• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kualitas produk, kualitas layanan dan kepuasan konsumen terhadap pembelian ulang : studi kasus pada Counter The Body Shop Malioboro Mall Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kualitas produk, kualitas layanan dan kepuasan konsumen terhadap pembelian ulang : studi kasus pada Counter The Body Shop Malioboro Mall Yogyakarta."

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN

DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP

PEMBELIAN ULANG

Studi Kasus pada CounterThe Body Shop Malioboro Mall Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Fransisca Eka Budiarti NIM : 092214026

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Orang yang sukses adalah orang yang dapat membuat fondasi yang kuat dengan

bata yang dilemparkan orang lain kepadanya.”

(David Brinkley)

“Kualitas hidup seseorang lebih ditentukan oleh komitmennya untuk melakukan

yang terbaik dalam hidupnya.”

(Vince Lombardi)

“Terkadang ketika semua usaha sudah semaksimal mungkin dilakukan, selalu ada

jeda di saat terakhir ketika sebuah harapan nampak sia-sia untuk digapai, namun

di saat itulah Tuhan sedang memberi tau ku bahwa garis finish sudah dekat"

(Fransisca Eka Budiarti)

Skripsi ini aku persembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus pegangan hidupku,

Kedua orang tua dan adikku tercinta yang selalu

memberi dukungan yang begitu besar dalam hidupku.

(5)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Fransisca Eka Budiarti

Nomor Mahasiswa : 092214026

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN

DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN

ULANG

Studi Kasus pada CounterThe Body Shop Malioboro Mall Yogyakarta

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : Yogyakarta, 30 Agustus 2013 Yang menyatakan,

Fransisca Eka Budiarti

(6)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN ULANG Studi Kasus pada CounterThe Body Shop Malioboro Mall Yogyakarta

dan diajukan pada tanggal 29 Agustus 2013 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan referensi) pada penulis aslinya.

Bila kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 30 Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,

Fransisca Eka Budiarti NIM: 092214026

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan atas segala karunia, berkat dan anugerahNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas

Produk, Kualitas Layanan dan Kepuasan Konsumen terhadap Pembelian Ulang:

Studi Kasus pada Counter The Body Shop Malioboro Mall Yogyakarta”. Skripsi ini

ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Dra. Diah Utari Bertha R. M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah

membimbing, memberi banyak masukan dan mengarahkan penulis dengan

kesungguhan hati.

4. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah

meluangkan banyak waktu untuk membimbing dan memberi masukan yang

berharga bagi penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

(8)

6. Kedua orang tuaku tersayang Bapak Ignatius Budiono, S.Pd dan Ibu Maria

Magdalena S. terima kasih untuk segala bentuk dukungan, doa, kasih sayang,

dan nasehat yang tidak hentinya diberikan kepadaku selama ini.

7. Adikku tercinta Yoanita Dwi Aryanti, yang selalu mendukung dan memberiku

semangat.

8. Partner hidupku Yustinus Cahyadi Tresnantyo, terimakasih banyak untuk

waktu, kesabaran, motivasi, kasih sayang, doa, dukungan dan nasehat yang

tiada henti diberikan untukku.

9. Saudara kesayanganku Feronika Malau dan Ica Aditya terima kasih untuk

setiap pembelajaran hidup dan semangat untuk saling memotivasi.

10. Sahabat-sahabatku di Prodi Manajemen Agasi Winda, Agustina Andriani, Devi

Rosalia, Florentina Linda, Bonaventura Dewata Arya, Ganang Prashadi, Anggi

Setiawan, Yosep Rizky, Gregorius Yoessa dan seluruh teman-teman angkatan

2009 terima kasih atas semua pengalaman hidup, kebersamaan serta

dukungannya.

11. Teman-teman seperjuangan di kos SWA Feronika Malau, Tarigas, Risa Sagita,

Crescentiana, Ketrin Nababan, Valentina, Kak Vera dan Hening terima kasih

untuk dukungan, motivasi, serta waktu dan kebersamaannya.

12. CIWIS kesayanganku Ursula Kanindya, Alexandra Putri S., Margaretha Mia

W., Sisilia Arini, Nathasya Anindya P., Angela Kenya Astari terima kasih

untuk waktu yang diberikan sebagai pendengar dikala sedih maupun senang,

untuk motivasi dan pembelajaran hidup, dan semua bentuk dukungan serta

doanya.

(9)

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi

ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi

rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 30 Agustus 2013 Penulis

Fransisca Eka Budiarti NIM : 092214026

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vi

KARYA ILMIAH ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI. ... xi

DAFTAR TABEL. ... xiv

DAFTAR GAMBAR. ... xv

DAFTAR LAMPIRAN. ... xvi

HALAMAN ABSTRAK. ... xvii

HALAMAN ABSTRACT ... .. xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 8

B. Hasil Penelitian Sebelumnya ... 33

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 38

(11)

D. Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 40

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 40

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 40

D. Variabel Penelitian... 41

E. Definisi Operasional ... 46

F. Populasi dan Sampel ... 47

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 48

H. Sumber Data ... 48

I. Teknik Pengambilan Data ... 48

J. Teknik Pengujian Instrumen. ... 49

K. Teknik Analisis Data... 51

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Perusahaan. ... 57

B. Perkembangan The Body Shop Indonesia . ... 58

C. Visi Misi The Body Shop ... 59

D. Jenis Produk The Body Shop. ... 60

E. Struktur Organisasi The Body Shop. ... 61

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Penjelasan Penelitian ... 62

B. Pengujian Instrumen. ... 62

C. Profil Responden. ... 66

(12)

D. Uji Asumsi Klasik... 70

E. Analisis Data. ... 80

F. Pembahasan. ... 91

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan. ... 92

B. Saran. ... 93

C. Keterbatasan. ... 95

DAFTAR PUSTAKA. ... 96

LAMPIRAN... ... 99

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas ... 64

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 65

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 66

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 67

Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Rata-rata ... 68

Tabel V.6 Skor Rata-rata Kualitas Produk ... 69

Tabel V.7 Skor Rata-rata Kualitas Layanan ... 70

Tabel V.8 Skor Rata-rata Kepuasan Konsumen ... 71

Tabel V.9 Skor Rata-rata Pembelian Ulang ... 72

Tabel V.10 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ... 74

Tabel V.11 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas. ... 74

Tabel V.12 Hasil Model Regresi I... 76

Tabel V.13 Hasil Uji F Model Regresi I. ... 76

Tabel V.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) I ... 80

Tabel V.15 Hasil Model Regresi II ... 80

Tabel V.16 Hasil Uji F Model Regresi II ... 81

Tabel V.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) II ... 85

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar II.1 Hubungan antara Kepuasan dan Kualitas Produk Saat Ini. ... 20

Gambar II.2 Manfaat Kepuasan Konsumen... 30

Gambar II.3 Kerangka Konseptual Penelitian ... 38

Gambar IV.1 Logo The Body Shop. ... 59

Gambar IV.2 Struktur Organisasi The Body Shop. ... 61

Gambar V.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas... 75

Gambar V.2 Model Analisis Jalur ... 86

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 99

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ... 101

Lampiran 3 Output Olah Data Kuesioner Penelitian. ... 109

Lampiran 4 Output Uji Validitas Dan Reliabilitas. ... 119

Lampiran 5 Output Uji Asumsi Klasik. ... 126

Lampiran 6 OutputPath Analysis 1. ... 129

Lampiran 7 Output Path Analysis 2. ... 137

Lampiran 8 Tabel t Dan Tabel F. ... 146

(16)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN ULANG Studi Kasus pada CounterThe Body Shop Malioboro Mall Yogyakarta

Fransisca Eka Budiarti

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, kualitas layanan dan kepuasan konsumen terhadap pembelian ulang konsumen The Body Shop Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juni 2013 di Outlet

The Body Shop yang terletak di Malioboro Mall. Populasi dalam penelitian ini

adalah semua konsumen pengguna produk The Body Shop di wilayah Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive-convenience sampling yang dilakukan pada konsumen The Body Shop yang langsung ditemui sesuai dengan kriteria penelitian yaitu konsumen telah melakukan pembelian ulang minimal sebanyak 2 kali yang seluruhnya berjumlah 120 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan path analysis atau analisis jalur. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen. (2) kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen. (3) kualitas produk, kualitas layanan dan kepuasan konsumen berpengaruh secara simultan terhadap pembelian ulang. (4) kualitas produk, kualitas layanan dan kepuasan konsumen berpengaruh secara parsial terhadap pembelian ulang.

Kata kunci : kualitas produk, kualitas layanan, kepuasan konsumen, pembelian ulang.

(17)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRODUCTS QUALITY, SERVICE QUALITY AND CONSUMERS SATISFACTION TOWARDS THE REPEAT PURCHASE

The Case Study on The Body Shop Counter of Malioboro Mall Yogyakarta

Fransisca Eka Budiarti

Sanata Dharma University Yogyakarta

2013

The aim of this study is to find out the influence of product’s quality, service quality and consumer satisfaction towards The Body Shop’s consumers’ repeat purchase. This study was conducted in The Body Shop counter of Malioboro Mall on May – June 2013. The population in this study are all consumers of The Body Shop Yogyakarta. The method used in this study is purposive-convenience sampling. The respondents in this study are The Body Shop’s consumers whom the researcher met directly and who fulfill the criteria of this study of doing the repeat purchase of The Body Shop’s products for at least twice. The total of the respondents in this study are 120 respondents. In this study, the researcher used questionnairs to collect the data and the data analysis used in this study is path analysis. The conclusions of this research are (1) the products quality and the service quality influenced the consumer satisfaction simultaneously. (2) the products quality and the service quality influenced the consumers satisfaction partially. (3) the products quality, the service quality and consumers satisfaction influenced the repeat purchase simultaneously. (4) the products quality, the service quality and consumers satisfaction partially influenced the repurchasing.

Keyword : products quality, service quality, consumers satisfaction, repeat purchase.

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan industri kecantikan dewasa ini semakin pesat. Hal ini

terbukti dari munculnya berbagai macam produk kecantikan yang ditawarkan

oleh para pelaku bisnis, dari produk khusus untuk muka hingga perawatan

seluruh tubuh. Bahkan tidak sedikit pelaku bisnis di bidang kecantikan yang

menjual produk mereka secara ber-seri.

Dewasa ini kemajuan teknologi seakan memberi kemudahan bagi para

pelaku bisnis untuk memenuhi permintaan pasar yang tidak ada habisnya. Selera

konsumen yang semakin tinggi dan cepat berubah membuat para pelaku bisnis

dituntut untuk memberikan produk yang beragam serta berkualitas sehingga

dapat memuaskan kebutuhan konsumen dan memenangkan persaingan.

Bagi kaum perempuan tentunya, cantik sudah menjadi tuntutan. Terlebih

bagi mereka yang sudah mulai menggeluti dunia kerja, kecantikan seolah

menjadi kelebihan dalam menghadapi persaingan yang ada. Sayangnya, bagi

mereka yang terlahir biasa saja menjadi cantik secara fisik tidaklah mudah.

Berbagai macam produk kecantikan pun menjadi pilihan menarik bagi para

perempuan dalam menutupi kekurangan mereka. Bahkan tidak sedikit

perempuan yang rela membayar mahal demi sebuah produk yang mampu

memuaskan kebutuhannya, apalagi jika pembuatan produk tersebut ramah

lingkungan.

(19)

Bisnis kecantikan adalah salah satu bisnis yang cukup diperhitungkan di

kota Yogyakarta. Hampir di setiap pusat perbelanjaan seperti mall, Hypemart,

dan sejenisnya dengan mudahnya dapat dijumpai outlet-outlet yang

menawarkan berbagai macam produk kecantikan, bahkan banyak sekali gerai

khusus yang memang menjual paket dan produk perawatan sekaligus.

Banyaknya peluang yang didapat membuat para pelaku bisnis harus

pintar dalam mencari tahu produk seperti apa yang konsumen inginkan.

Mengingat konsumen mudah berpindah dari produk satu ke produk yang lain

ketika merasa tidak puas terhadap produk yang dibeli.

Kualitas merupakan salah satu faktor penting yang turut mempengaruhi

pilihan konsumen terhadap suatu produk. Kualitas dapat diukur berdasarkan

produk maupun jasa/layanannya. Kualitas produk diartikan sebagai karakteristik

produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan (dalam Kotler dan

Armstrong, 2008:272). Sedangkan kualitas layanan secara sederhana diartikan

oleh Lewis & Booms sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang

diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan (dalam Tjiptono,

2008:157).

Kualitas produk maupun kualitas layanan berhubungan erat dengan

kepuasan konsumen (costumer satisfaction) terhadap suatu produk. Menurut

Mowen dan Minor (2002:89), kepuasan konsumen didefinisikan sebagai

keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah

(20)

dikelola tepat maka memberikan nilai positif yang berbentuk motivasi bagi

pelanggan untuk melakukan pembelian ulang (repeat buying).

Di dalam dunia bisnis, persepsi kualitas diharapkan mampu menjadi

referensi yang akurat bagi konsumen dalam menilai kualitas suatu produk

maupun layanan. Sehingga dapat membantu konsumen dalam memilih produk

yang sesuai dengan harapan konsumen, yang pada akhirnya akan mengarah

kepada kepuasan konsumen itu sendiri. Apabila pelanggan puas terhadap

kualitas barang atau kualitas layanan yang diberikan, minat beli pelanggan

meningkat dan membuat pelanggan kembali melakukan pembelian ulang

(repeat buying) (menurut Anderson, Fornell dan Lehman dalam Puspitasari,

2006:2).

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik mengangkat

permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Kualitas Produk, Kualitas Layanan dan Kepuasan Konsumen terhadap Pembelian Ulang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimana mempertahankan pembelian ulang

(repeat buying) konsumen berdasarkan kualitas produk, kualitas layanan dan

kepuasan konsumen (costumer satisfaction). Dengan demikian pertanyaan

(21)

1. Apakah kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh secara simultan

terhadap kepuasan konsumen?

2. Apakah kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh secara parsial

terhadap kepuasan konsumen?

3. Apakah kualitas produk, kualitas layanan, dan kepuasan konsumen

berpengaruh secara simultan terhadap pembelian ulang?

4. Apakah kualitas produk, kualitas layanan, dan kepuasan konsumen

berpengaruh secara parsial terhadap pembelian ulang?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu luasnya lingkup dalam ruang masalah di atas, maka

penulis hanya mengambil 3 variabel independent yaitu kualitas produk, kualitas

layanan dan kepuasan konsumen serta variabel dependent pembelian ulang.

Penulis memilih kualitas produk, kualitas layanan dan kepuasan konsumen

sebagai variabel independen karena penulis ingin mengetahui apakah ada

pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap variabel dependen pembelian ulang.

Agar penelitian lebih terarah atau tidak terlalu luas, maka peneliti

membuat batasan masalah :

1. Responden yang diteliti adalah konsumen yang pernah atau sedang membeli

produk di outlet The Body Shop yang berada di Malioboro Mall khususnya

perempuan, terutama yang sudah pernah melakukan pembelian minimal

(22)

2. Segmentasi yang digunakan adalah segmentasi demografis yaitu

berdasarkan usia, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan atau penghasilan.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada maka penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kualitas

produk, kualitas layanan, dan kepuasan konsumen berkaitan dengan pembelian

ulang dari konsumen serta memberikan solusi atas permasalahan yang

dirumuskan pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Menganalisis pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan secara simultan

terhadap kepuasan konsumen.

2. Menganalisis pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan secara parsial

terhadap kepuasan konsumen.

3. Menganalisis hubungan kualitas produk, kualitas layanan, dan kepuasan

konsumen secara simultan terhadap pembelian ulang.

4. Menganalisis hubungan kualitas produk, kualitas layanan, dan kepuasan

(23)

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Memberikan bukti mengenai pengaruh dari variabel-variabel yang dapat

mempengaruhi pembelian ulang dari konsumen serta memberikan solusi

berupa saran terhadap pengelolaan variabel-variabel tersebut.

2. Bagi Masyarakat

Memberikan pengetahuan terhadap masyarakat terutama bagi mereka yang

ingin berkecimpung di dalam dunia bisnis dan berkaitan dengan usaha

mempertahankan kepuasan serta keberadaan konsumen.

3. Bagi pendidikan

Memberikan kontribusi bagi kalangan akademis mengenai pentingnya

pengelolaan terhadap variabel-variabel yang dapat mempengaruhi

pembelian ulang dari konsumen melalui kualitas produk, kualitas layanan

dan kepuasan konsumen.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

(24)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori mengenai kualitas

produk, kualitas layanan, kepuasan konsumen dan pembelian ulang.

Dalam bab ini juga mencantumkan kerangka konseptual dan

hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dikemukakan jenis penelitian, subjek dan objek

penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian, definisi

operasional, populasi dan sampel, sumber data, teknik pengambilan

data, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai gambaran umum The Body

Shop yang akan diteliti.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang variabel penelitian, analisis

profil responden, pengujian instrumen penelitian, pengujian model

dan variabel terukur.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan, saran,

(25)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Kegiatan inti dalam suatu perusahaan adalah pemasaran. Menurut

Kotler (2009:7) pemasaran diartikan sebagai suatu proses sosial yang di

dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas

mempertukarkan produk yang bernilai dipihak lain. Sedangkan menurut

Stanton (dalam Swastha dan Handoko, 2011:4) pemasaran adalah suatu

sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli

yang ada maupun pembeli potensial.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran

merupakan salah satu usaha atau cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam

membantu mencapai tujuannya. Pemasaran yang terorganisir dengan baik

akan menciptakan keuntungan yang besar bagi perusahaan dan mampu

mempertahankan kehidupan perusahaan itu sendiri.

Manajemen pemasaran seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan

Keller (2009:5) adalah “seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih,

mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,

(26)

menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”.

Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam sebuah

pertukaran potensial berpikir tentang cara-cara untuk mencapai respons yang

diinginkan pihak lain.

Pemasaran dan manajemen pemasaran merupakan hal-hal yang

penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dewasa ini, perusahaan

tidak bisa menutup mata begitu saja akan kondisi pemasaran yang semakin

berkembang, perusahaan harus terus menyesuaikan agar apa yang

diinginkan perusahaan dan apa yang menjadi harapan konsumen pun

sama-sama tercapai. Di samping itu, orientasi perusahaan terhadap pasar pun

menjadi begitu penting dalam upaya perusahaan untuk melakukan

pemasaran. Menurut Kotler dan Keller (2009:19) ada 5 orientasi perusahaan,

yaitu :

a. Konsep produksi

Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk

yang tersedia dalam jumlah banyak dan tidak mahal. Pemasaran juga

menggunakan konsep produksi ketika suatu perusahaan ingin

memperluas pasar.

b. Konsep produk

Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang

(27)

c. Konsep penjualan

Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika

dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi.

Karenanya, organisasi tersebut harus melakukan upaya penjualan dan

promosi yang agresif.

d. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam

menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan

yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih.

e. Konsep pemasaran holistik

Konsep pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan, desain, dan

pengimplementasian program pemasaran, proses, dan aktivitas-aktivitas

yang menyadari keleluasaan dan sifat saling ketergantungannya.

Sedangkan menurut Swastha dan Handoko (2011:5) perusahaan yang sudah

mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk

mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru

yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep

pemasaran (marketing concept).

Stanton (dalam Swastha dan Handoko, 2011:6) mengatakan bahwa

konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa

pemuas kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi

(28)

2. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar

sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan

(Tjiptono, 2008:95). Sedangkan secara konseptual, produk adalah

pemahaman subyektif dari produsen atas ‘sesuatu’ yang bisa ditawarkan

sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan

kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan

kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Dalam memilih sebuah produk, konsumen mempunyai dasar-dasar

penilaian dalam produk tersebut yaitu :

a. Atribut Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2002:272) pengembangan suatu produk

atau jasa melibatkan pendefinisian manfaat yang akan ditawarkan produk

atau jasa tersebut. Manfaat ini dikomunikasikan dan dihantarkan oleh

atribut produk seperti :

1) Kualitas produk (product quality)

Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar.

Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa;

oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan

(29)

2) Fitur produk

Sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur. Model dasar,

model tanpa tambahan apa pun, merupakan titik awal. Fitur adalah

sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari

produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan

fitur baru yang bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk

bersaing.

3) Gaya dan desain produk

Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui gaya dan

desain produk yang berbeda. Desain adalah konsep yang lebih besar

daripada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk.

Gaya bisa menarik atau membosankan. Tidak seperti gaya, desain

lebih dari sekedar kulit luar-desain adalah jantung produk. Desain

yang baik tidak hanya mempunyai andil dalam penampilan produk

tetapi juga dalam manfaatnya.

b. Penetapan merek

Merek (brand) adalah sebuah nama, istilah, tanda, lambang atau desain,

atau kombinasi semua ini, yang menunjukkan identitas pembuat atau

penjual produk atau jasa. Konsumen memandang merek sebagai bagian

penting dari produk, dan penetapan merek bisa menambah nilai bagi

(30)

c. Kemasan (packaging)

Kemasan melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus

untuk sebuah produk. Kemasan yang didesain dengan buruk bisa

menyebabkan konsumen pusing dan perusahaan kehilangan penjualan.

Sebaliknya, kemasan yang inovatif bisa memberikan manfaat kepada

perusahaan melebihi pesaing dan mendorong penjualan.

d. Pelabelan

Label berkisar dari penanda sederhana yang ditempelkan pada produk

sampai rangkaian huruf rumit yang menjadi bagian kemasan. Setidaknya,

label menunjukkan produk atau merek. Label juga bisa menggambarkan

beberapa hal tentang produk-siapa yang membuatnya, di mana produk itu

dibuat, kapan produk itu dibuat, kandungannya, cara pemakaiannya, dan

bagaimana menggunakan produk itu dengan aman. Terakhir, label bisa

mempromosikan produk dan mendukung positioning-nya.

e. Pelayanan pendukung produk

Pelayanan pelanggan adalah strategi lain dalam strategi produk.

penawaran perusahaan biasanya meliputi beberapa layanan pendukung,

yang bisa menjadi bagian kecil atau bagian besar dari keseluruhan

(31)

3. Kualitas

a. Pengertian kualitas

Goetsch & Davis (dalam Tjiptono, 2008:152) secara ringkas

mengemukakan bahwa kualitas dapat dirumuskan sebagai “kondisi

dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia,

proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.

Perkumpulan Amerika untuk Kualitas (The American Society for

Quality) (dalam Kotler dan Armstrong, 2002:273) mendefinisikan

kualitas sebagai karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan

atau tersirat. Sedangkan dalam arti yang lebih sempit, kualitas bisa

didefinisikan sebagai “bebas dari kerusakan”.

Kualitas adalah sesuatu yang diputuskan pelanggan. Artinya,

kualitas didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan atau konsumen

terhadap produk atau jasa yang diukur berdasarkan

persyaratan-persyaratan tersebut (dalam Wijaya, 2011:11). Dengan kata lain kualitas

merupakan penilaian pelanggan mengenai suatu produk atau jasa

berdasarkan pengalaman mereka setelah menggunakan produk atau jasa

(32)

b. Karakteristik kualitas

Karakteristik kualitas didasarkan pada tiga faktor :

1) Karakteristik kualitas, yaitu karakteristik output dari suatu proses

yang penting bagi pelanggan. Karakteristik kualitas menuntut

pemahaman mengenai pelanggan dalam segala hal.

2) Karakteristik kunci dari kualitas (key quality characteristics), yaitu

karakteristik kualitas yang paling penting. Karakteristik kunci dari

kualitas harus didefinisikan secara operasional dengan jalan

mengkombinasikan pemahaman mengenai pelanggan dengan

pemahaman mengenai proses.

3) Variabel kunci dari proses (key process variables), yakni

komponen-komponen proses yang memiliki hubungan sebab akibat yang cukup

besar dengan karakteristik kunci dari kualitas, sehingga manipulasi

dan pengendalian variabel kunci dari proses akan mengurangi variasi

karakteristik kunci dari kualitas dan/atau mengubah levelnya menjadi

karakteristik kualitas atau karakteristik kunci dari kualitas.

c. Hubungan Kualitas dengan Kepuasan Konsumen

Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan

dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling

menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan

emosional semacam ini memungkinan perusahaan untuk memahami

dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Pada

(33)

perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang kurang

menyenangkan. Selanjutnya, kepuasan pelanggan berkontribusi pada

terciptanya rintangan beralih (switching barriers), biaya beralih

(switching costs), dan loyalitas pelanggan (dalam Tjiptono dan Chandra,

2007:115).

4. Kualitas Produk

a. Pengertian kualitas produk

Kotler dan Armstrong (2002:272) menyatakan kualitas produk

adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai

dampak langsung pada kinerja produk atau jasa; oleh karena itu, kualitas

berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan.

Siemens (dalam Kotler dan Armstrong, 2002:273) mendefinisikan

kualitas dengan cara ini: “Kualitas adalah ketika pelanggan kita kembali

dan produk kita tidak kembali”. Sedangkan Mowen dan Minor (2002:90)

mendefinisikan kualitas produk sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan

atas kebaikan kinerja barang atau jasa.

b. Pandangan dan elemen kualitas produk

Terdapat tiga pandangan luas mengenai kualitas produk.

masing-masing pandangan berfokus pada ahli teknik (pabrikasi), produsen

(konsep produk), atau konsumen. Menurut Supranto (dalam Wijaya,

2011:18) Sejumlah elemen kualitas produk menggambarkan

(34)

1)Reliabilitas dan Durabilitas

Pandangan pertama mengenai kualitas berfokus pada reliabilitas dan

durabilitas (lamanya daya tahan) produk. ini merupakan pandangan

mengenai kualitas produk yang berdasarkan pabrikasi (manufacturing)

dan berpegang pada konsep produksi. Produk berkualitas adalah

produk yang memerlukan sangat sedikit perbaikan dan lebih tahan

lama (durasi waktu) daripada produk para pesaing. Meningkatkan

kualitas produk dicapai dengan mengimplementasikan prosedur yang

dapat membuat produk bekerja atau berfungsi lebih baik untuk jangka

panjang.

2)Konsep produk

Pandangan kedua mengenai kualitas produk adalah

berdasarkan konsep produk. perusahaan berusaha menyediakan produk

terbaik bagi konsumen di pasar. Produk dapat dibuat terbaik dengan

paling sedikit tiga cara, yaitu :

a) Dapat melaksanakan fungsi yang dirancang dengan lebih baik

daripada produk-produk para pesaing.

b) Dapat mempunyai styling yang lebih baik.

c) Dapat menawarkan kepada para pelanggan tingkatan layanan yang

(35)

3)Perspektif konsumen

Pandangan ketiga mengenai kualitas produk adalah perspektif

berdasarkan konsumen yang timbul dari konsep pemasaran. Menurut

pandangan ini, para konsumen memutuskan produk-produk yang

merupakan kualitas terbaik.

Sesuai dengan falsafah dasar konsep pemasaran, produk

berkualitas tinggi adalah produk yang paling baik dalam memenuhi

kebutuhan konsumen. Karena itu, penting untuk memperlihatkan

perspektif konsumen mengenai kualitas produk. kualitas produk

menurut konsumen sangat ditentukan oleh persepsi konsumen.

Kualitas yang dipersepsikan adalah hampir sama dengan pandangan

berdasarkan konsumen. Kualitas yang dipersepsikan timbul dari

pengalaman konsumen, sebelum, selama, dan sesudah penjualan.

c. Dimensi kualitas produk

Dimensi kualitas produk, dibagi menjadi delapan (Umar, 2002:37)

yaitu :

1) Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang

dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan

dalam membeli barang tersebut.

2) Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah

fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan

(36)

3) Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan

suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan

dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

4) Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuian terhadap

spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan

pelanggan. Konfirmasi merefleksikan derajat ketepatan antara

karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar

yang telah ditetapkan.

5) Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya

tahan atau masa pakai barang.

6) Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,

kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan

untuk perbaikan barang.

7) Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai

nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan

refleksi dari preferensi individual.

8) Fit and Finish, sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan

mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang

(37)
[image:37.612.101.516.119.607.2]

d. Hubungan antara kualitas produk dan kepuasan.

Gambar II.1

Hubungan antara Kepuasan dan Kualitas Produk Saat Ini.

Menurut Tjiptono (2008:69) kualitas produk yang dirasakan

pelanggan akan menentukan persepsi pelanggan terhadap kinerja, yang

pada gilirannya akan berdampak pada kepuasan pelanggan.

5. Kualitas Layanan

a. Pengertian kualitas layanan

Lewis & Booms (dalam Tjiptono, 2008:157) mengemukakan,

secara sederhana kualitas layanan bisa diartikan sebagai “ukuran seberapa

bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi

pelanggan”. Berdasarkan definisi ini, kualitas layanan ditentukan oleh

kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan Upaya

pemasaran dari penjualan

M anfaat yang diharapkan Get hok t ular

Kepuasan masa lalu kumulat if

Kepuasan/ ket idakpuasan Konfirmasi/ diskonfirmasi

ekspekt asi

M anf aat yang dipersepsikan

Kualit as produk saat

(38)

sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Dengan kata lain, faktor utama yang

mempengaruhi kualitas layanan adalah layanan yang diharapkan

pelanggan (expected service) dan persepsi terhadap layanan (perceived

service) menurut Parasuraman, et al. (dalam Tjiptono, 2008:157).

Apabila perceived service sesuai dengan expected service, maka

kualitas layanan bersangkutan akan dinilai baik atau positif. Jika

perceived service melebihi expected service, maka kualitas layanan

dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Sebaliknya apabila perceivedservice

lebih jelek dibanding expected service, maka kualitas layanan

dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh sebab itu, baik tidaknya kualitas

layanan tergantung pada kemampuan perusahaan dan staffnya memenuhi

harapan pelanggan secara konsisten.

b. Dimensi kualitas layanan

Tjiptono membagi dimensi kualitas layanan menjadi :

1)Realiabilitas (reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan

untuk menyampaikan layanan yang dijanjikan secara akurat sejak

pertama kali.

2)Daya tanggap (responsiveness), berkenaan dengan kesediaan dan

kemampuan penyedia layanan untuk membantu para pelanggan dan

merespon permintaan mereka dengan segera.

3)Jaminan (assurance), berkenaan dengan pengetahuan dan kesopanan

karyawan serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya

(39)

4)Empati (empathy), berarti bahwa perusahaan memahami masalah para

pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta

memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki

jam operasi yang nyaman.

5)Bukti fisik (tangibles), berkenaan dengan penampilan fisik fasilitas

layanan, peralatan/perlengkapan, sumber daya manusia, dan materi

komunikasi perusahaan.

6. Perilaku Konsumen

Menurut James F. Engel dalam buku perilaku konsumen (Prabu,

2009:3), perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu yang secara

langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang

jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului

dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

Zaltman dan Wallendrof (dalam Prabu, 2009:3) menjelaskan bahwa

perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan, proses dan hubungan

sosial yang dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam

mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat

dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber lainnya.

Loudon dan Della Bitta (dalam Nurfaldi, 2010) mengemukakan

bahwa perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan

kegiatan individu secara fisik dalam mengevaluasi, memperoleh,

(40)

Sedangkan The American Marketing Association (dalam Setiadi,

2003:3) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut : perilaku

konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku

dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam

hidup mereka.

Tiga elemen utama analisis konsumen yaitu afeksi dan kognisi,

perilaku, dan lingkungan. Afeksi dan kognisi mengacu pada tipe tanggapan

internal psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan

dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang sederhana, kognisi

melibatkan pemikiran, sementara afeksi melibatkan perasaan.

a. Kognitif (Kognisi)

Kognitif atau kognisi adalah penggunaan pemikiran logis yang

terjadi pada saat konsumen akan melakukan pembelian. Kognisi mengacu

pada proses mental dan struktur pengetahuan yang melibatkan dalam

tanggapan seseorang terhadap lingkungannya. Yang termasuk di

dalamnya adalah pengetahuan yang didapat orang dari pengalamannya

dan yang tertanam dalam ingatan mereka. Termasuk juga di dalamnya

proses psikologis yang terkait dengan pemberian perhatian dan

pemahaman terhadap aspek-aspek lingkungan, mengingat kejadian masa

lalu, pembentukan evaluasi, dan pembuatan keputusan pembelian. Aspek

– aspek kognisi ini sendiri adalah proses berpikir, dimana proses kognisi

lainnya dilakukan secara tak sadar dan otomatis. Manusia telah

(41)

mengungkapkan proses mental yang lebih tinggi untuk pengertian,

penilaian, perencanaan, penetapan, dan berpikir.

1) Pengertian : mengintreprestasikan atau menetapkan arti khusus

lingkungan seseorang.

2) Penilaian : menetapkan apakah sesuatu aspek lingkungan

atau perilaku pribadi seseorang adalah baik atau

buruk, positif atau negatif, menyenangkan atau

tidak menyenangkan.

3) Perencanaan : menetapkan bagaimana cara memecahkan suatu

permasalahan atau mencapai suatu tujuan.

4) Penetapan : membandingkan alternative pemecahan suatu

masalah dari sudut pandang sifat yang relevan dan

mencari alternative terbaik.

5) Berfikir : aktifitas kognitif yang muncul disepanjang proses

pengertian, penilaian, perencanaan, dan

penetapan.

b. Afektif

Afeksi menujukkan penggunaan emosi dan perasaan pada saat

konsumen akan melakukan keputusan pembelian. Sedangkan tanggapan –

tanggapan afeksi beragam dalam penilaian positif atau negatif,

menyenangkan atau tidak menyenangkan dan dalam intensitas atau

(42)

Jenis tanggapan afektif, Orang dapat mengalami empat jenis

tanggapan afektif yaitu emosi, perasaan tertentu, suasana hati, dan

evaluasi. Keempat jenis afektif tersebut memiliki perbedaan dalam

tingkatan keterlibatan gerakan badan atau intensitas yang menyertai

ketika mengalami keempat afeksi tersebut. Semakin kuat tanggapan

afektif semakin dapat tanggapan tersebut melibatkan tanggapan fisiologis

(sesuatu yang ada di dalam badan) seperti meningkatkan tekanan darah

atau debaran jantung, dan lain-lain. Perasaan tertentu melibatkan reaksi

fisiologis yang tidak begitu gencar. Suasana hati yang melibatkan

intensitas perasaan yang paling rendah cenderung merupakan suatu

afektif yang kabur. Dan akhirnya evaluasi terhadap produk atau konsep

lainnya seringkali adalah tanggapan afektif yang lemah yang diikuti oleh

tingkat gerakan yang rendah.

Perilaku konsumen terdiri dari beberapa tahap, yaitu :

1)Tahap Perolehan (acquition) : mencari dan membeli.

2)Tahap konsumsi (consumption) : mengevaluasi dan menggunakan.

3)Tahap Pasca Beli (dispotition) : tindakan setelah produk digunakan.

7. Kepuasan Konsumen

a. Pengertian kepuasan konsumen

Kepuasan pelanggan diartikan oleh Zulian Yamit (2010:78)

sebagai evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah membandingkan

apa yang dirasakan dengan harapannya. Kotler dan Keller (2009:138)

(43)

seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang

dipersepsikan produk atau jasa terhadap ekspektasi mereka.

Menurut Kotler dan Armstrong (2006:16) Kepuasan pelanggan

tergantung pada kinerja anggapan produk relatif terhadap ekspektasi

pembeli. Jika kinerja produk tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan

kecewa. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan puas.

Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan sangat puas.

Menurut Zeithaml dan Bitner (dalam Londong, 2000:75) definisi

kepuasan adalah respon atau tanggapan konsumen mengenai pemenuhan

kebutuhan. Kepuasan merupakan penilaian mengenai ciri atau

keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu sendiri, yang

menyediakan tingkat kesenangan konsumen berkaitan dengan pemenuhan

kebutuhan konsumsi konsumen. Kepuasan konsumen dapat diciptakan

melalui tiga hal, yaitu :

1) Kualitas.

Kualitas mempunyai hubungan yang erat dengan kepuasan

konsumen. Kualitas akan mendorong konsumen untuk menjalin

hubungan yang erat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang,

ikatan ini memungkinkan perusahaan untuk memahami harapan dan

kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen pada akhirnya akan

menciptakan loyalitas konsumen kepada perusahaan yang

(44)

2) Pelayanan konsumen

Pelayanan konsumen tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan dan

keluhan konsumen mengenai suatu produk atau jasa yang tidak

memuaskan mereka, namun lebih dari pemecahan yang timbul

setelah pembelian.

3) Nilai pelanggan

Definisi nilai pelanggan adalah, nilai yang dirasakan pelanggan

adalah selisih antara jumlah nilai pelanggan dengan jumlah biaya

pelanggan. Jumlah nilai pelanggan adalah sekelompok manfaat yang

diharapkan dari produk dan jasa. Jumlah biaya pelanggan adalah

sekelompok biaya yang digunakan dalam menilai, mendapatkan,

menggunakan dan membuang produk atau jasa.

b. Hubungan persepsi dan ekspektasi pelanggan terhadap kepuasan

pelanggan

Karena kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan

ekspektasi pelanggan, maka sebagai pemasok produk perlu mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ada empat faktor yang

mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan, yaitu :

1) Apa yang didengar pelanggan dari pelanggan lainnya (word of

mounth communication). Di mana hal ini merupakan faktor potensial

(45)

2) Ekspektasi pelanggan sangat bergantung dari karakteristik individu

di mana kebutuhan pribadi (personnel needs).

3) Pengalaman masa lalu (past experience) dalam menggunakan

pelayanan dapat juga mempengaruhi tingkat ekspetasi pelanggan.

4) Komunikasi dengan pihak eksternal (external communication) dari

pemberi layanan memainkan peranan kunci dalam membentuk

ekspektasi pelanggan. Berdasarkan External communication,

perusahan pemberi layanan dapat memberikan pesan-pesan secara

langsung maupun tidak langsung kepada pelanggannya.

c. Aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan konsumen.

Secara efektif, terdapat beberapa aspek yang dapat mempengaruhi

kepuasan konsumen yaitu :

1) Warranty costs.

Beberapa perusahaan dalam menangani warranty costs produk/jasa

mereka dilakukan melalui persentase penjualan. Kegagalan

perusahaan dalam memberi kepuasan kepada pelanggan biasanya

karena perusahaan tidak memberi jaminan terhadap produk yang

mereka jual kepada pelanggan.

2) Penanganan terhadap komplain dari pelanggan.

Secara statistik hal ini penting untuk diperhatikan, namun seringkali

terlambat bagi perusahaan untuk menyadarinya. Bila komplain/klaim

dari pelanggan tidak secepatnya diatasi, maka customer defections

(46)

3) Market Share.

Merupakan hal yang harus diukur dan berkaitan dengan kinerja

perusahaan. Jika market share diukur, maka yang diukur adalah

kuantitas bukan kualitas dari pelayanan perusahaan.

4) Costs of poor quality.

Hal ini dapat bernilai memuaskan bila biaya untuk defecting

customer dapat diperkirakan.

5) Industry reports.

Terdapat banyak jenis dan industry reports ini, seperti yang

disampaikan oleh J.D Power dalam Bhote, yakni report yang fairest,

(47)

d. Manfaat kepuasan konsumen

Guiltinan, et al. (1997:7) mengemukakan bahwa salah satu

manfaat dari kepuasan pelanggan ini adalah dapat meningkatkan loyalitas

[image:47.612.101.515.206.599.2]

pelanggan, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar II.2

Manfaat Kepuasan Konsumen

e. Mengukur kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor penting yang

mampu menciptakan pembelian ulang. konsumen yang puas sudah

selayaknya mendapat perhatian yang besar dari perusahaan, hal ini

dimaksudkan agar perusahaan mampu lebih baik lagi dalam memenuhi

harapan konsumen di waktu yang akan datang. Ada beberapa metode

yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan menurut

Kotler (dalam Yamit, 2010:80) yaitu : Sat isfact ion

M ore New

Cost umer Posit ive Cost umer

Wor d of M out h

M ore Repeat

Purchase Increased Cost umer

(48)

1) Sistem Pengaduan

Sistem ini memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk

memberikan saran, keluhan dan bentuk ketidakpuasan lainnya

dengan cara menyediakan kotak saran. Saran dan keluhan ini harus

mendapat perhatian yang besar dari perusahaan, karena saran dan

keluhan pelanggan pada umumnya dilandasi oleh pengalaman

mereka dan hal ini sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap produk

maupun terhadap perusahaan.

2) Survey Pelanggan

Survey pelanggan merupakan cara yang umum digunakan dalam

mengukur kepuasan pelanggan, misalnya lewat pos, telepon, atau

wawancara secara langsung.

3) Panel Pelanggan

Perusahaan mengundang pelanggan yang setia terhadap produk dan

mengundang pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah

pindah menjadi pelanggan perusahaan lain. Dari pelanggan setia

akan diperoleh informasi tingkat kepuasan yang mereka rasakan dan

dari pelanggan yang telah berhenti membeli, perusahaan akan

memperoleh informasi mengapa hal itu dapat terjadi. Apabila

pelanggan yang berhenti membeli (costumer loss rate) ini meningkat

hal ini menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan

(49)

8. Pembelian Ulang

a. Pengertian pembelian ulang

Pembelian ulang (repurchase) menurut Tjiptono (2000:108)

merupakan suatu perilaku yang menyangkut pembelian merek tertentu

yang sama secara berulang kali (bisa karena hanya satu-satunya merek

yang tersedia, merek termurah, dan sebagainya). Pembelian ulang bisa

berupa hasil dominasi pasar oleh suatu perusahaan yang berhasil

membuat produknya menjadi satu-satunya alternatif yang tersedia. Selain

itu, pembelian ulang dapat pula merupakan hasil dari upaya promosi yang

terus-menerus dalam rangka memikat dan membujuk pelanggan untuk

membeli kembali merek yang sama.

Ndubisi dan Moi (dalam Usman dan Arnando dalam Anggraeni,

2012:27) mengatakan bahwa pembelian ulang dapat diartikan sebagai

tindakan membeli lagi setelah pembelian pertama atau trial. Trial yang

dimaksud disini adalah pembelian pertama yang dilakukan oleh

konsumen, dan menjadi dasar evaluasi singkat untuk pengambilan

keputusan selanjutnya.

Pembelian ulang juga merupakan pembelian yang pernah

dilakukan oleh individu terhadap suatu produk yang sama dan akan

membeli lagi untuk kedua atau ketiga kalinya menurut Dharmmesta dan

Handoko (dalam Hartini dalam Anggraeni, 2012:28). Sedangkan Taylor

dan Baker (dalam Hartini dalam Anggraeni, 2012:2) menyatakan bahwa

(50)

pada waktu yang akan datang ketika konsumen merasakan kepuasan saat

mengkonsumsi produk maupun jasa tersebut.

Pembelian ulang dapat dikatakan sebagai tindakan yang didasari

atas dasar kepuasan dari pembelian sebelumnya. Konsumen yang merasa

puas akan memperlihatkan pembelian yang lebih tinggi pada kesempatan

selanjutnya.

B. Hasil Penelitian Sebelumnya

1. Tarulian Yuniar Verawati, 2005. Analisis Motif Konsumen dalam

Melakukan Pembelian Ulang Produk Oriflame dengan Studi Kasus pada PT.

Orindo Alam Ayu Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat konsumen (X) dalam

melakukan pembelian ulang (Y) terhadap produk Oriflame. Jenis penelitian

yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah observasi, kuesioner, dan wawancara. Sampel yang

digunakan adalah pengguna Oriflame yang telah melakukan pembelian

ulang produk Oriflame minimal dua kali dan berjumlah 100 responden.

Teknik analisis data yang digunakan antara lain analisis persentase, analisis

mean arithmatik, test hipotesis beda dua rata-rata (T-test) dan analisis of

variance (One Way Anova). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

terdapat empat macam motif pembelian yang mendorong konsumen

melakukan pembelian ulang, motif pembelian utama yang mendorong

(51)

rasional dengan mean sebesar 3,39, hasil test hipotesis beda dua rata-rata

(T-test) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk

mean motif pembelian primer, selektif, rasional, dan emosional ditinjau dari

perbedaan jenis kelamin, dan hasil one way anova berdasarkan usia dan

tingkat pendapatan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

untuk mean motif pembelian konsumen ditinjau dari perbedaan usia dan

tingkat pendapatan dalam melakukan pembelian ulang.

2. Pesta Yulina Situmorang. 2006. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan

Terhadap Kepuasan Pelanggan dengan Studi Kasus pada Larissa Skin Care

& Hair Treatment Jl. C. Simanjuntak 78, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas

layanan (X) terhadap kepuasan pelanggan (Y). Dalam penelitian ini,

kualitas layanan yang dimaksud dibedakan menjadi 5, yaitu tangibles,

reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan observasi. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Semua data

dianalisis dengan Analisis Persentase, Analisis Regresi Berganda, Koefisien

Determinasi, Uji t, dan Uji F. Dari pengujian hipotesis tersebut diketahui

bahwa tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy secara

parsial dan simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

(52)

3. Yulianus Budi Widiasmara. 2005. Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas

Pelayanan, dan Kewajaran Harga terhadap Kepuasan Pelanggan pada

Restoran Cepat Saji Studi Kasus pada Yogya Chicken Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah

responden sebanyak 200 orang. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kualitas

produk (X1) berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan

pelanggan (Y) (B1=0.2287; thitung=8.971; ttabel=1.658), (2) Kualitas

pelayanan (X2) berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan

pelanggan (Y) (B2=0.1007; thitung=9.872; ttabel=1.658), (3) Kewajaran harga

(X3) berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y)

(B3=0.1636; thitung=3.716; ttabel=1.658), (4) Kualitas Pelayanan (X2)

merupakan variabel yang mempunyai pengaruh paling besar pada tingkat

kepuasan pelanggan (Y) dengan rata-rata skor (0.4545), (5) Koefisien

determinasi R2=78.75% yang berarti tinggi rendahnya kepuasan pelanggan

(Y) 78.75% disebabkan oleh perubahan yang terjadi secara bersama pada

kualitas produk, kualitas pelayanan, kewajaran harga; sedangkan 21.25%

sisanya disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada variabel lain.

4. Martania Arika. 2011. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan terhadap

Minat Beli Ulang di Giant Sun City Sidoarjo.

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran skala interval dan skala

pembentukan menggunakan skala likert. Teknik pengambilan sampel

menggunakan Non Probability Sampling dengan metode Purposive

(53)

analisis yang digunakan adalah SEM (Structural Equation Modeling) untuk

melihat hubungan kausalitas antar faktor. Hasil pengujian memperlihatkan

bahwa kualitas layanan berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap minat

pembelian ulang. Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan positif

terhadap minat pembelian ulang.

5. Vina Herawati. 2013. Pengaruh Persepsi Kualitas Produk terhadap Niat

Pembelian Ulang pada Private Label “CARREFOUR” di Carrefour melalui

Kepuasan Konsumen sebagai Variabel Mediasi.

Penelitian ini menggunakan purposive sampling dan analisis jalur (path

analysis). Responden diambil dari pelanggan di Carrefour di kota Surabaya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kualitas produk berpengaruh

secara signifikan terhadap niat pembelian ulang karena memiliki t-statistik

sebesar 4,678 dengan nilai estimate sebesar 0.516 dan nilai probabilitas

(sig.) sebesar 0,000. Selain itu kepuasan konsumen juga berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang dengan nilai t-statistik

sebesar 3,507 dengan nilai estimate sebesar 0,166 dan nilai probabilitas

(sig.) sebesar 0,000. Hasil dari penghitungan diketahui adanya pengaruh

tidak langsung antara persepsi kualitas produk, niat pembelian ulang melalui

kepuasan konsumen sebesar 0,118. Serta diketahui pengaruh langsung antara

persepsi kualitas produk, niat pembelian ulang melalui kepuasan konsumen

sebesar 0,516.

6. Ferry Sapto Putranto Widodo. 2011. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap

(54)

Penelitian ini menggunakan non randomsampling, teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)

terdapat pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen. Koefisien determinasi (R2)adalah 0,454. Sedangkan nilai F

hitung sebesar 15,626, lebih besar dari nilai F tabel yaitu 2,311. Karena nilai

F hitung lebih besar dari nilai F tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen, (2) terdapat pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan

terhadap minat pembelian ulang konsumen. Dari perhitungan dihasilkan

nilai R square sebesar 0,134 yang berarti kualitas pelayanan berpengaruh

positif terhadap minat pembelian ulang konsumen yaitu sebesar 13,4%.

Sedangkan sisanya (100% - 13,4% = 86,6%) dipengaruhi oleh variabel

(55)

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Model yang menunjukkan pengaruh kualitas produk, kualitas layanan,

dan kepuasan konsumen terhadap pembelian ulang dijelaskan melalui gambar

[image:55.612.105.551.193.578.2]

berikut.

Gambar II.3

Kerangka Konseptual Penelitian

Dimana :

X1 sebagai variabel independen exogenous kualitas produk.

X2 sebagai variabel independen exogenous kualitas layanan.

Y1 sebagai variabel dependen endogenous perantara kepuasan konsumen.

Y2 sebagai variabel dependen endogenous pembelian ulang.

e1 sebagai variabel residue 1

e2 sebagai variabel residue 2 Kualitas

Produk (X1)

Kualitas Layanan (X2)

Pembelian Ulang (Y2) Kepuasan

Konsumen (Y1)

(56)

D. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara dari suatu penelitian yang masih

harus diuji kebenarannya melalui penelitian dan analisis data. Berikut ini

adalah hipotesis untuk rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya:

H1 : Kualitas produk dan kualitas layanan secara simultan berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen.

H2 : Kualitas produk dan kualitas layanan secara parsial berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen.

H3 : Kualitas produk, kualitas layanan, dan kepuasan konsumen secara

simultan berpengaruh terhadap pembelian ulang.

H4 : Kualitas produk, kualitas layanan, dan kepuasan konsumen secara

(57)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kuantitatif.

Penelitian ini berdasarkan data yang berbentuk bilangan atau angka yang

kemudian disimpulkan berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan. Studi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang

memusatkan pada suatu objek tertentu secara langsung.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna produk The Body

Shop di cabang Malioboro Mall yang pernah menggunakan produk minimal

sebanyak 2 kali.

2. Objek dalam penelitian ini adalah kualitas produk, kualitas layanan,

kepuasan konsumen dan pembelian ulang.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juni 2013 yang dilaksanakan

di sekitar outletThe Body Shop yang ada di Malioboro Mall.

(58)

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:3) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

1. Identifikasi variabel

a. Variabel exogenous

Variabel exogenous (Sarwono, 2012:10) dalam suatu model jalur ialah

semua variabel yang tidak ada penyebab-penyebab eksplisitnya atau

dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang menuju kearahnya,

selain pada bagian kesalahan pengukuran. Variabel ini berfungsi sebagai

variabel bebas/penyebab terhadap variabel urutan sesudahnya yang

disebut sebagai variabel endogenous. Dalam penelitian ini variabel

exogenous adalah kualitas produk (X1) dan kualitas layanan (X2).

b. Variabel endogenous

Variabel endogenous menurut Sarwono (2012:11) ialah variabel yang

mempunyai anak-anak panah menuju kearah variabel tersebut. Variabel

yang termasuk di dalamnya ialah mencakup semua variabel antara dan

tergantung. Variabel antara endogenous mempunyai anak panah yang

menuju kearahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model

diagram jalur. Sedang variabel tergantung hanya mempunyai anak panah

yang menuju kearahnya. Variabel endogenous dalam penelitian ini

adalah kepuasan konsumen (Y1) dan pembelian ulang (Y2).

(59)

Variabel residue menurut Suwarno (2012:13) biasa dikenal dengan

istilah kesalahan residual yang secara teknis disebut sebagai ‘gangguan’

atau “residue” mencerminkan adanya varian yang tidak dapat

diterangkan atau pengaruh dari semua variabel independen exogenous

yang tidak terukur secara langsung dan ditambah dengan kesalahan

pengukuran (e1 dan e2) yang merefleksikan penyebab variabilitas yang

tidak diketahui pada hasil analisis.

2. Definisi Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah Kualitas

Produk (X1), Kua

Gambar

Gambar II.2 Manfaat Kepuasan Konsumen..................................................
Gambar II.1
Gambar II.2
Gambar II.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

huruf a Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 yang menyatakan “Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun bersama pelaku usaha lain, yang

Khusus Buku Teks Pelajaran, peruntukan buku dicantumkan pada kulit depan buku dan halaman hak cipta (halaman Katalog Dalam Terbitan/KDT), yang letaknya disesuaikan dengan

Indikator pelaksanaan penyusunan Sistranas Pada Tatralok di Propinsi Sulawesi Tengah Dalam Mendukung Prioritas Dalam Mendukung Prioritas Pembangunan Sentra Produksi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kacang tanah yang adaptif dengan potensi produksi tinggi di spesifik lokasi Maluku Utara serta menganalisa

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana dengan perlindungan hukum yang diperoleh oleh anak akibat perkawinan beda agama akibat perkawinan beda agama yang tidak dicatat

Karakteristik soal berbasis HOTs yaitu (1) dapat mengukur keterampilan berfikir tingkat tinggi, (2) menggunakan permasalahaan yang menarik atau permasalahan dalam

• Mengetahui karakteristik energi bangkitan yang dihasilkan Hydraulic Electro Mechanic Shock Absorber (HEMSA) double port dengan menggunakan akumulator.. • Mampu