• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKNAAN IKLAN HONDA SUPRA X 125 VERSI “SANG RAJA TAMPIL MAKIN KEREN DENGAN WARNA BARU” DI MEDIA CETAK (Studi Semiotik tentang Pemaknaan Iklan Honda Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” di Surat Kabar Jawa Pos).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMAKNAAN IKLAN HONDA SUPRA X 125 VERSI “SANG RAJA TAMPIL MAKIN KEREN DENGAN WARNA BARU” DI MEDIA CETAK (Studi Semiotik tentang Pemaknaan Iklan Honda Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” di Surat Kabar Jawa Pos)."

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAKNAAN IKLAN HONDA SUPRA X 125 VERSI “SANG RAJA TAMPIL MAKIN KEREN DENGAN WARNA BARU” DI MEDIA CETAK

(Studi Semiotik tentang Pemaknaan Iklan Honda Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” di Surat Kabar Jawa Pos)

SKRIPSI

OLEH :

ERWIN DONI KATUUK 0543010326

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI JAWA TIMUR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis tujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena karuniaNya, penulis bisa melaksanakan dan menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pemaknaan Iklan Honda Supra X 125 Versi Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru”. Tujuan penulis meneliti iklan ini adalah untuk

mengetahui maksud yang terkandung dalam iklan tersebut.

Selama melakukan penulisan penelitian ini, tak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih pada Pembimbing Penulis Bapak Drs Saifuddin Zuhri. M,Si. serta pihak-pihak yang telah membantu penulis selama melakukan proposal ini.

Adapun penulis sampaikan rasa terima kasih, kepada:

1. Allah SWT. Karena telah melimpahkan segala karuniaNYA, sehingga penulis mendapatkan kemudahan selama proses penelitian dan penyusunan laporan. 2. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Juwito, S.Sos, Msi. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi. 4. Dosen-dosen Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu dan

dorongan dalam menyelesaikan laporan praktek magang ini.

Serta tak lupa penulis memberikan rasa terima kasih secara khusus kepada:

a. Mama, Bapak, kakak dan adikku yang telah memberikan dorongan, semangat, dan pengertiannya bagi penulis baik secara moril dan materiil. b. Andi Trilana Aswat , for the best support ever.

(3)

d. Dan Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu oleh penulis, yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah dibutuhkan guna memperbaiki kekurangan yang ada.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya teman-teman program studi Ilmu Komunikasi.

Surabaya, Agustus 2010

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN SIDANG LISAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKSI... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Iklan Media Cetak ... 8

2.1.2. Pemaknaan Warna ... 13

2.1.3. Semiotika ... 17

2.1.4. Model Semiotika Charles S.Pierce... 20

2.1.5. Konsep Makna ... 22

2.1.6. Kata “Sang Raja” dan Makna yang Tersirat dari Bintang Sepakbola Indonesia “Ponaryo Astaman” ... 26

(5)

2.1.6.2 Bintang Sepakbola Indonesia Ponaryo Astaman 26

2.2. Kerangka Berpikir………... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 29

3.2. Korpus Penelitian ... 30

3.2.1. Unit Analisis ... 30

3.2.1. 1 Ikon (icon)... 31

3.2.1. 2 Indeks (index)... 31

3.2.1. 3 Simbol (symbol) ... 32

3.3 Penempatan Ikon, Indeks dan Simbol ... 32

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.3 Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 35

4.2 Penyajian Data ... 38

4.2.1 Ikon, Indeks, Simbol ... 38

4.2.2 Tanda dan Acuan Tanda ... 39

4.3 Gambar Iklan Supra X 125 ... 39

(6)

4.5 Analisis Iklan Supra X 125 ... 43

4.5.1 Ikon ... 43

4.5.2 Indeks ... 50

4.2.1 Simbol ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 73

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

ABSTRAKSI

ERWIN DONI KATUUK. PEMAKNAAN IKLAN HONDA SUPRA X 125 VERSI “SANG RAJA TAMPIL MAKIN KEREN DENGAN WARNA BARU” DI MEDIA CETAK (Studi Semiotik tentang Pemaknaan Iklan Honda Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” di Surat Kabar Jawa Pos).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna yang ada dalam iklan Honda Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” di surat kabar Jawa Pos.

Teori yang digunakan adalah teori mengenai tanda dalam iklan media cetak, yang ingin mendalami makna dibalik penggambaran iklan Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” di media cetak, melalui teori Semiotika Charles Sanders Pierce.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode semiotik yang bersifat Deskriptif Kualitatif dengan menggunakan iklan Honda Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” sebagai korpus penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini adalah tanda-tanda dan lambang yang ada dalam iklan Honda Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru”.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini peneliti mengetahui mengapa iklan tersebut meggunakan Ponaryo Astaman sebagai bintang iklan dan fungsi background lapangan sepakbola yang digunakan dalam iklan tersebut. Serta makna dari kata sang raja dalam iklan tersebut.

Kesimpulan penelitian ini iklan Supra X 125 sudah menggunakan tanda-tanda yang tepat dalam menyampaikan pesannya melalui media cetak kepada konsumen atau khalayak pembaca Jawa pos

(9)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi saat ini, berdampak terhadap meningkatnya arus informasi, pengetahuan, serta tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah informasi. Setiap saat manusia selalu diterpa oleh segala jenis informasi yang berasal dari berbagai media. Karena itu media menjadi komoditas vital terhadap perkembangan kehidupan manusia, siapa yang menguasai pemanfaatan media, akan mampu untuk menguasai dunia. Hal ini dapat dipahami melihat kenyataan akan luasnya ruang lingkup media massa dalam proses penyampaian pesan.

Media cetak merupakan bagian dari perkembangan teknologi komunikasi yang mampu memberikan berbagai macam informasi tertulis yang dibutuhkan oleh masyarakat. Media cetak dalam menyajikan kedalaman variasi dalam hal reportase jauh lebih baik daripada media elektronik, karena kata-kata yang ada didalamnya memiliki keakuratan dan kekuatan dalam membentuk opini publik tentang informasi yang dimuat. Selain itu media cetak juga dapat dibaca kembali oleh pembaca yang ingin mengulang bacaannya.

(10)

iklan yang merupakan salah satu penghasil uang bagi media. Iklan sering kita jumpai dalam media massa seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Di tempat-tempat keramaian seperti mall-mall, jalan raya atau gedung-gedung tinggi pun kita selalu dengan mudah melihatnya. Bahkan tidak jarang sarana umum di kota-kota besar seperti jembatan penyebrangan dan tiang-tiang listrik tampak dipasang iklan dari suatu produk atau jasa tertentu yang ditawarkan.

Istilah iklan sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu advertising yang menunjukkan suatu proses atau kegiatan kommunikasi yang melibatkan pihak-pihak sponsor (pemasang iklan atau advertiser), media massa, atau agen periklanan (bro iklan). Cirri utama dari kegiatan tersebut adalah kegiatan pembayaran yang dilakukan para pemasang iklan melalui biro iklan atau langsung kapada media massa terkait atas dimuatnya atau disiarkannya penawaran barang atau jasa yang dhasilkan si pemasang iklan tersebut (Aaker dalam Rendra, 2007:7) Periklanan adalah suatu sarana penyebaran informasi dari produsen ke konsumen. Periklanan digunakan sebagai salah satu kekuatan untuk mencapai tujuan pemasaran barang atau jasa, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Iklan bertujuan untuk memperkenalkan suatu produk atau membangkitkan kesadaran akan merek (brand awareness), citra merek (brand image), citra perusahaan (corporate image), membujuk khalayak membeli produk

(11)

merangsang ketertarikan konsumen. Iklan merupakan sebuah produk yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pemasang iklan dan didesain untuk mencapai beberapa tujuan, yakni membuat pasar sasaran menyadari (aware) akan suatu merek baru, memfasilitasi pemahaman konsumen tentang berbagai atribut dan manfaat merek yang diiklankan dibandingkan merek-merek pesaing, meningkatkan sikap-sikap dan mempengarhi niatan untuk membeli, menarik sasaran agara mencoba produk, mendorong perilaku pembelian ulang. (Shimp dalam Kustadi, 2004:189).

Untuk maksud tersebut pengiklan memanfaatkan kekuatan pencitraan terhadap suatu produk atau gaya yang akan dipasarkan dengan perantara media, sehingga iklan dapat menjadi realitas baru dari produk komoditas yang dimediakan. Bahasa (Language) dan tanda (Sign) merupakan insrumennya. Namun iklan tidak hanya menggunakan bahasa sebagai alatnya, tetapi juga alat komunikasi lainnya seperti gambar, warna, dan bunyi. Pada dasarnya lambang yang digunakan dalam iklan terdiri atas dua jenis, yaitu verbal dan non verbal. Lambang verbal adalah bahasa yang kita kenal, lambang non verbal adalah bentuk dan warna yang disajikan dalam iklan yang tidak secara khusus meniru rupa atau bentuk realitas.

(12)

Kreatifitas dalam iklan sangat diperlukan, hal tersebut diharapkan mampu menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk. Membuat sesuatu yang simple menjadi rumit adalah hal yang biasa, tetapi membuat hal yang rumit menjadi simple, sederhana dan mengagumkan itulah sebuah kreatifitas yang diperlukan dalam beriklan (Shimp, 2003:418)

SupraX 125 yang mem-plot dirinya sebagai “Rajanya Motor Bebek” mengiklankan produknya pada surat kabar Jawa Pos dengan versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru”. Versi lain dari iklan Supra X 125 adalah “Pesta Honda Piala Dunia 2010”. Penulis mengambil iklan Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru”, karena iklan tersebut menimbulkan pertanyaan menarik kepada penulis. Yaitu apa maksud Honda menampilkan seorang Ponaryo Astaman sebagai bintang iklan dalam produk yang memposisikan diri sebagai Sang Raja dalam kelas motor bebek dan mengapa sepeda motor tersebut berada di dalam lapangan sepakbola.

(13)

“Rajanya Motor Bebek”, apakah seorang Ponaryo Astaman memiliki cirri-ciri sebagai Sang Raja juga seperti ikon sepeda motor SupraX 125 yang memplot dirinya sebagai sang raja. Maka dari permasalahan tersebut peneliti ingin memaknai maksud dari simbol dan tanda-tanda yang ada pada iklan HONDA SupraX 125.

Dari iklan HONDA SupraX 125 versi “Sang Raja Tampil Keren dengan Warna Baru” pengiklan pasti menginginkan akan terjadinya keinginan untuk membeli dari khalayak pembacanya. Akan tetapi kegagalan untuk menyampaikan pesan yang benar membawa konsekuensi lebih serius dari pada sekedar tidak mencapai penjualan, hal tersebut dapat memutuskan keterkaitan konsumen dengan merek tersebut (Johnson, 2004:34). oleh sebab itu iklan dibuat semenarik mungkin dengan perpaduan konsep gambar, warna dan kata-kata yang tepat agar tidak terjadi salah penafsiran dan memiliki stopping power . seperti halnya dengan iklan HONDA SupraX 125 sebagai produk yang memiliki persaingan ketat, merupakan suatu keharusan untuk lebih kreatif dalam menyampaikan pesan melalui media cetak agar mampu menarik minat pembaca untuk memilih produk yang ditawarkan.

(14)

diperoleh suatu pemahaman makna yang jelas oleh khalayak akan tampilan sebuah iklan, khususnya pesan yang disampaikan oleh pengiklan itu sendiri. Peneliti akan menginterpretasikan mengenai pemaknaan iklan HONDA SupraX 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” yang ada di media cetak dengan menggunakan metode semiotika Charles Sander Pierce, dimana dalam iklan tersebut terdapat hubungan sebab akibat yang melatarbelakangi tampilan iklan tersebut.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana pemaknaan Bintang Sepakbola Indonesia pada Iklan HONDA SupraX 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” di media cetak.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pemaknaan bintang sepakbola Indonesia pada iklan HONDA SupraX 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” di media cetak menggunakan teori semiotika Charles Sander Pierce.

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Manfaat teoritis

(15)

Pierce, sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi mengenai studi Semiotik Ilmu Komunikasi.

2. Manfaat praktis

(16)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Iklan Media Cetak

Media cetak merupakan salah satu sarana bagi pembuat iklan, yang dalam hal ini adalah pihak advertising untuk menuangkan pesan-pesan dari pihak produsen ke dalam bentuk iklan media cetak. Dalam buku “ Komunikasi Periklanan Cetak “ Dendi Sudiana, periklanan didefinisikan sebagai sarana komunikasi diantara produsen dan konsumen. Tujuan akhir komunikasi periklanan untuk menciptakan respon perilaku di pasaran, perilaku tersebut dapat berupa pembelian pertama terhadap suatu merk, kunjungan ke suatu etalase pedagang eceran, atau hanya melanjutkan tindakan pembelian merk tersebut. Jika periklanan tanpa respon perilaku akhir, maka periklanan hanya merupakan hiburan baik dan buruk.

(17)

Pengaruh iklan yang ditampilkan media massa cetak terhadap pembacanya mampu memberikan pengetahuan tambahan maupun pengetahuan yang bersifat baru, dimana iklan yang ditampilkana pada media massa cetak dibuat sangat menarik untuk merebut perhatian pembaca media massa cetak.

Seperti semua media periklanan lainnya, media cetak juga memiliki kelebihan serta keterbatasan. Berikut ini beberapa kelebihan yang dimiliki oleh media cetak dalam memuat sebuah iklan :

1. Jangkauan khalayak lebih luas

2. Kemampuan untuk menyajikan materi pesan dengan rinci 3. Waktu yang tidak terbatas (timeliness)

4. Fleksibel (Shimp, 2004 : 515)

Selain memiliki kelebihan media cetak juga memiliki beberapa kelemahan bila dibandingkan dengan media massa yang lain, antara lain:

1. Ketidak beraturan

2. Bukan media yang selektif

3. Komposisi pembaca bisa berubah (Shimp, 2004 : 515)

(18)

Hampir setiap orang melakukan kegiatan komunikasi, persepsi, dan pemrosesan informasi termasuk terhadap pesan-pesan iklan. Dengan kemampuan memantau lingkungan, manusia dapat memilih dan menetapkan yang baik dan buruk, memahami sebab akibat serta mempu mengendalikan atau mempengaruhi lingkungan demi peningkatan taraf hidupnya (Mulyana, 2003:48).

Iklan oleh Lavidge dan Gary Steiner yang dikutip oleh John S. Wright dalam bukunya advertising, dikemukakan bahwa, pesan yang telah disampaikan kepada pembaca, saat itu juga komunikasi periklanan secara tidak langsung membentuk perilaku pembaca sesuai dengan yang diharapkan dan pembentukan perilaku merupakan efek atau akibat penyampaian pesan dalam bentuk komunikasi periklanan (Nuryanto, dalam Sudiana, 1986:10).

Secara umum periklanan dihargai sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi nirlaba lainnya. Adapun fungsi dari kegiatan periklanan adalah sebagai berikut :

1. Informing (memberi informasi)

Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat sebuah merek, serta memfasilitasi penciptaan merek yang positif.

2. Persuanding (mempersuasi)

(19)

3. Remainding (mengingatkan)

Iklan harus dapat menjaga agar sebuah merek tetap segar dalam ingatan konsumen.

4. Adding Value (memberikan nilai tambah)

Periklanan dapat memberikan nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.

5. Assisting (mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)

Periklanan hanyalah salah satu bagian dari bauran pemasaran. Pada suatu saat iklan bisa berdiri sendiri dalam fungsinya sebagai bagian dari bauran pemasaran, akan tetapi pada saat-saat lainnya harus berperan sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dalam perusahaan proses komunikasi pemasaran (Shimp, 2003:357)

(20)

1. Membuat pasar sasaran menyadari (aware) akan sesuatu merek baru. 2. Memfasilitasi pemahaman konsumen tentang berbagai atribut dan merek

yang diiklankan dibandingkan dengan merek-merek pesaing.

3. Meningkatkan sikap-sikap dan mempengaruhi niatan untuk membeli 4. Menarik sasaran untuk mencoba produk

5. Mendorong perilaku pembelian ulang (Shimp, 2003:368)

Penggarapan pesan dapat digambarkan dalam pengertian pendekatan kreatif. Albert C. Book dan Norman D. Cary (1970) mengatakan bahwa ada tiga bentuk pendekatan kreatif : (1) dogamtis, (2) memaparkan alasan/reason why, dan (3) emosional. Dalam pendekatan dogmatis, sumber mengajukan suatu proposisi langsung, misalnya : “ Pepsi-Cola bagi yang berjiwa muda”. Pendekatan reason why membubuhkan fakta dan argumentasi, mengapa produk atau jasa yang

ditawarkan itu perlu dibeli. Pendekatan emosional tepat untuk produk yang memiliki potensi daya tarik/selera (sense appeals), misalnya makanan dan minuman atau yang dapat membangkitkan kecemasan (fear appeals) bila tidak menggunakan produk yang di tawarkan, misalnya dalam iklan asuransi dan alat pemadam kebakaran. (Sudiana, 1986:34)

(21)

tangguh dan irit. Maka dapat disimpulkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan reason why.

2.1.2 Pemaknaan Warna

Para teoritis bahasa mengemukakan bahwa kebanyakan kata memiliki makna majemuk. Setiap kata-kata seperti : merah, kuning, hitam, dan putih memiliki makna (konotatif) yang berlainan. Dalam Roget’s Thesaurus, seperti dikutip Mulyana (2003:260-261), terdapat kira-kira 12 sinonim untuk kata hitam, dalam beberapa kepercayaan warna-warna seperti warna hitam dan abu-abu memiliki asosiasi yang kuat dengan bahasa, hitam tidak dapat dipisahkan dari hal-hal yang bersifat buruk dan negatif, misal : daftar hitam, dunia hitam, kambing hitam, sedangkan terdapat 134 sinonim untuk kata putih, dan semua artinya positif.

(22)

Kuning bisa diartikan sebagai sebuah optimis, filosofi dalam budaya barat. Sedangkan warna ungu menandakan nuansa spiritual, misteri, kebangsawanan, transformasi, kekasaran, keangkuhan. Warna oranye yang berarti energy, keseimbangan, kehangatan, menekankan suatu produk yang tidak mahal, menurut budaya barat (Mulyana, 2003:376)

Warna menurut Hoed dan Benny Hoedoro 1992, dalam bukunya “Periklanan” memiliki beberapa makna dalam menunjang kegiatan periklanan menggunakan media cetak, karena perpadua dan kombinasi warna yang menarik akan mempunyai nilai ketertarikan tersendiri dibenak khalayak, diantaranya:

1. Merah merupakan warna power, energy, kehangatan, cinta, nafsu, agresif,

bahaya, kekuatan, kamauan, aktif, bersaing, warna ini memberikan pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat. Sering juga diapresiasikan untuk menunjukkan emosi atau debaran jantung.

2. Oranye merupakan wana energy, keseimbangan, kehangatan, antusiasme, perluasan, pencapaian bisnis, karir, kesuksesan, keadilan, penjualan, persahabatan, kesehatan pikiran dan pengetahuan, daya tahan, kegembiraan, gerak cepat, sesuatu yang tumbuh, tekanan social, modal kecil, murah, ketertarikan, independen.

(23)

4. Merah muda memiliki asosiasi yang kuat dengan cinta, keberanian dan kesenangan. Ikatan antara merah dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam kebudayaan di bumi.

5. Hijau melambangkan alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan, warna

bumi, fisik, kesuksesan materi, kelimpahan, kesuburan, keajaiban, tanaman dan pohon, pertumbuhan, pencapaian personal, kebangkitan, muda, stabilitas, daya tahan, kesegaran, lingkungan, keamanan, rujukan, cinta, keseimbangan, ketenangan, harapan, ketergantungan, persahabatan. Warna hijau melambangkan elastisitas keinginan, cenderung pasif, bertahan,mandiri, posesif, susah menerima pemikiran orang lain. Pengaruh dari warna ini antara lain teguh dan kokoh, mempertahankna miliknya, keras kepala, dan berpendirian tetap.

6. Biru melambangkan kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, komunikasi, peruntungan yang baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi, spiritual, kelembutan, dinamis, air, laut, kreatifitas, cinta, kedamaian, kepecayaan, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari dalam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi, idealism, empati, dingin, konservatisme, persahabatan dan harmoni, serta kasih saying, kalem, ketenangan, menenangkan, namun juga dapat berarti dingin dan depresi. Sebagai dari akibat efek menenangkan, warna biru dapat membuat orang lebih konsentrasi.

7. Abu-abu melambangkan intelek, masa depan (seperti warna milenium),

(24)

serius, kesederhanaan. Kedewasaan, konservatif, praktis, kesedihan, bosan, professional, kualitas, diam dan tenang.

8. Putih melambangkan positif, ketepatan, ketidak bersalahan, steril,

kematian, kedamaian, pencapaian ketinggian diri, spiritualitas, kedewaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan, kebersihan, kesempurnaan, keamanan, cahaya, persatuan, lugu, murni, ringan, netral, dan fleksibel. 9. Hitam melambangkan power, seksualitas, kecanggihan, kematian, misteri,

ketakutan, kesedihan, keanggunan, perlindungan, pengusiran, sesuatu yang negative, mengikat, formalitas, kekayaan, kejahatan, perasaan yang dalam, kemarahan, harga diri, dan ketangguhan.

10. Ungu / Jingga melambangkan spiritual, misteri, kebangsawanan,

transformasi, kekasaran, keangkuhan, pengaruh, pandangan ketiga, pengetahuan yang tersembunyi, aspirasi yang tinggi, upacara, kebijakan, pencerahan, arogan, intuisi, mimpi, ketidaksadaran, telepati, empati, imajinasi, kepercayaaan yang dalam, harga diri, independensi, kontemplasi dan meditasi, ambisi, kemewahan, kekayaan, feminim, artistic, dan romantik.

(25)

tersebut . Warna putih dan merah menjadi warna yang dipadu untuk menampilkan tag line “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” pada iklan tersebut, serta logo dari HONDA dan MPM motor. Serta tulisan “Honda jelas lebih berkelas” dalam iklan yang menggunakan font italic berwarna merah dan hitam yang bergaris tepi warna putih yang mempunyai asosiasi warna seperti yang sudah dijelaskan di atas. Semua warna yang ada dalam iklan tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang akan dijelaskan lebih mendalam pada Bab IV.

2.1.3 Semiotika

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa obyek-obyek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi system terstruktur dari tanda. Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri, dan makna (meaning) ialah hubungan antara suatu obyek atau ide dan suatu tanda. (Barthes, dalam Sobur 2004:67).

(26)

bagaimana tanda disusun. Secara umum, studi tentang tanda merujuk kepada semiotika. Dengan tanda-tanda kita mencari keteraturan di tengah-tengah dunia yang centang-perenang, setidaknya agar kita sedikit punya pegangan. “ Apa yang dikerjakan oleh semiotika adalah mengajarkan kita bagaimana menguraikan aturan-aturan tersebut dan membawanya pada sebuah kesadaran”. Ujar (Pines dalam Sobur, 2004:34).

Dengan semiotika kita lantas berurusan dengan tanda. Semiotika seperti kata (Lechte dalam Wulandari 1998:11), adalah suatu disiplin yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana signs tanda-tanda yang berdasarkan pada sign system (code) tanda-tanda (Segers, dalam Sobur 2004:38). Yang perlu kita garis bawahi dari berbagai definisi di atas adalah bahwa para ahli melihat semiotika atau semiosis itu sebagai ilmu atau proses yang berhubungan dengan tanda. Begitulah semiotika berusaha menjelaskan jalinan tanda atau ilmu tentang tanda, secara sistematik menjelaskan esensi, cirri-ciri, dan bentuk suatu tanda, serta proses signifikasi yang menyertainya.

(27)

Tanda seperti itu adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dan pentandanya. Simbol tidak harus mempunyai kesamaan, kemiripan, atau hubungan dengan objeknya (Sobur,2004:41).

Beberapa pengertian dalam SEMIOTIK CHARLES S. PIERCE : 1. MODEL ANALISIS CHARLES S.PIERCE

Semiotik berangkat dari elemen utama yang disebut Pierce teori segitiga makna (Triangle meaning):

 Tanda : adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap

oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk / merepretasikan hal lain di luar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut objek.

 Acuan tanda (objek): adalah konteks social yang menjadi referensi

dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.

 Pengguna tanda (interpretan): adalah konsep pemikiran dari orang

yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Hubungan tanda, Objek dan Interpretan:

Gb.2.1 Hubungan Tanda, Objek dan Interpretan Pierce

Sign

(28)

2.1.4 Model Semiotika Charles S. Pierce

Semiotik untuk studi media massa tak hanya terbatas sebagai kerangka teori, namun sekaligus juga sebagai metode analisis (Sobur,2004:83). Bagi Pierce tanda “is something which stands to somebody for something in some respect or capacity”. Kita misalnya dapat menjadikan teori segitiga makna (triangle meaning) menurut Pierce salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan objek

adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi, oleh Pierce disebut ground. Kosekuensinya, tanda (sign atau representamen) selalu terdapat pada sebuah triadik, yakni ground, object, dan

interpretant (Sobur,2004:41)

Sementara interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila ketiga elemen makna itu berinteraksi dalam benak seseorang, maka muncullah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut. Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri, dan makna (meaning) ialah hubungan antar suatu objek atau ide dan suatu tanda ( Littlejohn dalam Sobur, 2004 : 12-16).

(29)

Contoh yang paling jelas ialah asap sebagai tanda adanya api. Tanda dapat pula mengacu pada denotatum melalui konvensi. Tanda seperti itu adalah tanda konvensional yang biasa disebut symbol. Jadi symbol tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat arbitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi atau perjanjian masyarakat.

(Sobur,2004:42). Hubungan segitiga makna Pierce lazimnya ditampilkan dalam gambar berikut ini : (Fiske dalam sobur.2001:85)

SIGN (kode)

Object Interpretant Gambar 2.2

Sumber John Fiske dalam Sobur, 2001:115

Charles S. Pierce membagi antara tanda dan acuannya tersebut menjadi tiga kategori, yaitu: ikon, indeks, dan simbol. ketiga kategori tersebut digambarkan dalam sebuah model segitiga sebagai berikut:

IKON

SIMBOL INDEKS Gambar 2.3 Model Kategori Tanda oleh Pierce

(30)

2.1.5 Konsep Makna

Para ahli mengakui, istilah makna (meaning) memang merupakan kata atau istilah membingungkan. Dalam bukunya the meaning of meaning, (Ogden dan Richards dalam Wulandari 1998:27) telah mengumpulkan tidak kurang dari 22 batasan mengenai makna. Bentuk makna diperhitungkan sebagai istilah, sebab bentuk ini mempunyai konsep dalam bidang ilmu tertentu, yakni dalam bidang linguistic (Pateda, dalam Sobur 2004:257). Dalam penjelasan Umberto Eco

(Budiman,1997:7), makna dari sebuah wahana tanda (sign-vehicle) adalah satuan kultural yang diperagakan oleh wahana-wahana tanda yang lainnya serta dengan begitu, secara semantic mempertunjukkan pula ketidaktergantungannya pada wahana tanda sebelumnya.

Makna, sebagai dikemukakan oleh Fisher (dalam Sobur 2004:248), merupakan konsep yang abstrak, yang telah menarik perhatian para ahli filsafat dan para teoritis ilmu social selama 2000 tahun silam. Semenjak Plato mengkonseptualisasikan makna manusia sebagai salinan “ultrarealitas”, para pemikir besar telah sering menggunakan konsep itu dengan penafsiran yang sangat luas yang merentang sejak pengungkapan mental dari Locke sampai ke respon yang dikeluarkan dari Skinner. Tetapi, kata Jerold Katz ( dalam Budiman 1997:27), setiap usaha untuk memberikan jawaban yang langsung telah gagal. Beberapa, seperti misalnya Plato, telah terbukti terlalu samar dan spekulatif. Yang lainnya memberikan jawaban salah.

(31)

Devito menggunakan kata-kata untuk mendekati makna yang ingin kita komunikasikan. Tetapi kata-kata ini secara sempurna dan lengkap menggambarkan makna yang kita maksudkan. Demikian pula, makna yang didapat pendengar dari pesan-pesan kita akan sangat berbeda dengan makna yang ingin kita komunikasikan. Komunikasi adalah proses yang kita gunakan untuk memproduksi dibenak pendengar, apa yang ada dalam benak kita. “Reproduksi” ini adalah sebuah proses parsial dan selalu bisa salah.” (Devito, 1997:123-124).

Ada tiga hal yang dijelaskan para filusuf dan linguis sehubungan dengan usaha menjelaskan istilah makna. Ketiga hal itu, yakni (1) menjelaskan makna secara alamiah, (2) mendeskripsikan kalimat secara alamiah dan (3) menjelaskan makna dalam proses komunikasi (Kempson dalam Sobur,2004:258).

Agar dapat mengungkapkan makna, perlu dibedakan beberapa pengertian antara (1) terjemah dan translation, (2) tafsir atau interpretasi, (3) ekstrapolasi, dan (4) pemaknaan atau meaning. Menurut Muhadjir (dalam Wulandari 1998:36), terjemah merupakan upaya mengemukakan materi atau substansi yang sama dengan media yang berbeda: media tersebut mungkin berupa bahasa yang satu ke bahasa yang lain, dari verbal ke gambar dan sebagainya. Pada penafsiran tetap berpegang pada materi yang ada, dicari latar belakangnya, konteksnya agar dapat dikemukakan konsep atau gagasan yang lebih jeas.

Ekstrapolasi lebih menekankan pada kemampuan daya piker manusia

(32)

indrawinya, daya pikirnya, dan akal budinya. Materi disajikan, seperti ekstrapolasi dilihat tidak lebih dari tanda-tanda atau indicator bagi sesuatu yang

lebih jauh. Hanya saja ekstrapolasi terbatas dalam arti empiric logic, sedang pada pemaknaan dapat menjangkau yang etik ataupun transedental. Lebih konkret lagi Dan Nimmo dalam Mulyana (2003:79-80), menjelaskan dalam kegiatan simbolik bahwa orang menginterpretasikan objek-objek dengan cara-cara yang bermakna, dan suatu simbol disebut bermakna bila simbol itu membangkitkan respon yang sama dari penyampai kepada yang dituju. (Mulyana,2006:77-78).

Ada beberapa pandangan yang menjelaskan teori atau konsep makna. Model konsep makna Johnson (dalam Devito 1997:123-125) sebagai berikut:

1. Makna dalam diri manusia. Makna tidak terletak pada kata-kata melainkan

pada manusia. Kita menggunakan kata-kata untuk mendekati makna yang ingin kita komunikasikan, tetapi kata-kata itu tidak secara sempurna dan lengkap menggambarkan makna yang kita maksudkan. Komunikasi adalah proses yang kita gunakan untuk memproduksi dibenak pendengar apa yang ada dibenak kita dan proses ini adalah proses parsial, yang bisa saja salah.

2. Makna berubah, kata-kata relatif statis, banyak dari kata-kata yang kita gunakan 200 atau 300 tahun yang lalu. Tetapi makna dari kata-kata ini berubah, dan ini khusus terjadi pada dimensi emosional makna.

3. Makna membutuhkan acuan. Walaupun tidak semua komunikasi mengacu

(33)

4. Penyingkatan berlebihan akan mengubah makna. Berkaitan erat dengan gagasan bahwa acuan tersebut kita butuhkan bilamana terjadi masalah komunikasi yang akibat penyingkatan berlebihan tanpa mengaitkan dengan acuan yang diamati. Bila kita berbicara tenang cerita, persahabatan, kebahagiaan, kejahatan dan konsep-konsep lain yang serupa tanpa mengaitkannya dengan sesuatu yang spesifik, kita tidak akan bisa berbagi makna dengan lawan bicara.

5. Makna tidak terbatas jumlahnya. Pada suatu saat tertentu, jumlah kata

dalam suatu bahasa terbatas, tetapi maknanya tidak terbatas. Karena itu kebanyakan kita mempunyai banyak makna. Ini bisa menimbulkan masalah bila ada sebuah kata diartikan secara berbeda oleh dua orang yang sedang berkomunikasi.

(34)

2.1.6 kata “Sang Raja” dan makna yang tersirat dari Bintang Sepakbola Indonesia “Ponaryo Astaman”

2.1.6.1 Kata “Sang Raja”

Kata “sang”menurut kamus besar Bahasa Indonesia merupakan kata yang dipakai di depan nama orang, binatang, atau benda yang dianggap hidup atau dimuliakan. Sedangkan kata”Raja” memiliki beberapa arti, yaitu (1) penguasa tertinggi pada suatu kerajaan, orang yang mengepalai dan memerintah suatu bangsa atau negara (2) kepada daerah istimewa;kepala suku;sultan (3) sebutan untuk penguasa tertinggi dari suatu kerajaan (4) orang yang besar kekuasaannya. (kamus bahasa Indonesia,2008,1156), Maka dapat disimpulkan Sang Raja berarti orang atau benda yang dimuliakan dan memiliki kekuasaan lebih dibandingkan dengan orang atau benda yang lainnya.

2.1.6.1 Bintang Sepakbola Indonesia Ponaryo Astaman

Ponaryo Astaman adalah seorang pemain sepakbola profesional yang saat ini merumput bersama Sriwijaya FC. Pemain kelahiran Balikpapan, 25 September 1979, ini pun merupakan pilar inti timnas senior sepakbola Indonesia. Akurasi tendangan dan akselerasinya di lapangan tengah yang cukup brilian membuat ia selalu mendapat tempat di tim inti. Baik itu di klub maupun di timnas. Bahkan karena itu pula, ban kapten timnas senior sempat melengket dipundaknya beberapa waktu lalu.

(35)

Telekom Malaka, pada tahun 2004. Penampilan ciamik yang ditunjukkannya bersama PSM membuat klub asal Malaysia, Telekom Malaka, tertarik merekrutnya. Ia pun diboyong ke Negeri Jiran dengan nilai transfer yang cukup menggiurkan. Konon menembus angka Rp1 milyar lebih. Sepulang dari Telekom Malaka, ia diperebutkan beberapa klub di tanah air. Di antaranya bekas klubnya PSM Makassar dan Persija Jakarta.

Memulai karir sepakbola profesional bersama tim asal Kalimantan Timur, PKT Bontang, pada musim kompetisi 2000, ia baru dikenal publik sepakbola nasional sejak hengkang ke PSM Makassar dan bergabung dengan sejumlah pemain top tanah air lainnya di Juku Eja kala itu. Bersama Budi sudarsono, ia pernah mencetak gol di ajang Piala Asia 2004 dan membawa Indonesia mengukir kemenangan pertamanya di Piala Asia, menaklukkan Qatar dengan skor 2-1. Ia diangkat menjadi kapten tim nasional dan memimpin Indonesia termasuk di Piala Asia 2007. Dimana Indonesia termasuk salah satu tuan rumah bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam. (www.wikipedia.org) diakses 17 Juni 2010:07.16.

2.2 Kerangka Berpikir

(36)

Pada penelitian ini peneliti melakukan pemaknaan atau menginterpretasikan dengan cara mengidentifikasi secara keseluruhan dan iklan dianalisa menggunakan metode semiotic Pierce. Sehingga akhirnya dapat diperoleh hasil dari interpretasi data mengenai penggambaran iklan HONDA SupraX 125. Hal ini dilakukan karena dalam ilustrasi iklan HONDA SupraX 125 terangkum berbagai makna dan tanda. Maka digunakan ikon, indeks, dan symbol untuk mengklasifikasikan sebuah tanda secara spesifik.

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini menginterpretasikan pemaknaan iklan yang diperoleh melalui media cetak. Dalam hal ini iklan yang dijadikan penelitian adalah iklan HONDA SupraX 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru”. Alasan digunakannya metode deskriptif kualitatif ada beberapa faktor pertimbangan, yaitu pertama metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini kenyataannya ganda, kedua metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti, dan ketiga metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (Moleong,2005:5).

(38)

untuk mewakili posisi SupraX 125 yang memposisikan diri sebagai sang raja. Sedangkan latar belakang Ponaryo Astaman sebagai pemain sepakbola, dimana perkembangan sepakbola Indonesia tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan, terbukti belum berhasilnya Indonesia untuk menembus Piala Dunia. Sehingga dapat menimbulkan pertanyaan mengapa tidak menggunakan seorang atlit yang lebih mengharumkan nama Indonesia dalam bidangnya, misalnya Chis John dengan latar belakang juara dunia tinju.

3.2 Korpus Penelitian

Korpus merupakan sekumpulan bahan yang terbatas yang ditentukan pada perkembangannya oleh analisa dengan semacam kesemenaan, korpus haruslah cukup luas untuk member harapan yang beralasan bahwa unsure-unsur yang memelihara sebuah sistem, kemiripan dan perbedaan yang lengkap. Korpus juga bersifat sehomogen mungkin, baik homogen pada taraf substansi maupun homogen pada taraf waktu (sinkroni) (kurniawan,2001:70)

Korpus bertujuan khusus digunakan untuk analisis semiotik dan analisis wacana, korpus dari penelitian semiotik ini adalah iklan HONDA SupraX 125 di media media cetak.

3.2.1 Unit Analisis

(39)

sebuah motor SupraX 125 sebagai model iklan, kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan ikon (icon), indeks (index) dan simbol (symbol).

3.2.1.1 Ikon (icon)

Ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan (Sobur,2003:41). Dengan kata lain suatu tanda memiliki cirri-ciri sama dengan apa yang dimaksudkan. Apabila pada iklan HONDA SupraX 125 ditunjukkan dengan :

1. Sebuah motor SupraX 125 yang berada di lapangan sepakbola

2. Seorang Ponaryo Astaman yang sedang beraksi dengan sebuah bola dalam

lapangan sepakbola

3. Background lapangan sepakbola 4. Sebuah bola berwarna putih

3.2.1.2 indeks (index)

Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat (Sobur.2004:42). Pada ilustrasi iklan HONDA SupraX 125 ditunjukkan dengan:

1. Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru

2. Tanda tangan Ponaryo Astaman (bintang sepakbola Indonesia)

3. Motor bebek injeksi pertama di Indonesia, dipakai lebih dari 10 juta orang, tangguh, irit

4. Honda jelas lebih berkelas

(40)

7. Rajanya motor bebek

8. Garansi mesin 3 tahun 39.000 KM 9. Motor irit pasti Honda

10. Honda merk favorit 2008 survei Deteksi Jawa Pos 11. www.welovehonda.com

3.2.1.3 simbol (symbol)

Symbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya, bersifat arbiter atau semena, hubungan berdasarkan konvensi (perjanjian masyarakat) (Sobur,2004:42). Pada ilustrasi iklan HONDA SupraX 125 ditunjukkan dengan :

1. Logo Brand HONDA 2. Logo MPM Motor 3. Logo TOP BRAND 2010 4. Logo SupraX 125

3.4 penempatan Ikon, Indeks dan Simbol

(41)

Sebagai contoh bila seseorang menganggap simbol SupraX 125 adalah tulisan Supra X 125 dan “Rajanya Motor Bebek” maka dapat dikatakan tulisan slogan “Rajanya Motor Bebek” dan logo SupraX 125, adalah sebagai simbol. Hal ini karena orang akan paham secara alamiah dan berdasarkan perjanjian, bisa dikatakan sebagai trade mark dari brand HONDA bahwa SupraX 125 adalah rajanya motor bebek, juga sebaliknya “Rajanya motor bebek itu adalah SupraX 125, juga telah menjadi pakem bahwa logo dari SupraX 125 adalah seperti itu, dan masyarakat telah mengetahui semua. (www.wikipedia.org) topik pencarian: icon, indeks, symbol Pierce diakses 18 Juni 2010:08.30.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap iklan HONDA SupraX 125 yang terdapat pada media cetak yang juga dapat disebut data primer dalam penelitian. Selanjutnya data tersebut akan dianalisis berdasarkan landasan teori semiotik Pierce, dan data dari penelitian ini kemudian akan digunakan untuk mengetahui penafsiran makna iklan HONDA SupraX 125 tersebut ke dalam sistem tanda komunikasi berupa gambar-gambar, tulisan dan warna-warna yang menjadi latar belakang yang ada dalam iklan tersebut.

(42)

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar. Hal ini disebabkan adanya penerapan metode kualitatif, selain itu semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi jawaban terhadap objek yang diteliti. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian berdasarkan Model Semiotik dari Charles Sanders Pierce, yaitu sistem tanda (sign) dalam iklan yang dijadikan korpus (sample) dalam penelitian, dikategorikan ke dalam tanda dengan acuannya yang dibuat oleh Charles Sanders Pierce. Terdiri dari tiga kategori, yaitu ikon (icon), indeks (index), dan symbol (symbol). Dengan studi semiotik penelitian dapat memaknai gambar dan pesan yang terdapat pada iklan HONDA SupraX 125 serta membentuk berbagai pemaknaan terhadap iklan tersebut. Iklan HONDA SupraX 125 akan diinterpretasi dengan cara mengidentifikasi tanda-tanda yang terdapat dalam setiap penggambaran iklan, untuk mengetahui makna yang ada dalam iklan tersebut.

(43)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Perusahaan Honda didirikan pada 24 September 1948 oleh Soichiro Honda. Dengan kapasitas produksi lebih dari 14 juta mesin yang dibuat setiap tahunnya, Honda merupakan salah satu produsen otomotif terbesar di dunia. Prototype pertamanya sendiri lahir pada bulan Agustus 1948 yang dinamai “Dream” (Seperti filosofi yang dimiliki oleh Honda Company, yaitu “The Power of Dream”). Pada awalnya Honda memproduksi Super Cup 50cc dimana nantinya

produk ini menjadi perintis untuk produk Honda kedepannya. Soichiro Honda dengan cepat memperbaharui dari kekurangan yang ada. Penjualan motor pertama kali tahun 1974 ( satu tahun sebelum dibukanya perusaaan). Sewaktu motor buatannya dijual, respon dari masyarakat sangat luar biasa.

(44)

dan hemat bahan bakar masih tetap dipertahankan. Honda memiliki kekuatan untuk menguasai pasar di Indonesia, terutama untuk kendaraan roda dua dibandingkan dengan buatan Eropa. Hal ini karena Honda telah membangun brand image yang baik kepada masyarakat Indonesia.

PT Astra Honda Motor selaku pemegang brand Supra X 125 merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia yang menghasilkan sarana transportasi roda dua yang aman dan ekonomis. Honda Supra X 125 adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang diproduksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncukan pada tahun 2005 menggantikan Honda Karisma. Motor yang diluncurkan pada tahun 2005 ini dimaksudkan untuk mengantisipasi makin populernya motor bebek otomatis di pasar motor Indonesia.

Ada banyak merek sepeda motor keluaran Honda yang dijual di Indonesia selain merek Supra X 125, antara lain Revo, Beat, Megapro, Tiger, Vario, City Sport, dan Scoopy. Dan semua merek tersebut selalu dapat dengan mudah kita jumpai di jalan raya, dimana hal ini membuktikan bahwa kualitas merek Honda di mata masyarakat sangat diakui.

(45)

Harga, pilihan kredit pembelian dan pembiayaan, pengurusan dokumen, dan program garansi. Lalu ada gerai pemeliharaan yang diberi logo H2 yang berarti bengkel resmi Honda, jaringan pemeliharaan adalah bagian dari PT. Astra Honda Motor yang salah satu tugasnya adalah sebagai layanan purna jual. Dan beberapa hal yang dilakukan antara lain ; menjadi terbaik dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, yaitu dengan memberikan perbaikan dan pelayanan terbaik di bengkel resmi Honda/AHASS (Astra Honda Authorized Service Station). Bengkel Honda jumlahnya yang cukup banyak letaknya juga tersebar di berbagai daerah di Indonesia yang dipilih sesuai dengan jumlah penyebaran sepeda motor Honda dan kebutuhan akan perlunya layanan purna jual yang baik.

(46)

4.2. Penyajian Data

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada gambar iklan Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru”, selanjutnya akan diinterpretasikan dan dianalisis berdasarkan landasan teori semiotika Charles Sanders Pierce untuk mengetahui makna yang terkandung dalam iklan Supra X 125 versi “ Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru”.

Pierce membagi tanda menjadi tiga kategori yaitu: ikon, indeks, dan simbol. untuk melihat pengungkapan peristiwa serta pesan yang disampaikan dalam penggambaran iklan tersebut, sistem tanda dibagi berdasarkan fungsi tanda Pierce.

4.2.1 Ikon, Indeks, Simbol

Dalam pendekatan semiotik Pierce terdapat tiga komponen yaitu: Tanda (sign), Obyek (object), dan Interpretan (interpretan).

Sebagai interpretan, peneliti menganalisa gambar iklan Supra X 125 di media cetak yanga dijadikan korpus (sample terbatas) dengan menggunakan hubungan antara tanda dengan acuan tanda dalam model semiotik Pierce yang membagi tanda atas tiga bagian kategori yaitu: ikon, indeks, dan simbol, sehingga akan diperoleh interpretasi dari iklan melalui kategori tanda tersebut.

(47)

tangan Ponaryo Astaman (bintang sepakbola Indonesia), tulisan “motor bebek injeksi pertama di Indonesia dipakai lebih dari 10 juta orang, tangguh, irit. tulisan Honda jelas lebih berkelas, tulisan segera hubungi Dealer Honda terdekat di kota Anda, tulisan baru, tulisan rajanya motor bebek, tulisan garansi mesin 3 tahun 39.000 KM, tulisan motor irit pasti Honda, tulisan Honda merk favorit 2008 survei Deteksi Jawa Pos, tulisan www.welovehonda.com, background lapangan sepakbola dan sebuah gambar bola . Lalu simbol dalam iklan Supra X 125 antara lain, logo Brand Honda, logo MPM Motor, logo TOP BRAND 2010, dan Logo SupraX 125.

4.2.2 Tanda dan Acuan Tanda

Dalam menganalisa hubungan antara tanda dengan acuan tanda berdasarkan model Pierce yang membagi tanda menjadi : ikon, indeks, dan simbol, maka peneliti akan mengkaji tanda yang berupa gambar iklan tersebut.

4.3 Gambar Iklan Supra X 125

Iklan Supra X 125 yang diinterpretasikan adalah iklan versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” di surat kabar Jawa Pos yang merupakan surat kabar terbesar di Jawa Timur. Pada dasarnya iklan tersebut menggunakan sistem tanda bahasa dan sistem tanda visul atau gambar.

(48)

paling besar diantara kalimat atau kata lain yang ada di dalam iklan tersebut. Hal tersebut diharapkan mampu menarik perhatian konsumen terhadap produk yang sedang ditawarkan, bahwa ada warna baru dari Supra X 125. Dalam iklan Supra X tersebut ada berbagai macam gambar, kata, dan warna, sehingga pengiklan harus mampu untuk memadukan sistem tanda dan lambang agar tidak terlihat rumit dan sulit untuk dimengerti. Membuat sesuatu yang simple menjadi rumit adalah hal biasa, tetapi membuat hal yang rumit menjadi simple, sederhana secara mengagumkan itulah sebuah kreatifitas yang diperlukan dalam beriklan (Shimp, 2003:418). Tetapi dalam iklan Supra X 125, creator iklan tersebut mampu untuk membuat sebuah iklan dengan berbagai sistem tanda yang simple dan mudah untuk dipahami.

(49)

4.4 Iklan Supra X 125 dalam model Pierce

Menurut Pierce, sebuah tanda itu adalah segala sesuatu yang ada pada seseorang untuk menyatakan sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas. Dalam pendekatan semiotik model Pierce, peneliti akan menganalisa iklan yang dijadikan korpus, yaitu iklan Supra X 125 versi “ Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” di media cetak secara keseluruhan dengan menggunakan hubungan antara tanda dengan acuan tanda dalam model kategori tanda yang dimiliki Pierce, yaitu: ikon, indeks, dan simbol. sehingga akan diperoleh makna dalam iklan tersebut.

Apabila digambarkan hubungan antara tanda, obyek, dan interpretan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Obyek

Keseluruhan makna yang tergambar dari sepeda motor Supra X 125, Ponaryo Astaman,dan semua tulisan pada iklan Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” di

(50)

Gambar iklan Supra X 125 versi “ Sang raja Tampil Makin Keren dengan warna Baru”” dalam elemen makna Pierce.

Dalam menganalisa hubungan antara tanda dan acuannya berdasarkan studi semiotik Pierce, yaitu : ikon, indeks dan simbol, maka peneliti akan menginterpretasikan segala bentuk pemaknaan yang terdapat dalam iklan Supra X 125 versi “Sang raja Tampil Makin Keren dengan warna Baru” berupa makna denotatif dan makna konotatif. Berdasarkan model semiotik Pierce dapat digambarkan hubungan ikon, indeks dan simbol. sebagai berikut :

Gambar 4.2

Gambar iklan Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” dalam kategori Pierce.

Iklan Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” merupakan obyek dalam penelitian ini dan keseluruhan dari tampilan iklan

Ikon

Sebuah sepeda motor Honda Supra X 125 dan seorang bintang sepakbola Indonesia Ponaryo

Astaman

Simbol

Logo brand Honda, logo MPM Motor, logo TOP BRAND 2010, dan

logo Supra X 125 Indeks

Semua kata yang membentuk kalimat dan warna-warna dalam

(51)

yang berupa gambar, teks, dan warna yang menjadi latar belakang maupun visual dari iklan tersebut merupakan tanda-tanda yang terkandung dalam suatu iklan. Iklan Supra X 125 versi “ Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” ini akan diinterpretasi menggunakan model Semiotik Pierce. Dalam semiotik Pierce sebuah acuan dan representasi adalah fungsi utamanya, hal ini sesuai dengan definisi dari tanda itu sendiri, yaitu sebagai sesuatu yang memiliki bentuk fisik dan harus merujuk pada sesuatu yang lain dari tanda tersebut.

4.5 Analisis Iklan Supra X 125

Berdasarkan tiga kategori tanda Pierce, yaitu ikon, indeks, dan simbol, maka peneliti akan berusaha untuk memaparkan (menganalisa) iklan Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru” berdasarkan tiga kategori tersebut.

4.5.1 Ikon

Ikon adalah gambar objek tiga dimensi yang menyerupai dengan bentuk asli yang ditandai, dalam iklan Supra X 125 ada empat ikon antara lain:

5. Gambar Ponaryo Astaman 6. Gambar Supra X 125

(52)

4.5.1.1 Gambar Ponaryo Astaman

Gambar pria yang menjadi model dari iklan tersebut yaitu Ponaryo Astaman merupakan ikon dari Supra X 125 versi “Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru”, begitu juga dengan sepeda motor Supra X 125 berwarna ungu. Gambar Ponaryo, gambar Sepeda motor Supra X 125, pakaian, dan sepatu yang digunakan merupakan tanda yang serupa dengan realitas yang ditandai. Karena sesuai dengan pengertian ikon itu sendiri yaitu suatu benda fisik dua atau tiga dimensi yang menyerupai apa yang diinterpretasikan.

(53)

kalangan. Selain itu penggunaan Ponaryo Astaman yang beraksi dalam sebuah lapangan sepakbola juga karena iklan Supra X 125 versi Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru dibuat pada bulan Mei sebelum bulan Juni berlangsungnya Piala Dunia sepakbola yang diadakan 4 tahun sekali.

(54)

HONDA dan dari MPM Motor. Dimana warna merah melambangkan power, energy, agresif, kemauan kuat, bersaing dan penuh semangat, sedangkan warna putih melambangkan positif, ketepatan, kesucian, kesempurnaan, keamanan, persatuan, murni. Kaos yang digunakan oleh Ponaryo memiliki corak bergaris putih, apabila kita melihat logo Honda maka dapat dijelaskan mengapa corak berwana putih yang ada pada kaos yang digunakan oleh Ponaryo berbentuk seperti sebuah sayap, hal ini karena pada logo Honda ada gambar sebuah sayap dengan model garis putih yang terbagi menjadi 5 bagian dan berbentuk sayap. Bila kita melihat corak sayap yang sama antara kaos yang digunakan oleh Ponaryo dan gambar yang ada pada logo Honda, maka angka 11 pada nomor dada yang ada pada kaos Ponaryo juga ada hubungannya. Jadi selain karena angka tersebut merupakan nomor dada yang biasa dipakai Ponaryo ketika bermain sepakbola, angka 11 merupakan angka yang paling cocok dengan corak bergaris yang ada pada kaos yang digunakan Ponaryo dalam iklan. Karena angka sebelas merupakan angka yang terbentuk dari dua garis dan bentuknya sama. Dari data yang diperoleh peneliti terhadap kegunaan angka 11 pada kaos Ponaryo dalam iklan tersebut, peneliti merasa bahwa salah satu alasan pihak pengiklan memilih Ponaryo selain karena kehebatannya di lapangan sepakbola adalah nomor punggung Ponaryo ada hubungannya dengan Logo Brand Image Honda.

4.5.1.2 Gambar Ponaryo Astaman

(55)

Supra X 125 berwarna ungu yang dipadu dengan warna abu-abu, hitam dan putih. Walaupun dikatakan sepeda motor tersebut berwarna ungu, sebenarnya tidak sepenuhnya warna yang ada pada sepeda motor Supra X tersebut berwarna ungu. Tetapi untuk membedakan warna Supra X 125 dengan warna yang lain dapat dicirikan dari warna spakboard depan, samping dan belakang. Sehingga meskipun warna suatu sepeda motor tidak mendominasi pada sebuah sepeda motor, namun apabila warna tersebut berada pada spakboard maka warna tersebut yang menjadi warna utama. Honda Supra X 125 adalah sepeda motor jenis bebek dengan transmisi manual 4 stroke yang dilengkapi dengan pendingin udara serta system SOHC (Single Over Head Cam).

(56)

sekelas moto GP sekalipun, ternyata sangat membutuhkan teknologi fuel injection karena teknologi injeksi mampu memberikan campuran bbm-udara yang ideal mendekati stochiometric yaitu 15:1 (a/f ratio) pada semua tingkat kecepatan. Hal ini yang tidak mampu diberikan oleh teknologi karburator. Supra X 125 yang merupakan motor pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi fuel injection. Karena itu Honda Supra x 125 mem-plot dirinya sebagai rajanya motor

bebek.

(57)

125, dengan posisi Ponaryo dan Supra X 125 yang sama-sama terlihat bagaikan raja yang menguasai lapangan sepakbola tersebut, Supra X 125 tampak lebih unggul daripada Ponaryo, karena gambar Supra X 125 tampak lebih besar daripada Ponaryo Astaman dan Supra X 125 berada di depan dan Ponaryo di belakangnya. Jadi memang benar bahwa Supra X memang sang raja, bahkan Ponaryo Astaman juga kalah pamor dalam iklan tersebut.

4.5.1.3 Background lapangan sepakbola

(58)

seakan ikut menyambut datannya Piala Dunia 2010, atau menyesuaikan iklan dengan suasana sepakbola yang sedang hangat saat itu.

4.5.1.4 Gambar Sebuah Bola

Lalu indeks lain yang muncul karena adanya Ponaryo yaitu sebuah bola berwarna putih, dimana putih bermakna positif, kedamaian, kesempurnaan, keamanan. Maka dengan bola tersebut pihak pengiklan ingin mengatakan kepada pembaca bahwa produk mereka aman, sempurna, bernilai positif dan akan menimbulkan kedamaian bagi penggunanya.

4.5.2 Indeks

Indeks adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi penanda yang mengisyaratkan petandanya. Indeks dalam iklan ini adalah kata-kata yang terbentuk menjadi sebuah kalimat, karena kata atau kalimat dalam iklan ini memiliki hubungan yang bersifat asosiatif dengan Supra X 125. Lalu ada indeks lain yaitu beberapa gambar yang berhubungan dengan Brand Image HONDA atau Ponaryo Astaman. Sesuai dengan pengertian indeks itu sendiri adalah tanda yang hadir secara asosiatif akibat terdapatnya hubungan dengan ciri acuannya yang bersifat kausal atau tanda yang secara alamiah mempresentasikan obyek lainnya yang muncul berdasarkan hubungan sebab akibat. Dalam iklan Supra X 125 indeks yang ada antara lain:

(59)

14. Motor bebek injeksi pertama di Indonesia, dipakai lebih dari 10 juta orang, tangguh, irit

15. Baru

16. Rajanya motor bebek

17. Segera hubungi Dealer Honda terdekat di kota Anda 18. www.welovehonda.com

19. Garansi mesin 3 tahun 39.000 KM 20. Motor irit pasti Honda

21. Honda merk favorit 2008 survei Deteksi Jawa Pos

22. Tanda tangan Ponaryo Astaman (bintang sepakbola Indonesia)

4.5.2.1 Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru

(60)

dapat di hubungkan juga dengan sepeda motor Supra X 125 yang merupakan raja nya motor bebek. Jenis font yang digunakan dalam tulisan tersebut adalah font Kimberley, contoh ( ). Penggunaan font Kimberley mungkin merupakan keinginan dari desainer untuk menyamakan tulisan Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru dengan kota Kimberley. Mengapa demikian, di sini peneliti menemukan bahwa ada dua kota di dunia yang bernama kota Kimberley, dan dua-duanya merupakan kota yang indah dan menjadi objek wisata. Kota yang satu berasa di Afrika Selatan, sedangkan yang satunya berada di Australia Barat. Maka selain melalui maksud tulisan yang dikandung dari indeks ini, pengiklan ingin mengatakan bahwa ada sesuatu yang indah atau menakjubkan dalam iklan ini, yang tidak lain Supra X 125 itu sendiri.

Indeks lain dalam iklan tersebut yang menggunakan jenis font Kimberley adalah tulisan Motor bebek injeksi pertama di Indonesia, dipakai lebih dari 10 juta orang, tangguh dan irit. Hal ini menunjukkan isi tulisan tersebut berhubungan dengan tulisan dari Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru. dan hal tersebut memang benar, isi dari tulisan tersebut menjelaskan tentang kelebihan dari Supra 125 yaitu, motor injeksi pertama di Indonesia, dipakai lebih dari 10 juta orang, tangguh, irit, maka sangat berhubungan dengan tulisan Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru, dimana kata sang raja di sini mengacu kepada sepeda motor Supra X 125.

(61)

tulisan lain yang ada dalam iklan tersebut. Cara peneliti untuk mengetahui berapa besar ukuran font dari iklan Supra X 125 adalah dengan cara mengukur besarnya iklan Supra X 125 di Surat kabar, lalu dari ukuran tersebut peneliti buat halaman baru dalam program computer yaitu photoshop sesuai dengan ukuran dari iklan Supra X 125. Tetapi sebelumnya gambar iklan Supra X di scan terlebih agar bisa dibuka pada program photoshop, sehingga peneliti tinggal menyamakan ukuran font dengan gambar iklan Supra X hasil scan, lalu setelah semua jenis font dan ukuran sama peneliti cetak dan hasil cetakan memperlihatkan semua ukuran font iklan Supra X 125 dari cetakan sama dengan ukuran font iklan Supra X 125 pada media cetak Surat Kabar Jawa Pos.

Dengan ukuran tulisan Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru orang pasti akan langsung membacanya karena lebih besar dan berwarna terang, perbedaan ukuran dalam penulisan sebuah iklan media cetak digunakan untuk menarik perhatian khalayak (Kusrianto, dalam Dinar 1999:23). Keuntungan dari huruf yang dicetak lebih besar adalah agar dapat dibaca dalam jarak yang lebih jauh dibanding dengan huruf yang dicetak lebih kecil . (Anastasi, dalam dinar 1999:41). Faktor lain yang mempengaruhi kejelasan dalam penulisan sebuah iklan adalah pengenalan baik tipe maupun pengaturan. Sifat yang tidak dikenal cenderung memperlambat pembaca (Anastasi, dalam Wahyudi 2001:29).

4.5.2.2 Honda Jelas Lebih Berkelas

(62)

juga bisa terlihat dari garis bawah pada tulisan Honda jelas lebih berkelas tersebut. umumnya jenis huruf script berfungsi hanya sebagai hiasan. Terdapat berbagai macam citra yang muncul dalam huruf script antara lain : kesan artistic, klasik, feminim, elegan, intelek, bentuk yang bebas, kekanak-kanakan dan lain sebagainya (Kusniarto, dalam Wahyudi 2001:44). Selain penggunaan huruf script tulisan tersebut menggunakan dua warna dengan garis tepi putih. Tulisan Honda menggunakan warna merah, hal ini untuk menyamakan kata Honda tersebut dengan warna Brand Honda yang didominasi oleh warna merah, lalu jelas lebih berkelas menggunakan warna hitam, sehingga cocok dengan tipe huruf yang sama-sama bermakna elegan.

4.5.2.3 Motor Bebek Injeksi Pertama di Indonesia, dipakai Lebih dari 10 Juta Orang, Tangguh,dan Irit

(63)

lebih berkelas! tetapi tetap dapat terlihat dengan jelas. Tulisan ini letaknya berdekatan dengan indeks lain yaitu kata baru dan kalimat rajanya motor bebek. 4.5.2.4 Kata Baru dan Rajanya Motor Bebek

Indeks kata baru dan rajanya motor bebek ini dalam iklan tersebut terlihat berhubungan atau berusaha menjelaskan tentang logo dari Supra X 125. Hal ini bisa dilihat dari letak masing-masing indeks tersebut. Kata baru tepat berada di atas huruf S pada logo Supra X 125, kalimat rajanya motor bebek tepat berdempetan dan berada dibawah logo Supra X 125 lalu tepat dibawahnya adalah tulisan motor bebek injeksi pertama di Indonesia, dipakai lebih dari 10 juta orang, tangguh, irit. Kata baru dan kalimat rajanya motor bebek sama-sama diberi warna putih dengan kotak persegi panjang berwarna hitam yang lebih besar sedikit dari tulisan dan berada tepat dibelakang. Bedanya kotak hitam dibelakang kata baru diberi bayangan berwarna merah sedangkan pada kalimat rajanya motor bebek kotak persegi panjang tersebut menempel karena ada baut di setiap pojok kotak tersebut. Maka sama dengan sepeda motor Supra X 125 yang setiap bagiannya terpasang dengan menggunakan baut.

(64)

teknologi, dan kesan tersebut pun sesuai dengan nama font yang digunakan, yaitu font SF Automaton Oblique, contoh ( ). Dapat dilihat bagaimana nama automaton diartikan otomatis, dan kita tahu teknolog saat ini semakin otomatis dalam mempermudah manusia melakukan kegiatannya. Tulisan ini menggunakan ukuran font 12 pt, mengapa ukurannya tampak lebih besar daripada indeks lain dalam iklan tersebut yang juga berukuran 12 pt, seperti tulisan segera hubungi dealer Honda terdekat di kota Anda. Karena penggunaan font pada tulisan rajanya motor bebek menggunakan hufur capital. 4.5.2.5 Segera Hubungi Dealer Honda Terdekat di Kota Anda ( garansi mesin 3 tahun, motor irit pasti Honda, Honda merk favorit 2008, www.welovehonda.com)

Kemudian ada tulisan lain yaitu segera hubungi dealer Honda terdekat di kota Anda, dimana tulisan ini terkesan sebagai kalimat yang membanggakan bagi Honda. Karena adanya indeks-indeks lain di atas tulisan tersebut yang memperlihatkan keuntungan atau kelebihan dari merek Honda. Indeks-indeks tersebut antara lain garansi mesin 3 tahun 30.000 KM. motor irit pasti Honda, Honda merk favorit 08 survei deteksi Jawa Pos, dan www.welovehonda.com. Semua tulisan ini termasuk segera hubungi dealer Honda terdekat di kota Anda berada di pojok bawah sebelah kiri dari iklan Supra X 125.

(65)
(66)

Tulisan segera hubungi dealer Honda terdekat di kota Anda menggunakan font yang sudah dikenal oleh masyarakat dan mudah untuk dibaca, sedangkan indeks yang berada di atasnya menggunakan penulisan yang menyerupai simbol. Mungkin akan timbul pertanyaan mengapa tidak dimasukkan menjadi sebuah simbol, hal ini karena tanda-tanda tersebut merupakan lambang yang hanya pihak pengiklan yang mengetahuinya, tidak secara luas. Sedangkan Simbol seperti Honda dan MPM Motor tentu sudah diketahui secara luas dan pihak saingan Honda pun mengakui akan simbol tersebut. Misalnya tulisan bermodel logo “motor irit pasti Honda” tentu bukan menjadi kesepakatan bersama bahwa motor irit pasti Honda.

Tulisan Segera hubungi dealer Honda terdekat di kota anda menggunakan font Arial Rounded MT Bold, contoh ( Segera hubungi Dealer Honda terdekat di kota Anda ) ini karena font tersebut mudah untuk dibaca. Dan

(67)

gambar Ponaryo tidak mungkin untuk diletakkan di atas tulisan tersebut bersama dengan ke empat indeks yang berada di atas tulisan. Maka jenis tulisan dibuat sama agar konsumen merasakan bahwa selain Honda garansi mesin 3 tahun, motor yang irit, merek favorit versi Deteksi, memiliki website untuk melayani konsumen, Honda Supra X 125 juga digunakan atau dibanggakan oleh seorang bintang sepakbola seperti Ponaryo Astaman.

4.5.2.6 Tanda Tangan Ponaryo Astaman

(68)

atas yang biasanya arah munculnya sinar, bahkan birunya langit terlihat jelas. Yaitu karena apabila background lapangan sepakbola yang juga merupakan indeks dalam iklan tersebut tidak diberi cahaya berbinar sehingga terlihat samar maka kedua ikon tidak terlihat menonjol, padahal yang harus ditekankan dalam iklan tersebut adalah gambar Supra X 125 dan Ponayo Astaman.

Maka dapat juga dijelaskan mengapa tulisan Ponaryo Astaman bintang sepakbola Indonesia tidak menggunakan garis tepi putih, yaitu karena tanpa garis tepi putih pun tulisan tersebut sudah sangat jelas terlihat karena adanya cahaya berbinar tersebut. Sehingga tulisan seperti Honda jelas lebih baik, segera hubungi dealer Honda terdekat di kota Anda dan motor bebek injeksi pertama di Indonesia, dipakai lebih dari 10 juta orang, tangguh, irit diberi warna hitam dengan garis tepi putih selain karena warna putih bermakna persatuan, keamanan, ketepatan juga berfungsi agar tulisan tersebut dapat terlihat dengan jelas karena background sepakbola di belakangnya memiliki warna yang kontras yaitu warja hijau.

4.5.3 Simbol

Simbol pada dasarnya merupakan tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya atau sesuatu tanda yang digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang lainnya berdasarkan kelompok orang yang disepakati bersama. Logo dari Supra X 125 merupakan tanda yang merujuk pada sesuatu yang maknanya disepakati bersama. Pada iklan Supra X 125 yaitu:

(69)

7. Logo TOP BRAND 2010 8. Logo SupraX 125

Ada empat simbol dalam iklan Supra X 125 yaitu logo Brand Honda, logo MPM Motor, Logo Top Brand 2010 dan logo Supra X 125. Ada kesamaan dari ketiga logo yang selain logo Supra X 125, yaitu posisinya sama-sama berada di pojok. Logo Honda berada di pojok kiri atas, logo Top Brand 2010 berada di pojok kanan atas, sedangkan logo MPM Motor diletakkan di pojok kanan bawah. Posisi pada simbol-simbol tersebut memperlihatkan simbol yang lebih ditonjolkan oleh pengiklan. Honda dan Top Brand menempati posisi di atas karena Honda merupakan perusahaan yang sudah terkenal di seluruh dunia dan top brand merupakan penghargaan terhadap merek-merek yang tergolong sebagai sebagai merek top dan kinerja merek ini selalu dievaluasi berdasarkan parameter : merek yang paling diingat (top of mind), merek yang terakhir kali dibeli atau dikonsumsi (last used),serta merek yang akan dipilih kembali di masa mendatang (future intention) (www.wikipedia.org) diakses 10 Agustus 2010:05.00.

4.5.3.1 Logo Honda

(70)

logo Top Brand 2010 dan logo Supra X 125. Semua logo tersebut menjadi kesepakatan bersama dan sudah diketahui oleh masyarakat luas, bahwa logo tersebut selalu seperti itu.

(71)

Honda dan tulisan Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru. Warna pada logo Honda dapat dimaknai dengan suatu kemuliaan, persatuan dan kedamaian yang dilindungi oleh keberanian, kepercayaaan diri dan kekuatan untuk bersaing. Sedangkan pada tulisan Sang Raja Tampil Makin Keren dengan Warna Baru dapat dimaknai dengan keberanian dan kekuatan yang disamarkan dengan persatuan dan kedamaian.

(72)

dimiliki oleh kata Honda yang berada di bawahnya, dan sayap tersebut sedang membawa Honda terbang ke atas. Hal ini memberikan makna bahwa logo Honda tersebut memperlihatkan bahwa Honda akan terus terbang lebih tinggi atau berada di atas para pesaingnya dan merek Honda adalah merek yang memiliki peringkat yang tinggi.

4.5.3.2 Logo MPM Motor

Logo lain yang ada dalam iklan Supra X 125 dan yang memiliki warna yang sama dengan logo Honda yaitu MPM Motor, sehingga makna warna yang digunakan dari logo MPM Motor tentu sama dengan makna warna yang digunakan oleh logo Honda, yaitu pesatuan dan kedamaian yang dibalut dengan kekuatan dan kepercayaan diri dalam bersaing. Perbedaan antara logo Honda dan logo MPM Motor terletak pada objek di dalam nya, dimana logo Honda berisi kata HONDA dan sebuah gambar sayap, sedangkan logo MPM Motor hanya berisi tulisan, yaitu tulisan MPM motor dengan garis bawah dan tulisan Melayani lebih baik dengan penulisan script. Selain itu perbedaan pada logo Honda dan MPM Motor adalah bentuk objek kotak berwarna merah yang ada di belakang tulisan Honda dan MPM Motor, pada logo Honda kotak berwarna merah yang ada di belakangnya berbentuk kotak persegi empat, sedangkan pada tulisan MPM Motor kotak yang berada di belakangnya berbentuk persegi panjang horizontal.

MPM Motor adalah singkatan dari nama PT. Mitra Pinasthika Mustika,

Gambar

Gambar 2.3 Model Kategori Tanda oleh Pierce
Gambar 4.1
Gambar 4.2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi perpajakan berpengaruh mendorong manajemen laba bagi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sementara hasil

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo, Camat mempunyai tugas pokok

3. melakukan rancang bangun model konseptual kebijakan Hutan Tanaman Rakyat.. Hutan Tanaman Rakyat yang dimaksud dalam kajian ini merujuk pada Peraturan Pemerintah No.6 Tahun

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, nilai perusahaan, ukuran perusahaan, risiko keuangan, dan kepemilikan

Signalling Theory menyatakan bahwa keputusan investasi yang diambil perusahaan akan memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang,

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir (LA) dengan judul Pengaruh

bertanggung jawab sendiri bila terjadi sesuatu hal atas saya selama mengikuti pertandingan di KEJUARAAN PROVINSI TAEKWONDO JAWA TIMUR TINGKAT PRESTASI DAN PEMULA, PRA