses Tanggal 4 Febuari 2014. [10] Bahasa, Pusat, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Gambar

Gambar 1 Diagram Alir Traffic Shaping
Gambar 2.
Tabel 1 Ekstensi File
Gambar 3  Pemetaan Jaringan di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh data dari hasil pengamatan yang dikaitkan dengan Cobit khususnya pada 4 proses DS, maka usulan perbaikan TI dapat diberikan sesuai model standar Cobit.. Hasil

Adapun menurut Brigham & Houston (2006), pemecahan saham adalah tindakan yang diambil oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan jumlah lembar saham beredar, seperti

[r]

--- Ginjal kiri simpai lemak tipis, simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal licin warna merah cokelat penampang berwarna merah cokelat kehitaman

Dengan berkembangnya zaman globalisasi membuat banyak remaja tidak Dengan berkembangnya zaman globalisasi membuat banyak remaja tidak mau untuk melakukan aktivitas fisik ringan

Samudera Indonesia dalam Pelaksanaan Bongkar Muat Barang Melalui Angkutan Laut (Studi pada PT. Samudera Indonesia Cab. Belawan Medan), yang mana permasalahan dalam tulisan

Perasaan biasa saja terhadap ukuran tubuh yang obes juga diungkapkan pada penelitian kualitatif oleh Amiri et.al (2010) yang menyatakan bahwa faktor pribadi yaitu

Berdasarkan dari pendapat yang dikemukakan oleh Paswan dan Sharma dalam (Apil, 2016) Country of Origin memiliki peranan positif terhadap pendapat konsumen terhadap suatu produk yang