i PENDAMPINGAN KELUARGA
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016
DESA : KALIAKAH
KECAMATAN : NEGARA
KABUPATEN : JEMBRANA
NAMA MAHASISWA : NYOMAN NILA ROSIANA
DEWI
FAK/PS : SASTRA/SASTRA INGGRIS
NIM : 1301305037
PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapa Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan KKN PPM di Desa Kaliakah tepat pada waktunya. Sehubungan dengan telah terselesaikannya laporan ini maka diucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, antara lain:
1. Ibu Naomi Vembriati, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing lapangan
karena dengan rendah hati telah memberikan dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program
dengan sebaik mungkin.
2. Bapak I Made Bagiarta selaku Perbekel Desa Kaliakah beserta staf pegawai
yang senantiasa memberikan informasi.
3. Keluarga Nenek Ni Nengah Korti selaku KK Dampingan yang senantiasa
menerima dengan baik penulis ketika berkunjung ke rumah.
4. Teman-teman Mahasiswa KKN PPM Unud Periode XIII di Desa Kaliakah yang memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca karena keterbatasan dan kurangnya referensi yang penulis miliki. Penulis mohon maaf dan sekaligus mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk penyempurnaan pada penulisan yang lain kedepannya.
Kaliakah, 27 Agustus 2016
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... v
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3
1.2.1. Pendapatan Keluarga ... 4
1.2.2. Pengeluaran Keluarga ... 4
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... 7
2.2 Masalah Prioritas ... 8
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Kegiatan ... 9
3.2 Jadwal Kegiatan ... 10
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu... 14
4.2 Lokasi ... 14
4.3 Pelaksanaan ... 14
4.4 Permasalahan ... 15
4.5 Solusi ... 15
4.6 Dampak ... 15
iv 5.2 Rekomendasi ... 16
v
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan selesainya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Periode XIII Universitas Udayana, maka saya:
Nama Mahasiswa : Nyoman Nila Rosiana Dewi
NIM : 1301305037
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan selama berada di lokasi KKN PPM Periode XIII.
Jembrana, 27 Agustus 2016
Mengetahui / Menyetujui Mengetahui/Menyetujui
DPL Desa Kaliakah KK Dampingan
(Naomi Vembriati, S.Psi., M.Psi)
1
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dari KKN PPM Universitas Udayana adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dengan pemberdayaan keluarga yaitu menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Program KK dampingan ini mewajibkan satu orang mahasiswa mendampingi satu keluarga pra-sejahtera. Sasaran pendampingan keluarga ini adalah rumah tangga miskin atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga prasejahtra atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Mahasiswa diharapkan
mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan mampu memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di 6 Banjar di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, yaitu Banjar Kaliakah, Peh, Munduk, Pangkung Liplip, Pangkung Buluh, dan Banyubiru. Penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi satu KK yang bertempat tinggal di Banjar Kaliakah, Desa Kaliakah. Pemilihan KK dampingan merupakan rekomendasi dari Perbekel dan Kelian Banjar setempat agar KK dampingan ini lebih tepat sasaran, sehingga tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai.
1.1. Profil Keluarga Dampingan
2 Ibu Ni Nengah Norti. Berikut adalah identitas dari keluarga Ibu Ni Nengah Norti sebagai objek keluarga dampingan.
Tabel 1. Identitas Keluarga Ibu Ni Nengah Norti
Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
I Ketut Sanda Suami 65 SD Penraktor sederhana, yang termasuk keluarga Kurang Sejahtera (KS). Ibu Ni Nengah Norti merupakan ibu rumah tangga, pekerjaan ibu Ni Nengah Norti adalah sebagai pengupas kulit singkong untuk sebuah usaha kripik kecil-kecilan yang berada tidak jauh dari kediaman beliau. Selanjutnya suami dari beliau adalah Bapak
3 Budhiartawa juga telah memiliki dua orang anak yaitu Deca Ulandewi yang berumur 5th dan Gangga Dwipayana yang berumur 3th.
Keluarga Ibu Ni Nengah Norti tinggal di sebuah bangunan sederhana yang memiliki tiga kamar tidur, satu dapur dan satu kamar mandi yang kondisinya sangat memprihatinkan dengan bangunan zaman dulu yang sangat perlu untuk direnovasi. Sedangkan untuk kebutuhan air setiap harinya Ibu Ni Nengah Norti dan keluarga menggunakan air sumur, jadi mereka harus menimba air terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Setiap harinya mereka harus menimba air untukkebutuhan dari mencuci pakaian dan perabotan, memasak, mandi dan lain lagi. Sedangkan untuk penerangan beliau telah mendapatkan aliran listik dari PLN karena hampir semua rumah di Desa Kaliakah telah dialiri oleh listrik
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan
Ibu Ni Nengah Norti tidak memiliki pekerjaan tetap, dimana beliau sebagai pengupas kulit singkong yang hanya bekerja pada saat musimnya saja. Penghasilan beliau hanya 25ribu sehari bekerja dari pagi hingga sore hari, dan itu tergantung bahan singkong ada atau tidak ketika bahan singkong tidak ada maka beliau terpaksa tidak bekerja jadi penghasilan perbulan tidak menentu. Suami dari beliau yaitu Bapak Ketut sanda juga sebagi seorang petani yang penghasilan sebulannya tidak menentu, karena hasil panen dihitung pertahun dan itu bisa berhasil atau gagal panen. Bahkan beliau bisa tidak mendapatkan penghasilan selama sebulan karena tidak menentunya keadaan panen.
Anak pertama dari pasangan ini yaitu Putu Karwati telah menikah dan menjadi Ibu Rumah Tangga dengan dua orang anak yaitu Ari dan Nana. Sedangkan anak kedua dari pasangan ini telah tinggal di denpasar dan bekerja sebagai pekerja swasta yang mungkin hanya bisa pulang dan menengok enam bulan sekali karena juga memiliki kesibukan yang menjadi tanggung jawabnya disana.
Sekarang ini pasangan Ni Nengah Norti dan Ketut Sanda tinggal bersama anak laki-laki terakhirnya yang sudah menikah dan memiliki dua orang anak
4 Norti ini hanya bekerja swasta yang juga memiliki penghasilan tidak menentu, Agus Budhiartawa lulusan STM. Agus Budhiartawa juga sering membantu kebutuhan ekonomi dari keluaraga meski kadang juga tak menentu.
1.2.1. Pendapatan Keluarga Sumber Penghasilan
Pendapatan keluarga Ibu Ni Nengah Norti dapat dikatakan tidak menentu. Apabila ada bahan singkong yang akan dikupas, beliau akan mendapatkan
pekerjaan, sedangkan apabila bahan singkong olahan kripik tidak ada beliau hanya akan mengandalkan penghasilan dari anak terakhirnya yang tidak menentu dan juga berbagi karena sang anak juga telah memiliki keluarga. Sedangkan sang suami yang bernama Ketut Sanda sebagai petani yang penghasilannya tergantung pada hasil panen tiap tahun yang tidak menentu, bahkan sebulan tidak mendapatkan penghasilan sama sekali. Pendapatan pasangan ini sungguh tidak menetu sehingga kadang kebutuhan sehari-hari juga tidak terpenuhi.
1.2.2. Pengeluaran Keluarga
Adapun untuk pemenuhan kebutuhan keluarga nenek Ni Nengah Norti terdiri dari pemenuhan kebutuhan pokok seperti untuk konsumsi, kesehatan,
kerohanian.
1.2.2.1. Kebutuhan sehari-hari
5
1.2.2.2. Pendidikan
Untuk biaya pendidikan keluarga Ibu Ni Nengah Norti sudah tidak ada tanggungan pendidikan, sesekali saja beliau member uang jajan kepada cucu-cucunya hanya sebesar Rp. 1000 sampai Rp 3000 saja.
1.2.2.3. Kesehatan
Pengeluaran untuk kesehatan merupakan suatu hal yang bersifat insidental karena kondisi sakit setiap orang tidak dapat diprediksi secara pasti dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, makanan dan lain-lain. Sehingga untuk biaya kesehatan tidak dapat diprediksi pengeluarannya. Ibu Ni Nengah Norti tidak memiliki tabungan khusus untuk biaya kesehatan karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masih dirasakan kurang. Jika keluarga Ibu Ni Nengah Norti ada yang sakit, maka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi karena telah memiliki kartu miskin dan Jaminan Kesehatan Bali Mnadara (JKBM).
1.2.2.4. Kerohanian
Daerah Bali selain terkenal dengan ikatan sosial yang cukup erat antara warga yang satu dengan warga yang lainnya, juga terkenal dengan upakara karena setiap saat pasti ada upacara keagamaan yang dilakukan bagi warga yang beragama Hindu. Sebagai orang yang taat beragama dan patuh terhadap adat istiadat maka keluarga Ibu Ni Nengah Norti juga menghabiskan biaya untuk upacara-upacara keagamaaan. Apabila terdapat hari raya keagamaan yang besar seperti hari raya Galungan dan Kuningan serta upacara Piodalan di pura tertentu, keluarga ini biasanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 300.000 sampai Rp
500.000 karena cukup banyak banten yang harus dibuat dan bahan-bahan untuk membuat sebuah banten tidak murah. disamping itu untuk membuat banten
7
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan maka penulis melakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan yaitu
keluarga Ibu Ni Nengah Norti. Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga dampingan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan Ibu Ni Nengah Norti mengenai program KKN terutama KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami oleh Ibu Ni Nengah Norti, perekonomian serta melihat-lihat suasana rumah tinggal KK dampingan.
2.1. Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 16 kali pertemuan dengan keluarga Ibu Ni Nengah Norti. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa permasalahan yang di alami oleh keluarga Ibu Ni Nengah Norti. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut:
2.1.1. Masalah Perekonomian Keluarga
Pendapatan yang diperoleh oleh keluarga Ibu Ni Nengah Norti tiap bulannya tidaklah stabil, pendapatan yang diperoleh bahkan jauh lebih sedikit dari pengeluaran yang harus beliau keluarkan. Keluarga tersebut bahkan tidak memiliki tabungan. Namun, secara umum keluarga ini masih dapat memenuhi kebutuhan meskipun masih dalam batas kurang mampu. Beliau terkadang
dibantu oleh anak-anaknya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari misalkan untuk makan. Keluarga Ibu Ni Nengah Norti memelihara hewan ternak seperti
8
2.1.2. Masalah Tabungan
Keluarga Ibu Ni Nengah Norti sampai sekarang ini belum memililiki tabungan untuk masa tuanya, beliau berfikir untuk kebutuhan sehari-hari saja
sudah susah untuk memenuhinya apalagi untuk menyisihkan uang untuk menabung.
2.1.3. Masalah Kesehatan
Ibu Ni Nengah Norti sering mengalami rematik, ini juga dikarenakan kondisi beliau yang sudah tua dengan pekerjaan yang masih sulit. Hal ini juga kadang menjadi hambatan untuk beliau dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
2.2. Masalah Prioritas
9
BAB III
USULAN SOLUSI MASALAH
3.1. Program Kegiatan
Program atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan masalah- masalah di atas yakni sebagai berikut:
3.1.1. Solusi Masalah Perekonomian
Untuk mengatasi masalah perekonomian keluarga Ibu Ni Nenga Norti diawali dengan memperbaiki cara pengelolaan pengeluaran uang keluarga. Adapun langkah yang ditempuh yaitu mengurangi pengeluaran yang dirasa tidak perlu apalagi sampai memberatkan. Selain itu juga disarankan agar memprioritaskan hal-hal yang harus di danai dan mencoba untuk menyisihkan sedikit dari penghasilannya. Hal ini disarankan agar apabila ada kebutuhan mendesak maka mereka tidak perlu meminjam pada orang lain yang nantinya dapat memberatkan keuangan keluarga mereka sendiri dengan masalah utang piutang. Adanya hewan peliharaan seperti ayam yang dapat dijual nantinya juga dapat menambah penghasilannya. Selain itu, keberadaan anak kelimanya yaitu Agus Budhiartawa , dapat membantu sedikit meringankan kebutuhan keluarga dengan menyisihkan sedikit uang saku dan membiasakan untuk menabung. Kelak hasil dari tabungan dapat digunakan untuk membeli kebutuhan mendesak.
Serta dapat digunakan untuk biaya kesehatan jika diperlukan.
3.1.2. Solusi Masalah Tabungan
10
3.1.3. Solusi Masalah Prioritas
Dari masalah prioritas diatas telah diungkap jika keluarga Ni Nengah Norti sangat mengkhawatirkan mengenai nasib kelangsungan hidup mereka dimasa mendatang nanti, hal ini dapat dimulai dengan memelihara hewan ternak seperti unggas yang menghasilkan, sehingga hewan-hewan ternak ini akan berkembang
biak dan hasil dari kembang biak tersebut bisa untuk menambah pendapatan dari keluarga Ni Nengah Norti.
3.2. Jadwal Kegiatan
3.2.1. Agenda Kegiatan (termasuk JKEM)
Adapun agenda kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Kaliakah. Untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal seminggu 2 kali sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun mengenai jadwal kegiatan pendampingan keluarga tersebut secara rinci dapat dilihat pada tabel pelaksanaan kegiatan.
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Pendampingan Keluarga
No Hari/tanggal Kegiatan Tempat Tim Jam Volume dampingan di desa Kaliakah
Kantor Desa Kaliakah
3 orang 1 jam 3
. Kordinasi dengan Kelian Br.
Banyu Biru untuk konsultasi keluarga yang dipilih
sebagai KK dampingan.
11 2.
Jumat, 29 Juli 2016
Berkenalan dengan keluarga KK dampingan (Nenek Ni Nengah Norti) dan
kegiatan nenek Ni Nengah
Norti mengupas kulit meminta data keluarga dan
identitas masing-masing
12 7.
Minggu, 7 Agustus 2016
Berbincang-bincang dengan keluarga Ibu Ni Ketut Roneng (membicarakan
kegiatan Ibu Ni Nengah Norti mengupas singkong
kegiatan Ibu Ni Nengah Norti mengupas singkong
Rumah
kegiatan Ibu Ni Nengah Norti mengupas singkong
Membantu kegiatan Ibu Ni Nengah Norti mencari dan memberi pakan ternak milik
13 mendata KK miskin yang
harus dilengkapi dari Ni Nengah Norti seperti membantu bersih-bersih membuat jejaitan karena ada hari raya disekitar desa kaliakah di Br. Banyu Biru
Rumah Ibu Ni kenangan kepada Ibu Ni
14
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali
pertemuan di rumah Ibu Ni Nengah Norti selama waktu KKN PPM UNUD dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat di
bawah ini.
4.1. Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke
dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam
kegiatan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 16 kali dengan total waktu kunjungan selama 100 jam.
4.2. Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Ibu Ni Nengah Norti adalah di Banjar Banyu Biru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
4.3. Pelaksanaan
15 wawancara bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Pembicaraan juga dilakukan dalam bahasa Bali sehari- hari untuk mempermudah komunikasi antara mahasiswa dengan keluarga Bapak I Gede pasek, mengingat beiau adalah seorang nenek yang sudah sangat lanjut usia dan tidak bias berbahasa Indonesia.
Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 16 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 2-3 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 100 jam.
4.4. Permasalahan
Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program lain yang telah dibuat.
Solusi
Solusi untuk permasalahan di atas adalah mengatur waktu sebaik mungkin dan melakukan kunjungan di saat waktu senggang setelah pelaksanaan program dan ketika tidak ada program kegiatan. Biasanya kunjungan dilakukan pada siang hari setelah program kerja selesai dilaksanakan.
4.4. Dampak
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama kurang lebih 1 bulan awal sampai akhir Agustus terhadap keluarga Ibu Ni Nengah Norti, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pendapatan keluarga Ibu Ni Nengah Norti terbilang sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Pemanfaatan lahan di halaman rumah Ibu Ni Nengah Norti kurang maksimal.
3. Keluarga Ibu Ni Nengah Norti sudah memiliki kesadaran betapa pentingnya menabung, hanya saja pelaksanaannya masih terkendala
5.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan oleh pendamping kepada KK
Dampingan antara lain:
1. KK Dampingan disarankan agar dapat mengatur keuangan sehingga uang yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga apabila ada uang sisa maka dapat digunakan untuk kebutuhan yang mendesak seperti untuk berobat dan lain-lain.
2. Pendamping juga menyarankan agar keluarga dampingan untuk
memaksimalkan dalam hal menabung untuk keperluan mendesak dan untuk masa yang akan datang.