• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media pembelajaran powerpoint interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk kelas V SD Negeri Depok 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media pembelajaran powerpoint interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk kelas V SD Negeri Depok 1."

Copied!
278
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1

Rr. Natalia Dewanty Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan media pembelajaran berbasis TIK yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, terutama untuk siswa sekolah dasar kelas V. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint interaktif untuk mata pelajaran IPA materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau yang layak digunakan untuk kegiatan pembelajaran kelas V di SD Negeri Depok 1.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan sembilan langkah prosedur penelitian pengembangan yang terdiri dari 1) Potensi dan Masalah, 2) Pengumpulkan Data, 3) Desain Produk, 4) Validasi Desain, 5) Revisi Desain, 6) Uji Coba Produk, 7) Revisi Produk, 8) Uji Coba Pemakaian, 9) Revisi Produk yang kemudian akan menjadi produk akhir berupa media pembelajaran berbasis TIK untuk peserta didik kelas V sekolah dasar.

Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Depok 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kuisioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan terhadap guru kelas V SD Negeri Depok 1. Kuisioner digunakan untuk melakukan validasi media pembelajaran berbasis TIK oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis TIK dan dua orang guru kelas V sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK layak digunakan dengan rerata 3,5 termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

(2)

THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE POWERPOINT LEARNING MEDIA ON THE TOPIC OF FOOD MAKING PROCESS IN GREEN PLANTS FOR FIFTH GRADE

STUDENTS OF SD NEGERI DEPOK 1

Rr. Natalia Dewanty Sanata Dharma University

2017

This study is conducted because there are still many teachers who need Information Technology (IT)-based learning media that can be applied in the teaching and learning process in the classroom, especially for fifth grade students. The main purpose of this study is to develop IT-based learning media in the forms of appropriate interactive Powerpoint learning media for Science class on the topic of food making process in green plants for fifth grade students of SD Negeri Depok 1.

This study is a Research and Developmental (R&D) study. The procedure consists of 9 steps, including: 1) Potentials and problems, 2) Data collection, 3) Product design, 4) Design validation, 5) Design revision, 6) Product try-out, 7) Product revision, 8) Application try-out, 9) Product revision until the desired products, i. e. interactive Powerpoint learning media, are complete.

The subjects of the study were fifth grade students of SD Negeri Depok 1. The instruments used in this study were a list of questions for the interview and questionnaires. The interview was used to analyse the needs of IT-based learning media. On the other hand, the questionnaire was used to validate the media which was done by two IT media experts and two fifth grade teachers. The results of the study showed that the IT-based learning media to be implemented whith a average of 3,5 which showed that the media were

categorised as “Very Good”.

(3)
(4)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT

INTERAKTIF MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA

TUMBUHAN HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Rr. Natalia Dewanty NIM: 131134209

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberi perlindungan dan

pencerahan dalam mengerjakan penelitian ini.

2. Kedua orangtua, Bapak R. Suprojo dan Ibu Siti Naisah tersayang yang telah

berjuang hingga saya berada di sini, selalu memberi dukungan, motivasi, dan

selalu menyelipkan namaku di setiap doanya.

3. Kakakku yang tercinta Vincensia Ervina P. yang telah memberi semangat dan

dukungan.

4. Keponakanku Vincentius Abiandra Wijaya yang telah memberiku semangat.

5. Sahabat-sahabatku yang luar biasa Yoga, Dika, Fika, Ririn, Tita, dan Rani yang

telah memberikan dukungan dan doa yang selalu menyertai dalam meraih mimpi

bersama untuk menjadi seorang pendidik yang berguna bagi nusa dan bangsa.

6. Teman-teman payung TIK dan konvensional yang selalu setia untuk berjuang

bersama.

7. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang selalu ada dan setia untuk berjuang

bersama.

(8)

v

Motto

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,

sebab Ia yang memelihara kamu

(9)

vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Mei 2017

Peneliti

(10)

vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Rr. Natalia Dewanty

Nomor Mahasiswa : 131134209

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau Untuk Kelas V SD Negeri Depok 1.

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 07 Maret 2017

Yang menyatakan

(11)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN

HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 Rr. Natalia Dewanty

Universitas Sanata Dharma 2017

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan media pembelajaran berbasis TIK yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, terutama untuk siswa sekolah dasar kelas V. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint interaktif untuk mata pelajaran IPA materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau yang layak digunakan untuk kegiatan pembelajaran kelas V di SD Negeri Depok 1.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan sembilan langkah prosedur penelitian pengembangan yang terdiri dari 1) Potensi dan Masalah, 2) Pengumpulkan Data, 3) Desain Produk, 4) Validasi Desain, 5) Revisi Desain, 6) Uji Coba Produk, 7) Revisi Produk, 8) Uji Coba Pemakaian, 9) Revisi Produk yang kemudian akan menjadi produk akhir berupa media pembelajaran berbasis TIK untuk peserta didik kelas V sekolah dasar.

Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Depok 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kuisioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan terhadap guru kelas V SD Negeri Depok 1. Kuisioner digunakan untuk melakukan validasi media pembelajaran berbasis TIK oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis TIK dan dua orang guru kelas V sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK layak digunakan dengan rerata 3,5 termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

(12)

ix ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE POWERPOINT LEARNING MEDIA ON THE TOPIC OF FOOD MAKING PROCESS IN GREEN PLANTS FOR FIFTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI DEPOK 1

Rr. Natalia Dewanty students. The main purpose of this study is to develop IT-based learning media in the forms of appropriate interactive Powerpoint learning media for Science class on the topic of food making process in green plants for fifth grade students of SD Negeri Depok 1.

This study is a Research and Developmental (R&D) study. The procedure consists of 9 steps, including: 1) Potentials and problems, 2) Data collection, 3) Product design, 4) Design validation, 5) Design revision, 6) Product try-out, 7) Product revision, 8) Application try-out, 9) Product revision until the desired products, i. e. interactive Powerpoint learning media, are complete.

The subjects of the study were fifth grade students of SD Negeri Depok 1. The instruments used in this study were a list of questions for the interview and questionnaires. The interview was used to analyse the needs of IT-based learning media. On the other hand, the questionnaire was used to validate the media which was done by two IT media experts and two fifth grade teachers. The results of the study showed that the IT-based learning media to be implemented whith a average of 3,5 which showed that the media were categorised as “Very Good”.

(13)

x KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat

serta rahmat-Nya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Pembuatan

Makanan Pada Tumbuhan Hijau untuk Kelas V SD Negeri Depok 1” dengan baik.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak

mendapat bantuan, dukungan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik

secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku wakil Ketua Program

Studi PGSD.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang

telah membimbing dan memberikan dukungan sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II

yang telah membimbing dan memberikan dukungan sehingga peneliti

(14)

xi 6. Drs. I Nyoman Arcana M.Si., selaku validator ahli media pembelajaran

berbasis TIK.

7. Theresia Yunia, S.Pd., M.Hum selaku validator ahli media pembelajaran

berbasis TIK.

8. Sri Haryani Wahyu Lestari, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SD Negeri Depok

1 yang telah memberi ijin dan bantuan kepada peneliti selama melakukan

penelitian di SD Negeri Depok 1.

9. Hidayat, S.Pd., selaku guru kelas V SD Negeri Depok 1 yang telah

bersedia menjadi validator media pembelajaran berbasis TIK.

10.Vincentia Ervina P., S.Pd., yang telah bersedia menjadi validator media

pembelajaran berbasis TIK.

11.Bapak dan Ibu tercinta, R. Suprojo, dan Siti Naisah yang telah

memberikan dukungan, doa dan motivasi bagi peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12.Kakakku yang tercinta Vincensia Ervina P. yang telah memberi semangat

dan dukungan.

13.Keponakanku Vincentius Abiandra Wijaya yang telah memberiku

semangat.

14.Sahabat-sahabatku yang luar biasa Yoga, Fika, Ririn, Tita, dan Rani yang

telah memberikan dukungan dan doa yang selalu menyertai dalam meraih

mimpi bersama untuk menjadi seorang pendidik yang berguna bagi nusa

(15)

xii 15.Teman satu payung TIK dan konvensional yang selalu setia untuk

berjuang bersama.

16.Pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, terima kasih

untuk dukungan dan bantuannya kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat

selesai dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

peneliti harapkan dari para pembaca. Akhir kata, selamat membaca

semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 30 Mei 2017

Peneliti

(16)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...……….... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....……….……….... ii

HALAMAN PENGESAHAN...………... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...………...………... iv

HALAMAN MOTTO...………...………... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....………..………... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....…..………... vii

ABSTRAK.………...………..……….... viii

ABSTRACT..…….………... ix

KATA PENGANTAR...………..……….... x

DAFTAR ISI..………...………... xiii

DAFTAR TABEL..………..………... xvii

DAFTAR BAGAN..………...………... xix

DAFTAR GAMBAR..………...………... xx

DAFTAR LAMPIRAN...………..………... xxi

BAB I PENDAHULUAN..………..…………... 1

A. Latar Belakang Masalah.………... 1

B. Rumusan Masalah.………... 8

C. Tujuan Penelitian.……….... 9

(17)

xiv

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan... 10

F. Definisi Operasional ………...…... 12

BAB II LANDASAN TEORI... 14

A. Kajian Pustaka ………...………... 14

1. Pembelajaran ....………...………... 14

2. Pembelajaran IPA SD... 15

3. Teori Perkembangan anak... 18

4. Media Pembelajaran... 19

a. Pengertian Media.……………….... 19

b. Tujuan penggunaan media dalam pembelajaran... 20

c. Manfaat Media.………... 22

5. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).………... a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis TIK... b. Jenis-jenis Media TIK Pembelajaran... c. Fungsi Media TIK dalam Pembelajaran... 23 23 25 27 6. Microsoft Powerpoint Interaktif……….…………... a. Pengertian Microsoft Powerpoint... b. Kelebihan dan Kekurangan Microsoft Powerpoint... c. Pertimbangan Teknis Pengemasan Materi dalam Powerpoint... 29 29 34 36 7. Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif... 38

8. Hakikat Ilmu Pengetuan Alam…... 41

(18)

xv

B. Hasil Penelitian yang Relevan.……….... 44

C. Kerangka Berpikir.………... 47

D. Pertanyaan Penelitian ………... 49

BAB III METODE PENELITIAN...……….………..………... 50

A. Jenis Penelitian.……….... 50

B. Setting Penelitian.……….... 1. Objek Penelitian... C. Prosedur Pengembangan…... 52

D. Teknik Pengumpulan Data.………... 61

E. Validasi Ahli Media.………... F. Instrumen Penelitian... G. Teknik Analisis Data... 61 62 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....………...….…... 69

A. Hasil Penelitian.…...………... 69

1. Analisis Kebutuhan.………...………... 69

2. Deskripsi Produk Awal.………... 73

a. Perangkat Pembelajaran.…………...………... 74

b. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif... 75

3. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif, Perangkat Pembelajaran dan Revisi Produk.………... 77

(19)

xvi

b. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran.………... 81

4. Data Hasil Validasi Media Pembelajaran, Perangkat Pembelajaran dan Revisi Produk oleh Guru Kelas V SD.………... 83

a. Hasil Validasi Media Pembelajaran.………... 83

b. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran.………... 87

5. Kajian dari Hasil Uji Coba Produk terbatas... 88

a. Hasil Evaluasi Pembelajaran.………... 89

b. Hasil angket kuesioner.………... 92

6. Kajian Uji Coba Pemakaian...………... 93

7. Kajian Produk Akhir...………... B. Pembahasan... 95 96 BAB V PENUTUP..………...………... 114

A. Kesimpulan ………... 114

B. Keterbatasan Penelitian ………... 115

C. Saran ………... 116

DAFTAR PUSTAKA...………..………... 117

LAMPIRAN..………...………... 120

(20)

xvii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 SK dan KD…...………... 42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan ..………... 57

Tabel 3.4 Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan ..…………... 62

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuisioner Validasi ……...…... 64

Tabel 3.6 Klasifikasi Hasil Penilaian …………..……….... 66

Tabel 3.7 Klasifikasi Rata-rata Respon Peserta didik ………...…………... 68

Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Data Validasi dari Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK………... 79

Tabel 4.2 Saran Pakar Ahli Media Pembelajaran berbasis TIK dan Revisi.... 79

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran... 82

Tabel 4.4 Komentar Perangkat Pembelajaran... 82

Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Data Validasi Media Pembelajaran Berbasis TIK oleh guru SD ………... 85

Tabel 4.6 Komentar dan Revisi Guru SD Kelas V Terhadap Media Berbasis TIK ………... 86

Tabel 4.7 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru kelas V Sekolah Dasar... 88

Tabel 4.8 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Evaluasi ………... 90

Tabel 4.9 Hasil Validitas Instrumen Soal Uraian Evaluasi... 91

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Pilihan Ganda Evaluasi... 91

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Soal Uraian Evaluasi ……... 92

(21)

xviii Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Pemakaian…………... 94

Tabel 4.14 Rekapitulasi Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK

(22)

xix DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literatur Map Penelitian yang Relevan ………. 47

Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode R&D menurut Borg&Gall ………... 52

(23)

xx DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Slide Media Kegiatan Interaktif... 40

Gambar 4.1 Contoh Slide Identitas Dalam Media ... 100

Gambar 4.2 Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Tombol Navigasi …... 101

Gambar 4.3 Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Media... 102

Gambar 4.4 Contoh Slide Slide Menu Media.………... 102

Gambar 4.5 Contoh Slide Slide Pemetaan SK&KD ……...……... 103

Gambar 4.6 Contoh Slide Pemetaan Tujuan Pembelajaran …………... 104

Gambar 4.7 Contoh Slide Materi Pembelajara………. 105

Gambar 4.8 Contoh Slide Gambar ………... 105

Gambar 4.9 Contoh Slide Video ...………... 106

Gambar 4.10 Contoh Slide Petunjuk Kegiatan ………... 107

Gambar 4.11 Contoh Slide Soal Evaluasi ………... 107

Gambar 4.12 Contoh Slide Kunci Jawaban Benar ……….... 108

Gambar 4.13 Contoh Slide Kunci Jawaban Salah ………. 109

Gambar 4.14 Contoh Slide Profil Penyusun ……….. 109

Gambar 4.15 Contoh Slide Aspek Kognitif ………... 112

Gambar 4.16 Contoh Slide Aspek Psikomotorik ………...………... 112

(24)

xxi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ………... 121 Lampiran 2 Surat Izin Validasi Media Pembelajaran Dan Perangkat

Pembelajaran oleh Pakar Media TIK...……….. 122 Lampiran 3 Surat Izin Validasi Media Pembelajaran Dan Perangkat

Pembelajaran oleh Pakar Media TIK.………... 123

Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukakan Penelitian... 124

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian terbatas... 125

Lampiran 6 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ……….. 126 Lampiran 7 a.Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Ahli Pakar

Media Pembelajaran Berbasis TIK ...…... b.Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Guru Kelas V

SD...………... 130

138

Lampiran 8 a.Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK ……...………... b.Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru

Kelas V SD………..……….... 146

154

Lampiran 9 Angket Respon Peserta Didik (Uji Coba terbatas) ………….... 162 Lampiran 10 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Respon Peserta Didik Uji Coba

terbatas...……… 165 Lampiran 11 Angket Respon Peserta Didik (Uji Coba Pemakaian) ………... 169 Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Respon Peserta Didik Uji Coba

Pemakaian...………...……… 172 Lampiran 13 Hasil Evaluasi Pembelajaran ………...……….. 177

Lampiran 14 Hasil Validitas Dan Reliabilitas Soal Evaluasi... 185

Lampiran 15 Silabus ………...……… 195

Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...……….. 198

Lampiran 17 Petunjuk Pengoperasian Media.…………...……….. 239

Lampiran 18 Tampilan Media...……….. 240

(25)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I peneliti akan membahas mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang

diharapkan dan definisi operasional.

A. Latar Belakang

Susanto (2014 : 19) menyatakan dalam undang-undang sistem

pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 pembelajaran diartikan sebagai proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses

mendapatkan ilmu pengetahuan, penguasaan terhadap apa yang disampaikan

pendidik. Sanaky (2013: 3) menyebutkan pembelajaran adalah proses

komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Hakikat

pembelajaran yang ideal adalah proses belajar mengajar yang bukan saja

terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik. Pembelajaran ideal

juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga

memberikan kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang

sudah mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam

melaksanakan pembelajaran dengan cara belajarnya sendiri. Interaksi

merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik antara yang belajar

dengan lingkungan belajar, baik itu guru, teman-teman, tutor, media

(26)

2 Sumiati dan Asra (2009: 3) mengelompokkan komponen-komponen

pembelajaran dalam tiga kategori utama, yaitu: guru, isi atau materi

pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan

metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat

belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan

membantu perkembangan peserta didik mencapai tujuan- tujuan pendidikan.

Pendidikan dilakukan melalui proses berpikir manusia (peserta didik) tentang

diri dan lingkungannya melalui proses belajar, sedangkan berpikir pada

dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses

ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran

tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa ilmu.

Ilmu bagi seorang peserta didik didapat melalui proses pembelajaran. Ilmu

diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara

bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk

menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) tersebut, salah satu

contoh disiplin ilmu adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Pendidikan IPA penting dan harus dimengerti oleh peserta didik

dalam rangka mewujudkan bangsa seutuhnya, sebagaimana tercantum dalam

tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam, serta prospek pengembangan lebih lanjut

dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat

(27)

3 lingkungan sekitar dirinya. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

bagi peserta didik dianggap pelajaran yang sulit karena IPA merupakan

pelajaran yang abstrak dan membutuhkan teknik hafalan. Cullingford (dalam

Samatowa, 2011: 9) menjelaskan bahwa pembelajaran IPA dengan hafalan

dan pemahaman konsep, anak harus diberi kesempatan untuk

mengembangkan sikap ingin tahu dan berbagai penjelasan logis. IPA tidak

sekedar membahas tentang alam dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam

lingkungan manusia, melainkan seluruh bagian dari alam baik itu yang hidup

dan tak hidup. Pembelajaran IPA yang ideal tidak hanya penentuan dan

penguasaan materi, tetapi aspek dari IPA yang perlu diajarkan dan cara

supaya peserta didik dapat memahami konsep yang dipelajari dan terampil

untuk mengaplikasikan secara logis konsep tersebut pada pengalaman

kesehariannya dengan cara menjelajahi serta memahami alam sekitar secara

ilmiah.

Pemahaman konsep pada pembelajaran IPA akan berjalan dengan

efektif apabila seorang guru mampu menggunakan metode dan media

mengajar yang tepat. Penerapan metode serta media yang dipilih guru dalam

memberikan suatu materi pelajaran sangat menentukan terhadap keberhasilan

proses pembelajaran, terutama yang harus diperhatikan guru adalah dalam

pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media

pembelajaran pada proses belajar mengajar di sekolah dasar menjadi bagian

(28)

4 sekolah dasar memiliki kemampuan yang terbatas dalam memahami materi

yang bersifat abstrak.

Piaget (dalam Carolyn, 2013 164) mendeskripsikan pada usia 7-11

tahun, operasi mental sebagai kemampuan untuk mengimajinasikan secara

konkret, konsekuensi yang akan terjadi. Operasi mental dalam tahapan ini

disebut konkret karena didasarkan pada orang-orang, tempat dan benda-benda

aktual yang ada di lingkungan sekitar anak. Dengan demikian tahap kognitif

anak meliputi tahap akhir praoperasional sampai awal operasional formal.

Pada usia 7 – 11 tahun anak berada pada masa operasi konkret 3 dimana anak

akan berpikir logis terhadap objek yang konkret, anak mampu menggunakan

mentalnya untuk memecahkan masalah yang bersifat konkret, berkurang rasa

egonya dan mulai menerima pandangan orang lain, keputusan tentang sebab

akibat meningkat, kemampuan berpikir dari yang sederhana dan konkret ke

tingkat yang lebih rumit dan abstrak, mengerti perubahan-perubahan dan

proses kejadian yang kompleks dan saling berhubungan.

Berpijak pada rata-rata usia anak Sekolah Dasar di Indonesia yaitu

antara 7 – 11 tahun dimana anak berada pada masa operasional konkret maka

kehadiran media sangat penting untuk menunjang pembelajaran IPA di kelas

Sekolah Dasar mengingat pada pembelajaran IPA banyak terdapat materi

yang bersifat abstrak. Pada periode ini anak baru mampu berpikir sistematis

mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret. Dengan kata

(29)

5 dan abstrak. Ketika siswa menemui permasalahan atau materi yang bersifat

abstrak, siswa merasa kesulitan dalam memahami materi.

Dalam proses pembelajaran memerlukan media untuk mempermudah

tersampainya ilmu. Media pembelajaran merupakan peralatan yang membawa

pesan-pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Namun, proses

pembelajaran yang banyak dijumpai guru menggunakan metode yang kurang

bervariasi dan kurang melibatkan peserta didik karena sebatas ceramah.

Keterbatasan media pendukung jdapat mengakibatkan proses belajar peserta

didik tidak maksimal dan kurang menarik perhatian peserta didik. Secara

umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi atau

penyampaian informasi antara guru dengan peserta didik sehingga kegiatan

pembelajaran lebih efektif dan efisien. Secara khusus dengan adanya media

dapat: (1) memperbesar perhatian peserta didik sehingga akan menambah

gairah belajar peserta didik, (2) media dapat menanamkan konsep dasar yang

benar, nyata, dengan demikian dapat memberikan pemikiran yang teratur dan

kontinu, dan tidak mudah dilupakan, (3) memberikan pengalaman yang nyata

yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan peserta didik

dengan memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu (4) meletakkan

dasar berpikir sehingga akan mendorong peserta didik untuk bertanya dan

berdiskusi tentang apa yang ingin diketahui. Melihat manfaat media dalam

pembelajaran maka kehadiran media merupakan unsur yang penting dalam

sebuah pembelajaran. Media membantu penyampaian pesan, dan isi pelajaran

(30)

6 Media pembelajaran yang berkembang saat ini sangat beragam, mulai

dari yang bersifat audio, audio-visual, konvensional dan lain sebagainya.

Seiring berkembangnya zaman, media pembelajaran berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) mulai diminati oleh guru. Salah satu media

jenis TIK yang biasa digunakan yaitu media Powerpoint yang merupakan

salah satu program Microsoft Office yang digunakan sebagai perangkat lunak

untuk presentasi materi pembelajaran. Microsoft Powerpoint adalah aplikasi

yang lazim digunakan dalam kegiatannya terutama pada saat presentasi.

Microsoft Powerpoint adalah suatu software yang akan membantu dalam

menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah.

Powerpoint akan membantu dalam menggabungkan semua unsur media

seperti teks, gambar, suara bahkan video dan animasi sehingga menjadi

sebuah media pembelajaran yang menarik. Dengan kelebihan kelebihan yang

dimiliki aplikasi ini maka Powerpoint dapat dikembangkan sebagai media

interaktif yang menarik yang tidak kalah bagus dari aplikasi yang lain.

Powerpoint dapat menghasilkan suatu media pembelajaran yang

interaktif. Kehadiaran Powerpoint juga dapat membantu proses pembelajaran

menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Powerpoint Interaktif juga dapat

membantu peserta didik untuk belajar aktif sehingga peserta didik memiliki

pengalaman belajar daripada hanya sekedar mendengar penjelasan guru.

Media Powerpoint Interaktif juga dapat mempermudah guru dalam memberi

penjelasan materi sehingga pembelajaran dapat mudah dipahami oleh peserta

(31)

7 menggunakan pemutaran video, gambar dan animasi-animasi lain. Dengan

cara ini proses belajar mengajar akan lebih menarik, sehingga peserta didik

akan memiliki gambaran bagiamana proses fotosintesis berlangsung melalui

video dan dapat memahami suatu konsep dalam materi pembuatan makanan

pada tumbuhan hijau dalam mata pelajaran IPA.

Berdasarkan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Depok 1

yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 Juni 2016 di SD Negeri Depok

1 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V materi pembuatan

makanan pada tumbuhan hijau, guru dalam mengajar jarang menggunakan

media dan cara penyampaian materi lebih banyak menggunakan metode

ceramah. Guru hanya menggunakan buku pelajaran sebagai panduan dalam

mengajar, media teknologi yang berupa LCD proyektor tersedia di dalam

kelas namun belum digunakan oleh guru secara maksimal sebagai media

pembelajaran. Terabaikannya penggunaan media disebabkan karena berbagai

alasan seperti terbatasnya waktu untuk persiapan mengajar dan sulit mencari

media yang tepat. Komputer yang ada hanya digunakan sebagai alat untuk

belajar program komputer, padahal guru dapat menggunakan komputer dan

perangkat lunak yang menyertainya sebagai media pembelajaran yang

menyenangkan dan dapat digunakan dalam mejelaskan hal yang abstrak

menjadi hal yang lebih konkret sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta

didik maka guru membutuhkan media sebagai alat bantu mengajar guna

(32)

8 Sesuai keterangan tersebut serta belum adanya produk berupa

pengembangan aplikasi Microsoft Powerpoint untuk mendukung kegiatan

pembelajaran IPA di SD Negeri Depok 1 serta mengingat bahwa

pembelajaran IPA bersifat abstrak maka peneliti berinisiatif mengembangkan

aplikasi Powerpoint Interaktif dengan materi pembelajaran pembuatan

makanan pada tumbuhan hijau dalam bentuk media pembelajaran interaktif.

Media ini didukung dengan tampilan yang menarik dan fasilitas pendukung

yang lengkap untuk pembelajaran IPA. Seperti yang diungkapkan Sanjaya

(2010: 222) bahwa media interaktif membimbing siswa secara tuntas untuk

menguasai materi dengan cepat dan menarik. Dengan media ini diharapkan

peserta didik dapat belajar secara efektif dan memberikan pengalaman yang

berbeda kepada peserta didik di kelas 5 SD Negeri Depok 1 khususnya pada

pembelajaran IPA.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran Powerpoint Interaktif

materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik

kelas V SD Negeri Depok 1?

2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif

materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik

(33)

9 C. Tujuan Penelitian

1. Mengembangkan produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif

materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik

kelas V SD Negeri Depok 1.

2. Mendiskripsikan kualitas produk media pembelajaran Powerpoint

Interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta

didik kelas V SD Negeri Depok 1.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru

a. Menambah referensi dalam penggunaan media Powerpoint

Interaktif.

b. Mengetahui peran pentingnya sebuah media pembelajaran yang

digunakan untuk proses pembelajaran.

2. Bagi peserta didik

a. Peserta didik kelas 5 SD Negeri Depok 1 dapat memahami materi

pembuatan makanan pada tumbuhan hijau.

b. Peserta didik kelas 5 SD Negeri Depok 1 dapat terbantu dalam

mempelajari materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau

menggunakan media Powerpoint Interaktif.

3. Bagi sekolah

a. Penelitian ini dapat meningkatkan mutu sekolah melalui media

(34)

10 b. Sekolah memiliki contoh media pembelajaran Powerpoint

Interaktif pada mata pelajaran IPA materi pembuatan makanan

pada tumbuhan hijau kelas V Sekolah Dasar.

4. Bagi Mahasiswa

a. Mendapat pengalaman baru dalam mengembangkan media

pembelajaran berupa media Powerpoint Interaktif.

b. Memiliki pengetahuan dalam melakukan penelitian jenis

Research and Development (R&D).

E. Spesifikasi Produk

1. Media ini berupa media pembelajaran interaktif dengan pemanfaatan

aplikasi Powerpoint.

2. Media Powerpoint interaktif yang dibuat memuat beberapa komponen

yaitu: teks, gambar, dan video pembelajaran.

3. Media Powerpoint interaktif ini didesain untuk guru.

4. Media pembelajaran berbasis Powerpoint interaktif memuat beberapa

menu dengan komponen sebagai berikut.

a. Slide pembukaan yang berisi

1). Slide identitas media

a) Nama/judul media

2). Slide identitas pembelajaran terkait

a) SK/KD

b) Indikator

(35)

11 b. Slide petunjuk penggunaan media Powerpoint Interaktif.

c. Slide isi

1) Slide materi pembelajaran

2) Slide gambar terkait dengan pembelajaran.

3) Slide video terkait pembelajaran.

4) Slide tugas yang harus dikerjakan siswa.

5) Slide soal-soal evaluasi serta slide pertanyaan refleksi.

5. Pengembangan media pembelajaran interaktif ini memanfaatkan

fasilitas yang ada dalam aplikasi Powerpoint terutama animations dan

hyperlink.

6. Materi media adalah pembuatan makanan pada tumbuhan hijau.

7. Media ini memuat komponen pembelajaran seperti silabus, materi,

evaluasi.

8. Media ini dilengkapi dengan berbagai tombol pilihan menu.

Tujuannya adalah untuk mempermudah guru dalam pemilihan

tampilan yang akan dituju.

9. Animasi digunakan untuk menarik perhatian peserta didik. Pembuatan

animasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan fitur animations atau

mengunduh dari internet kemudian disisipkan pada slide dengan

memanfaatkan fitur yang ada pada Microsoft Powerpoint .

10.Suara digunakan untuk manambah kesan hidup pada media interaktif

11.Video disajikan untuk menjelaskan materi yang abstrak.

(36)

12 13.Warna background didominasi warna muda dan warna pendukung

lainnya agar memberikan kesan keceriaan serta menarik perhatian

peserta didik.

14.Media Powerpoint Interaktif ini dapat ditampilkan dengan syarat

minimal komputer memliliki program microsoft powerpoint.

F. Definisi Operasional

1. Media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan yang

dirancang khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran dan juga sebagai

alat bantu pada proses belajar yang digunakan dalam rangka komunikasi

dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

2. Media Powerpoint interaktif adalah aplikasi multimedia yang dapat

menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara bahkan

video dan animasi dan dapat dikembangkan menjadi media interaktif

yang menarik dengan pengembangan dengan berbagai tombol pilihan

menu.

3. IPA di Sekolah Dasar adalah program untuk menanamkan dan

mengembangkan pengetahuan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada

peserta didik serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa dengan tujuan membantu agar peserta didik memahami

konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari,

memiliki keterampilan untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam

sekitar maupun menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan

(37)

13 4. IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala alam, dan kebendaan

atau makhluk hidup yang memerlukan kerja, cara berpikir dan cara

memecahkan masalah yang sistematis yang tersusun secara teratur. IPA

dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu ilmu pengetahuan alam

sebagai produk, proses dan sikap.

5. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau.

Proses fotosintesis ini memerlukan bantuan sinar matahari, klorofil, air,

(38)

14 BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II yang berupa landasan teori ini akan membahas empat bahasan yaitu

kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan

penelitian.

A.Kajian Pustaka

Pada sub bab kajian pustaka ini memuat pengertian pembelajaran,

pembelajaran IPA SD, teori perkembangan anak, media pembelajaran, media

pembelajaran berbasis TIK, Microsoft Powerpoint sebagai media

pembelajaran, model pengembangan media pembelajaran TIK, Ilmu

Pengetahuan Alam.

1. Pembelajaran

Sugiyono dan Hariyanto (dalam Muhamad, 2013:131) menyatakan

bahwa pembelajaran sebagai sebuah kegiatan guru mengajar atau membimbing

siswa menuju proses pendewasaan diri. Sedangkan menurut Saffuddin (2014 :

3) pembelajaran merupakan suatu proses perubahan, perubahan dalam perilaku

sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkunganya.

Susanto (2014 : 19) mengatakan dalam undang-undang sistem

pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 pembelajaran diartikan sebagai proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses mendapatkan

(39)

15 Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran merupakan proses kegiatan guru mengajar kepada peserta didik

dengan terjadinya interaksi antara guru, peserta didik, dan sumber belajar pada

lingkungan belajar. Dengan melakukan kegiatan pembelajaran maka peserta

didik akan mendapatkan ilmu pengetahuan atau proses pendewasaan dini.

2. Pembelajaran IPA di SD

Susanto (2013 : 171) menjelaskan pembelajaran sains di sekolah dasar

dikenal dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di

sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan

secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia biolagi dan fisika.

Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan

Nasional Standar Pendidikan 2006 (dalam Susanto, 2013:171) dimaksudkan

untuk:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

(40)

16 e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memlihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturan

sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkkan pendidikan ke SMP.

Samatowa (2011 : 5) IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya

dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting karena struktur

kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuan.

Pembelajaran IPA yang ideal tidak hanya penentuan dan penguasaan materi,

tetapi aspek dari IPA yang perlu diajarkan serta cara supaya peserta didik dapat

memahami konsep yang dipelajari dengan baik dan terampil untuk

mengaplikasikan secara logis konsep tersebut pada situasi lain yang relevan

dengan pengalaman kesehariannya. Oleh karena itu anak-anak perlu diberikan

kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan perlu

dimodifikasikan sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Aspek pokok dalam

pembelajaran IPA adalah anak dapat menyadari keterbatasan pengetahuan,

memiliki rasa ingin tahu menggali berbagai pengetahuan baru dan akhirnya

dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk

memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang

dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar

(41)

17 dan pengembangan potensi diri pada pembelajaran IPA siswa akan

memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan

untuk memahami dan menyesuaikan diri terhadap fenomena dan perubahan-

perubahan di lingkungan sekitar dirinya. Guru sebagai fasilitator harus mampu

menyajikan pengetahuan yang mendukung kebutuhan siswa. Pembelajaran dan

pengembangan potensi ini merupakan salah satu kunci keberhasilan

peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam memasuki dunia

teknologi, termasuk teknologi informasi pada era globalisasi.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA di Sekolah Dasar

adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan

keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada peserta didik serta rasa mencintai

dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. IPA sebagai disiplin ilmu

dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi

penting, struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur

kognitif ilmuan. Pembelajaran IPA yang ideal tidak hanya penentuan dan

penguasaan materi, tetapi aspek dari IPA yang perlu diajarkan serta cara

supaya peserta didik dapat memahami konsep yang dipelajari dengan baik dan

terampil. Oleh karena itu anak-anak perlu diberikan media pembelajaran untuk

berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan perlu dimodifikasikan

sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Tujuan IPA secara umum membantu

agar peserta didik memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan

(42)

18 3. Teori Perkembangan Anak

Piaget (dalam Janice, 2013: 269) perkembangan kognitif anak dapat

dibagi menjadi empat tahap, yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Tahap Sensorik-Motorik (usia 0-2 tahun), anak belajar mengingat ciri

fisik sebuah objek dan berpikir dalam pola visual (skemata)

b. Tahap Praoperasional (usia 2-7 tahun), anak menguasai pemikiran

simbolis yang berupa gambar dan kata-kata untuk mewakilkan tindakan

dan kejadian yang tidak ada.

c. Tahap Operasional Konkret (usia 7-11 tahun), dalam tahap ini anak telah

mampu mengembangkan kemampuan berpikir sistematis ketika mereka

melihat objek-objek dan melakukan kegiatan nyata.

d. Tahap Operasional Formal (usia lebih dari 11 tahun), pada tahap keempat

ini anak telah beranjak menuju dewasa. Anak sudah mulai berpikir

abstrak tanpa membutuhkan benda konkret.

Piaget (dalam Carolyn, 2013: 164) mendeskripsikan pada usia 7-11

tahun, operasi mental sebagai kemampuan untuk mengimajinasikan secara

konkret, konsekuensi yang akan terjadi. Operasi mental dalam tahapan ini

disebut konkret karena didasarkan pada orang-orang, tempat dan benda-benda

aktual yang ada di lingkungan sekitar anak.

Mengingat umumnya anak-anak mulai masuk sekolah dasar pada usia

6-7 tahun dan rentang waktu belajar di SD selama 6 tahun maka usia anak

sekolah dasar bervariasi antara 7-11 tahun dengan demikian tahap kognitif

(43)

19 usia 7–11 tahun anak berada pada masa operasional konkret dimana anak akan

berfikir logis terhadap objek yang konkret.

4. Media Pembelajaran a. Pengertian Media

Salma (2013: 18) menyatakan media berasal dari kata medium yang

berarti perantara. Oleh karena itu secara harfiah media diartikan sebagai

perantara atau pengantar pesan. Heinich dan Molenda (dalam Salma, 2013:18)

mengemukakan bahwa secara umum media diartikan sebagai “alat komunikasi

yang membawa pesan dari sumber ke penerima.” Pengertian ini lebih

mengarah pada pengertian media yang lebih khusus. Pengertian ini juga

membatasi bahwa apa yang disebut media adalah alat yang bermuatan pesan,

yang memungkinkan orang atau peserta didik dapat berinteraksi dengan pesan

tersebut secara langsung. Media yang dimaksud adalah media dirancang

khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, seperti : modul

pembelajaran, program kaset audio, program televisi/video pembelajaran,

program komputer (TIK berbasis offline dan online).

Media pembelajaran tidak hanya berkutat pada objek yang mempunyai

dimensi, akan tetapi sebuah program atau kegiatan bisa menjadi sebuah media

pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan pendapat Gerlach (dalam Sanjaya,

2010: 204) yang menyatakan bahwa “secara luas media dapat diartikan dengan

manusia, benda, ataupun peristiwa yang membuat kondisi peserta didik untuk

memperoleh pengetahuan, ketertampilan, atau sikap.” Arsyad (2007: 7)

(44)

20 bantu pada proses belajar yang digunakan dalam rangka komunikasi dan

interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran”.

Dari definisi yang telah dipaparkan oleh para tokoh, maka dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan

yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran dan juga sebagai

alat bantu pada proses belajar yang digunakan dalam rangka komunikasi dan

interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

b. Tujuan Penggunaan Media dalam Pembelajaran

Sanaky (2013: 5) menyebutkan tujuan media pembelajaran sebagai alat

bantu pembelajaran untuk:

1. Mempermudah proses pembelajaran di kelas.

2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.

3. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar.

4. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

Hal tersebut senada dengan pendapat Salma (2013: 19) bahwa tujuan

dari media pembelajaran adalah untuk:

1. Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga

merangsang minat peserta didik untuk belajar.

2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi.

3. Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tidak mudah

dilupakan oleh peserta didik.

4. Menjadikan belajar lebih efektif, efisien, dan bermakna.

(45)

21 6. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik

7. Menjadikan belajar sebagai kebutuhan. Media pembelajaran sebagai alat

bantu dalam menyampaikan pesan adalah suatu kenyataan yang tidak

bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena dengan adanya media dapat

mempermudah guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi

pembelajaran kepada peserta didiknya. Tanpa bantuan media, maka

materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh peserta

didik, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek.

Sedangkan Rusman (2015: 60) menyatakan bahwa media memegang

peranan penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar. Hubungan komunikasi

antara guru dan peserta didik akan lebih baik dan efisien jika menggunakan

media. Media dalam proses belajar mengajar memegang peranan penting yaitu

media sebagai alat bantu mengajar dan media sebagai sumber belajar yang

digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri.

Dari paparan beberapa tokoh, dapat disimpulkan bahwa tujuan

pengguanaan media adalah (1) mempermudah proses pembelajaran di kelas.

(2) meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. (3) Menjaga relevansi antara

materi pelajaran dengan tujuan belajar. (4) membantu konsentrasi pembelajar

dalam proses pembelajaran. (5) membuka peluang belajar di mana saja dan

kapan saja. (6) memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. Media

(46)

22 c. Manfaat Media

Arsyad (2009: 26) menyatakan ada beberapa manfaat praktis dari

penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai

berikut :

1). Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar.

2). Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang

lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan

kemungkinan peserta didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan

kemampuan dan minatnya.

3). Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan

waktu.

Selaras dengan pernyataan Arsyad tentang manfaat media. Usman

(2006: 32) mengemukakan dengan adanya media dapat :

a. Meletakkan dasar dasar untuk berpikir

b. Memperbesar perhatian peserta didik

c. Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan.

d. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri dikalangan peserta didik

(47)

23 f. Membantu tumbuhya pengertian dan membantu perkembangan

bahasa.

Selanjutnya Usman juga menjelaskan manfaat lain dari media yaitu :

a. Dapat menarik minat peserta didik dalam belajar

b. Mendorong peserta didik untuk bertanya dan berdiskusi.

Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa media dapat

berfungsi memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga

merangsang minat peserta didik untuk belajar. Mempermudah guru dalam

menyampaikan pesan-pesan atau materi pembelajaran kepada peserta didiknya.

Media pembelajaran juga dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih

langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta

didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

5. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Komunikasi (TIK) a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis TIK

Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari

kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak

atau kutub) atau suatu alat. Tatang (2012: 99) menyatakan media pembelajaran

meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi

pengajaran yang terdiri atas buku, tape recorder, kaset, video camera, video

recorder, film, slide,nfoto, gambar, grafik, televisi dan komputer.

Sanaky (2013: 207) mengemukakan bahwa penggunaan komputer

(48)

24 motivasi kepada pembelajar. Selain itu, harus mampu merangsang pembelajar

mengingat apa yang sudah dipelajari dan dapat memberikan rangsangan belajar

baru bagi pembelajar. Dengan demikian media yang baik akan memiliki

kemampuan untuk mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan,

umpan balik, dan mendorong pembelajar untuk melakukan praktik-praktik

dengan benar.

Senada dengan pendapat Sanaky, Jasmadi (2010: 201) menjelaskan

bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, model pembelajaran

aktif pun mulai dikembangkan dengan mengintegrasikan teknologi TIK ke

dalam pembelajaran aktif. Munadi (2013: 7) mengatakan bahwa media

pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat

menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga

tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat

melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Jasmadi (2010: 201)

mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi informasi,

model pembelajaran aktif pun mulai dikembangkan dengan mengintegrasikan

teknologi TIK ke dalam pembelajaran aktif tersebut. Sejalan dengan hal

tersebut, media-media untuk mengeksplorasi kecerdasan semakin mudah

diwujudkan. Media pembelajaran yang dikembangkan bukan lagi media

konvensional melainkan sudah mulai beralih ke media TIK atau media yang

menggunkan sistem informasi dan komunikasi, serta menggunakan komputer

(49)

25 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia

pendidikan, seperti pemanfaatan komputer dan jaringan komputer memberikan

kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengakses materi pelajaran yang

disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer. Kegiatan belajar

mengajar berbasis TIK adalah proses belajar mengajar yang memanfaatkan

TIK sebagai sarana untuk berinterkasi dengan para siswa. Dalam proses

pembelajaran seperti ini, guru memnggunakan alat seperti laptop, komputer,

LCD projektor, internet serta aplikasi yang mendukung untuk interaksi

pembelajaran.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah

segala sesuatu yang dapat menjadi perantara baik orang, alat, bahan atau

peristiwa yang dapat menciptakan keadaan yang bersifat membantu atau

memperlancar proses pembelajaran berkaitan dengan kegiatan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap guna mencapai ke suatu tujuan. Pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan dapat memberikan

kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengakses materi pelajaran yang

disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer.

b. Jenis-jenis Media TIK dalam Pembelajaran

Arsyad (2014: 31) mengelempokkan media pembelajaran menjadi tiga

berdasarkan perkembangan teknologi yaitu:

1. Media hasil teknologi cetak

Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan

(50)

26 pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak

meliputi teks, grafik, foto, atau representasi fotografik dan reproduksi. Materi

cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan

kenyanyakan materi pembelajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi

dalam bentuk salinan tercetak. Dua komponen pokok teknologi ini adalah

materi teks verbal dan materi visual yang dikembangkan berdasarkan teori

yang berkaitan dengan persepsi visual, membaca, memproses informasi, dan

teori belajar. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri berikut: teks dibaca secara

linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang, baik teks maupun visual

menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif, teks dan visual ditampilkan

statis (diam), pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip

kebahasaan dan persepsi visual, baik teks maupun visual berorientasi

(berpusat) pada peserta didik dan informasi dapat diatur kembali atau ditata

ulang oleh pemakai.

2. Media hasil teknologi audio-visual

Media audio-visual merupakan seperangkat alat yang dapat

memproyeksiikan gambar bergerak dan bersuara. Perpaduan yang dihasilkan

antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya.

Alat-alat yang termasuk alam kategori media audio-visual adalah televise,

video-VCD, sound slide dan film.

3. Media hasil teknologi yang berdasarkan Komputer

Teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan

(51)

27 lebih optimal. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan pengajar untuk

merealisasikan pembelajaran dengan menggunakan komputer dan projector

LCD.

Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer cenderung bersifat

integratife (terpadu) dengan memberikan penekanan pada berbagai

kompetensi yang ingin dicapai dengan pengalaman belajar melalui

penglihatan, pendengaran, dan gerakan (animasi) dan mengintegrasikan

teknologi secara lebih penuh pada pembelajaran.

c. Fungsi Media TIK dalam Pembelajaran

Salma (2013: 19) menyebutkan fungsi dari media pembelajaran adalah untuk:

1. Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga

merangsang minat peserta didik untuk belajar.

2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi.

3. Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tidak mudah

dilupakan oleh peserta didik.

4. Menjadikan belajar lebih efektif, efisien, dan bermakna.

5. Membuka peluang belajar di mana saja dan kapan saja.

6. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik.

7. Menjadikan belajar sebagai kebutuhan.

Sedangkan secara umum fungsi media TIK dalam pembelajaran

menurut Tatang (2012: 101-102) adalah sebagai berikut:

1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa

(52)

28 lain. Peserta didik dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang

benda/ peristiwa sejarah.

2. Mengamati benda/ peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena

jaraknya jauh, berbahaya atau terlarang. Misalnya video tentang

kehidupan harimau di hutan.

3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda yang sukar diamati

secara langsung.

4. Mengamati peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya. Dengan slide

atau video peserta didik dapat mengamati peristiwa gunung meletus.

5. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau

diawetkan. Dengan menggunakan model atau benda tiruan peserta didik

memperoleh gambaran yang jelas tentang organ tubuh manusia.

Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi media TIK

dalam pembelajaran sebagai berikut (1) Memberikan pengalaman yang berbeda

dan bervariasi sehingga merangsang minat peserta didik untuk belajar. (2)

Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi. (3)

Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tidak mudah dilupakan

oleh peserta didik. (4) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi

pada masa lampau. (5) Mengamati benda/ peristiwa yang sukar dikunjungi,

(53)

29 6. Microsoft Powerpoint Interaktif

a. Pengertian Microsoft Powerpoint

Rusman (2015: 301) menyatakan bahwa Powerpoint adalah salah satu

software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia

dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif

murah. Seperti halnya perangkat lunak pengolah presentasi lainnya, Powerpoint

dapat memposisikan objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya

dalam satu atau beberapa halaman individual yang disebut dengan "slide".

Powerpoint menawarkan dua jenis properti pergerakan, yakni Custom Animations

dan Transition. Properti pergerakan Entrance, Emphasis, dan Exit objek dalam

sebuah slide dapat diatur oleh Custom Animation, sementara Transition mengatur

pergerakan slide dan memberikan efek visual yang menarik disetiap pergantian

slide. Sedangkan Powerpoint interaktif merupakan persembahan slide yang

disusun secara interaktif dan dalam bentuk menu sehingga mampu menampilkan

feedback yang telah diprogram.

Rusman (2011: 301) mengemukakan Powerpoint dapat dikembangkan

melalui beberapa tipe yaitu:

1. Personal Presentation: Pada penyajian ini Powerpoint sebagai alat

bantu bagi instruktur untuk presentasi menyampaikan materi. Dalam hal

ini kontrol terletak pada guru atau instruktur

2. Stand Alone: Pada pola penyajian ini Powerpoint dirancang khusus

(54)

30 interaktifnya tidak tinggi namun Powerpoint mampu menampilkan

feedback yang telah diprogram.

3. Web Based: Pada pola ini Powerpoint dapat diformat menjadi file web

(html) sehingga program yang muncul berupa browser yang dapat

menampilkan internet.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Powerpoint sebagai

aplikasi multimedia dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks,

gambar, suara bahkan video dan animasi. Informasi-informasi yang akan disajikan

dapat dimuat dan diprogram sedemikian rupa sehingga anak akan lebih tertarik

untuk belajar. Penyajian informasi dapat dilakukan dengan cara:

1. Menyisipkan objek pada Powerpoint

Objek yang dapat disisipkan pada Powerpoint dapat berupa teks

gambar, suara dan video. Fitur yang ada dalam Powerpoint akan membantu

programmer dalam menyisipkan objek sesuai kategori masing masing.

Sesudah pemakai menghidupkan komputer dan masuk program Powerpoint

2007 maka akan muncul tampilan layar (slide) dengan berbagai kategori

ribbon atau panel yang berisi tombol pintas untuk mengaktifkan fitur

tertentu.

2. Memasukkan Teks

Fasilitas yang utama dari program aplikasi ini adalah fasilitas untuk

menampilkan teks atau informasi. Dengan fasilitas ini Powerpoint dapat

menampilkan berbagai teks untuk berbagai keperluan misalnya untuk

(55)

31 (2009: 35) menjelaskan bahwa untuk memasukkan dapat dilakukan dengan

memilih menu insert sesudah itu akan muncul berbagai pilihan. Salah satu

pilihan itu adalah insert textbox. Tekan menu ini dan akan muncul kotak

teks di dalam tampilan presentasi. Langkah berikutnya adalah menulis teks

yang diinginkan pada kotak yang tersedia atau dapat mengkopi (copy) teks

yang diinginkan kemedian menempel (paste) teks pada kotak teks yang

sudah tersedia.

3. Memasukkan Gambar

Gambar dalam aplikasi Powerpoint menurut Agung (2009: 134)

dapat disisipkan dengan cara yang sama dengan cara memasukkan teks.

Pertama tekan menu insert sesudah itu pilih salah satu menu picture, clip

art, photo album, shapes, smart art, chart. Sesudah menu ini dipilih akan

muncul beberapa kategori gambar, pilih salah satu yang diinginkan.

4. Memasukkan Suara dan Video

Suara dan video menurut Agung (2009: 139) dapat disisipkan

dengan cara memilih menu insert dan selanjutnya tekan menu movies and

sounds. Maka akan muncul dua pilihan untuk masing-masing. Untuk suara

(sounds) akan muncul sounds from file dan sounds from Gallery demikian

pula untuk movies akan muncul pilihan Movies from file atau Movies from

Gambar

Gambar dalam aplikasi Powerpoint menurut  Agung (2009: 134)
gambar atau objek lain tampil dari arah yang berbeda atau dengan cara yang
Gambar slide soal evaluasi
Tabel 2.1 Standar kompetensi dan kompetensi dasar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK sangat efektif digunakan dalam proses pembelajaran, jika penempatan materi pembelajaran ke dalam komputer dilakukan secara tepat dan

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan media pembelajaran dan adanya keterbatasan media yang tersedia di sekolah untuk menunjang proses pembelajaran

Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Penyesuaian Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan untuk Siswa Kelas V SD Negeri Depok 1.. beserta perangkat

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan media pembelajaran dan adanya keterbatasan media yang tersedia di sekolah untuk menunjang proses pembelajaran

1) Berdasarkan analisis kondisi awal pembelajaran TIK di SMA Kalianda, diketahui bahwa metode yang digunakan guru masih menggunakan media presentasi.. Media yang

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran Berbasis Microsoft Powerpoint mata pelajaran IPA materi rangka manusia untuk siswa kelas IV SD Kansius

Kelam Tengah Kabupaten Kaur, diperoleh permasalahan pembelajaran IPA antara lain: (1) selama proses belajar mengajaryang dilakukan guru kelas, gurulah yang banyak

Media interaktif berbasis articulate storyline juga praktis digunakan oleh bapak-ibu guru dan peserta didik, walaupu masih terdapat beberapa kendala atau sara dan masukan dari ahli