KARYA TULIS ILMIAH
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS
POST OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION
FRACTURE
1/3
MEDIAL
TIBIA DEXTRA
DENGAN PEMASANGAN
PLATE AND SCREW
DI RSO Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi
Oleh:
YULIA AYU HIJRANINGRUM J100 110 031
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MOTTO
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila
kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain karena kepada tuhanmulah
kehendaknya kamu berharap (Q. S Al-Nasyrah 5-8).
Tidak ada hasil yang baik tanpa pengorbanan, dan tidak ada pencapaian yang didapakan tanpa kesungguhan dan kerja keras. Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk
PERSEMBAHAN
Tiada kebahagiaan yang dapat terungkap melalui kata-kata dan dengan segala kerendahan hati, saya persembahkan karya sederhana ini kepada:
Allah SWT atas semua limpahan rahmat-Mu yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, kemudahan, dan petunjuk sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Alm. Babe, ibu, mas dan mbak ku yang aku cintai dan sayangi yang selalu memberiku doa dan semangat.
Seluruh keluarga besar dari bapak dan ibu yang selalu memberiku semangat.
Seluruh bapak dan ibu dosen jurusan fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Teman-teman seperjuangan DIII fisioterapi UMS, gembel’s, deserperado’s, dan VCC 4 terima kasih atas dukungan serta keceriaan yang kalian hadirkan selama ini.
Qoirul Mahmudi dan Aprilina Nur Fitriawati terima kasih atas semangat, bantuan dan kebersamaannya selama 6 bulan ini.
Jind dan gendut terima kasih atas semangat dan dukungannya selama ini.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah ini penulis susun guna melengkapi dan memenuhi syarat
kelulusan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi Universitas
Muhammadiyah Surakarta dengan judul “PENATALAKSANAAN TERAPI
LATIHAN PADA KASUS POST OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION FRACTURE 1/3 MEDIAL TIBIA DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA”.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiadji, MM Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Dr. Suwaji, M. Kes Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Ibu Isnaini Herawati, S. Fis, S. Pd, M. Sc Selaku ketua Program Studi
4. Ibu Dwi Rosella Komala Sari, S. Fis, M. Fis Selaku Pembimbing Karya
Tulis Ilmiah.
5. Segenap Dosen Prodi Fisioterapi Universita Muhammadiyah Surakarta
yang telah memberikan masukan, bimbingan ilmu serta nasehatnya.
6. Alm. Babe, Ibu, mas dan mbak ku tersayang.
7. Seluruh keluarga besar dari bapak dan ibu.
8. Seluruh teman seperjuangan DIII fisioterapi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
9. Bapak dan ibu pembimbing lahan selama 6 bulan yang telah sabar
menghadapi saya dan terima kasih atas ilmu, nasehat, bimbingan dan
masukannya.
Saya meyakini sepenuhnya bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran yang membangun dan demi
kemajuan teknologi akan sangat berarti bagi saya. Atas perhatiannya saya ucapkan
terima kasih.
Surakarta, 27 Juni 2014
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION FRACTURE 1/3 MEDIAL TIBIA
DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA
(Yulia Ayu Hijraningrum, 2014, 45 halaman) Abstrak
Latar Belakang: fraktur tibia dan fibula adalah fraktur tulang panjang yang paling sering terjadi lebih dari 500.000 kasus setiap tahun.tercatat 244 kasus fraktur shaft tibia, sebanyak 24 berkaitan dan terjadi pada pemain sepak bola. Tiga diantaranya merupakan pemain sepak bola profesional dan sisanya merupakan pemain amatir dengan usia rata-rata 23 tahun. Salah penanganan fraktur yaitu dengan operatif berupa pemasangan plate and screw.
Tujuan: untuk mengetahui manfaat terapi latihan dalam mengurangi odema di sebelah proksimal dari incisi, mengurangi nyeri gerak dan tekan di sekitar
oedema, meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS) ankle joint dextra,
meningkatkan kekuatan otot penggerak ankle joint dextra, dan mengurangi
atrophy pada otot-otot tungkai bawah kanan.
Hasil: setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali didapatkan hasil penilaian nyeri pada nyeri diam T1: 1 menjadi T6: 1, nyeri gerak T1: 4 menjadi T6: 3, dan nyeri tekan T1: 4 menjadi T6: 3. Peningkatan LGS aktif sendi S: T1: 10-0-10 menjadi T6: 20-0-35, R: T1: 5-0-10 menjadi T6: 15-0-25, LGS pasif sendi S: T1: 15-0-15 menjadi T6: 20-0-40, R: T1: 10-0-15 menjadi T6: 20-0-25. Peningkatan kekuatan otot dorso fleksor T1: 3+ menjadi T6: 4-, plantar fleksor T1: 3+ menjadi T6: 4-,
evertor T1: 2+ menjadi T6: 3-, dan invertor T1: 2+ menjadi T6: 3-.
Kesimpulan: terapi latihan dapat mengurangi oedema di sebelah proksimal dari incisi, mengurangi nyeri gerak dan tekan di sekitar oedema, meningkatkan LGS
ankle joint dextra, meningkatkan kekuatan otot penggerak ankle joint dextra,
tetapi belum mengurangui atrophy pada otot-otot tungkai bawah kanan.
MANAGEMENT THERAPEUTIC EXERCISE IN THE CASE POST OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION FRACTURE 1/3 MEDIAL TIBIA
DEXTRA WITH PLATE AND SCREW
AT Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA HOSPITALS (Yulia Ayu Hijraningrum, 2014, 45 pages)
Abstract
Background: fracture tibia and fibula are fracture of long bones that frequently occured over than 500.000 case every year. Recorded for 244 fracture case of shaft tibia, 24 case related and occured toward football players. Three among them are professional football players and the rest are amateur players average on 23 years old. Example handling for this facture that is operatif with plate and screw.
Aims of research: to study about the implementation of therapeutic exercise to reducing oedema in proximal incisi, reducing pain montion and tenderness around oedema area, increasing range of montion ankle joint dextra, increasing muscle strength of ankle joint dextra, and reducing atrophy muscel in lower leg dextra. Results: after therapy for about six times the obtained results of the assesment of pain in painfull silence T1: 1 to T6: 1, montion pain T1: 4 to T6: 3, tenderness T1: 4 to T6: 3. Increase active range of montion S: T1: 10-0-10 to T6: 20-0-35, R: T1: 5-0-10 to T6 15-0-20, passive range of montion S: T1: 15-0-15 to T6: 25-0-40, R: T1: 10-0-15 to T6: 20-0-25. Increase musle strenght of dorso fleksi: 3+ to T6: 4-, plantar fleksor T1: 3+ to T6: 4-, evertor T1: 2+ to T6: 3-, and invertor T1: 2+ to T6: 3-.
Conclusion: therapeutic exercise can reduse oedema in proximal incisi, reduse montion pain and tenderness around oedema area, increase range of montion ankle joint dextra, increase musle strenght of ankle joint dextra, but can’t reduce atrophy in lower leg dextra.
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Kasus 1. Anatomi Fisiologi ... 5
2. Fraktur 1/3 Medial Tibia a. Definisi ... 8
b. Etiologi ... 8
c. Patofisiologi ... 9
d. Jenis Fraktur ... 12
f. Komplikasi ... 14
B. Problematika Fisioterapi ... 16
C. Rencana Teknologi Interverensi Fisioterapi ... 18
BAB III PENATALAKSANAAN STUDI KASUS A. Pengkajian Fisioterapi ... 22
B. Problematika Fisioterapi ... 31
C. Rencana Tujuan Fisioterapi ... 32
D. Rencana Pelaksanaan Fisioterapi ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 37
B. Pembahasan ... 42
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Hasil pemeriksaan nyeri ... 28
Tabel 3. 2 Hasil pemeriksaan LGS ankle joint dextra ... 28
Tabel 3. 3 Kriteria penilaian kekuatan otot ... 29
Tabel 3. 4 Hasil pemeriksaan kekuatan otot penggerak ankle joint dextra .... 29
Tabel 3. 5 Hasil pemeriksaan atrophy pada otot-otot tungkai bawah kanan .. 30
Tabel 3. 6 Hasil pemeriksaan oedema di sebelah proksimal incisi pada tungkai bawah kanan ... 30
Tabel 3. 7 Hasil pemeriksaan panjang tungkai ... 31
Tabel 4. 1 Hasil evaluasi nyeri ... 37
Tabel 4. 2 Hasil evaluasi LGS ankle joint dextra ... 38
Tabel 4. 3 Hasil evaluasi kekuatan otot penggerak ankle joint dextra ... 39
Tabel 4.4 Hasil evaluasi oedema di sebelah proksimal incisi pada tungkai bawah kanan ... 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tulang tibia tampak dari anterior ... 5 Gambar 2. 2 Otot-otot tungkai bawah (a) bagian anterior, (b) bagian lateral,
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4. 1 Hasil evaluasi nyeri ... 38
Grafik 4. 2 Hasil evaluasi LGS ankle joint dextra bidang sagital ... 39
Grafik 4. 3 Hasil evaluasi LGS ankle joint dextra bidang rotasi ... 39
Grafik 4. 4 Hasil evaluasi kekuatan otot penggerak ankle joint dextra ... 40
Grafik 4. 5 Hasil evaluasi oedema di sebelah proksimal incisi pada tungkai bawah kanan ... 41