MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1
Rr. Natalia Dewanty Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan media pembelajaran berbasis TIK yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, terutama untuk siswa sekolah dasar kelas V. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint interaktif untuk mata pelajaran IPA materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau yang layak digunakan untuk kegiatan pembelajaran kelas V di SD Negeri Depok 1.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan sembilan langkah prosedur penelitian pengembangan yang terdiri dari 1) Potensi dan Masalah, 2) Pengumpulkan Data, 3) Desain Produk, 4) Validasi Desain, 5) Revisi Desain, 6) Uji Coba Produk, 7) Revisi Produk, 8) Uji Coba Pemakaian, 9) Revisi Produk yang kemudian akan menjadi produk akhir berupa media pembelajaran berbasis TIK untuk peserta didik kelas V sekolah dasar.
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Depok 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kuisioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan terhadap guru kelas V SD Negeri Depok 1. Kuisioner digunakan untuk melakukan validasi media pembelajaran berbasis TIK oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis TIK dan dua orang guru kelas V sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK layak digunakan dengan rerata 3,5 termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.
THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE POWERPOINT LEARNING MEDIA ON THE TOPIC OF FOOD MAKING PROCESS IN GREEN PLANTS FOR FIFTH GRADE
STUDENTS OF SD NEGERI DEPOK 1
Rr. Natalia Dewanty Sanata Dharma University
2017
This study is conducted because there are still many teachers who need Information Technology (IT)-based learning media that can be applied in the teaching and learning process in the classroom, especially for fifth grade students. The main purpose of this study is to develop IT-based learning media in the forms of appropriate interactive Powerpoint learning media for Science class on the topic of food making process in green plants for fifth grade students of SD Negeri Depok 1.
This study is a Research and Developmental (R&D) study. The procedure consists of 9 steps, including: 1) Potentials and problems, 2) Data collection, 3) Product design, 4) Design validation, 5) Design revision, 6) Product try-out, 7) Product revision, 8) Application try-out, 9) Product revision until the desired products, i. e. interactive Powerpoint learning media, are complete.
The subjects of the study were fifth grade students of SD Negeri Depok 1. The instruments used in this study were a list of questions for the interview and questionnaires. The interview was used to analyse the needs of IT-based learning media. On the other hand, the questionnaire was used to validate the media which was done by two IT media experts and two fifth grade teachers. The results of the study showed that the IT-based learning media to be implemented whith a average of 3,5 which showed that the media were
categorised as “Very Good”.
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT
INTERAKTIF MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA
TUMBUHAN HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Rr. Natalia Dewanty NIM: 131134209
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberi perlindungan dan
pencerahan dalam mengerjakan penelitian ini.
2. Kedua orangtua, Bapak R. Suprojo dan Ibu Siti Naisah tersayang yang telah
berjuang hingga saya berada di sini, selalu memberi dukungan, motivasi, dan
selalu menyelipkan namaku di setiap doanya.
3. Kakakku yang tercinta Vincensia Ervina P. yang telah memberi semangat dan
dukungan.
4. Keponakanku Vincentius Abiandra Wijaya yang telah memberiku semangat.
5. Sahabat-sahabatku yang luar biasa Yoga, Dika, Fika, Ririn, Tita, dan Rani yang
telah memberikan dukungan dan doa yang selalu menyertai dalam meraih mimpi
bersama untuk menjadi seorang pendidik yang berguna bagi nusa dan bangsa.
6. Teman-teman payung TIK dan konvensional yang selalu setia untuk berjuang
bersama.
7. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang selalu ada dan setia untuk berjuang
bersama.
v
Motto
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,
sebab Ia yang memelihara kamu
vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Mei 2017
Peneliti
vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Rr. Natalia Dewanty
Nomor Mahasiswa : 131134209
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau Untuk Kelas V SD Negeri Depok 1.
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 07 Maret 2017
Yang menyatakan
viii ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN
HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 Rr. Natalia Dewanty
Universitas Sanata Dharma 2017
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan media pembelajaran berbasis TIK yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, terutama untuk siswa sekolah dasar kelas V. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint interaktif untuk mata pelajaran IPA materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau yang layak digunakan untuk kegiatan pembelajaran kelas V di SD Negeri Depok 1.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan sembilan langkah prosedur penelitian pengembangan yang terdiri dari 1) Potensi dan Masalah, 2) Pengumpulkan Data, 3) Desain Produk, 4) Validasi Desain, 5) Revisi Desain, 6) Uji Coba Produk, 7) Revisi Produk, 8) Uji Coba Pemakaian, 9) Revisi Produk yang kemudian akan menjadi produk akhir berupa media pembelajaran berbasis TIK untuk peserta didik kelas V sekolah dasar.
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Depok 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kuisioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan terhadap guru kelas V SD Negeri Depok 1. Kuisioner digunakan untuk melakukan validasi media pembelajaran berbasis TIK oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis TIK dan dua orang guru kelas V sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK layak digunakan dengan rerata 3,5 termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.
ix ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE POWERPOINT LEARNING MEDIA ON THE TOPIC OF FOOD MAKING PROCESS IN GREEN PLANTS FOR FIFTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI DEPOK 1
Rr. Natalia Dewanty students. The main purpose of this study is to develop IT-based learning media in the forms of appropriate interactive Powerpoint learning media for Science class on the topic of food making process in green plants for fifth grade students of SD Negeri Depok 1.
This study is a Research and Developmental (R&D) study. The procedure consists of 9 steps, including: 1) Potentials and problems, 2) Data collection, 3) Product design, 4) Design validation, 5) Design revision, 6) Product try-out, 7) Product revision, 8) Application try-out, 9) Product revision until the desired products, i. e. interactive Powerpoint learning media, are complete.
The subjects of the study were fifth grade students of SD Negeri Depok 1. The instruments used in this study were a list of questions for the interview and questionnaires. The interview was used to analyse the needs of IT-based learning media. On the other hand, the questionnaire was used to validate the media which was done by two IT media experts and two fifth grade teachers. The results of the study showed that the IT-based learning media to be implemented whith a average of 3,5 which showed that the media were categorised as “Very Good”.
x KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat
serta rahmat-Nya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Pembuatan
Makanan Pada Tumbuhan Hijau untuk Kelas V SD Negeri Depok 1” dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak
mendapat bantuan, dukungan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku wakil Ketua Program
Studi PGSD.
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang
telah membimbing dan memberikan dukungan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II
yang telah membimbing dan memberikan dukungan sehingga peneliti
xi 6. Drs. I Nyoman Arcana M.Si., selaku validator ahli media pembelajaran
berbasis TIK.
7. Theresia Yunia, S.Pd., M.Hum selaku validator ahli media pembelajaran
berbasis TIK.
8. Sri Haryani Wahyu Lestari, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SD Negeri Depok
1 yang telah memberi ijin dan bantuan kepada peneliti selama melakukan
penelitian di SD Negeri Depok 1.
9. Hidayat, S.Pd., selaku guru kelas V SD Negeri Depok 1 yang telah
bersedia menjadi validator media pembelajaran berbasis TIK.
10.Vincentia Ervina P., S.Pd., yang telah bersedia menjadi validator media
pembelajaran berbasis TIK.
11.Bapak dan Ibu tercinta, R. Suprojo, dan Siti Naisah yang telah
memberikan dukungan, doa dan motivasi bagi peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12.Kakakku yang tercinta Vincensia Ervina P. yang telah memberi semangat
dan dukungan.
13.Keponakanku Vincentius Abiandra Wijaya yang telah memberiku
semangat.
14.Sahabat-sahabatku yang luar biasa Yoga, Fika, Ririn, Tita, dan Rani yang
telah memberikan dukungan dan doa yang selalu menyertai dalam meraih
mimpi bersama untuk menjadi seorang pendidik yang berguna bagi nusa
xii 15.Teman satu payung TIK dan konvensional yang selalu setia untuk
berjuang bersama.
16.Pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, terima kasih
untuk dukungan dan bantuannya kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat
selesai dengan baik.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
peneliti harapkan dari para pembaca. Akhir kata, selamat membaca
semoga bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 30 Mei 2017
Peneliti
xiii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...……….... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....……….……….... ii
HALAMAN PENGESAHAN...………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN...………...………... iv
HALAMAN MOTTO...………...………... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....………..………... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....…..………... vii
ABSTRAK.………...………..……….... viii
ABSTRACT..…….………... ix
KATA PENGANTAR...………..……….... x
DAFTAR ISI..………...………... xiii
DAFTAR TABEL..………..………... xvii
DAFTAR BAGAN..………...………... xix
DAFTAR GAMBAR..………...………... xx
DAFTAR LAMPIRAN...………..………... xxi
BAB I PENDAHULUAN..………..…………... 1
A. Latar Belakang Masalah.………... 1
B. Rumusan Masalah.………... 8
C. Tujuan Penelitian.……….... 9
xiv
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan... 10
F. Definisi Operasional ………...…... 12
BAB II LANDASAN TEORI... 14
A. Kajian Pustaka ………...………... 14
1. Pembelajaran ....………...………... 14
2. Pembelajaran IPA SD... 15
3. Teori Perkembangan anak... 18
4. Media Pembelajaran... 19
a. Pengertian Media.……………….... 19
b. Tujuan penggunaan media dalam pembelajaran... 20
c. Manfaat Media.………... 22
5. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).………... a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis TIK... b. Jenis-jenis Media TIK Pembelajaran... c. Fungsi Media TIK dalam Pembelajaran... 23 23 25 27 6. Microsoft Powerpoint Interaktif……….…………... a. Pengertian Microsoft Powerpoint... b. Kelebihan dan Kekurangan Microsoft Powerpoint... c. Pertimbangan Teknis Pengemasan Materi dalam Powerpoint... 29 29 34 36 7. Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif... 38
8. Hakikat Ilmu Pengetuan Alam…... 41
xv
B. Hasil Penelitian yang Relevan.……….... 44
C. Kerangka Berpikir.………... 47
D. Pertanyaan Penelitian ………... 49
BAB III METODE PENELITIAN...……….………..………... 50
A. Jenis Penelitian.……….... 50
B. Setting Penelitian.……….... 1. Objek Penelitian... C. Prosedur Pengembangan…... 52
D. Teknik Pengumpulan Data.………... 61
E. Validasi Ahli Media.………... F. Instrumen Penelitian... G. Teknik Analisis Data... 61 62 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....………...….…... 69
A. Hasil Penelitian.…...………... 69
1. Analisis Kebutuhan.………...………... 69
2. Deskripsi Produk Awal.………... 73
a. Perangkat Pembelajaran.…………...………... 74
b. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif... 75
3. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif, Perangkat Pembelajaran dan Revisi Produk.………... 77
xvi
b. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran.………... 81
4. Data Hasil Validasi Media Pembelajaran, Perangkat Pembelajaran dan Revisi Produk oleh Guru Kelas V SD.………... 83
a. Hasil Validasi Media Pembelajaran.………... 83
b. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran.………... 87
5. Kajian dari Hasil Uji Coba Produk terbatas... 88
a. Hasil Evaluasi Pembelajaran.………... 89
b. Hasil angket kuesioner.………... 92
6. Kajian Uji Coba Pemakaian...………... 93
7. Kajian Produk Akhir...………... B. Pembahasan... 95 96 BAB V PENUTUP..………...………... 114
A. Kesimpulan ………... 114
B. Keterbatasan Penelitian ………... 115
C. Saran ………... 116
DAFTAR PUSTAKA...………..………... 117
LAMPIRAN..………...………... 120
xvii DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 SK dan KD…...………... 42
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan ..………... 57
Tabel 3.4 Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan ..…………... 62
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuisioner Validasi ……...…... 64
Tabel 3.6 Klasifikasi Hasil Penilaian …………..……….... 66
Tabel 3.7 Klasifikasi Rata-rata Respon Peserta didik ………...…………... 68
Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Data Validasi dari Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK………... 79
Tabel 4.2 Saran Pakar Ahli Media Pembelajaran berbasis TIK dan Revisi.... 79
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran... 82
Tabel 4.4 Komentar Perangkat Pembelajaran... 82
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Data Validasi Media Pembelajaran Berbasis TIK oleh guru SD ………... 85
Tabel 4.6 Komentar dan Revisi Guru SD Kelas V Terhadap Media Berbasis TIK ………... 86
Tabel 4.7 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru kelas V Sekolah Dasar... 88
Tabel 4.8 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Evaluasi ………... 90
Tabel 4.9 Hasil Validitas Instrumen Soal Uraian Evaluasi... 91
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Pilihan Ganda Evaluasi... 91
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Soal Uraian Evaluasi ……... 92
xviii Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Pemakaian…………... 94
Tabel 4.14 Rekapitulasi Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK
xix DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Literatur Map Penelitian yang Relevan ………. 47
Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode R&D menurut Borg&Gall ………... 52
xx DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Slide Media Kegiatan Interaktif... 40
Gambar 4.1 Contoh Slide Identitas Dalam Media ... 100
Gambar 4.2 Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Tombol Navigasi …... 101
Gambar 4.3 Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Media... 102
Gambar 4.4 Contoh Slide Slide Menu Media.………... 102
Gambar 4.5 Contoh Slide Slide Pemetaan SK&KD ……...……... 103
Gambar 4.6 Contoh Slide Pemetaan Tujuan Pembelajaran …………... 104
Gambar 4.7 Contoh Slide Materi Pembelajara………. 105
Gambar 4.8 Contoh Slide Gambar ………... 105
Gambar 4.9 Contoh Slide Video ...………... 106
Gambar 4.10 Contoh Slide Petunjuk Kegiatan ………... 107
Gambar 4.11 Contoh Slide Soal Evaluasi ………... 107
Gambar 4.12 Contoh Slide Kunci Jawaban Benar ……….... 108
Gambar 4.13 Contoh Slide Kunci Jawaban Salah ………. 109
Gambar 4.14 Contoh Slide Profil Penyusun ……….. 109
Gambar 4.15 Contoh Slide Aspek Kognitif ………... 112
Gambar 4.16 Contoh Slide Aspek Psikomotorik ………...………... 112
xxi DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ………... 121 Lampiran 2 Surat Izin Validasi Media Pembelajaran Dan Perangkat
Pembelajaran oleh Pakar Media TIK...……….. 122 Lampiran 3 Surat Izin Validasi Media Pembelajaran Dan Perangkat
Pembelajaran oleh Pakar Media TIK.………... 123
Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukakan Penelitian... 124
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian terbatas... 125
Lampiran 6 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ……….. 126 Lampiran 7 a.Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Ahli Pakar
Media Pembelajaran Berbasis TIK ...…... b.Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Guru Kelas V
SD...………... 130
138
Lampiran 8 a.Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK ……...………... b.Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru
Kelas V SD………..……….... 146
154
Lampiran 9 Angket Respon Peserta Didik (Uji Coba terbatas) ………….... 162 Lampiran 10 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Respon Peserta Didik Uji Coba
terbatas...……… 165 Lampiran 11 Angket Respon Peserta Didik (Uji Coba Pemakaian) ………... 169 Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Respon Peserta Didik Uji Coba
Pemakaian...………...……… 172 Lampiran 13 Hasil Evaluasi Pembelajaran ………...……….. 177
Lampiran 14 Hasil Validitas Dan Reliabilitas Soal Evaluasi... 185
Lampiran 15 Silabus ………...……… 195
Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...……….. 198
Lampiran 17 Petunjuk Pengoperasian Media.…………...……….. 239
Lampiran 18 Tampilan Media...……….. 240
1 BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I peneliti akan membahas mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang
diharapkan dan definisi operasional.
A. Latar Belakang
Susanto (2014 : 19) menyatakan dalam undang-undang sistem
pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 pembelajaran diartikan sebagai proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses
mendapatkan ilmu pengetahuan, penguasaan terhadap apa yang disampaikan
pendidik. Sanaky (2013: 3) menyebutkan pembelajaran adalah proses
komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Hakikat
pembelajaran yang ideal adalah proses belajar mengajar yang bukan saja
terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik. Pembelajaran ideal
juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga
memberikan kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang
sudah mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam
melaksanakan pembelajaran dengan cara belajarnya sendiri. Interaksi
merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik antara yang belajar
dengan lingkungan belajar, baik itu guru, teman-teman, tutor, media
2 Sumiati dan Asra (2009: 3) mengelompokkan komponen-komponen
pembelajaran dalam tiga kategori utama, yaitu: guru, isi atau materi
pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan
metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat
belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan
membantu perkembangan peserta didik mencapai tujuan- tujuan pendidikan.
Pendidikan dilakukan melalui proses berpikir manusia (peserta didik) tentang
diri dan lingkungannya melalui proses belajar, sedangkan berpikir pada
dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses
ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran
tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa ilmu.
Ilmu bagi seorang peserta didik didapat melalui proses pembelajaran. Ilmu
diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) tersebut, salah satu
contoh disiplin ilmu adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Pendidikan IPA penting dan harus dimengerti oleh peserta didik
dalam rangka mewujudkan bangsa seutuhnya, sebagaimana tercantum dalam
tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat
3 lingkungan sekitar dirinya. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
bagi peserta didik dianggap pelajaran yang sulit karena IPA merupakan
pelajaran yang abstrak dan membutuhkan teknik hafalan. Cullingford (dalam
Samatowa, 2011: 9) menjelaskan bahwa pembelajaran IPA dengan hafalan
dan pemahaman konsep, anak harus diberi kesempatan untuk
mengembangkan sikap ingin tahu dan berbagai penjelasan logis. IPA tidak
sekedar membahas tentang alam dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
lingkungan manusia, melainkan seluruh bagian dari alam baik itu yang hidup
dan tak hidup. Pembelajaran IPA yang ideal tidak hanya penentuan dan
penguasaan materi, tetapi aspek dari IPA yang perlu diajarkan dan cara
supaya peserta didik dapat memahami konsep yang dipelajari dan terampil
untuk mengaplikasikan secara logis konsep tersebut pada pengalaman
kesehariannya dengan cara menjelajahi serta memahami alam sekitar secara
ilmiah.
Pemahaman konsep pada pembelajaran IPA akan berjalan dengan
efektif apabila seorang guru mampu menggunakan metode dan media
mengajar yang tepat. Penerapan metode serta media yang dipilih guru dalam
memberikan suatu materi pelajaran sangat menentukan terhadap keberhasilan
proses pembelajaran, terutama yang harus diperhatikan guru adalah dalam
pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media
pembelajaran pada proses belajar mengajar di sekolah dasar menjadi bagian
4 sekolah dasar memiliki kemampuan yang terbatas dalam memahami materi
yang bersifat abstrak.
Piaget (dalam Carolyn, 2013 164) mendeskripsikan pada usia 7-11
tahun, operasi mental sebagai kemampuan untuk mengimajinasikan secara
konkret, konsekuensi yang akan terjadi. Operasi mental dalam tahapan ini
disebut konkret karena didasarkan pada orang-orang, tempat dan benda-benda
aktual yang ada di lingkungan sekitar anak. Dengan demikian tahap kognitif
anak meliputi tahap akhir praoperasional sampai awal operasional formal.
Pada usia 7 – 11 tahun anak berada pada masa operasi konkret 3 dimana anak
akan berpikir logis terhadap objek yang konkret, anak mampu menggunakan
mentalnya untuk memecahkan masalah yang bersifat konkret, berkurang rasa
egonya dan mulai menerima pandangan orang lain, keputusan tentang sebab
akibat meningkat, kemampuan berpikir dari yang sederhana dan konkret ke
tingkat yang lebih rumit dan abstrak, mengerti perubahan-perubahan dan
proses kejadian yang kompleks dan saling berhubungan.
Berpijak pada rata-rata usia anak Sekolah Dasar di Indonesia yaitu
antara 7 – 11 tahun dimana anak berada pada masa operasional konkret maka
kehadiran media sangat penting untuk menunjang pembelajaran IPA di kelas
Sekolah Dasar mengingat pada pembelajaran IPA banyak terdapat materi
yang bersifat abstrak. Pada periode ini anak baru mampu berpikir sistematis
mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret. Dengan kata
5 dan abstrak. Ketika siswa menemui permasalahan atau materi yang bersifat
abstrak, siswa merasa kesulitan dalam memahami materi.
Dalam proses pembelajaran memerlukan media untuk mempermudah
tersampainya ilmu. Media pembelajaran merupakan peralatan yang membawa
pesan-pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Namun, proses
pembelajaran yang banyak dijumpai guru menggunakan metode yang kurang
bervariasi dan kurang melibatkan peserta didik karena sebatas ceramah.
Keterbatasan media pendukung jdapat mengakibatkan proses belajar peserta
didik tidak maksimal dan kurang menarik perhatian peserta didik. Secara
umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi atau
penyampaian informasi antara guru dengan peserta didik sehingga kegiatan
pembelajaran lebih efektif dan efisien. Secara khusus dengan adanya media
dapat: (1) memperbesar perhatian peserta didik sehingga akan menambah
gairah belajar peserta didik, (2) media dapat menanamkan konsep dasar yang
benar, nyata, dengan demikian dapat memberikan pemikiran yang teratur dan
kontinu, dan tidak mudah dilupakan, (3) memberikan pengalaman yang nyata
yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan peserta didik
dengan memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu (4) meletakkan
dasar berpikir sehingga akan mendorong peserta didik untuk bertanya dan
berdiskusi tentang apa yang ingin diketahui. Melihat manfaat media dalam
pembelajaran maka kehadiran media merupakan unsur yang penting dalam
sebuah pembelajaran. Media membantu penyampaian pesan, dan isi pelajaran
6 Media pembelajaran yang berkembang saat ini sangat beragam, mulai
dari yang bersifat audio, audio-visual, konvensional dan lain sebagainya.
Seiring berkembangnya zaman, media pembelajaran berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) mulai diminati oleh guru. Salah satu media
jenis TIK yang biasa digunakan yaitu media Powerpoint yang merupakan
salah satu program Microsoft Office yang digunakan sebagai perangkat lunak
untuk presentasi materi pembelajaran. Microsoft Powerpoint adalah aplikasi
yang lazim digunakan dalam kegiatannya terutama pada saat presentasi.
Microsoft Powerpoint adalah suatu software yang akan membantu dalam
menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah.
Powerpoint akan membantu dalam menggabungkan semua unsur media
seperti teks, gambar, suara bahkan video dan animasi sehingga menjadi
sebuah media pembelajaran yang menarik. Dengan kelebihan kelebihan yang
dimiliki aplikasi ini maka Powerpoint dapat dikembangkan sebagai media
interaktif yang menarik yang tidak kalah bagus dari aplikasi yang lain.
Powerpoint dapat menghasilkan suatu media pembelajaran yang
interaktif. Kehadiaran Powerpoint juga dapat membantu proses pembelajaran
menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Powerpoint Interaktif juga dapat
membantu peserta didik untuk belajar aktif sehingga peserta didik memiliki
pengalaman belajar daripada hanya sekedar mendengar penjelasan guru.
Media Powerpoint Interaktif juga dapat mempermudah guru dalam memberi
penjelasan materi sehingga pembelajaran dapat mudah dipahami oleh peserta
7 menggunakan pemutaran video, gambar dan animasi-animasi lain. Dengan
cara ini proses belajar mengajar akan lebih menarik, sehingga peserta didik
akan memiliki gambaran bagiamana proses fotosintesis berlangsung melalui
video dan dapat memahami suatu konsep dalam materi pembuatan makanan
pada tumbuhan hijau dalam mata pelajaran IPA.
Berdasarkan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Depok 1
yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 Juni 2016 di SD Negeri Depok
1 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V materi pembuatan
makanan pada tumbuhan hijau, guru dalam mengajar jarang menggunakan
media dan cara penyampaian materi lebih banyak menggunakan metode
ceramah. Guru hanya menggunakan buku pelajaran sebagai panduan dalam
mengajar, media teknologi yang berupa LCD proyektor tersedia di dalam
kelas namun belum digunakan oleh guru secara maksimal sebagai media
pembelajaran. Terabaikannya penggunaan media disebabkan karena berbagai
alasan seperti terbatasnya waktu untuk persiapan mengajar dan sulit mencari
media yang tepat. Komputer yang ada hanya digunakan sebagai alat untuk
belajar program komputer, padahal guru dapat menggunakan komputer dan
perangkat lunak yang menyertainya sebagai media pembelajaran yang
menyenangkan dan dapat digunakan dalam mejelaskan hal yang abstrak
menjadi hal yang lebih konkret sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta
didik maka guru membutuhkan media sebagai alat bantu mengajar guna
8 Sesuai keterangan tersebut serta belum adanya produk berupa
pengembangan aplikasi Microsoft Powerpoint untuk mendukung kegiatan
pembelajaran IPA di SD Negeri Depok 1 serta mengingat bahwa
pembelajaran IPA bersifat abstrak maka peneliti berinisiatif mengembangkan
aplikasi Powerpoint Interaktif dengan materi pembelajaran pembuatan
makanan pada tumbuhan hijau dalam bentuk media pembelajaran interaktif.
Media ini didukung dengan tampilan yang menarik dan fasilitas pendukung
yang lengkap untuk pembelajaran IPA. Seperti yang diungkapkan Sanjaya
(2010: 222) bahwa media interaktif membimbing siswa secara tuntas untuk
menguasai materi dengan cepat dan menarik. Dengan media ini diharapkan
peserta didik dapat belajar secara efektif dan memberikan pengalaman yang
berbeda kepada peserta didik di kelas 5 SD Negeri Depok 1 khususnya pada
pembelajaran IPA.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran Powerpoint Interaktif
materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik
kelas V SD Negeri Depok 1?
2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif
materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik
9 C. Tujuan Penelitian
1. Mengembangkan produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif
materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik
kelas V SD Negeri Depok 1.
2. Mendiskripsikan kualitas produk media pembelajaran Powerpoint
Interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta
didik kelas V SD Negeri Depok 1.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru
a. Menambah referensi dalam penggunaan media Powerpoint
Interaktif.
b. Mengetahui peran pentingnya sebuah media pembelajaran yang
digunakan untuk proses pembelajaran.
2. Bagi peserta didik
a. Peserta didik kelas 5 SD Negeri Depok 1 dapat memahami materi
pembuatan makanan pada tumbuhan hijau.
b. Peserta didik kelas 5 SD Negeri Depok 1 dapat terbantu dalam
mempelajari materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau
menggunakan media Powerpoint Interaktif.
3. Bagi sekolah
a. Penelitian ini dapat meningkatkan mutu sekolah melalui media
10 b. Sekolah memiliki contoh media pembelajaran Powerpoint
Interaktif pada mata pelajaran IPA materi pembuatan makanan
pada tumbuhan hijau kelas V Sekolah Dasar.
4. Bagi Mahasiswa
a. Mendapat pengalaman baru dalam mengembangkan media
pembelajaran berupa media Powerpoint Interaktif.
b. Memiliki pengetahuan dalam melakukan penelitian jenis
Research and Development (R&D).
E. Spesifikasi Produk
1. Media ini berupa media pembelajaran interaktif dengan pemanfaatan
aplikasi Powerpoint.
2. Media Powerpoint interaktif yang dibuat memuat beberapa komponen
yaitu: teks, gambar, dan video pembelajaran.
3. Media Powerpoint interaktif ini didesain untuk guru.
4. Media pembelajaran berbasis Powerpoint interaktif memuat beberapa
menu dengan komponen sebagai berikut.
a. Slide pembukaan yang berisi
1). Slide identitas media
a) Nama/judul media
2). Slide identitas pembelajaran terkait
a) SK/KD
b) Indikator
11 b. Slide petunjuk penggunaan media Powerpoint Interaktif.
c. Slide isi
1) Slide materi pembelajaran
2) Slide gambar terkait dengan pembelajaran.
3) Slide video terkait pembelajaran.
4) Slide tugas yang harus dikerjakan siswa.
5) Slide soal-soal evaluasi serta slide pertanyaan refleksi.
5. Pengembangan media pembelajaran interaktif ini memanfaatkan
fasilitas yang ada dalam aplikasi Powerpoint terutama animations dan
hyperlink.
6. Materi media adalah pembuatan makanan pada tumbuhan hijau.
7. Media ini memuat komponen pembelajaran seperti silabus, materi,
evaluasi.
8. Media ini dilengkapi dengan berbagai tombol pilihan menu.
Tujuannya adalah untuk mempermudah guru dalam pemilihan
tampilan yang akan dituju.
9. Animasi digunakan untuk menarik perhatian peserta didik. Pembuatan
animasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan fitur animations atau
mengunduh dari internet kemudian disisipkan pada slide dengan
memanfaatkan fitur yang ada pada Microsoft Powerpoint .
10.Suara digunakan untuk manambah kesan hidup pada media interaktif
11.Video disajikan untuk menjelaskan materi yang abstrak.
12 13.Warna background didominasi warna muda dan warna pendukung
lainnya agar memberikan kesan keceriaan serta menarik perhatian
peserta didik.
14.Media Powerpoint Interaktif ini dapat ditampilkan dengan syarat
minimal komputer memliliki program microsoft powerpoint.
F. Definisi Operasional
1. Media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan yang
dirancang khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran dan juga sebagai
alat bantu pada proses belajar yang digunakan dalam rangka komunikasi
dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
2. Media Powerpoint interaktif adalah aplikasi multimedia yang dapat
menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara bahkan
video dan animasi dan dapat dikembangkan menjadi media interaktif
yang menarik dengan pengembangan dengan berbagai tombol pilihan
menu.
3. IPA di Sekolah Dasar adalah program untuk menanamkan dan
mengembangkan pengetahuan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada
peserta didik serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa dengan tujuan membantu agar peserta didik memahami
konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari,
memiliki keterampilan untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam
sekitar maupun menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan
13 4. IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala alam, dan kebendaan
atau makhluk hidup yang memerlukan kerja, cara berpikir dan cara
memecahkan masalah yang sistematis yang tersusun secara teratur. IPA
dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu ilmu pengetahuan alam
sebagai produk, proses dan sikap.
5. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau.
Proses fotosintesis ini memerlukan bantuan sinar matahari, klorofil, air,
14 BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II yang berupa landasan teori ini akan membahas empat bahasan yaitu
kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan
penelitian.
A.Kajian Pustaka
Pada sub bab kajian pustaka ini memuat pengertian pembelajaran,
pembelajaran IPA SD, teori perkembangan anak, media pembelajaran, media
pembelajaran berbasis TIK, Microsoft Powerpoint sebagai media
pembelajaran, model pengembangan media pembelajaran TIK, Ilmu
Pengetahuan Alam.
1. Pembelajaran
Sugiyono dan Hariyanto (dalam Muhamad, 2013:131) menyatakan
bahwa pembelajaran sebagai sebuah kegiatan guru mengajar atau membimbing
siswa menuju proses pendewasaan diri. Sedangkan menurut Saffuddin (2014 :
3) pembelajaran merupakan suatu proses perubahan, perubahan dalam perilaku
sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkunganya.
Susanto (2014 : 19) mengatakan dalam undang-undang sistem
pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 pembelajaran diartikan sebagai proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses mendapatkan
15 Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelajaran merupakan proses kegiatan guru mengajar kepada peserta didik
dengan terjadinya interaksi antara guru, peserta didik, dan sumber belajar pada
lingkungan belajar. Dengan melakukan kegiatan pembelajaran maka peserta
didik akan mendapatkan ilmu pengetahuan atau proses pendewasaan dini.
2. Pembelajaran IPA di SD
Susanto (2013 : 171) menjelaskan pembelajaran sains di sekolah dasar
dikenal dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di
sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan
secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia biolagi dan fisika.
Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan
Nasional Standar Pendidikan 2006 (dalam Susanto, 2013:171) dimaksudkan
untuk:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
16 e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memlihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturan
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkkan pendidikan ke SMP.
Samatowa (2011 : 5) IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya
dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting karena struktur
kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuan.
Pembelajaran IPA yang ideal tidak hanya penentuan dan penguasaan materi,
tetapi aspek dari IPA yang perlu diajarkan serta cara supaya peserta didik dapat
memahami konsep yang dipelajari dengan baik dan terampil untuk
mengaplikasikan secara logis konsep tersebut pada situasi lain yang relevan
dengan pengalaman kesehariannya. Oleh karena itu anak-anak perlu diberikan
kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan perlu
dimodifikasikan sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Aspek pokok dalam
pembelajaran IPA adalah anak dapat menyadari keterbatasan pengetahuan,
memiliki rasa ingin tahu menggali berbagai pengetahuan baru dan akhirnya
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang
dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar
17 dan pengembangan potensi diri pada pembelajaran IPA siswa akan
memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
untuk memahami dan menyesuaikan diri terhadap fenomena dan perubahan-
perubahan di lingkungan sekitar dirinya. Guru sebagai fasilitator harus mampu
menyajikan pengetahuan yang mendukung kebutuhan siswa. Pembelajaran dan
pengembangan potensi ini merupakan salah satu kunci keberhasilan
peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam memasuki dunia
teknologi, termasuk teknologi informasi pada era globalisasi.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA di Sekolah Dasar
adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan
keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada peserta didik serta rasa mencintai
dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. IPA sebagai disiplin ilmu
dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi
penting, struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur
kognitif ilmuan. Pembelajaran IPA yang ideal tidak hanya penentuan dan
penguasaan materi, tetapi aspek dari IPA yang perlu diajarkan serta cara
supaya peserta didik dapat memahami konsep yang dipelajari dengan baik dan
terampil. Oleh karena itu anak-anak perlu diberikan media pembelajaran untuk
berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan perlu dimodifikasikan
sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Tujuan IPA secara umum membantu
agar peserta didik memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan
18 3. Teori Perkembangan Anak
Piaget (dalam Janice, 2013: 269) perkembangan kognitif anak dapat
dibagi menjadi empat tahap, yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Tahap Sensorik-Motorik (usia 0-2 tahun), anak belajar mengingat ciri
fisik sebuah objek dan berpikir dalam pola visual (skemata)
b. Tahap Praoperasional (usia 2-7 tahun), anak menguasai pemikiran
simbolis yang berupa gambar dan kata-kata untuk mewakilkan tindakan
dan kejadian yang tidak ada.
c. Tahap Operasional Konkret (usia 7-11 tahun), dalam tahap ini anak telah
mampu mengembangkan kemampuan berpikir sistematis ketika mereka
melihat objek-objek dan melakukan kegiatan nyata.
d. Tahap Operasional Formal (usia lebih dari 11 tahun), pada tahap keempat
ini anak telah beranjak menuju dewasa. Anak sudah mulai berpikir
abstrak tanpa membutuhkan benda konkret.
Piaget (dalam Carolyn, 2013: 164) mendeskripsikan pada usia 7-11
tahun, operasi mental sebagai kemampuan untuk mengimajinasikan secara
konkret, konsekuensi yang akan terjadi. Operasi mental dalam tahapan ini
disebut konkret karena didasarkan pada orang-orang, tempat dan benda-benda
aktual yang ada di lingkungan sekitar anak.
Mengingat umumnya anak-anak mulai masuk sekolah dasar pada usia
6-7 tahun dan rentang waktu belajar di SD selama 6 tahun maka usia anak
sekolah dasar bervariasi antara 7-11 tahun dengan demikian tahap kognitif
19 usia 7–11 tahun anak berada pada masa operasional konkret dimana anak akan
berfikir logis terhadap objek yang konkret.
4. Media Pembelajaran a. Pengertian Media
Salma (2013: 18) menyatakan media berasal dari kata medium yang
berarti perantara. Oleh karena itu secara harfiah media diartikan sebagai
perantara atau pengantar pesan. Heinich dan Molenda (dalam Salma, 2013:18)
mengemukakan bahwa secara umum media diartikan sebagai “alat komunikasi
yang membawa pesan dari sumber ke penerima.” Pengertian ini lebih
mengarah pada pengertian media yang lebih khusus. Pengertian ini juga
membatasi bahwa apa yang disebut media adalah alat yang bermuatan pesan,
yang memungkinkan orang atau peserta didik dapat berinteraksi dengan pesan
tersebut secara langsung. Media yang dimaksud adalah media dirancang
khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, seperti : modul
pembelajaran, program kaset audio, program televisi/video pembelajaran,
program komputer (TIK berbasis offline dan online).
Media pembelajaran tidak hanya berkutat pada objek yang mempunyai
dimensi, akan tetapi sebuah program atau kegiatan bisa menjadi sebuah media
pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan pendapat Gerlach (dalam Sanjaya,
2010: 204) yang menyatakan bahwa “secara luas media dapat diartikan dengan
manusia, benda, ataupun peristiwa yang membuat kondisi peserta didik untuk
memperoleh pengetahuan, ketertampilan, atau sikap.” Arsyad (2007: 7)
20 bantu pada proses belajar yang digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran”.
Dari definisi yang telah dipaparkan oleh para tokoh, maka dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan
yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran dan juga sebagai
alat bantu pada proses belajar yang digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
b. Tujuan Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Sanaky (2013: 5) menyebutkan tujuan media pembelajaran sebagai alat
bantu pembelajaran untuk:
1. Mempermudah proses pembelajaran di kelas.
2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.
3. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar.
4. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.
Hal tersebut senada dengan pendapat Salma (2013: 19) bahwa tujuan
dari media pembelajaran adalah untuk:
1. Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat peserta didik untuk belajar.
2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi.
3. Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tidak mudah
dilupakan oleh peserta didik.
4. Menjadikan belajar lebih efektif, efisien, dan bermakna.
21 6. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik
7. Menjadikan belajar sebagai kebutuhan. Media pembelajaran sebagai alat
bantu dalam menyampaikan pesan adalah suatu kenyataan yang tidak
bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena dengan adanya media dapat
mempermudah guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi
pembelajaran kepada peserta didiknya. Tanpa bantuan media, maka
materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh peserta
didik, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek.
Sedangkan Rusman (2015: 60) menyatakan bahwa media memegang
peranan penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar. Hubungan komunikasi
antara guru dan peserta didik akan lebih baik dan efisien jika menggunakan
media. Media dalam proses belajar mengajar memegang peranan penting yaitu
media sebagai alat bantu mengajar dan media sebagai sumber belajar yang
digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri.
Dari paparan beberapa tokoh, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pengguanaan media adalah (1) mempermudah proses pembelajaran di kelas.
(2) meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. (3) Menjaga relevansi antara
materi pelajaran dengan tujuan belajar. (4) membantu konsentrasi pembelajar
dalam proses pembelajaran. (5) membuka peluang belajar di mana saja dan
kapan saja. (6) memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. Media
22 c. Manfaat Media
Arsyad (2009: 26) menyatakan ada beberapa manfaat praktis dari
penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai
berikut :
1). Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar.
2). Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan
kemungkinan peserta didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
3). Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu.
Selaras dengan pernyataan Arsyad tentang manfaat media. Usman
(2006: 32) mengemukakan dengan adanya media dapat :
a. Meletakkan dasar dasar untuk berpikir
b. Memperbesar perhatian peserta didik
c. Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan.
d. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri dikalangan peserta didik
23 f. Membantu tumbuhya pengertian dan membantu perkembangan
bahasa.
Selanjutnya Usman juga menjelaskan manfaat lain dari media yaitu :
a. Dapat menarik minat peserta didik dalam belajar
b. Mendorong peserta didik untuk bertanya dan berdiskusi.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa media dapat
berfungsi memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat peserta didik untuk belajar. Mempermudah guru dalam
menyampaikan pesan-pesan atau materi pembelajaran kepada peserta didiknya.
Media pembelajaran juga dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta
didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
5. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Komunikasi (TIK) a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis TIK
Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari
kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak
atau kutub) atau suatu alat. Tatang (2012: 99) menyatakan media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran yang terdiri atas buku, tape recorder, kaset, video camera, video
recorder, film, slide,nfoto, gambar, grafik, televisi dan komputer.
Sanaky (2013: 207) mengemukakan bahwa penggunaan komputer
24 motivasi kepada pembelajar. Selain itu, harus mampu merangsang pembelajar
mengingat apa yang sudah dipelajari dan dapat memberikan rangsangan belajar
baru bagi pembelajar. Dengan demikian media yang baik akan memiliki
kemampuan untuk mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan,
umpan balik, dan mendorong pembelajar untuk melakukan praktik-praktik
dengan benar.
Senada dengan pendapat Sanaky, Jasmadi (2010: 201) menjelaskan
bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, model pembelajaran
aktif pun mulai dikembangkan dengan mengintegrasikan teknologi TIK ke
dalam pembelajaran aktif. Munadi (2013: 7) mengatakan bahwa media
pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Jasmadi (2010: 201)
mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi informasi,
model pembelajaran aktif pun mulai dikembangkan dengan mengintegrasikan
teknologi TIK ke dalam pembelajaran aktif tersebut. Sejalan dengan hal
tersebut, media-media untuk mengeksplorasi kecerdasan semakin mudah
diwujudkan. Media pembelajaran yang dikembangkan bukan lagi media
konvensional melainkan sudah mulai beralih ke media TIK atau media yang
menggunkan sistem informasi dan komunikasi, serta menggunakan komputer
25 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia
pendidikan, seperti pemanfaatan komputer dan jaringan komputer memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengakses materi pelajaran yang
disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer. Kegiatan belajar
mengajar berbasis TIK adalah proses belajar mengajar yang memanfaatkan
TIK sebagai sarana untuk berinterkasi dengan para siswa. Dalam proses
pembelajaran seperti ini, guru memnggunakan alat seperti laptop, komputer,
LCD projektor, internet serta aplikasi yang mendukung untuk interaksi
pembelajaran.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat menjadi perantara baik orang, alat, bahan atau
peristiwa yang dapat menciptakan keadaan yang bersifat membantu atau
memperlancar proses pembelajaran berkaitan dengan kegiatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap guna mencapai ke suatu tujuan. Pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan dapat memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengakses materi pelajaran yang
disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer.
b. Jenis-jenis Media TIK dalam Pembelajaran
Arsyad (2014: 31) mengelempokkan media pembelajaran menjadi tiga
berdasarkan perkembangan teknologi yaitu:
1. Media hasil teknologi cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan
26 pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak
meliputi teks, grafik, foto, atau representasi fotografik dan reproduksi. Materi
cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan
kenyanyakan materi pembelajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi
dalam bentuk salinan tercetak. Dua komponen pokok teknologi ini adalah
materi teks verbal dan materi visual yang dikembangkan berdasarkan teori
yang berkaitan dengan persepsi visual, membaca, memproses informasi, dan
teori belajar. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri berikut: teks dibaca secara
linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang, baik teks maupun visual
menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif, teks dan visual ditampilkan
statis (diam), pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip
kebahasaan dan persepsi visual, baik teks maupun visual berorientasi
(berpusat) pada peserta didik dan informasi dapat diatur kembali atau ditata
ulang oleh pemakai.
2. Media hasil teknologi audio-visual
Media audio-visual merupakan seperangkat alat yang dapat
memproyeksiikan gambar bergerak dan bersuara. Perpaduan yang dihasilkan
antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya.
Alat-alat yang termasuk alam kategori media audio-visual adalah televise,
video-VCD, sound slide dan film.
3. Media hasil teknologi yang berdasarkan Komputer
Teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan
27 lebih optimal. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan pengajar untuk
merealisasikan pembelajaran dengan menggunakan komputer dan projector
LCD.
Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer cenderung bersifat
integratife (terpadu) dengan memberikan penekanan pada berbagai
kompetensi yang ingin dicapai dengan pengalaman belajar melalui
penglihatan, pendengaran, dan gerakan (animasi) dan mengintegrasikan
teknologi secara lebih penuh pada pembelajaran.
c. Fungsi Media TIK dalam Pembelajaran
Salma (2013: 19) menyebutkan fungsi dari media pembelajaran adalah untuk:
1. Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat peserta didik untuk belajar.
2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi.
3. Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tidak mudah
dilupakan oleh peserta didik.
4. Menjadikan belajar lebih efektif, efisien, dan bermakna.
5. Membuka peluang belajar di mana saja dan kapan saja.
6. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik.
7. Menjadikan belajar sebagai kebutuhan.
Sedangkan secara umum fungsi media TIK dalam pembelajaran
menurut Tatang (2012: 101-102) adalah sebagai berikut:
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa
28 lain. Peserta didik dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang
benda/ peristiwa sejarah.
2. Mengamati benda/ peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena
jaraknya jauh, berbahaya atau terlarang. Misalnya video tentang
kehidupan harimau di hutan.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda yang sukar diamati
secara langsung.
4. Mengamati peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya. Dengan slide
atau video peserta didik dapat mengamati peristiwa gunung meletus.
5. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau
diawetkan. Dengan menggunakan model atau benda tiruan peserta didik
memperoleh gambaran yang jelas tentang organ tubuh manusia.
Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi media TIK
dalam pembelajaran sebagai berikut (1) Memberikan pengalaman yang berbeda
dan bervariasi sehingga merangsang minat peserta didik untuk belajar. (2)
Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi. (3)
Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tidak mudah dilupakan
oleh peserta didik. (4) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi
pada masa lampau. (5) Mengamati benda/ peristiwa yang sukar dikunjungi,
29 6. Microsoft Powerpoint Interaktif
a. Pengertian Microsoft Powerpoint
Rusman (2015: 301) menyatakan bahwa Powerpoint adalah salah satu
software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia
dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif
murah. Seperti halnya perangkat lunak pengolah presentasi lainnya, Powerpoint
dapat memposisikan objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya
dalam satu atau beberapa halaman individual yang disebut dengan "slide".
Powerpoint menawarkan dua jenis properti pergerakan, yakni Custom Animations
dan Transition. Properti pergerakan Entrance, Emphasis, dan Exit objek dalam
sebuah slide dapat diatur oleh Custom Animation, sementara Transition mengatur
pergerakan slide dan memberikan efek visual yang menarik disetiap pergantian
slide. Sedangkan Powerpoint interaktif merupakan persembahan slide yang
disusun secara interaktif dan dalam bentuk menu sehingga mampu menampilkan
feedback yang telah diprogram.
Rusman (2011: 301) mengemukakan Powerpoint dapat dikembangkan
melalui beberapa tipe yaitu:
1. Personal Presentation: Pada penyajian ini Powerpoint sebagai alat
bantu bagi instruktur untuk presentasi menyampaikan materi. Dalam hal
ini kontrol terletak pada guru atau instruktur
2. Stand Alone: Pada pola penyajian ini Powerpoint dirancang khusus
30 interaktifnya tidak tinggi namun Powerpoint mampu menampilkan
feedback yang telah diprogram.
3. Web Based: Pada pola ini Powerpoint dapat diformat menjadi file web
(html) sehingga program yang muncul berupa browser yang dapat
menampilkan internet.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Powerpoint sebagai
aplikasi multimedia dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks,
gambar, suara bahkan video dan animasi. Informasi-informasi yang akan disajikan
dapat dimuat dan diprogram sedemikian rupa sehingga anak akan lebih tertarik
untuk belajar. Penyajian informasi dapat dilakukan dengan cara:
1. Menyisipkan objek pada Powerpoint
Objek yang dapat disisipkan pada Powerpoint dapat berupa teks
gambar, suara dan video. Fitur yang ada dalam Powerpoint akan membantu
programmer dalam menyisipkan objek sesuai kategori masing masing.
Sesudah pemakai menghidupkan komputer dan masuk program Powerpoint
2007 maka akan muncul tampilan layar (slide) dengan berbagai kategori
ribbon atau panel yang berisi tombol pintas untuk mengaktifkan fitur
tertentu.
2. Memasukkan Teks
Fasilitas yang utama dari program aplikasi ini adalah fasilitas untuk
menampilkan teks atau informasi. Dengan fasilitas ini Powerpoint dapat
menampilkan berbagai teks untuk berbagai keperluan misalnya untuk
31 (2009: 35) menjelaskan bahwa untuk memasukkan dapat dilakukan dengan
memilih menu insert sesudah itu akan muncul berbagai pilihan. Salah satu
pilihan itu adalah insert textbox. Tekan menu ini dan akan muncul kotak
teks di dalam tampilan presentasi. Langkah berikutnya adalah menulis teks
yang diinginkan pada kotak yang tersedia atau dapat mengkopi (copy) teks
yang diinginkan kemedian menempel (paste) teks pada kotak teks yang
sudah tersedia.
3. Memasukkan Gambar
Gambar dalam aplikasi Powerpoint menurut Agung (2009: 134)
dapat disisipkan dengan cara yang sama dengan cara memasukkan teks.
Pertama tekan menu insert sesudah itu pilih salah satu menu picture, clip
art, photo album, shapes, smart art, chart. Sesudah menu ini dipilih akan
muncul beberapa kategori gambar, pilih salah satu yang diinginkan.
4. Memasukkan Suara dan Video
Suara dan video menurut Agung (2009: 139) dapat disisipkan
dengan cara memilih menu insert dan selanjutnya tekan menu movies and
sounds. Maka akan muncul dua pilihan untuk masing-masing. Untuk suara
(sounds) akan muncul sounds from file dan sounds from Gallery demikian
pula untuk movies akan muncul pilihan Movies from file atau Movies from