• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Keishikimeishi 「もの」Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Kajian Sintaksis dan Semantik).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Keishikimeishi 「もの」Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Kajian Sintaksis dan Semantik)."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Kata pengantar………...i

Daftar isi………v

BAB I : Pendahuluan 1.1Latar Belakang……….1

1.2Rumusan Masalah………....…....6

1.3Tujuan Penelitian……….7

1.4Metode Penelitian dan Teknik Penelitian………7

1.5Organisasi Penulisan………....8

BAB II : Kajian Teori 2.1 Sintaksis………...10

2.2 Semantik………....12

2.2.1 Makna Leksikal………..14

2.2.2 Makna gramatikal………...14

2.3 Hinshibunrui ( 品詞分類 )………....14

2.3.1 Meishi (名詞 )………...………..16

2.3.2 Keishikimeishi ( 形式名詞 )………...17

2.3.3 Mono ( もの )………...18

(2)

3.2 Adjektiva +ものだ/です………..……...….………...….34

3.3 V-た+ものだ/です………...………….…………..39

3.4 ~たい+ものだ/です………...…...……….….44

3.5 ~ない+もの / もの + ~ない...……...………...47

BAB IV : Kesimpulan……….………52

Sinopsis……….…..vii

Daftar Pustaka……….………..………...xi

Daftar Kamus………...xii

Lampiran I Data………..…xiii

(3)

LAMPIRAN I

DATA

もの

“MONO

An introduction to advanced spoken japan

1. お金はすぐなくなるものです。( AIASJ, 1987 : 234 ) Okane wa sugu nakunaru mono desu.

Uang memang sesuatu yang cepat habis.

2. 小学生の頃、妹とよくけんかしたものです。( AIASJ, 1987 : 234 ) Shyougakusei no koro, imouto yoku kenkashita mono desu.

Saat masih sd, (saya) sering bertengkar dengan adik perempuan (saya). 3. 昔は雪がよく降ったものです。( AIASJ, 1987 : 234 )

Mukashi wa yuki ga yoku futta mono desu. Dulu sering turun salju.

4. ずいぶん豪華なもんですね。( AIASJ, 1987 : 235 ) Suibun gouka na mondesune.

(Ini) benar-benar mempesona.

Japanese pattern volume II

(4)

Ada saatnya manusia mengalami cobaan.

6. 雪が降ると雪だるまを作って遊んだものです。( JP II, 1989 : 1014 ) Yuki ga furu to yuki daruma wo tsukutte asonda mono desu.

Kalau sedang turun salju , biasanya kami bermain sambil membuat boneka salju.

7. 若いときは真面目にはたらくものです。( JP II, 1989 : 1018 ) Wakai toki wa majime ni hataraku mono desu.

Ketika masih muda adalah saatnya berkerja dengan giat. 8. 一度北海道に行きたいものです。( JP II, 1989 : 1023 )

Ichido Hokkaido ni ikitai mono desu.

Saya sangat ingin satu kali saja pergi ke Hokkaido.

9. 毎年冬には屋根ぐらいまで雪が降ったものです。( JP II, 1989 : 1014) Maitoshi fuyu wa yane gurai made yuki futta monodesu.

Tiap tahun saat musim dingin biasanya salju turun sampai ( setinggi ) atap rumah.

10.少しは我慢するものですね。( JP II, 1989 : 1017 ) Sukoshi wa gaman suru monodesune.

( yang namanya manusia ) Harus sedikit bersabar.

Gaikokujin no tame nihongo reibun, mondai shirizu

(5)

Kenangan yang menyenangkan secara alami tidak dilupakan

12. 慣れるまではだれでも難しく感じるものです。( GTNR, 1987 : 111 ) Nareru made wa dare demo muzukashiku kanjiru mono desu.

Sampai terbiasa, siapapun akan merasa kesulitan.

13. 成功すれば嬉しくなるものです。( GTNR, 1987 : 111 ) Seikou sureba ureshiku naru mono desu.

Jika sukses kita akan menjadi bahagia.

14.学生時代にはよく遅くまで帰らなかったものだ。( GTNR, 1987 : 111 ) Gakusei jidai ni wa yoku osoku made kaeranakatta monoda.

Saat masih sekolah, (saya) jarang telat pulang ke rumah.

15.若いころには言いたい放題を言ったものだった。( GTNR, 1987 : 111 ) Wakai koro ni wa iitai houdai wo itta monodatta.

Saat muda dulu sering berkata seenaknya.

16.昔は、車の運転免許の試験なんか易しかったものだ。

( GTNR, 1987 : 111 ) Mukashi wa, kuruma no untenmenkyo ( ijin mengemudi ) no shiken nanka yasashikatta monoda.

Dulu, ujian ijin mengemudi sangat mudah

17.以前、家の回りは静かだったものだ。( GTNR, 1987 : 111 ) Izen, ie no mawari wa shizukadatta monoda.

Dahulu kala, disekeliling rumah masih sepi

(6)

Jettoki to iu no wa hayai monodesu Mesin jet itu sangat cepat yah?

19.夏中アルバイトするとはよく働くものですね。( GTNR, 1987 : 111 ) Natsu naka arubaito suru to wa yoku hataraku mono desune.

Sering bekerja paruh waktu saat musim panas.

20.長いこと準備したのに失敗するなんて、分からないものです

ね。( GTNR, 1987 : 111 )

Nagai koto jyunbi shita no ni shipai suru nante, wakaranai mono desune. Padahal sudah mempersiapkan dalam waktu yang lama, tapi masih saja gagal,

tidak dapat dimengerti.

21.あの人が親切じゃないものですか。( GTNR, 1987 : 112 ) Ano hito ga shinsetsu jyanai monodesuka.

Orang itu baik hati bukan?

Nihongono shintakusu to imi II

22.病人は看病人のいうとおりおとなしく寝ているものだ。

( NSTI II, 1984 : 300 ) Byounin wa kanbyoujin no iu toori otonashiku nete iru monoda.

Pasien harus tidur dengan tenang sesuai apa yang dikatakan suster.

23.夏祭にはいつもソウメンとハモを食べたものだ。

( NSTI II, 1984 : 299 ) Natsumatsuri wa itsumo soumen to hamo wo tabete monoda.

(7)

Nihongo kyoiku janaru edisi 84

24. 年上の人には敬語を使うものだ。( NKJ, 1994 : 67 ) Toshi ue no hito ni wa keigo wo tsukau monoda.

Seharusnya menggunakan bahasa yang sopan kepada orang yang lebih tua.

25.アメリカに来てもう10年か、早く日本に帰りたいものだ。

( NKJ, 1994 : 73 ) Amerika ni kite mou 10 nenka, hayaku nihon ni kaeritai monoda.

Sudah 10 tahun sejak ( saya ) tiba di Amerika, ya. Ingin sekali cepat-cepat pulang ke Jepang.

26.日本語も読めない人は、一般的に言っての日本の大学に人りたいだな

んて言わないものだ。( NKJ, 1994 : 73 )

Nihongo mo yomenai hito wa, ippanteki ni itte no nihon daigakku ni hairitai danante iwanai monoda.

Seharusnya orang yang tidak bisa membaca bahasa Jepang, seharusnya tidak berkata sesuatu seperti ingin masuk universitas di Jepang.

Nihongono manabu hitono jiten

27.人の意貝は聞くものだ。( NMHJ, 1995 : 992 ) Hito no ikai wa kiku monoda.

(Sebaiknya) dengarkanlah pendapat orang lain.

28.人が困っている時は、助けて るものだ。( NMHJ, 1995 : 992 ) Hito ga komatte iru toki wa, tasukete yaru monoda.

(8)

29.子供のころはよく川で遊んだもんだ。( NMHJ, 1995 : 992 ) Kodomo koro wa yoku kawa de asonda monda.

Saat masih kecil (saya) sering bermain di sungai.

30.学生時はよく映画を見に行ったものだ。( NMHJ, 1995 : 992 ) Gakusei toki yoku eiga wo mi ni itta monoda.

Saat masih jadi pelajar, saya sering pergi menonton film. 31.さすがにプロはうまいものだ。( NMHJ, 1995 : 992 )

Sasuga ni puro wa umai monoda.

Orang yang professional memang sudah ahli.

32.あの人は本当に困ったものだ。( NMHJ, 1995 : 992 ) Ano hito wa hounto ni komatta monoda.

Orang itu benar-benar sangat mengganggu.

33.最近の日本語はみだれていると言われる。きちんとした日本語を使い

たいものだ。( NMHJ, 1995 : 993 )

Saikin no nihongo wa midarete iruto iwareru. Kichinto shita nihongo wo tsukaitai monoda.

Akhir-akhir ini dikatakan bahwa bahasa Jepang membingungkan. ( saya ) ingin menggunakan bahasa Jepang dengan benar.

New Approach Japanese Intermediate Course

34.自分の好きなことだったら る気が出るが、それが義務だと思うとな

かなか る気が出ないものだ。( NAJIC, 2006 : 86 )

(9)

Kita akan dengan senang hati, mengerjakan sesuatu yang kita sukai tapi jika kita berpikir hal itu sebagai suatu kewajiban, maka kita enggan melakukannya.

35.相手の気持ちというのはなかなかわからないものだ。

( NAJIC, 2006 : 86 ) Aite no kimochi to iu no wa naka naka wakaranai monoda.

(kita) Agak sulit untuk menebak perasaan pasangan kita. 36.人間は一人では生きられないものだ。( NAJIC, 2006 : 86 )

Ningen wa hitori dewa ikarerunai monoda. Manusia tidak dapat hidup sendiri.

37.たいていは、しかれることに るマイナス効果のほうがプレス効果よ

り大きいものだ。( NAJIC, 2006 : 86 )

Taitei wa, shikareru koto no yaru mainasu kouka no houga purezu kouka yori ookii monoda.

Biasanya, efek negatif karena dimarahi lebih banyak dibandingkan efek positif nya.

Donna tokidou tsukau nihongo hyogen bunkei jiten

38.10年前に友人と共同で書いた本が今でも使われていることには感慨

深いものがある。( DTTNHBJ, 2007 : 381 )

10 nen mae ni yuujin to kyoudou de kaita hon ga ima demo tsukawarete iru koto ni wa kangai fukai mono ga aru.

Saya merasa terharu karena buku yang ( saya ) tulis bersama dengan sahabat baik ( saya ) 10 tahun yang lalu masih dipakai hingga saat ini.

39.あの若さであのテクニック!彼の演奏にはすごいものがある。

(10)

Ano wakasa de ano teku nikku! Kare no ensou ni wa sugoi mono ga aru. Semuda itu bisa bermain dengan teknik seperti itu!

40.小学校時代、兄弟げんかをしてよく祖父にしかられたものだ。

( DTTNHBJ, 2007 : 382 ) Syougakkou jidai, kyoudai genka wo shite yoku sofu ni shikarareta monoda. Sewaktu SD, ( saya ) sering dimarahi kakek ( saya ) karena sering bertengkar dengan saudara laki-laki ( saya ).

41.学生のころは、この部屋で夜遅くまで酒を飲み、歌を歌い、語り会っ

たものだ。( DTTNHBJ, 2007 : 382 )

Gakusei no koro wa, kono heya de yoruosoku made sake wo nomi, uta wo utai, katari atta monoda. Shiranai kuni wo tabishite, shiranai hitobitu ni au no wa tanoshii monoda. Saat berpergian ke negara asing, bertemu dengan orang-orang asing adalah hal yang sangat menyenangkan.

43.タンさんは家族を亡くし、苦労をしながら、今日まで一人でよく生き

てきたものだ。( DTTNHBJ, 2007 : 382 )

Tan san wa kazoku wo nakushi, kurou wo shinagara, kyou made hitori de yoku ikitekita monoda.

Karena seluruh keluarganya meninggal, sampai sekarang Tuan Tan menjalani kehidupannya dengan sedih dan sendiri.

44.月日のたつのは早いものだ。この町に引っ越してきたのはもう 20 年

(11)

Tsukihi no tatsu no wa hayai monoda. Kono machi ni hikkoshite kita no wa mou 20 nen mo mae no koto da.

Hari-hari berlalu begitu cepat. Tak terasa telah 20 tahun pindah ke kota ini.

45.小さいな子供がよくこんな難しいバイオリンの曲を弾くものだ。大し

たもんだ。( DTTNHBJ, 2007 : 382 )

Chisai na kodomo ga yoku konna muzukashii baiorin no kyoku wo hiku monoda. Taishita monda.

Karena sejak kecil sering memainkan biola dengan nada yang susah seperti ini. Maka tidak mengalami kesulitan.

46.元気な若い人は乗り物の中でお年寄りに席を譲るものだ。

( DTTNHBJ, 2007 : 383 ) Genki na wakai hito wa nori mono no naka de otoshi yori ni sekai wo yuzuru monoda.

Didalam transportasi umum orang-orang muda yang masih kuat sepatutnya memberikan kursinya kepada orang-orang yang sudah tua.

47.病院のお見舞いに、鉢植えの花は持っていかないものですよ。

( DTTNHBJ, 2007 : 383 ) Byouin no omimai ni, hachiue no hana wa motte ikanai monodesuyo.

Saat menjenguk orang sakit, sebaiknya tidak membawa karangan bunga.

48.祖父:もう10時だよ。早く寝なさい。子供は10時前に寝るもんだ。

( DTTNHBJ, 2007 : 383 ) Sofu : mo 10 ji dayo. Hayaku nenasai. Kodomo wa 10 ji mae ni neru monda. Kakek : sudah jam 10. cepat tidur. Anak kecil sudah seharusnya tidur sebelum jam 10.

49.無駄づかいをするものではない, お金は大切にしなさい。

(12)

Jangan menyia-nyiakan uang begitu saja, tapi gunakanlah uang dengan bijak.

50.電車の中では、ものを食べたり飲んだりするものではありません。

( DTTNHBJ, 2007 : 384 ) Densya no naka dewa, mono wo tabetari nondari suru monodewa arimasen. Tidak boleh makan dan minum dalam kereta.

51.弱いものいじめをするもんじゃないよ。( DTTNHBJ, 2007 : 384 ) Yowai mono ijime wo suru monjyanaiyo.

(13)

LAMPIRAN II

KLASIFIKASI DATA

V-る +ものだ/です

1. (1) お金はすぐなくなるものです。( AIASJ, 1987 : 234 ) Okane wa sugu nakunaru mono desu.

Uang memang sesuatu yang cepat habis.

2. (5) 時には苦しいこともあるものです。( JP II, 1989 : 1013 ) Toki ni wa kurushii koto mo aru mono desu.

Ada saatnya manusia mengalami kesusahan.

3. (7)若いときは真面目にはたらくものです。( JP II, 1989 : 1018 ) Wakai toki wa majime ni hataraku mono desu.

Ketika masih muda adalah saatnya berkerja dengan giat. 4. (10)少しは我慢するものですね。( JP II, 1989 : 1017 )

Sukoshi wa gaman suru monodesune.

( yang namanya manusia ) Harus sedikit bersabar. 5. (12) 慣れるまではだれでも難しく感じるものです。

( GTNR, 1987 : 111 ) Nareru made wa dare demo muzukashiku kanjiru mono desu.

(14)

6. (13) 成功すれば嬉しくなるものです。( GTNR, 1987 : 111 ) Seikou sureba ureshiku naru mono desu.

Jika sukses kita akan menjadi bahagia.

7. (19)夏中アルバイトするとはよく働くものですね。

( GTNR, 1987 : 111 ) Natsu naka arubaito suru to wa yoku hataraku mono desune.

Sering bekerja paruh waktu saat musim panas.

8. (22)病人は看病人のいうとおりおとなしく寝ているものだ。

( NSTI II, 1984 : 300 ) Byounin wa kanbyoujin no iu toori otonashiku nete iru monoda.

Pasien harus tidur dengan tenang sesuai apa yang dikatakan suster. 9. (24)年上の人には敬語を使うものだ。( NKJ, 1994 : 67 )

Toshi ue no hito ni wa keigo wo tsukau monoda.

Seharusnya menggunakan bahasa yang sopan kepada orang yang lebih tua. 10.(30)人の意貝は聞くものだ。( NMHJ, 1995 : 992 )

Hito no ikai wa kiku monoda.

( sebaiknya ) Dengarkanlah pendapat orang lain.

11.(31)人が困っている時は、助けて るものだ。( NMHJ, 1995 : 992 ) Hito ga komatte iru toki wa, tasukete yaru monoda.

Pada saat orang lain mengalami kesusahan, berikanlah pertolongan

(15)

Chisai na kodomo ga yoku konna muzukashii baiorin no kyoku wo hiku monoda. Taishita monda.

Karena sejak kecil sering memainkan biola dengan nada yang susah seperti ini. Maka tidak mengalami kesulitan.

13.(49)元気な若い人は乗り物の中でお年寄りに席を譲るものだ。

( DTTNHBJ, 2007 : 383 ) Genki na wakai hito wa nori mono no naka de otoshi yori ni sekai wo yuzuru monoda.

Didalam transportasi umum orang-orang muda yang masih kuat sepatutnya memberikan kursinya kepada orang-orang yang sudah tua.

14.(51)祖父:もう10時だよ。早く寝なさい。子供は10時前に寝るもん

だ。

( DTTNHBJ, 2007 : 383 ) Sofu : mo 10 ji dayo. Hayaku nenasai. Kodomo wa 10 ji mae ni neru monda. Kakek : sudah jam 10. cepat tidur. Anak kecil sudah seharusnya tidur sebelum jam 10.

(16)

17.(18)ジェット機というのは速いものですね。(GTNR, 1987 : 111 ) Jettoki to iu no wa hayai monodesu

Yang sebut mesin jet itu sangat cepat yah?

18.(34)さすがにプロはうまいものだ。( NMHJ, 1995 : 992 ) Sasuga ni puro wa umai monoda.

Orang yang professional memang sudah ahli.

19. (40)たいていは、しかれることに るマイナス効果のほうがプレス効 果より大きいものだ。( NAJIC, 2006 : 86 )

Taitei wa, shikareru koto no yaru mainasu kouka no houga purezu kouka yori ookii monoda.

Biasanya, efek negatif karena dimarahi lebih banyak dibandingkan efek positif nya.

20.(41)1 0 年 前 に友 人 と共 同 で 書い た 本が 今で も 使 われ て いる こと に は 感慨深いものがある。( DTTNHBJ, 2007 : 381 )

10 nen mae ni yuujin to kyoudou de kaita hon ga ima demo tsukawarete iru koto ni wa kangai fukai mono ga aru.

Saya merasa terharu karena buku yang ( saya ) tulis bersama dengan sahabat baik ( saya ) 10 tahun yang lalu masih dipakai hingga saat ini.

21.(42)あの若さであのテクニック!彼の演奏にはすごいものがある。

( DTTNHBJ, 2007 : 381 ) Ano wakasa de ano teku nikku! Kare no ensou ni wa sugoi mono ga aru. Semuda itu bisa bermain dengan teknik seperti itu!

22.(45)知らない国を旅して、知らない人々にあうのはたのしいものだ。

(17)

Saat berpergian ke negara asing, bertemu dengan orang-orang asing adalah hal yang sangat menyenangkan.

23.(47)月日のたつのは早いものだ。この町に引っ越してきたのはもう20

年も前のことだ。( DTTNHBJ, 2007 : 382 )

Tsukihi no tatsu no wa hayai monoda. Kono machi ni hikkoshite kita no wa mou 20 nen mo mae no koto da.

Hari-hari berlalu begitu cepat. Tak terasa telah 20 tahun pindah ke kota ini.

V-た+ものだ/です

24.(2)小学生の頃、妹とよくけんかしたものです。(AIASJ, 1987 : 234 ) Shyougakusei no koro, imouto yoku kenkashita mono desu.

Pada waktu disekolah dasar, saya biasanya sering bertengkar dengan adik perempuan saya.

25.(3)昔は雪がよく降ったものです。(AIASJ , 1987 : 234 ) Mukashi wa yuki ga yoku futta mono desu.

Dulu sering turun salju.

26.(6)雪が降ると雪だろまを作って遊んだものです。(JP II, 1989 : 1014 ) Yuki ga furu to yuki daroma wo tsukutte asonda mono desu.

Kalau sedang turun salju , biasanya kami bermain sambil membuat boneka salju.

27.(9)毎年冬には屋根ぐらいまで雪が降ったものです。(JP II, 1989 : 1014) Maitoshi fuyu wa yane gurai made yuki futta monodesu.

(18)

28. (14)学生時代にはよく遅くまで帰らなかったものだ。(GTNR, 1987 : 111 ) Gakusei jidai ni wa yoku osoku made kaeranakatta monoda.

Saat masih sekolah, (saya) jarang telat pulang ke rumah.

29.(15)若いころには言いたい放題を言ったものだった。

(GTNR, 1987 : 111 ) Wakai koro ni wa iitai houdai wo itta monodatta.

Saat muda dulu sering berkata seenaknya.

30.(16)昔は、車の運転免許の試験なんか易しかったものだ。

(GTNR, 1987 : 111 ) Mukashi wa, kuruma no untenmenkyo ( ijin mengemudi ) no shiken nanka yasashikatta monoda.

Dulu, ujian ijin mengemudi sangat mudah

31.(17)以前、家の回りは静かだったものだ。(GTNR, 1987 : 111 ) Izen, ie no mawari wa shizukadatta monoda.

Dahulu kala, disekeliling rumah masih sepi

32.(23)夏祭にはいつもソウメンとハモを食べたものだ。

(NSTI II, 1984 : 299 ) Natsumatsuri wa itsumo soumen to hamo wo tabete monoda.

Saat festival perayaan musim panas, (saya) selalu makan soumen dan hamo. 33.(32)子供のころはよく川で遊んだもんだ。(NMHJ, 1995 : 992 )

Kodomo koro wa yoku kawa de asonda monda. Saat kecil sering bermain di sungai.

(19)

Gakusei no toki yoku eiga wo mi ni itta monoda.

Saat masih jadi pelajar, saya sering pergi menonton film.

35.(35)あの人は本当に困ったものだ。(NMHJ, 1995 : 992 ) Ano hito wa hounto ni komatta monoda.

Orang itu benar-benar sangat mengganggu.

36.(43)小学校時代、兄弟げんかをしてよく祖父にしかられたものだ。

( DTTNHBJ, 2007 : 382 ) Syougakkou jidai, kyoudai genka wo shite yoku sofu ni shikarareta monoda. Pada jaman ( saya ) SD, ( saya ) sering dimarahi kakek ( saya ) karena sering bertengkar dengan saudara laki-laki ( saya ).

37.(44)学生のころは、この部屋で夜遅くまで酒を飲み、歌を歌い、語り

会ったものだ。(DTTNHBJ, 2007 : 382 )

Gakusei no koro wa, kono heya de yoruosoku made sake wo nomi, uta wo utai, katari atta monoda.

Jaman mahasiswa dulu, dikamar ini sering minum sake, menyanyi, mengobrol sampai larut malam.

38.(46)タ ン さ ん は家 族 を亡 く し 、苦 労 をし なが ら 、 今日 ま で一 人で よ く 生きてきたものだ。(DTTNHBJ, 2007 : 382 )

Tan san wa kazoku wo nakushi, kurou wo shinagara, kyou made hitori de yoku ikitekita monoda.

Karena seluruh keluarganya meninggal, sampai sekarang Tuan Tan menjalani kehidupannya dengan sedih dan sendiri.

たい+ものだ/です

(20)

Ichido Hokkaido ni ikitai mono desu.

Saya sangat ingin satu kali pergi ke Hokkaido.

40.(28)アメリカに来てもう10年か、早く日本に帰りたいものだ。

(NKJ, 1994 : 73 ) Amerika ni kite mou 10nenka, hayaku nihon ni kaeritai monoda.

Sudah 10 tahun sejak ( saya ) tiba di Amerika, ya. Ingin sekali cepat-cepat ingin menggunakan bahasa Jepang dengan benar.

~ない+ものだ

42.(20)長いこと準備したのに失敗するなんて、分からないものですね。

(GTNR, 1987 : 111 ) Nagai koto jyunbi shita no ni shipai suru nante, wakaranai mono desune. Padahal sudah mempersiapkan dalam waktu yang lama, tapi masih saja gagal,

tidak dapat dimengerti.

43.(21)あの人が親切じゃないものですか。(GTNR, 1987 : 112 ) Ano hito ga shinsetsu jyanai monodesuka.

Orang itu baik hati bukan?

(21)

Nihongo mo yomenai hito wa, ipponteki ni itte no nihon daigakku ni hairitai danante iwanai monoda.

Seharusnya orang yang tidak bisa membaca bahasa Jepang, seharusnya tidak berkata sesuatu seperti ingin masuk universitas di Jepang.

45.(37)自分の好きなことだったら る気が出るが、それが義務だと思う

となかなか る気が出ないものだ。(NAJIC, 2006 : 86 )

Jibun no sukina koto dattara yaruki ga deru ga, sorega gimu dato omou naka naka yaruki ga denai monoda.

Kita akan dengan senang hati, mengerjakan sesuatu yang kita sukai tapi jika kita berpikir hal itu sebagai suatu kewajiban, maka kita enggan melakukannya.

46.(38)相手の気持ちというのはなかなかわからないものだ。

(NAJIC, 2006 : 86 ) Aite no kimochi to iu no wa naka naka wakaranai monoda.

kita) Agak sulit untuk menebak perasaan pasangan kita.

47.(39)人間は一人では生きられないものだ。(NAJIC, 2006 : 86 ) Ningen wa hitori dewa ikarerunai monoda.

Manusia tidak dapat hidup sendiri.

48.(50)病院のお見舞いに、鉢植えの花は持っていかないものですよ。

(DTTNHBJ, 2007 : 383 ) Byouin no omimai ni, hachiue no hana wa motte ikanai monodesuyo.

Saat menjenguk orang sakit, sebaiknya tidak membawa karangan bunga.

49.(52)無駄づかいをするものではない, お金は大切にしなさい。

(DTTNHBJ, 2007 : 384 ) Muda tzukai wo suru monodewanai, Okane wa taisetsu ni shinasai.

(22)

50.(53)電 車 の 中で は、 もの を 食べ た り飲 んだり す るも の では ありま せ ん 。 (DTTNHBJ, 2007 : 384 ) Densya no naka dewa, mono wo tabetari nondari suru monodewa arimasen. Tidak boleh makan dan minum dalam kereta.

51.(54)弱いものいじめをするもんじゃないよ。(DTTNHBJ, 2007 : 384 ) Yowai mono ijime wo suru monjyanaiyo.

(23)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas

berkomunikasi untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam

berkomunikasi baik dalam bentuk lisan maupun tulisan terdapat pesan yang

diungkapkan melalui kata-kata yang dirangkai menjadi sebuah kalimat. Rangkaian

kalimat tersebut terdiri atas rangkaian kata-kata seperti verba, nomina, adjektiva

dan sebagainya yang termasuk dalam kelas kata.

Kridalaksana( 2001: 104 ) mengemukakan bahwa “ Kelas kata merupakan

klasifikasi atas nomina, adjektiva, verba dan sebagainya.“Dari definisi tersebut

dapat dipahami bahwa kelas kata merupakan pengelompokkan jenis-jenis kata

yang terdiri dari kata kerja ( verba ), kata benda ( nomina ), kata sifat ( adjektiva ),

dan sebagainya.

Begitu pula pada kalimat bahasa Jepang, rangkaian kalimatnya terdiri atas

berbagai kelas kata. Salah satunya adalah kelas kata yang memiliki keunikan

dalam bahasa Jepang yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia yaitu adanya

nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang yang disebut 形 式 名 詞

( keishikimeishi ).

(24)

“ 形式名詞は実質的な意味を表さず助詞に近づいているのである. “

Keishikimeishi wa jisshitsuteki na imi wo arawasazu joshi ni chikazuite iru no de aru.

Keishikimeishi adalah sesuatu yang menyerupai joshi yang tidak menunjukkan makna yang sesungguhnya. “

Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa kata yang termasuk 形式名詞

( keishikimeishi ) adalah kata-kata yang berfungsi sama dengan kata benda tetapi

tidak memiliki makna utuh jika berdiri sendiri sehingga berbeda dengan nomina

biasa. Dengan demikian形式名詞 ( keishikimeishi ) tidak dapat berdiri sendiri,

Perhatikan contoh berikut ini :

1. 私は日本語を話すことができます。

Watashi wa nihongo wo hanasu koto ga dekimasu.

Saya dapat berbicara bahasa jepang.

2. あなたはそのことを ってわけはなんですか.

Anata wa sono koto wo yatte wake wa nandesuka.

Apa alasanmu melakukan hal itu?

3. 私は夏 すみに旅行に行くつもりです。

(25)

Saya bermaksud pergi bertamasya pada libur musim panas.

Pada contoh kalimat (1) [ verba る +こと), secara struktur こと( koto )

adalah keishikimeishi, yang dapat berfungsi sebagai kata benda sehingga dapat

dilekati oleh kata bantu が( ga ). Tetapi jika dilihat dari maknanya こと( koto )

dapat mempunyai makna yang utuh jika digabungkan dengan kata yang

menyertainya. こ と( koto ) dalam kalimat tersebut memiliki nuansa makna

pembicara ingin menegaskan bahwa dia mampu berbicara dengan menggunakan

bahasa Jepang. Pada contoh kalimat (2) [ verba ~て+ わけ], secara struktur kata

わけ( wake ) juga termasuk dalam keishikimeishi, karena わけ( wake ) dianggap

sebagai nomina utuh sehingga dapat disisipi kata bantu は ( wa ). Dari segi makna

わけ( wake ) memiliki makna “ alasan “, pembicara menanyakan alasan lawan

bicaranya melakukan suatu hal. Pada contoh kalimat (3) [ verba る +つもり],

berbentuk genzaikei + tsumorida, yaitu kata kerja bentuk sekarang yang melekat

pada tsumorida. Sedangkan dari maknanya contoh kalimat tersebut menunjukkan

bahwa pembicara sudah berniat sejak lama memiliki niat akan pergi berlibur pada

libur musim panas ini.

もの( mono ) sebagai salah satu jenis keishikimeishi, tidak dapat berdiri

sendiri, sehingga pada saat kata もの( mono) ada sebagai satu kesatuan kalimat,

kata tersebut dapat memiliki makna yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa

penggunaan もの( mono ) menurut pendapat ahli linguistik :

(26)

The speaker present some situation as if it were a tangible object. “

“ Pembicara menggambarkan suatu situasi sebagai objek yang nyata. “

Perhatikan contoh berikut :

4. 月日の立つのは早いものだ。

Tsukihi no tatsu no wa hayai mono da.

Bulan dan hari terasa sangat cepat berlalu.

Dari contoh di atas dapat dipahami bahwa も の だ( monoda ) pada

contoh kalimat tersebut menunjukkan sesuatu yang sifatnya cepat. Contoh di atas

juga memiliki nuansa makna bahwa pembicara ingin menggambarkan betapa

cepatnya hari-hari berlalu tanpa disadari.

Kodansha International mengemukakan もの( mono) sebagai berikut : “ A form indicating an action performed repeatedly or habitually in the

past. “

“ Suatu bentuk yang menunjukan kegiatan yang berulang-ulang atau kebiasaan di masa lalu. “

( 2001 : 1287 )

Dari kedua definisi tersebut dapat dipahami bahwa penggunaan も の

( mono ) digunakan untuk suatu objek yang nyata, yang meliputi ekspresi-ekspresi,

seperti ketidaksetujuan, nasehat, alasan, sebab, kekaguman, serta sebagai perasaan

yang natural dalam satu pikiran yang berlangsung dalam jangka waktu yang

panjang, dan terjadi berulang-ulang. Seperti pada contoh berikut ini :

5. 子供のとき、父は私とキャッチボールしてくれたものだ。

(27)

Kodomo no toki, chichi wa watashi to kyattchi bo-ru shite kureta

monoda.

Waktu kecil, saya dan ayah saya sering bermain bola tangkap

Kalimat (5) menggunakan bentuk [ ~ た + も の だ ] secara struktur

kalimat tersebut merupakan kalimat lampau, sedangkan secara keseluruhan dari

kalimat tersebut memiliki nuansa makna kejadian yang berulang-ulang di masa

lalu. Kalimat tersebut menjabarkan bahwa saat saya masih kecil saya sering

bermain bola tangkap bersama ayah saya. Adapun contoh yang lain, seperti :

6. 学生というのは本来勤勉なものだ。 ( Mitsuko 1998 : 594 )

Gakusei to iu no wa honraikinben na monoda.

Pada dasarnya pelajar itu pekerja keras.

Pada contoh kalimat (6) ものだ ( monoda ) berfungsi sebagai penunjuk

objek. Makna も の だ ( monoda ) dalam kalimat tersebut bahwa mahasiswa

adalah seorang pekerja keras.

7. 夜遅く電話をかけるものではない。

Yoru osoku denwa wo kakerumonodewanai.

Tidak menelepon larut malam

8. よるおそくでんわをかけないものだ。

Yoru osoku denwa wo kakenaimonoda.

(28)

Jika membandingkan keduanya, contoh kalimat (7) dan kalimat contoh (8)

memiliki persamaan dalam bentuk strukturnya yaitu sama-sama menggunakan

bentuk negatif. Pada contoh kalimat (7) secara struktur menggunakan bentuk

negatif ~で は な い ( dewanai ) yang diikuti oleh monoda. Sedangkan contoh

kalimat (8) secara strukturnya menggunakan bentuk negatif ~ない ( nai ) yang

melekat pada monoda Namun jika dilihat secara maknanya kedua contoh kalimat

tersebut memiliki perbedaan, contoh kalimat (7) memiliki makna yang

mengungkapkan penyangkalan terhadap kepantasan hal menerima ataupun

menghubungi orang lain larut malam. Sedangkan pada contoh kalimat (8)

memiliki makna menunjukkan “ yang seharusnya “ sebagai norma, menunjukkan

tindakan atau mengungkapkan pemahaman umum.

Dari contoh-contoh kalimat tersebut, dapat dilihat bahwa もの ( mono )

dalam setiap kalimat memiliki keragaman struktur dan makna. Keragaman makna

tersebut yang membuat penulis tertarik sebelum meneliti lebih lanjut mengenai も

の( mono ) dalam kalimat bahasa Jepang. Dan penulis juga belum menemukan

penelitian mengenai keishikimeishiもの ( mono ). Pada kesempatan ini penulis

akan mencoba meneliti penggunaan もの ( mono ) yang akan dianalisis melalui

kajian sintaksis dan semantik.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

(29)

2. Makna apa yang terkandung pada もの ( mono ) dalam setiap kalimat

bahasa Jepang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan penggunaan も の ( mono ) dalam kalimat bahasa

Jepang.

2. Mendeskripsikan makna yang terkandung pada も の ( mono ) dalam

kalimat bahasa Jepang.

1.4 Metode Penelitian dan Teknik Penelitian 1.4.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini, yaitu metode

deskriptif. Metode deskriptif adalah menuturkan, menganalisis dan

mengklarifikasi data sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan.

Seperti yg dikemukakan oleh Mulyono, Iyo ( Komposisi 2, 1983 : 27-28) yaitu “ Deskriptif merupakan bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para

penulis untuk memberikan perincian-perincian mengenai suatu objek yang

(30)

1.4.2 Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Studi pustaka

yaitu mencari dan mencatat data dan teori-teori yang dibutuhkan sesuai dengan

topik yang akan dianalisis dari buku-buku yang terdapat di perpustakaan.

Langkah-langkah penelitian sebagai berikut :

1. Mencari data yang dibutuhkan sesuai topik yang akan dianalisis.

2. Mencatat data yang dibutuhkan sesuai topik yang akan dianalisis.

3. Studi kepustakaan yaitu mencari teori-teori yang kemudian disesuaikan

dengan data yang ada.

4. Menganalisis sesuai data dan teori yang ada.

5. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis.

1.5 Organisasi Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi dalam empat bab yaitu : bab I pendahuluan,

penulis akan menyajikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dari

penelitian, metode, dan teknik kajian. Dalam organisasi penulisan pada bab II

kajian teori, penulis akan menguraikan teori-teori yang sekiranya mendukung

penelitian ini. Yaitu teori semantik yang membahas tentang definisi semantik,

makna leksikal dan makna gramatikal. Teori-teori sintaksis yang membahas

tentang definisi sintaksis, hinshibunrui ( kelas kata ), keishikimeishi dan teori

mengenai monoda. Bab III analisis mengenai data-data yang sesuai dengan

penelitian yang ditulis. Bab ini ditulis untuk mencari tahu ciri-ciri penelitian

(31)

terkandung dalam monoda tersebut. Penyusunan bab ini berdasarkan dari teori

yang telah didapatkan dan dituliskan dengan jelas pada bab dua. Bab IV

kesimpulan, pada bab ini penulis akan menjelaskan kembali secara singkat hasil

dari analisis berdasarkan tujuan penulisan skripsi.

Penulis juga menyertakan daftar pustaka yang berisi buku-buku yang

penulis gunakan dalam penelitian ini, serta sinopsis yang berisikan tentang

sinopsis penelitian ini dalam bahasa jepang. Penulis juga menyertakan daftar

lampiran yaitu lampiran data-data yang penulis dapatkan serta data-data yang

telah diklasifikasikan.

Penulis menyusun laporan penelitian ini seperti yang telah disebutkan agar

(32)

BAB IV

KESIMPULAN

Setelah penulis menganalisis pemakaian keishikimeishiもの ( mono ) dalam

bahasa Jepang berdasarkan struktur kalimat dan maknanya, penulis dapat mengambil

kesimpulan yaitu :

1. もの ( mono ) merupakan salah satu jenis keishikimeishi yang tidak dapat

berdiri sendiri dan hanya memiliki makna bila berada dalam satu kalimat atau diikuti

kata lainnya, yang menyatakan sebuah alasan atau perasaan pembicara baik pada saat

ini maupun dimasa lampau.

2. もの ( mono ) memiliki beberapa makna serta struktur kalimat yaitu :

a.も の ( mono ) yang memiliki makna 本 性 規 定( honsyoukitei ) atau

Penetapan asli, dapat menggunakan struktur bentuk negasi atau negatif

( V- ない + もの ), struktur kalimat bentuk kamus ( V-る + もの ), juga

struktur kalimat bentuk lampau ( V-た + もの ).

b.もの ( mono ) yang memiliki makna説 ( setsumei ) atau penjelasan

yang menggunakan struktur kalimat bentuk negasi atau bentuk negatif

(33)

struktur kalimat bentuk lampau ( V-た + もの ),Struktur kalimat adjektiva

( kata sifat + もの)

c.もの ( mono ) yang memiliki makna一般的真理の叙述 ( ippantekishinri no jyojyutsu ) atau deskripsi kebenaran secara umum, yang menggunakan struktur kalimat bentuk kamus ( V-る + もの ). Struktur kalimat bentuk

negasi atau negatif ( V- ない +もの).

d. もの ( mono ) yang memiliki makna詠嘆 ( eitan ) atau kekaguman, yang

hanya menggunakan bentuk adjektiva A = i Keiyoshi + も の dalam

struktur kalimatnya.

e.もの ( mono ) yang memiliki makna驚き( odoroki ) atau keterkejutan,

yang memiliki struktur kalimat bentuk negasi atau negatif ( V- ない + も

の ), dapat juga menggunakan struktur kalimat bentuk adjektiva A = i keiyoshi + もの .

f. もの ( mono ) yang memiliki makna当為 ( toui ) atau yang seharusnya

atau semestinya, yang menggunakan struktur kalimat bentuk kamus (

V-る + も の ), juga menggunakan struktur kalimat bentuk negasi atau

negatif ( V- ない + もの ).

g. もの ( mono ) yang memiliki makna 事実として成立する事態の叙述

(34)

kamus ( V-る + もの ), menggunakan bentuk negasi atau negatif ( V- な

い + もの ), dapat juga menggunakan struktur kalimat bentuk adjektiva A

= i keiyoshi + もの.

h. もの ( mono ) yang memiliki makna希望 ( kibou ) yang berarti Harapan

/ Hasrat, yang hanya menggunakan struktur kalimat bentuk keinginan (

V-たい + もの ).

i.もの ( mono ) yang memiliki makna 回想 ( kaisou ) atau ingatan, dalam

penggunaan struktur kalimatnya menggunakan bentuk lampau ( V-た + も

(35)
(36)

日本語の文における形式名詞「もの」の分析

序論

「形式名詞」は名詞の一つで、名詞と同様の機能を持つが、独立す

る場合において完全な意味を持たず、ある文においてほかの単語と結合す

れば、意味を持つとなる。それが、「形式名詞」と普通の名詞の違いであ

る。

「もの」は「形式名詞」の一つで、町田( )によると、「もの」

は以下の類に区別である:

1. あ る 物 と 意 味 す る を 「 も の 」 ( 物 ) ( こ の 「 も の 」 は 名 詞

の種類に含まれる。)

2. 「 も の だ 」 つ ま り 、 述 語 と し て 使 わ れ る 「 も の 」 ( 形 式 名 詞

の種類に含まれる「もの」)。

「ものだ」は独立する場合、完全な意味を持たず、ある文において

のみ意味をもつ。「もの」は各分において様々な構造及び意味を持つ。本

論文は、形式名詞「もの」にはいかはるいみがあるか分析するものである。

本論

1. 辞書形(動詞)+もの

(37)

上 記 の 文 に お い て の 「 も の 」 は 実 際 に 発 生 す る こ と 事 実 に 基 づ い て

「なくなる」という動詞を言 する。

2. 形容詞+もの

例:ジェット機というの速いものです。

上記の文においての「もの」は事実としてある事態の叙述に基づいて

「速い」という形容詞を言 する。

3. ~タ形動詞+もの

例:小学生の頃、妹よく喧嘩したものです。

上記の文においての「もの」は過去についての記憶に基づいて「喧嘩

した」という動詞を言 する。

4. ~タイ形動詞+もの

例:一度北海度に行きたいものです。

上記の文においての「もの」は 望、意思及び希望に基づいて「行き

たい」という動詞を言 する。

5. ~ナイ形動詞+もの

(38)

上記の文おいての「もの」は本性規定に基づいて「生きれない」とい

う動詞の否定形を言 する。

結論

「もの」は独立することができない形式名詞の 1種で、ある文にお

いてあるいはほかの単語に付いた場合しか意味をもたない。「もの」は現

在及び過去において話しての理由及び持ちを表すものである。

「もの」は幾つかの意味及び文構造を持つ、それは:

a. 「本性規定」という意味を持ち、否定形(~ナイ形)、辞書形及び過去

形(~タ形)の動詞とともに使う文の構造。

b. 「せつめい」という意味を持ち、否定形(~ナイ形)辞書形及び過去形

(~タ形)の動詞あるいは形容詞とともに使う文の構造。

c. 「一般的真理の叙述」という意味を持ち、辞書形及びナイ形の動詞とと

もに使う文の構造。

d. 「詠嘆」という意味を持ち、ただ形容詞とともに使う文の構造。

e. 「驚き」という意味を持ち、否定形(~ナイ形)の動詞あるいは形容詞

(39)

f. 「当為」という意味を持ち、辞書形及び否定形(~ナイ形)の動詞とと

もに使う文の構造。

g. 「事実として成立する事態の叙述」という意味を持ち、辞書形及び否定

形(~ナイ形)の動詞あるいは形容詞とともに使う文の構造。

h. 「希望」という意味を持ち、ただ形容詞とともに使う文の構造。

i. 「回想」という意味を持ち、過去形(~タ形)の動詞とともに使う文の

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Melalui Media Pembelajaran Interaktif Sistem Skeletal Pada Mata Kuliah Dasar Keperawatan I ini, maka proses belajar mengajar

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa nilai akurasi hasil prediksi menggunakan algoritma BPNN adalah 96,65 % dan algoritma BPNN dengan metode Adaboost menjadi 99,29 %, sehingga

[r]

Apa saja upaya-upaya yang dilakukan humas, guru, kepala sekolah dalam membangun citra positif di SD N Sosrowijayan Yogyakarta..

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan anugrahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan sekripsi, yang

Analisis dimulai dengan analisis deskriptif terhadap perilaku pembawa program dan perilaku penerima program dengan mengacu kepada indikator dari Niehoff (1964), kemudian

[r]

Hubungan Psychological Well Being dengan Prestasi Akademis pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana.. Edward Dwiputra Prajitno Berta Esti Ari Prasetya