ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan mesin jahit sebanyak 2 unit dan mesin overbeck sebanyak 1 unit. Dalam penelitian ini membahas layak
atau tidaknya ekspansi yang akan dilakukan oleh perusahaan “X” yang berada di Kota Bandung. Perhitungan kelayakan dari investasi ini menggunakan metode
capital budgeting dengan analisis skenario untuk menghadapi berbagai keadaan
yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dengan menggunakan skenario perimistik didapat hasil untuk metode Payback Period 4,68 bulan sedangkan target perusahaan paling lama 1 tahun; Accounting Rate of Return sama dengan 5,32%, sedangkan tingkat laba yang diharapkan 8%; Net Present Value sama dengan Rp. 136,208,767.51; Internal Rate of Return sama dengan 292,17%, sedangkan biaya modal yang ditentukan oleh perusahaan sebesar 8%; Profitability
Index sama dengan 20,46. Dengan menggunakan skenario hampir pasti didapat
hasil untuk metode Payback Period 3,12 bulan; Accounting Rate of Return sama dengan 8%; Net Present Value sama dengan Rp. 207,813,151.27; Internal Rate of
Return sama dengan 420,60%; Profitability Index sama dengan 30,69. Dengan
menggunakan skenario optimistik didapat hasil untuk metode Payback Period 2,64 bulan; Accounting Rate of Return sama dengan 9,58%; Net Present Value sama dengan Rp. 250,775,781.53; Internal Rate of Return sama dengan 497,30%;
Profitability Index sama dengan 36,83.
Dari penelitian ini dapat dinyatakan bahwa ekspansi yang akan dilakukan oleh
DAFTAR ISI
1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4Kegunaan Penelitian ... 6
1.5Kerangka Pemikiran ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Investasi ... 10
2.1.1 Pengertian Investasi ... 10
2.1.2. Motif – motif Pengeluaran Modal ... 12
2.1.3 Jenis – jenis Proyek ... 13
2.1.4 Ketersediaan Dana ... 14
2.1.5 Pendekatan Pengambilan Keputusan ... 15
2.1.6 Keadaan Investasi ... 15
2.2 Risiko ... 16
2.2.1 Pengertian Risiko ... 16
2.2.3 Jenis – jenis Risiko ... 17
2.3 Pengembalian ... 18
2.4 Nilai Waktu Dari Uang ... 19
2.5 Cash Flow ... 20
2.5.1 Pengertian Cash Flow ... 20
2.5.2 Relevant Cash Flow ... 20
2.5.3 Incremental Cash Flow ... 21
2.5.4 Komponen Cash Flow ... 22
2.6 Capital Budgeting ... 25
2.6.1 Pengertian Capital Budgeting ... 25
2.6.2 Manfaat Capital Budgeting ... 25
2.6.3 Proses Capital Budgeting ... 26
2.7 Metode – Metode Penilaian Investasi ... 27
2.7.1 Payback Period (PP) ... 27
2.7.2 Accounting Rate Of Return (ARR) ... 29
2.7.3 Net Present Value (NPV) ... 30
2.7.4 Internal Rate of Return (IRR) ... 32
2.7.5 Profitability Index (PI) ... 34
2.8 Teknik Peramalan ... 36
2.9 Analisa Skenario ... 37
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 39
3.1 Metode Penelitian ... 39
3.1.1 Metode yang digunakan ... 39
3.1.2 Sumber dan Cara Penentuan Data atau Informasi ... 39
3.1.3 Teknik Pengumpulan Data ... 40
3.1.4 Rancangan Analisis ... 40
3.2 Sejarah Perusahaan... 42
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47
4.1 Kebutuhan Dana Investasi... 47
4.2 Proyeksi Aliran Kas ... 48
4.2.1 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan “X” dengan 5 mesin ... 52
4.2.1.1 Proyeksi Aliran Kas Masuk ... 52
4.2.1.2 Proyeksi Aliran Kas Keluar ... 53
4.2.2 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan “X” dengan 8 mesin ... 59
4.2.2.1 Proyeksi Aliran Kas Masuk ... 59
4.2.2.2 Proyeksi Aliran Kas Keluar ... 60
4.2.3 Selisih Proyeksi Aliran Kas Perusahaan “X” ... 64
4.2.3.1 Proyeksi Aliran Kas Masuk ... 64
4.2.3.2 Proyeksi Aliran Kas Keluar ... 65
4.2.3.3 Proyeksi Aliran Kas Terminal ... 69
4.2.3.4 Perhitungan Pajak ... 69
4.2.3.5 Proyeksi Aliran Kas Bersih ... 70
4.2.4 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan “X” dengan Penambahan Mesin untuk Skenario Pesimistik ... 72
4.2.5 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan “X” dengan Penambahan Mesin untuk Skenario Hampir Pasti ... 72
4.2.6 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan “X” dengan Penambahan Mesin untuk Skenario Optimistik ... 73
4.3 Metode Penilaian Investasi Perusahaan “X” untuk Skenario Pesimistik ... 73
4.3.1 Periode Pengembalian (Payback Period/PP) ... 73
4.3.2 Accounting Rate of Return/ ARR ... 74
4.3.3 Net Present Value/ NPV ... 76
4.3.4 Internal Rate of Return/ IRR ... 77
4.3.5 Profitability Index/ PI ... 78
4.4 Metode Penilaian Investasi Perusahaan “X” untuk Skenario Hampir Pasti ... 79
4.4.2 Accounting Rate of Return/ ARR ... 79
4.4.3 Net Present Value/ NPV ... 80
4.4.4 Internal Rate of Return/ IRR ... 81
4.4.5 Profitability Index/ PI ... 82
4.5 Metode Penilaian Investasi Perusahaan “X” untuk Skenario Optimistik ... 83
4.5.1 Periode Pengembalian (Payback Period/PP) ... 83
4.5.2 Accounting Rate of Return/ ARR ... 83
4.5.3 Net Present Value/ NPV ... 84
4.5.4 Internal Rate of Return/ IRR ... 85
4.5.5 Profitability Index/ PI ... 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87
5.1 Kesimpulan ... 87
5.2 Saran ... 91
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Format Dasar untuk menentukan Investasi Awal ... 22
2.2 Perhitungan Aliran Kas Masuk Operasional Menggunakan Format Daftar Laba/ Rugi ... 23
2.3 Format Dasar untuk menentukan Aliran Kas Terminal ... 24
4.1 Proyek Investasi Penambahan Mesin Perusahaan “X” ... 48
4.2 Laporan Penjualan Perusahaan “X” dari September 2005– Agustus 2007... 52
4.3 Proyeksi Aliran Kas Masuk Dengan Menggunakan 5 mesin periode 2008– 2012 ... 53
4.4 Laporan Biaya Bahan Baku dari September 2005– Agustus 2007 ... 54
4.5 Proyeksi Biaya Bahan Baku Dengan Menggunakan 5 Mesin periode 2008 - 2012 ... 55
4.6 Laporan Biaya Tenaga Kerja dari September 2005– Agustus 2007 ... 56
4.7 Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Dengan Menggunakan 5 Mesin periode 2008- 2012 ... 56
4.8 Laporan Biaya Overhead dari September 2005– Agustus 2007 ... 57
4.9 Proyeksi Biaya Overhead Dengan Menggunakan 5 Mesin periode 2008 - 2012 ... 58
4.10 Proyeksi Harga Pokok Penjualan dengan Menggunakan 5 Mesin periode 2008- 2012 ... 59
4.11 Proyeksi Aliran Kas Masuk Dengan Menggunakan 8 mesin periode 2008- 2012 ... 59
4.12 Proyeksi Biaya Bahan Baku Dengan Menggunakan 8 Mesin periode 2008- 2012 ... 61
4.13 Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Dengan Menggunakan 8 Mesin periode 2008- 2012 ... 62
4.15 Proyeksi Harga Pokok Penjualan dengan Menggunakan 8 Mesin periode
2008 -2012 ... 64
4.16 Selisih Proyeksi Penjualan periode 2008- 2012 ... 64
4.17 Selisih Proyeksi Biaya Bahan Baku periode 2008- 2012 ... 65
4.18 Selisih Proyeksi Biaya Tenaga Kerja periode 2008- 2012 ... 66
4.19 Selisih Proyeksi Biaya Overhead periode 2008- 2012 ... 66
4.20 Biaya Administrasi dan Umum dari September 2005– Agustus 2007 ... 67
4.21 Proyeksi Biaya Administrasi dan Umum periode 2008- 2012 ... 67
4.22 Biaya Penyusutan Aktiva Perusahaan “X” ... 68
4.23 Aliran Kas Keluar Perusahaan “X” ... 69
4.24 Tarif Pajak ... 70
4.25 Perhitungan Pajak Perusahaan “X” ... 71
4.26 Proyeksi Aliran Kas Bersih Perusahaan “X” ... 71
4.27 Proyeksi Aliran Kas Bersih Perusahaan “X” Untuk Skenario Pesimistik... 72
4.28 Proyeksi Aliran Kas Bersih Perusahaan “X” Untuk Skenario Hampir Pasti ... 72
4.29 Proyeksi Aliran Kas Bersih Perusahaan “X” Untuk Skenario Optimistik ... 73
4.30 Perhitungan PP Perusahaan “X” untuk Skenario Pesimistik ... 74
4.31 Proyeksi Laba Setelah Pajak untuk Skenario Pesimistik ... 75
4.32 Perhitungan NPV Perusahaan “X” untuk Skenario Pesimistik ... 76
4.33 Perhitungan IRR Perusahaan “X” untuk Skenario Pesimistik ... 77
4.34 Perhitungan PP Perusahaan “X” untuk Skenario Hampir Pasti ... 79
4.35 Proyeksi Laba Setelah Pajak untuk Skenario Hampir Pasti ... 80
4.36 Perhitungan NPV Perusahaan “X” untuk Skenario Hampir Pasti ... 81
4.37 Perhitungan IRR Perusahaan “X” untuk Skenario Hampir Pasti ... 81
4.38 Perhitungan PP Perusahaan “X” untuk Skenario Optimistik ... 83
4.39 Proyeksi Laba Setelah Pajak untuk Skenario Optimistik ... 84
4.40 Perhitungan NPV Perusahaan “X” untuk Skenario Optimistik ... 85
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 9
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat,
sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat
agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan
yang terjadi terdapat pula peluang – peluang yang harus diambil dengan cepat
agar dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan lain. Untuk menangkap
peluang tersebut, manajemen harus merencanakan atau menyusun dan
menganalisa apa saja strategi yang harus diambil agar dapat menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan dan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Investasi merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan keberadaannya juga diharapkan dapat
meningkatkan prestasi dan pengembangan perusahaan tersebut. Keputusan
investasi suatu perusahaan bukanlah merupakan hal yang sederhana. Keputusan
suatu investasi itu layak atau tidak untuk dilaksanakan tidak bisa hanya
diputuskan berdasarkan intuisi semata. Namun lebih jauh lagi, harus dilakukan
pengkajian secara mendalam dengan pendekatan teoritis. Investasi biasanya
menyangkut jangka panjang, dimana hasil pengeluaran dana yang dilakukan
perusahaan saat ini baru akan diterima pada waktu yang akan datang. Keputusan
mengenai layak atau tidaknya suatu investasi dapat ditinjau dari aspek pasar,
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
pembahasan akan dititikberatkan pada aspek keuangan. Penitikberatan pada aspek
keuangan ini tidak dimaksudkan untuk mengabaikan aspek – aspek lainnya karena
pada dasarnya tidak ada aspek yang dianggap lebih penting dibandingkan dengan
aspek – aspek lainnya. Semua aspek tersebut saling bergantung satu dengan yang
lainnya.
Selain investasi, keadaan pulalah yang menentukan segalanya, dimana
ketidakpastian atau risiko yang kita hadapi. Tetapi dengan membuat perencanaan
anggaran, kita berusaha semaksimal mungkin dalam menghadapi risiko tersebut.
Berkaitan dengan hal di atas, maka suatu perusahaan dapat melakukan
suatu strategi tertentu untuk menghadapinya. Salah satunya dengan melakukan
ekspansi atau perluasan usaha, yang dapat meningkatkan hasil maupun pelayanan
baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dari pemilihan strategi ini, perusahaan
berusaha meningkatkan perolehan tingkat labanya dengan cara memenuhi
permintaan konsumen yang semakin tinggi.
Dalam melakukan ekspansi, selain faktor risiko, perusahaan harus
memperhitungkan kondisi keuangan perusahaan untuk memantapkan operasional
rencana ekspansi tersebut. Capital Budgeting merupakan salah satu metode untuk
menentukan kelayakan suatu investasi secara finansial yang akan ditanamkan
dalam proyek pengembangan usaha. Jadi Capital Budgeting memegang peranan
penting sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan investasi pengembangan
usaha yang diharapkan dapat membantu perusahaan terhindar dari risiko yang
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
Perhitungan capital budgeting dapat menghasilkan beberapa alternatif
skenario (pesimistik, hampir pasti, dan optimistik) untuk menghadapi suatu
ketidakpastian atau risiko yang akan terjadi. Kemudian untuk mengambil
keputusan apakah rencana ekspansi tetap dilakukan atau tidak, maka perusahaan
biasanya memilih usulan yang wajar dengan kondisi saat sekarang ini dari hasil
yang telah diperoleh.
Capital budgeting merupakan salah satu metode untuk menentukan
kelayakan suatu investasi secara finansial yang akan ditanamkan dalam proyek
pengembangan usaha. Jadi capital budgeting memegang peranan penting sebagai
alat bantu bagi manajer dalam pengambilan keputusan investasi pengembangan
usaha yang diharapkan dapat membantu perusahaan terhindar dari risiko yang
lebih besar.
Perusahaan “X” yang terletak di daerah Bandung Selatan merupakan salah
satu perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi, dimana perusahaan
“X” menerima order dari perusahaan lain yang tidak mampu lagi untuk
memproduksi pakaian anak – anak atau remaja karena kapasitas produksinya tidak
cukup. Perusahaan “X” merencanakan untuk melakukan investasi dengan jalan
membeli mesin baru. Investasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan produksi
serta laba, dengan menanamkan dananya dalam investasi baru yang dilakukan
oleh pemilik perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
pengembangan usaha dengan topik yang berjudul “Analisis Capital Budgeting
Dalam Membantu Pembuatan Keputusan Ekspansi di Perusahaan “X”.
1.2 Identifikasi Masalah
Walaupun secara teori ekspansi itu dapat meningkatkan laba perusahaan
serta meningkatkan nilai perusahaan dalam menghadapi persaingan, namun dalam
melakukan ekspansi tetap harus mempertimbangkan hal – hal lainnya yang
menentukan dalam pembelian mesin. Ekspansi dengan melakukan pembelian
mesin selain memerlukan dana yang relatif besar, diperkirakan daur hidup proyek
tersebut cukup lama sehingga risiko perusahaan meningkat disebabkan semakin
sulit untuk meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dalam
ekspansi, perusahaan melihat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan.
Karena dalam melakukan ekspansi ini dibutuhkan modal yang cukup besar, maka
diharapkan dengan penanaman modal ini bisa meningkatkan produksi sehingga
laba akan meningkat. Namun peningkatan laba belum tentu menjamin
keberhasilan perusahaan dalam menjalankan ekspansi. Biasanya salah satu
penyebab kegagalan dalam ekspansi adalah kekurangtelitian para investor dalam
memperhitungkan antara pengeluaran yang dilakukan sekarang dengan
pendapatan yang akan diterima di masa yang akan datang.
Cara yang harus dilakukan untuk mengurangi kegagalan ekspansi ini
sebelum melakukan ekspansi tersebut diperlukan analisis melalui Capital
Budgeting. Dari Capital Budgeting ini dapat diperoleh gambaran tentang
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
melakukan ekspansi serta manfaat yang akan diperoleh perusahaan dari ekspansi
tersebut selain mendapatkan laba seperti peningkatan pasar, loyalitas pelanggan
dan masih banyak lagi manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dari
dilakukannya ekspansi tersebut. Berdasarkan latar belakang penelitian maka
masalah yang akan dianalisis sebagai berikut :
Berapa besar Initial Investment yang dibutuhkan untuk melakukan
ekspansi?
Bagaimanakah proyeksi aliran kas setelah ekspansi?
Berapa Payback Period, ARR, NPV, IRR dan PI?
Bagaimana analisis Capital Budgeting dalam membantu pembuatan
keputusan ekspansi di Perusahaan “X”?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penulis dalam melakukan penelitian mengenai ekspansi Capital
Budgeting adalah sebagai berikut :
Mengetahui Initial Investment yang dibutuhkan untuk melakukan
ekspansi.
Mengetahui proyeksi aliran kas setelah ekspansi.
Mengetahui Payback Period, ARR, NPV, IRR dan PI.
Menganalisis dengan menggunakan Capital Budgeting dalam membantu
pembuatan keputusan ekspansi Perusahaan “X”
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
beberapa pihak sebagai berikut :
Bagi penulis, dapat berguna untuk memperdalam pengetahuan tentang
manajemen keuangan, khususnya tentang Capital Budgeting dalam
pembelian mesin. Selain itu, juga untuk menerapkan pengetahuan yang
sudah diperoleh dalam ilmu perkuliahan ke dalam praktek yang
sebenarnya.
Bagi perusahaan, diharapkan dengan adanya analisis Capital Budgeting ini
maka perusahaan dapat mengevaluasi kebijaksanaan dalam pembelian
mesin yang pada akhirnya akan membawa sukses bagi perusahaan secara
keseluruhan.
Bagi pihak lain yang berminat pada topik ini, dapat menjadikannya
sebagai sumber referensi untuk menambah pengetahuan tentang
manajemen keuangan khususnya mengenai Capital Budgeting bagi
perusahaan.
1.5 Kerangka Pemikiran
Bagi suatu perusahaan, ekspansi merupakan suatu hal yang sangat penting,
karena ekspansi merupakan indikator bahwa perusahaan berkembang.
Ekspansi (Riyanto , 1989 : 29) adalah :
“Ekspansi adalah perluasan daripada modal baik perluasan modal kerja
saja atau modal kerja dan modal tetap yang digunakan secara tetap dan terus
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
Ekspansi perusahaan membutuhkan investasi yang cukup besar terutama
untuk investasi sarana dan pra sarana dan pendapatan baru diperoleh berangsur –
angsur setelah beroperasi bertahun – tahun kemudian.
Dalam melakukan ekspansi ada banyak hal yang harus dipertimbangkan,
termasuk keadaan – keadaan yang dapat mempengaruhi kondisi dari perusahaan
itu sendiri. Maka dalam melakukan ekspansi, penulis mencoba untuk
memperhitungkan beberapa keadaan yang mungkin terjadi dan menyajikan
menyajikan perhitungan kelayakan investasi dengan analisis skenario. Analisis
skenario menurut Gitman (2000) adalah :
“Scenario analysis, which is behavioural approach similar to sensitivity
analysis but broader in scope, is used to evaluate the impact of various circumtances on the firm’s return”.
Dalam melakukan evaluasi investasi dengan Capital Budgeting perlu
memperhatikan komponen – komponen aliran kas, yaitu :
Investment Cashflow
Melakukan estimasi dari operating Cashinflow dan Terminal Cashflow
Setelah itu baru dapat digunakan metode – metode penilaian investasinya,
yaitu :
1. Payback Period / PP
Metode ini digunakan untuk menghitung lama waktu yang dibutuhkan
untuk pengembalian modal investasi. Apabila pengembalian modal lebih
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
2. Accounting Rate of Return / ARR
Metode ini digunakan untuk mengukur profitabilitas atau keuntungan
suatu investasi dengan membagi laba setelah pajak dengan investasi dari
suatu proyek.
3. Net Present Value / NPV
Metode ini akan menghitung Present Value Cashflow dikurangi Initial
Investment. Berdasarkan metode ini bila NPV > 0, maka proyek diterima
dan bila NPV < 0, maka proyek ditolak.
4. Internal Rate of Return / IRR
IRR adalah tingkat bunga yang memberikan NPV suatu proyek sama
dengan nol. Berdasarkan metode ini bila IRR > Cost of Capital, maka
proyek ini diterima dan bila IRR < Cost of Capital, maka proyek ditolak.
5. Profitability Index /`PI
PI ini menunjukkan perbandingan antara Present Value Cashflow dengan
Initial Investment. Berdasarkan metode ini bila PI > 1 maka proyek
diterima dan bila PI < 1, maka proyek tersebut ditolak.
Dengan menggunakan kelima metode tersebut yang saling melengkapi
dapat menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
Gambar 1.1
Skema Kerangka Pemikiran
Net Cashflow
Penilaian Investasi
1. Payback Period (PP)
2. Accounting Rate Of Return (ARR) 3. Net Present Value (NPV)
4. Interest Rate Of Return (IRR) 5. Profitability Index (PI)
Keputusan Investasi
Layak Tidak Layak
Terminal Cashflow Operational Cash Flow
Initial Investment
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
Bab V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh
perusahaan “X” menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate of Return, Net Present Value, Internal Rate of Return,
dan Profitabilily Index yang menghasilkan beberapa alternatif skenario
(pesimistik, hampir pasti, dan optimistik). Setelah memperhatikan hasil penelitian
dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka pada akhir bagian
tulisan ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan berdasarkan metode – metode dan
alternatif skenario, yaitu :
a. Skenario Pesimistik
Payback Period (PP)
Untuk proyek ekspansi, perusahaan menetapkan lamanya jangka
waktu pengembalian adalah 1 tahun. Hasil analisa dengan
menggunakan metode PP menunjukkan bahwa periode
pengembalian dari rencana ekpansi yang akan dilaksanakan
perusahaan adalah 4,68 bulan. Waktu tersebut di bawah jangka
waktu maksimum yang ditetapkan perusahaan. Maka, berdasarkan
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
Accounting Rate of Return (ARR)
ARR-nya adalah 5,32%. Karena ARR untuk skenario pesimistik
lebih kecil dari tingkat laba yang diharapkan yaitu sebesar 8%, maka
proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
Net Present Value (NPV)
Perusahaan menetapkan discount rate sebesar 8%. Dalam
perhitungan tersebut diperoleh hasil NPV yang positif yaitu Rp.
136.208.767,51. Maka berdasarkan metode NPV rencana ekspansi
tersebut layak untuk dilaksanakan.
Internal Rate of Return (IRR)
IRR dari rencana ekspansi tersebut sebesar 292,17%. Ini berarti
rencana ekspansi layak untuk dilaksanakan karena IRR-nya lebih
besar dari tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu
sebesar 8%.
Profitability Index (PI)
Hasilnya adalah sebesar 20,46. Artinya, rencana ekspansi ini layak
untuk dilaksanakan karena PI-nya lebih besar dari 1.
Kesimpulan : Berdasarkan skenario pesimistik perusahaan “X” layak untuk
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
b. Skenario Hampir Pasti
Payback Period (PP)
Untuk proyek ekspansi, perusahaan menetapkan lamanya jangka
waktu pengembalian adalah 1 tahun. Hasil analisa dengan
menggunakan metode PP menunjukkan bahwa periode
pengembalian dari rencana ekpansi yang akan dilaksanakan
perusahaan adalah 3,12 bulan. Waktu tersebut di bawah jangka
waktu maksimum yang ditetapkan perusahaan. Maka, berdasarkan
PP ekspansi layak dilaksanakan.
Accounting Rate of Return (ARR)
ARR-nya adalah 8%. Karena ARR untuk skenario hampir pasti sama
dengan tingkat laba yang diharapkan yaitu sebesar 8%, maka proyek
tersebut layak dilaksanakan.
Net Present Value (NPV)
Perusahaan menetapkan discount rate sebesar 8%. Dalam
perhitungan tersebut diperoleh hasil NPV yang positif yaitu Rp.
207,813,151.27. Maka berdasarkan metode NPV rencana ekspansi
tersebut layak untuk dilaksanakan.
Internal Rate of Return (IRR)
IRR dari rencana ekspansi tersebut sebesar 420,60%. Ini berarti
rencana ekspansi layak untuk dilaksanakan karena IRR-nya lebih
besar dari tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
Profitability Index (PI)
Hasilnya adalah sebesar 30,69. Artinya, rencana ekspansi ini layak
untuk dilaksanakan karena PI-nya lebih besar dari 1.
Kesimpulan : Berdasarkan skenario hampir pasti perusahaan “X” layak untuk
melakukan ekspansi.
c. Skenario Optimistik
Payback Period (PP)
Untuk proyek ekspansi, perusahaan menetapkan lamanya jangka
waktu pengembalian adalah 1 tahun. Hasil analisa dengan
menggunakan metode PP menunjukkan bahwa periode
pengembalian dari rencana ekpansi yang akan dilaksanakan
perusahaan adalah 2,64 bulan. Waktu tersebut di bawah jangka
waktu maksimum yang ditetapkan perusahaan. Maka, berdasarkan
PP ekspansi layak dilaksanakan.
Accounting Rate of Return (ARR)
ARR-nya adalah 9,58%. Karena ARR untuk skenario optimistik
lebih besar dari tingkat laba yang diharapkan yaitu sebesar 8%, maka
proyek tersebut layak dilaksanakan.
Net Present Value (NPV)
Perusahaan menetapkan discount rate sebesar 8%. Dalam
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
250,775,781.53. Maka berdasarkan metode NPV rencana ekspansi
tersebut layak untuk dilaksanakan.
Internal Rate of Return (IRR)
IRR dari rencana ekspansi tersebut sebesar 497,30%. Ini berarti
rencana ekspansi layak untuk dilaksanakan karena IRR-nya lebih
besar dari tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu
sebesar 8%.
Profitability Index (PI)
Hasilnya adalah sebesar 36,83. Artinya, rencana ekspansi ini layak
untuk dilaksanakan karena PI-nya lebih besar dari 1.
Kesimpulan : Berdasarkan skenario optimistik perusahaan “X” layak untuk
melakukan ekspansi.
Dilihat dari kesimpulan di atas, semua skenario (pesimistik, hampir pasti,
dan optimistik) menyatakan bahwa keputusan untuk melakukan ekspansi layak
untuk dilakukan kecuali dengan menggunakan metode ARR pada skenario
pesimistik. Sehingga perusahaan tidak perlu terlalu takut untuk menghadapi
kondisi perekonomian negara Indonesia pada tahun 2008.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, penulis memberikan beberapa
saran, diantaranya :
1. Dalam melakukan penilaian terhadap kelayakan suatu investasi,
A alisis Capital Budgeti g Dala Me ba tu Pe buata Keputusa Ekspa si di Perusahaa X
mendapat gambaran yang jelas layak atau tidaknya suatu investasi untuk
dilakukan.
2. Setelah rencana ekspansi dilakukan, perusahaan perlu melakukan evaluasi
kembali secara terus menerus. Hal ini dilakukan agar perusahaan
mengetahui setiap penyimpangan atau kesalahan yang ada, kemudian
dapat mengambil tindakan untuk memperbaikinya.
3. Kondisi perekonomian dan semua faktor baik internal maupun eksternal
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan ekspansi tersebut sebaiknya
diperhatikan. Meskipun dampak perekonomian tidak terlalu besar bagi
perusahaan ini, namun perlu berjaga – jaga. Jangan terlalu optimistik
sehingga meremehkan ketidak – pastian masa depan maupun terlalu
pesimis karena akan mengurangi keakuratan dari peramalan.
4. Menyatukan visi dan misi perusahaan dengan semua karyawan, sehingga
timbul rasa memiliki perusahaan yang dapat mengakibatkan kinerja yang
DAFTAR PUSTAKA
o Besley, Scott and Eugene F Brigham. 2001. Principles of Finance. The Dryden
Press. Harcourt Brace Colleges Publishers.
o Gitman, Lawrence J. 2000. Principles of Managerial Finance. 9th Edition
Harper Collins Publisher. New York.
o Gitman, Lawrence J. 2003. Principles of Managerial Finance. 9th Edition
Addison-Wesley & The Pearson Education International. Boston,USA.
o Gitman, Lawrence J. 2006. Principles of Managerial Finance. 11th Edition
Addison-Wesley & The Pearson Education International. Boston.USA.
o Hanke, John E. & Reitsch, Arthur G. 1995. Business Forecasting. 5th Edition.
Prentice- Hall International, Inc. Englewood Cliffs : New Jersey.
o Husnan, Suad dan Suwarsono Mohammad. 2004. Studi Kelayakan Proyek.
Edisi 5. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
o Keown, Arthur J., dkk. 2001. Dasar – dasar Manajemen Keuangan. Buku Satu.
Edisi ke-7. Salemba Empat. Jakarta.
o Koentjaraningrat. 1997. Metode – metode Penelitian Masyarakat. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
o Riyanto, Bambang. 1990. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi III.
Jogjakarta Gajah Mada University Press.
o Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi V.
Jogjakarta :BPFE.
o Sundjaja, Ridwan S & Barlian, Inge. 2003. Manajemen Keuangan 2. Edisi 4.
Literata Lintas Media. Jakarta.
o Sharpe, William F., dkk. 1997. Investasi. Edisi ke-5. Jilid Satu. Prenhallindo.
Jakarta
o Weston Copeland, Wasana, Kirbrandoko. 1995. Manajemen Keuangan. Edisi 8.
Jakarta : Erlangga.
o www.republika.com